Anda di halaman 1dari 2

Kebiasaan Baru di Tengah Pandemi 2019-nCoV

Pada bulan Desember 2019, bermunculan sejumlah kasus penyakit yang menyerang
saluran pernapasan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Para peneliti meyakini bahwa
fenomena ini merupakan akibat dari munculnya virus yang bermutasi. WHO menetapkan
penyakit ini disebabkan oleh mutasi virus yang dinamakan 2019-nCoV (Novel Coronavirus).
Virus ini memiliki kemampuan untuk menyerang organ pernapasan makhluk hidup dengan
menimbulkan rasa sakit seperti penyakit pneumonia. Bukan hanya negara China saja yang
mengalami wabah ini, namun seluruh negara turut merasakan dampak dari penyakit yang
ditimbulkan virus Covid-19 terutama di Indonesia.

Dalam melawan penyebaran Covid-19 menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi


tidak leluasa. Salah satu pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan
menerapkan metode Physical Distancing. Physical Distancing merupakan upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penularan penyakit dengan menjaga jarak
antar manusia dan menghindari titik keramaian. Metode ini bertujuan untuk mencegah
meluasnya kasus infeksi gejala pneumonia akibat Covid-19. Penularan penyakit ini
disebabkan karena kontak langsung dan tidak langsung dari manusia melalui pengeluaran
sekresi di bagian organ pernapasan (Droplet). Hal ini yang menyebabkan Covid-19 mampu
menyebar dengan cepat melalui udara maupun benda mati yang disentuh.

Ada juga upaya pemerintah dalam menekan persebaran Covid-19, salah satunya
adalah dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan Work From Home (WFH). Work
From Home (WFH) adalah aktivitas yang dilakukan masyarakat baik bekerja atau bersekolah
melalui rumah. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk tetap melakukan interaksi
social adalah memanfaatkan aplikasi social media. Skema WFH merupakan bagian dari
konsep telecommuting (bekerja jarak jauh), yang sebenarnya bukan hal baru dalam dunia
kerja dan perencanaan kota, bahkan telah dikenal sejak tahun 1970-an sebagai salah satu
upaya mengatasi kemacetan lalulintas dari perjalanan ke kantor maupun pulang ke rumah
setiap hari (Oswar, 2020:127). Beragam manfaat yang diperoleh dari bekerja jarak jauh
namun bukannya tanpa kendala dan masalah. Bagi para pekerja dan pelajar yang terbiasa
melakukan aktivitas dilapangan akan merasa kesulitan dengan kegiatan Work From Home
(WFH). Secara khusus bekerja jarak bukan hanya sekedar isu aktivitas masyarakat, namun
juga merambah di aspek lingkungan hidup. Penerapan bekerja jarak jauh merupakan
strategi dalam penurunan polusi udara dan sampah yang menumpuk akibat aktivitas
manusia. Semakin sedikit aktivias manusia yang dilakukan maka sampah dan polusi yang
dikeluarkan akan mengalami penurunan.

Sebagai warga Indonesia yang taat seharusnya kita mematuhi protokol kesehatan
dan melakukan anjuran pemerintah dengan bekerja di rumah untuk menekan penyebaran
Covid-19 di masyarakat. Dengan kita menaati aturan tersebut, kita akan segera terbebas
dari Covid-19 yang menyebar di Indonesia.

Daftar Rujukan

Mungkasa, O. 2020. Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan
Baru Era Pademi COVID 19. The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2),
127−¿¿146. Dari https://journal.bappenas.go.id/index.php/jpp/article/view/119.

The Corona Virus Prevention Handbook: 101 Science Based Tips That Cloud Save Your Life.
2020. Whang Zhou, MD: Chief Physician of Wuhan Center For Disease Control and
Prevention.

Bunga Rampai Covid 19: Buku Kesehatan Mandiri untuk Sahabat #Dirumahaja. 2020.
Depok, PD Prokami.

Anda mungkin juga menyukai