Anda di halaman 1dari 7

TIM BUILDING

Instansi : SDN 149 Pekanbaru

Nama : Erika Prima Dewi

Pendamping : 1. DEFRIMEN, M.Si

2. EKA SAPUTRA, S.Sos, MM

3. ARYO FERNANDES, S.Si

Tempat : PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL BUKIT TINGGI

NO Nama Games Cara Bermain Nilai Bela Negara Yang Sesuai Paraf
Pendamping
1 Jembatan Cara Bermain Burma Bridge adalah  Penerapan sila ke 3 pancasila persatuan Indonesia
Burma permainan menyeberangi sebuah  Cinta Tanah Air
jembatan yang terbuat dari tali. Tali  Kekeluargaan
dibuat sedimikian rupa sehingga bisa
menjadi sebuah jembatan lengkap
dengan jalan tali dan pengaman
samping yang terbuat dari tali juga.
Kemudian pada ketinggian atau diatas
jurang / sungai seperti layaknya
jembatan sesungguhnya dengan tetap
menggunakan pengaman tubuh untuk
pemakainya.
2. Balap ulat Anak anak berbaris saling berpegangan  Kerjasama
tangann sambil berlari dan meloncat  Kesadaran berbangsa dan bernegara
seccara bersama.
3 Folding Karpet  Kekompakan dalam kesederhanaan, jika tidak
kompak justru mencelakakan teman. Harus ada
yang member komando dan saling
memperhatikan langkah.
 Jiwa kepemimpina dalam permainan, ada satu
orang yang bertindak sebagai pemimmpin agar
teman teman lain mendapat arahan yang jelas
dalam satu suara. Butuh kesabaran untuk
kemudian berhasil membolak- balikkan karpet
dalam waktu hitungan tertentu.
4 Hulahup setiap anak berpegangan tangan dan  melatih kerja sama dan kelincahan
Estafet memindahkan hulahop dari satu sisi ke  melatih kesabaran dan kehati-hatian dalam
sisi yang lain tanpa melepaskan mengerjakan sesuatu.
pegangan tangan.
5 Susun baris  Peserta outbound training di 1. Melatih kekompakan team/tim
bagi dalam beberapa kelompok 2. Melatih kepercayaan kepada pemimpin
tim. 3. Pengaturan strategi
 Tiap-tiap kelompok berjumlah 4. Menempatkan orang di tempat yang tepat
antara 8-10 orang
 Instruktur outbound
menentukan garis finish terlebih
dahulu
 Seluruh peserta outbound
membuat barisan satu banjar
kebelakang
 Seluruh mata peserta outbound
ditutup oleh penutup mata/slayer.
 Peserta yang paling belakang
bertindak sebagai masinis.
 Instruktur outbound
mengumpulkan “masinis”
kemudian diberi briefing cara
permainan dan diberitahu garis
finishnya.
 Seluruh masinis kembali
kekelompoknya masing-masing,
berdiri diposisi paling belakang
barisan.
 Cara berjalan adalah, dengan
cara menepuk bahu kanan untuk
belok ke kanan. Menepuk bahu
kiri untuk belok ke kiri. Menepuk
dua-duanya untuk jalan lurus.
Mulut tidak boleh berbicara sama
sekali.
 Kelompok pertama yang
sampai di garis finish adalah
pemenangnya.

6 Masukan paku  Tali yang sudah ada paku di ikatkan  Penerapan sila ke 3 pancasila persatuan Indonesia
dalam botol pada peserta lomba.  Cinta Tanah Air
 Peserta harus lari sejauh 30 meter  Kekeluargaan
ke arah botol yang sudah diletakkan
oleh panitia saat peluit berbunyi.
 Peserta harus lari kembali ke titik
awal saat sudah memasukkan paku
ke dalam botol kaca.
 Peserta tidak boleh menggunakan
tangan saat memasukkan paku ke
dalam botol, bila hal ini di langgar,
peserta dinyatakan gugur dalam
lomba ini
 Peserta yang sampai duluan ke garis
awal dinyatakan sebagai pemenang.
 Dalam sekali lomba hanya
berjumlah 4 orang dan satu peserta
yang menang pada tahap awal akan
masuk ke babak selanjutnya.
Sehingga di dapat sang juara 1, 2,
dan 3.

