Laporan Pra Penuntutan (Repaired)
Laporan Pra Penuntutan (Repaired)
PERKARA PIDANA
Oleh :
NIM 11000117120091
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PERKARA PIDANA
Oleh :
NIM 11000117120091
Menyetujui,
NIP 199101102014031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmatNya, penulis
dapat melakukan Kerja Praktek dan penulisan laporan dengan lancar. Penulis
memperoleh bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang telah
dan dukungan baik moril dan materiil dalam kehidupan penulis, juga saya
UNDIP
Kerja Praktek
Semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya
dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa laporan
kerja praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran untuk
Penulis
Abstrak
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
F. Sistematika Penulisan
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mana Jaksa hanya berwenang untuk melakukan penuntutan saja dan tidak
1
Penerbit : Alumni AHM-PTHM, Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Jakarta,
S.R.Sianturi, Hlm 199.
2
Hukum Acara Pidana Dalam Diskusi, Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Penerbit Bina
Ilmu, Surabaya, 1982, Hlm 32.
prapenuntutan sebab dalam hal penyidik telah melakukan penyelidikan
(2) KUHAP jo pasal 138 ayat (1), (2) KUHAP. Antara lain, sebagai
proses kelengkapan berkas perkara tersebut menjadi bolak – balik dan juga
perkara. “
alat bukti.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
F. Sistematika Penulisan
Secara umum Laporan Kerja Praktek yang disusun meliputi 3 bagian yaitu
bagian awal, bagian isi dan bagian akhir dengan sistematika sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
b. Halaman Judul
c. Halaman Pengesahan
d. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
2. Bagian Isi
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang gambaran secara keseluruhan dari lokasi kerja
internal dan hal-hal lain yang lebih menjelaskan permasalahan yang akan
dibahas pada obyek yang diteliti, yang isinya lebih ditekankan kepada
Teori, landasan, cara pandang; Metoda-metoda yang telah ada dan atau
dalam Kerja Praktek serta konsep dan ulasan yang telah diuji
Analis sistem yang telah diterapkan pada lokasi kerja praktek, Analisis
e. Bab V Penutup
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun secara vertikal menurut urutan abjad, dan secara
b. Lampiran
atau berisi:
Praktek dilakukan;
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Lokasi
dan Akuntabel"
Dengan Penjelasan :
agama
dan wawasan yang luas serta pengalaman kerja yang memadai dan
berpegang teguh pada aturan serta kode etik profesi yang berlaku.
- Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan
Misi :
Tindak Pidana
Masyarakat
Kejaksaan Republik Indonesia yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
C. Struktur organisasi Kejaksaan Negeri Klaten
D. Sistem Kerja Internal
kebijakan
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Kejaksaan
untuk dan atas nama negara atau pemerintah, dan sebagainya. Jaksa itu
3
Redaksi Sinar Grafika, 2014, Undang-Undang Kejaksaan (UU No. 16 Tahun 2004), Jakarta:
Sinar Grafika, halaman 23
tugas dan wewenangnya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
B. Pra Penuntutan
4
Hadari Djenawi, Pokok-Pokok Pikiran dalam KUHAP, Bandung, 1981, Hlm 96
5
R.Soesilo, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHAP) serta komentar-komentarnya
Lengkap Pasal demi Pasal, (Bogor,Politea,1980),Hlm 32
telah selesai apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari penuntut umum
BAB IV
tentang Hukum Acara Pidana tidak diatur dalam bab tersendiri. Tetapi
terdapat didalam bab penyidikan dan bab penuntutan, yakni, pada Pasal
109 KUHAP dan Pasal 138 KUHAP. Lembaga prapenuntutan ini bersifat
mutlak, karena tidak ada suatu perkara pidana pun sampai ke pengadilan
tanpa melalui proses prapenuntutan, sebab dalam hal ini penyidik telah
6
Moeljatno, www.Hukum Online.com Diakses pada tanggal 03 Februari 2020
7
Ibid, Hlm 34.
melakukan penyelidikan suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana,
umum8
tidak 10
10
(PERJA Nomor : PER – 036/A/JA/09/2011 tentang Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum.
prapenuntutan. Keberhasilan Penuntut Umum membuktikan suatu
dari penyidik.
Selain itu diteliti pula surat izin Ketua Pengadilan Negeri untuk
lainnya.11
11
Modul Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa Kejaksaan Republik Indonesia tahun 2019,
Hlm 2
disangkakan, kejelasan waktu terjadinya tindak pidana (tempus delicti),
lain-lain.
dan berita acara lainnya. Surat-Surat lain yang diteliti adalah surat
materil berkas perkara dari penyidik yang harus diteliti adalah tindak
berupa:
tersangka;
b. Pertanyaan tambahan harus diberikan secara tertulis;
pemeriksaannya;
dimengerti;
dilakukan tersangka.
Dalam P-19 agar diuraiakan secara cermat, jelas dan lengkap tentang
hal apa yang harus dilengkapi oleh Penyidik sesuai ketentuan Pasal 138
(2) dan ayat (3) KUHAP, Petunjuk disusun dalam bahasa sederhana
oleh jangka waktu. Oleh karena itu berkas perkara yang diterima
(P-18 dan P-19). Jika dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah
Penuntutan
Hlm 39
Jaksa dijernihkan wewenangnya sebagai instansi Penuntut Umum, yang
mana Jaksa hanya berwenang untuk melakukan penuntutan saja dan tidak
baik tindak pidana umum maupun penyidikan tindak pidana khusus serta
munculnya keinginan polisi untuk tidak lagi menjadi pihak kedua dalam
kepolisian yustisiil atau kepolisian represif, tidak lagi di bawah jaksa. Hal
sebab pihak jaksa atas alasan sejarah, perbandingan dengan negara lain,
13
Hukum Acara Pidana Dalam Diskusi, Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Penerbit Bina Ilmu,
Surabaya, 1982, Hlm 32.
14
Tirtamidjaya Husein, Kedudukan Polisi dan Jaksa, Jakarta, 1953, Hlm 178
serta efektifitas penyidikan dan penuntutan tetap menginginkan
adalah terkait dengan berkas perkara saja sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 110 KUHAP dan Pasal 138 KUHAP. Secara materiil juga
penyelesaian perkara.16
15
Romli Amasasmita, Sistem Peradilan Pidana, Bandung, 1996, Hlm 57
16
Wawancara dengan Ria Novitawati, S.H. , Staff Kejaksaan Negeri Klaten
Pada tanggal 06 Februari 2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
barang bukti, berita acara penyitaan surat dan berita acara lainnya.
ketentuan dalam Pasal 110 KUHAP dan Pasal 138 KUHAP. Secara
penyelesaian perkara
B. Saran
A. Buku
(Jakarta : 2019)
Bogor : Politea
S.R, Sianturi. Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Jakarta :
Alumni AHM-PTHM