Vol. 1, No. 1, Januari 2019 ISSN 2654931X (cetak)
KORUPSI: STUDI PERBANDINGAN BERDASARKAN
DUNIA TIMUR TENGAH KUNO DAN PERJANJIAN LAMA
Dwi Maria Handayani
Sekolah Tinggi Teologi Bandung
Jl. Dr. Junjunan 105 Bandung 40173
dwimaria.h@gmail.com
ABSTRACT: Corruption is a classic problem in Indonesian. Many books and articles
have addressed this issue, but there is very little from a biblical perspective. Corruption
has occurred since the days of ancient Egypt and the practice of corruption is strongly
associated with the practice of idolatry that was popular in that era. Israel, influenced by
neighboring nations, is not immune to corruption and idolatry. Therefore the Old Tes
tament law and the prophets proclaimed criticism and warning against the corruptors.
The church today needs to develop anticorruption teaching and reestablish its prophetic
role in the midst of corrupt society.
Keywords: corruption, ancient egypt, old testament, prophet, character of god, church.
ABSTRAK: Korupsi merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Banyak buku dan artikel yang telah membahas masalah ini, namun masih sangat sedikit
yang membahas dari perspektif Alkitabiah. Korupsi telah terjadi sejak zaman Mesir Kuno
dan praktik korupsi itu sangat terkait dengan praktik penyembahan berhala yang populer
di zaman itu. Israel yang dipengaruhi oleh bangsabangsa di sekitarnya pun tidak kebal
terhadap korupsi dan penyembahan berhala. Oleh karena itu hukum Perjanjian Lama
dan para nabi menyuarakan kritik dan peringatan terhadap para pelaku korupsi. Gereja
hari ini perlu mengembangkan pengajaran antikorupsi dan memikirkan ulang peran
kenabiannya di tengahtengah masyarakat yang penuh dengan praktik korupsi.
Kata Kunci: korupsi, mesir kuno, Perjanjian Lama, nabi, karakter allah, gereja.
2 Korupsi: Studi Perbandingan Berdasarkan Dunia Timur Tengah Kuno dan Perjanjian Lama
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
kota agar mereka tidak menerima suap da bayarkan serta korupsi (HodelHoenes,
lam memutuskan kasus hukum. 2000, p. 3). Pada zaman Ramses korupsi
Larangan yang sama diulangi lagi da yang dilakukan oleh para penguasa semakin
lam Kitab Ulangan: parah. Mereka tidak hanya menerima suap
dan merampas harta rakyat tetapi juga
Janganlah memutarbalikkan keadilan, ja merampok makammakam kerajaan. Raja
nganlah memandang bulu dan janganlah Ram ses memerintahkan untuk menangkap
menerima suap, sebab suap membuat
para koruptor tersebut, tetapi setelah dike
buta mata orangorang bijaksana dan me
mu tarbalik kan perkataan orangorang tahui bahwa yang melakukannya adalah
yang benar (Ul. 16:19). para petinggi kerajaan, para imam dan
penguasa wilayah, maka kasus tersebut
Perintah ini kemungkinan besar di tidak pernah diselesaikan (Myśliwiec, 2000,
ucapkan sebagai sumpah jabatan ketika p. 17). Pemerintahan Mesir Kuno percaya
para tuatua dilantik sebagai petugas hukum bah wa kolusi, nepotisme dan korupsi me
(Lunborn, 2013, p. 522). Ketika raja Yosafat rupakan “minyak” dalam kekuasaan pe me
mengangkat para hakim, dia pun mem rintahan mereka (García, 2013, p. 1030).
