Anda di halaman 1dari 9

INDAHNYA KESEDERHANAAN DAN MENYANTUNI DHUAFA

Landasan Hukum dalil al-Qur’an dan Hadis:


Surah al-Qashash ayat 79, 80, 81, 82
Surah al-Israa: 26, 27, 29, 30
Surah al-Baqarah ayat 177
Surah al-Maun ayat 1-7
Hadis-hadis tentang hidup sederhana

Lafaz ayat, terjemahan dan isi Kandungan al-Qur'an Surah al-Israa’ ayat 26-27 dan ayat 29-
ِ ‫ت َذا ْٱلقُرْ بَ ٰى َحقَّهۥُ َو ْٱل ِم ْس ِكينَ َوٱ ْبنَ ٱل َّسبِي‬
30 : ‫ل َواَل تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذيرًا‬ ِ ‫ َو َءا‬. "Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam
perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS. Al-
Israa' : 26) ‫ورًا‬RRُ‫ربِّ ِهۦ َكف‬
َ Rِ‫ ْيطَ ُن ل‬R‫ٱلش‬ ٰ
َّ َ‫" إِ َّن ْٱل ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُ ٓو ۟ا إِ ْخ ٰ َونَ ٱل َّش ٰيَ ِطي ِن ۖ َو َكان‬Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya." (QS. Al-Israa' : 27) ْ R‫ْس‬
‫ َّل‬R‫طهَا ُك‬ َ ِ‫َواَل تَجْ َعلْ يَدَكَ َم ْغلُولَةً إِلَ ٰى ُعنُق‬
ُ ‫ك َواَل تَب‬
‫ورًا‬R‫ ا َّمحْ ُس‬R‫ َد َملُو ًم‬R‫ْٱلبَ ْس ِط فَتَ ْق ُع‬
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada
lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal." (QS. Al-Israa' : 29) ‫ق لِ َمن يَ َشٓا ُء َويَ ْق ِد ُر ۚ إِنَّهۥُ َكانَ بِ ِعبَا ِد ِهۦ َخبِي ۢ ًرا‬
َ ‫ك يَ ْب ُسطُ ٱلر ِّْز‬
َ َّ‫إِ َّن َرب‬
‫صيرًا‬
ِ َ‫ب‬
"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-
hamba-Nya." (QS. Al-Israa' : 30)

Adapun isi Kandungan Al-Qur'an Surat’ : 26-27 dan 29-30. Seseorang tidak selalu
memiliki harta atau sesuatu untuk dipersembahkan kepada keluarga mereka yang butuh.
Namun paling tidak rasa kekerabatan dan persaudaraan serta keinginan membantu harus
selalu menghiasi jiwa manusia, karena itu ayat di atas menuntun dan jika kondisi keuangan
atau kemampuanmu tidak memungkinkanmu membantu mereka sehingga memaksa engkau
berpaling dari mereka bukan karena enggan membantu, tetapi berpaling dengan harapan
suatu ketika engkau akan membantu setelah berusaha dan berhasil untuk memperoleh rahmat
dari Tuhan Pemelihara dan yang selama ini selalu berbuat baik kepadamu, maka katakanlah
kepada mereka ucapan yang mudah yang tidak menyinggung perasaannya dan yang
melahirkan harapan dan optimisme. Untuk bersedekah dan menafkahkan harta di jalan Allah
Swt, seringkali timbul bisikan melarang dan menakut-nakuti. Itu adalah ulah setan. Dia yang
menakut-nakuti manusia terjerumus dalam kemiskinan. Seorang yang kikir, apalagi yang
memiliki kelebihan, kekikirannya membuahkan dengki dan iri hati anggota masyarakat, dari
jika ini terjadi maka setan menyuruh dan mendorong anggota masyarakat untuk melakukan
aneka kejahatan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya. Di sisi lain,
kekikiran melahirkan sifat rakus untuk enggan bernafkah, dan pada gilirannya menjadi lahan
yang sangat subur bagi setan untuk mengantar kepada aneka kejahatan. Demikian ulah setan,
menakut-nakuti dan menyuruh kepada kejahatan. Persaudaraan setan dengan pemboros
adalah persamaan sifat-sifatnya, serta keserasian antar keduanya. Mereka berdua sama
melakukan hal-hal yang batil, tidak pada tempatnya. Penyandang predikat kikir menurut al-
Qur`an tidak akan terlepas dari dua sifat yaitu angkuh atau berjalan angkuh karena merasa
diri punya kelebihan dibanding orang lain dan membanggakan diri dengan bertindak kaku
atau menampilkan secara fisik baik ucapan maupun gerakan tubuh dalam mengekspresikan
kesombongannya. Kedua sifat ini mempunyai kaitan yang erat dengan kepemilikan harta
serta kedudukan; karena orang yang merasa memilikinya, jiwanya seringkali diliputi oleh
keangkuhan dan kebanggaan. Di sisi lain, yang angkuh dan bangga dengan harta dan
kedudukan seringkali pula kikir.

