Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EKO KURNIAWAN

KELAS : AKUNTANSI C
NPM : 16430072

Pengertian statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan
dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau
hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar
konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain:
populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Konsep dasar
Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang digunakan dalam penelitian khususnya dlam
pengujian hipotesis. Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau
sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti
populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran
sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu
memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan
pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh
populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi.

Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan
yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode
statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya hal terlihat banyak
digunakannya uji statistika yang mengambil dasar pada sebaran peluang. Sedangkan matematika
statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan
analisis matematika untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.
Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif
berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah;
mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca”
dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian
hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.

 Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan)


atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar)
atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas
mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
 Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan
estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan
hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.

Metode Statistika
Dua jenis penelitian: Eksperimen dan Survai

Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami
pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda
keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.

Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap
sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang
telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga
perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula.
Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan
percobaan (desain eksperimen).

Dalam survei, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan
dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek
penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.

Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan,
agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.

Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan
perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.

Tipe pengukuran
Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki
tingkat penggunaan yang berbeda dalam pengolahan statistiknya.

 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris,
misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.
 Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya pendidikan
dan tingkat kepuasan pengguna.
 Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga titik
nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan suhu dalam Celcius.
 Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat digeser
sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.

JENIS – JENIS DATA


Jenis data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : (a) data yang diperoleh dari sampel atau
populasi berupa data kualitatif, data tersebut bukan berupa angka dan disebut dengan data kualitatif
atau atribut. (b) data yang diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa data kuantitatif atau data
berupa angka yang disebut dengan data kuantitatif.

Data kualitatif merupakan data non- angka (numberik) seperti jenis kelamin, warna kesayangan, da
nasal suku. Data kualitatif digunakan apabila kita tertarik melihat proporsi atau bagian yang termasuk
dalam kategori. Contoh berapa persen jenis kelamin pria dibandingkan wanita, warna apa yang
disukai oleh sebagian besar penduduk, dan berapa persen suku tertentu dibandingkan dengan suku
lainnya.

Data kuantitatif merupakan data angka atau numeric seperti jumlah mobil (bisa 0,1,2, dan lain – lain),
jumlah TV yang dijual suatu took (10, 30, dan lain – lain), berat badan (60,1 kg; 80,5 kg; dan lain –
lain), jarak Solo – Jakarta (230,5 km), dan sebagainya. Semua ukuran tersebut berupa angka. Data
kuantitatif dibedakan menjadi dua bagian yaitu data diskret dan data kontinu.

Data diskret merupakan data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil perhitungan serta
biasanya berupa bilangan bulat. Data diskret seperti jumlah mobil 0, 1, 2, dan lain – lain. Tidak
mungkin mobil bisa berjumlah 1,5 atau 2,25 dan sebagainya. Jadi data diskret biasanya berupa
bilangan bulat.

Data kontinu merupakan data kuantitatif yang nilainya menempati semua intervalpengukuran dan
merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa bilangan pecahan dan bulat. Contoh berat badan bisa
60,1 kg dan 80,5 kg atau bisa 60 kg dan 80 kg. tinggi badan, luas rumah, panjang jalan, dan lain – lain
yang adalah hasil pengukuran digolongkan sebagai data kontinu.

SUMBER DATA

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.

Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai