Teknologi 2012 9 1 5 Nanulaitta PDF
Teknologi 2012 9 1 5 Nanulaitta PDF
Nevada J. M. Nanulaitta,*)
Eka. R. M. A. P. Lillipaly**)
Abstract
Keyword : Hardness number, pack carburizing, Beef Bones and the catalyst grain size,.
*)
Navada J.M Nanulaitta ; Dosen Jurusan Teknik Mesin Polliteknik Negeri Ambon
**)
Eka R.M.A Lilipally ; Dosen Jurusan Teknik Mesin Polliteknik Negeri Ambon
986 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 985 – 994
pengerasan ini, dicapailah suatu keadaan 15 menit, dengan media pendingin berupa
paksa bagi struktur atom yang akan oli SAE 20-50.
meningkatkan kekerasan. Sedangkan baja
yang mempunyai kandungan di bawah 0,3 II. TINJAUAN PUSTAKA
% C, hanya dapat dikeraskan melalui
proses penambahan karbon. Proses Baja merupakan salah satu jenis
penambahan karbon (Carburizing) pada logam yang banyak digunakan dengan
baja karbon rendah, bertujuan untuk unsur karbon sebagai salah satu dasar
menambah kandungan karbon agar bisa campurannya. Di samping itu baja juga
ditingkatkan kekerasannya. Pack mengandung unsur-unsur lain seperti
carburizing adalah salah satu metoda yang sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si), mangan
digunakan untuk menambah kandungan (Mn), dan sebagainya yang jumlahnya
karbon didalam baja dengan menggunakan dibatasi. Sifat baja pada umumnya sangat
media padat. Salah satu media dipengaruhi oleh prosentase karbon dan
pengkarbonan yang berbentuk padat struktur mikro. Struktur mikro pada baja
adalah arang Kayu Nani. Arang Kayu Nani karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas
sebagai sumber karbon padat pada baja, dan komposisi baja. Karbon dengan unsur
dirubah terlebih dahulu dalam bentuk campuran lain dalam baja membentuk
butiran. Bentuk butiran karbon maupun karbid yang dapat menambah kekerasan,
katalisator akan membantu proses tahan gores dan tahan suhu baja.
perubahan karbon padat menjadi gas Perbedaan prosentase karbon dalam
melalui pemanasan. Pemanasan yang campuran logam baja karbon menjadi
dilakukan pada proses ini, menggunakan salah satu cara mengklasifikasikan baja.
temperatur antara 900º sampai 950º C. Gas Berdasarkan kandungan karbon, baja
karbon yang dihasilkan akan berdifusi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
kedalam struktur baja sehingga kadar 1. Baja karbon rendah
karbon meningkat. Penelitian ini Baja kabon rendah (low carbon
menggunakan baja St 42 sebagai material steel) mengandung karbon dalam
percobaan untuk pack carburizing. campuran baja karbon kurang dari
St 42 adalah jenis baja konstruksi yang 0,3%. Baja ini bukan baja yang keras
mempunyai kekuatan tarik minimal 42 Kg/ karena kandungan karbonnya yang
mm² sampai 50 Kg/ mm². Baja ini rendah kurang dari 0,3%C. Baja karbon
mempunyai kandungan karbon ( C ) rendah tidak dapat dikeraskan karena
dibawah 0,3 %, jadi termasuk dalam baja kandungan karbonnya tidak cukup
karbon rendah. Metoda penambahan untuk membentuk struktur martensit
karbon padat merupakan cara yang paling (Amanto, 1999).
sederhana untuk meningkatkan kualitas 2. Baja karbon menengah
baja St 42, agar dapat memperluas Baja karbon sedang mengandung
penggunaanya. Pada akhirnya melalui karbon 0,3%C – 0,6%C (medium
proses pack carburizing penggunaan baja carbon steel) dan dengan kandungan
karbon rendah untuk bahan baku karbonnya memungkinkan baja untuk
(rawmaterials) dapat memperluas dikeraskan sebagian dengan perlakuan
penggunaannya. panas (heat treatment) yang sesuai.
Pada proses karburasi ini material Baja karbon sedang lebih keras serta
yang dipergunakan plat baja St-42, dengan lebih lebih kuat dibandingkan dengan
bahan yang dipakai berupa bubuk Carbon baja karbon rendah (Amanto, 1999).
(arang kayu nani) dengan komposisi 70% 3. Baja karbon tinggi
dan tulang sapi (CaCOз) 30% sebagai Baja karbon tinggi mengandung
energizer yang mempercepat proses 0,6%C – 1,5%C dan memiliki
karburasi dengan besaran butiran 1 mm, 3 kekerasan tinggi namun keuletannya
mm dan 5 mm. Waktu penahanan adalah lebih rendah, hampir tidak dapat
Nevada J. M. Nanulaitta, Eka. R. M. A. P. Lillipaly; Analisa Sifat Kekerasan Baja St-42 Dengan Pengaruh Besarnya 987
Butiran Media Katalisator ( Tulang sapi (CaCO3)) Melalui Proses Pengarbonan Padat (Pack Carburising)
Dimana C yang terbentuk ini berupa atom Keuntungan dari proses ini adalah
karbon yang dapat masuk berdifusi ke dapat digunakan pada proses pengerasan
dalam fase austenit dari baja. permukaan yang relatif tebal. Sedangkan
Dengan adanya energizer proses akan lebih kerugiannya adalah jika lapisan terlalu
mudah berlangsung karena meskipun udara tebal, pada saat pendinginan (quenching)
yang terperangkap sedikit, tetapi energizer akan retak atau terkelupas, benda uji
menyediakan CO2 yang akan segera mulai tersebut mengalami shock karena
mengaktifkan reaksi - reaksi selanjutnya. pendinginan yang tiba - tiba.
Reaksi dekomposisi CaCO3 ;
CaCO3 Ca O + 2. Menggunakan medium cair atau Liquid
CO2 Carburizing
Dengan temperatur tinggi baja mampu Pada karburasi yang menggunakan medium
melarutkan banyak karbon, maka dalam cair atau Liquid Carburizing biasanya
waktu singkat permukaan baja dapat pemanasan benda kerja menggunakan garam
menyerap karbon hingga mencapai batas cair (salt bath) yang terdiri dari campuran
jenuhnya. sodium cyanide (NaCN) atau potasium
Tutup Kotak cyanide (KCN) yang berfungsi sebagai
Kontainer karburasi agent yang aktif, dengan Na2CO3
yang berfungsi sebagai energizer dan
penurun titik cair garam.
Kotak Kontainer
Benda Kerja (Spesimen)
Bubuk Karbon + Barium Carbonat
Gas Carburizing
Furnace
Inlet Port for
Carburizing Gas
dipanaskan kembali pada temperatur austenit
dan baru didinginkan cepat. Tujuan dari
metode ini untuk mendapatkan butir struktur
yang lebih halus.
Sifat - sifat yang dimiliki baja karbon
setelah Proses Karburasi sebagai berikut :
1. Kekerasaan permukaan tinggi dan tahan
aus.
2. Tahan temperatur tinggi.
Part to be
Case Hardened
3. Umur lelah lebih tinggi.
Proses pengujian kekerasan logam dapat
Gambar.4 Gas carburizing diartikan sebagai kemampuan suatu bahan
Sumber: www.indoskripsi.com terhadap pembebanan dalam perubahan yang
tetap, ketika gaya tertentu diberikan pada suatu
Setelah lapisan kulit mengandung benda uji. Harga kekerasan bahan tersebut
cukup karbon, proses dilanjutkan dengan dapat dianalisis dari besarnya beban yang
pengerasan yaitu dengan pendinginanTerhadap untuk Karakteristik
diberikan Perpindahan Panas Konveksi
terhadap luasan Natural Pada Pelat
bidang yangDatar
mencapai kekerasan yang tinggi. menerima pembebanan.
Proses pendinginan (quenching) dapat Secara garis besar terdapat tiga metode
dilakukan dengan cara : pengujian kekerasan logam yaitu penekanan,
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga
1. Pendinginan langsung (Direct Quenching) goresan, dan dinamik. Proses pengujian yang
adalah pendinginan secara langsung dari mudah dan cepat dalam memperoleh angka
media karburasi. Efek yang timbul adalah kekerasan yaitu dengan metode penekanan.
kemungkinan adanya pengelupasan pada Dikenal ada tiga jenis metode penekanan, yaitu
benda kerja. Pada pendinginan langsung ini : Rockwell, Brinnel, Vickers yang masing-
diperoleh permukaan benda kerja yang getas. masing memiliki perbedaan dalam cara
menentukan angka kekerasannya.
Temperatur
3. Double Quenching
adalah proses pendinginan atau
pengerasan pada benda kerja yang telah di
karburasi dan didinginkan pada temperatur
kamar kemudian dipanaskan lagi diluar
kotak karbon pada temperatur kamar lalu
Gambar 6. Pengujian Rockwell
990 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 985 – 994
160 Sebelum
No Sebelum Sesudah 155.19 Karburisasi
155.90 90.00
150 Karburisasi Karburasi
dengan
140 Besaran
Sesudah 80.00
130 Karburisasi Butiran
Katalisator
120 Material Uji 5 mm
110 112.55
Gambar 10. Rata-rata Nilai Kekerasan Tiap Pelat
100
Rata-rata Pengujian
Laju Waktu Penyerapan Karbon Untuk Besaran
Butiran Katalisator
Gambar 9. Nilai kekerasan rata-rata pelat C sebelum
dan sesudah proses Karburasi
149.00
Dari gambar 7, 8 dan 9 diatas dapat dilihat
Laju Peningkatan Nilai Kekerasan