Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR TEKNIK KONTROL

Disusun Oleh :

Novian Bagas Budianto

14003

EVE 14 CILACAP PLANT

EVE PROGRAM – PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA

2020
KATA PENGANTA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kelancaran dalam menyusun tugas makalah yang berjudul "Makalah Pengantar Teknik
Kontrol". Dan juga, terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berkontribusi
pada pebuatan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas pengganti OJT berdasarkan


kurikulum pendidikan Enterprise based Vocational Education (EVE) berbasis
perusahaan dari PT. Solusi Bangun Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta selama
keiatan PJJ berlangsung.

Makalah ini berisi materi tentang teknik kontrol, seperti: proses teknis, sejarah,
peranan, aplikasi, dan lain sebagainya.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki


makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Cilacap, 1 Agustus 2020

Novian Bagas Budianto


TEKNIK KONTROL

1.1 Definisi

Teknik kontrol adalah disiplin ilmu keteknikan yang berlaku teori


kontrol otomatis untuk merancang sistem dengan perilaku yang diinginkan
dalam lingkungan kontrol.

Praktek ini menggunakan sensor dan detektor untuk mengukur kinerja


output dari proses yang dikontrol; pengukuran ini digunakan untuk memberikan
umpan balik korektif yang membantu mencapai kinerja yang diinginkan.
Sistem yang dirancang untuk bekerja tanpa memerlukan input manusia disebut
sistem kontrol otomatis (seperti cruise control untuk mengatur kecepatan
mobil). Multi-disiplin di alam, kegiatan teknik sistem kontrol fokus pada
implementasi sistem kontrol terutama diturunkan oleh pemodelan matematika
dari beragam sistem .

Teknik kontrol terdiri dari sub-sistem dan proses (atau plants) yang
disusun untuk mendapatkan keluaran(output) dan kinerja yang diinginkan dari
input yang diberikan. Gambar di bawah ini menununjukkan blok diagram untuk
sistem kendali paling sederhana, sistem kendali membuat sistem dengan input
yang diberikan menghasilkan output yang diharapkan.
1.2 Lingkup Control Engineering

a. Teknik Kimia Bidang kontrol dalam teknik kimia sering dikenal sebagai
kontrol proses , terutama berkaitan dengan kontrol variable dalam proses
kimia di pabrik.
b. Perindustrian Bidang kontrol perindustrian dalam sistem kinerja setiap
equipment di pabrik.
c. Transportasi Control Engineering dimanfaatkan dalam bidang transportasi
seperti sistem kontrol kereta, pesawat, dan pesawat luar angkasa.
d. Tekhnologi dan Informatika Sistem robotik, tekhnologi luar angkasa dan
sistem persenjataan
e. Rumah Tangga Pemanfaatan sistem control untuk perabotan rumah tangga

2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kontrol

• Sistem kontrol otomatis pertama kali dikembangkan lebih dari dua ribu
tahun yang lalu. Perangkat kontrol umpan balik pertama yang tercatat
dianggap sebagai jam air Ktesibios kuno di Alexandria, Mesir sekitar abad
ketiga SM.
• Pada abad ke-17 dan ke-18, sebuah perangkat otomatis yang terkenal di
eropa, automata menampilkan tokoh-tokoh/karakter yang dapat menari
yang akan mengulangi tugas yang sama berulang-ulang; automata ini
adalah contoh kontrol loop terbuka.
• Tahun 1620 perangkat kontrol loop tertutup, yaitu pengatur suhu tungku
oleh Drebbel.
• James Watt pada 1788 menggunakan centrifugal flyball governor untuk
mengatur kecepatan mesin uap.
• Teknik matematika baru mencakup perkembangan kontrol optimal pada
1950-an dan 1960-an diikuti oleh kemajuan dalam metode kontrol stokastik,
robust, adaptive, dan nonlinear control pada 1970-an dan 1980-an. Aplikasi
metodologi kontrol telah membantu memungkinkan perjalanan ruang
angkasa dan satelit komunikasi, pesawat yang lebih aman dan lebih efisien,
mesin mobil yang lebih bersih, dan proses kimia yang lebih bersih dan lebih
efisien.
• Sebelum power electronic modern, sistem kontrol proses untuk aplikasi
industri dirancang oleh insinyur mekanik menggunakan perangkat kontrol
pneumatik dan hidrolik, banyak di antaranya masih digunakan sampai
sekarang.

