D3 Keperawatan Gigi
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/ 2021
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan laporan yang berjudul “Pemeriksaan Tekanan Darah”.
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Jelita Putri
Daftar isi
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di
dalam tubuh. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah
gangguan pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil
metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami
gangguan seperti gangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal
ataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya (Ibnu, 1996 dalam
Anggara, 2013).
Tekanan darah bervariasi karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu usia,
aktivitas fisik, dan perubahan posisi. Tekanan darah orang dewasa, 120/80 mmHg
dianggap sebagai nilai yang normal. Nilai tekanan darah anak-anak lebih rendah
daripada orang dewasa. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan
tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh. Perubahan tekanan darah pada
posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor gravitasi (Amiruddin, 2014).
Pemeriksaan tekanan darah, selain hasil, sebaiknya dicantumkan pula posisi
atau keadaan saat pemeriksaan, seperti tidur, duduk, berbaring atau menangis, sebab
posisi posisi tersebut mempengaruhi hasil penilaian tekanan darah yang dilakukan
(Hidayat, 2008). Pengukuran tekanan darah pada kaki/betis dilakukan ketika lengan
atas tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah, sehingga area betis dapat
digunkan sebagai lokasi alternatif. Misalnya pada pasien dengan multipel trauma,
lengan yang diamputasi, luka bakar, dan dengan pemasangan jalur intra vena (IV)
yang banyak (multipel) seprrti pada pasien syok, lengan tidak tersedia untuk
memonitor tekanan darah (Sareen, 2012).
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan tekanan darah?
2) Apa kasus yang berhubungan dengan tekanan darah?
3) Gambar jantung normal,tidak normal dan proses kerjanya.
4) Cara mengatasi kasus tersebut.
5) Adakah hubungan antara tekanan darah dengan kesehatan gigi?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian tekanan darah
2) Untuk mengetahui kasus yang berhubungan dengan tekanan darah
3) Untuk mengetahui gambar jantung normal, tidak normal dan proses kerjanya
4) Agar mengetahui cara mengtasi kasus tersebut
5) Untuk mengetahui hubungan tekanan darah dengan kesehatan gigi
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan
terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat Jantung memompakan darah ke seluruh
tubuh manusia. Tekanan darah merupakan salah satu pengukuran yang penting dalam
menjaga kesehatan tubuh, karena Tekanan darah yang tinggi atau Hipertensi dalam
jangka panjang akan menyebabkan perenggangan dinding arteri dan mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah inilah yang menyebabkan
terjadinya Stroke. Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh Tekanan darah tinggi
diantaranya adalah Stroke, Penyakit Jantung, Penyakit Ginjal dan Aneurisma.
Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu Tekanan Sistolik
dan Tekanan Diastolik.
Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat otot jantung
berkontraksi (mengencang dan menegang). Tekanan sistolik disebut juga tekanan arterial
maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri jantung. Seperti telah
disebutkan diatas, pada format penulisan, tekanan sistolik ditulis sebagai angka pertama
(pembilang). Contohnya, tekanan darah 120/80 mmHg artinya tekanan darah sistoliknya
adalah 120 mmHg.
Tekanan darah untuk setiap orang bervariasi secara alami. Tekanan darah pada Bayi dan
anak-anak secara normal jauh lebih rendah daripada dewasa. Dipengaruhi juga oleh
aktivitas fisik dan waktu, Tekanan darah akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas
dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah paling tinggi di pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.
2.2 Kasus yang berhubungan dengan tekanan darah
Hipertensi
Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
konsisten di atas 140/90 mmhg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan pada
peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. Ada dua macam hipertensi, yaitu
hipertensi esensial (primer) dan skunder. Sembilan puluh persen dari semua kasus
hipertensi adalah primer. Tidak ada penyebab yang jelas tentang hipertensi primer,
sekalipun ada beberapa teori yang menunjukan adanya faktor-faktor genetik,
perubahan hormon, dan perubahan simpatis. Hipertensi sekunder adalah akibat dari
penyakit tertentu (Baredero, Dayrit, & Siswadi, 2008)
Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena sering tanpa
gejala yang memberi peringatan akan adanya masalah. Kadang- kadang orang
menganggap sakit kepala, pusing, atau hidung berdarah sebagai gajala peringatan
meningkatnya tekanan darah. Padahal hanya sedikit orang yang mengalami
perdarahan di hidung atau pusing jika tekanan darahnya meningkat. Pada sebagian
besar kasus hipertensi tidak menimbulkan gejala apa pun, dan bisa saja baru muncul
gejala setelah terjadi komplikasi pada organ lain, seperti ginjal, mata, otak, dan
jantung. Gejala seperti sakit kepala , migrain sering ditemukan sebagai gejala klinis
hipertensi primer, walaupun tidak jarang yang berlangsung tanpa adanya gejala. Pada
survei hipertensi di indonesia, tercatat berbagai keluhan yang dikaitkan dengan
hipertensi, seperti sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, suka tidur, dan rasa
berat di tengkuk (Junaedi, Yulianti & Rianata, 2013).
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas
(keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer
sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara
lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan
terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Atrium kanan menerima darah dari seluruh tubuh melalui vena cava
Kemudian dialirkan ke ventrikel kanan
Darah dari ventrikel kanan dipompa ke luar jantung menuju ke paru-paru untuk
pertukaran karbon dioksida dengan oksigen
Darah yang sudah dipenuhi oksigen kemudian dipompakan masuk ke atrium kiri,
lalu ke ventrikal kiri
Dan kemudian dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta
Pengobatan Hipertensi
Menurut Dalimarta, Purnama, & Sutarnia (2008 : 28-29) menjelaskan secara garis besar
pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan non-obat (non-farmakologis)
dan pengobatan dengan obat medis.
1. Pengobatan non-farmakologis (non-obat)
a) Mengatasi obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan.
b) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Cara pengobatan itu akan lebih
baik jika digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
c) Ciptakan keadaan rileks. Berbagai cara rileks, seperti meditasi, yoga, atau
hipnosis dapat dilakukan untuk mengotrol sistem syaraf yang akhirnya dapat
menurunkan tekanan darah.
d) Melakukan olahraga, seperti aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit
sebanyak 3-4 kali seminggu.
2. Pengobatan Fakarmakologis (obat medis) Pengobatan hipertensi dilandasi oleh
beberapa prinsip sebagai berikut.
a) Pengobatan hipertensi sekunder yang lebih mendahulukan pengobatan
penyebab hipertensi
b) Pengobatan hipertensi esensial ditunjukan untuk menurunkan tekanan darah
dan mengurangi timbulnya komplikasi
c) Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti-
hipertensi
d) Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan
kemungkinan seumur hidup
Pencegahan Hipertensi
Menurut Soenanto (2009), yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan hipertensi
adalah sebagai berikut:
Menerapkan gaya hidup sehat, mengurangi atau membatasi makanan yang
mengandung lemak kolesterol tinggi, makanan berminyak, santan, gorengan-
gorengan. Mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran.
Ciptakan suasana damai, santai, rileks didalam hati, pikiran dalam setiap keadaan
dan tindakan.
Mengendalikan stres, emosi, ketegangan saraf, ketergesa-gesahan dalam berpikir
dan bertindak.
Menghindari produk tembakau (rokok dan alkohol).
Rajin melakukan olahraga secara teratur, sesuai dengan kemampuan tubuh,
meningkatkan aktivitas fisik.
Mengurangi konsumsi garam.
Menurunkan berat badan bila kegemukan.
Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol beresiko untuk mengalami perdarahan
paska pencabutan gigi. Hal ini berkaitan dengan obat bius yang digunakan umumnya
mengandung vasokonstriktor (agar efek obat bius bertahan lama) yang berefek
menyempitkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah semakin meningkat. Hal ini
dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan terjadi perdarahan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum tindakan pencabutan dilakukan.
Jika tekanan darah pasien tinggi, pencabutan gigi sebaiknya ditunda dan pasien dirujuk
ke ahli penyakit dalam terlebih dulu untuk mengontrol tekanan darah.
Kesimpulan
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri
(pembuluh nadi) saat Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia. Tekanan
darah merupakan salah satu pengukuran yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh,
karena Tekanan darah yang tinggi atau Hipertensi dalam jangka panjang akan
menyebabkan perenggangan dinding arteri dan mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah. Pecahnya pembuluh darah inilah yang menyebabkan terjadinya Stroke. Beberapa
penyakit yang diakibatkan oleh Tekanan darah tinggi diantaranya adalah Stroke,
Penyakit Jantung, Penyakit Ginjal dan Aneurisma.
Daftar Pustaka
https://www.honestdocs.id/tekanan-darah
https://ilmupengetahuanumum.com/pengertian-klasifikasi-tekanan-darah/
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4596823/mengenal-anatomi-jantung-dan-cara-
kerjanya
http://nurseschwester.blogspot.com/2012/12/sistem-kardiovaskuler-hipertensi.html
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696773/kesehatan-gigi-dan-mulut-pada-
penderita-hipertensi