Anda di halaman 1dari 4

No. 29 Vol.1 Thn.

XV April 2008 ISSN: 0854-8471

KETAHANAN MATERIAl BAJA


SEBAGAI STRUKTUR BANGUNAN
TERHADAP KEBAKARAN

Sri Umiati
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Andalas
Kampus Limau Manis - Kecamatan Pauh – Padang, Sumatera Barat

ABSTRAK
Kebakaran merupakan musibah yang sangat merugikan, sebab selain mengakibatkan kerugian
materi, juga dapat menyebabkan korban jiwa. Usaha untuk meminimalisir resiko akibat dari
kebakaran ini sangatlah diperlukan. Pengetahuan tentang penyebab terjadi kebakaran
,ketahanan material terhadap api merupakan salah satu aspek yang harus diperhitungkan
dalam design bangunan.
Baja merupakan salah satu material yang dipakai sebagai bahan konstruksi bangunan. Yang
sering digunakan terutama untuk bangunan tinggi adalah baja profil. Baja profil adalah baja
dengan campuran besi dan carbon dengan kadar rendah kurang dari 0.3 %C Baja ini sering
digunakan sebagai bahan struktur karena sifat mekanik atau sifat kuat menahan beban yang
cukup baik, tetapi kelemahannya mempunyai sifat yang mudah terkorosi ( berkarat ) dan sifat
kekuatannya yang menurun pada suhu yang tinggi.

Kata kunci: Kebakaran ,sifat baja.

1. PENDAHULUAN kehabisan oksigen , maka nyala api akan


membesar memasuki tahap nyala awet.
Penyebab terjadinya kebakaran antara lain
bisa akibat dari peristiwa alam, cuaca, seperti sinar
b. Proses Nyala Awet
matahari, petir, halilintar. Tindakan manusia baik
disengaja atau tidak yang menimbulkan kebakaran Dengan suhu material sudah tinggi jauh
misalnya kompor yang meledak hubungan arus diatas titik nyala, dan oksigen cukup untuk
pendek litrik , bom dll. proses pembakaran maka proses pembakaran
Api bisa meyala bila bertemu tiga unsur akan masuk pada proses nyala awet. Dalam
Ketiga unsur tersebut adalah: : tahap ini sistem konstruksi akan diuji seberat
(a) Bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar, beratnya Jjika konstruksi tidak bisa menahan api
(b) Panas, suhu tinggi. maka seluruh bangunan akan runtuh dan habis
(c) Oxigen. terbakar.
Reaksi ketiganya akan menimbulkan nyala, bila Oleh sebab itu kita harus berusaha agar fase
salah satu unsurnya berkurang, atau habis maka tahap nyala awet ini tidak tercapai, sebab bila
nyala api akan berangsur padam. nyala api sudah dalam tahap ini, api sudah sangat
sulit untuk dipadamkan sebelum segala yang bisa
1.1 Proses terjadinya Kebakaran termakan api habis musnah.
Dari kedua tahap diatas ( tahap penjilatan api
Bila kebakaran telah terjadi maka dan tahap awet) penting untuk diperhatikan dalam
pembakaran ini akan melalui proses. usaha penanggulangan, saat saat pertamalah yang
Proses tersebut dapat dijelaskan: paling penting untuk usaha penyelamatan. Setiap
menit bertama amat berharga dan dapat
a. Proses Penjilatan Api menentukan hidup matinya penghuni dalam
Adalah dimana api mulai menyala, panas gedung. Sebab bila api sudah menyala dalam
akan meningkat, bila persediaan oksigen, bahan tahap nyala awet sulit untuk menyelamatkan
bakar atau bahan yang mudah terbakar senantiasa penghuni.
cukup untuk pembakaran maka api akan b. Pengelompokan Material Terhadap
berkembang dan menyebar. Pada tahap ini bahan Sifat Terbakarnya
bangunan akan mengalami perubahan fisik &
kimia. Setiap nyala api akan mengalami dulu Ketahanan struktur dan konstruksi
phase berkembang dan penyebarannya. Bila ini dikelompokkan dalam tingkat kemudahan
dibiarkan ketika suhu sudah tinngi, dan tidak material tersebut terbakar ( combustibility )
seperti tabel -1 .

TeknikA 9
No. 29 Vol.1 Thn. XV April 2008 ISSN: 0854-8471

Tabel -1 Pengelompokan material terhadap sifat


kemudahan terbakarnya

Tingkat kemudahan
Sifat material
No terbakar
Tidak mudah menyala , berpijar,
1
Non Combustible atau hangus karena api atau
temperatur tinggi
Mudah menyala atau berpijar
segera setelah api atau temperatur
tinggi beraksi , tetapi tidak lagi
2 Low Combustible
menyala atau berpijar setelah
sumber api atau panas dimatikan.

Cepat menyala dan terbakar


3
Combustible setelah bersinggungan dengan api
atau temperatur tinggi .

2. TINJAUAN SIFAT BEBERAPA BAHAN


STRUKTUR BANGUNAN Gambar-1 Diagram fasa besi-besi karbida.
Hal yang perlu diperhitungkan dalam
pemilihan bahan struktur untuk mengurangi Pada suhu 723 oC (1333oF) merupakan
resiko kebakaran : temperatur terendah baja untuk mengalami
perubahan fasa dari γ ke +Fe3C atau disebut juga
a. Letak bahan tersebut pada konstruksi bangunan, titik eutektektoid. Pada temperatur ini juga disebut
Apakah material tersebut termasuk material garis temperatur konstan yakni terjadinya
struktur yang memikul beban atau bahan non perubahan fasa γ+Fe3C ke +Fe3C. Oleh karena itu
strukturil yang tidak memikul beban bangunan. temperatur 723oC dinyatakan juga sebagai
b. Kekuatan bahan . temperatur kritis baja. Jika baja dipanaskan
c Sifat bahan terhadap api. : Bagaimana sifat mencapai temperatur 723oC atau lebih, terjadi
bahan, mudah, sulit atau sedang sedang saja perubahan fasa dari +Fe3C yang bersifat padat
bisa dijilat api dan terbakar (solid) ke γ atau γ+Fe3C yang labil atau larutan
c.Rambatan nyala api: Bagaimana jalan rambatan padat (solid solution).
api dan kobaran api bila bahan sudah terbakar. Perubahan sifat mekanik (kekuatan, kekerasan)
d. Bagaimana bahan itu sendiri terhadap kenaikan turun drastis, panas yang mendekati temperatur
suhu. 723oC (temperatur kritis) akan menurunkan sifat
e Bagaimana pembentukan asap dan gas gas dari mekaniknya yang signifikan.
bahan bila terbakar.
2.2 Aluminium.
2.1 Baja
Merupakan logam lunak dan liat. Aluminium
Baja adalah besi yang mengandung karbon mempunyai kekuatan tarik kira kira 100 N/ mm 2
0,02-2,11 %C yang dikelompokan menjadi 3, yaitu rendah dibanding baja konstruksi, sehingga untuk
baja karbon rendah (<0,2 %C), baja karbon sedang kontruksi bangunan yang harus memikul beban
(0,2-0,5%C), baja karbon tinggi (0,5-2,11%C). Baja berat tidak digunakan. Aluminium merupakan
karbon rendah dan sedang banyak digunakan untuk logam yang ringan dengan massa jenis rendah
struktur dan konstruksi bangunan adalah baja sekitar 2,7 103 kg/m3, aluminium tahan korosi.
konstruksi. sifat mekaniknya baik. Kekuatan tarik Suhu kritis 3000 C, lebih rendah dari baja
kira kira 500 N/ mm2. Tegangan leleh kira kira Ketahanan terhadap api tidak banyak menunjang.
250 N/mm2. Baja konstruksi ini adalah campuran Dijilat api selama 20 menit aluminium sudah rusak
dari besi dan carbon dengan kadar yang rendah Aluminiumpun merupakan penghantar kalor yang
yaitu kecil dari 0,3 % C. Baja dikatagorikan baik, sehingga dalam keadaan panas mendorong
sebagai bahan yang non combustible yaitu tidak meyebarkan kalor.
mudah menyala atau terbakar bila bersentuhan
dengan api. Tetapi termasuk bahan penghantar 2.3 Beton.
panas yang baik sehingga sewaktu terjadi
Beton adalah campuran dari pada : semen ,
kebakaran cepat menyebarkan panas. Suhu kritis
agregat kasar dan halus, air dengan komposisi
baja tanpa dibebani sekitar 1333oF atau 723o C
tertentu. Beton banyak dipakai sebagai bahan
Yaitu temperatur awal terjadi perubahn dari bentuk
struktur pemikul beban karena sifat kekuatan
padat ke larutan padat. (lihat diagram fasa baja
tekannya yang tinggi. Namun beton tidak kuat
carbon dibawah ).
menahan tarik sehingga untuk konstruksi
diperkuat dengan tulangan baja .
TeknikA 10
No. 29 Vol.1 Thn. XV April 2008 ISSN: 0854-8471

Dalam suhu tinggi beton akan kehilangan baja akan menurun pada satu tingkat yang lebih
banyak kekuatannya dan bila sudah mendingin cepat dari pada modulus elastis.
kembali sisa kekuatannya lebih rendah. Sehingga Struktur yang menurun kapasitas muatannya
beton yang telah mengalami kebakaran perlu akibat kekuatan menurun menyebabkan terjadinya
mendapatkan penambahan kekuatan. deformasi struktur. Pemanasan dengan suhu tinggi
Beton tidak termasuk bahan menghantar panas. yang terus berlanjut mengakibatkan kapasitas
Suhu kritis beton sekitar 4000 C. muatnya hilang. Pada suhu mendekati 723o C
Kekuatan beton ditentukan oleh kekuatan sifat mekaniknya turun drastis. Sifat mekanik
tulangannya. turun secara significan. Ini bisa berakibat fatal,
struktur bisa ambruk.
2.4 Kayu
4. PERLINDUNGAN STRUKTUR TERHADAP
Kayu sebagai bahan organik yang mudah
KEBAKARAN
terbakar, tetapi dengan pengecatan kekuatannya
sedikit meningkat tidak mudah langsung terjilat api. Mengingat sifat mekanik baja yang menurun
Namun bila sudah terbakar kayu berubah jadi pada temperatur tinggi , maka untuk melindungi
arang. bangunan dari keruntuhan akibat kebakaran perlu
usaha perlindungan :
3. KETAHANAN MATERIAL BAJA SEBAGAI
STRUKTUR BANGUNAN TERHADAP 4.1 Struktur Baja Komposit
KEBAKARAN. Baja komposit yaitu penggabungan antara
Struktur bangunan dapat diartikan sebagai baja dan beton. Dalam hal ini baja terselimuti
rangka bangunan yang menahan beban bangunan, oleh beton.
baik itu beban hidup ataupun beban mati. Selama Beton termasuk dalam bahan yang non
kebakaran selain struktur akan menerima beban combustible artinya tidak mudah menyala bila
suhu yang tinggi juga tetap menerima beban bersinggungan dengan api. Beton juga bahan yang
bangunan. Akibat beban ini struktur yang lemah tidak menghantarkan panas sehingga lebih aman
karena pemanasan dapat menyebabkan bangunan terhadap bahaya kebakaran. Tetapi pada suhu
itu runtuh. yang tinggi beton akan mengalami keretakan dan
Baja diklasifikasikan sebagai bahan atau kerapuhan.
material yang non combustible, penghantar panas Untuk konstruksi bangunan, beton tidak dapat
yang baik sehingga sewaktu kebakaran cepat berdiri sendiri karena sifatnya yang tidak kuat
menyebarkan panas. Bila nyala api sudah masuk menahan tarik, melainkan diperkuat dengan
dalam tahap awet baja dapat dengan mudah tulangan baja. Pada bangunan besar tulangan ini
berubah bentuknya . Pada suhu yang tinggi, berupa batangan profil baja.
selama terjadi kebakaran struktur baja akan
mengalami deformasi, kestabilan dan daya Baja profil , bentuk bermacam macam
dukungnya akan hilang. Penggunaannya sebagai kolom kolom struktur
dan balok bangunan tinggi
Bertambahnya temperatur struktur baja sampai Kolom ini perlu perlindungan terhadap
tingkat tertentu dapat merubah sifat mekaniknya api dan korosi. Ini dapat dilakukan
dengan menyelimuti dengan beton.
(modulus elastis dan tegangan leleh).
Tegangan leleh baja akan menurun bila Beton selain berfungsi menahan beban
temperatur bertambah. Penurunan kekuatan baja struktur sekaligus melindungi profil
baja dari bahaya kebakaran.( api )
pada temperatur tinggi dapat dilihat dengan
persamaan: Saat terjadi kebakaran kerusakan konstruksi
σy1 = Κσy2 beton bertulang akan dimulai dari beton yang
Dimana : terluar. Tingkatan kerusakan dimulai dengan
keretakan pada permukaan plester, kemudian
σy1 = Kekuatan baja pada temperatur tinggi berlanjut kepada selimut beton. Bila pemanasan
( temperatur tertentu ) terjadi sangat kuat maka terjadi pengelupasan
Κ = Koefisien penurunan kekuatan pada pengelupasan, sehingga selimut beton mudah
Temperatur tinggi (temperatur tertentu ) melepaskan diri dari batangan baja. Bila ini terjadi
σy2 = Kekuatan baja pada temperatur normal maka struktur baja akan telanjang dan kehilangan
kekuatannya.
Semakin tinggi suhu semakin berkuranglah Penambahan ketebalan selimut beton dari 3
kekuatannya. Pertambahan temperatur juga cm hingga 5 cm akan menambah batas
menurunkan modulus elastisitas baja ( E ). pengelupasan sehingga lindungan terhadap baja
Hilangnya kestabilan batang akibat akan bertambah .
pemanasan disebabkan karena menurunnya
modulus elastisitas. Karena pemanasan, tegangan
TeknikA 11
No. 29 Vol.1 Thn. XV April 2008 ISSN: 0854-8471

4.2 Struktur Baja Tahan Panas. DAFTAR KEPUSTAKAAN


Baja tahan panas digunakan untuk aplikasi
temperatur tinggi yaitu baja paduan rendah yang 1. Y.B. Mangunwijaya Dipl. Ing. Fisika
dibuat dengan memadukan beberapa unsur logam Banguna.
tambahan dengan besi untuk memperbaiki sifat 2. B.J.M. Beumer, Ilmu Bahan Logam
tahan panas. Austenitic Stainless steel dan paduan 3. Howrd E. Boyer, Timothy L. Gall, Metals
persipitat hardening juga dapat digunakan untuk Handbook, ASM, 1995
temperatur 540-650OC. 4. Asfarizal MT, Laporan Teaching Grant PHK
Komposisi baja tahan panas ini antara lain A1 Mata kuliah Material Teknik, ITP, 2005
mengandung unsur-unsur khusus Fe, C, Cr, Mo, 5. W.C Vis, Gideon Kusuma , Dasar dasar
Co, W, Ti, Ni. (sumber : Metals Hand Book, perencanaan Beton Bertulang
Desk Edition ). Namun harga bahan ini masih
terlampau mahal untuk ukuran ekonomi
Indonesia.

5. KESIMPULAN
1. Api dapat meluas dengan cepat bila tiga
unsur yaitu: Oksigen , panas , bahan yang
mudah terbakar bereaksi dengan cepat dan
berimbang.
2. Bila api tidak segera bisa dipadamkan
kebakaran akan memasuki tahap nyala awet.
Pada tahap ini strukur bangunan akan diuji
seberat beratnya.
3. Baja termasuk bahan yang mempunyai sifat
mekanik baik artinya kuat menahan beban,
tetapi pada suhu yang tinggi sifat ini akan
menurun.
4. Baja komposit yaitu menggabungkan baja dan
beton. Selimut beton dapat melindungi baja
dari panasnya api sewaktu terjadinya
kebakaran.
5. Penggunaan baja tahan panas untuk kontruksi
bangunan masih dirasakan terlalu mahal
untuk kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

TeknikA 12

Anda mungkin juga menyukai