berikan peringatan yang sama (2 Taw. 19:7). Dalam tradisi Mesopotamia Kuno ter
Mereka yang melakukan suap digolongkan catat praktik korupsi dan pemerasan pajak
sebagai orang fasik (Ams. 17:23) dan akan terjadi sejak tahun 2400 SM sampai ak
menjadi objek dari kutuk Allah (Ul. 27:19). hirnya gubernur Urukagina dari kota Lagash
Namun larangan tersebut dilanggar berkomitmen untuk membasmi praktik ko
oleh bangsa Israel dan para nabi Perjanjian rupsi di pemerintahannya. Namun sayang
Lama memberikan teguran secara kritis nya usaha tersebut tidak bertahan lama
mengenai hal ini. Yesaya memberikan pe (Grimbly, 2000, p. 230). Hammurabi men
ringatan kepada para hakim yang mem catat bahwa korupsi juga terjadi pada
benarkan orang fasik karena suap (Yes. zaman Durgurguri. Pada saat itu para
5:23). Amos secara eksplisit menyebutkan koruptor dihukum dengan mengirim mereka
bahwa para hakim mengesampingkan kasus ke Babilonia (Delaporte, 2013, p. 216).
orang miskin di pintu gerbang karena me Sama seperti dunia Timur Tengah
reka tidak mampu membayar suap (Am. Kuno di sekelilingnya, di dalam dunia Per
5:12). Hampir sama dengan Amos, Mikha janjian Lama, khususnya pada zaman raja
membeberkan praktik suap dan korupsi raja, korupsi merupakan praktik yang biasa
yang merajalela di pengadilan sehingga dilakukan. Kitab Samuel mencatat tindakan
hukum diputarbalikkan (Mi. 3:11; 7:3). anakanak Samuel yang pada saat itu telah
diangkat menjadi penguasa. Mereka mela
Korupsi dalam Pemerintahan ku kan tindakan korupsi dengan mengejar
Tradisi kuno mencatat bahwa korupsi untung, menerima suap anggur dan me
sudah terjadi sejak zaman Mesir Kuno. mutar balikkan keadilan (1 Sam. 8:3).
Administrasi pemerintahan Firaun dipenuhi Kitab 1 RajaRaja dengan jelas meng
dengan praktik penyalahgunaan kekuasaan, indikasikan bahwa korupsi merupakan ins
pemerasan, penindasan dan korupsi (Gar trumen politik untuk memperkuat hubungan
cía, 2013, p. 12). Begitu juga dalam zaman internasional. Militer kerajaan menyuap se
pe merintahan Ramses yang sangat di kutu mereka untuk berperang melawan raja.
dominasi oleh praktik pemerasan pajak, gaji Asa, raja Yehuda mengambil emas dan
para pegawai dan budak yang tidak di perak yang ada dalam Bait Allah sebagai
Dwi Maria Handayani 3
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen
suap bagi raja Aram agar bersedia mem penggelapan hasil persembahan dari para
bantunya memerangi raja Israel (1 Raj. pengikut dewa Khnum. Salah satu tuduhan
15:1819). Demikian juga dengan raja paling serius adalah penjualan lembu sakral
Menahem yang menyuap Pul raja Asyur Mnevis yang dipercaya sebagai perwujudan
demi kepentingan politisnya (2 Raj. 15:19). dari reinkarnasi dewa Ra (Myśliwiec, 2000,
Hal yang sama dilakukan oleh Ahas, raja p. 17).
Yehuda. Dia mengambil perak dan emas Hal yang sama terjadi di Babilonia
dari Bait Allah untuk diberikan sebagai suap Kuno. Para imam harus menyuap untuk
kepada raja Asyur agar Asyur bersedia mendapatkan kedudukan. Hanya kedudu kan
membantunya dalam perang melawan raja imam besar untuk dewi Inanna/Ishtar yang
Aram dan Israel (2 Raj. 16:79). ditentukan oleh raja. Selain jabatan imam
Praktik korupsi yang dilakukan para besar tersebut, mereka harus memiliki
penguasa membuat para nabi tampil de koneksi atau mampu membayar suap agar
ngan kritik mereka. Yehezkiel menegur prak bisa menjabat sebagai imam. Akibatnya
tik korupsi yang melibatkan suap, riba dan setelah berkuasa mereka juga memeras
pemerasan sehingga mereka melupakan untuk mendapatkan makanan, tekstil, wol
Tuhan (Yeh. 22:12). Demikian juga Yesaya dan bendabenda yang terbuat dari emas
dengan keras menegur bangsa Israel ka dan perak (Schneider, 2011, p. 83).
