Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Penerapan Internet of Things (IoT) dalam Kontrol Lampu di Gedung


CA Sekoah Vokasi IPB

Disusun oleh:
Ahmad Zainal Arifin (J3D117103)

Muh Yusril Abni (J3D117164)

Raden Roro Anizahra W (J3D217183)

Rifa Ade Rahmah (J3D117017)

Rifqi ‘Adil (J2D216192)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Penerapan
IoT (Internet of Thing) dalam Kontrol Lampu di Gedung CA Sekolah Vokasi IPB”.
Shalawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
program studi teknik komputer Sekolah Vokasi IPB. Selanjutnya kami mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide
sehingga malah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah penegetahuan dan wawasan
para pembaca. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kriktik demi memperbaiki makalah ini.

Bogor, 24 April 2019

Kelompok 4
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa kini, segala sesuatu yang ada mulai dari perabotan elektronik sudah
menerapkan metode IoT (Internet of Thing) dalam hampir semua barang elektronik yang ada.
Entah barang tersebut ada di pusat perbelanjaan, atau fasilitas umum yang ada di daerah
perkotaan. IoT (Internet of Things) adalah satu jawaban untuk kita dalam mengefisienkan
benda-benda yang ada disekitar kehidupan kita secara umum, menginovasi benda-benda
tersebut dengan internet agar aktivitas sehari-hari, mulai dari pekerjaan rumah, pekerjaan
kantor, dan berbagai pekerjaan yang membutuhkan ke efisienan akan cocok dengan metode
IoT (Internet of Thing) ini.
Konsep penerapan IoT (Internet of Thing) dalam kehidupan sehari-hari dimana suatu
objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan IoT (Internet of
Thing) tanpa memerlukan interaksi manusia dan komputer. IoT (Internet Of Thing) telah
berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, dan internet. Memiliki potensi untuk
mengubah dunia seperti internet.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:


1. Seberapa luas ruang lingkup yang dapat di cakup oleh metode Internet of Thing (IoT)
ini?
2. Apa dampak pada metode Internet of Thing (IoT) jika diterapkan pada lampu gedung?
3. Seberapa efektif penerapan Internet of Thing (IoT) dalam lampu gedung?

1.3 Tujuan

Tujuan yang terdapat dalam karya ilmiah ini antara lain:


1. Untuk mencari tahu seberapa luas ruang lingkup penerapan Internet of Thing (IoT).
2. Untuk mengetahui dampak dari penerapan Internet of Thing (IoT) pada lampu gedung.
3. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan Internet of Thing (IoT) pada lampu
gedung.

1.4 Metode

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal dari
berbagai macam data yang dikumpulkan dengan metode sebagai berikut:
a. Studi pustaka
Metode pengumpulan data yang mempelajari dan menggunakan buku-buku dan jurnal-
junal yang berkaitan dengan IoT (Internet of Thing) serta sistem keamanan ruangan.
b. Penelitian Lapangan
Penulisan karya ilmiah ini juga memanfaatkan berbagai telaah dari literatur yang sesuai
dengan topik penulisan. Literatur yang digunakan yaitu literatur yang bersifat primer seperti
jurnal dan sekunder seperti textbox maupun internet.

2 PEMBAHASAN

2.1 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merupakan suatu konsep yang sangat sering digunakan
sekarang ini. Konsep dari Internet of Things (IoT) yaitu memanfaatkan konektivitas internet
untuk memudahkan pekerjaan manusia. Suatu benda dikatakan IoT apabila terdapat pada
suatu benda elektronik atau peralatan apa saja yang tersambung ke suatu jaringan lokal dan
global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif (Hidayatulloh 2016).
Adanya perangkat yang terhubung dengan internet memungkinkan pengguna untuk
mengakses perangkat dari luar sehingga pengguna tidak perlu berjalan ke tempat perangkat
tersebut untuk mengaksesnya. Selain itu dengan adanya Internet of Things (IoT) pengguna
dapat menerima informasi tentang keadaan sekitar perangkaat selama berada di luar ruangan.
Dengan adanya Internet of Things (IoT) pengguna dapat menggunakan waktu untuk hal lain
yang lebih bermanfaat.
Selain kelebihan Internet of Things (IoT), terdapat pula kelemahannya seperti ketika
kondisi jaringan kurang baik, maka pengguna sulit untuk mengakses perangkat. Keamanan
juga menjadi salah satu kelemahan yang perlu dilindungi oleh penggunanya karena data
diinputkan ke internet sehingga memungkinkan cracker menyerang data dari pengguna.
Dalam pembuatannya, Internet of Things (IoT) dapat dibuat dengan menggunakan
perangkat Arduino. Perangkat Arduino ini terdiri atas banyak jenis, salah satu perangkatnya
yaitu Arduino NodeMCU. Arduino NodeMCU merupakan Arduino yang telah difasilitasi
WiFi sehingga tidak dibutuhkan modul WiFi untuk menghubungkan perangkat dengan
internet.