3.1 Teori Teknik Kontrol

Arti penggunaan kata kontrol dalam teknik mekatronika adalah, “suatu


peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi suatu
mesin agar sesuai dengan yang dikehendaki.” Sistem yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan memberhentikan suatu
proses untuk mendapatkan output yang sesuai dengan yang diinginkan disebut
“Sistem Kontrol.” Jika sistem kontrol bekerja secara otomatis (tanpa
menggunakan tenaga manusia) maka sistem tersebut dinamakan sistem kontrol
otomatis. Setiap sistem kontrol mempunyai tiga elemen pokok, yaitu: input,
proses, dan output.

3.2 Tujuan

Sistem kontrol memegang peranan penting dalam teknologi. Sebagai


contoh, otomatisasi industri dapat menekan biaya produksi, mempertinggi
kualitas, dan dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang
membosankan. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan kinerja suatu
sistem secara keseluruhan, dan pada akhirnya memberikan keuntungan bagi
manusia yang menerapkannya.
3.3 Terminologi dasar

• Variabel kontrol : suatu besaran atau kondisi yang diukur dan


dikontrol.Biasanya merupakan keluaran dari sistem.
• Variabel manipulasi : suatu besaran atau kondisi yang divariasikan kontroler
sehingga berpengaruh pada nilai dari variabel kontrol.
• Gangguan : suatu sinyal yang cenderung mempengaruhi (secara acak)nilai
output suatu sistem.
• Kontrol umpan-balik : suatu operasi yang degan munculnya gangguan akan
cenderung memperkecil perbedaan antara output suatu sistem dengan
beberapa input dan selanjutnya bertindak sesuai bertitik tolak dari perbedaan
tersebut
• Pengontrolan : pengukuran nilai variabel kontrol dari sistem dan
menggunakan variabel manipulasi kedalam sistem dan menggunakan variabel
manipulasi ke dalam sistem untuk memperbaiki atau memperkecil
penyimpangan nilai yang diukur terhadap nilai yang diinginkan.
• Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama
dan membentuk suatu tujuan tertentu.
• Operasi : proses yang dikontrol. contoh : proses kimia,produksi,on/off
equipment
• Setiap obyek fisik harus dikontrolkan,contoh : heating furnace,operasi
kiln,pembangkit listrik.
3.4 Contoh Sistem Kontrol

Sistem kontrol suhu/teperature

3.5 Loop Kontrol

Loop kontrol adalah dasar penyusun sistem kontrol. Ini terdiri dari
semua komponen fisik dan fungsi kontrol yang diperlukan untuk secara
otomatis menyesuaikan nilai variabel proses terukur (PV) untuk menyamakan
nilai set-point (SP) yang diinginkan. Ini mencakup sensor proses, fungsi
pengontrol, dan elemen kontrol akhir (FCE) yang semuanya diperlukan untuk
kontrol otomatis.
3.6 Aplikasi

Control loop merupakan bagian dari sistem yang digunakan dalam


beberapa proses, yang mencangkup:

● Quality Control

● Pengolahan sampah,limbah

● Pembangkit lisrik

● Kontrol boiler dan pembangkit listrik

● Kontrol lingkungan seperti pengaturan emisi gas,dll

3.7 Open Loop

Open Loop adalah sistem pengontrolan di mana besaran keluaran tidak


memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga variable yang dikontrol
tidak dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.

Komponen-komponen pada Open loop dan Close Loop

a. Input (masukan) merupakan rangsangan yang diberikan pada


sistem kontrol, merupakan harga yang diinginkan bagi variabel
yang dikontrol selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung
pada keluaran sistem.
b. Output (keluaran, respons) merupakan tanggapan pada sistem
kontrol, merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel
yang dikontrol, dan merupakan harga yang ditunjukkan oleh alat
pencatat.
c. Beban/plant merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya
mekanis, elektris, hidraulik ataupun pneumatik).
d. Alat kontrol/kontroller merupakan peralatan/rangkaian untuk
mengontrol beban (sistem). alat ini bisa digabung.
3.7.1 Contoh Aplikasi Open Loop

1. Pemanggang roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada


umpan ballik apakah roti yang dipanaskannya sudah matang atau
belum. Sehingga masukkan yang diinginkan bisa jadi akan berbeda
dengan keluaran yang diharapkan. Potongan roti yang terlalu besar
bisa menyebabkan roti yang dimasukkan kedalam pemanggang
menjadi tidak matang. Namun roti yang tidak matang tersebut tetap
saja menjadi keluaran dari mesin tersebut. Pemanggang roti tidak
akan memanaskannya lagi hingga matang.

2. Pemanggang roti
Pemanggang roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada
umpan ballik apakah roti yang dipanaskannya sudah matang atau
belum. Sehingga masukkan yang diinginkan bisa jadi akan berbeda
dengan keluaran yang diharapkan. Potongan roti yang terlalu besar
bisa menyebabkan roti yang dimasukkan kedalam pemanggang
menjadi tidak matang. Namun roti yang tidak matang tersebut tetap
saja menjadi keluaran dari mesin tersebut. Pemanggang roti tidak
akan memanaskannya lagi hingga matang.
3. Kipas angin
Dalam sebuah motor listrik terdapat suatu kumparan besi pada
bagian yang bergerak beserta sepasang pipih berbentuk magnet U
pada bagian yang diam (Permanen). Ketika listrik mengalir,
kumparan besi menjadi sebuah magnet. Gaya tolak menolak magnet
antara kumparan besi dan sepasang magnet tersebut membuat gaya
berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut. Oleh karena
itu baling - baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut.
Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan menjadi gaya
kemagnetan ditujukan untuk memperbesar hembusan angin pada
kipas angin.
3.7.2 Close Loop
1. Freezer
Freezer adalah alat elektronik yang berfungsi mendinginkan benda
didalamnya dengan mempertahankan suhu yang telah disesuaikan.
Fungsi sensor temperatur untuk menghidupkan dan mematikan
kompresor pada kulkas, sehingga saat suhu di dalam kulkas
meningkat maka kompresor akan menyala sehingga temperatur nya
akan turun dan kompresor akan mati kembali pada suhu yang telah
ditentukan.

2. Setrika listrik otomatis


Sebagai masukan ke sistem adalah suhu acuan, yang di set secara
tepat oleh thermostat. Outputnya adalah suhu yang dihasilkan
sebenarnya dan sinyal feedbacknya adalah suhu yang dianggap
tidak sesuai dengan acuan oleh thermostat.
3. AC
Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan.
Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu
ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu
yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik berupa derajat
suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat
suhu yang diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat kontroler
berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan kesalahan yang
semakin lama semakin mengecil.