rena para pemimpin yang memberontak, Di dalam dunia Perjanjian Lama, ca
bersekongkol dengan pencuri, mereka me tatan dan kritik terhadap imam dan nabi
ne rima suap, mengejar sogok dan tidak yang amoral dan melakukan korupsi bisa
membela orang miskin (Yes. 1:23). ditemukan hampir di semua kitab. Hakim
Setelah kembali dari pembuangan, Hakim 18 menceritakan seorang imam yang
Ezra mengeluhkan orangorang yang meng mencuri efod, terafim dan patung sesem
hambat pembangunan Bait Allah. Mereka bahan Mikha karena mendapatkan tawaran
menyuap para penguasa untuk menggagal gaji lebih besar dari suku Dan. Demikian
kan usaha mereka membangun Bait Suci juga anakanak Samuel yang tidak hanya
(Ez. 4:5). menjabat sebagai penguasa tetapi juga
imam (1 Sam. 8:3). Ada pula anakanak Eli
Korupsi dalam Kuil Peribadatan yang mengambil korban persembahan se
Sekalipun hukum yang menentang cara ilegal (1 Sam. 2:1217).
praktik korupsi ada yang diberlakukan dalam Para nabi dengan keras menegur
dunia Timur Tengah Kuno, namun praktik imam dan nabi sesat yang berusaha me
korupsi tetap tidak dapat dikendalikan. Ko ngambil keuntungan bagi diri mereka
rupsi tersebut bahkan terjadi sampai di sendiri. Yehezkiel secara figuratif meng
dalam sistem keagamaan. Para imam yang gambarkan mereka sebagai gembala yang
bekerja di kuilkuil penyembahan Mesir me memeras dan merampok domba gembalaan
nyalahgunakan kedudukan mereka sebagai tetapi kemudian menelantarkan mereka
imam dengan memeras dan menuntut suap. (Yeh. 34:24). Hosea berbicara mengenai
Mereka juga merampas harta dari rakyat para imam yang “mendapatkan rezeki” dari
kecil (Harris & Pemberton, 1999, p. 38). dosa umat (Hos. 4:8). Para imam mendapat
Salah satu kasus yang cukup terkenal pembayaran ketika umat memberikan kor
adalah korupsi yang dilakukan oleh para ban persembahan. Oleh karena itu mereka
imam di kuil Khnum di Elephantine. Mereka dengan sengaja tidak mengajarkan kebe
dituduh melakukan korupsi, pencurian dan naran dengan harapan makin umat berdosa
4 Korupsi: Studi Perbandingan Berdasarkan Dunia Timur Tengah Kuno dan Perjanjian Lama
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
maka semakin banyak pembayaran yang 19:6). Selain itu suap akan menghindarkan
mereka terima (Crafer, 2014, p. 36). Hosea seseorang dari masalah berat (Ams. 21:14).
mengkonfirmasi bahwa makin bertambah Semua gambaran itu seakan menegaskan,
jumlah imam, maka semakin bertambah suap adalah “minyak pelumas sosial” yang
banyak pula dosa (Hos. 4:7). Suatu kondisi melancarkan kehidupan sosial seseorang
ironis karena imam bertugas untuk mengajar menuju kesuksesan hidup (Aitken, 1986, p.
umat agar mereka bertobat dari dosa. 199).
Yeremia mengatakan bahwa para imam dan
nabi hanya mengejar untung dan melakukan Korupsi dan Karakter Allah
tipu untuk mendapatkan bayaran (Yer. 6:13; Sekalipun budaya korupsi dalam Per
8:10). Mereka juga melupakan tugas mere janjian Lama paralel dengan budaya korupsi
ka sebagai mediator antara Tuhan dan bangsabangsa lain di sekitar Israel, bukan
umat, karena fokus mereka hanya mencari berarti nilai dari moralitas mereka memiliki
makan (Rat. 1:19). bobot yang sama. Ekspresi negatif tentang
Demikian pula Mikha mengkritik keras korupsi yang muncul dalam Perjanjian Lama
para imam yang memberikan pengajaran bersumber dari karakter Allah yang kudus
hanya apabila menerima bayaran (Mi. 3:11). yang mengikat umatNya dengan konse
Khotbah atau nubuatan mereka pun bisa kuensi dalam ikatan perjanjian kekal. Hal
disesuaikan dengan pesanan: inilah yang tidak dimiliki oleh bangsabangsa
lain di sekitar Israel.
Beginilah firman TUHAN terhadap para Walaupun hukum dan peraturan dari
nabi, yang menyesatkan bangsaKu, yang bangsabangsa Timur Tengah Kuno banyak
apabila mereka mendapat sesuatu untuk
yang melarang korupsi dan suap, namun
dikunyah, maka mereka menyerukan
damai, tetapi terhadap orang yang tidak demi kian hukum tersebut inkonsisten de
memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, ngan karakter dewadewi yang diyakini.
maka mereka menyatakan perang (Mi. Hukum ini dipercaya diberikan kepada
3:5). manusia oleh para dewa untuk ditaati akan
tetapi dewadewi itu sendiri tidak terikat
Nehemia juga menceritakan nabi kepada hukum.
palsu yang menerima suap dari Tobia dan Mitologi politeistis yang menggam
Sanbalat untuk mengucapkan nubuat mela barkan para dewa yang rakus, saling me
wan Nehemia (Neh. 6:12). nipu, mencuri, memeras dan bahkan mem
bunuh untuk mendapatkan keuntungan atau
Daya Tarik Korupsi dan Suap kekuasaan membuat masyarakat Mesir Ku
Amsal memberikan gambaran tentang no tidak percaya kepada sistem peradilan
suap yang memiliki daya tarik hebat se yang ada. Praktik suap merupakan hal yang
hingga banyak orang terpikat. Suap digam biasa. Mereka bahkan diajarkan untuk me
barkan sebagai batu berharga yang dapat nyuap para dewa melalui sesajen dan kor
memberikan keuntungan besar kepada ban agar meredakan kemarahan para dewa
siapa pun yang memilikinya (Ams. 17:8). sehingga mereka tidak dihukum (Sharpe,
Suap juga akan membawa seseorang ke 1863, p. 51).
hadapan para penguasa yang berpengaruh Bahkan praktik korupsi dan suap pun
untuk membawa kesuksesan dalam hidup merupakan hal lumrah di kalangan para
(Ams. 18:16), melancarkan pergaulan sosial dewa. Misalnya, dewa Isis diceritakan mem
dan mewujudkan segala kepentingan (Ams. berikan suap untuk menghindari hukuman
Dwi Maria Handayani 5
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen
yang dijatuhkan di pengadilan para dewa Karena sifat dan karakter Allah yang
(Wilson, 2013, p. 266). Praktik serupa ter maha kudus, maka hukum yang Allah be
tulis dalam mitologi Yunani kuno. Para dewa rikan juga adalah kudus (Rm. 7:12). Oleh
berlombalomba memberikan suap kepada karena itu pelanggaran terhadap hukum,
hakim Paris yang menghakimi mereka. Hera termasuk korupsi dan suap, adalah pelang
menawarkan kerajaannya sebagai suap. garan terhadap kekudusan Allah (Im.
Athena menawarkan kekuatan militernya, 22:32).
sedangkan Aphrodite menawarkan wanita Dosa Akhan dalam Yosua 7 bisa di ka
paling cantik di dunia sebagai bayaran agar tegorikan sebagai korupsi karena dia me
kasusnya dimenangkan (Salisbury, 2001, p. ngambil yang bukan haknya dan melanggar
151). Cerita yang sama juga ditemukan da kekudusan Tuhan. Konsekuensi langsung
lam mitologi Babilonia Kuno. Para dewa dari pelanggaran tersebut sangat serius
menyuap penjaga dunia bawah agar mereka yaitu kematian Akhan dan keluarganya.
diizinkan masuk (Aiken, 2001, p. 156). Karena hukum yang mengatur korupsi
Kontras dengan karakter dari dewa dan suap dalam budaya Timur Tengah kuno
dewi kuno, Allah Israel adalah Allah yang tidak bersumber dari karakter dewadewi
kudus. Dengan demikian hukum yang diberi yang mereka sembah, maka problem ko
kan secara langsung oleh Allah kepada rupsi dilihat sebagai problem etis terlepas
bangsa Israel di padang gurun bersifat me dari problem teologis. Mitologi kuno tidak
ngikat tidak hanya bagi bangsa Israel tetapi men jelaskan asal usul terjadinya korupsi,
juga bagi Allah sendiri sebagai pemberi bahkan praktik korupsi juga melibatkan para
hukum. dewadewi.