Pengertian pola hidup sederhana:

Pola hidup sederhana terdiri atas dua pengertian pokok, yaitu ³pola hidup´ dan ³sederhana´.Pola hidup
adalah cara kita berperilaku sehari-hari, sejak bangun tidur hingga tidur lagi, misalnya tidur,
makan, mandi, berolahraga, dan belajar. Pola hidup dapat disamakan dengan kebiasaan. Bila kita memiliki
kebiasaan buruk, berarti kita juga memiliki pola hidup yang buruk, begitupun sebaliknya. Kebisaan yang baik
menandakan kita telah melakukan pola hidup yang baik. Sederhana adalah kebiasaan seseorang untuk
berperilaku sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Sederhana dapat pula berarti tidak berlebih-
lebihan atau tidak mengandung unsur kemewahan. Jadi, sederhana lebih ditekankan pada unsur
kebutuhan dan kemampuan materi (keuangan). Misalnya makan, minum, jajan, membeli buku, rumah, dan
kendaraan. Jadi, pola hidup sederhana adalah kebiasaan atau perilaku sehari-hari yang dilakukan sesuai
kebutuhan dan kemampuan seseorang serta tidak boros atau tidak berlebih-lebihan.

Jenis-Jenis Kebutuhan hidup

Hidup sederhana bukan berarti miskin atau hidup kikir. Hidup sederhana adalah hidup yang sesuai
kebutuhan, tidak berlebihan. Namun karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda, ukuran
sederhana untuk tiap orang pun berbeda. Misalnya seorang pengusaha yang sehari-harinya selalu berpergian
jauh tentu membutuhkan kendaraan berupa mobil atau sering naik  pesawat. Mobil dan pesawat bagi seorang
pengusaha menjadi kebutuhan pokok. Namun bagi seorang yang tempat kerjanya dekat rumah,
tentunya tidak membutuhkan mobil, apalagi naik  pesawat karena dia dapat berjalan kaki, naik
sepeda atau naik motor. Bila pegawai tersebut tetap membeli mobil karena dia mampu, pegawai tersebut
sudah berperilaku berlebihan atau tidak sederhana karena dia melakukan sesuatu yang tidak sesuai kebutuhan.
Jenis Kebutuhan terbagi 3 macam yaitu:
1. Kebutuhan Primer, adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan
sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok (sembako),
rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Sekunder, adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua
kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder
sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang
baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori
mewah.
3. Kebutuhan Tersier/Mewah/Lux, adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak
sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder. Contohnya adalah mobil, Wifi, Indi Home, Handphone, Laptop, notebook,
tv Smart, jalan-jalan keluar negeri, apartemen, dan lain sebagainya.
Azas Hidup Sederhana

1. Cermat: berarti harus teliti dalam menempatkan dan memenuhi kebutuhan dari yang
besar sampai kebutuhan yang sekecil-kecilnya.

2. Hemat: berarti kita harus berhati-hati di dalam menggunakan matei yang tersedia
sebagai sarana hidup agar materi tersebut berfungsi untuk memenuhi segala macam
kebutuhan hidup.

3. Tepat: berarti kita harus menggunakan sarana hidup secara tepat pada sasarannya,
artinya kita dapat memenuhi kebutuhan atau keperluan hidup guna untuk mencapai
tujuan hidup.

4. Manfaat: berarti semua penggunaan materi harus ada manfaatnya dalam mencapai
tujuan hidup.

Sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana.

Manusia mempunyai tujuan hidup yang sama yakni untuk menciptakan ketenangan.
Dalam ajaran agama pun kita harus hidup sederhana, artinya kita tidak boleh bersikap
berlebihan, kita harus menghormati dan mensyukuri apa adanya. Untuk melaksanakan hidup
sederhana, ada baiknya kita mengingat kembali pasal 33 UUD 1945 ayat 1, 2, 3, 4, 5 sebagai
berikut:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.

3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan sikap


kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang.
adapun nilai yang terkandung dalam pokok bahasan hidup sederhana adalah
mandiri, rajin, tanggung jawab, bersahaja, hemat, gigih, berkemauan keras, rapi,
berfikir jauh ke depan, efisien, cerdas, penuh perhatian, pengendalian diri, kreatif,
dan menghargai waktu.

Yang termasuk kaum dhuafa antara lain:

1. Kerabat yang dekat yang miskin;


2. Fakir miskin;
3. Musafir (termasuk pelajar);
4. Yatim piatu;
5. Peminta-minta (pengemis, pengamen yang miskin);
6. Hamba sahaya (Asisten rumah tangga);
7. Janda-janda tua/jompo (tidak produktif);
8. Orang yang hilang kebebasannya (teraniaya);
9. Orang yang berhutang (biaya pendidikan);
10. Anak-anak terlantar;
11. Orang cacat (Buta, Tuli, Lumpuh, Bisu, Gila dll)

Ciri-ciri Hidup Sederhana Agar Hidup Lebih Bahagia

Refleksi mengenai ciri-ciri hidup sederhana beserta tips hidup sederhana namun hidup
penuh makna. Hidup sederhana atau simple life merupakan salah satu gaya hidup yang bisa
diterapkan untuk mencapai kesuksesan hidup, ketenangan jiwa dan pikiran. Di tengah arus
kehidupan dengan ritme yang berlangsung sangat cepat, segalanya yang cepat jadi (instant),
dan tingkat konsumsi yang tinggi sekali, maka gaya hidup sederhana merupakan salah satu
pilihan untuk bisa menguasai dan mengendalikan keadaan. Adapun refleksi ciri-ciri hidup
sederhana diantaranya:

1. Apa adanya

Ciri-ciri hidup sederhana itu adalah apa adanya dan tidak mengada-ada. Dalam artian
seseorang yang hidup sederhana itu menerima setiap keadaan dan menerima apapun yang
dimiliki tanpa menggerutu. Namun mereka tidak menerima begitu saja setiap keadaan,
mereka tidak berhenti sampai di situ saja, selanjutnya setelah itu mereka berfikir menyusun
strategi dan mengembangkan diri supaya ke depannya akan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Mereka akan mengevaluasi setiap titik penyebab kegagalan dalam kehidupan mereka.
Mereka akan meningkatkan lagi kualitas diri mereka meskipun mereka sudah berhasil sesuai
rencana yang telah disusun secara memuaskan, sehingga mereka terus berinovasi tanpa henti.

2. Bersyukur atas apa yang dimiliki

Hidup sederhana itu mensyukuri atas apa yang dimiliki. Hidup sederhana itu bisa
mengendalikan diri untuk tidak tersiksa oleh keinginan memiliki sesuatu yang belum
dimiliki. Karena terlalu besarnya keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak dimiliki hanya
akan membuat hati dan pikiran terbebani. Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki maka
seseorang akan lebih mengedepankan rasa terimakasih kepada sang maha kuasa atas segala
limpahan karunia yang diberikan. Dengan bersyukur maka hati dan pikiran orang yang hidup
sederhana akan lebih tenang sehingga mereka bisa fokus dalam bekerja untuk menghasilkan
karya-karya masterpiece. Itulah mengapa bersyukur merupakan bagian dari ciri-ciri hidup
sederhana.

3. Tidak berlebihan

Orang yang menerapkan gaya hidup sederhana bisa menentukan sampai sejauh mana sesuatu
harus dilakukan. Mereka tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu dan memiliki sesuatu.
Meskipun hal ini bukan berarti mereka tidak melihat kualitas. Mereka tetap mengutamakan
kualitas daripada kuantitas. Mereka tidak pelit dalam membelanjakan barang-barang
berkualitas, namun mereka juga bisa mengatur kecermatan dalam mengatur keuangan
sehingga pembelian barang berkualitas tersebut tidak sampai mengganggu kestabilan
keuangan pribadi dan keluarganya.
Bila untuk membeli suatu barang perlu menabung maka orang yang hidup sederhana tidak
ragu dan segan untuk menabung terlebih dahulu. Dengan menahan untuk sementara waktu
tidak memiliki barang yang diinginkan, maka alokasi penggunaan uangnyalebih bisa untuk
mengutamakan kebutuhan-kebutuhan pokok serta sesuai dengan rencana anggaran keuangan
yang telah ditetapkan. Orang yang hidup sederhana dengan demikian tidak pernah kehabisan
uang sehingga sampai kelaparan, karena mereka cermat dalam perencanaan keuangan dan
tidak memperturutkan hawa nafsu.

4. Memiliki barang-barang yang memang sangat diperlukan

Ciri-ciri hidup sederhana adalah tidak berlebihan dengan membeli barang-barang yang tidak
terlalu mereka butuhkan dalam kehidupan. Barang-barang yang mereka beli adalah yang
memang benar-benar mereka butuhkan. Bagi mereka,arang-barang yang tidak terlalu
dibutuhkan itu hanya akan mengganggu mereka (clutter). Memiliki banyak barang berarti
mereka juga perlu menyiapkan ruang untuk menyimpan barang-barang tersebut. Sehingga
mereka mengeliminasi barang-barang yang tidak terlalu mereka butuhkan dan hanya
memiliki barang-barang yang benar-benar mereka butuhkan dalam hidup ini. Orang-orang
yang hidup sederhana itu tidak mudah terkena bujuk rayu iklan-iklan di televisi yang merayu-
rayu pemirsa untuk memiliki barang-barang tidak terlalu dibutuhkan dalam hidup mereka.

5. Tidak terbebani keinginan untuk memiliki barang-barang yang berlebihan

Bahkan sebatas ingin memiliki saja sudah berhasil mereka atur sedemikian rupa. Hingga
mereka sampai pada kondisi tidak terbebani oleh keinginan-keinginan untuk memiliki
barang-barang yang berlebihan dan tidak terlalu diperlukan. Sederhana itu adalah semacam
kondisi pikiran seseorang. Kondisi pikiran ini kemudian memberikan corak dan arahan
terhadap perilaku sehari-hari orang yang hidup sederhana. Ciri-ciri hidup sederhana adalah
mereka mampu mengendalikan lintasan-lintasan kondisi pikiran mereka (state of mind).

6. Membelanjakan uang secukupnya

Ciri-ciri hidup sederhana adalah tidak menghambur-hamburkan uang untuk belanja secara
berlebihan. Orang-orang yang hidup sederhana akan mencatat daftar belanjaan sebelum
mereka berangkat ke pasar atau ke supermarket. Dengan memiliki catatan daftar belanja
maka orang yang hidup sederhana akan lebih fokus dalam mencari barang-barang
belanjaannya. Tidak mencatat daftar belanjaan hanya akan mejadikan seseorang berputar-
putar di pasar atau di supermarket dengan penuh kebimbangan. Bahkan terkadang sampai ada
yang lupa ada barang yang tidak terbeli dan baru ingat ketika sudah sampai di rumah.

Orang-orang yang hidup sederhana karena mereka memiliki catatan daftar belanja maka
mereka tidak terlalu berpengaruh ketika pihak supermarket mengubah-ubah penataan
susunan barang-barang display. Trik supermarket dengan mengubah-ubah formasi susunan
barang-barang display adalah supaya pembeli kebingungan dalam mencari barang yang
mereka cari sehingga pembeli menghabiskan banyak waktu untuk berputar-putar
mengelilingi supermarket dan mereka akan lebih banyak melihat barang-barang lain yang
dipajang sehingga hal ini akan memperbesar keinginan mereka untuk belanja barang-barang
yang sebetulnya tidak mereka rencanakan untuk dibeli. Meskipun juga pergantian-pergantian
penataan formasi barang-barang ini juga bertujuan supaya tidak terjadi kebosanan bagi
pengunjung supermarket.
7. Sadar akan pentingnya pengaturan keuangan

Ciri-ciri hidup sederhana adalah sadar dan mejalankan pengaturan keuangan pribadi (self
finance). Orang-orang yang hidup sederhana akan cermat dalam mengatur keuangan pribadi.
Mereka menyusun anggaran keuangan pribadi dan keluarga. Mereka sadar bahwa dengan
pengaturan keuangan secara cermat maka mereka bisa terlepas dari bencana kekacauan
keuangan hingga mereka mengalami penderitaan.

8. Tidak mudah berhutang

Karena orang-orang yang hidup sederhana sudah mengatur keuangan mereka secermat
mungkin, maka mereka tidak sampai pada kondisi tidak punya uang sehingga mengharuskan
mereka untuk berhutang. Orang yang hidup sederhana akan berfikir berulang kali sebelum
mereka melakukan aksi hutang. Mereka sebisa mungkin tidak terjatuh dalam jeratan hutang.
Mereka sekuat tenaga menghindarkan diri dari hutang. Yang parah adalah ketika mereka
melakukan tindakan hutang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan sekunder dan bersifat
konsumtif. Bila seperti itu maka akan benar-benar semakin mengacaukan kondisi keuangan
mereka. Yang lebih parah lagi adalah ketika mengajukan kredit ke bank dengan tujuan akan
membangun usaha produktif namun ternyata justru untuk membeli mobil pribadi, dan
akhirnya kesulitan ketika harus mengangsur cicilan pembayaran hutang. Sudah barang tentu
orang-orang yang hidup sederhana tidak akan pernah untuk melakukan aksi kegilaan-kegilaan
keuangan seperti itu.

9. Memiliki tabungan

Ciri-ciri hidup sederhana adalah menyisihkan uang untuk ditabung. Menabung ini adalah
suatu kegiatan dimana mereka mengumpulkan dana dengan tujuan tertentu. Tujuan-tujuan ini
banyak sekali jenisnya, bisa untuk tujuan konsumtif, tujuan produktif, maupun tujuan
religius. Tabungan juga bisa berarti orang-orang yang hidup sederhana itu tadi menyiapkan
diri terhadap kondisi-kondisi bencana keuangan yang bisa saja menerpa mereka. Kondisi
keuangan pribadi seseorang terkadang memang bisa mengalami situasi-situasi krisis. Dengan
memiliki tabungan uang, maka seseorang akan memiliki dana cadangan yang bisa dipakai
untuk menanggulangi bencana-bencana kuangan yang tidak diinginkan. Dengan memiliki
tabungan maka orang yang hidup sederhana akan selalu siap menghadapi segala macam
situasi dan kondisi dalam mengarungi samudra kehidupan mereka.

10. Memiliki infestasi

Selain menabung, ciri-ciri hidup sederhana itu adalah berinfestasi. Beda menabung dengan
berinfestasi adalah jika menabung maka nilai uang yang ditabung tersebut bisa berkurang.
Berinfestasi adalah bagaimana cara untuk memperbanyak uang sehingga uang tersebut
bertambah dan nilai uang juga tidak berkurang. Berinfestasi ini bisa menggerakkan roda
perekonomian mikro. Infestasi di sektor riil akan mampu menggeliatkan perekonomian
karena untuk membangun usaha-usaha atau bisnis-bisnis yang bisa memperkerjakan orang-
orang. Berinfestasi juga berarti memutarkan uang untuk dijalankan di sektor usaha bisnis
sehingga didapatkan suatu laba. Laba inilah yang dimaksud di depan tadi sebagai cara untuk
memperbanyak uang.

11. Terus belajar dan mengembangkan diri


Ciri-ciri hidup sederhana selanjutnya adalah bahwa seseorang terus belajar serta
mengembangkan dirinya. Orang-orang yang hidup sederhana akan terus meningkatkan
kualitas serta kapasistas diri secara terus menerus. Hidup orang-orang tersebut akan dinamis
dan dipenuhi dengan penyikapan-penyikapan secara bijak terhadapa perubahan. Mereka sadar
bahwa perubahan adalah sesuatu yang pasti. Tidak ada seorang pun yang tidak terlepas dari
perubahan. Pilihannya adalah tergilas oleh laju perubahan atau meningkatkan kualitas diri
untuk terus secara dinamis menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dengan
demikian maka proses belajar dan mengembangkan diri tidak boleh berhenti dan harus terus
berlangsung sampai kapanpun. Hidup sederhana itu bukan berarti hanya diam ketika melihat
perubahan, tetapi hidup sederhana itu adalah dengan penuh semangat menyambut perubahan
secara dinamis dan penuh gairah antusias.

12. Matang dalam perencanaan

Ciri-ciri hidup sederhana itu adalah tidak grusa-grusu (ngawur) dalam bertindak. Orang yang
hidup sederhana itu selalu merencanakan segalanya secara matang dan sebaik mungkin.
Rencana yang jelek dan asal-asalan itu hanya akan membuat bingung dalam usaha
pencapaian tujuan dan mengarah kepada kegagalan. Apalagi yang tidak direncanakan sama
sekali, maka jadinya malah penuh dengan spekulasi dan hasilnya tidak jelas. Apabila rencana
telah disusun dengan baik maka bisa dikatakan sudah berhasil sebanyak 50% dari target yang
telah ditetapkan. Dengan demikian perencanaan adalah satu hal penting dalam proses
keberhasilan pencapaian tujuan.

13. Giat dalam bekerja melaksanakan rencana

Ciri-ciri hidup sederhana selanjutnya adalah mereka rajian dan giat bekerja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Mereka tidak merasa bingung dan tidak tahu dengan apa yang
harus dilakukan. Hal ini karena mereka sudah merencanakan dan memprogram secara detail
apa saja yang harus mereka lakukan. Mereka sudah memiliki panduan kerja secara jelas dan
gamblang.

14. Mengevaluasi hasil kerja

Ciri-ciri hidup sederhana adalah mereka mengevaluasi hasil kerja mereka. Evaluasi hasil
kerja adalah sebagai sarana untuk mengukur tingkat keberhasilan. Mereka tidak asal kerja
begitu saja. Karena dasar kerja mereka adalah program rencana yang telah ditetapkan. Setelah
mereka bekerja maka mereka mengevaluasi dan menganalisis hasil setelah menjalankan
program kerja. Sehingga mereka tahu bagian mana saja yang perlu dibenahi dan bagian mana
yang perlu dioptimalkan lagi. Target mereka adalah kesempurnaan hasil kerja, dan itu hanya
didapatkan dengan bekerja sepenuh hati dan dijalankan sebaik mungkin.

15. Selalu tersenyum dan bergembira dalam segala suasana

Bergembira di segala suasana baik itu suasana yang tidak nyaman maupun suasana nyaman
adalah merupakan ciri-ciri hidup sederhana. Kebayakan orang itu hanya bergembira ketika
suasana nyaman saja. Tetapi orang yang hidup sederhana itu bisa bergembira baik itu di saat
kondisi sulit apalagi di kondisi yang nyaman. Orang yang hidup sederhana itu selalu bisa
tersenyum apapun kondisinya. Karena bagi mereka apabila masih bisa tersenyum maka
berarti mereka masih bisa mengendalikan situasi. Minimal mereka bisa mengendalikan
situasi pada diri mereka sendiri
16. Bisa mengendalikan diri

Ciri-ciri hidup sederhana adalah mereka mampu menguasai dan mengendalikan diri. Orang-
orang yang hidup sederhana itu adalah orang-orang yang sadar. Keputusan yang mereka
tetapkan dan perbuatan yang mereka lakukan adalah sudah melalui hasil pemikiran dan
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Mereka tidak mengambil keputusan dan
melakukan tindakan atas dasar emosi sesaat saja.

17. Bisa berfikir jernih

Ciri-ciri hidup sederhana adalah mereka bisa berfikir jernih di segala kondisi dan suasana.
Berfikir jernih itu terkadang sangat mudah dilakukan dalam kondisi yang normal dan stabil
namun susah dilakukan dalam kondisi yang kritis. Orang yang hidup sederhana akan bisa
berfikir jernih baik itu dalam kondisi lapang maupun dalam kondisi yang sempit. Demikian
tadi telah diulas mengenai ciri-ciri hidup sederhana versi idehidup.com. semoga sajian tulisan
kami kali ini bisa memberikan wawasan dan pengetahuan maupun inspirasi bagi kita semua.

MAKALAH
Tema : Pengembangan IPTEK Dalam Islam

Landasan Hukun (Dalil al-Qur’an)

QS. al-‘Alaq ayat 1-5


QS. Yunus ayat : 101
QS. al-Baqarah ayat 164
Hadis-Hadis yang berkaitan dengan IPTEK

Struktur Makalah

1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Latar Belakang Masalah
5. Pengertian Judul
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Referensi

Penjelasan-Penjelasan :

1. Makalah dibuat se-Ilmiah mungkin sekuang-kurangnya 10 halaman, untuk menunjang


nilai Portofolio Semester Ganjil dan sifatnya perorangan (individu) dan tidak
diperkenankan Copy-Paste dan Insya Allah saya mengembalikan makalah yang
diciplak.
2. Waktu pembuatan Makalah 27 Juli- 30 September 2020, jika tidak disetor pada waktu
yang telah ditentukan berarti makalah nilainya tidak maksimal
3. Makalah yang selesai lebih awal lebih baik dan dikirim via email :
syarifbtp7010@gmail.com
4. Makalah akan diprosentasikan Oktober 2020 (tekhnis pelaksanaannya dikondisikan)
5. Jika ada hal-hal yang belum jelas boleh ditanyakan via WhatsApp Group Kelas XII
6. Sistematika penulisan standar: Jenis tulisan Times New Roman, Font 12, Spasi 1,5,
Kertas Kwarto/A4.

Anda mungkin juga menyukai