Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat
dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di
Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva:
budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan
diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78)
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu kebersihan dan perawatan diri.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri.
3. Untuk mengetahui tujuan dari kebersihan dan perawatan diri.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan
perawatan diri,
5. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan seperti apa agar kebutuhan
kebersihan dan perawatan diri bisa terpenuhi.
1.2.1 Tujuan Umum
1. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui anatomi dan fisiologi dalam
pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
2. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui bagaimana konsep asuhan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan kebesihan dan perawatan diri.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kebersihan dan perawatan diri


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat
dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di
Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul,
2009).
Menurut Depkes (2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah salah satu
emampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahanka
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis,
2007 dala Herlina, 2013). Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya
pengobatan. Akan tetapi, tanpa perawatan penyakit itu akan tetap ada dan kondisi
sehat tidak akan tercapai (Asmadi, 2008). Jadi, perawatan diri adalah suatu
kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatannya.

2.2. Jenis-jenis kebersihan dan perawatan diri


a. Kebersihan diri (Personal hygiene)
Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa
Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti
sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Tarwoto & Wartonah, 2010). Cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan (Potter & Perry,
2005). Secara umum kebersihan diri/ mandi meliputi kemampuan
membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air,mengatur
suhu aliran mandi dan mendapatkan perlengkapan mandi, pengeringan tubuh
serta masuk dan pengeluaran mandi.
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian
belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir.
Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-

2
ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang
atas dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).
Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka
makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan
sebagai pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah
dengan baik danberperan sebagai indera perasa dan pengecap.
Penampilanwajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga
sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko,
1984: 28).
Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, makamulut dan gigi juga
perlu perawatan yang teratur danseyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk
pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup
mineralseperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang
mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut.
Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaikuntuk perawatan gigi dan
dilakukan paling sedikit dua kali dalamsehari yaitu pagi dan pada waktu akan
tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang adapada
gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan
makan makanan yang dingin dan terlalupanas (Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang
sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung
oleh gusi yang kencang danberwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari
gigi dan mulut.
c. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan
ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubangdan berisi zat warna. Warna
rambut setiap orang tidak samatergantung zat warna yang ada didalamnaya.
Rambut dapattumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar
rambut(Depdikbud, 1986:23).
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari
dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat
perlindungan lain sepertitopi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang
lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan
bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan
tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan
yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara
namun demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak.
Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka
pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo
dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud,
1986:12).
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak
dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu.

3
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi sebagai berikut:
1. Pola kebersihan diri klien normal
2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
6. Tujuan kebersihan dan keperawatan diri.

d. Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian
dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut
lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat
terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud,
1986:16).Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan
perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun
sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari
cairan. Melaluikulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit
yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-amps berupa zatyang tidak terpakai
melalui keringat yang keluar lewat pori-pori(Soenarko, 1984:4).Kulit yang baik
akan dapat menjalankan fungsinyadengan baik sehingga perlu dirawat. Pada
masa yang modernsekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai
perawatan kulit.
Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan
cara mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi
dan sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit
merupakankeharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23).Kulit yang sehat
yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku
tetapi lentur (fleksibel).
e. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagianpaling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun
telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh
yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).
Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi-
bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga
dapat berguna sebagai alat keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga
dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan
dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk
mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.

4
f. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri
dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,
1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata ,
pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22).
Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka
harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku
jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat
menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian
tubuh yang lain.
g. Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun
yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari
dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam
kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu
untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak
dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat
meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama
kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola
mata karena dapat meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering.
Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah
dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total.
Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin
steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai
dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan
pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri

a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada
orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali
maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan
keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan
tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien
dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus
membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
b. Praktik social.

5
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-
kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
c. Status sosio-ekonomi
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta
gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-
produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh
kelompok social klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri.
Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien
untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan
dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi
seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e. kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti
praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang
penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini
biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk
yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut
pilihan pribadi.
g. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.
2.4. Tujuan kebersihan dan perawatan diri

a. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri.
b. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
c.Memelihara integritas permukaan kulit.
d. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
e. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.

6
f. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
g. Meningkatkan percaya diri seseorang
h. Menciptakan keindahan.
i. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.

2.5. Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan perawatan diri

Pengkajian
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan.
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam.
d) Keadaan tekstur
2) Kepala
a) Botak/alopesia
b) Ketombe
c) Berkutu
d) Adakah Eritema
e) Kebersihan
3) Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah kunjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal/mata merah
4) Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah elergi
c) Adakah pendarahan
d) Adakah perubahan penciuman
e) Kebersihan hidung
f) Bagaimana membran mukosa
g) Adakah septum deviasi
5) Mulut
a) Keadaan mukosa mulut
b) Kelembapannya
c) Adakah lesi
d) Kebersihan

7
6) Gigi
a) Adakah karang gigi
b) Adakah karies
c) Kelengkapan gigi
d) Pertumbuhan
e) Kebersihan
7) Telinga
a) Adakah kotoran
b) Adakah lesi
c) Bagaimana bentuk telinga
d) Adakah infeksi
8) Kulit
a) Kebersihan
b) Adakah lesi
c) Keadaan turgor
d) Warna kulit
e) Suhu
f) Teksturnya
g) Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
a) Bentuknya bagaimana
b) Warnanya
c) Adakah lesi
d) Pertumbuhannya
10) Genetalia
a) Kebersihan
b) Pertumbuhan rambut pubis
c) Keadaan kulit
d) Keadaan lubang uretra
e) Keadaan skrotum, testis pada pria
f) Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
a) Kebarsihan
b) Normal
c) Keadaan postur
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan
berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit

8
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Kelelahan fisik
2) Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
1) Badan kotor dan berbaub.
2) Rambut kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Bau mulut dan kotor.

9
3. Prosedur personal hygiene
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir
rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit
kepala ,menambaha rsa nyaman,membasmi kutu atau ketombe yang melekat
pada kulit ,serta memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.

Alat dan Bahan

1.Handuk secukupnya
2.Perlak atau pengalas
3.Baskom berisi air hanagt
4.Sampo atau sabun dalam tempatnya
5.Kasa dan kapas
6.Sisir
7.Bengkok/nierbekken
8.Gayung
9.Ember kosong
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut:
a. Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci.
b. Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang
berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.
c. Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya.
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran
4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien

10
6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian
baskom dengan pinggir di gulung
7. Tutup telinga dengan kapas
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat ,selanjutnya
gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
10. Setelah selesai keringkan
11. Cuci tangan
b.   Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan
mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada
permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf
dan mengembalikan kesegaran tubuh.
a. Cara merawat kulit
Alat dan Bahan :
a.Baskom cuci
b.Sabu
c.Air
d.Agen pembersih
e.Balutan
f.Pelindung kulit
g.Plester
h.Sarng tangan
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Tutup pintu ruangan
4. Atur posisi pasien
5. Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban
,penampilan ,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh
dengan air.
7. Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.

11
8. Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan
pembersih ,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9. Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10. Catat hasil
11. Cuci tangan

c. Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan :
a. Cutton Bath
b. Washlap
c. Water pik
d. Hidrogen proksida
Prosedurnya :
1. Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan
mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,
dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
2. Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan
masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3. Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam
seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda
itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani.
Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan
menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
4. Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang
berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi.
Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk
melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk
melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995).
5. Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar
yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau
panas dapat menyebabkan normal atau muntah.
6. Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap
ke sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang
terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi

12
dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik
seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan
tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal
yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih,
perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari
serumen yang masih tertinggal.

13
BAB III
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawatan diri atau kebersihan diri
(personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Kebersihan
dan perawatan diri baik dari bagian tubuh telinga,mata,kulit dan anggota badan
lainnya harus tetap dipenuhi kebutuhan kebersihannya.

1.2.Saran
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri pada pasien supaya tetap sehat dan nyaman.Tindakan yang akan
dilakukan harus berdasarkan prosedur kegiatan tertentu supaya bisa mencapai
tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan dan perawatan diri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan.


Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia.


Jakarta.
http://beautifulmidwife06.blogspot.co.id/2012/12/makalah-personal-hygiene.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108806-personal-hygiene/#ixzz1q5WYapiH

15

Anda mungkin juga menyukai