Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

AUDIT I

OPINI AUDIT (ISA700)

Fakultas Program Studi Online Kode MK Disusun Oleh

5
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA

Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Dapat memahami tanggungjawab opini 1. Tanggungjawab atas laporan
atas laporan keuangan keuangan
2. Elemen-elemen dasar dari laporan
auditor
3. Pertimbangan auditor dalam
pemebrian opini
4. Situasi-situasi auditor memodifikasi
opini
Pendahuluan
Laporan audit sangat singkat karena terdiri tidak lebih dari bebberapa baris. Oleh karena itu
laporan tersebut cukup singkat, pihak-pihak yang tidak memiliki pengetahuan dalam
pengauditan dapat menggambarkannya sebagai bentuk laporan yang memerlukan sedikit
lebih banyak formalitas hukum yang mengurangi substansisnya. Hal ini merupakan
paradoks karena laporan audit, meskipun hanya memuat beberapa kata, memerlukan
banyak perhatian dan merupakan penyempurnaan dari proses audit yang ketat dan
panjang.

Tanggungajawab Manajemen terhadap Laporan Audit

Sejalan dengan Sarbanes-Oxlay Act of 2002 (SOX) yang saat ini mensyaratkan pimpinan
pejabat eksekutif dan pimpinan pejabat keuangan menerangkan dalam setiap laporan
tahunan atau laporan kuartalan yang diajukan atau diserahkan ke securities and Exchange
Commission (SEC) Amerika Serikat beberapa hal berikut:

1. Pejabat yang menandatangani telah mereviu laporan


2. Laporan yang tidak memuat pernyataan apapun yang tidak benar atas fakta-fakta
yang bersifat material atau mengabaikan untuk menyatakan fakta-fakta yang bersifat
material
3. Laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya disajikan secara wajar dalam
seluruh hl yang bersifat material mengenai kondisi keuangan perusahaan
4. Pejabat menandatangani:
a. Bertanggungjawab untuk menetapkan dan mempertahankan pengendalian
internal
b. Telah mengevaluasi efektivitas pengendalian internal perusahaan
c. Telah memberikan kesimpulannya dalam laporan teakit efektivitas pengendalian
internal berdasarkan evaluasi yang dilakukan.
5. Pejabat yang menandatangani telah mengungkap keapda auditor perusahaan dan
komite audit dari dewan, terkait:
a. Seluruh defisiensi penting dalam rancangan atau pelaksaaan pengendalian
internal yang dapat berdampak merugikan tehadap kemampuan perusahaan
untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan, dan melaporakan data keuangan,
dan telah mengidentifikasi setiap kelemahan dalam pengendalian internal yang
bersifat material kepada auditor perusahaan
b. Ssetiap kecurangan, baik yang bersiaft material naupun tidak material, yang
melibatkan manajemen atau karyawan lainnya yang memiliki peranan penting
dalam pengendalian internal perusahaan.
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 2
6. Pejabat yang menandatangani telah menyatakan dalam laporan terkait ada atau
tidak adanya perubahan penting dalam pengendalian internal atau dalam factor-
faktor lainnya yang dapat berpengaruh signifikan terhadap pengendalian internal
berikutnya sampai tanggal evaluasi yang dilaksanakan, termasuk setiap tndakan
koreksi yang berkaitan dengan defisiensi penting dan kelemhan yang bersifat
material.

Elemen-Elemen Dasar dari laporan Auditor


ISA 700, “membentuk opini dan Melaporkan atas Laporan Keuangan”, menyatakan bahwa:”
Auditor harus mengevaluasi apalah laporan keuangan telah siap, dalam seluruh hal yang
bersifat material, berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. Evaluasi ini harus menyertakan pertimbangan atas aspek-aspek
kualitatifndari praktik akuntansi ekuitas, termasuk indikator-indikator adanya kemungkinan
bias dalam peilaian manajemen.” Laporan auditor harus memuat pernyataan opini yang
tertulis atas laporan keuangan secara keseluruhan.

