Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

APLIKASI ETIK KEPERAWATAN PADA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas I

OLEH :

MIFTAHUL KHAIRINA HIDAYAT (1811312031)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Aplikasi Etik Keperawatan pada
Keperawatan Komunitas”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
karya ilmiah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam karangan karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
karangan karya ilmiah ini sehingga maksud dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Serta nantinya dapat membantu pembaca semua.

Padang, September 2020

Miftahul Khairina Hidayat


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral
yang baik. Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan,
benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak
manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode
etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani. Kode etik disusun
dan disahkan oleh organisasi yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun
internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia
dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawab,
mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam
suatu situasi.

2. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian etik keperawatan pada keperawatan
komunitas.

3. Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengaplikasian etik keperawatan pada
keperawatan komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Etik

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara
sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya. Etika juga berasal dari
bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti ” kebiasaaan”.
Model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi prilaku.

2. Macam - macam Etika


a. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan
membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu
dalam bioetik antara lain: peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian
pelayanan kesehatan.
b. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics: adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika
keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab
moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan
adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat
manusia yang unik.

3. Teori Etik
Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu
tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang
berlainan. Beberapa teori etik adalah sebagai berikut :
a. Utilitarisme
Sesuai dengan namanya, utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa
latinnya utilis yang artinya “bermanfaat”. Teori ini menekankan pada perbuatan
yang menghasilkan manfaat, tentu bukan sembarang manfaat tetapi manfaat yang
banyak memberikan kebahagiaan kepada banyak orang. Teori ini sebelum
melakukan perbuatan harus sudah memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.
b. Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya kewajiban. Teori
ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika
didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah
melakukan kebaikan. Teori ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan
kata lain teori ini melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.

4. Etik keperawatan
Etik profesi keperawatan adalah kesadaran atau pedoman yang mengatur nilai-nilai moral di
dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas profesi
keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat. Etik keperawatan sangat penting dihayati
oleh para mahasiswa dibidang keperawatan. Meskipun secara teoritis mahasiswa keperawatan
belum terikat oleh etika keperawatan, tetapi hal tersebut harus sudah dimulai, dipahami dan
dihayati oleh para mahasiswa sebagai bagian kurikulum pendidikan keperawatan dalam
menghadapi tugas dan kewajiban sebagai perawat di masa mendatang.
Etik keperawatan merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip
moral dan etik dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas
profesi keperawatan tetap terajaga dengan cara yang terhomat. Etika keperawatan tersebut antara
lain mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian dan hubungan antara perawat
dengan klie, dokter, sejawat perawat, maupun diri sendiri, perilaku etik dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sebagai berikut :
a. Etik yang berorientasi pada kewajiban
Pedoman yang digunakan adalah apa yang seharusnya dan wajib dilakukan oleh
seseorang untuk mencapai kebaikan dan kebajikan.
b. Etik yang berorientasi dengan larangan
Pedoman yang digunakan adalah apa yang dilarang dan tidak boleh dilakukan untuk
mencapai suatu kebaikan dan kebajikan.
Prinsip dasar keperawatan kesehatan komunitas ini meliputi :
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Empat (4) tingkat sasaran pelayanan kesehatan masalah : individu, keluarga, kelompok,
khusus dan masyarakat.
3. Perawat bekerja atas PSM dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
4. Menekankan upaya promotif dan preventif tanpa lupa kuratif dan rehabilitative.
5. Dasar pelayanan kesehatan ‘Problem Solving Approach’
6. Kegiatan utama: masalah masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
7. Tujuan meningkatkan fungsi kehidupan derajat kesehatan yang optimal.
8. Penekanan pembinaan perilaku sehat.
9. Bekerja secara tim, bukan individu.
10. Peningkatan kesehatan.
11. ‘Home visit’, membantu mengatasi masalah klien.
12. Pendidikan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan utama.
13. Pelaksanaan kesehata masyarakat mengacu pada system pelayanan kesehatan yang ada.
14. Pelaksanaan pelayanan kesehatan komunitas dilakukan di Puskesmas, panti, sekolah dan
keluarga.
APLIKASI ETIK KEPERAWATAN DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

Enam asas etik yang tidak berubah dalam etik profesi perawat dan asuhan keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :

a. Asas autonomi
Setelah mendapat informasi yang memadai, klien bebas dan berhak memutuskan apa
yang akan dilakukan terhadapnya. Klien berhak untuk dihormati dan didengarkan
pendapatnnya untuk itu perlu adanya persetujuan tindakan medik (informed consent).
Contoh aplikasi :
1) Misalnya perawat akan melakukan vaksinasi tertentu pada masyarakat, perawat sudah
menejelaskan prosedur, tujuan dan manfaat pemberian vaksin, namun ada beberapa
orang yang menolak pemberian vaksin tersebut berdasarkan nilai yang dianutnya.
Dalam hal ini perawat komunitas tidak boleh memaksakan kehendak, namun
memberikan hak klien untuk memilih dan mengambil keputusan dari apa yang akan
dilakukan perawat kepadanya.
2) Misalnya perawat melakukan promosi kesehatan, perawat harus memberikan hak dan
kesempatan pada klien untuk bertanya atau menanggapi mengenai apa yang
disampaikan oleh perawat.
3) Misalnya perawat akan melakukan pengecekan kesehatan lingkungan rumah
masyarakat, perawat harus menerima pilihan klien utnuk menolak tindakan perawat
untuk memeriksa lingkungan tersebut.
b. Asas beneficence
Semua tindakan dan pengobatan harus bermanfaat untuk menolong klien. Untuk itu,
perawat komunitas harus menyadari bahwa tindakan atau pengobatan dan promosi
kesehatan yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi kesehatan dan kesembuhan klien.
Kesehatan klien senantiasa harus diutamakan oleh para perawat. Resiko yang mungkin
timbul dikurangi sampai seminimal mungkindan memaksimalkan manfaat bagi klien.
Contoh aplikasi :
1) Saat perawat komunitas ingin melaksanakan promosi kesehatan, dalam hal ini
perawat harus dapat memilih hal-hal yang benar-benar bermanfaat untuk klien,
memberikan informasi yang terbukti benar dan mencegah terjadinya kemungkinan
kesalahpahaman penerimaan informasi oleh klien.
2) Perawat harus melakukan musyawarah dengan tenaga kesehatan lainnya di komunitas
sebelum melakukan pelayanan kesehatan di sekolah sehingga saat melakukan
tindakan, perawat sudah terorganisir dengan baik dan meminimalisir terjadinya
kesalahan.
3) Dalam keperawatan dan kesehatan kerja, perawat harus benar-benar melakukan
pencegahan terjadinya risiko cidera pada pekerja, begitu pula dengan diri perawat
sendiri.
c. Asas non-malificence
Tindakan dan pengobatan harus berpedoman pada prinsip Primum Non Nocere (yang
paling utama, jangan merugikan). Resiko fisik, psikologi, maupun sosial akibat tindakan
keperawatan komunitas yang akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin.
Contoh aplikasi :
1) Contohnya ketika perawat memberikan tindakan keperawatan berupa pemberian
vaksin, perawat harus benar-benar memperhatikan teknik pemberian vaksin dengan
teliti, jangan sampai melukai atau memberikan risiko yang tidak diinginkan pada
pasien baik secara psikis maupun fisik.
2) Dalam menyampaikan informasi kepada klien, perawat harus memperhatikan latar
belakang dan psikologis klien, agar info yang diberikan dapat diterima klien dengan
benar dan tepat sehingga tidak terjadi kesalahan penerimaan informasi.
3) Perawat tidak boleh berhenti belajar dalam melakukan tindakan keperawatan,
sehingga perawat dapat telaten dalam melakukan tindakan keperawatan dengan risiko
yang minim.
d. Asas kejujuran (veracity)
Perawat komunitas hendaknya mengatakan secara jujur dan jelas apa yang dilakukan,
serta akibat yang dapat terjadi, informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan tingkat
pendidikan kliean.
Contoh aplikasi :
1) Contohnya ketika perawat memberikan informasi kepada klien mengenai
penyakitnya, perawat harus jujur dan memberikan informasi yang sebenar-benarnya
pada pasien tersebut walaupun perawat tau bahwa informasi tersebut akn sulit
diterima oleh klien.
2) Setelah klien memeriksa kesehatan lingkungan rumah seorang klien, perawat harus
benar-benar memberikan informasi yang sesungguhnya namun dengan penyampaian
komunikasi yang dapat diterima klien
3) Jika perawat melakukan kesalahan saat melakukan tindakan keperawatan, perawat
harus jujur mengenai kesalahannya.
e. Asas kerahasiaan (confidentiality)
Perawat komunitas harus menghormati (privacy) dan kerahasian klien, meski klien telah
meninggal.
Contoh aplikasi :
1) Saat perawat bertemu dengan klien, perawat melakukan anamnesa dan pengkajian
kepada klien, informasi mengenai klien tersebut tidak boleh disampaikan kepada
siapapun yang tidak berkepentingan, seperti membicarakan penyakit klien kepada
teman-teman atau orang-orang di sekitar perawat.
2) Jika ada oraang yang tidak berkepentingan menanyakan informasi pribadi klien,
perawat tidak boleh sembarangan memberikan informasi tersebut.
3) Jika informasi kesehatan klien digunakan untuk kepentingan pendidikan kesehatan,
maka nama dan biodata dari klien tersebut harus tetap dirahasiakan
f. Asas keadilan (justice)
Perawat komunitas harus berlaku adil dan tidak berat sebelah dalam menerapkan
tindakan keperawatan dalam komunitas.
Contoh aplikasi :
1) Misalnya perawat dihadapkan pada dua klien yang berbeda latar belakang. Perawat
harus melakukan tindakan keperawatan komunitas yang sama pada kedua orang
tersebut walaupun memiliki latar belakang keluarga dan ekonomi yang berbeda.
Tidak boleh berat sebelah dalam melakukan tindakan keperawatan yang berkualitas.
2) Misalnya perawat memberikan informasi atau promosi kesehatan kepada masyarakat
yang dekat dengan lingkungan perawat dan masyarakat yang jauh dari lingkungan
perawat. Dalam hal tersebut perawat harus tetap memberikan kualitas asuhan
keperawatan yang sama.
3) Misalnya perawat memberikan vaksinisi ke sekolah swasta dan sekolah negeri,
perawat harus memberikan kualitas layanan yang sama antara dua sekolah tersebut.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengertian etika (secara etimlogi), berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang berarti
watak keusiaa atau adat kebiasaan (cusom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan  dan
moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu mos dan dalam bentuk jaaknya adalah
mores, yang berarti  juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan
yang baik  (kesusilaan), menghindari hal-hal atau tindakan-tindakan yang buruk. Etika dan moral
secara garis besar mempunyai pengertian yang sama, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untung pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

2. Saran
Seorang perawat setidaknya mampu memahami kode etik keperawatan serta memahami
kecenderungan dari etika keperawatan sehingga mampu menerapkan prinsip etika keperawatan
dalam asuhan keperawatan komunitas.

Anda mungkin juga menyukai