Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK BULLYING TERHADAP PSIKIS SISWA SMA

NEGERI 3 PADANG

SMAN 3 Padang

Oleh
Khairunnisa Al Izzati
Nurul Leony Hidayati
Renaldy Eka Putra
Ghazian Luthfan
Jihan Sagita Aris
Ray Fathur Fadlurrahman
Rani Sridea Analita

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN


PADANG, SUMATERA BARAT, INDONESIA
2018
ABSTRAK
DAMPAK BULLYING TERHADAP PSIKIS SISWA SMA NEGERI 3
PADANG

Oleh:
Ghazian Luthfan
Khairunnisa Al Izzati
Jihan Sagita Aris
Nurul Leony Hidayati
Rani Sridea Analita
Ray Fathur Fadlurahman
Rani Sridea Analita
Renaldy Eka Putra

Karya Tulis Ilmiah Remaja, SMA Negeri 3 Padang

Kata Kunci : dampak, bullying, psikis, siswa

Bullying di lingkungan sekolah sudah menjadi fenomena yang biasa terjadi di

Indonesia. Aksi bullying menyebabkan seseorang individu atau kelompok menderita,

aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,

biasanya terjadi berulang kali dan pelaku tersebut melakukan bullying dengan perasaan

senang. Bullying harus dihindari, karna bullying membuat seseorang merasa tertekan

sehingga menimbulkan trauma bagi korban.

Batasan masalah karya tulis ilmiah ini adalah dampak bullying terhadap psikis siswa
sman 3 padang. Tujuannya adalah untuk mengetahui jumlah kasus bullying yang terjadi di SMAN 3
Padang, untuk mendeskripsikan bentuk bentuk bullying yang terjadi di SMAN 3 Padang, untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying terhadap kondisi psikis siswa di SMAN 3
Padang

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode awal yaitu pengamatan dan
kemudian diwujudkan dalam bentuk teks observasi.
Hasil dari penelitian ini diharapkan Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi
akan memikirkan dahulu perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan
menyakiti atau melakukan bullying kepada temannya.
Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan
pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan
dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya
mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.
Kata Pengantar

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini, dengan judul “Pengaruh Tahfidz Al-Quran dapat
Melatih Daya Ingat Siswa SMAN 3 Padang”.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Pemenuhan
Kompetensi Dasar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam menyelesaikan karya ilmiah
ini, kami banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
sebanyak banyaknya kepada :

1. Bapak Drs.Ramadansyah, M.Pd. selaku kepala SMA N 3 Padang

2. Bapak dan Ibu Wakil Kepala Sekolah

3. Ibu Sri Gustinawati...selaku Guru Pembimbing

4. Bapak dan Ibu serta staf Tata Usaha SMA Negeri 3 Padang

5. Orang tua tercinta, yang telah banyak memberikan dukungan

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah remaja

Akhir kata, kami berharap semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada
kami akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari ALLAH SWT. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Maret 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak kanak dan

masa dewasa. Remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan

permasalahannya sehingga pada masa ini kondisi psikis remaja sangat labil. Lemahnya

emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya di masa kalangan remaja, misalnya

bullying yang sering terjadi di sekolah.

Bullying di lingkungan sekolah sudah menjadi fenomena yang biasa terjadi di


Indonesia. Aksi bullying menyebabkan seseorang individu atau kelompok menderita,
aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,
biasanya terjadi berulang kali dan pelaku tersebut melakukan bullying dengan perasaan
senang. Bullying harus dihindari, karna bullying membuat seseorang merasa tertekan
sehingga menimbulkan trauma bagi korban.
Budaya bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus terjadi di kalangan
peserta didik. Bullying atas dasar senioritas ini menganggap senior adalah kelompok
yang berkuasa di sekolah sehingga para junior harus tunduk kepada senior. Hal ini
mengancam mental seseorang dan menimbulkan tindakan kekerasan apabila si junior
tidak menuruti apa yang di minta oleh senior. Bullying di sekolah juga dapat timbul
melalui ejekan terhadap kekurangan orang lain dan lain-lain.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah

1. Banyaknya jumlah kasus bullying di Indonesia

2. Banyak berbagai macam Bullying yang dapat mengakibatkan tindakan kekerasan

3. Dampak bullying yang mengganggu mental seseorang atau dapat berdampak kepada

jiwa atau fisik seseorang.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah Dampak Bullying Terhadap Psikis Siswa

