Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENTINGNYA MODERNISASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN


AGAMA ISLAM

Oleh :
Kelompok 4
Elly Zamilatul Mila 1701618053 ellyzamilatulmila@gmail.com
Laili Rohyatun Haniyah 1701618122 lailir13@gmail.com

Disusun untuk memenuhi Ulangan Akhir Semester Satu yang diampu oleh :
Dr. Andy Hadiyanto, S.Pd, M.Ag  197410212001121001
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Sosial
Email : andy_hadiyanto@unj.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI C


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018/2019
Elly Zamilatul Mila
Program Studi Pendidikan Ekonomi C
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
Email : ellyzamilatulmila@gmail.com

Laili Rohyatun Haniyah


Program Studi Pendidikan Ekonomi C
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
Email : lailir13@gmail.com

Abstract

This paper aims to describe and analyze the importance of modernization concepts
participating in the learning process of Islamic religious education in the era of
modernity as it is now where the available science and technology has begun to lead to the
effectiveness and sophistication that it has, it is very reflective of participating forms of
modernization. The method used in this research is a form of descriptive analysis method
by emphasizing explanations related to the important role of modernization in the
learning process of Islamic religious education. The efforts made in involving aspects of
modernization in the learning process of Islamic religious education are by always
providing training to educators so that the spoken material is not normative but is more
up to date on the development of life or the modernization that occurs.

Keywords: Modernization, Islamic Education


Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana


pentingnya konsep-konsep modernisasi turut serta dalam proses pembelajaran
pendidikan agama islam di era modernitas seperti sekarang ini dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tersedia sudah mulai mengarah pada keefektifan dan
kecanggihan yang dimilikinya, hal tersebut sangat mencermikan adanya bentuk-bentuk
modernisasi yang turut serta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk metode analisis deskriptif dengan mengedepankan penjelasan – penjelasan
terkait peran penting modernisasi dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan dalam melibatkan aspek modernisasi dalam proses
pembelajaran pendidikan agama islam yaitu dengan selalu memberikan pelatihan
kepada para tenaga pendidik agar bahan ajar yang disambaikan tidak terkesan normatif
namun lebih up to date terhadap perkembangan kehidupan atau modernisasi yang
terjadi.

Kata kunci : Modernisasi, Pendidikan Agama Islam


Pendahuluan

Melihat realitas sekarang ini yang mana kehidupan sudah semakin canggih dan modern,
maka sangat perlu bagi kita semua untuk tetap mengedepankan aspek intelektual yang kita miliki
dan juga diseimbangkan dengan aspek spiritual yang mana dapat kita peroleh dari proses
pembelajaran pendidikan agama islam. Di zaman yang semakin berkembang dan kebutuhan
manusia semakin meluas maka kita perlu untuk mengetahui pentingnya modenisasi dalam
kehidupan. Modenisasi sangat diperlukan untuk memenuhi indikator suatu negara dapat
dikatakan maju atau masih belum berhasil lepas landas karena nilai-nilai yang berkembang
belum mampu untuk dikatakan modern.1 Selain itu modernisasi juga dikatakan sangat penting
untuk menciptakan pembaharuan dalam islam yang mana sebelumnya mereka merasa tertinggal
dan perlunya adanya modernisasi untuk mengejar ketertinggalan tersebut. 2 Persepsi lain
mengatakan bahwa modernisasi sangat penting untuk membentuk kondisi masyarakat agar
tercipta msyarakat yang lebih maju dan menghasilkan tatanan kehidupan kearah yang lebih maju,
3
berkembang dan makmur. Melihat dari ke 3 perspektif yang berbeda tersebut maka dapat
diambil kesimpulan bahwa modernisasi merupakan suatu proses transformasi dalam segala
bidang yang berkembang ke arah yang lebih maju dengan segala peran pentingnya untuk menuju
kepada kehidupan yang dapat dikatakan memenuhi atau berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman

Melihat peran penting sebuah modernisasi dalam kehidupan, tidak menutup kemungkinan
untuk mengkategorikan bahwa dalam adanya suatu modernisasi terdapat berbagai persoalan-
persoalan yang muncul di dalam masyarakat, beberapa persoalan yang muncul sebagai efek dari
keterlibatan sebuah modernisasi didalamya yaitu Kesenjangan dalam bidang sosial maupun
ekonomi, kesenjangan-kesenjangan tersebut dapat berupa munculnya kelas-kelas sosial dalam
masyarakat, terjadinya perubahan sosial budaya yang sulit untuk dihindari, semakin

1
Sospol fisip, “Teori Modernisasi”, (http://sospol-fisip.blogspot.com/2012/11/teori-modernisasi.html, diakses
tanggal 3 Januari, 2019).
2
Bigg0st, “Pembaharuan Islam”, (http://bigg0st.blogspot.com/2013/02/pembaharuan-islam_25.html, diakses
tanggal 3 Januari, 2019).
3
Academia, “Teori Modernisasi”, (https://www.academia.edu/13479316/Teori_Modernisasi, diakses tanggal 3
Januari, 2019).
mewabahnya sifat konsumerisme atau hedonisme.4 Selain kesenjangan sosial ekonomi,
kriminalitas juga menjadi masalah utama yang muncul dalam modernisasi, Tindakan kriminal
atau kejahatan umumnya dilihat sebagai perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan
norma agama yang berlaku di masyarakat. 5 Tindakan kejahatan ini biasanya menyebabkan pihak
lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Masalah lain yang muncul
adalah pencemaran lingkungan alam, realisasi modernisasi yang ditandai dengan perkembangan
industri telah menimbulkan permasalahan baru dalam lingkungan hidup. 6 Kenyataan yang bisa
kita lihat di masyarakat adalah bahwa pembangunan industri telah menimbulkan pencemaran
sungai karena sebagian besar industri membuang limbahnya ke sungai, selain itu juga telah
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara akibat asap pabrik.

Permasalahan-permasalahan terkait dengan modernisasi yang terjadi dalam kehidupan


tersebut tidak muncul dengan sendirinya, melainkan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi,
beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan-permasalahan dalam modernisasi diantaranya
ketidakmerataan pembangun yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini merupakan faktor
penyebab munculnya permasalahan kesenjangan sosial ekonomi. 7 Faktor penyebab berikutnya
adalah adanya tingkat pengangguran yang tinggi, berbeda dengan sebelumnya faktor ini menjadi
pemicu munculnya tindakan kriminal sebagai salah satu permasalahan yang muncul dalam
modernisasi. 8 Faktor penyebab dari permasalahan yang terakhir adalah adanya ketidakmampuan
manusia dalam meminimalisir hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya pencemaran alam, baik
itu dari diri sendiri maupun dari ulah orang lain. 9

Melihat adanya permasalahan yang muncul dalam modernisasi dan beberapa faktor yang
mempengaruhi, salah satu permasalahan yang memang sangat erat kaitannya dengan modernisasi

4
Siswapedia, “Dampak Modernisasi Kaitannya Dengan Perubahan Sosial”, https://www.siswapedia.com/dampak-
modernisasi-kaitannya-dengan-perubahan-sosial/, diakses tanggal 3 Januari, 2019).
5
Artikel Materi, “Modernisasi Pengertian Ciri Syarat Dampak”,
(http://www.artikelmateri.com/2016/04/modernisasi-pengertian-ciri-syarat-dampak-contoh.html, diakses pada
tanggal 3 Januari, 2019).
6
SSbelajar, “Dampak Modernisasi”, (http://www.ssbelajar.net/2012/08/dampak-modernisasi.html, diakses pada
tanggal 3 Januari, 2019).
7
Blogger Maman, “ Faktor Penyebab Kesenjangan Ekonomi”, ( http://blogger-
maman.blogspot.com/2012/12/faktor-penyebab-kesenjangan-ekonomi.html, diakses tanggal 3 Januari, 2019).
8
Irwansahaja, “Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya”, (http://irwansahaja.blogspot.com/2014/10/faktor-faktor-
penyebab-terjadinya.html, diakses tanggal 3 Januari, 2019).
9
Hamparan, “Pencemaran Lingkungan”, (https://hamparan.net/pencemaran-
lingkungan/#Penyebab_Pencemaran_Lingkungan, diakses tanggal 3 Januari 2019).
yaitu tindakan kiriminalitas, tindakan kriminalitas tersebut dapat terjadi di mana saja baik secara
langsung maupun tidak langsung, faktor yang menjadi penyebabnya yaitu adanya tingkat
pengangguran yang tinggi, hal ini apabila dikaitkan dengan modernisasi saat ini memang tidak
terdengar asing. Karena dengan perkembangan modernisasi dimana alat teknologi semakin
canggih dan peran mesin mulai ditingkatkan dan menggantikan posisi para tenaga kerja sehingga
banyak yg terkena PHK dan akhirnya menganggur, hal ini sebaiknya disoroti oleh pemerintah
agar perkembangan modernitas ini berjalan seimbang terhadap kehidupan, sehingga tidak ada
yang dirugikan dalam perkembangan kehidupan seperti sekarang ini. Seharusnya pemerintah
memberikan himbauan kepada para perusahaan – perusahaan untuk tidak menggantikan posisi
tenaga kerja dengan mesin sepenuhnya, justru perkembangan mesin teknologi yang ada harus
dimanfaatkan sebijak mungkin dan membantu para pekerja bukan malah menggantikan
posisinya.

Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang urgensi


pentingnya keterlibatan modernisasi dalam proses pembelajaran agama islam di masa sekarang
ini, hal tersebut di kaji agar poses pembeajaran pendidikan agama islam dapat dan mampu untuk
menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang semakin modern. Makalah ini
menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan mengedepankan deskripsi-deskripsi
berupa hasil analisis dan penelitian dari berbagai sumber literatur.

Hasil Dan Pembahasan

Secara bahasa Indonesia modernisasi berasal dari kata modern yang berarti terbaru,
mutakhir, atau sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan tuntutan zaman. Selanjutnya
modernisasi diartikan sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga
masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. 10 Dalam kamus besar bahas
arab menerjemahkan arti dari modernisasi adalah ‫ديث‬GG‫تح‬. 11
Sedangkan Berdasarkan kamus
bahasa Inggris modernisasi berarti modernization yaitu berarti sebuah proses. 12

10
Depdikbud RI, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal
589.
11
Almaany, “Kamus Besar Bahasa Arab” ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal 603.
12
Depdikbud RI, “Kamus Besar Bhasa Inggris” (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal 589.
Sedangkan secara terminologi mengemukakan berbagai perspektif yang berbeda-beda,
pendapat yang pertama mengemukakan modernisasi adalah suatu proses transformasi dari
suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses
perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.13 Perspektif kedua menurut pengertian secara
terminologi, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk menyamai standar yang dianggap
moderen baik oleh masyarakat banyak maupun oleh penguasa. Definisi analisis berciri lebih
khusus yakni melukiskan dimensi masyarakat moderen dengan maksud untuk ditanamkan
dalam masyarakat tradisional atau masyarakat pra moderen.14 Perspektif berbeda dalam arti
terminologi juga diungkap bahwa Modernisasi merupakan sebuah gerakan sosial sesungguhnya
bersifat revolusioner (perubahan cepat dari tradisi ke moderen). Selain itu modernisasi juga
berwatak kompleks melalui banyak cara dan disiplin lmu), sistematik, menjadi gerakan global
yang akan mempengaruhi semua gerakan manusia, melalui proses yang bertahap untuk menuju
suatu homogenisasi (convergency) yang bersifat progresif.15

Berdasarkan pengertian secara bahasa dan terminologi yang saya peroleh maka dapat
diambil kesimpulan bahwa modernisasi merupakan suatu cara berpikir individu yang bersifat
revolusioner serta kompleks guna membawa perubahan dari keadaan sebelumnya menuju ke
keadaan yang lebih maju dengan tujuan untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Beberapa ahli juga mengemukakan akan arti dari modernisasi itu sendiri, yang pertama
pendapat dari Koentjaraningrat. Menurut Koentjaraningrat, sebagaimana dikutip Faisal Ismail,
mendefinisikan modernisasi sebagai suatu usaha secara sadar yang dilakukan oleh suatu bangsa
atau negara untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu di

13
Abdulsyani. “Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan”, (Bumi Aksara, Jakarta, 1994) hlm 176-177
14
Sztompka, Piort. ”Sosiologi Perubahan Sosial”, (Prenada, Jakarta, 2004),
hlm 152-153.
15
Werner, Myron, dan Samuel Huntington. “Understanding Political
Development”, Boston : Little Bwown & Co. 1987.
mana bangsa itu hidup.16 Ahli berikutnya yaitu Wilbert E. Moore mengemukakan bahwa
modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra
moderen dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang
menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil. 17 Ahli fenomenal seperti Soerjono Soekanto juga
memberikan pengertian mengenai modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang
terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.18

Dari ke 3 pendapat para ahli yang dikemukakan tersebut, disini saya akan mengambil
kesimpulan bahwa modernisasi merupakan suatu proses transformasi kehidupan yang
dilakukan secara terencana untuk menyesuaikan dengan keadaan dunia sekarang ini.

