Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH POSISI DUDUK DAN BERBARING TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN

DARAH

Latar Belakang

Status fisiologis dipresentasikan melalui indikator tubuh dalam mempertahankan

mekanisme hemostatis dalam rentang normal. Perubahan tanda vital dari pola normal pada

seseorang mengindikasikan perubahan dalam status kesehatan ( chuser,et al. 2006 ).<br />

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap

dinding arteri. Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat

beredar keseluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan

dan nutrisi ke organ – organ tubuh. Pada manusia darah dipompa melalui dua sistem

sirkulasi terpisah di jantung yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Tekanan darah

rata – rata orang dewasa muda sehat ( sekitar 20 tahun ) adalah 120/80mmHg. Nilai

pertama 120 merupakan tekanan sistolik dan nilai kedua 80 merupakan nilai distolik. Untuk

mengukur tekanan darah dapat menggunkan sfignomanometer yang ditempatkan diatas

arteri brachialis pada lengan. Tekanan darah bervariasi dan dipengaruhi pada berbagai

keadaan seperti usia , aktivitas fisik dan perubahan posisi.<br /><br />

Dalam pengukuran tekanan darah sangat ditekankan keakuratan dan keajegan

dalam pengukuran. Perubahan dari hasil pengukuran tekanan darah dapat menimbulkan

kesalahan interprestasi data sehingga akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan

perawat , penentuan diagnosa keperawatan dan penetapan intervensi keperawatan

( priharjo,1997).<br />

Anda mungkin juga menyukai