Anda di halaman 1dari 6

DANIEL OCTI CORNELIUS.

5193550017

HIDROLOGI TR

MENGURAIKAN MATERI & CONTOH SEHARI HARI PROSES TERJADINYA


HUJAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALALT ALAT PENGUKURAN HUJAN

DAN BAGAIMANA MEMILIH LOKASI PEMASANGAN STASIUN HUJAN

Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat
pada periode tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun
kekurangan (de sit). Pada perencanaan hidrologi, perhitungan neraca air dapat membantu
menerangkan aliran air yang masuk dan keluar pada suatu sistem. Pada perhitungan neraca air,
sebenarnya terdapat parameter-parameter yang sulit diukur di lapangan terutama yang
berhubungan dengan parameter pada air tanah, tetapi dalam perumusannya sering dilakukan
penyederhanaan sesuai dengan kondisi lapangan setempat. Perhitungan neraca air sering
dilakukan untuk tujuan: 1. Menghitung persediaan air pada permukaan tanah dan sub-permukaan
tanah. 2. Menaksir pola penggunaan air yang tersedia. 3. Membantu untuk menseimbangkan
jumlah air yang lebih dan kekurangan air. 4. Sebagai dasar pada perhitungan perencanaan
optimasi pada manajemen sumberdaya air.

Biasanya digunakan pada perhitungan sumberdaya air yaitu neraca air untuk daerah aliran
sungai, air tanah, irigasi, dan waduk.

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan air pada daerah aliran sungai, pada
umumnya diperlukan perhitungan neraca air, yang variasi persamaan kontinuitasnya dapat
dikembangkan menjadi persamaan sebagai berikut:

P + I (import) = Q + Et + O (eksport) + Sm + Sg + Sd + L

dengan: P + (Ic + Ig) = Q + Et + (Oc + Og) + Sm + Sg + Sd + L

Persamaan neraca air dalam daerah aliran sungai dapat disederhanakan menjadi:

I = O + ΔS

Keterangan : I = aliran yang masuk (inflow) ΔS = Perubahan debit air dalam DAS
O = aliran yang keluar (outflow)

konsep

Keseimbangan air memiliki perhitungan inflow dan outflow dlm periode tertentu. Asumsi


jumlah air di permukaan bumi & atmosfer tetap, tetapi bentuknya yg berubah-ubah.

Run Off           = Presipitasi – Perubahan storage

                        = Hujan – Perubahan storage

            Q         = P - S’

S’ = E + T + I + IA

            E = evaporasi = penguapan air permukaan & laut

            T = Transpirasi = penguapan oleh tumbuhan

            I = Infiltrasi = Aliran air masuk ke dalam tanah

            IA = depresi storage (abstracsi)

Permukaan bumi memiliki dua sisi yakni daratan dan lautan, kedua sisi tersebut memiliki
keseimbangan air yang berbeda, sehingga untuk mencari kedua keseimbangan air tersebut dapat
dihitung melalui persamaan sebagai berikut.

Untuk daratan: P = Et + SRO + GWF + ΔS

Untuk Lautan: E = P + SRO = GWF  - ΔS

Ket:     P          = Presipitasi

Et         = Evapotranspirasi

E          = Evaporasi

SRO     = Surface Run Off


GWF    = Ground Water Flow;

ΔS        = Perubahan storage

WATER BALANCE
Neraca air merupakan perimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output) air di
suatu tempat pada suatu saat/periode tertentu. Dalam perhitungan digunakan satuan tinggi air
(mm atau cm).

Satuan waktu yang digunakan dapat dipilih satuan harian, mingguan, dekad (10 harian),
bulanan ataupun tahunan sesuai dengan keperluan.

Persamaan neraca air dalam daerah aliran sungai dapat disederhanakan menjadi: = Qinflow –
Qoutflow dengan: ΔS = Perubahan debit air dalam DAS, t = Waktu (detik), Qinflow = Besarnya
debit air yang tersedia di DAS, Qoutflow = Jumlah kebutuhan air disekitar DAS.

Manfaat secara umum dalam kehidupan sehari hari:


1. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan pembagi air serta 
saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan
yang defisit air.

2. Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir. Hal ini terjadi
jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang surplus air.

3. Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian seperti tanaman
pangan hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga perikanan.

