PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup,
karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak
semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai
masalah secara global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi
yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan
pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan
salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua, sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal. ( Depkes
RI, 1992 ).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu mendorong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan (mandiri). Berbagai upaya kesehatan telah
diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui Puskesmas dan
Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang
dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan
dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas
khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan
Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan
Usia Lanjut, dan sebagainya.
Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ),
pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), serta pemeliharaan kesehatan
( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer
( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai
hidup sehat dan produktif.
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat
untuk mencapai kesehatan bagi semua, sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal yang telah dicanangkan oleh pemerintah pada
pembukaan Rakernas Departemen Kesehatan RI pada tahun 1999.
Di wilayah Dukuh Bawangan RW 08. Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal terdiri dari 201 KK dan yang terkaji sebanyak 120 KK, lebih rinci hasilnya
adalah sebagai berikut jumlah penduduk 962 jiwa ( laki-laki 511 jiwa dan
perempuan 451 jiwa ), kondisi lingkungan di RW. 08 merupakan daerah pemukiman padat,
perkampungan dengan kondisi jalan yang naik turun disekitar terdapat tebing, saluran
pembuangan yang cukup lancar, pembuangan sampah yang sembarangan, namun
dapat memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis menular maupun keturunan pada
lingkungan seperti gatal-gatal, demam berdarah, diare, filariasis, TBC dan lain-lain.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang kompeten
dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk mendapatkan hasil yang optimal
dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan. Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah
melalui Praktik Keperawatan Komunitas Di wilayah Dukuh Bawangan RW 08. Desa
Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Membantu, memfasilitasi, memberikan dan menerapkan asuhan keperawatan
komunitas masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal serta
mampu mengenal dirinya sendiri tentang masalah kesehatan di wilayah Dukuh
Bawangan Rw. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Melaksanakan pengkajian dan masalah yang muncul dalam area komunitas di
wilayah Dukuh Bawangan Rw. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal.
Meliputi:
1) Mengidentifikasi data
2) Mengumpulkan data temuan
3) Menganalisa data yang diperoleh
b. Menentukan masalah keperawatan yang terjadi di wilayah Dukuh Bawangan RW.
08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
c. Merencanakan (intervensi) asuhan keperawatan komunitas di wilayah Dukuh
Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
d. Melaksanakan (implementasi) asuhan keperawatan komunitas di wilayah Dukuh
Bawangan RW. 08 Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
e. Mengevaluasi hasil tindakan kelompok 5 di wilayah Dukuh Bawangan RW. 08 Desa
Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
f. Melaporkan/menginformasikan data secara tepat dan relevan untuk meningkatkan
kualitas pemberian asuhan keperawatan komunitas
C. Manfaat Laporan
1. Masyarakat
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang
ada serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayah
masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di wilayah masyarakat Dukuh
Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya di
masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan Praktik Keperawatan
Komunitas di wilayah masyarakat Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan praktik, manfaat laporan,
ruang lingkup, tindak lanjut kegiatan dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari tinjauan tentang pelayanan kesehatan utama,
konsep keperawatan komunitas, peran perawat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas, teori perubahan komunitas.
Bab III Aplikasi Asuhan Keperawatan Komunitas yang terdiri dari tahap persiapan,
: tahap pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan komunitas, tahap
perencanaan, tahap implementasi serta tahap evaluasi.
Pembahasan berisi tentang hal-hal yang perlu dibahas mulai dari tahap
Bab IV persiapan, pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, implementasi dan
: tahap evaluasi dengan membandingkan dari teori yang ada.
Penutup yang berisi tentang simpulan dan saran
Bab V :
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktik Keperawatan Komunitas ini berada di wilayah Dukuh
Bawangan RW. 08, Desa Bumijawa Kec. Bumijawa Kab. Tegal
F. Tindak Lanjut Kegiatan
Setelah selesai program Praktik Keperawatan Komunitas di masyarakat Dukuh
Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal diharapkan ada tindak lanjut dari kegiatan
yang telah berjalan, pada kesempatan ini kelompok merekomendasikan kepada seluruh
kader RW. 08 kegiatan posyandu, RT/RW dan Kelurahan yang telah terbentuk dengan
koordinasi dengan Puskesmas Bumijawa selaku Puskesmas yang membina wilayah di
Dukuh Bawangan RW. 08 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
BAB II
TINJAUAN TEORI
Komunitas Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974 sebagai suatu
kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, niai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang
lainnya
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan
aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan
Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok kerja
kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja
kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan
Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian,
kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan,
keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan
masalah
Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas
Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah :
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi.
2. Kelemahan
Diwilayah dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten
Tegal masih banyak warga yang belum dapat bekerja sama, terutama kerja samanya dalam hal
memberikan data serta tidak sesuainya data kependudukan yang ada dengan kondisi yang di kaji
saat ini.
3. Kesempatan
Terbinanya hubungan kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan warga dukuh
Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal sebagai lahan praktek
kelompok mahasiswa, sehingga memacu masyarakat dalam mengenal kesehatan di wilayah
tersebut.
4. Ancaman
Meningkatnya arus pertumbuhan penduduk, maka perlu strategi dan metode yang tepat
yang dilakukan tenaga dalam pengumpulan data demografi dan status kesehatan di wilayah
dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal.
B. ANALISA DATA
DATA MASALAH
Ds: Dari hasil wawancara Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
- Ketua RW mengatakan sebanyak 80 % berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
warganya kurang begitu memperhatikan membuat penilaian yang tepat tentang
perilaku hidup bersih dan sehat. kesehatan (PHBS)
- Warga mengatakan di Dukuh Bawangan
tidak mempunyai tempat pembuangan
sampah.
- Warga mengatakan cara penyajian makanan
tertutup tapi kadang terbuka
- Warga mengatakan tidak mengetahui jika
tidak menuras bak mandi akan mengakibatkan
timbulnya jentik-jentik nyamuk.
- Warga mengatakan tempat pembuangan
limbah hanya dialirkan melalui selokan tanpa
ada septic tank.
DO:
- Dari 201 KK sebanyak 90 % rumah padat,
lembab, dan pembuangan sampah masih
didekat pekarangan.
- Ventilasi rumah kurang memadai dan
pencahayaan kurang
- Sebanyak 85 % warga yang merokok
didalam rumah.
- Sebanyak 65 % warga masih kurang
kesadarannya dalam menguras bak mandi
seminggu sekali.
- Terdapat sumber polusi yaitu berupa air
selokan sehingga memungkinkan terjadinya
penyakit yang berbasis pada lingkungan
seperti demam berdarah, ISPA, diare, dll.
- Sebanyak 50 % ibu menyusui tidak
memeberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
dengan alasan bekerja.
- Sebanyak 95 % warganya tidak pernah
melakukan olahraga dengan alasan bekerja
saja sudah dianggap berolahraga.
- Sebanyak 85 % warga sudah mempunyai WC
dirumah masing-masing.
DO:
- Dari 201 KK sebanyak 83 % warga bekerja
sebagai petani dan buruh.
- Sebanyak 97 % laki-laki dewasa merokok.
- Sebanyak 50 % ibu menyusui tidak
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
penuh tetapi diberikan makanan pendamping
ASI.
Ds: Dari hasil wawancara Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
- Ketua RW mengatakan 78 % warga berhubungan dengan kurang pengetahuan
berpendidikan SD tentang penyakit
- Warga mengatakan kurang mengetahui
tentang penyakit yang sering muncul di
Dukuh Bawangan.
