Makalah MT Razlan
Makalah MT Razlan
Disusun Oleh :
RAZLAN
DBD 118 036
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, karunia dan
hidayah yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul ”Dasar Dasar Manajemen Tambang”.
Dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, tidak lupa saya ucapkan Terima
Kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, terdapat kekurangan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja,
untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya juga mengharapkan
kritik serta saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah yang saya buat ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam
proses pembelajaran khusunya mata kuliah Manajemen Tambang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Terima Kasih dan semoga bermanfaat.
RAZLAN
DBD 118 036
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
2.4.2 Perencanaan................................................................................ 6
2.4.3 Staffing......................................................................................... 7
2.4.4 Pengaturan.................................................................................. 8
2.4.5 Pengawasan................................................................................. 8
2.4.6 Pengendalian............................................................................... 9
iii
2.8 Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan...................................... 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 17
3.2 Saran...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
9. Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Tingkatan Manajemen
Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu yang berbeda satu
sama lain. Ada tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau pelaksanaan
misalkan dalam suatu kegiatan industri adalah operator-operator mesin, ada
tingkatan yang bersifat strategis misalkan direksi.
Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi inilah dapat dibedakan pula
tingkatan manajemen. Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu :
1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) yaitu tingkatan
manajemen pada tingkat bawah dari suatu organisasi. Pada tingkatan ini
manajemen berfungsi mengarahkan pekerja-pekerja operasional. Jika
dilihat dari segi perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka
jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka
waktu harian. Mandor-mandor berada dalam tingkatan manajemen ini.
2. Manajemen tingkat menengah (middle management) adalah tingkatan
manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen
terbawah. Perencanaan yang dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat
menengah.
3. Manajemen tingkat atas (top management) adalah tingkatan paling tinggi
dari manajemen yang biasanya terdiri atas beberapa orang saja.
Jangkauan perencanaan yang dibuat di sini bersifat strategis dan meliputi
kurun waktu rencana jangka panjang.
4
tujuan orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan
oleh seorang manager untuk mempengaruhi orang lain.
5
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan
dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau
tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata
lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke
bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat
spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan
meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi
bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk
sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus
dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi
dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan.
2.4.2 Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan
asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk
merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
6
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan
secara umum adalah sebagai berikut :
2.4.3 Staffing
Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan
pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan
tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses
manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang
sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time).
Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu
maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai.
Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan
lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang
diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan
persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru
dilakuan proses staffing tersebut.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada
dasarnya adalah sebagai berikut :
7
bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan
jabatannya.
5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang
ada untuk melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan
mungkin pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara
berkala).
2.4.4 Pengaturan
Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumber-
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam
satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan
proses ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar
dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang
memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana
hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang
dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.
Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang
berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian
dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan
memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus
memperhatikan aspek motivasi tersebut.
Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah
koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih
dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya
makin banyak bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi
yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan
dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.
2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau
informasi jangan sampai terlambat atau menyimpang.
3. Adanya kesatuan komando.
2.4.5 Pengawasan
Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung
antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta
tujuan organisasi tersebut.
Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu
kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan
informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang
dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen
untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian
dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok
formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan pemimpin
sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula.
8
Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa
menghambat organisasi. Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi
kemungkinan hambatan dari kelompok informal ini. Bagaimana menjaga
hubungan antar individu dan juga antar kelompok formal-informal harus
dilakukan dengan baik.
2.4.6 Pengendalian
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu
proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya
dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah
dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak.
c. Pengarahan
Seorang Manajer harus memberi arahan agar pekerjaan sesuai yang
direncanakan.
d. Pemotivasian
Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja.
e. Pengendalian
9
Seluruh kegiatan harus diawasi dan dikontrol baik terhadap orang atau
mekanisme pekerjaan.
10
a. Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan
jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio,
video rental, biro perjalanan, dsb.
b. Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula
tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun
dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup
berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb.
c. Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolah-an, produksi, atau pembuatan barang dengan
menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang
dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis
kegiatan produksi antara lain :
Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik)
Pertambangan
Kerajinan (mis: sepatu, konveksi)
Preservasi (pengawetan makanan)
Perakitan (Assembling)
Dewan Direksi
11
Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang saham
perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden Direktur.
Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General
Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan.
General Manager
General manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang
menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa
Senior Manager.
Senior Manager
Senior manager membawahi beberapa manager.
Contoh :
MANAJER
Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada bidang-
bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun rencana dalam
pengelolaan faktor-faktor operasional yang manjadi tanggung jawabnya.
Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super
Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.
Contoh :
1. Manajer Penambangan
Membawahi :
a. Ass.Man. PIT A
b. Ass.Man. PIT B
c. Ass.Man. Disposal
d. Ass.Man. Perencanaan
e. Ass.Man. Pusat Kendali Tambang
12
f. Dan seterusnya
2. Manajer Penunjang Tambang
Membawahi :
a. Ass.Man. Peledakan
b. Ass.Man. Dewatering
c. Ass.Man. Alat Berat
d. Ass.Man. Perawatan Elekrik dan Mekanik
e. Dan seterusnya
13
pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik pelaksanaan.
Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman (mandor)
Contoh :
1. Supervisor Bench 1,2,3 ; PIT. A
Membawahi :
Membawahi :
a. Operator Backhoe 1
b. Operator Backhoe 2
Operator
Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu
mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien. Biasanya dari
mulai assisten manajer hingga ke bagian direksi juga memiliki jajaran staff
pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari sekertaris, juru ketik,
keuangan, pesuruh dan lain-lain.
Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti
diuraikan di atas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana
perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar kecilnya
perusahaan itu sendiri, sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.
14
didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan pekerjaan. Struktur organisasi
alternatif pola kerja pertama dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
a. Divisi Perencanaan
Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab
terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka panjang,
laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran produksi dan
kualitas produk.
c. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang
mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.
15
d. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap:
a. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)
b. Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang.
c. Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.
d. Sarana penerangan daerah tambang.
e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan
e. Divisi Administrasi dan keuangan
Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung
jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang,
anatara lain:
a. Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)
b. Administrasi dan surat-menyurat
c. Personalia dan umum.
d. Security / satpam
e. Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat
f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan segala sumber daya
yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien.
3.2 Saran
saran saya adalah dengan adanya makalah ini maka saya berharap
Dosen, Tenaga Pengajar lainnya maupun Mahasiswa khusunya di jurusan
Teknik Pertambangan dapat mempelajari lebih detail lagi mengenai mata
kuliah yang bersangkutan, karena dalam materi dari fungsi manajemen
tambang dan fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan sendiri
tersimpan ilmu-ilmu yang tidak kalah pentingnya dari mata kuliah lainnya.
Dan juga pembahasan mengenai makalah ini mempunyai banyak manfaat
terlebih setelah memasuki lapangan kerja nantinya. Misalnya dapat
mengetahui susunan organisasi pada suatu perusahaan pertambangan. Saya
berharap materi untuk fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi
dalam suatu usaha petambangan dapat menjadi referensi dalam proses
pembelajaran di ruang perkuliahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://dennynatalian.blogspot.com/2010/11/manajemen-tambang_30.html
http://jemyannas.blogspot.com/2011/02/manajemen-organisasi.html
http://mheea-nck.blogspot.com/2011/01/manajemen-tambang.html
http://www.realminers.com/2010/12/mechanism-of-rock-fracturing-by.html
http://www.slideshare.net/vestersaragih/manajemen-tambang-materi-1