Berbicara mengenai modernisasi, pastinya modernisasi tidak muncul dengan


sendirinya, melainkan melalui sebuah proses. Modernisasi sendiri muncul berawal dari
perkembangannya dalam tiga fase. Fase pertama (1950-an dan 1960-an), fase kedua (1970-an
dan 1980-an), fase ketiga (1990-an).19 Teori modernisasi lahir sebagai sejarah tiga peristiwa
penting dunia setelah Perang Dunia II, yaitu munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan
dominan dunia, perluasan gerakan komunis sedunia dimana Uni Soviet mampu memperluas
pengaruh politiknya ke Eropa Timur dan Asia serta lahirnya negara-negara merdeka baru di
Asia (Afrika dan Amerika Latin). Terdapat dua teori yang melatarbelakangi lahirnya teori
modernisasi, yaitu teori evolusi dan teori fungsionalisme. Teori evolusi menggambarkan
perkembangan masyarakat dalam dua hal. Pertama, teori evolusi menganggap bahwa
perubahan sosial merupakan gerakan searah, seperti garis lurus. Masyarakat berkembang dari
masyarakat primitif menuju masyarakat maju[4] Kedua, teori evolusi membaurkan antara
pandangan subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir perubahan sosial. Perubahan menuju
bentuk masyarakat modern merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Teori
fungsionalisme tidak lepas dari pemikiran Talcott Parsons yang memandang masyarakat seperi
organ tubuh manusia. Pertama, struktur tubuh manusia memiliki bagian yang saling terhubung
satu sama lain. Oleh karena itu, masyarakat mempunyai berbagai kelembagaan yang saling

16
Faisal Ismail, “Paradigma Kebudayaan Islam”: Studi Kritis dan Refleksi Historis
(Yogyakarta: Titian Ilahi Press: 1998), hal. 196
17
Wilbert E. Moore, "Social Verandering" dalam Social Change,
diterjemahkan oleh A. Basoski, Prisma Boeken, Utrech, Antwepen, 1965 hlm 129
18
Soerjono Soekanto “Sociology” (Jakarta: Salemba Humanika, 2015) hlm 186
19
Inggris, “Modernization Theory” diakses tanggal 3 Januari 2019.
terkait satu sama lain. Kedua, setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan
khas, demikian pula setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat.20

Melihat pemahaman terkait modernisasi diatas, maka apakah mungkin apabila aspek
modernisasi dikaitkan dengan aspek – aspek agama seperti proses pembelajaran agama isam.
Hal tersebut merupakan kedua elemen yang cukup berbeda, dimana dikehiduan seperti
sekarang ini proses dalam memyeimbangkan intelektual dan juga spiritual memang
dibutuhkan kesiapan yang cukup baik dalam diri individu. Berbicara mengenai modernisasi
dan pendidikan agama islam terkhusus proses pembelajarannya, maka dapat dianalisis bahwa
keterlibatan aspek modernisasi dikatakan cukup berperan penting dalam proses pembelajaran
pendidikan agama islam, modernisasi penting untuk membentuk karakter para siswa agar lebih
dapat terbuka menerima perkembangan – perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat,
proses pembelajaran pendidikan agama islam perlu melibatkan modernisasi dengan tujuan agar
sistem pembelajaran pendidikan agama islam dapat lebih berkembang dan terbuka terhadap
kondisi yang ada pada masa tersebut. Hal tersebut harus dilakukan bukan hanya oleh para
pendidik atau tenaga pengajar pendidikan agama islam, tetapi juga melibatkan para mahasiswa
untuk mampu menyeimbangkan antara modernitas yang berkembang tanpa meninggalkan atau
mengesampingkan ajaran-ajaran yang bersumber dari pembelajaran pendidikan agama islam.
Para mahasiswa harus mampu memposisikan dirinya untuk tetap terbuka terhadap tuntutan
zaman tetapi juga harus mampu menyesuaikan dengan pembelajaran pendidikan agama islam
yang diperolehnya. Contoh keterlibatan modernisasi dalam proses pembelajaran pendidikan
agama islam dapat diterapkan di kampus seperti pada mata kuliah umum Pendidikan Agama
Islam, pondok pesantren, sekolah – sekolah, dan institusi lain yang memang menerapkan
pendidikan agama islam didalamnya. Berdasarkan hasil analisis yang kami lakukan, bahwa
pada dasarnya aspek modernisasi dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam sudah
diterapkan di beberapa tempat, salah satunya di Pondok pesantren Karangasem
Muhammadiyah yang berlokasi di Peciran Lamongan, hasil keterlibatan modernisasi dalam
proses pembelajaran agama islam meliputi beberapa hal, yaitu :

