Analgesik
Analgesik
Penyusun:
2. Bahan dan Alat Tikus putih jantan, larutan antalgin 10 % , Ketoprofen, penangas air
suhu 50oC, stopwatch, alat penahan tikus, alat suntik 1 mL
Metoda 2. Analgesik
1. Berikan obat peroral 1 jam sebelum induksi dengan asetilkolin 0, 62.5, 250, 1000
mg/kg bb
2. Injeksikan asetilkolin dosis 0.25 mg/mencit
3. Hitung banyaknya geliat mencit selama 15 menit dengan interval pengamatan 5
menit
Suatu eksperimen dilakukan sebagai berikut untuk mengetahui potensi analgesic ekstrak teki
Metode induksi nyeri cara kimiawi. Induksi rasa nyeri secara kimiawi digunakan asam asetat
3% yang dilarutkan dalam NaCl 0,9% dengan cara disuntikkan secara intraperitoneal yang
diberikan 30 menit setelah pemberian bahan uji secara oral (Turner, 1965). Nyeri ditandai
dengan timbulnya writhing atau geliat yang ditunjukkan dengan bagian abdomen menyentuh
dasar tempat berpijak dan kedua pasang kaki ditarik ke belakang (Astuti dan Pudjiastuti,
1996). Tiap kelompok mendapat perlakuan sebagai berikut Kelompok I diberi ekstrak umbi
teki dosis 0 mg/20 g bb; Kelompok II diberi ekstrak umbi teki dosis 1 mg/20g bb; Kelompok
III diberi ekstrak umbi teki dosis 3 mg/20 g bb; Kelompok IV diberi ekstrak umbi teki dosis 5
mg/20g bb; Kelompok V diberi ekstrak umbi teki dosis 7 mg/20 g bb; Kelompok VI diberi
asetosal 200 mg/kg bb; semua kelompok sebanyak 0,5 ml/20 g bb.
Daya analgetik dan efektifitas analgetik. Bahan uji diberikan secara oral, 30 menit sebelum
disuntikkan asam asetat. Pengamatan dilakukan pada mencit dengan melihat jumlah geliat
yang timbul langsung setelah pemberian asam asetat selama 30 menit dengan selang waktu 5
menit. Efek analgetik bahan yang diuji dapat dilihat dengan adanya penekanan jumlah geliat
yang timbul selama 30 menit dibandingkan dengan asetosal (Astuti dan Pudjiastuti, 1996).
Hasil pengujian
Table 2. Waktu reaksi rata-rata mencit terhadap pelat panas dengan suhu 55°C yang diukur 15 menit
setelah perlakuan.
Jawab:
A. Daya analgesik
Presentse daya analgetik perlakuan 2
=
100−(Rata-rata jumlah geliat kelompok perlakuan
Rata - rata jumlah geliat kelompok kontrol
x 100% )
13,49
=100−( x 100% )
15,79
= 14,57%
Presentase daya analgetik perlakuan 3
=
100− (Rata-rata jumlah geliat kelompok perlakuan
Rata - rata jumlah geliat kelompok kontrol
x 100% )
= 100 - (5,93
15,79
x 100% )
= 62, 44%
Presentase daya analgetik perlakuan 6
=
100− (Rata-rata jumlah geliat kelompok perlakuan
Rata - rata jumlah geliat kelompok kontrol
x 100% )
2,29
= 100 -
15,79 (
x 100% )
= 85, 50%
B. Persentase efektivitas
Presentase efektivitas perlakuan 2
=
(Rata-rata daya analgetik kelompok perlakuan
Rata - rata daya analgetik kelompok asetosal
x 100% )
14, 57
= (
85, 50
x 100% )
= 17, 04%
Presentase efektivitas perlakuan 3
=
100− (Rata-rata daya analgetik kelompok perlakuan
Rata - rata daya analgetik kelompok asetosal
x 100% )
29, 96
= (
85, 50
x 100% )
= 35, 04%
Presentase efektivitas perlakuan 4