Anda di halaman 1dari 115

PEDIATRI 1

14 Januari 2018

Lulus UKMPPD Februari !!


• ERB  C5 – C7, lengan adduksi, rotasi
internal, siku ekstensi, fore arm pronasi, wrist
fleksi, refleks genggam (+)
• Klumpke  C8 – T1 , lengan supinasi, siku dan
pergelangan tangan ekstensi
IKTERUS NEONATORUM
• IKTERUS FISIOLOGIS
1. Tidak terjadi pada hari pertama kelahiran
2. Kadar bilirubin total tidak lebih besar dari
13mg%/hari (cukup bulan) atau 10 mg%/hari
(prematur)
3. Hilang dalam 1 minggu (aterm),
2 minggu (prematur)
IKTERUS NEONATORUM
• IKTERUS PATOLOGIS
1. Semua ikterus yang terjadi pada hari 1
kelahiran
2. Kadar bilirubin >15mg/dl
3. Bertahan hingga 2 minggu
Ikterus yang
berkembang > usia 48 jam
secara cepat
pada hari ke-1
Kemungkinan besar • Kemungkinan besar
• 2-3 hari awal: Breastfeeding
– Rhesus, ABO, atau jaundice
• >1 minggu: breastmilk jaundince
penyakit hemolitik lain • Persisten di usia > 1bulan: atresia
– Sferositosis biliaris
• Infeksi
Kemungkinan yang lebih • Defisiensi G-6-P-D
jarang • Kemungkinan yang lebih jarang
• Rh, ABO, sferositosis
– Infeksi kongenital
– Defisiensi G-6-P-D
IKTERUS NEONATORUM
IKTERUS NEONATORUM
• Penyebab paling sering
1. INKOMPABILITAS RHESUS

IBU RHESUS (-)


ANAK RHESUS (+)
Contoh : laki –laki indonesia
menikah dengan perempuan bule
IKTERUS NEONATORUM
• Penyebab paling sering
2. INKOMPABILITAS ABO

IBU GOL DARAH O


ANAK GOL DARAH A,B,AB

DIAGNOSIS
UATAMAKAN
RHESUS!!
IKTERUS NEONATORUM
TATALAKSANA
1. BILIRUBIN TOTAL >15mg/dl

FOTO TERAPI/ TERAPI SINAR BIRU

2. BILIRUBIN TOTAL >25 mg/dl

TRANSFUSI TUKAR
IKTERUS NEONATORUM
KOMPLIKASI
 bilirubin  bilirubin ensepalopati
(TSB 20-60 mg/dL): unconjugated bisa nembus BBB
Kernikterus
Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap buruk
Tahap 2: Demam, hipertonia, opistotonus
Tahap 3: Kondisi terlihat membaik
Sekuele: Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid
Abnormalitas daya pandang
CHECKPOINT
Anak usia 6 hari kuning sejak usia 4
hari. BB saat lahir 3000 gram,
spontan, normal, diberikan ASI sejak
lahir. Dari pemeriksaan fisik didapati
jaundice kramer II. Keadaan yang
sesuai dengan pasien ini adalah....
a. ABO Inkompatibilitas
b. Rhesus Inkompatibiltas
c. Defisiensi G6PD
d. Breastfeeding jaundice
e. Ikterus neonatorum
fisiologis
CHECKPOINT
Seorang bayi laki-laki umur 2 minggu
dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan kuning. Bayi mulai kuning sejak
umur 5 hari. Ibu masih memberi ASI.
Pemeriksaan fisik didapat ikterik
kremer III. Laboratorium Bilirubin total
13,95 mg/dl, bil.direk 7,5 mg/dl,
bil.indirek 1,3 mg/dl. Apakah langkah
selanjutnya?
a. Fototerapi dan ASI tetap
dilanjutkan
b. Fototerapi dan susu formula
c. Terapi cairan
d. Pemeriksaan bilirubin
e. Transfuse ganti
APGAR SCORE

0-3 ASFIKSIA BERAT


4-6 ASFIKSIA RINGAN/SEDANG
>7 NORMAL
Tanda Bahaya Gawat
Napas
● Sianosis
● Apnea
● Stridor
● Kesulitan bernapas (gasping)
● Retraksi dada yang berat
● Perfusi buruk (syok)
2
4
Evaluasi Kegawatan Napas Dengan
Down Score
0 1 2
Frek u en si < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit
n apas
Retrak si Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sian osi Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


s dengan O2 walaupun diberi
O2
Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
bilateral baik udara masuk masuk
M erin ti Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
h dengan stetoskop tanpa alat bantu 2
5
• Gambaran foto rontgen dada: ground glass appearance, pola
retikulogranular seragam dan bronkogram udara perifer.
PENYAKIT MEMBRAN HIALIN
PENYAKIT MEMBRAN HIALIN

Terapi
• Terapi surfaktan
• Dukungan pernafasan  intubasi, CPAP
• Dukungan cairan
• Antibiotik
• Sedasi
Faktor Risiko
• Seksio sesarea sebelum ada kontraksi
• Polihidramnion
• Makrosomia
• Partus lama
• Sedasi ibu berlebihan
• Skor Apgar rendah (1 menit: < 7)
TRANSIENT TACHYPNEA
OF NEWBORN
● Rontgen dada:
● Hiperinflasi dada
● Garis pada perihilar
● Kardiomegali ringan
● Peningkatan volume paru
● Cairan pada fissura minor
● Umumnya ditemukan
cairan pada rongga
pleural.

32
TRANSIENT TACHYPNEA OF
Tatalak san a TTN
THE NEWBORN
Umum: - Pemberian oksigen
- Pembatasan cairan
- Pemberian asupan setelah takipnea membaik
Konfirmasi diagnosis dengan menyisihkan penyebab takipnea
lain seperti pneumonia, penyakit jantung kongenital &
hiperventilasi serebral

H asil A k h ir dan P rognosis TTN


Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada
risiko kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut
Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini
33
biasanya dikaitkan dengan diuresis
SINDROM ASPIRASI MEKONIUM
Radiologi
• Hiperinflasi dada
• Infiltrat kasar yang
menyebar di lapangan paru
• Efusi pleura minimal
• Atelektasis paru
CHECKPOINT
Seorang bayi lahir di rumah ditolong bidan
melalui persalinan yang lama dan sulit. Bayi
dibawa kerumah sakit oleh karena terlihat
sesak, pucat dan menangis lemah. Dari
pemeriksaan fisik tampak bayi mengalami
sesak napas, tali pusat dan kulit berwarna
kuning kehijauan, berkeriput serta sebagian
terkelupas. Apakah diagnosis yang paling
mungkin untuk kasus tersebut?
a. Transient tachypneu of the
newborn
b. Penyakit membran hialin
c. Meconium aspiration syndrome
d. Air leak syndrome
e. Aspirasi pneumonia
CHECKPOINT
Seorang bayi baru lahir, lahir cukup bulan
dengan berat lahir 3000 gram, skor
APGAR menit 1 sebesar 7, menit 5
sebesar 9, tiba-tiba mengalami sesak
nafas disertai retraksi suprasternal.
Riwayat demam sebelumnya tidak ada.
Apakah kemungkinan diagnosis pada
kasus tersebut?
a. Transient tachypnea neonatal
b. Meconium plug syndrome
c. Hyalin membrane disease
d. Sudden infant death
syndrome
e. Pneumonia
ALGORITMA
RESUSITASI
NEONATUS IDAI
2013
RESUSITASI NEONATUS

•Pada saat bayi lahir harus dilakukan penilaian


awal.
•Jika pada penilaian didapatkan satu jawaban
TIDAK, maka dilakukan LANGKAH AWAL resusitasi,
meliputi:
JAWABAN TIDAK : 1. Cukup bulan?
2. Langsung nangis?
3. Tonus otot baik?
4. Ketuban campur mekonium?
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS

Intubasi
Intubasi Endotrakea dilakukan pada keadaan
berikut:
1. Ketuban tercampur mekonium & bayi tidak bugar
2. Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif
3. Membantu koordinasi VTP & kompresi dada
4. Pemberian epinefrin untuk stimulasi jantung
5. Indikasi lain: sangat prematur & hernia
diafragmatika.
RESUSITASI NEONATUS

Penghentian Resusitasi
•Jika sesudah 10 menit resusitasi yang benar, bayi
tidak bernapas dan tidak ada
•denyut jantung, pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi.
•Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan
keputusan, jelaskan keadaan bayi.
•Persilakan ibu memegang bayinya jika ia
menginginkan.
CHECKPOINT
Seorang bayi yang baru lahir melalui
operasi SC e.c solutio plasenta,
mendapatkan O2 100% per ETT. Bayi
tersebut tampak mengalami
gangguan perfusi dengan nadi 54
x/menit. Apakah yang saudara
berikan untuk life saving bayi
tersebut ?
a. Bolus albumin
b. Epinefrin intratekal
c. Kompresi
d. Infus Natrium
bikarbonat
e. Nalokson hidroklorat IM
CHECKPOINT
Seorang bayi laki-laki, dilahirkan di rumah
sakit secara SC atas indikasi gawat janin.
Saat lahir bayi tidak menangis dan cairan
amnion kental hijau. Apakah tindakan
resusitasi yang paling tepat?
a. Hangatkan dibawah lampu sorot
lalu dikeringkan
b. Hangatkan dibawah lampu sorot
lalu posisikan kepala
c. Lakukan pembersihan jalan
napas lalu dihangatkan
d. Lakukan pembersihan jalan
napas secara seksama sampai
tidak terdeteksi cairan
e. Lakukan pembersihan jalan
napas dengan baik dan
persiapkan intubasi
CHECKPOINT
Seorang ibu yang sedang menunggu
kelahiran bayinya dalam beberapa minggu
kemudian datang ke klinik laktasi untuk
mendapatkan konsultasi tentang pemberian
ASI pada bayi. Dia sangat berharap dapat
memberikan ASI Eksklusif. Apakah informasi
yang paling tepat disampaikan untuk
menjelaskan langkah pertama yang
dilakukan pada saat bayi lahir untuk
keberhasilan menyusui?
a. Letakan bayi kontak kulit dengan
kulit di dada ibu
b. Letakan mulut bayi pada puting
susu ibu
c. Bawa bayi ke ruang perinatologi
untuk dihangatkan
d. Bayi selalu dapat menyusu dalam
30 menit pertama
e. Lakukan perawatan payudara
sebelum bayi menyusu
DIARE PADA ANAK

Diare adalah buang air besar yang


tidak normal dimana terjadi
perubahan konstruksi tinja dengan
frekuensi yang lebih dari 3 kali dalam
24 jam, disertai atau tanpa darah.
•Diare akut adalah diare yang terjadi
tidak lebih dari 14 hari.
Berdasarkan Lama
Berlangsungnya
1. Diare akut: diare yang berlangsung dalam
waktu kurang dari 14 hari
2. Diare persisten: diare yang berlangsung
lebih dari atau sama dengan 14 hari.
DIARE PADA ANAK

•Penyebab Diare akut :


–Infeksi
•Virus paling sering ROTAVIRUS!!
•Bakteri
•Parasit
–Malabsorbsi karbohidrat
–Alergi
–Keracunan makanan
DIARE PADA ANAK DEHIDRASI
PENATALAKSANAAN DEHIDRASI ANAK
RENCANA TERAPI A (TANPA DEHIDRASI)

Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di


rumah : beri cairan tambahan oralit, beri tablet zinc,
lanjutkan pemberian makan, kapan harus kembali
1.Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
– < 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali BABA
– >= 2 tahun 100 sampai 200 ml setiap BAB
2.Beri tablet Zinc
Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari
Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari
3.Lanjutkan pemberian makanan
PENATALAKSANAAN DEHIDRASI ANAK
RENCANA TERAPI B (RINGAN-SEDANG)

Beri oralit di klinik sesuai anjuran selama


periode 3 jam !!!
Jumlah oralit yang diperlukan = 75 ml/kgBB
PENATALAKSANAAN DEHIDRASI ANAK
RENCANA TERAPI C (BERAT)

Beri cairan : jika bisa minum beri oralit melalui oral sementara infus
disiapkan, Beri 100 ml/kgBB cairan RL (atau NaCl) :
a.Umur <12 bulan
•30 ml/kgBB dalam 1 jam
•70 ml/kgBB dalam 5 jam
b. Umur >=12 bulan
•30 ml/kg BB dalam 30menit
•70 ml/kgBB dalam 2 ½ jam Ulagi sekali lagi jika denyut nadi sangat
lemah atau tidak teraba Periksa kembali anak tiap 15-30 menit, Jika
status hidrasi belum membaik, beri tetesan IV lebih cepat Juga beri
cairan oralit (kira2 5 ml/kg/jam) atau 1-2 ham (anak) dan beri tablet
Zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan Periksa kembali bayi
sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.
CHECKPOINT

Seorang anak usia 18 bulan dibawa oleh


ibunya ke RS dengan keluhan diare sejak 3
hari yang lalu. BAB cair tanpa darah dan
lendir 3-5x/hari. Anak rewel dan sering
merasa kehausan, cubitan kembali lambat.
Apakah diagnosis untuk kasus di atas?
a. Tanpa dehidrasi
b. Dehidrasi ringan
c. Dehidrasi sedang
d. Dehidrasi berat
e. Syok hipovolemik
CHECKPOINT
Seorang anak berusia 8 bulan dibawa ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan buang air besar 6x/hari
selama 3 hari. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
mata cekung, rewel dan cubitan kulit perut kembali <
2 detik. Anak masih mau minum. Terapi yang di-
berikan pada anak ini adalah...
a. ORS 75 cc/kgBB 3 jam pertama dan tablet
zinc 1 x 10 mg selama 10-14 hari
b. ORS 75 cc/kgBB diberikan tiap mencret dan
tablet zinc 1 x 20 mg selama 10-14 hari
c. ORS 75 cc/kgBB 3 jam pertama dan tablet
zinc 1 x 20 mg selama 10-14 hari
d. ORS 100-200 ml diberikan tiap mencret
dan tablet zinc 1 x 10 mg selama 10-14 hari
e. ORS 50-100 ml diberikan tiap mencret dan
tablet zinc 1 x 20 mg selama 10-14 hari
CHECKPOINT
Seorang anak usia 6 tahun
mengeluhkan diare tanpa darah
sejak 1 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan anak
sedikit rewel, ubun-ubun cekung
dan ingin minum. Pasien membaik
setelah terapi cairan. Terapi
medikamentosa selanjutnya
adalah...
a. Cotrimoksazol
b. Zat arang
c. Zinc
d. Makanan yang lebih
e. Berikan cairan IV
Gizi Buruk

GIZI
DIAGNOSIS
WHO, 1999 :
Severe malnutrition if :

 BW/BL is below 70% or <-3 SD


 BW/BL is between 70-79% but with edema presents
MARASMUS
• Old man face
• Extreme wasting
• Prominent ribs
• Baggy pants
• Muscle hypotrophy
• No edema
Kwashiorkor
• Moon face
• Pale and sparse hair
• Enlarged liver
• Edema
• Peeling skin (crazy
pavement dermatosis)
Marasmus-Kwashiorkor
3 Fase Penanggulangan Gizi Buruk
1. Fase I Stabilisasi / inisial  diet F75 (1-7
hari)
2. Fase II  Transisi  diet F100 (2-3 minggu)
3. Fase III  Rehabilitasi  diet F135 (3-6
minggu)
• F75
– Formula khusus seperti F-75 : Berikan formula
dengan cangkir/gelas. Bila anak terlalu lemah,
berikan dengan sendok/pipet (energi 75 Kkal)
– Energi cukup agar tidak terjadi katabolisme, tapi
tidak cukup untuk pembentukan jaringan baru
– Protein cukup untuk reparasi sel, tapi tidak cukup
untuk pembentukan jaringan baru
– Cairan dan elektrolit cukup
• 2 jam pertama
– F75 setiap 30 menit sesuai BB ¼ dosis
• 10 jam berikut
– F75 setiap 2 jam
– Bila muntah sedikit/diare ringan, setiap 3 jam (<5x
sehari)
• Bila habis
– Beri jarak F75 tiap 3 jam
– Kalau bisa habis juga ubah jadi tiap 4 jam
• Fase Transisi (F100)
– Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
– F100 tiap 4 jam dengan dosis seperti F75 selama 2
hari
– Pada hari ke 3 dosis sesuai dengan tabel F100

• Fase Rehabilitasi (F135/Makanan Bayi/Anak)


– Mengejar pertumbuhan
– Bisa bersama dengan makanan bayi
CHECKPOINT
Seorang anak berusia 2 tahun 5 bulan
mengalami diare selama 10 hari
sebelum masuk rumah sakit. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan
rambut kering, turgor kulit kembali
lambat, gelisah, tidak ada air mata,
lemak subkutan berkurang, atrofi otot,
edema tungkai. Apakah diagnosis
pasien tersebut?
a. KEP tipe marasmik
b. KEP tipe kwashiorkor
c. KEP marasmik –
kwashiorkor
d. Diare akut
e. Dehidrasi
Checkpoint
Seorang anak berusia 4 tahun dibawa ibunya
ke puskesmas karena merasa berat badan
anak rendah. Saat dilakukan pemeriksaan
fisik ditemukan rambut kering, turgor kulit
kembali lambat, gelisah, tidak ada air mata,
lemak subkutan berkurang, atrofi otot,
edema tungkai. Tindakan memperbaiki
kekurangan zat gizi mikro pada anak gizi
buruk dengan pemberian Fe dimulai pada
fase…
a. Stabilisasi sampai tindak lanjut
b. Stabilisasi sampai transisi
c. Transisi sampai tindak lanjut
d. Rehabilitasi sampai tindak
lanjut
e. Stabilisasi sampai rehabilitasi
Atresia Biliaris
• Atresia biliaris adalah suatu kaeadaan dimana terjadi
gangguan dari
sistim bilier ekstra hepatik .
• Karakteristik dari atresia biliarias adalah tidak terdapatnya
sebagian sistim bilier antara duodenum dan hati sehingga
terjadi hambatan aliran empedu dan menyebabkan gangguan
fungsi hati tapi tidak menyebabkan Kern icterus karena hati
masih tetap
membentuk konyugasi bilirubin dan tidak dapat menembus
blood brain barrier.
Atresia Biliaris
• Klinis:
– Berat badan lahir normal dan perkembangan baik
pada minggu pertama kehidupan
– Hepatomegali akan terlihat lebih awal
– Splenomegali
– Ikterus
– Feses akholik
– Urin berwarna gelap
Atresia Bilier
• Dikenal 2 bentuk atresia bilier:
– Tipe embrional/fetal
• Dijumpai pada 20% dari seluruh kasus atresia bilier
• Sering muncul bersama anomali kongenital lain seperti polisplenia,
vena porta preduodenum, situs inversus dan juga malrotasi usus.
• Ikterus dan feses akolik sudah timbul pada 3 minggu pertama
kehidupan
• Intraoperatif sering tidak dijumpai bile duct remnants .
– Tipe perinatal/acquired.
• Dijumpai pada 80% dari seluruh kasus atresia bilier
• Ikterus dan feses akolik baru muncul pada minggu ke-2 sampai
minggu ke-4 kehidupan.
Awal  Omphalocele harus dilapisi oleh
Awal Melapisi dengan sterile kasa steril yang sudah dibasahi NaCl
plastic bag
Gastroskizis Omfalokel
CHECKPOINT
Bayi lahir spontan ditolong oleh bidan
dengan APGAR score 8-9-10, BBL 3500
gram, cukup bulan, kehamilan tidak ada
keluhan. Bayi kemudian diberikan ASI
oleh ibu, namun tiap diberikan selalu
muntah menyembur. Kemudian bayi
dikirim ke Anda, dari pemeriksaan fisik
ditemukan adanya benjolan di regio
hipocondriaca dextra. Diagnosis yang
paling mungkin untuk kasus di atas
adalah...
a. Stenosis pilorus
b. Hirschsprung’s dissease
c. Invaginasi
d. Megacolon congenital
e. Stenosis duodenal
CHECKPOINT
Pasien bayi berusia 3 hari dibawa
ibunya dengan keluhan mual-
muntah setiap disusui beberapa jam.
Menurut ibunya sejak lahir perut
bayi sudah besar dan makin
kembung hingga saat ini, Pasien
sudah BAB berwarna kehijauan.
Pemeriksaan BNO pada pasien
terlampir. Kelainan pada pasien ini
adalah....
a. Meal atresia
b. Ileus obstruksi
c. Hypertrophic pyloric stenosis
d. Annular atresia
e. Atresia duodenal
CHECKPOINT
Bayi perempuan berusia 2 hari dibawa
ibunya ke puskesmas karena muntah
dan mencret yang berwarna gelap.
Ibunya merasakan gerakan anaknya jadi
lemah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan distensi abdomen dan
terdapat eritema di abdomen. Riwayat
ibu menderita preeklampsia berat
sebelum melahirkan anaknya pada usia
gestasi 34 minggu. Saat ini anak juga
mengkonsumsi susu formula. Apakah
kemungkinan diagnosis kasus di atas?
a. Intususepsi
b. Breastfeeding jaundice
c. Necrotizing enterocolitis
d. Hyaline membrane disease
e. Sepsis
CHECKPOINT

Seorang bayi usia 3 hari


dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan benjolan pada
perut. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kondisi seperti di
gambar di bawah ini:
Apa diagnosis pada kasus ini?
a. Omfalokel
b. Gastrocishis
c. Omfalitis
d. Hernia umbilikalis
e. Hernia diagframa

Anda mungkin juga menyukai