Dalam Kitab Imamat, Allah Israel di Melampaui problem etis, Perjanjian
gambarkan sebagai Allah yang kudus (Im. Lama menganggap korupsi sebagai problem
11:4445, 19:2; 20:26, dst). Bukan hanya teologis. Perjanjian Lama juga memberikan
natur dan karakter yang kudus melainkan jawaban asalusul korupsi sebagai akibat
juga namaNya (Im. 21:6, 22:2, 32; Yeh. dari kejatuhan manusia di dalam dosa. Ko
39:7) dan tempat kediamanNya (Im. 21:12, rupsi merupakan ekspresi pemberon takan
23). Ia juga memberikan kekudusan kepada ma nusia kepada Allah yang kudus.
umatNya (Im. 21:8).
Secara spesifik Kitab Ulangan mende Refleksi bagi Gereja Indonesia
klarasikan bahwa Allah Israel adalah hakim Bangsa Israel yang tinggal di antara
yang adil, tidak memandang bulu dan tidak bangsabangsa asing dipanggil untuk hidup
menerima suap: secara berbeda, yaitu mengikuti standar
kekudusan Allah agar fungsi misiologi dapat
Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala terlaksana. Demikian pula dengan gereja
allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang ge reja di Indonesia, di tengah budaya ko
besar, kuat dan dahsyat, yang tidak me
rupsi yang merajalela, gereja dipanggil untuk
mandang bulu ataupun menerima suap
(cetak miring oleh penulis) (Ul. 10:17). berdiri melawan korupsi sebagai perwujudan
kesaksian iman yang konkret.
Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa Gereja perlu menyuarakan, problem
takut kepada TUHAN. Bertindaklah de korupsi bukan sekadar urusan pemerintah,
ngan seksama, karena berlaku curang, hukum negara dan KPK, melainkan juga
memihak ataupun menerima suap tidak urusan teologi. Bahkan Kristus mati
ada pada TUHAN, Allah kita (cetak miring
disalibkan sebagai akibat dari korupsi dan
oleh penulis) (2 Taw. 19:7).
6 Korupsi: Studi Perbandingan Berdasarkan Dunia Timur Tengah Kuno dan Perjanjian Lama
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019
Dwi Maria Handayani 7
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen
Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi. Their Influence on the Opinions of
Jakarta: Prenada Media Group. Modern Christendom. London: J. R.
Lundbom, Jack R. (2013). Deuteronomy: A Smith.
Commentary. Grand Rapids: Wm. B. Shuy, Roger W. (2013). The Language of
Eerdmans Publishing. Bribery Cases. Oxford: Oxford Uni
Myśliwiec, Karol. (2000). The Twilight of versity Press.
Ancient Egypt: First Millennium B.C.E. Singh, Nau Nihal. (1998). World of Bribery
Ithaca: Cornell University Press. and Corruption: From Ancient Times to
Salisbury, Joyce E. (2001). Encyclopedia of Modern Age. New Delhi: Mittal Publi
Women in the Ancient World. Santa cations.
Barbara: ABCCLIO. Syahroni, Maharso, & Sujawardi, T. (2018).
Schneider, Tammi J. (2011). An Introduction Korupsi Bukan Budaya Tetapi Pe
to Ancient Mesopotamian Religion. nyakit. Yogyakarta: Deepublish.
Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Wilson, John A. (2013). The Culture of An
Publishing. cient Egypt. Chicago: University of
Sharpe, Samuel. (1863). Egyptian Mytho Chicago.
logy and Egyptian Christianity: With
8 Korupsi: Studi Perbandingan Berdasarkan Dunia Timur Tengah Kuno dan Perjanjian Lama