Bank Syariahhh
Bank Syariahhh
NIM : E20183029
Kelas: AKS 1
BANK SYARI’AH
Bank pada dasarnya adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat
dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain melaksanakan fungsi intermediasi keuangan.
Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam sistem operasional perbankan,
yaitu bank konvensional dan bank syariah. Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti
prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang
haram. Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk
menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu
menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).
1. Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
2. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang
dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah
dan/atau unitsyariah
C. Azas & Fungsi Bank Syariah
1. Prinsip Syariah
2. Demokrasi Ekonomi
3. Prinsip Kehati-hatian
a.BUS & UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
baitul mal.
C.. BUS & UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf
(wakif).
Dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization for Islamic
1.Pendirian bank umum syariah baru wajib memenuhi persyaratan permodalan sebagai
berikut:
Jumlah modal disetor minimal sebesar Rp. 1 trilyun. Bagi bank asing yang membuka kantor
cabang syariah dana disetor minimal Rp. 1 trilyun, yang dapat berupa rupiah atau valuta
asing.
2.Sumber dana modal disetor untuk pendirian bank umum baru tidak boleh berasal dari dana
pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank atau pihak lain di
Indonesia.
3.Sumber dana modal disetor untuk bank baru tersebuttidak boleh berasal dari sumber yang
diharamkan menurut ketentuan syariah termasuk dari dan tujuan pencucian uang (money
laundering).
Bank umum konvensional yang melakukan kegiaan usaha berdasarkan prinsip syariah
wajib membuka UUS. Pembukaan UUS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
Modal kerja UUS merupakan modal yang disisihkan dalam suatu rekening tersendiri yang
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional dan non operasional kantor
miliar rupiah). Penyisihan modal kerja UUS dari kantor induknya, dimaksudkan agar
pengelolaannya tidak tercampur dengan dana kantor induknya yang beroperasional secara
konvensiona
UU No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Dan jika diuraikan lebih luas, bank
syariah
2.unrltuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan
melalui
3. kegiatan investasi, agartidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilikmodal
dengan
4.Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang berusaha yang
lebih besar
5.terutama kelompokmiskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju
1.Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam
bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan
3.Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh penyimpan dianggap
sebagaititipan (al-wadiah).
4.Dewan pengawas syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari
sudut syariahnya. Selain itu manajer dan pimpinan bank Islam harus menguasai dasardasar
muamalah Islam.
5.Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara pihak pemilik modal dengan
pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah.
1.Dalam bank syariah secara konsep tidak jauh berbeda dengan manajemen bank
konvensional. Baik itu darisegitujuan dan resiko yang akan dihadapi oleh bank syariah.
Yang membedakan hanyalah pada akad yang digunakan ketika melakukan kontrak. Selama
in alat untuk manajemen liquiditas dalam bank syariah adalah PUAS (pasar uang antar bank
syariah) dengan akad wadiah, SIMA (sertifikat mudharabah antar bank syariah) dan SWBI
(surat wadiah bank indonesia) juga dengan akad wadiah. Semuanya ini adalah instrument
2.Apabila suatu bank kekurangan liquiditas, maka bank tersebut akan meminjam kepada
bank lain berupa PUAS, SWBI atau menerbitkan SIMA, sebaliknya bila kelebihan liquiditas
maka akan ditempatkannya pada bank lain (PUAS) atau dengan membeli SWBI atau SIMA.
Pengertian BBPR
yaitu :
dan
yang memadai.
Syarat Pendirian.
1.BPRS hanya didirikan dan melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah dengan ijin
Direksi
Bank Indonesia.
2.BPRS hanya didirikan dan dimiliki oleh: WNI, Badan hukumIndonesia yang pemiliknya
WNI,
Pemerintah Daerah.
3.Pemberian ijin pendirian BPRS dapat dilakukan 2 tahap: Persetujuan prinsip dan ijin usaha.
Anggota Direksi wajib Min D III atau S1 dan tahu tentang perbankan syariah serta
pengalaman
D.USAHA-USAHA BPRS
Menghimpun dana dari masyarakat dalam simpanan deposito berjangka, tabungan, dan
F.Sejarah LLPS
guarantee). Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998
G.Fungsi LPS
kewenangannya.
H.Tugas LPS
I.Wewenang LLP
peserta.
kerahasiaan bank.
angka 4.
Simpanan yang dijamin adalah seluruh tabungan dan deposito yg tercatat di Bank
18
L.Kontribusi Kepesertaan
Cara penetapan premi yg sama untuk setiap bank, dapat diubah sehingga tingkat premi
menjadi berbeda antara satu bank dgn bank yang lain berdasarkan skala risiko kegagalan
bank. Namun perbedaan tingkat premi yg terendah dan yg tertinggi tidak melebihi 0,5 %.
Selain membayar premi penjaminan, bank juga diwajibkan membayar kontribusi kepesertaan
sebesar 0,1% dari modalsendiri (equitas)BPR pd akhir tahun fiskalsebelumnya atau dari
modal disetor bagi bank baru.
Analisis
Kegiatan utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat untuk
perbankan dapat menjembatani antara pihak yang kekurangan dana dengan pihak
diterapkan prinsip hati-hati terutama pada saat akan menyalurkan dana kepada
masyarakat, artinya bank mengadakan penilaian kelayakan dan seleksi yang tepat
Di Indonesia lembaga perbankan dibedakan menjadi dua yaitu Bank Umum bank Syariah