Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

KOKURIKULER
(Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aset di Pantai Galung)

Oleh

NANANG P ARIADI

D0116308

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
limpahan rahmat serta karunianya sehingga Tugas laporan Kokurikuler ini dapat
terselesaikan.

Laporan ini di susun berdasarkan tugas yang di berikan kepada penulis,


yaitu tentang Pemberdayaan masyarakat berbasis aset di daerah.

Laporan ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang penulis
terima, maka untuk menyelesaikan tugas ini, penulis harus benar-benar dalam
mengerjakannya.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih belum sempurna. oleh karena itu
kritik dan saran yang konstruktif sangat diperlukan dari semua pihak untuk
kesempurnaan laporan ini, untuk itu secara khusus saya selaku penulis
menyampaikan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

Penyusun

NANANG P ARIADI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................

2.1 Defenisi Dari Pemberdayaan/Pengembaan Masyarakat Berbasis Aset.........


2.2 Pengertian Aset..............................................................................................
2.3 Proses Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aset.........................................
2.4 Tantangan Dalam Proses Pengembangan Masyarakat..................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................

3.1 Waktu dan Lokasi..........................................................................................


3.2 Skema Kerja (Alur Ide/Gagasan)...................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................

4.1 Deskripsi Kawasan/Desa/Lingkungan...........................................................


4.2 Deskripsi Sosial dan Ekonomi Masyarakat...................................................
4.3 Deskripsi Budaya Masyarakat dan Lingkungannya......................................
4.4 Analisi Kondisi..............................................................................................
4.5 Analisis Permasalahan Lingkungannya.........................................................
4.6 Analisi SWOT Desa/Kawasannya.................................................................
4.7 Penerapan Konsep ABCD/SMART dan Ide Inovatif Dalam
Pemberdayaan dan Pengembangan Kawasan................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................................

5.1 Saran dan Kesimpulan...................................................................................


5.2 Usulan atau Rekomendasi..............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat adalah hal uang sangat lumrah di bicarakan
untuk kemajuan dan perubahan bangsa saat ini, apalagi jika dilihat dari skill
masyarakat Indonesia yang kurang baik sehingga mengambat pertumbuhan
ekonomi itu sendiri. Konsep prmberdayaan masyarakat mencakup pengertian
pembangunan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat.
Dalam pemberdayaan masyarakat,dituntut pula partisispasi masyarakat
dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai
implementasi di lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik
secara fisik, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa
kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang
dilakukan pada masyarakat tersebut.
Pemberdayaan juga dimaksudkan untuk membangunan maindset kepda
masyarakat dan menumbuh kembangkan hal yang baik dan berdampak baik
baik yakni menjaga kevbrsihan lingkungan, peduli terhadap alam, berupaya
memperbaiki kerusakan alam yang diakibatkan penemaran lingkungan
dengan kebisaan buang sampah sembarangan tempat, yang sudah menjadi
kebiasaan sebagian masyarakat, permasalahan kebersihan lingkungan yang
saat ini terjadi tidak akan semakin besar, apabila terbangun maindset dan pola
pikir masyarakat untuk peduli lingkungan, peduli terhadap lingkungan ini
bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri.
Dengan mengembangkan potensi alam yang ada di daerah khusunya
daerah Tapalang kab.Mamuju prov.Sulawsi barat, yang beralokasi di pantai
Galung, di mana pantai tersebut dapat dikembangkan menjadi tempat wisata,
dan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. potensi apa saja yang bisa dikembangkan di pantai karanamu
1.2.2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh pengelola dalam upaya
pengembangan Obyek Wisata Pantai Galung
1.3. Tujuan
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaiaman
menciptakan lingkungan yang bersih dengan keterlimbatan bersama
didalamnya, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam
menciptakan hidup bersih, dengan lingkungan yang bersih, dengan adanya
pemanfaatan potensi alam juga dapat meningkatkan nilai ekonomi
masyarakat di darerah tersebut.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun Ruang lingkup pembahasan yang akan dibahas dalam laporan ini
yaitu:
1. Yang dibahas dalam lapora ini adalah pemberdayaan masyarakat berbasis
aset
2. Lokasi yang dipilih adalah pantai Galung di Tapalang.
BAB II

TINJUAN KHUSUS

2.1. Defenisi dari pemberdayaan/pengembangan masyarakat berbsis aset.


Pengembangan masyarakat berbasis aset merupakan pendekatan
alternatif yang berkebalikan dari pendekatan konvnesional. Konsepnya
adalah membanguna kapasitas masyarakat untuk membangun dan
menguatkan aset yang dimiliki masyarakat. Sangat kotras pada pendekatan
konvensioanal yang fokus pada masalah dan kebutuhan, pendekatan ini
fokus pada penguatan aset yang dimiliki masyarakat.
2.2. Pengertian aset
Aset didefinisikan sebagai saham kekayaan dalam rumah tangga
atau unit lainnya (sherraden 1991:96). Defenisi lain adalah bahwa aset
merupakan yang berguna atau berharga,berkualitas,orang atau hal yang
merujuk pada kelebihan sumber daya (dictionery.com). ada beberapa aset
komunitas yang perlu dipahami dalam perkembangan manusia.
1. Model fisik
Modal ini merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup
suatu komunitas. Modal fisik terdiri dari jalan,
bangunan, infrastruktur dan sumber daya alam dalam masyarakat.
Modal fisik adalah modal yang tidak bergerak. Kualitas modal fisik
adalah derajat antara publik dan investor pribadi dengan investasi
publik seperti infrastruktur dan investasi pribadi seperti struktur
( resindensial, struktur, dan industri ).
2. Modal manusia
Modal ini didefinisikan sebagai kemampuan, bakat, dan
pengetahuan anggota masyarakat. Hal ini penting untuk disadari
karena bahwa tidak hanya orang dewasa yang merupakan bagian
dari persamaan modal manusia, tetapi anak-anak dan remaja juga
berkontribusi. Ini termasuk keterampilan menjual pada tenaga
kerja, keterampilan kepemimpinan, latar belakang pendidikan umum,
pengembangan seni dan apresiasi, kesehatan ,
keterampilan lainnya, dan pengalaman. Modal manusia adalah modal
berjalan.
3. Modal sosial
Mengacu pada hubungan sosial dalam masyarakat  dan dapat
merujuk kepada kepercayaan, norma, dan jaringan sosial yang
didirikan. Modal sosial ini terdiri dari saham, hubungan aktif antar
masyarakat, kepercayaan, sikap saling pengertian, dan kerjasama.
Terdapat banyak bentuk modal sosial seperti formal dan informal, kuat
dan lemah, mengikat dan menjembatani. Modal sosial dibagi bagi
kembali pada berbagai macam bentuk seperti.
2.3. Proses pemberdayaan masyarakat berbasis aset
Beberapa professional yang memberdayakan masyarakat,melakukan pendekat
an untuk melakukan pengembangan masyarakat.Ini adalah bagian kedua mem
perkenalkan garis besar dari pendekatan ini dan menjabarkan langkah  besara.
Proses pengembangan masyarakat :
1. Community organizing
Pengorganisasian masyarakat focus pada mengatur dalam lingkungan atau
masyarakat spesifik. Berbeda dari bentuk-bentuk pengorganisasian yang
lain karena fokus pada masyarakat setempat daripada kepentingan
masyarakat
2. Visioning
Visioning adalah salah satu metode dari sekian banyak, seperti mencari
masa depan, untuk membuat pandangan jarak jauh masyarakat. Dilihat
dari peta kebutuhan masyarakat menggambarkan suatu pernyataan visi
dari satu masyarakat. Istilah tersebut populer pada tahun 1990an. Dasar
pemikiran ini adalah untuk menyatukan berbagai individu, asosiasi dan
lembaga dalam masyarakat mendatang, seringkali melalui beberapa
bentuk konsensus, pernyataan tertulis visi- masa depan dan untuk
mempersiapkan rencana untuk menggerakkan masyarakat yang menuju
pada visi.
3. Planning
Selama fase perencanaan ada tiga tugas dalam menyiapkan rencana
tindakan yaitu mengumpulkan data dananalisis, pemetaan asset, dan
survey masyarakat. Pengumpulan data dan analisis penting untuk
memahami situasi saat ini, perubahan yang terjadi withn komunitas dari
waktu ke waktu, dan implikasi dari data yang dikumpulkan. Pemetaan
aset adalah latihan berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengenali
keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya dalam masyarakat. Ini
adalah langkah pertama yang baik di awal untuk memahami aset
masyarakat.
Survei masyarakat dapat berguna dalam mengidentifikasi masalah pada
tahap awal dari proses perencanaan dan / atau memperbaiki ide-ide atau
kebijakan tertentu sebagai masyarakat mulai berpikir tentang tujuan atau
rencana aksinya. Sebuah survei masyarakat akan memungkinkan berbagai
organisasi dalam masyarakat untuk:
a. Mengumpulkan informasi tentang sikap masyarakat dan
opini  mengenai masalah tepat didefinisikan, masalah, atau
peluang.
b. Bagaimana menentukan masyarakat peringkat masalah, masalah,
dan peluang dalam rangka kepentingan dan urgensi.
c. Memberikan publik suara dalam menentukan kebijakan, tujuan,
dan prioritas.
d. Tentukan dukungan publik untuk inisiatif
e. Evaluasi program dan kebijakan saat ini
f. Akhir spekulasi tentang "apa yang orang pikirkan" atau "apa yang
benar-benar orang inginkan".
4. Public purtisipation
Menentukan masa depan masyarakat dan bagaimana
masyarakatakanmendapatpoin A atau poin B merupakan usaha
penting.Partisipasi masyarakat yang efektif harus baik fungsional untuk
tujuan tertentu dan berarti bagi masyarakat. Partisipasi fungsional ketika
membantu menciptakan keputusan yang lebih baik dan rencana
masyarakat lebih bijaksana atau dokumen lain yang dapat membantu
organisasi, lembaga, dan individu memahami bagaimana komunitas
mereka bergerak maju. Partisipasi bermakna ketika menciptakan
kesempatan bagi publik untuk pekerjaan yangberpengaruh atas keputusan
dan merasakan rasa kepemilikan terhadap produk. Partisipasi masyarakat
juga akan berfungsi ketika dapat membantu memutuskan keputusan yang
lebih baik dan rencana masyarakat yang lebih bijaksana atau beberapa
dokumen lain dapat membantu memahami organisasi, institusi, dan
indiviudal bagaimana masyarakat mereka dapat bergerak manggapai masa
depan.
5. Implementation and evaluation
Tindakan dalam pengembangan masyarakat adalah dimana perubahan
terjadi dan dimana masyarakat bisa melihat hasil yang nyata. fase ini
dalam proses pembangunan masyarakat, adalah titik di mana memenuhi
jalan. Ini adalah fase di mana individu, kelompok, dan organisasi yang
aktif daripada partisipasi pasif dalam komunitas mereka.

2.4. Tantangan dalam proses pengembangan masyarakat

Sebuah peringatan penting untuk proses pengembangan masyarakat


adalah sulit, memakan waktu, dan mahal. Kesulitan dapat terjadi, misalnya
ketika terlalu banyak kepentingan yang beragam tidak dapat atau tidak akan
ditemukannya kesamaan tindakan tertentu atau bahkan tidak dapat
menemukan araj yang harus diambil suatu masyarakat. Menciptakan sebuah
faktor dimana keberagaman kepentingan bisa didiskusikan yang dapat
menjadikannya faktor penting dalam perbaikan suatu masyarakat. Dalam
usaha untuk menghancurkan halangan dan rintangan, proses itu sendiri
mungkin memakan waktu, yang bisa menimbulkan rasa frustasi bagi individu
atau kelompok yang suka langsung mengambil tindakan. Hal ini sangat sulit
untuk mempertahankan ketertarikan dan komitmen untuk berusaha jika
peserta tidak bisa memusatkan diri pada kesuksesan.
Suatu harga dari suatu proses bergantung pada jumlah dan tipe partisipasi
masyarakat yang digunakan dalam perhitungan proses selain jumlah dan jenis
data yang disimpulkan dan dianalisis. Dengan menciptakan suatu proses yang
dapat dikelola, cocok untuk masyarakat, dan cocok dengan anggaran yang
dianggap penting; proses pengembangan masyarakat bisa menjadi
kepentingan dan lebih bernilai dari produk-produknya.
BAB III

METODOLIGI

3.1. waktu dan lokasi


waktu : April 2020
lokasi : Pantai Galung (kecamatan tapalang, desa Galung kab.Mamuju
Prov.Sulawesi Barat)
1.2. Skema kerja (alur ide/gagasan)

observasi

Sosialisasi

Pemberdayaan masyarakat

Pengerjaan pembangunan

Peresmian tempat wisata

Gambar 3.1 Skema Kerja


Langkah-langkah alur ide/gagasan :

1. Obseravsi
Obseravasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dimana kita
melakukan tinjuan ke lokasi untuk mengetahui apa apa saja potensi yang
dapat digali atau dikembangkan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan kegiatan dimana kita menyampaikan program
program apa saja yang akan di lakukan di lokasi kepada masyarakat
setempat.
3. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
masyarakat sekitar untuk kerja sama.
4. Pengerjaan pembangunan
Setelah tahap observasi dan sosialisai selesai maka tahap selanjutnya
adalah pengerjaan pembangunan dimana pengerjaan dimulai dari
pembersihan pantai Galung, dan memulai pembangunan fisik fasilitas
fasilitas penunjang tempat wisata pantai Galung.
5. Peresmian tempat wisata
Setelah semua tahap selesai maka tahap selanjutnya adalah peresmian
lokasi wisata dimana masyarakat sudah bisa mengunjungi dan
menikmati kenindahan tempat wisata pantai Galung.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi kawasan/desa/lingkungan


Pantai Galung merupakan salah satu pantai yang ada di Tapalang.
Pantai Galung yang terletak di desa Galung kec.Tapalang,Kab.Mamuju,Prov.
Sulawasi Barat.
Pantai Galung memiliki keindahan tersendiri,dimana pantai Galung
merupakan pantai yang terbilang masih asri dan indah, terlihat dari masih
banyaknya pepohonan yang menjadikannya lebih indah dan keindahan bawah
lautnya juga masih terjaga yang menjadikannya lebih mempesona.
4.2. Deskripsi sosial dan ekonomi masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian mengenai jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh penduduk Desa Karanamu. Dulu sebelum didirikan
sebagai obyek wisata, Pantai Karanamu ini memang sudah ramai
dikunjungi oleh pengunjung yang datang. Pantai Karanamu ini juga dulu
menjadi salah satu tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan yang
mencarikan ikan di laut.
Jenis pekerjaan sebelumnya dari pedagang, pengusaha beserta
karyawan dan pengelola obyek wisata sangat bervariasi, ada yang
sebelumnya bekerja sebagai ibu rumah tangga, pedagang bakso, nelayan,
wiraswasta, tukang bangunan, sopir, tukang ojek, pegawai kontraktor dan
pegawai KUA, sehingga membuat pendapatan mereka setiap bulannnya
tidak tetap sehingga menyebabkan kondisi sosial ekonomi penduduk
masih rendah.
Menurut Suwantoro (1997:86) yaitu: Keikutsertaan masyarakat
sekitar kawasan
obyek wisata alam dapat berbentuk usaha dagang atau pelayanan
jasa, baik di dalam maupun di luar kawasan obyek wisata, antara lain:
Jasa penginapan atau homestay, Penyediaan/usaha warung makanan dan
minuman, Penyedian/toko souvenir/cindera mata dari daerah tersebut,
Jasa pemandu/penunjuk jalan, Photografi, Menjadi pegawai
perusahaan /pengusahaan wisata alam, dan lain-lain. Kegiatan usaha
masyarakat tersebut akan dapat menciptakan suasana rasa ikut memiliki
tempat mata pencaharian yang pada akhirnya akan mendorong
masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Keberadaan Obyek Wisata Pantai Karanamu akan membuat penduduk
Desa Karanamu mempunyai jenis-jenis pekerjaan yaitu menjadi
pedagang makanan, pedagang minuman, pedagang kelontong, pengusaha
penginapan, karyawan penginapan dan pengelola obyek wisata Pantai
Karanamu.
Setelah obyek wisata Pantai Karanamu ini dibuka untuk umum
pada tahun 2003 penduduk Desa Karanamu banyak yang berdagang,
berusaha dan bekerja di obyek wisata. Penduduk Desa Kampung yang
bekerja di obyek wisata sebesar 0,01% (23 orang) dari jumlah penduduk
Desa Kampung Karanamu.
4.3. Deskripsi budaya masyarakat dan lingkungannya
Tapalang adalah salah satu kecamatan di Kab.Mamuju, provinsi
Sulawesi Barat. Sebelum era kemerdekaan Indonesia wilayah ini termasuk
didalam konfederasi kerajaan-kerajaan dipesisir Mandar yang lazim dikenal
dengan sebutan pitu ba’bana binanga hasil perjanjian Tammajarra. Pada
pemerintahan kolonial Hindia Belanda wilayah Tapalang masuk kedalam
bagian onder afdeling Mamuju yang merupakan bagian dari afdeling
Mandar.selanjutnya dalam struktur pemerintahan negara kesatuan republik
Indonesia (NKRI) melalu undang-undang no.29tahun 1959 bekas afdeling
mandar dibagi menjadi tiga Kabupaten, yakni : Polewali mamasa, Majene,
dan Mamuju. Wilayah Tapalang bergabung ke Kabupaten Mamuju yang
hingga sekarang telah menjadi dua Kecamatan : tapalang dan tapalang barat.
Tapalang dalam tutur asli bahasa Tapalang disebut Tampalang.
Nomenklatur antropologisnya adalah To Tampalang (orang Tapalang), berarti
ada suatu satuan Budaya yang berkembang berdasarkan nilai-nilai yang relatif
sama atau secara substatif sama.
4.4. Analisis Kondisi
1. Potensi wilayah pesisir
Era otonomi daerah telah mendorong pemerintah daerah /
kabupaten untuk menggali potensi ekonomi secara optimal untuk
membiayai kegiatan pembangunan daerah. Namun harus diwaspadai
agar kebijakan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan laut tetap
bersandar pada kepantingan publik dan kelestarian lingkungan. Dua hal
yang terlihat kontradiktif ini harus dapat disinergikan secara terpadu.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka prinsip pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut secara terpadu dapat difokuskan pada
empat aspek yaitu:
• Keterpaduan antara berbagai sektor dan swasta yang berasosiasi.
• Keterpaduan antara berbagai level pemerintahan, mulai dari
pusat, kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
• Integrasi antara pemanfaatan ekosistem darat dan laut.
• Integrasi antara sain/teknologi dan manajemen.  Prinsip
pengelolaan yang terpadu ini dilakukan berdasarkan pertimbangan
bahwa pemanfaatan sumberdaya pesisir pada saat ini tidak boleh
mengorbankan kebutuhan sumberdaya pesisir bagi generasi yang
akan datang. Prinsip ini bisa lebih efektif dilaksanakan bila
pengelolaannya bersifat demokratis, trasparan dan didesentralisasik
an ke level pemerintahan yang rendah yang melibatkan masyarakat
pesisir setempat.
2. Potensi Desa
Potensi desa Galung ialah sebagai berikut:
1. Potensi hasil perkebunan
Dimana potensi desa Karanamu memiliki banyak tumbuhan
kelapa yang dapat dioleh menjadi berbagai macam seperti : minyak
kealap,kopra,kerajinan tangan,arang dll
2. Potensi hasil pertanian
Dimana potensi hasil pertanian meliputi : padi, dan jagung
3. Potensi hasil laut
Dimana potensi laut yang ada di desa Galung sangatlah
melimpah dilihat dari banyknya masyarakat yang menggantungkan
hidupnya sebagai seorang nelayan.
4.5. Analisis permasalahan Lingkungannya
Kurangnya kesadaran masyarkat mengenai menjaga kebersihan
lingkungan, karna masih banyknya masyarakat yang membuang sampah
sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan, khususnya di pantai
Karanamu ini. Kurangnya perawatan terhadap pantai Karanamu
menjadikannya sebagai Pantai yang terbengkalai meskipun potensi dari pantai
tersebut bisa dikembangkan, Pengelolaan kebersihan di sekitar bibir pantai
yang perlu diperhatikan karan banyaknya sampah yang berserakan.
4.6. Analisis SWOT desa/kawasannya
Adapun analisis dari SWOT :
1. Strength (kekuatan)
Adpun kekutan dari wisata Pantai Karanamu adalah karena
dipantai Karanamu merupakan pantai yang masih asri dan indah yang dan
adapun pemandangan bawah lautnya juga sangatlah indah, Pantai
Karanamu kita juga dapat berenang karena omabknya yang tidak besar
jadi aman untuk dijadikan pilihan rekreasi, dan dapat juga untuk
memancing atau sekedar bersantai sambil menikmati keindahan pantai
dan deburan ombak. Tempatnyapun strategis karna dekat dengan
pemukiman warga.
2. Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan dari pantai Karanamu adalah masih banyknya sampah
yang ada di bibir pantai dan kurng kesadaran masyarakat untuk menjaga
kebersihan pantai.
3. Opportunities (peluang)
Tempat wisata pantai Galung sangatlah berpeluang karna tidak
adanya tempat wisata di Kab.Mamuju khususnya di Kec.Tapalang yang
memiliki fasilitas seperti, restorant, penginapan, wahana bermain, tempat
pemancingan ikan, dan menikmati keindahan pantai Karanamu dengan
menggunakan kapal.
4. Threats (ancaman)
Ancaman dari tempat wisata ini adalah karna tmpat wisata
Karanamu merupakan salah satu tempat wisata yang berada di pantai
yang mengakibatkan banyaknya pesaing, dan tempat wisata Pantai
Karanamu merupakan tempat wisata yang terbilang baru dan massih
belum dikenal masyarakat banyak.
4.7. Penerapan konsep ABCD/SMART dan ide inovatif dalam pemberdayaan dan
pengembangan kawasan.
1. Penerapan konsep ABCD
Adalah kondisi dimana kita mengajak masyarakat untuk bekerja
sama dan melibatkan partispasi masyarakat dalam proses dan pelaksanaan
pengelolaannya.
Dengan adanya kerjasama dengan masyarakat Lokal dapat
meningkatkan tingkat pendapatan secara ekonomis sekaligus
mendistribusikan secara merata kepada penduduk lokal. Dengan
memanfaatkan masyarakat yang bermukim di kawasan wisata, karena
merekalah yang nantinya akan mengelolah tempat wisata pantai
Karanamu, karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan
sebagian apa-apa saja yang akan di sediakan di temapat wisata tersebut,
sekaligus menentukan kualitas produk wisata. Selain itu, masyarakat lokal
merupakan pemilik langsung atraksi wisata yang dikunjungi sekaligus
dikonsumsi wisatawan,yang kemudian dapat meningkatkan nilai
ekonomi masyarakat lokal.
BAB V

PENUTUP

5.1. Saran dan Kesimpulan


1. Saran
Pemerintah daerah Kabupaten Mamuju secara bertahap
mengembangkan potensi Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah daerah dalam hal ini khususnya Dinas Kebudayaan dan
pariwisata Kabupaten Mamuju harus memberikan intensitas
perhatian yang besar terhadap potensi objek wisata alam yang ada
di Kabupaten Mamuju.
2. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan diharapkan bukan
hanya sekedar wacana tapi benar benar diaplikasikan, minimal
dengan program sosialisasi dan penyadaran masyarakat akan
pentingnya lingkungan.
4. Pemanfaatan teknologi informasi perlu dilakukan untuk
mengenalkan dan mempromosikan potensi tiap objek wisata alam
kepada masyarakat luas. Selain mengenalkan pada masyarakat luas,
pemanfaatan teknologi informasi juga dapat menarik investor
2. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang
ditujukan untuk memberdayakan sosial ekonomi masyarakat maka
masyarakat seharusnya memiliki kekuatan besar untuk mengatur dirinya
sendiri dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di era otonomi ini.
Pantai Galung yang dijadikan sebagai tempat wisata akan membantu
perekonomian masyarakat, dan dengan adanya tempat wisata ini maka
masyarakat akan sadar dan diberikan tanggung jawab untuk menjaga
kebersihan pantai dan lingkungan.
5.2. Usulan atau rekomendasi anda
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan
lingkungan dan menjaga kelestarian alam daerhnya. Karna dengan menjaga
lingkungan kita dapat melihat potensi potensi apa saja yang dapat
dikembangkan di daerah tersebut shingga dapat meeningkatkan nilai ekonomi
masyarakat sekitar
DAFTAR PUSTAKA

https://acakadul.wordpress/2010/04/23/pemberdayaan-masyarakat-berbasis-aset/

https://www.circleindonesia.or.id/id_ID/pelatihan-pendekatan-pengembangan-
masyarakat-berbasis-aset-abcd/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tapalang,_Mamuju

Anda mungkin juga menyukai