1. Santri di pondok pesantren karangasem sudah menetap di pondok dengan diterapkannya


aturan-aturan serta sanksi yang harus mereka taati, dalam pembelajaran pun santri aktif
20
Suwarsono Alvin Y. So (1991). Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia : “Teori-teori Modernisasi,
Dependensi dan Sistem Dunia”. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Hlm. 95-204
dengan mengeksplore kemampuan yang dimilikinya untuk lebih dikembangkan dengan
memanfaatkan sarana serta prasarana yang tersedia.
2. Guru-guru yang berlatar belakang mengajar mata pelajaran keagamaan pun sudah
dikatakan melek teknologi dengan alasan dalam pembelajaran penggunaan berbagai
media, strategi pembelajaran aktif, dan performa guru pun sudah modern.
3. Materi di pondok pesantren Karangasem sudah modern dimana materi pembelajaran
bukan hanya dari kitab klasik saja, melainkan sudah menggunakan sumber belajar yang
lain, seperti memanfaatkan keberadaan internet untuk mengakses literatur-literatur secara
online untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
4. Metode pembelajaran aktif digunakan dalam pembelajaran meski ada beberapa guru
dengan factor usia yang lanjut saja yang menggunakan metode klasik.
5. Media pembelajaran digunakan dalam pembelajaran, contoh media elektronik audio
maupun visual, dan juga media praga.
6. Evaluasi pembelajaranpun dilakukan sebagai bukti pengukuran kemampuan santri dengan
standar-standar yang sudah ditentukan oleh pondok. Dan juga ijazah sebagai bukti lulus
yang sudah diakui oleh DEPAG.21

Melihat hasil analisis tersebut maka keterlibatan aspek modernisasi memang sangat
diperlukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan juga membantu para
pendidik untuk lebih berkompeten dalam melakukan proses pembelajaran. Dalam melibatkan
aspek modernisasi didalam roses pembelajaran pendidikan agama islam tentunya tidaklah
mudah, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mampu
memberikan kesiapan kepada para peserta didik dan juga tenaga pengajar agar dapat
menyeimbangkan kedua aspek tersebut. Seperti hasil analisis kami, untuk memadupadankan
secara seimbang aspek modernisasi dan juga pendidikan agama islam seperti yang sudah
diterapkan dalam pondok pesantren tersebut terdapat beebrapa hal yang dilakukan oleh
pondok pesantren demi terwujudnya modernisasi dalam proses pembelajaran pendidikan
agama islam :
1. Melakukan pelatihan, work shop, seminar tentang pembelajaran PAI bagi guru. Agar
keilmuan guru mengenai pelajaran agama bisa up to date
Kusuma, Ratih. “Modernisasi Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam
21

Muhammadiyah Dan NahdlatuL Ulama” Tadrib. Vol. 3 No. 2, Desember 2017, hal. 227.
2. Pemenuhan sarana dan fasilitas guna menunjang pembelajaran yang efektif
3. Terus memotivasi santri dan guru agar terus berkembang dan tidak lupa dengan
membekali santri agar tidak mudah terbawa arus dari efek negatif dari modernisasi22.

Itulah penjelasan secara lebih mendalam terkait modernisasi yang selama ini
dianggap bertolak belakang terhadap aspek spiritual. Namun, pada kenyataannya
modernisasi juga sangat diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran dalam hal
pendidikan agama islam sekalipun. Modernisasi mampu memberikan dampak yang positif
untuk mempermudah proses pembelajaran pendidikan agama islam sehingga pendidikan
agama islam tidak dipandang terlalu normatif, akan tetapi tetap membuka peluang dan
kesempatan bagi aspek-aspek lainnya untuk terlabat dan disesuaikan sesuai porsi yang
dibutuhkan.

Kesimpulan
Pada kenyataannya modernisasi memang selalu berperan dalam aspek apapun di
kehidupan, tidak terkecuali pada bidang pendidikan agama islam yang memfokuskan pada
proses pembelajarannya. Keterlibatan aspek modernisasi dikatakan cukup berperan penting
dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam, modernisasi penting untuk membentuk
karakter para siswa agar lebih dapat terbuka menerima perkembangan – perkembangan yang
terjadi di dalam masyarakat, proses pembelajaran pendidikan agama islam perlu melibatkan
modernisasi dengan tujuan agar sistem pembelajaran pendidikan agama islam dapat lebih
berkembang dan terbuka terhadap kondisi yang ada pada masa tersebut. Sekarang ini sudah
banyak petempat yang benar-benar menerapkan aspek modernisasi dalam proses
pembelajaran pendidikan agama islam, hasil nya para peserta didik dapat lebih mampu
untuk mengekspor kemampuan yang dimiliki didukung dengan terpenuhinya sarana dan
prasarana akibat adanya mmodernisasi, modernisasi juga membawa dampak positif dengan
lebih memudahkan para tenaga pengajar untuk menyampaikan kegiatan pembelajarannya
secara lebih mudah. Beberapa hal perlu dilakukan mengingat sulitnya menyeimbangkan

22
Kusuma, Ratih. “Modernisasi Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam
Muhammadiyah Dan NahdlatuL Ulama” Tadrib. Vol. 3 No. 2, Desember 2017, hal. 227.
kedua aspek tersebut, sehingga usaha-usaha seperti adanya pelatihan perlu dilakukan agar
bahan ajar selalu up to date dan semakin modern.
Daftar Pustaka

Sospol fisip, “Teori Modernisasi”, (http://sospol-fisip.blogspot.com/2012/11/teori-


modernisasi.html, diakses tanggal 3 Januari, 2019).

Bigg0st, “Pembaharuan Islam”, (http://bigg0st.blogspot.com/2013/02/pembaharuan-


islam_25.html, diakses tanggal 3 Januari, 2019).

Academia, “Teori Modernisasi”, (https://www.academia.edu/13479316/Teori_Modernisasi,


diakses tanggal 3 Januari, 2019).

Siswapedia, “Dampak Modernisasi Kaitannya Dengan Perubahan Sosial”,


https://www.siswapedia.com/dampak-modernisasi-kaitannya-dengan-perubahan-sosial/,
diakses tanggal 3 Januari, 2019).

Artikel Materi, “Modernisasi Pengertian Ciri Syarat Dampak”,


(http://www.artikelmateri.com/2016/04/modernisasi-pengertian-ciri-syarat-dampak-
contoh.html, diakses pada tanggal 3 Januari, 2019).

SSbelajar, “Dampak Modernisasi”, (http://www.ssbelajar.net/2012/08/dampak-


modernisasi.html, diakses pada tanggal 3 Januari, 2019).

Blogger Maman, “ Faktor Penyebab Kesenjangan Ekonomi”, ( http://blogger-


maman.blogspot.com/2012/12/faktor-penyebab-kesenjangan-ekonomi.html, diakses
tanggal 3 Januari, 2019).

Irwansahaja, “Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya”,


(http://irwansahaja.blogspot.com/2014/10/faktor-faktor-penyebab-terjadinya.html,
diakses tanggal 3 Januari, 2019).

Hamparan, “Pencemaran Lingkungan”, (https://hamparan.net/pencemaran-


lingkungan/#Penyebab_Pencemaran_Lingkungan, diakses tanggal 3 Januari 2019).

Depdikbud RI, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal
589.
Almaany, “Kamus Besar Bahasa Arab” ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal 603.

Depdikbud RI, “Kamus Besar Bahasa Inggris” (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal 589.
Abdulsyani. “Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan”, (Bumi Aksara, Jakarta, 1994) hlm
176-177

Sztompka, Piort. ”Sosiologi Perubahan Sosial”, (Prenada, Jakarta, 2004),


hlm 152-153.

Werner, Myron, dan Samuel Huntington. “Understanding Political


Development”, Boston : Little Bwown & Co. 1987.

Faisal Ismail, “Paradigma Kebudayaan Islam”: Studi Kritis dan Refleksi Historis
(Yogyakarta: Titian Ilahi Press: 1998), hal. 196

Wilbert E. Moore, "Social Verandering" dalam Social Change,


diterjemahkan oleh A. Basoski, Prisma Boeken, Utrech, Antwepen, 1965 hlm 129

Soerjono Soekanto “Sociology” (Jakarta: Salemba Humanika, 2015) hlm 186

Inggris, “Modernization Theory” diakses tanggal 3 Januari 2019.

Suwarsono Alvin Y. So (1991). Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia : “Teori-


teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia”. Lembaga Penelitian, Pendidikan
dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Hlm. 95-204

Kusuma, Ratih. “Modernisasi Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga


Pendidikan Islam Muhammadiyah Dan NahdlatuL Ulama” Tadrib. Vol. 3 No. 2,
Desember 2017, hal. 227.

Anda mungkin juga menyukai