Manfaat dari adanya neraca air ini antara lain digunakan sebagai dasar
pembuatan bangunan penyimpanan dan pembagi air serta saluran-salurannya, sebagai
dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir, sebagai dasar
pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian seperti tanaman pangan –
hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga perikanan.

Data yang diperlukan dalam perhitungan water balance adalah:


1. Curah hujan (mm)
Data hujan diperoleh dari penakar Curah hujan yang dipasang pada suatu tempat disebu Pos
Hujan dengan persyaratan dan kerapatan antar pos memnuhi kebutuhan keterwakilan suatu wilyah.
Cara pembacaan Grafik:  Grafik curah hujan yang dibaca setiap jamnya, kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan data hujan dalam sehari  Grafik curah hujan mingguan harus dibagi-bagi tiap jamnya
terlebih dahulu untuk memudahkan perhitungan guna mendapatkan distribusi hujan tiap hari. Saat ini
telah dikembangkan sistem telemetring dimana data dari pengamatan otomatik tidak dinyatakan dalam
grafik tetapi dalam bentuk digital dan tersimpan dalam peralatan penyimpan/ storage (modem) yang
dapat menyimpan data hujan menitan lebih dari satu tahun data dan dapat juga ditransmisikan melalui
jaringan GSM dan atau internet sehingga dapat diketahui/ diambil secara real/ tepat waktu. Hasil akhir
pengolahan data hujan adalah tabulasi ketersediaan data hujan dalam satu periode tertentu, umumnya
adalah hujan harian dalam satu tahun, jika sudah ada data ini maka tentu saja dapat dinyatakan juga
dalam mingguan, dasarian, tengah bulanan, dan bulanan, serta tahunan.

2. Evapotranspirasi (ET) menyatakan jumlah total air yang masuk kembali ke atmosfer melalui
proses evaporasi (E) dan transpirasi (T). Evaporasi merupakan penguapan dari permukaan air
di bumi seperti danau, laut, sungai, genangan air dan badan air lainnya
Proses berkurangnya air akibat evapotranspirasi ini merupakan salah satu bagian yang
sangat penting dalam pengelolaan hidrologi. Evaporasi akan memengaruhi debit sungai, 
besarnya kapasitas waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif
untuk tanaman dan lain-lain.
untuk menghitung evapotranspirasi, dengan rumus sebagai berikut:

di mana:
 ETo : Evapotranspirasi acuan (mm/hari),
 Rn : Radiasi netto pada permukaan tanaman (MJ/m2/hari),
 G : Kerapatan panas terus-menerus pada tanah (MJ/m2/hari),
 T : Temperatur harian rata-rata pada ketinggian 2 m (°C),
 u2 : Kecepatan angin pada ketinggian 2 m (m/s),
 es : Tekanan uap jenuh (kPa),
 ea : Tekanan uap aktual (kPa),
   : Konstanta psychrometric (kPa/°C)
 Kurva kemiringan tekanan uap (kPa/°C),

Contoh kegunaan dalam kehidupan sehari hari

- Radiasi matahari;

Sebagai sumber energi yang memanaskan air, tanah dan tanaman. Panas tersebut akan
menguapkan air secara langsung sebagai proses evaporasi.

Pada tanaman, saat daun menerima radiasi, suhu akan naik dan stomata daun akan terbuka. 
Ketika stomata terbuka, kehilangan air dari daun berlangsung [7].

- Angin;
Berperan secara mekanis mengangkat air dari permukaan bumi dan juga dari permukaan daun
pada tanaman kemudian terdistribusi ke udara. 

- Kelembapan udara;

Semakin rendah kelembapan maka udara akan semakin besar menampung uap air yang
berasal dari permukaan air dan tanaman.

- Suhu;

Tingkat transpirasi naik ketika suhu naik, terutama selama musim tanam, ketika udara lebih
hangat karena sinar matahari yang lebih kuat dan massa udara yang lebih hangat
Referensi :
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/24103-1-47214-1-10-20161014.pdf
https://www.academia.edu/9297518/HIDROLOGI_SIKLUS_HIDROLOGI
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/MODUL_HIDROLOGI_HIDROLIKA_TERAPAN.pdf
https://www.slideshare.net/saedisiagian/siklus-hidrologi-64205105
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/de937_7._Perhitungan_Hidrologi__bulak_balik_.pdf
https://www.climate4life.info/2020/06/konsep-dan-perhitungan-evapotranspirasi-serta-
pengukurannya-dengan-lysimeter.html

Anda mungkin juga menyukai