SMA Negeri 3 Padang.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah

1. Berapa jumlah kasus bullying di SMAN 3 Padang ?

2. Apa bentuk bentuk bullying yang terjadi di SMAN 3 Padang ?

3. Bagaimana dampak bullying terhadap psikis korban bullying ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui jumlah kasus bullying yang terjadi di SMAN 3 Padang

2. Untuk mendeskripsikan bentuk bentuk bullying yang terjadi di SMAN 3 Padang

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying terhadap kondisi

psikis siswa di SMAN 3 Padang

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pembaca, penelitian ini dapat di gunakan untuk mengetahui bentuk bullying yang

sering terjadi di sekolah dan dampaknya bagi seseorang yang di bully tersebut.

2. Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah pengetahuan bahwa bullying dapat

berdampak pada psikis seseorang sehingga siswa harus menyadari bahwa bullying

merupakan perilaku yang tidak pantas di lakukan oleh seorang siswa.

3. Bagi guru, penelitian ini dapat membantu guru untuk meminimalisirkan bullying

yang sering terjadi di sekolah dan mencegahnya.

4. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan mencegah

terjadinya bullying yang ada di lingkungan sekolah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian teori

1. Dampak

Dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik itu negatif atau

positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu / sekelompok orang yang

melakukan kegiatan tertentu. (anonim, 2018)

2. Bullying

Olweus(1994: 9) mendefinisikan bullying merupakan tindakan negatif yang

dilakukan seseorang atau lebih, yang dilakukan berulang-ulang dan terjadi dari

waktu ke waktu. Adapun pengertian bullying menurut Rigby (2002: 15)

mendefinisikan bullying sebagai ”penekanan atau penindasan berulang-ulang,

secara psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau

kekuasaan yang kurang oleh orang atau kelompok orang yang lebih kuat.”

Menurut Barbara Coloroso (2006:47-50), Terdapat 4 jenis Bullying yaitu:

1. Bullying Secara Verbal

Jenis tindakan yang dilakukan pada bullying ini yaitu berupa julukan nama, celaan,

fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan

seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, gosip

dan sebagainya.

2. Bullying Secara Fisik

Jenis bullying ini berupa memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit,

mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang milik anak yang

ditindas. Bullying jenis ini merupakan jenis bullying yang paling tampak dan
mudah diidentifikasi.

3. Bullying Secara Relasional

Jenis bullying ini merupakan jenis bullying berupa pelemahan harga diri korban

secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini

dapat mencakup sikap yang tersembunyi seperti pandangan agresif, lirikan mata,

helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.

Perilaku bullying jenis ini cenderung yang paling sulit dideteksi dari luar.

4. Bullying Elektronik

Bullying jenis ini merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelaku

melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website,

chatting room, e-mail, SMS dan lain sebagainya. Bullying ini biasanya ditujukan

untuk meneror korban dengan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau

film yang bersifat mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

3. Psikis

Dampak bullying diantaranya adalah munculnya berbagai masalah mental

seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur, Rasa tidak aman saat berada di

lingkungan sekolah, Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis.

Dalam kasus yang cukup langka, korban bullying mungkin akan menunjukkan

sifat kekerasan. Hal tersebut menjelaskan bahwa bullying berdampak pada

psikis seseorang yang berdampak negatif.

Menurut Crow & crow mengemukakan pendapatnya tentang pengertian psikologi

adalah tingkah laku manusia yaitu interaksi manusia dengan dunia sekitarnya,

baik berupa manusia lain maupun bukan manusia, hewan, iklim, kebudayaan.

4. Remaja
menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah masa peralihan diantara

masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa

pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan

psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir

atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

B. Kerangka Berpikir

BULLYING

SISWA

DAMPAK

PSIKIS
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode kualitatif yang pengelolaan datanya dilakukan
secara deskriptif. Penelitian ini membahas tentang pengaruh hafal al-quran dapat melatih daya
ingat.

B. Waktu dan Tempat

Karya tulis ilmiah ini dimulai sejak tanggal 27Februari 2018, dilakukan dengan wawancara
beberapa siswa di SMAN 3 Padang dan pengolahan data dilakukan di beberapa tempat.

C. Metode Pengumpulan Data

Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi lapangan yang dilakukan dengan survey
langsung, serta menganalisis fakta yang ada.

D. Cara Kerja

Cara kerja dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyingkronan antara data tertulis
dan data lisan.

E. Teknik

Teknik yang digunakan adalah melakukan tinjauan langsung ke lapangan dan penelitian
sesuai hasil wawancara.

F. Analisis Data

Hasil dari penelitian ini akan dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk deskripsi tentang hal
yang berkaitan dengan judul.
BAB IV

PEMBAHASAN

Bullying adalah gangguan, ‘ancaman’ , perlakuan tidak sopan dari seseorang yang
menganggap dirinya lebih kuat(pelaku) kepada seseorang yang dianggapnya lemah(korban).
Gangguan ini bisa bersifat psikis, fisik, atau bahkan keduanya. Bulyling ini bisa menyebabkan
rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh korban yang dilakukan oleh pelaku. Biasanya kejadian ini
berlangsung lama bahkan sampai menahun. Selain perasaan diatas para korban juga akan merasa
tidak senang atau kesal, malu, kecewa, dengan kejadian yang menimpah mereka. Tapi biasanya
korban tidak punya daya untuk melawan, juga tidak mempunyai keberanian untuk melaporkan
kejadian tersebut. Kejadian bullying sangat sering terjadi di area sekolah.

‘Berikut adalah contoh tindakan yang termasuk dalam kategori bullying :

1.      Menyisihkan seseorang dari pergaulan,

2.      Menyebarkan gosip, membuat julukan bersifat ejekan,

3.      Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya,

4.      Mengintimidasi atau mengancam korban,

5.      Melukai secara fisik,

6.      Melakukan pemalakan.’

            Menurut Dan Olweus, penulis dariBullying at school, bullying dapat dibagi menjadi 2 :

·         Direct bullying yaitu mengintimidasi secara fisik,verbal

·         Indirect bullying yaitu mengisolasi secara social

Bentuk dan modus bullying:

1.      Fisik berupa tendangan, pukulan, tamparan, meludahi, merusak, menelanjangi, menjemur,


dll, yang merugikan korban secara fisik.

2.      Verbal berupa mencaci maki, mengejek atau member julukan, mencela, mengancam, dll.

3.      Psikis berupa pelecehan seksual, memfitnah, menghina, menyebarkan gosip, mengucilkan,


dll, yang dapat merugikan korban secara mental atau perasaan.

Dampak bullying bagi korban :


1.      Stres atau depresi

2.      Berkurangnya kepercayaan diri

3.      Pendiam

4.      Menurunnya nilai akademik

5.      Merasa terkucilkan dalam pergaulan

6.      Menjadi beban pikiran atau bahkan mencoba untuk bunuh diri

Sebagai catatan kejadian bullying tidak hanya terjadi antar sesama siswa, senior-junior, tapi juga
biasa terjadi guru-siswa. Dalam hal ini biasanya siswa merasa dipermalukan dihadapan teman-
temannya ataupun dihadapan guru-gurunya karena berulang kali mendapat pemanggilan kepala
sekolah, guru, ataupun pegawai tata usaha jika siswa tersebut menunggak iuran sekolah.

Dalam kasus lain menjadi hal yang tidak mungkin apabila korban bully akan menjadi pelaku
bully pada anak lain untuk merasa puas dan membalaskan dendam.

Hal-hal yang dapat dicermati dalam kasus bullying:

-          Tanda-tanda anak yang menjadi korban bullying:

·         Timbulnya keluhan atau perubahan tingkah laku atau emosi anak karena depresi yang ia
alami sebagai korban bullying

·         Adanya masukan laporan dari teman ataupun guru mengenai kejadian bullying yang di
alami anak tersebut.

-          tanda-tanda anak sebagai pelaku :

·         anak menjadi agresif khususnya pada anak lain yang lebih muda usianya

·         anak tidak memperlihatkan emosi negatifnya pada anak yang lebih tua tapi sebenarnya
anak itu memiliki perasaan yang tidak senang.

·         Ketika bersama orang tua sesekali anak bertindak agresif.

·         Adanya laporan dari berbagai pihak ketika ia melakukan tindakan agresis.

·         Anak yang pernah menjadi korban bully bisa jadi akan menjadi akan pelaku bully.
B.     Solusi terhadap kasus bullying

Untuk orang tua :

1.      Satukan pemikiran antara suami dan istri untuk menangani masalah yang terjadi pada anak.

2.      Kenali dan perdalam karakter anak agar dapat mengantisipasi bermacam potensi
pengintimidasian yang mungkin dapat menimpah anak.

3.      Menjalin komunikasi dengan anak, supaya anak merasa nyaman menceritakan berbagai hal
yang terjadi disekolah kepada orang tuanya.

4.      Jangan mudah ikut campur tapi orang tua harus membiasakan timbulnya rasa keberanian
dan percaya diri pada anak untuk menyelesaikan urusannya sendiri.

5.      Jika sudah perlu dalam situasi yang tepat orang tua dapat ikut campur untuk menyelesaikan
masalah anaknya.

6.      Bicaralah dengan orang yang tepat

7.      Jangan turuti jika anak meminta untuk pindah sekolah karena itu akan mengajarkan kepada
anak untuk lari dari masalah.

Untuk para guru :

1.      Sebisa mungkin mendapatkan kejelasan informasi mengenai apa yang terjadi.

2.      Bantu siswa menyelesaikan masalahnya jangan menyalahkan siswa tersebut.

3.      Jika perlu mintalah bantuan guru BP atau ahli professional untuk mengembalikan kondisi
korban kesemula.

Pencegahan untuk anak supaya tidak menjadi korban bullying :

1.      Jadikan anak mempunyai kemampuan untuk membela dirinya sendiri dapat berupa
pertahanan fisik : bela diri, kemampuan motorik yang baik dan kesehatan yang prima. Ertahanan
psikis mempunyai : rasa percaya diri, keberanian akal sehat, dan menganalisis sederhana, juga
mampu menyelesaikan permasalahannya.

2.      Bekali anak supaya mempunyai kemampuan menghadapi berbagai kondisi yang tidak
menyenangkan.
3.      Jika kejadian bullying tetap terjadi sebisanya beritahukan kepada anak dimana tempat
untuk memintai pertolongan atau melaporkan tindakan bullying yang dia alami.

4.      Sebisa mungkin anak mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik.

5.      Sekolah dapat meniadakan perlakuan bullying.

Penanganan untuk anak yang menjadi pelaku bullying :

1.      Mulai ajak anak bicara tentang apa yang ia lakukan

2.      Segera cari penyebab anak melakukan hal tersebut

3.      Jangan menghakimi anak sebaliknya kita harus memposisikan diri untuk menolongnya

Contoh kasus bullying di SMAN 3 Padang:

Suatu peristiwa yang terjadi di SMAN 3 Padang tepatnya di hari Rabu sepulang sekolah.
Peristiwa tersebut dilatar belakangi oleh rasa perpecahan antara angkatan bawah dengan
angkatan atas, Peristiwa itu berlangsung di suatu ruangan lantai atas gedung B, peristiwa itu
terjadi selama sekitar kurang lebih 2 jam

Kejadian itu berlangsung dengan cukup menegangkan karena bisa dikatakan bullying
Yang terjadi adalah senioritas yang menunjukkan bahwa para senior menginginkan angkatan
dibawah lebih kompak dari pada agkatan mereka dalam hal apapun
Karena ada suatu event yang membuat mereka para senior geram karena angkatan di bawah
susah diajak untuk bergabung. Dan di hari rabu itu terlihat bahwa mereka ingin menunjukkan
cara untuk mewujudkan kekompakan.
Dapat disimpulkan bahwa peritiwa itu menimbulkan 2 sisi. Sisi pertama bernilai positif dimana
kejadian itu mengajarka angkatan bawah untuk bisa lebih menghargai waktu yang tidak akan
pernh terulng kembali, di sisi kedua bernilai negatif dimana apa yang dilakukan para senior
membuat para junior merasa tertekan dan mengalami trauma karena merasa cemas dan takut.
BAB V

PENUTUP

A.      Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana
tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan memnuat seseorang
merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan mengapa
suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa
sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau buruk,
tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik
atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan
yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan bullying kepada
temannya.
Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan
pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan
dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya
mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.

B.      Saran
1.             Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan
sosial, problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.
2.             Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupun di luar
kelas; dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf
dan karyawan sekolah.
3.             Sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainya tujuan
pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan bullyingantar pelajar di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/ (17 maret


2018, 16.06 wib)

http://ewintribengkulu.blogspot.co.id/2012/11/bullying-pada-remaja.html?m=1 (17 maret 2018,


16.17 wib)

http://www.pelajaran.co.id/2017/04/pengertian-bullying-penyebab-bentuk-macam-jenis-dan-
dampak-bullying.html (20 maret 2018, 19.15)

Anda mungkin juga menyukai