Isi dari Laporan Auditor

1. Judul, misalnya “Laporan Auditor Independen”. Laporan auditor harus meiliki judul
yang tepat yang mana hal ini akan membantu pembaca untuk mengidentifikasi dan
memberdakan dengan mudah dari laporan-laporan lainnya, seperti misalnya laporan
yang berasl dari manajemen. Judul yang paling sering digunakan adalah “Auditor
Independen” atau “Laporan Auditor” yang merupakan judul untuk membedakan
laporan auditor dari laporan-laporan yang mungkin diterbitkan oleh pihak-pihak lain.
2. Penerima, sebagimana yang disyaratkan berdasarkan situasi-situasi penugasan,
misalnya “Pemegang Saham ABC Company”. Laporan harus ditujukan sesuai
kebutuahn berdasarkan situasi-situasi penugasan dan regulasi yang berlaku.
Laporan biasanya ditujukan, baik untuk pemegang saham amupun dewan pengawas
maupun dewan direksi dari entitas yang laporan keuangannya telah diaudit.
3. Paragraf pembuka yang mengidentifikasi laporan keuangan yang diaudit. Paragraf
pembuka atau paragraf pendahuluan, laporan harus mengidentifikasi entitas yang
laporan keuangan telah diaudit. Laporan ini harus mencantumkan nama entitas,
serta tanggal dan periode yang dicakup oleh laporan keuangan.
4. Deskripsi terkait tanggungjawab menajemen untuk menyiapkan laporan keuangan.
Bagian tanggungjawab manajemen dalam laporan auditor menjelaskan
tanggungjawab dari pihak-pihak di dalam organisasi yang bertanggungjawab

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 3
terhadap penyusunan laporan keuangan. Laporan auditor harus menjelaskan
tanggungjawab manajemen terhadap penyajian laporan keuangan. Deskripsiyang
dimaksud harus menyertakan penjelasan bahwa manajemen bertanggungjawab
terhadap penyajian laporan keuangan sesuai kerangka pelaoran keuangan yang
berlaku, dan terhadap pengendalian internal yang memungkinkan adanya penyajian
laporan yang bebas dari salah saji material baik karena kecurangan maupun
kesalahan.
5. Deskripsi terkait tenggungjawab auditor untuk mneyatakan opini atas laporan
keuangan dan ruang lingkup audit yang dilakukan termasuk:
a. Referensi dari internasional standards on Auditing beserta undang-undang atau
regulasinya.
b. Deskripsi terkait audit berdasarkan standar-standar tersebut.

Laporan auditor akan mencantumkan bagian dengan judul “Tanggungjawab Auditor”.


Laporan auditor harus menyatakan bahwa tanggungjawab auditor adalah untuk
menyatakan opini atas laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan. Laporan
auditor juga harus menyatakan bahwa audit telah dilaksanakan berdasarkan
Internasional Standards on Auditing.

6. Paragraf opini yang memuat pernyataan opini atas laopran keuangan dan refernsi
dari kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang diunakan untuk menyaipkan
laporan keuangan (termasuk pengidentifikasi yurisdiksi asal dari kerangka laporan
keuangan yang bukan merupakan Standae Pelaoran Keuagan Internasional
(Internasional Financial Reporting Standards) atau Standar Akuntansi Sektor Publik
Internasional (Internasional Public Sector Accounting Standards). Laporan auditor
akan mencantumkan bagian dengan judul “Opini”. Ketika menyatakan opini yang
tidak dimodifaksi (wajar tanpa pengecualian) atau laporan keuangan yang disajikan
berdasarkan kerangka penyajian wajar, opini auditor harus menggunakan salah satu
frasa berikut, yang dianggap setara:
a. laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam seluruh hal yang bersifat
material…berdasarkan [kerangka pelaoran keuangan yang berlaku]. Atau
b. Laporan keuangan memberikan gambaran secara benar dan wajar…
berdasarkan {kerangka pelaoran keuangan yang berlaku}.
7. Tandatangan Auditor. Laporan keuangan harus ditandatangani.
8. Tanggal laporan auditor. Laporan harus diberi tanggal. Auditor harus memberikan
tanggal laporan tidak lebih awal dari tanggal saat auditor memperoleh kecukupan
bukti audit yang memadai yang menjadi dasar bagi opini auditor atas laporan
keuangan mencangkup bukti bahwa (a) seluruh laporan yang yang terdiri dari laoran-
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 4
laporan keuangan yang telah disiapkan termasuk catatan-catatan terkait dan (b)
pihak-pihak yang otoritasnya diakui tlah menyatakan bahwa mereka
bertanggungjawab atas laporan tersebut.
9. Alamat auditor. Laporan harus menyebutkan lokasi tertentu yang siabanya
merupakan kota tempat kantor akuntan publik berada, yang mana auditornya
memberikan jasa kepada klien yang diaudit.

Format-Format lainnya dari Laporan auditor

Auditor mungkin diminta untuk melakukan audit berdasarkan standar pengauditan dari
yurisdiksi tertenu (“standar pengauditan nasional’), tapi selaian itu juga tetap harus tunduk
terhadap ISA yang berlaku saat melakukan audit. Auditor harus membuat referensi terhadap
ISA dan standar pengauditan nasuonal jika tidak ada konflik di antara ketentuan-ketentuan
yang dicantumkan di dalam ke dua standar yang menyebabkan auditor membentuk opini
yang berbeda, atau tidak menyertakan Penekanan terhadap Paragraf Permasalahan yang
disyaratkan ISA.

Bentuk dari Laporan Auditor

Tipe laporan audit yang paling umum adalah standar laporan audit yang tidak dimodifikasi
(secara historis disebut sebagai laporan audit wajar tanpa pengecualian). Laporan ini
digunakan untuk lebih dari 90 persen dari seluruh laporan audit yang ada. Laporan audit
lainnya disebut sebagai “ laporan audit selaian laporan yang tidak dimodifikasi”. Laporan
audit selain laporan yang tidak dimodifikasi mencangkup laporan-laporan yang menyatakan
adanya: opini tidak wajar (adverse opinion), opini menolak memberikan opini (disclaimer of
opinion), dan opini yang dimodifikasi.

Opini yang Dimodifikasi

Laporan auditor dipertimbangkan akan dimodifikasi dalam dua situasi berbeda:

1. Permasalahan yang tidak memengaruhi Opini Auditor (yang dapat berarti


menambahkan Penekanan terhadap Paragraf Permasalahan {Emphasis of Matter
Paragraph]
2. Permasalahan yang mengaruhi Opini Auditor (contoh yang disebabkan terkait hal itu
adalah: (a) opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), (b) Opini
menolak memberikan opini (disclaimer of opinion), dan (c) opini tidajk wajar
(adverse opinion)

Tipe-Tipe Laporan yang Menyatakan Opini Audit

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 5
Standar Laporan Auditor dengan Opini yang Tidak Dimodifikasi
Laporan auditor dengan opini yang tidak dimodifikasi harus menyatakan ketika auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan yang disajikan berdasarkan kerangka pelaporan
keuangan yang diidentifikasi dalam seluruh hal yang bersifat material.
Persyaratan untuk memberikan Opini yang Tidak Dimodifiakasi (Opini Wajar Tanpa
Pengecualian)
1. Apakah laporan keuangan mengungkapkan secara memadai terkait kebijakan-
kebijakan akuntansi penting yang dipilih dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut
konsisten dan tepat digunakan
2. Kewajaran estimasi akuntansi dibuat oleh manajemen
3. Apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut relevan, realibel,
dapat dibandingkan, dan dapat dipahami
4. Apakah pengungkapan memungkinkan pengguna yang dimaksud dapat memahami
engaruh dari sejumlah transaksi dan peristiwa yang bersifat material terkait informasi
yang dinyatakan di dalam laporan keuangan
5. APakah terminologi yang digunakan di dalam laporan keuangan, termasuk judul dari
setiap laporan keuangan sudah tepat

Laporan Auditor yang Memuat Opini yang Dimodifikasi


Auditor akan menyatakan opini wajar dengan pengecualian (qualified Opinion) ketika:
1. Telah memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai, sehingga auditor dapat
menyimpulkan bahwa salah saji bersifat material, baik untuk masing-masing salah
saji maupun salah saji secara keseluruhan, tetapi tidak pervasif terhadap laporan
keuangan. Atau
2. Auditor tidak mampu memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai sebagai
dasar bagi opininya, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan pengaruh
salah saji yang tidak dapat dideteksi dalam laporan keuangan jika ada, dapat bersifat
material tetapi tidak pervasif.
Konsep utamanya adalah mempertimbangkan materialitas dan penyebarannya. Informasi
dikatakan material (material) jika pengabaian atau salah saji informasi dapat memengaruhi
keputusan-keputusan ekonomi yang diambil pengguna berdasarkan laporan keuangan.
Materialitas bergantung pada ukuran komponen atau kesalahan yang dinilai di situasi-situasi
tertentu dari pengabaian atau salah saji informasinya. Oleh karena itu, materialitas
memberikan titik ambang batas atau pisah batas (cut-off) selian menjadi karateristik kualitatif
yang utama yang mana informasinya harus didapatkan jika informasi tersebut memang
berguna. Pervasif (pervasive) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh
salah saji laporan keuangan atau kemungkinan pengaruh salah saji yang tidak dapat
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 6
dideteksi dalam laporan keuangan karenaketidakmampuan memperoleh kecukupan bukti
audit yang memadai. Berikut pengaruh pervasif pada laporan keuangan tersebut dalam
pertimbangan auditor:
1. Tidak terbatas pada elemen, akun, atau komponen tertentu dari laproan keuangan.
2. Jika sangat terbatas, merepresentasikan atau dapat merepresentasikan bagian
penting dari laporan keuangan.
3. Dalam kaitannya dnegan pengungkapan, merupakan hal yang mendasar bagi
pengguna untuk memhami laporan keuangan.