3.8 Perbedaan Open Loop dan Close Loop


4.1 Kobtrol Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang mempunyai
nilai kontinyu (tidak terputus) dimana besarannya berubah terhadap waktu atau
ruang, dan mempunyai semua nilai untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap
ruang), yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dalam instrumentasi biasanya besarnya sinyal analog adalah 4 – 20 mA, 0 – 20
mA.
Pada control analog, pengendali terdiri dari peranti-peranti dan rangkaian-
rangkaian analog, yakni, amplifier-amplifier linier. Sistim-sistim kendali mula-
mula merupakan sistim-sistim analog disebabkan karena hanya teknologi
elektronika analog yang tersedia pada saat itu. Pada sistim kendali analog,
perubahan yang terjadi pada set-point atau sinyal feedback diindera secara
langsung, selanjutnya amplifier mengatur dan menyesuaikan keluarannya (ke
aktuator).
4.2 Kontrol Digital
Sinyal digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaan 0 dan 1. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan yaitu 0 dan 1, off dan on (bilangan biner), sehingga tidak
mudah dipengaruhi oleh derau/noise. Dala instrumentasi biasanya besarnya 0
dan 24 V, 0 dan 5 V.
Pada control digital, pengendali menggunakan suatu rangkaian digital. Dalam
banyak kasus, rangkaian digital dimaksud adalah suatu komputer, biasanya
berbasiskan mikroprosesor atau mikrokontroler (pengendali-mikro). Komputer
akan menjalankan program secara berulang-ulang (setiap perulangan disebut
Iterasi atau scan). Program memerintahkan komputer untuk mengambil nilai
set-point dan data hasil pengukuran dari sensor dan selanjutnya menggunakan
angka-angka ini untuk menghitung keluaran pengendali (yang kemudian
dikirim ke aktuator). Program kemudian akan mulai lagi dari awal dan
melakukan proses yang sama. Satu siklus kerja untuk proses ini berlangsung
dalam waktu kurang 1/1000 detik.
4.3 Analog Control VS Digital Control
Rangkaian PLC pintu otomatis dengan motion detector

Pintu akan bekerja bila mendapat sinyal oleh motion detector dari dalam dan
luar. Pintu akan otomatis membuka dengan batasan waktu yang diatur oleh timer delay
off (15s) lalu. Batas pergeseran pintu akan diatur oleh limit switch open dan close
(contact NC). Ketika pintu membuka limit switch open akan berubah dari NC menjadi
NO.
Komponen rangkaian kontrol pintu otomatis :
1. Motion detector
Berfungsi sebagai sensor pendeteksi pergerakan yang menjadi input dari
sistem. Terdapat 2 sensor yaitu MD inside dan D outside.
2. Timer (delay off)
Berfungsi sebagai pengatur waktu pintu terbuka dengan memutus contact
dala kurun waktu yang ditentukan (15s).
3. Limit Switch
Berfungsi sebagai pengatur batas bergesernya pintu ketika membuk dan
menutup. Limit switch akan berubah dari NC ke NO ketika pintu menyentuh
limit switch baik ketika membuka atau menutup.
4. Aktuator
Output dari siste ini adalah pintu dapat membuka otomatis bila ada orang
yang akan masuk dalam kurun waktu tertentu dan akan menutup kembali
secara otomatis.
DAFTAR PUSTAKA

"Systems & Control Engineering FAQ | Electrical Engineering and Computer


Science". engineering.case.edu. Case Western Reserve
University. 20 November 2015. Retrieved 27 June 2017)
https://en.wikipedia.org/wiki/Control_engineering
https://easymechatronics.blogspot.com/2015/08/teknik-kendali-contoh-sistem-open-
loop.html
https://ridhoakhmada.blogspot.com/2016/06/sistem-kontrol-close-loop.html
https://sitfamz.wordpress.com/2014/06/12/tugas-3-loop-terbuka-dan-loop-tertutup/
http://ridhoakhmada.blogspot.com/2016/06/sistem-kontrol-close-loop.html
https://komunitasdcs.wordpress.com/2017/03/22/pengenalan-sinyal-analog-dan-
digital-pada-instrumentasi-dan-kontrol/
http://pengetahuan-dzita.blogspot.com/2018/10/perbedaan-antara-rangkaian-
kontrol.html
https://serbatelekomunikasi.wordpress.com/2015/02/12/8/
https://en.wikipedia.org/wiki/Control_loops

Anda mungkin juga menyukai