Anda di halaman 1dari 87

PSIKIATRI

17 Januari 2018

Lulus UKMPPD Bulan Februari 2018!!


Gangguan Anxietas
Akibat dari ketidakseimbangan GABA
1. Gangguan Fobia
• Agorafobia
• Fobia sosial
• Fobia khusus (Ruang
sempit,darah,hewan tertentu)
2. Gangguan Panik
3. Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan Anxietas
Akibat dari ketidakseimbangan GABA

, terdapat gejala otonom yang hebat

– Bersifat free floating, mengkhawatirkan hal lain yang tak pasti


GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
• Gejala yang menonjol
berupa kecemasan dan
kekhawatiran yang
berlebihan serta tidak
GCM logis, bahkan tidak
realistik.
• Gejala Sepanjang
hari,minimal 6 bulan
• Dapat ditemukan gejala
somatik: iritabel, sulit tidur
dan gelisah
• Kecemasan sulit dikontrol,
Ansietas
Diagnosis Characteristic
Gangguan panik Serangan ansietas yang intens & akut disertai dengan perasaan akan
datangnya kejadian menakutkan.
Tanda utama: serangan panik yang tidak diduga tanpa adanya
provokasi dari stimulus apapun & ada keadaan yang relatif bebas dari
gejala di antara serangan panik.
Tanda fisis:Takikardia, palpitasi, dispnea, dan berkeringat.
Serangan umumnya berlangsung 20-30 menit, jarang melebihi 1 jam.
Tatalaksana: terapi kognitif perilaku + antidepresan.
Gangguan fobik Rasa takut yang kuat dan persisten terhadap suatu objek atau situasi,
antara lain: hewan, bencana, ketinggian, penyakit, cedera, dan
kematian.
Gangguan Gejala emosional (ansietas/afek depresif ) atau perilaku dalam waktu
penyesuaian <3 bulan dari awitan stresor. Tidak berhubungan dengan duka cita
akibat kematian orang lain.
Gangguan cemas Ansietas berlebih terus menerus berlangsung setiap hari sampai bbrp
menyeluruh minggu disertai Kecemasan (khawatir akan nasib buruk), ketegangan
motorik (gemetar, sulit berdiam diri, dan sakit kepala), hiperaktivitas
otonomik (sesak napas, berkeringat, palpitasi, & gangguan
gastrointestinal), kewaspadaan mental (iritabilita).
Antianxietas Agonis GABA
DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN

Dosis
benzodiazepin
0,3-0,5mg
Serangan Panik Gangguan panik
(Panic Attack) (Panic Disorder)
• Tidak ada bahaya • Tidak ada bahaya
• Hanya 1x, muncul • Serangan panik
mendadak >1x dalam 1 bulan
• Setelah serangan:
bebas gejala
Th/ Th/
Saat panik: • 1st: SETRALIN
• Benzodiazepin short acting
(cth: ALPRAZOLAM) • Lanjutkan dengan:
• Jangka Panjang: SETRALIN Benzodiazepin long
acting (ALPRAZOLAM)
Seorang wanita berobat ke dokter karena
sudah 6 bulan tiba-tiba takut sendiri, jantung
berdebar, berkeringat, sakit kepala. Kejadian
hanya berlangsung beberapa menit saja.
Setelah itu pasien kembali normal. Terapinya
adalah...
a. Alprazolam
b. Risperidon
c. Haloperidol
d. Litium
e. Setralin
Seorang perempuan berusia 30 tahun
berkonsultasi dengan dokter mengeluh setiap hari
merasa gelisah, sulit berkonsentrasi, otot-otot
terasa pegal. dan malas bekerja. Ia juga mengeluh
merasa khawatir terhadap sesuatu yang kurang
jelas, jantung terkadang berdebar, sering
berkeringat terutama di telapak tangan, dan
gemetar pada lengan. Apakah diagnosis kasus di
atas?
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. Gangguan stres pascatrauma
c. Gangguan histeria dan konversi
d. Gangguan panik
e. Gangguan fobia
Tipe Gangguan Obsesif Kompulsif (1)
• OCD tipe Checking  ketakutan irasional yang
membuat pasien terobsesi untuk memeriksa
sesuatu berulang-ulang.
• OCD tipe Contamination  ketakutan terkena
penyakit dan mati pada diri sendiri dan orang
yang dicintai. Contoh:kebiasaan cuci tangan
berkali-kali karena takut kuman.
• OCD tipe Hoarding  penderita mengumpulkan
barang yang tidak berharga karena takut akan
terjadi hal-hal buruk jika barang tersebut
dibuang.
Tipe Gangguan Obsesif Kompulsif (2)
• OCD tipe Rumination  pasien memikirkan
pikiran-pikiran yang tidak produktif tetapi
berulang-ulang. Contohnya preokupasi
tentang kehidupan setelah kematian.
• OCD tipe symmetry dan orderliness  pasien
terfokus untuk mengatur semua obyek sejajar,
urut, dan simetris.
OCD TIDAK SEIMBANG SEROTONIN/MONOAMIN

Penatalaksanaan

FLUOXETIN (20mg)

SSRI
SERTRALIN (50-100mg)
(selective serotonin
Reaktive inhibitor)
DEPRESI Menurunnya Serotonin
DSM-IV Criteria
Dosis Obat Antidepresan
Gangguan Sexual Dopamin terganggu
Gangguan Sexual Dopamin terganggu

PSIKOTERAPI SAJA!!!!!
Sexual Dysfunction
• Sexual desire disorders
– Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD);
• Persistently or recurrently deficient (or absent) sexual
fantasies and desire for sexual activity
– Sexual Aversion Disorder (SAD)
• Persistent or recurrent extreme aversion to, and avoidance of,
all (or almost all) genital sexual contact with a sexual partner.
• Sexual arousal disorders
– Female Sexual Arousal Disorder (FSAD)
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until
completion of the sexual activity, an adequate lubrication-
swelling response of sexual excitement.
– Male Erectile Disorder
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until
completion of the sexual activity, an adequate erection.
Sexual Dysfunction
• Orgasmic disorders
– Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
– Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm): sometimes called
inhibited orgasm or retarded ejaculation, a man achieves ejaculation
during coitus with great difficulty
– Premature Ejaculation
• Sexual pain disorders
– Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated with sexual
intercourse.
– Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer third of the
vagina that interferes with penile insertion and intercourse.
• Sexual dysfunction due to general medical condition
• Substance-Induced Sexual Dysfunction
– With impaired desire/With impaired arousal/With impaired orgasm/With
sexual pain/With onset during intoxication
DISFUNGSI SEXUAL
SKIZOFRENIA DOPAMIN
MENINGKAT

DIAGNOSIS :Menggunakan DSM IV atau PPDGJ III


a. Thought echo, thought insertion, thought
withdrawal, thought broadcasting.
b. Waham dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion on influence), atau delusion of
passivity dan keyakinan dikejar kejar
c. Halusinasi (Auditorik,visual)
d. Waham yang menetap.
e. Halusinasi menetap

MINIMAL 1 BULAN
Jika <1 bulan disebut “Gangguan Psikosis Akut”
Manifestasi Klinis
• Waham curiga,
waham kebesaran,
Paranoid agresif, mudah
marah

• =HEBEFRENIK
Disorga • Primitif & tidak
nized terorganisir
• Seperti anak kecil

• Stupor,
negativisme,
Katatonik rigidity, posturing,
dll
TERAPI
• GEJALA (+) : Pasien cenderung gaduh gelisah
diberikan obat golongan tipical
• GEJALA (-) : Pasien lebih cenderung pasif
seperti menarik diri atau hilang minat
diberikan obat golongan atipical
Antidotum  Trihexilpenidil 3-4 x 2 mg/hari, sulfasatropin 0,5-0,7 mg IM
Jenis Obat Antipsikotik
Paling sering
Jenis antipsikotik menimbulkan
• Tipikal (APG I) EKSTRAPIRAMIDAL
– Gol. Fenothiazine : CPZ SINDROM (EPS)
(chlorpromazine)
– Gol. Butyrophenone : Haloperidol
(cth:sindrom
– Diphenyl-butyl-piperidin: Pimozide parkinson tremor,
• Atipikal (APG II) bradikinesia,
 Ada efek mood stabilizer rigiditas)
– Benzamide : Sulpride
– Dibenzodiazepine : Clozapine, olanzapin Profilaksis:
– Benzisoxazol : Risperidon
TRIHEXYLPHENIDYL
3-4 x 2 mg / hari
Gejala (+) lebih dominan:
• HALOPERIDOL 2x/hari (0,5-
1,5 -5 mg) +TRIHEKSILFENIDIL
(2 x 2mg)
• Jika dengan haloperidol tidak
remisi Tambahkan CPZ
Farmako 1x100 mg (malam)

Gejala (-) lebih dominan:


• RISPERIDON 2x2mg (sediaan
1-2-3 mg)
bagus untuk gejala (+)
maupun (-)
CHECK POINT
Ny.B, 56 tahun, dibawa keluarganya dalam keadaan mengamuk karena merasa
mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkannya. Keluhan ini dimulai sejak 2
bulan terakhir. Pasien juga merasa orang lain selalu berusaha membuatnya gagal
sejak dulu. Pasien menjadi selalu merasa ketakutan untuk keluar rumah karena
takut orang berbuat jahat kepadanya. Ia juga menjadi takut menyalakan TV
karena ia yakin di TV telah dipasang kamera khusus oleh kekuatan lain yang akan
berbuat jahat kepadanya. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
a. Skizofrenia Katatonik
b. Skizofrenia Paranoid
c. Skizofrenia Hebefrenik
d. Psikotik akut
e. Gangguan panik
SOMATOFORM

sudah dijelaskan oleh


dokternya bahwa keluhan-keluhan
tidak ditemukan gejala fisik yang
kelainan yang menjadi
dasar keluhannya berulang-ulang
Somatoform

berkali-kali permintaan
terbukti hasilnya pemeriksaan
negatif medik
GANGGUAN SOMATOFORM

Transdisosiasi kesurupan
Malingering pura-pura sakit

Terapi  Anti depresan


FACTITIOUS DISORDER GANGGUAN KONVERSI
• Membuat sakit dengan • Respon terhadap stres gejala langsung
muncul begitu terkena stressor berat
sengaja untuk mendapat • Pasien sadar, namun kehilangan integrasi
simpati orang lain normal
• Cth: menyuntikkan bakteri ke • Gejala yang muncul seperti sebuah penyakit,
namun pada pemeriksaan fisik tidak
tubuh sendiri supaya sakit ditemukan kelainan
mendapat perhatian orang • Gejala:
• Stroke-like (weakneess & paralisis)
• SICK ROLE
• Buta
• Kejang
• Speech symptom
• Amnesia
• Sulit menelan

• Gejala yang muncul tidak sesuai dengan gejala


pada penyakit sesungguhnya : LA BELLE
INDIFERENCE
• Cth: setelah mengetahui anaknya hamil di
luar nikah, pak x mengalami kebutaan. Tapi
kalau ada yang menghalangi saat berjalan,
dia bisa menghindarinya tanpa menabrak.
Bedanya dengan Psikosomatis, Gangguan
Konversi, Malingering, Factitious disorder
Kelainan Karakteristik
Psikosomatis Pada gangguan psikosomatis, ada keluhan dan ditemukan
keabnormalan pada pemeriksaan. Namun penyebabnya adalah
masalah psikis.
Gangguan Konversi Adanya satu atau beberapa gejala neurologis (misalnya buta, lumpuh
anestesi, amnesia, dll) yang tidak dapat dijelaskan dengan penjelasan
medis maupun neurologis yang ada.

Malingering Berpura-pura sakit atau melebih-lebihkan kondisi fisik yang sudah ada
sebelumnya dengan tujuan untuk mendapatkan kompensasi tertentu
(misalnya untuk mendapatkan cuti kerja).
Factitious disorder/ Berpura-pura sakit atau membuat dirinya sakit. Namun hal ini
Munchhausen dilakukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian/ simpati dari
syndrome orang lain saja.
CHECK POINT
Pasien wanita diantar berobat oleh suami dengan keluhan kejang
sejak 2 minggu yang lalu. Kejang muncul saat pagi hari dan
sebelum berangkat bekerja. Tidak didapatkan riwayat lidah
tergigit atau mengompol. Kejang tersebut mulai timbul setelah
pasien mendengar kabar dari teman kerjanya bahwa dirinya akan
di PHK. Pemeriksaan neurologis tidak didapatkan kelainan.
Diagnosis yang mungkin untuk kasus tersebut adalah...
a. Somatisasi
b. Malingering
c. Konversi
d. Somatoform
e. Hipokondriasis
Reaksi Stres Akut vs PTSD vs Gangguan Penyesuaian

Reaksi Stres Akut Ggn. Penyesuaian PTSD


Tipe stresor Berat (kejadian Ringan-sedang Berat (kejadian
traumatis, traumatis,
kehilangan orang kehilangan orang
terdekat) terdekat)

Waktu antara Beberapa hari Maksimal 3 bulan Bisa bertahun-


stresor dan hingga maksimal 4 tahun
timbulnya gejala minggu

Durasi gejala Maksimal 1 bulan Maksimal 6 bulan >1 bulan


setelah stresor
berakhir
Treatment
GANGGUAN MOOD BIPOLAR
Bipolar Tipe I dan II

Gangguan bipolar

Bipolar tipe I Bipolar tipe II

1 atau lebih Episode depresi


episode manik, Pada pria dan berulang dan Lebih sering pada
dapat disertai wanita episode wanita
gejala psikotik hipomanik

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17696573
TERAPI
MOOD STABILIZER

Efek samping:
– mulut kering, haus, GI distress,
kelemahan otot, poliuri, tremor
halus
LITHIUM CARBONAT • lainnya: hipotiroid,
peningkatan berat badan,
200 mg edema tungkai, ‘metalic taste’,
leukositosis, gangguan daya
ingat dan konsentrasi
VERSUS
Skizoafektif Bipolar
gang. mood + psikotik sama-sama Gang. Mood (dan harus pernah
menonjol. mengalami kedua episode manik &
Afek sesuai! depresi!), gejala psikotik tidak
menonjol

MANIK
HIPOMANIK
Gang. Mood BERAT membuat
Gang. Mood tidak cukup berat untuk
disabilitas dalam pekerjaan,
menyebabkan disabilitas.
akt.sosial, hub.interpersonal
Psikotik (-)
Psikotik bisa (+)
Minimal Timing Gejala u/
Penegakkan Diagnosis
Depresi GCM PTSD
Sepanjang hari, Min 6 bulan stlh
Min. 2 minggu kejadian traumatis
min 6 bulan

Panic Disorder Bipolar


Manik: min 1 mggu
Beberapa kali anxietas berat min 1 bulan
Depresi: min 2 mggu

Somatoform
Tidak ada batas waktu untuk diagnosis
Akut <6 bulan, kronis > 6 bulan
DEMENSIA &DELIRIUM
DELIRIUM
• Delirium: kesadaran fluktuatif, ditandai dengan kesulitan memfokuskan,
mempertahankan, dan mengalihkan perhatian .

• Pedoman diagnostik:
– Gangguan kesadaran & perhatian
– Gangguan kognitif (distorsi persepsi, halusinasi, hendaya daya pikir, daya ingat,
disorientasi)
– Gangguan psikomotor: hipo/hiperaktivitas
– Gangguan siklus tidur-bangun
– Gangguan emosional: depresi, ansietas, lekas marah
– Onset cepat, hilang timbul, kurang dari 6 bulan

• Penyebab:
– SSP: kejang (postictal)
– Metabolik: gangguan elektrolit, hipo/hiperglikemia
– Penyakit sistemik: infeksi, trauma, dehidrasi/ovehidrasi
– Obat-obatan

Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ-III.
Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition.
Diagnosis Delirium (DSM-IV)
Diagnosis Banding Delirium
Diagnosis Karakteristik
Delirium cognitive changes develop acutely and fluctuate. Speech can be confused or
disorganized. Alertness and attention wax and wane

Dementia insidious onset, chronic memory and executive function disturbance, tends not
to fluctuate. Intact alertness and attention but impoverished speech and
thinking

Schizofrenia Onset is rarely after 50. Auditory hallucinations are much more common than
visual hallucinations. Memory is grossly intact and disorientation is rare.
Speech is not dysarthric. No wide fluctuations over the course of a day

Mood Manifest persistent rather than labile mood with more gradual onset. In mania
disorder the patient can be very agitated however cognitive performance is not usually
as impaired. Flight of ideas usually have some thread of coherence unlike
simple distractibility. Disorientation is unusual in mania
GANGGUAN KEPRIBADIAN
GANGGUAN KEPRIBADIAN
GANGGUAN KEPRIBADIAN
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Dependent tidak bisa sendiri dan selalu tergantung
pada orang lain

Anankastik Perfectionis, kaku, memaksa orang lain

Borderline Perasaan Rendah diri, hingga ingin bunuh


diri
KLUSTER A KLUSTER B KLUSTER C
• SKIZOID • ANTISOSIAL • CEMAS MENGHINDAR
• Menarik diri • Tidak peduli hak orang lain dan
suka melanggar peraturan
• Pemalu, merasa tidak
• Tidak ada inisiatif untuk • Suka berbuat onar meresahkan
layak
bersosialisasi masyarakat • Cth: jika diajak
• Afek datar • Cth: geng motor mendatangi suatu acara,
• Tidak peduli pujian ia menolak karena
• Tidak ada teman • AMBANG/BORDERLINE merasa para undangan
dekat/hub.pribadi yang • Impulsif adalah orang-orang
akrab • Tidak bisa mempertahankan dengan status sosial
• Onset > 18 tahun hubungan interpersonal lebih tinggi daripada dia
sering mengancam bunuh diri
jika pasangan ingin
• PARANOID meninggalkannya • DEPENDEN
• Selalu mencurigai orang • Perilaku self abuse
• Terlalu bergantung
lain dengan orang lain
• Terlalu waspada • HISTRIONIK
• Suka menjadi pusat perhatian,
• Pencemburu memiliki genit • OBSESIF KOMPULSIF
keraguan yang tidak • Cth: Syahrini
beralasan terhadap • Obsesif: pikiran yang
kesetiaan pasangannya berulang-ulang
• NARSISTIK
• Kompulsif: aktivitas yang
• Terlalu menganggap diri sendiri
• SKIZOTIPAL lebih tinggi dibanding yang lain, berulang-ulang
• berpakaian dan berpikir merendahkan orang lain • Preokupasi dengan
aneh • Cth: Kanye West keteraturan,
• Eksentrik perfeksionis, kaku dalam
• Cth: Lady Gaga, Nicky memandang suatu hal
INSOMNIA

EARLY INSOMNIA : susah


memulai tidur
Cth : Anxietas

INSOMNIA
MIDDLE INSOMNIA : Sering
 Hipersomnia : tidur cukup,tapi ngantuk terus bangun pada malam hari
Cth : Depresi
 Parasomnia : sering mimpi buruk
 Narkolepsi : tidur kurang dan ngantuk terus
LATE INSOMNIA: bangun
 Somnabulisme : tidur berjalan cepat tidak bisa tidur lagi
 Terapi: benzodiazepin
Nightmare Night Terror

• Mimpi bisa • ≥1 episode


diingat rinci & bangun dari tidur
jelas • TIDAK BISA
• Setelah bangun: mengingat mimpi
sadar • Setelah bangun:
PANIK
Klasifikasi Insomnia Berdasarkan Waktu

Insomnia Akut Insomnia Kronik

• Terjadi pada 1 malam • Terjadi pada 3 malam


dalam beberapa dalam seminggu,
minggu. terjadi selama
• Penyebab yang minimal 1 bulan .
sering: stres (stres • Penyebab yang
dalam pekerjaan, sering: gangguan
putus cinta, dll), jet cemas, depresi, stres
lag kronik, nyeri kronik
Tatalaksana Insomnia
• Terapi utama: Cognitive Behavioral Therapy (CBT),
yang terdiri dari:
– Edukasi sleep hygiene: mengurangi kafein/ alkohol di
malam hari, tidak nonton TV/melihat hp di tempat tidur
– Terapi kognitif: memperbaiki pemahaman yang salah dan
kekhawatiran terhadap tidur.
– Terapi relaksasi
– Terapi kontrol stimulus: menggunakan tempat tidur hanya
untuk tidur dan aktivitas seksual, tidak berbaring sebelum
mengantuk
– Terapi restriksi tidur: membatasi waktu berbaring di
tempat tidur mulai dari 5 jam per hari.

American Academy of Sleep Medicine (AASM), 2008


Tatalaksana Insomnia
• Terapi farmakologis digunakan bila insomnia belum
teratasi setelah dilakukan CBT.
Golongan Obat Keterangan

Hipnotik sedatif Dapat berupa gol.non benzodiazepin (zolpidem, zaleplon) atau


(DOC) gol.nbenzodiazepin short acting (triazolam, alprazolam). Diberikan
maksimal selama 4 minggu.
Antidepresan Yang digunakan adalah antidepresan yang memiliki efek sedasi
(seperti amitriptilin, doksepin, mirtazapine). Digunakan untuk
insomnia kronik, terutama jenis middle dan terminal insomnia.
Antihistamin Saat ini tidak dianjurkan lagi penggunaannya untuk insomnia.
generasi 1
Melatonin Berfungsi mengurangi waktu laten tidur, sehingga lebih tepat dipakai
untuk early insomnia. Tidak direkomendasikan untuk tatalaksana
insomnia kronik.
CHECK POINT
Seorang wanita 30 tahun, datang ke poliklinik jiwa
dengan keluhan sering dimarahi bos akibat tertidur
ketika sedang bekerja. Pasien merasa sulit menahan
kantuk padahal setiap malam dia mengaku bisa tidur
antara 10-12 jam. Pasien mengaku tidak mengonsumsi
obat-obatan tertentu. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Kelainan apa yang diderita perempuan tersebut?
a. Insomnia
b. Somnabulisme
c. Parasomnia
d. Hypersomnia
e. Narkolepsi
CHECK POINT

Seorang laki-laki 22 tahun, mengeluh setiap hari


terbangun di tengah malam dan sulit untuk
tertidur kembali. Ini telah terjadi selama 3 bulan
terakhir. Kondisi ini disebut dengan...
a. Early insomnia
b. Middle insomnia
c. Late insomnia
d. Nightmare
e. Night terror
Gangguan Konversi
Gangguan Impuls Disorders
Tatalaksana Postpartum Depression
• Tatalaksana utama: PSIKOTERAPI

• Tatalaksana farmakologis terutama digunakan untuk


depresi sedang dan berat.
– Drug of choice: antidepresan golongan SSRI
– Pada ibu menyusui, secara umum antidepresan dapat
ditemukan dalam ASI. Namun pada penggunaan Sertraline,
Paroxetine, dan Nortryptiline, kadar obat tidak terdeteksi
dalam serum bayi. Sedangkan penggunaan Fluoxetine dan
Citalopram terdeteksi dalam serum bayi namun dalam kadar
yang sangat rendah dan secara umum tidak menimbulkan
bahaya bagi bayi.
Postpartum Depression, Am Fam Physician. 2010 Oct 15;82(8):926-933
Gangguan Makanan
Gangguan Penggunaan Obat
Tanda Intoksikasi

Anda mungkin juga menyukai