- Warga mengatakan
DO:
- Di RW 8 Dukuh Bawangan tidak terdapat
sarana pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA
- Sebanyak 83 % warga kurang pengetahuan
tentang penyakit
C. PRIORITAS MASALAH
Keterangan :
A. = Resiko Terjadi Pembobotan :
B. = Resiko Parah
C. = Potensial Untuk Pendidikan Kesehatan 1. Sangat rendah
D. = Minat Masyarakat 2. Rendah
E. = Mungkin Di Atasi 3. Cukup
F. = Sesuai Program Pemerintah 4. Tinggi
G. = Waktu 5. Sangat tinggi
H. = Waktu
I. = Dana
J. = Fasilitas Kesehatan
K. = Sumber Dana
D. Diagnosa
1) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membuat penilaian yang tepat tentang kesehatan (PHBS)
2) Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan pengetahuan tentang
penyakit
3) Perilaku kesehatan berisiko berhubungan dengan status sosial-ekonomi rendah
E. RENCANA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengumpulan data selama 7 hari, data diolah dan dianalisa, kelompok
merumuskan masalah melalui MMD II, hasil pengumpulan data dipresentasikan oleh mahasiswa
pada ketua RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dan masyarakat. Kemudian bersama-
sama menentukan prioritas masalah, maka disusun rencana kegiatan untuk menyelesaikan
masalah yang muncul.
Bentuk kegiatan yang direncanakan mencakup pendidikan kesehatan, penyebaran leflet
pada tahap perencanaan ini kelompok menentukan pada 3 aspek penting yaitu: pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Model keperawatan yang dilakukan adalah perencanaan social, aksi
social dan pengembangan masyarakat, sehingga dengan menggunakan pendekatan tersebut dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan
Bumijawa kabupaten Tegal dalam prilaku hidup sehat.
Berikut ini di uraikan beberapa hal yang mempengaruhi dalam perencanaan tersebut
yaitu:
1. Kekuatan
Dalam penyususuna perencaan berupa adanya dukungan dan peran serta aktifdari
masyarakat dan tingginya kesadaran tentang kesehatan dari ketua Rt, Rw, Tokoh masyarakat dan
Kader
2. Kelemahan
Kelemahann dalamperencanaan tindakan meliputi adanya perbedaan persepsi yang di
sebabkan oleh tingkat pendidikan yang bervariasi sehingga mempengaruhi dalam penenuan
prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal. Disamping itu adanya keterbatasan waktu dari masig-
masig warga mempengaruhi dalam penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Kesempatan
Dalam perencanaan kegiatan, adanya izin dari pihak puskesmas kecamatan Bumijawa
bagi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan keperawatan di kecamatan Bumijawa dengan
adanya dukungan dari masyarakat setempat, untuk membantu perencanaan dan menyusun
masalah kesehatan yang di temukan.
4. Ancaman
Beberapa metode yang ditemukan perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap perencanaan kegiatan tersebut. Faktor tersebut antara lain: sumber daya, waktu, dana,
dan fasilitas kesehatan.
F. Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan keperawatan komunitas di dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, fokus pada tingkat pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Adapun kegiatan yang di lakukan di antaranya adalah penyuluhan kesehatan yang terkait
dengan masalah kesehatan yang ditemukan yaitu penyuluhan tentang PHBS dan Jenis-jenis
penyakit menular dan keturunan, serta kerja bakti yang dilakukan bersama masyarakat setempat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yaitu kesehatan dalam mengatasi :
1. Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di
dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal adalah adanya
dukungan dari bu kader, ketua Rt/Rw, serta dari pihak puskesmas.
2. Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan adalah kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan,
kurangnya fasilitas pelengkap.
3. Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan di
dukuh Bawangan RW 08 desa Bumijawa kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, seperi
peningkatan kesehatan balita, berupa kegiata posyandu, keaktifa kader dalam penyuluhan
kesehatan.
4. Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu ancaman dari luar seperi cuaca
yang sangat panas, serta adanya beberapa masyarakat yang masih malas dalam melaksanakan
kegiatan, baik kegiatan penyuluhan maupun kerja bakti.
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap program yang dilakukan dan di
bandingkan dengan tujuan yang telah di tetapkan, dan tujuan tersebut di jadiakan dasar
memodifikasi rencana yang telah dilakukan oleh masyarakat. Tindakan yang telah dilakukan
oleh mayarakat dan di fasilitasi oleh mahasiswa selama 45 hari pada umumnya berjalan dengan
baik.