Anda di halaman 1dari 2

PATAH

Aku pernah hancur karena terlalu berharap pada seseorang

pernah juga patah karena asa yang ku genggam tak sesuai fakta

juga pernah jatuh hanya karna rindu yang tak pernah ingin berdamai dengan logika

dan aku juga pernah terluka ketika cintaku salah arah dalam menempatkan diri

Tapi kini aku paham,

aku terlalu jauh dari-Nya, melupakan siapa pemilik cinta yang sebenarnya

kini aku paham, tak ada kisah indah yang terukir

ketika aku menyalahi skenario-Nya luka tak mungkin ada, jika hati terbalut ketaatan

dan sakitnya takkan menggores, jika hatiku memeluk kokoh keimanan

Namun faktanya,

hatiku terlalu jauh berharap padanya

yang tak seharusnya menjadi topik utama pembahasan cinta

kini aku sadar, jatuh selalu sakit…

Terlebih, ketika aku lupa mengandalkan Allah dalam kekaguman

perasaan ku terlalu dalam, tenggelam dalam harapan dikelam malam

lisanku terlalu sering menyebut namanya diakhir doa

dalam bisik bisik lirih bait asa yang terucap

Akhirnya aku patah di antara heningnya malam


bahkan aku masih berani berdiskusi dengan Allah

dibalik dinginnya angin malam yang merengkuh kebekuan

dengan tak sadar dirinya, aku kembali merendah

aku masih meminta dia yang belum tentu menjadi sandaran bagiku

Lalu, saat aku terjatuh akan kesakitan,

aku kembali tersungkur di sajadah panjang nan membentang

entah dimana saat itu malu ku letakkan,

kembali pada Allah, ketika aku telah berada di titik hancur perasaan…

By: Nurmala Sari

Anda mungkin juga menyukai