2.2 Arduino NodeMCU

Arduino merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menjadi pengontrol suatu alat
atau perangkat. Arduino juga merupakan perangkat open-source yang akan menjadi otak dari
suatu perangkat. Arduino sendiri memiliki banyak jenis seperti Arduino Nano, Arduino Uno,
Arduino NodeMCU, dll. Arduino Nano merupakan salah satu jenis Arduino yang memiliki
ukuran lebih kecil dibandingkan dengan Arduino Uno. Arduino Uno merupakan salah satu
jenis Arduino yang memiliki otak IC ATMEGA328p atau IC lainnya. Selanjutnya yaitu
Arduino NodeMCU yaitu jenis Arduino yang telah memiliki WiFi di dalam papannya.
Seperti perangkat lainnya, Arduino juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut
Frungkyking 2018 kelebihan dari Arduino yaitu:

 Harganya yang murah.


 Pemrograman yang sederhana dan mudah.
 Perangkat lunak open-source.
 Perangkat keras open-source.
 Soket USB.
 Terdapat perangkat Input Output (I/O) digital dan analog.
 Library gratis.
 Pengembangan aplikasi lebih mudah.
Sedangkan untuk kelemahan dari Arduino menurut Frungkyking 2018 yaitu:
 Kode HEX relatif lebih besar.
 Sering terjadi kesalahan saat bootloader.
 Waktu memodifikasi program lebih lama.
 Penyimpanan flash berkurang karena dipakai untuk bootloader.

2.3 Pembahasan

Blok diagram proses yang dirancang yaitu terlihat pada Gambar 1:

Gambar 1 Blok diagram proses

Gambar blok diagram proses memperlihatkan cara kerja dari alat yang dirancang. Cara
kerja dari alat yaitu dapat menggunakan internet atau langsung diubah di tempat perangkat itu
berada. Jika perangkat tersebut diubah di tempat, akan ada dua proses yang akan dilakukan
yaitu menghidupkan atau mematikan lampu sesuai dengan masukan yang diterima perangkat
dan mengirim data lampu ke database. Sedangkan jika mengakses perangkat dari internet
juga akan terdapat dua proses yang terjadi yaitu menghidupkan atau mematikan lampu sesuai
dengan masukan yang diterima dari internet dan mengubah data yang terdapat di internet.
Selanjutnya rancangan blok diagram untuk rangkaian dari lampu IoT dapat dilihat pada
Gambar 2:

Gambar 2 Blok diagram rangkaian

Gambar blok diagram rangkaian berisi hubungan antar perangkat yang akan digunakan
sehingga terbentuk perangkat berbasis Internet of Things (IoT). Arduino NodeMCU akan
dihubungkan dengan masukan perangkat yaitu saklar lampu dan keluaran perangkat yaitu
lampu yang terdapat di Gedung CA Sekolah Vokasi IPB. Saklar lampu, lampu, dan Arduino
NodeMCU dihubungkan dengan power supply. Selanjutnya data dari lampu akan dikirimkan
ke database yang terdapat di internet dengan menggunakan WiFi. Sedangkan laptop, telepon
genggam, atau perangkat lainnya yang terhubung dengan internet dapat mengakses data yang
ada di database sehingga lampu yang berada di Gedung CA Sekolah Vokasi IPB dapat di
akses saat berada jauh dari saklar.
Pengaksesan lampu dengan menggunakan Internet of Things (IoT) memiliki
keuntungan yang sangat banyak seperti menghemat waktu sehingga waktu yang digunakan
lebih efektif. Untuk penggunaan lampu gedung tentu dapat mengurangi tenaga dari seorang
pekerja sehingga waktu kerjanya dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik lagi.

3 SIMPULAN

3.1 Sipulan

Berdasarkan karya ilmiah yang berjudul Penerapan Internet of Thing (IoT) dalam
Kontrol Lampu di Gedung CA Sekoah Vokasi IPB dapat disimpulkan bahwa penggunaan IoT
untuk kontrol lampu gedung sangat efektif karena mempermudah pekerja dalam mengakses
lampu tanpa harus berjalan menuju saklar. Selain itu pengguna IoT juga dapat mengakses
lampu selama pengguna tersebut terakses dengan internet.
4 DAFTAR PUSTAKA
Hidayatulloh S. 2016. Internet of Things Bandung Smart City. Bandung: Inforatika.

Ismoyojati R, Rakhmantsyah A, Prabowo S. Bandung. Prototipe Emergency Light untuk


Jalur Evakuasi Gedung Berdasarkan Sensor Getaran. Bandung: Telkom University.

Wicaksono MF. 2017. Implementasi Modul Wifi NodeMCU ESP8266 untuk Smart Home.
Bandung: UNIKOM.

Anda mungkin juga menyukai