Laporan Auditor yang Memuat Opini Tidak Wajar


Auditor harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor menyimpulkan bahwa salah saji
yang telah memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai tersebut bersifat material dan
pervasif terhadap laporan keuangan, baik untuk masing-masing salah saji maupun salah saji
secara keseluruhan. Opini tidak wajar dinyatakan ketika pengaruh dari ketidaksepakatan
begitu material dan pervasif terhadap laporan keuangan, sehingga auditor dapat
meyimpulkan bahwa kulaifikasi dari laporannya tidak memadai untuk mengungkapkan
laporan keuangan yang sifatnya menyesatkan atau tidak lengkap.

Laporan Auditor yang Memuat Opini Menolak Memberikan Opini


Auditor akan menolak memberikan opini ketika auditor tidak dapat memperoleh kecukupan
bukti audit yang memadai yang menjadi dasar bagi opininya, dan auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan pengaruh dari salah saji yang tidak dapat didetrksi terhadap laporan
keuangan dapat bersifat material dan pervasif. Auditor juga akan menolak memberikan opini
ketika auditor menyimpulkan bahwa tidak mungkin membentuk opini atas laporan keuangan
karena potensi keterkaitannya dengan ketidakpastian dan kemungkinan pengaruh
kumulatifnya terhadap laporan keusangan di dalam situasi-situasi yang sangat jarang
menyertakan banyak ketidakpastian, meskipun telah memperolah kecukupan bukti audit
yang memadai.
Laporan auditor yang memuat opini yang menolak memberikan opini harus dinyatakan
ketika kemungkinannpengaruh dari keterbatasan ruang lingkup bersifat begitu material dan
pervasif, sehingga auditor tidak dapat memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai,
dan oleh karenanya dapat menyatakan opini atas laporan keuangan.

Konsekuensi dari Ketidakmampuan untuk Meperoleh Kecukupan Bukti Auditor yang


Memadai karena Batasan yang Diberikan Manajemen setelah Auditor Menerima
Penugasan

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 7
Apabila auditor kemudian menyadari bahwa manajemen telah memberikan batasan ruang
lingkup audit yang mana auditor mempertimbangkan kemungkinan perlunya menyatakan
opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion) atau untuk menlak memberikan opini
atas laporan keuangan setelah menerima penugasan, maka auditor harus meminta
manajemen menghapus batasan-batasan tersebut, maka auditor harus mengkomunikasikan
permasalahan yang dimaksud ke pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan
menentukan apakah mungkin untuk melakukan prosedur-prosedur altenatif agar
memperoleh bukti audit yang memadai.
Apabila auditor tidak dapat memperoleh kecukupan bukti yang memadai, maka harus
menentukan adanya kemungkinan pengaruh dari salah saji yang tidak dapat dideteksi atas
laporan keuangan. Apabila pengaruhnya bersifat material tetapi tidak pervasif, maka auditor
dapat menyatakan opini wajar dengan pengecualian. Apabila auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan pengaruh dari salah saji yang tidak dapat dideteksi atas laporan keuangan
dapat bersifat material dan pervasif, maka auditor harus mengundurkan diri dai proses audit.
Apabila pengunduran diri dari proses audit dilakukan sebelum mengeluarkan laporan auditor
tidak dapat dilakukan atau tidak memungkinkan, maka auditor harus menolak memberikan
opini atas laporan keuangan. Sebelum pngunduran diri tersebut, auditor akan
mengkomunikasikan setiap permasalahan terkait slah saji yang dapat diidentifikasi ke pihak-
pihak yang bertenggungjawab atas tata kelola.

Bentuk dan Isi Laporan Auditor Ketika Opininya Dimodifikasi


Ketika auditor memodifikasi opininya atas laporan keuangan, maka auditor akan
menyertakan sebuah paragraf dalam laporan auditor yang memberikan penjelasan terakit
dasar bagi modifikasi yang dilakukannya. Paragraf ini ditempatkan segera sebelum paragraf
opini dalam laporan auditor yang berjudul “Dasar bagi Oponi Wajar dengan Pengecualian,”
“Dasar bagi Opini Tidak Wajar”, atau “dasar bagi Opini Menolak Memberikan Opini yang
sesuai. Auditor menyertakan deskripsi dan kuantifikasi dari pengaruh keuangan atas salah
saji di dalam pargraf Dasar bagi Modifikasi. Jika dinilai tidak praktis untuk mengukur
pengaruh keuangan yang dimaksud, maka auditor harus memyatakannya didalam paragraf
Dasar bagi modifikasi. Jika modifikasi berasal dari ketidakmampuan untuk memperoleh
kecukupan bukti audit yang memadai, maka auditor harus mencantumkan sejumlah alasan
terkait ketidakmampuannya ini di dalam paragraf Dasar bagi modifikai.