7 Spider Web  jelaskan kepada peserta/kelompok, 


mengenal kelebihan dan kelemahan
hal-hal yang perlu diperhatikan dan 
Membangun kemampuan membuat strategi 
peraturan yang harus diikuti selama 
Spider Web mengajarkan pada kita bahwa dengan
bermain. kerjasama yang penuh penyerahan diri dan penuh
 Sampaikan waktu yang diberikan kepercayaan, didukung oleh staffing dan strategi
untuk menyelesaikan permainan ini. yang jitu, sesuatu yang nampaknya sulit dan tidak
 Setiap peserta harus memasuki mungkin bisa diselesaikan dengan baik.
lobang yang telah dibuat. Setiap  Hambatan yang sering muncul adalah minimnya
lobang yang sudah dimasuki, tidak kepercayaan pada kemampuan anggota kelompok.
boleh dimasuki lagi oleh peserta Manusia sering kurang yakin akan kemampuan
yang lain. orang lain. Kita pun seringkali minder dan merasa
 Setiap peserta tidak diperbolehkan bahwa masalah yang kita hadapi tidak mungkin
menyentuh tali. Apabila hal ini kita atasi. Saat menghadapi masalah yang sulit kita
dilakukan, maka konsekwensinya lebih mudah mengambil langkah mundur daripada
adalah semua peserta/kelompok mengatasinya. Kebalikannya, kita juga sering
harus mengulang lagi dari awal. merasa terlalu percaya diri untuk mengatasi segala
 Peserta yang lain boleh membantu. persoalan kita. Akibatnya kita kurang waspada dan
Dengan catatan, membantunya juga harus mengalami jatuh bangun.
 Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun
harus dari posisi awal kecuali bagi
yang sudah berhasil melewati sebuah kelompok atau komunitas adalah kalau kita
lobang sampai seberang. mengenal kelebihan dan kekurang setiap anggota
kelompok dan mampu menempatkan mereka dalam
bidang yang sesuai dengan minat, bakat,
kemampuan mereka. Hal ini membantu pemimpin
mendelegasikan tugas-tugasnya pada anggota yang
berkompeten.Pmimpin tinggal menempatkan orang
pada posisi yang tepat
8 Permainan  Permainan dilakukan  nilai memecahkan masalah yang banyak dengan
Benang kusut berkelompok dengan jumlah menyelesaikan satu persatu bukan sekalian
anggota kelompok 6-10 orang  Kerjasama
 Instruktur memerintahkan  Berpikir positif
masing-masing kelompok untuk  Tetap sabar
untuk membentuk lingkaran  Melatih kerjasama team
 Kemudian semua peserta harus  Meningkatkan kekompakan team
bergandengan tangan dengan cara :  Mengatur strategi dalam menghadapi masalah
tangan kanan kepada teman si A,
tangan kiri kepada teman si B. Jadi
kedua tangan tidak boleh
berpegangan kepada orang yang
sama
 Tugas kelompok adalah harus
mengurai tangan yang asalnya tak
beraturan (kusut) menjadi terurai,
tanpa melepas tangan.
 Team yang tangannya terlepas
dinyatakan gagal (diskualifikasi)
 Tim yang mampu mengurai
paling cepat adalah pemenangnya.

9 Tupai dan  Fasilitator akan mulai dengan  Nilai patuh dan taat
Pemburu memberikan cerita, di mana dalam  Nilai kedisiplinan
ceritanya akan diselipkan kata
PEMBURU, ANGIN, dan BADAI.
 Jika disebut kata PEMBURU, maka
semua tupai harus pindah ke pohon
yang lain, jadi berpindah ke
kelompok lainnya,
secepatnya.Pohon tetap diam di
tempat.
 Jika disebut kata ANGIN, maka
yang berpindah adalah pohon, tanpa
boleh melepas pegangan tangannya,
mencari tupai yang lain.
 Namun jika yang disebut adalah
BADAI, maka semua harus
berpindah dan berganti peran, boleh
jadi tupai atau pohon dan
sebaliknya.

10 Tong Bocor  Fasilitator memberikan arahan  Kerjasama


tentang permainan ini serta  Nilai patuh terhadap pimpinan
memberikan peralatan permainan
seperti Pipa yang sudah diberikan
lubang secara acak, Bola plastik,
ember yang sudah terisi air, dan
gayung.
 Setiap peserta terdiri dari 4 atau
lebih sesuai dengan bentuk dan
desain pipa, semakin banyak lubang
dan tingginya pipa maka jumlah
pemain dalam satu tim juga banyak.
 Setiap tim diberikan waktu
untuk berdiskusi untuk memilih
ketuanya dan mendiskusikan
strategi apa yang harus mereka
lakukan.
 Setelah waktu yang diberikan
selesai maka fasilitator meniupkan
peluit, yang bertanda bahwa
permainan dimulai.
 Tim yang pertama sekali dapat
mengeluarkan bola plastik (bola
pimpong) dari dalam pipa
merupakan tim yang menang.

11 Blind Rich tiap-tiap peserta dalam kelompok  Yang diperintahkan pimpinanan harus ditaati
Walk diminta berjalan dengan mata tertutup  kerjasama
(kecuali ketua kelompok) mengikuti
jalur yang sudah dibuat.Dengan arahan
ketua kelompok yang berjalan paling
belakang, peserta berjalan mengikuti
jalur tanpa menyentuh pembatas.
Kelompok yang pertama memasuki
garis finish ditetapkan sebagai
pemenang. Pemaknaan dalam
permainan ini adalah bagaimana
kelompok mengatur strategi dan
melatih kedisiplinan serta kerjasama
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai