Anda di halaman 1dari 1

Dibalik Itu Ada Kebahagian

Jenuh, sendirian dan sepi itulah yang aku rasakan selama satu tahun ini, aku adalah anak orang
sederhana yang melewati hari demi hari dengan apa adanya.

“Liaaa cepat banggun nantik kau terlambat sekolah” teriak ibu.


Aku tidak sukak dibangunkan dan juga aku masik mengantuk.
“Ibu tidak salah membangunkanku sepagi ini, aduhhh ibuuuu lia bisa bangun sendiri nanti” ujarku
sambal menutup mataku kembali
“Astaga liaaaa sampai kapan kau begini sudahlah cepat bangun, mandi, sholat dan sekolah cepat”
ujar ibu kesal
“Oh baiklah baiklah” ujarku terpaksa

Sampai sekolah ku segera masuk karena bel sebetar lagi akan berbunyi
“Untung saja tidak terlambat lagi” ujarku. Saat aku masuk ke dalam kelas aku segera duduk di
bangkuku, tak lama farah duduk di sebelahkan.
“Tak seperti biasa” ujar farah dengan wajah menatapku aneh
“Memangnya ada apa dengan kau ini” ujarku sambal agak mengamattinya
“Tidak seperti biasa, kau tidak telat” ujarnya
“Apalah yang kau bicarakan itu” ujarku sambil membalikan wajahku. Saat aku membalikan wajahku
ke bangku fara, astagaaa “Kenapa sih dengan anak anak ini, kenapaaa semuanya menjauhiku”
teriakanku dalam hati “Apakah salahku ya tuhan” ujarku pelan

Saat istirahat aku meliwati koridor sekolah yang rata rata ramai ya memang ramai kan istirahat, saat
aku memasuki kantin semuanya membicarakan tentang anak baru yang mau masuk besok, astaga
bagiku mereka sanggat lebay sekali “Tidak kah ada topik lain selain itu” ujarku sambal melewati
mereka semua. “Ada apa denganmu lia, apakah kamu iri” ujar chacha musuh berbuyutanku. “Siapa
bilang aku iri, aku cuma tidak suka saja kita itu sudah kelas 6 sebetar lagi kita akan lulus tapi sikap
kalian seperti anak kecil”
“Kalau memang kamu tidak suka kunci saja mulutmu” ujar nadhia teman chacha

Huhh aku serba salah disana salah disini salah daripada adu mulut mendingan aku pergi dari sini saja
cape dengar omelan mereka. “Oh yah aku baru sadar kalau 2 minggu lagi aku berulang tahun yap
tanggal 16 juni adalah ulang tahunku duh senangnya”, karena terlalu senang aku pun senyam
senyum gak jelas
“Kau nih kenapa senyam senyum gak jelas kayak orang gila gitu” ujar tania temanku mulai tk, ya
walaupun dia jutek tapi gak papa yang penting punyk temen “Dateng datang nyidir kamu inih”
ujarku kesal “Kamu tuh senyam senyum sendiri, gak malu dilihat orang” ujar tania sambil tertawa
“Kenapa harus malu memangnya aku ngelakuin apa, aku gak ngelakuin apa apa kok” ujarku sambil
memasang wajah merengut “Jangan merengut aku gak sukak kaya abis makan sambal yang banyak
cabainya aja kamu” ujarnya sambil berlalu, huh membuat kesal saja si jutek itu

Sampai rumah aku sudah disambut dengan regekan adik bayiku. Dengan terpaksa aku lagi lagi dan
lagi menyembunyikan perasaan sedihku dan segera memasang wajah ceria
“Assalamualaikum” ujarku sambil tersenyum ceria, tiba tiba aku dikagetkan dengan kue yang
bertuliskan lia selamat ulang tahun. Hahahaha ternyata sekarang tanggal 16 juni ihhhh sungguh
mengasikan hari ini.
Sekarang aku percaya bahwa dibalik kesedihan pasti ada kesenangan dan dibalik ejekan pasti ada
hiburan untukku

Anda mungkin juga menyukai