Paragraf Opini Ketika Opini adalah Opini yang Dimodifikasi


Ketika auditor memodifikasi opini auditnya menggunakan “Opini Wajar dengan pengecualian
(Qualified Opinion), “Opini Tidak Wajar” (Adverse Opinion), atau Opini Menolak Memberikan
Opini (Disclaimer of Opinion) yang sesuai dengan untuk paragraf opini. Ketika auditor
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 8
menyatakan opini wajar dengan pengecualian, maka audotir menyatakan didalam paragraf
opini bahwa kecuali untuk pengaruh dari permasalahan yang dijelaskan di dalam paragraf
Dasar bagi Opini Wajar dengan Pengecualian di lapran auditor, laproan keuangan disajikan
secara wajar dalam seluruh hal yang bersifat material (atau memberikan gambaran yang
benar dan wajar) berdasarkan kerangka pelaoran keuangan yang berlaku kerika pelaoran
sesuai dengan kerangka penyajian wajar atau kerangka pelaoran keuangan yang berlaku
ketika pelaporan sesuai dengan kerangka kepatuhan. Ketika modifikasi berasal dari
ketidakmampuan untuk memperoleh kecukupan buakti audit yang memadai, maka auditor
harus menggunakan frasa “kecuali untuk kemungkinan pengaruh dari permasalahan
(sejumlah permasalahan)…..” yang terkait dengan opini yang dimodifikasi.

Penekanan terhadap Paragraf Permasalahan


Penekanan terhadap Paragraf Permasalahan (Emphasis of Matter Paragraph) adalah
paragraf yang disertakan didalam laporan auditor yang merujuj pada oermasalahan yang
disajikan atau diungkapkan secara tepat di dalam laporan keuangan, yang mana hal ini
cukup penting karena merupakan dasar bagi pemahaman pengguna atas laporan keuangan
sesuai penilaian auditor. Paragraf Permasalahan Lainnya (Other Matter Paragraph) adalah
paragraf yang disertakan di dalam laporan aditor yang merujuk pada permasalahan yang
disajikan atau diungkapkan secara tepat did alam laporan keuangan yang revelan bagi
pemahaman pengguna ats audit, tanggungajwab auditor atau laporan auditor sesuai
penialian auditor.

Biasanya auditor dapat menulis paragraf penekanan terhadap permasalahan ketika:

1. Terdapat ketidakpastian (uncertaninty) penting yang dapat memengaruhi laporan


keuangan yang mana penyelesaiannya tergantung pada peristiwa-peristiwa yang
terjadi di amasa depan. Contok ketidakpastian yang dapat ditekankan termasuk:
keberadaan transaksi-transaksi dari pihak yang berelasi, permasalahan akuntansi
yang dinilai penting yang terjadi setlah tanggal Laporan posisi keuangan,
permasalahan yang memengaruhi perbandingan laporan keuangan dengan laporan
keuangan tahun sebelumnya. (misalnya perubahan dalam metode akuntansi), dan
litigasi, kontrak jangka panjang, pemulihan terhadap nilai aset, kerugian atas aktivitas
operasi yang dihentikan).
2. Menyoroti permasalahan yang bersifat material mengenai permasalahan
bekerlanjutan usaha.
3. Terdapat sejumlah permasalahan lainnya.

Ketidakpastian dalam Paragraf Penekanan terhadap Permasalahan


2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 9
Ketidakpastian lainnya, bergantung pada tingkat materialitasnya dan undang-undang negara
yang berlaku, yang dapat mengarahkan terhadap terhadap adanya modifikasi dari laporan
yang tidak dimodifikasi atau laporan yang dimodifikasi atau laporan yang menolak
memberikan opini. Contoh-contohnya mencangkup: hasil dari litigasi yang utama dan hasil
dari kontrak jangka panjang, estimasi dari pemulihan nilai aset, dan kerugian atas aktivitas
operasi yang dihentikan. Jika entitas menolak untuk mebuat perbaikan yang diperlukan atas
informasi yang dilampirkan bersama laporan keuangan ini, dan ketika terdapat tambahan
peraturan perundang-undangan untuk melaporkan tanggungjawab ini, laporan juga dapat
dimodifikasi.

Penekanan Keberlanjutan Usaha terhadap Permasalahan

Asumsi keberlanjutan usaha (going concern assumption) adalah salah satu asumsi
fundamental yang mendasari penyajian laporan keuangan. Perusahaan biasanya dianggap
sebagai entitas yang dapat terus melanjutkan usahanya (keberlanjutan usaha) yakni
melanjutkan operasinya untuk amsa depan yang dapat diperkirakan ssebelumnya. ISA 570
menetapkan standar dan memberikan penduan atas tanggung jawab auditor yang terkait
dengan ketepatan asumsi keberlanjutan ausa sebagai dasar untuk menyajikan laporan
keuangan.Ketika pernyataan yang terkait dengan ketepatan asumsi keberlanjutan usaha
muncul, auditor harus mengumpulkan kecukupan bukti audit yang memadai nntuk mencoba
menyelesaikan pertanyaan yang terkait dengan kemampuan entitas melanjutkan operasinya
untuk masa depan yang dapat diperkirakan sebelumnya bagi kepuasan auditor.

Pengungkapan terkait Keberlanjutan Usaha

Pengungkapan seharusnya:

1. Menjelaskan kondisi-kondisi utama yang menyebabkan adanya keraguan


2. Menyatakan bahwa terdapat keraguan terkait keberlnajutan usaha; oleh akrenanya
entitas mungkin tidak dapat merealisasikan aset-asetnya dan menyelesaikan liabilits-
liabilitas dalam aktivitas bisnis yang normal.
3. Menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyertakan setiap penyesuian yang
terkait denga pemulihan dan klasifikasi atas jumlah aset yang tercatat atau jumlah
dan klasifikasi atas liabilitas yang mugkin seharusnya diperlukan bagi entitas yang
tidak mampu melanjutkan usahanya.

Situasi-Situasi yang dapat Menghasilkan Opini Selain dari Opini yang Tidak
Dimodifikasi
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 10
Berdasarkan ISA 700 setidaknya terdapat dua situasi yang mana auditor tidak dapat
menyatakan opini yang tidak dimodifikasi (wajar tanpa pngecualian):

1. Keterbatasan dalam ruang lingkup (ketidakmampuan untuk memperoleh kecukupan


bukti aduit yang memadai)
2. Pertimbangan auditor terkait pengaruh atau kemungkinan pengaruh yang sifatnya
pervasif dari berbagai hal yang dicantumkan di dalam laporan keuangan

Keterbatasan dalam ruang lingkup

Keterbatasan dalam ruang lingkup ketika auditor dengan alasan apapun teidak dapat
memperoleh informasi dan penjelasan yang dianggap perlu untuk audit Ruang lingkupnya
mungkin dibatasi dengan ketidakmampuan untuk melakukan prosedur yang dianggap pelu
oleh auditor dann tidak adanya catatan-catatan akuntnasi yang sesuai.

Penjelasan Mengenai Keterbatasan

Ketika dapat keterbatasan dalam ruang lingkup pekerjaan auditor (ketidakmampuan untuk
memperoleh kecukupan bakti audit yang memadai) yang menghalanginyauntuk menerbitkan
laporan keuangan yang memuat opini yang tidak dimodifikasi, maka laporan tersebut
seharusnya memberikan penjelasan mengenai keterbatasan yang dimaksud.Ketika
modifikasi muncul dari ketidakmampuan untuk memperolah keckukupan bukti audit yang
memadai, maka auditor harus menggunakan frasa yang sesuai”kecuali untuk kemungkinan
pengaruh dari berbagai hal…” utnuk opini yang dimodifikasi.

Tidak Menerima Penugasan

ISA 210 menyatakan bahwa ketika terdapat keterbatasan dalam syarat penugasan yang
ditawarkan yng mana diyakini auditor kalau pihaknya perlu menerbitkan laporan auditor
yang memuat opini menolak memebrikan opini, maka auditor biasanya tidak akan menerima
penugasan audit kecuali memang persyaratan tersebut diatur berdasarkan hukum atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, auditor tidak seharusnya menerima penugasan audit ketika keterbatasan yang
ada melanggar kewajiban hukumnya.

Ketidaksepakatan dengan Manajemen

Auditor dapat menyatakan ketidaksepakatan dengan manajemen berikut :


2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 11
1. Penerimaan terhadap kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih
2. Metode pelaksanaan kebijakan, termasuk penilaian dan pengungkapan yang
memadai dalam laporan keuangan
3. Kepatuhan laporan keuangan terhadap regulasi dan ketentuan perundang-undangan
yang relevan

Ketidakpastian yang Mengarah ke Kualifikasi Opini


Standar Internasional dari IAASB menetapkan kualifikasi opini berdasarkan keterbatasan
dalam ruang lingkup dan ketidaksepakatan dengan manajemen sebagai kondisi-kondisi
yang mengarahkan ke laporan keuangan yang memuat opini yang dimodifikasi atau opini
tidak wajar.

Materialitas dan Tidak Adanya Konsistensi

Materialitas merupakan pertimbangan penting dalam menentukan ketepatan tipe laporan


atau serangkaian situasi yang terjadi. Selama pelaksanaan audit, materialitas berarti jumlah
yang ditetapkan auditor dibawah besarnya salah saji yang tidak dapat dideteksi yang tidak
mungkin memengaruhi persepsi pengguna terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Auditor juga dapat menganggap sebuah komponen bersifat material jika inklsi atau
pengecualian dari komponen tersebut pada laporan keuangan dinilai cukup penting untuk
memengaruhi keputusan yang telah dibuat oleh pengguna laporan keuangan yang tepat.

Independensi Auditor

Panduan Etika bagi Akuntan Profesional (Guideline on Ethics for Profesional Accountants)
dari IFAC menekankan batepa penitngnya independensi auditor, baik dalam tampilan
maupun tealitasnya. Namun, standar pengauditan dari ISA tidak mensyaratkan adanya opini
yang dimodifikasi atau opini menolak memberikan opini. Jika auditor bersikap tidak
independen, waalupun hal ini hanya terjadi di beberapa negara. Beberapa negara seperti
Belanda, tidak mengizinkan auditor menerima penugasan jika auditor bersikap tidak
independen.

Refernsi bagi Tenaga Ahli

Ketika penyatakan opini yang tidak dimodifikasi, auditor dalam laoran umumnya tidak harus
mengacu pada pekerjaan dari tenaga ahli kerena referensi semacam ini dapat disalahartikan
sebagai kualifikasi bagi opini auditor atau bagian tanggungjawabnya. Jika auditor
mengeluarkan opini selain dari opini yang tidak dimodifikasi sebagai hasil dari pekerjaan
tenaga ahli atau auditor lainnya, maka dalam beberapa situasi, auditor dapat menjelaskan
pekerjaan dari tenaga ahli.
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 12
Komunikasi dengan Pihak-Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola
Para auditor diwajibkan untuk mengkomunikasikan temuan-temuan auditnya kepada
manajemen dan dewan direksi perusahaan. Hal ini tidak hanya dinyatakan di dalam standar
ISA, tetapi juga disyaratkan berdasarkan undang-undang di beberapa negara.

Komunikasi dengan Komite Audit

ISA 260 menyatakan nahwa komunikasi dua arah yang efektif penting dalam membaantu
auditor dan pihak-pihak yang bertanggungaajwab atas atat kelola untuk memenuhi
beberapa permasalahan yang terkait dalm konteks auditor, serta mengembangkan
hubungan kerja yang bersifat konstruksi. Komunikasi penting bagi auditor dalam
memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak-pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola.

Komunikasi terkait Defisiensi Pengendalian Internal

ISA 265 mendiskusikan bentuk komunikasi diantara auditor dengan menajemen dan pihak-
pihak ayng bertanggungjawab atas tata kelola saat auditor telah mengidentifikasi defisiensi
pengendalian internal di dalam audit yang dilakukan atas laporan keuangan. Defisienai
pengendalaian internal (deficiency in internal control) ada ketika: ((1) pengendalian
yang dirancang, implementasikan, atau dioperasikan sedemikian rupa tidak mampu
mencegah, atau mendeteksi, dan memperbaiki salah saji dalam laporan keuangan tepat
waktu; atau (2) hilangnya pengendalian yang diperlukan untuk mencengah, atau
mendeteksi, dan memperbaiki salah saji dalam laporan keuangan tepat waktu. Defisiensi
penting dari pengendalian internal (significant deficiency in internal control) adalah
defisiensi atau gabungan dari defisiensi pengendalian internal yang dinilai cukup penting
untuk mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang bertanggungajawab atas tata kelola
sesuai kearifan profesional yang dimiliki auditor.

