Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

KOKURIKULER
(Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aset di Pantai Galung)

Oleh

NANANG P ARIADI

D0116308

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
limpahan rahmat serta karunianya sehingga Tugas laporan Kokurikuler ini dapat
terselesaikan.

Laporan ini di susun berdasarkan tugas yang di berikan kepada penulis,


yaitu tentang Pemberdayaan masyarakat berbasis aset di daerah.

Laporan ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang penulis
terima, maka untuk menyelesaikan tugas ini, penulis harus benar-benar dalam
mengerjakannya.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih belum sempurna. oleh karena itu
kritik dan saran yang konstruktif sangat diperlukan dari semua pihak untuk
kesempurnaan laporan ini, untuk itu secara khusus saya selaku penulis
menyampaikan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

Penyusun

NANANG P ARIADI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................

2.1 Defenisi Dari Pemberdayaan/Pengembaan Masyarakat Berbasis Aset.........


2.2 Pengertian Aset..............................................................................................
2.3 Proses Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aset.........................................
2.4 Tantangan Dalam Proses Pengembangan Masyarakat..................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................

3.1 Waktu dan Lokasi..........................................................................................


3.2 Skema Kerja (Alur Ide/Gagasan)...................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................

4.1 Deskripsi Kawasan/Desa/Lingkungan...........................................................


4.2 Deskripsi Sosial dan Ekonomi Masyarakat...................................................
4.3 Deskripsi Budaya Masyarakat dan Lingkungannya......................................
4.4 Analisi Kondisi..............................................................................................
4.5 Analisis Permasalahan Lingkungannya.........................................................
4.6 Analisi SWOT Desa/Kawasannya.................................................................
4.7 Penerapan Konsep ABCD/SMART dan Ide Inovatif Dalam
Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................................

5.1 Saran dan Kesimpulan...................................................................................


5.2 Usulan atau Rekomendasi..............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat adalah hal uang sangat lumrah di bicarakan
untuk kemajuan dan perubahan bangsa saat ini, apalagi jika dilihat dari skill
masyarakat Indonesia yang kurang baik sehingga mengambat pertumbuhan
ekonomi itu sendiri. Konsep prmberdayaan masyarakat mencakup pengertian
pembangunan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat.
Dalam pemberdayaan masyarakat,dituntut pula partisispasi masyarakat
dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai
implementasi di lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik
secara fisik, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa
kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang
dilakukan pada masyarakat tersebut.
Pemberdayaan juga dimaksudkan untuk membangunan maindset kepda
masyarakat dan menumbuh kembangkan hal yang baik dan berdampak baik
baik yakni menjaga kevbrsihan lingkungan, peduli terhadap alam, berupaya
memperbaiki kerusakan alam yang diakibatkan penemaran lingkungan
dengan kebisaan buang sampah sembarangan tempat, yang sudah menjadi
kebiasaan sebagian masyarakat, permasalahan kebersihan lingkungan yang
saat ini terjadi tidak akan semakin besar, apabila terbangun maindset dan pola
pikir masyarakat untuk peduli lingkungan, peduli terhadap lingkungan ini
bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri.
Dengan mengembangkan potensi alam yang ada di daerah khusunya
daerah Tapalang kab.Mamuju prov.Sulawsi barat, yang beralokasi di pantai
Galung, di mana pantai tersebut dapat dikembangkan menjadi tempat wisata,
dan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. potensi apa saja yang bisa dikembangkan di pantai karanamu
1.2.2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh pengelola dalam upaya
pengembangan Obyek Wisata Pantai Galung
1.3. Tujuan
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaiaman
menciptakan lingkungan yang bersih dengan keterlimbatan bersama
didalamnya, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam
menciptakan hidup bersih, dengan lingkungan yang bersih, dengan adanya
pemanfaatan potensi alam juga dapat meningkatkan nilai ekonomi
masyarakat di darerah tersebut.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun Ruang lingkup pembahasan yang akan dibahas dalam laporan ini
yaitu:
1. Yang dibahas dalam lapora ini adalah pemberdayaan masyarakat berbasis
aset
2. Lokasi yang dipilih adalah pantai Galung di Tapalang.
BAB II

TINJUAN KHUSUS

2.1. Defenisi dari pemberdayaan/pengembangan masyarakat berbsis aset.


Pengembangan masyarakat berbasis aset merupakan pendekatan
alternatif yang berkebalikan dari pendekatan konvnesional. Konsepnya
adalah membanguna kapasitas masyarakat untuk membangun dan
menguatkan aset yang dimiliki masyarakat. Sangat kotras pada pendekatan
konvensioanal yang fokus pada masalah dan kebutuhan, pendekatan ini
fokus pada penguatan aset yang dimiliki masyarakat.
2.2. Pengertian aset
Aset didefinisikan sebagai saham kekayaan dalam rumah tangga
atau unit lainnya (sherraden 1991:96). Defenisi lain adalah bahwa aset
merupakan yang berguna atau berharga,berkualitas,orang atau hal yang
merujuk pada kelebihan sumber daya (dictionery.com). ada beberapa aset
komunitas yang perlu dipahami dalam perkembangan manusia.
1. Model fisik
Modal ini merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup
suatu komunitas. Modal fisik terdiri dari jalan,
bangunan, infrastruktur dan sumber daya alam dalam masyarakat.
Modal fisik adalah modal yang tidak bergerak. Kualitas modal fisik
adalah derajat antara publik dan investor pribadi dengan investasi
publik seperti infrastruktur dan investasi pribadi seperti struktur
( resindensial, struktur, dan industri ).
2. Modal manusia
Modal ini didefinisikan sebagai kemampuan, bakat, dan
pengetahuan anggota masyarakat. Hal ini penting untuk disadari
karena bahwa tidak hanya orang dewasa yang merupakan bagian
dari persamaan modal manusia, tetapi anak-anak dan remaja juga
berkontribusi. Ini termasuk keterampilan menjual pada tenaga
kerja, keterampilan kepemimpinan, latar belakang pendidikan umum,
pengembangan seni dan apresiasi, kesehatan ,
keterampilan lainnya, dan pengalaman. Modal manusia adalah modal
berjalan.
3. Modal sosial
Mengacu pada hubungan sosial dalam masyarakat  dan dapat
merujuk kepada kepercayaan, norma, dan jaringan sosial yang
didirikan. Modal sosial ini terdiri dari saham, hubungan aktif antar
masyarakat, kepercayaan, sikap saling pengertian, dan kerjasama.
Terdapat banyak bentuk modal sosial seperti formal dan informal, kuat
dan lemah, mengikat dan menjembatani. Modal sosial dibagi bagi
kembali pada berbagai macam bentuk seperti.
2.3. Proses pemberdayaan masyarakat berbasis aset
Beberapa professional yang memberdayakan masyarakat,melakukan pendekat
an untuk melakukan pengembangan masyarakat.Ini adalah bagian kedua mem
perkenalkan garis besar dari pendekatan ini dan menjabarkan langkah  besara.
Proses pengembangan masyarakat :
1. Community organizing
Pengorganisasian masyarakat focus pada mengatur dalam lingkungan atau
masyarakat spesifik. Berbeda dari bentuk-bentuk pengorganisasian yang
lain karena fokus pada masyarakat setempat daripada kepentingan
masyarakat
2. Visioning
Visioning adalah salah satu metode dari sekian banyak, seperti mencari
masa depan, untuk membuat pandangan jarak jauh masyarakat. Dilihat
dari peta kebutuhan masyarakat menggambarkan suatu pernyataan visi
dari satu masyarakat. Istilah tersebut populer pada tahun 1990an. Dasar
pemikiran ini adalah untuk menyatukan berbagai individu, asosiasi dan
lembaga dalam masyarakat mendatang, seringkali melalui beberapa
bentuk konsensus, pernyataan tertulis visi- masa depan dan untuk
mempersiapkan rencana untuk menggerakkan masyarakat yang menuju
pada visi.
3. Planning
Selama fase perencanaan ada tiga tugas dalam menyiapkan rencana
tindakan yaitu mengumpulkan data dananalisis, pemetaan asset, dan
survey masyarakat. Pengumpulan data dan analisis penting untuk
memahami situasi saat ini, perubahan yang terjadi withn komunitas dari
waktu ke waktu, dan implikasi dari data yang dikumpulkan. Pemetaan
aset adalah latihan berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengenali
keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya dalam masyarakat. Ini
adalah langkah pertama yang baik di awal untuk memahami aset
masyarakat.
Survei masyarakat dapat berguna dalam mengidentifikasi masalah pada
tahap awal dari proses perencanaan dan / atau memperbaiki ide-ide atau
kebijakan tertentu sebagai masyarakat mulai berpikir tentang tujuan atau
rencana aksinya. Sebuah survei masyarakat akan memungkinkan berbagai
organisasi dalam masyarakat untuk:
a. Mengumpulkan informasi tentang sikap masyarakat dan
opini  mengenai masalah tepat didefinisikan, masalah, atau
peluang.
b. Bagaimana menentukan masyarakat peringkat masalah, masalah,
dan peluang dalam rangka kepentingan dan urgensi.
c. Memberikan publik suara dalam menentukan kebijakan, tujuan,
dan prioritas.
d. Tentukan dukungan publik untuk inisiatif
e. Evaluasi program dan kebijakan saat ini
f. Akhir spekulasi tentang "apa yang orang pikirkan" atau "apa yang
benar-benar orang inginkan".
4. Public purtisipation
Menentukan masa depan masyarakat dan bagaimana
masyarakatakanmendapatpoin A atau poin B merupakan usaha
penting.Partisipasi masyarakat yang efektif harus baik fungsional untuk
tujuan tertentu dan berarti bagi masyarakat. Partisipasi fungsional ketika
membantu menciptakan keputusan yang lebih baik dan rencana
masyarakat lebih bijaksana atau dokumen lain yang dapat membantu
organisasi, lembaga, dan individu memahami bagaimana komunitas
mereka bergerak maju. Partisipasi bermakna ketika menciptakan
kesempatan bagi publik untuk pekerjaan yangberpengaruh atas keputusan
dan merasakan rasa kepemilikan terhadap produk. Partisipasi masyarakat
juga akan berfungsi ketika dapat membantu memutuskan keputusan yang
lebih baik dan rencana masyarakat yang lebih bijaksana atau beberapa
dokumen lain dapat membantu memahami organisasi, institusi, dan
indiviudal bagaimana masyarakat mereka dapat bergerak manggapai masa
depan.
5. Implementation and evaluation
Tindakan dalam pengembangan masyarakat adalah dimana perubahan
terjadi dan dimana masyarakat bisa melihat hasil yang nyata. fase ini
dalam proses pembangunan masyarakat, adalah titik di mana memenuhi
jalan. Ini adalah fase di mana individu, kelompok, dan organisasi yang
aktif daripada partisipasi pasif dalam komunitas mereka.

2.4. Tantangan dalam proses pengembangan masyarakat

Sebuah peringatan penting untuk proses pengembangan masyarakat


adalah sulit, memakan waktu, dan mahal. Kesulitan dapat terjadi, misalnya
ketika terlalu banyak kepentingan yang beragam tidak dapat atau tidak akan
ditemukannya kesamaan tindakan tertentu atau bahkan tidak dapat
menemukan araj yang harus diambil suatu masyarakat. Menciptakan sebuah
faktor dimana keberagaman kepentingan bisa didiskusikan yang dapat
menjadikannya faktor penting dalam perbaikan suatu masyarakat. Dalam
usaha untuk menghancurkan halangan dan rintangan, proses itu sendiri
mungkin memakan waktu, yang bisa menimbulkan rasa frustasi bagi individu
atau kelompok yang suka langsung mengambil tindakan. Hal ini sangat sulit
untuk mempertahankan ketertarikan dan komitmen untuk berusaha jika
peserta tidak bisa memusatkan diri pada kesuksesan.
Suatu harga dari suatu proses bergantung pada jumlah dan tipe partisipasi
masyarakat yang digunakan dalam perhitungan proses selain jumlah dan jenis
data yang disimpulkan dan dianalisis. Dengan menciptakan suatu proses yang
dapat dikelola, cocok untuk masyarakat, dan cocok dengan anggaran yang
dianggap penting; proses pengembangan masyarakat bisa menjadi
kepentingan dan lebih bernilai dari produk-produknya.

Anda mungkin juga menyukai