Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Diakses melalui:
https://womantalk.com/friendship/articles/9-cara-menghindari-teman-toxic-yang-
ada-di-sekitar-anda-Dr2Bk
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik / Lembar Refleksi
LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen Layanan:
Bidang layanan : Sosial
Hari/ Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 13 September 2020
Waktu : 1 x 30 menit
Kelas :X
Uraian Pelaksanaan :
1. Uraian kegiatan yang telah dilaksanakan (eksperientasi)
Kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan dalam satu kali tatap muka
secara virtual atau daring menggunakan Google Meet. Kegiatan bimbingan
kelompok mengangkat topik Toxic Friendship dan menggunakan teknik simulasi
problem solving dengan cara mengajak anggota kelompok untuk berperan
menghadapi sebuah situasi buatan.
Pada tahap awal praktikan membuka kegiatan dengan percakapan ringan
seperti memberi salam, menanyakan kabar, mengucap syukur, dan berdoa.
Kemudian konselor menyampaikan penjelasan topik, tujuan, dan manfaat
kegiatan lalu menjelaskan mengenai kegiatan bimbingan dengan metode
problem solving.
Dilanjutkan dengan tahap transisi, konselor menjelaskan mengenai aturan-
aturan dan tata cara berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok.
Kemudian konselor juga bertugas memastikan kesiapan anggota kelompok untuk
mengikuti bimbingan kelompok sampai selesai sebelum masuk ke tahap
berikutnya.
Tahap selanjutnya dalah tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini berisi
penyampaian materi oleh konselor dengan menayangkan powerpoint yang
memuat ilustrasi toxic friendship. Pada saat penyampaian materi, konselor
mengajak anggota kelompok berinteraksi dengan mempersilakan anggota
kelompok untuk menyampaikan pendapatnya sehingga menstimulasi anggota
kelompok untuk melakukan diskusi. Di tengah penyampaian materi, juga
terdapat kegiatan dimana anggota kelompok diminta untuk memberikan respon
terhadap potongan dialog yang di simulasikan sebagai teman toxic. Sebelumnya
konselor memberikan sebuah tautan berisi artikel mengenai cara menghadapi
teman yang toxic. Anggota kelompok kemudian diberi waktu untuk membaca isi
artikel tersebut dan dipersilakan mengajukan pertanyaan terkait isi artikel.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun suasana problem solving karena
anggota kelompok diminta untuk mencari solusi dari situasi dimana anggota
kelompok harus menghadapi teman yang toxic. Agar suasana tetap hangat,
konselor juga memberikan umpan balik sebagai respon terhadap usaha anggota
kelompok dengan tujuan mengapresiasi usahanya dalam situasi pemecahan
masalah.
Tahap selanjutnya adalah tahap akhir. Pada tahap akhir ini, konselor
mengajak peserta didik untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang
disampaikan serta membagikan lembar refleksi diri yang digunakan sebagai
evaluasi dimana lembar tersebut dikumpulkan secara pribadi melalui Whatsapp
seusai kegiatan bimbingan kelompok, serta kembali mempersilakan anggota
kelompok untuk mengajukan pertanyaan sebelum kegiatan diakhiri. Sebagai
penutup kegiatan, konselor memberikan apresiasi atas partisipasi aktif yang
anggota kelompok berikan dalam proses layanan bimbingan kelompok lalu
kegiatan ditutup dengan ucapan rasa syukur dan salam.
2. Hasil yang diperoleh (identifikasi)
Anggota kelompok atau peserta didik dapat memahami materi yang telah
konselor sampaikan mengenai toxic friendship dan bagaimana cara
mengakhirinya. Hal tersebut tertuang pada lembar refleksi diri yang telah diisi
oleh anggota kelompok dan pada saat mengemukakan pendapat untuk menarik
kesimpulan materi.
3. Kesimpulan yang didapat (analisis)
Pada pertemuan bimbingan kelompok ini, kesimpulan yang didapat adalah
metode problem solving dapat dijadikan sebagai salah satu cara belajar peserta
didik karena metode ini cukup mudah untuk dipahami, menarik dan menantang.
Metode ini mengajak anggota kelompok untuk menghadapi situasi buatan atau
simulasi yang diharapkan mewakili situasi sebenarnya yaitu ketika anggota
kelompok dihadapkan langsung dengan teman toxic.
4. Tindak lanjut dari kegiatan ini (generalisasi)
Tidak lanjut dari kegiatan ini yaitu bagi peserta didik yang masih
mengalami kesulitan dalam menerapkan materi yang telah disampaikan, maka
akan ditindak lanjuti dengan pemberian layanan konseling individual dan
mempersilakan anggota kelompok untuk menghubungi konselor secara pribadi
jika menginginkan penjelasan lebih lanjut. Pada kegiatan konseling individu
sebagai tidak lanjut tersebut, konseli akan diajak untuk berbincang mengenai
permasalahannya dan berdiskusi bersama untuk mencari solusi yang sesuai
dengan keadaan konseli itu sendiri.
NO NAMA KELAS
1 Debby Bintang Nirmalasari X MIPA 7
2 Gabriella Adisti Kurnia Diva X MIPA 7
3 Nefertiti Nursaudah Julianery X MIPA 7
4 Retno Wulan Ningrum X MIPA 7
5 Reva Seienini Anggraini X MIPA 7
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Kerja Peserta Didik / Lembar Refleksi