Auditor perlu menyertakan komunikasi secara tertulis terkait defisiensi penting dari
pengendalian internal yaitu:

1. Deskripsi mengenai defisiensi dan penjelasan terkait potensi pengaruhnya.


2. Kecukupan informasi yang memungkinkan pihak-pihak yang bertanggungajawab
atas tata kelola dan menajemen memahami konteks dari komunikai. Auditor hatrus
menjelaskan secara khusus terkait:
a. Tujuan audit adalah agar menyatakan opini atas laporan keuangan

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 13
b. Audit termasuk pertimbangan mengenai pengendalian internal yang relevan
terhadap penyajian laporan keuangan dalam upaya merancang prosedur-
prosedur audit yang tepat dengan segala situasi, teapi tidak untuk tujuan
menyatakan opini atas efektivitas pengendalian internal
c. Beberapa permasalahan yang dilaporkan terbatas hanya pada defisiensi-
defisiensi tersebut yang telah diidentifikasi auditor selama audit hanya yang telah
disimpulkan auditor sebagai hal yang dinilai cukup penting untuk dilaporkan
kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tata kelalo.

Struktur Tata Kelola

Struktur tata kelola yang bervariasi antarnegara merefleksikan latar belakang kultur dan
hukum. Sebagai contoh, fungsi supervise dan fungsi manajemen du beberapa negara
secara hukum dipisahkan ke dalam lembaga-lembaga yang berbrda, seperti dewan
pengawas (secara keseluruhan atau sebagian besar merupakan pejabat non eksekutif) dan
dewan manajemen (yang merupakan pejabat eksekutif).

Pemasalahan Audit terkait Kepentingan Tata Kelola

Permasalahan audit tekait kepentingan tata kelola dapt dikomunikasikan oleh auditor
kepada dewan direksi atau komite audit yang mana umumnya mencangkup:

1. Kelemahan dari pengendalian internal yang bersifat material


2. Ketdakpatuhan terhadap undang-undang dan regulasi
3. Kecurangan yang melibatkan menajemen
4. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan integrasi manajemen
5. Pendekatan umum dan seluruh raung lingkup audot
6. Pemilihan dari, atau pengaruh dalam, sejumlah kebijakan dan praktik akuntansi yang
penting yang memiliki pengaruh yang sifatnya material terhadap laporan keuangan

Kondisi-Kondisi yang Dilaporkan

Pemasalahan pengendalian internal yang utama (kelemahan yang bersifat material atau
kondisi-kondisi yang dilaporkan (reportable conditons) harus dilaporkan ke manajemen
dena dewan direksi jika diperlukan. Dalam memutuskan apakah permasalahan merupakan
kondisi yang dilaporkan, auditor mempertimbangkan factor-faktor seperti ukuran perusahaan
dan karateristik kepemilikannya, struktrur organisasi, serta kompleksitas dan keragaman dari
aktivitas-aktivitas perusahaan

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 14
Kecurangan dan Ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang

Sebagaimana yang disyaratkan oelah ISA 240, auditor harus mengkomunikasikan kepada
manajemen terkait setiap kelemahan pengendalian internal yang bersifat material mengenai
pencegahan atau deteksi kecurangan dan kesalahan, yang mana hal tesebut menarik
perhatian auditor sebagai hasil dari pelaksanaan audit.

Laporan Audit Bentuk Panjang


Auditor di banyak negara biasanya menyiapkan laporan bentuk panjang bagi dewan direksi
entitas, selain laporan bentuk pendek yang di publikasikan ke publik. Topik yang dicakup
didalam laporan dapat beragam karena tidak ada standar yang menagatur hal tersbut, tepai
tipe laporan bentuk panjang akan mencangkup:

1. gambaran dari penugasan


2. analisis laporan keuangan
3. diskusi mengenai menajemen risiko dan pengendalian internal
4. berbagai topik pikihan situasi yang ada
5. independensi auditor dan pengendalian kualitas
6. fee

Surat Manajemen
Surat menajemen mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang tidak perlu diungkapkan di
dalam Laporan Keuangan Tahunan, tetapi merepsentasikan perhatian yang diberikan dan
sejumlah saran yang dicatat auditor selama audit. Surat menajemen merupakan surat
ausitor yang ditujukan bagi klien. Surat menajemen memuat kesimpulan yang dinyatakan
akuntan publik terkait kebijakan operasional. Evaluasi yang telah dilakukan dengan sistem
yang ada saat ini, menunjukkan sejumlah permasalahan.

Daftar Pustaka
1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M. Thuanakotta,
Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).
5. Prinsip-prinsip Pengauditan (Internasional Standard on Auditing), Rick Hayes, Philip
Wallage and Hans Gortemaker, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2017
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 15
6. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis, William F. Meissier, Steven M.
Glover, Douglas F. Prawitt, Edisi 8 buki 1, Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Integrasi, Alvin A. Arens, Randal J. Elder,
Mark S. Beasley, Edisi Elimabelas Jilid I, Penerbit Erlangga, 2014
8. Boynton, Modern Auditing, Second Edition, 2006

2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning


Afly Yessie, SE., Msi., Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 16

Anda mungkin juga menyukai