Anda di halaman 1dari 11

MODUL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Modul 1 Skenario 1

BENGKAK,MERAH DAN NYERI

Disusun Oleh:
drg.A.Tajrin,M.Kes.,SpBM (K)

PANDUAN UNTUK MAHASISWA


BLOK OROMAKSILOFASIAL II
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020


MODUL BENGKAK,MERAH DAN NYERI
PENDAHULUAN
Infeksi dapat terjadi akibat terganggunya keseimbangan antara tuan rumah (Host),
mikroorganisme (Agent) dan lingkungan. Infeksi dapat bersifat akut atau kronis. Infeksi akut
biasanya disertai pembengkakan dan rasa sakit yang hebat dengan manifestasi sistemik malaise,
dan demam. Infeksi kronis sering ditandai oleh adanya ketidak nyamanan dalam berbagai
tingkatan serta reaksi jaringan lokal seperti odem, kemerahan, sakit pada waktu penekanan,
pembentukan fistula, nekrosis, dan manifestasi sistemik yang ringan.

Sebagaimana halnya infeksi-infeksi lain dibagian tubuh manusia, infeksi rongga mulut
pada umumnya berasal dari flora normal endogeneous. Hal ini disebabkan rongga mulut
merupakan media yang baik untuk tempat berkembang biak sejumlah bakteri baik yang bersifat
aerob maupun yang bersifat an aerob. Sebagian besar infeksi rongga mulut bersifat campuran
(polimikrobial) , dimana terdiri dari dua kelompok mikroorganisme atau lebih. Oleh karena flora
normal dalam rongga mulut terdiri dari kuman gram positif dan negatif, maka yang sering
menyebabkan infeksi adalah jenis dari kuman tersebut. Jika mikroba an aerob terlibat dalam
suatu infeksi polimikrobial, maka pengaruh dari organisme lain meningkat. Mikroba an aerob
cenderung menghambat fagositosis aerob sedangkan aerob mengkonsumsi oksigen sehingga
mendukung pertumbuhan mikroorganisme. (Topazian, 1994; Peterson, 1998)
Infeksi adalah proses dimana mikroorganisme masuk ke dalam tubuh dan
menghancurkan host secara perlahan-lahan sehingga dapat berkembang biak (Morton, 1994).
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi infeksi yaitu mikroorganisme, host, dan lingkungan.
Secara normal ada keseimbangan antara ketiganya. Jika keseimbangan ini terganggu maka
terjadilah infeksi. (Poerwanto, 1996)
Faktor mikrobiologi yang harus diperhatikan adalah kualitas, kuantitas, virulensi, dan
resistensi. Faktor hostnya adalah mekanisme pertahanan tubuh, sedangkan faktor lingkungannya
adalah ketahanan jaringan terhadap invasi mikroorganisme.
Mikroorganisme secara komensalistik hidup berdampingan dengan host. Jika terjadi
suatu keadaan yang mengubah keseimbangan antara mikroorganisme dan host maka terjadilah
parasitisme. Dalam keadaan ini terjadilah persaingan untuk hidup. Ada 3 macam hubungan
parasitisme yaitu fakultatif, obligatorik, dan aberen. Parasitisme fakultatif adalah keadaan
2


dimana mikroorganisme dapat hidup memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga dapat hidup
secara saprofit dengan host. Parasitime obligatorik adalah keadaan dimana sepanjang hidup
mikroorganisme tergantung pada host. Parasitime aberen adalah keadaan dimana
mikroorganisme menjadi patogen karena berpindah tempat seperti berpindahnya flora normal ke
jaringan dibawahnya. (Topazian, 1994;Peterson, 1998)
Perawatan pada penderita infeksi pada daerah oromaksilofasial, pertama kali harus
ditujukan pada penyelamatan jiwa dengan memperhatikan jalan nafas dan pernafasan,
selanjutnya dibutuhkan terapi untuk menghilangkan sumber infeksi baik secara medikamentosa
maupun dengan cara bedah. (Pederson, 1996; Fonseca, 1999).

Makalah ini akan membahas tentang anatomi, patogenesa, bakteriologis, macam-macam


infeksi orofasial dan penatalaksanaan kegawatdaruratan infeksi oromaksilofasial.

Modul ini merupakan bagian dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penegakan
diagnosis serta tindakan penaganan infeksi dalam ilmu bedah mulut dalam bidang kedokteran
gigi.
Modul ini terdiri dari satu skenario yang menggambarkan suatu kelainan terdapatnya
pembengkakan pada bagian bukal bibir rahang atas daerah anterior yaitu daerah gigi 11-13 yang
meluas ke samping hidung kanan RA yang memerlukan tindakan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penegakan diagnosis serta rencana terapi yang tepat, Diskusi, selain ditujukan pada inti
permasalahan, juga hal-hal lain yang ada hubungannya dengan pembengkakan pada region
maksilofasial. Dari diskusi ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan semua aspek dan
penanganan infeksi odontogenik pada ilmu bedah mulut kedokteran gigi.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU dan TIK
dengan cermat agar diskusi tidak menyimpang dari tujuan, sehingga dicapai kompetensi minimal
yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan diskusi, bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Informasi dapat juga
diperoleh dari para ahli melalui kuliah atau pada pertemuan konsultasi antar kelompok
mahasiswa serta diskusi dengan ahli yang bersangkutan. Konsultasi dan kuliah pakar bisa diatur
oleh mahasiswa dengan dosen yang bersangkutan.

21 September 2020
3


Penyusun

SASARAN PEMBELAJARAN

Tujuan dari mempelajari modul ini agar mahasiswa dapat mengetahui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penegakan diagnosis serta terapi pada infeksi odontogenic intra oral yang
dapat dijumpai dalam praktik sehari-hari.

Skenario

TUGAS UNTUK MAHASISWA


Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan
Unhas dengan keluhan bengkak pada bibir bagian atas disertai rasanya nyeri. Dari
anamnesis didapatkan keluhan tersebut diraskan sejak 4 hari yang lalu,
pembengkakan disertai rasa nyeri yang hebat, rasa tidak nyaman, kurang nafsu
makan disertai dengan demam sejak 2 hari yang lalu.

Dari pemeriksaan klinis Ekstra Oral ditemukan merah daerah sekitar hidung sebelah
kanan, nyeri tekan dan sedikit fluktuasi, Dari pemeriksaan Intra Oral ditemukan gigi
13 berlobang dan perforasi, pembengkakan daerah vestibulum gigi 11-13 merah,
fluktuasi saat dilakukan palpasi, nyeri saat dilakukan tekanan. Sebelumnya pasien
sudah minum obat cefadroksil 500 mg dan ibufrofen 400 mg 3 x 1 tapi tidak sembuh.

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu
kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang
sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-


ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, jurnal, slide, tape atau video, dan internet untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial.
5. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
6. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.
7. Melakukan Clinical Skills Laboratory di Laboratorium Keterampilan Klinik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

PROSES PEMECAHAN MASALAH



Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini,
dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming.
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di atas.
Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri atau diskusi berkelompok tidak dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.


JADWAL KEGIATAN

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar, untuk dinamika, menjelaskan tentang cara
penyelesaian modul, dan membagi kelompok diskusi.
Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis kelompok.
2. Pertemuan kedua, kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa untuk menyelesaikan langkah
1 sd 5
3. Pertemuan ketiga, mahasiswa belajar mandiri baik sendiri atau berkelompok untuk mencari
informasi baru.
4. Pertemuan keempat: mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan mensintese informasi yang
baru ditemukan.
5. Pertemuan terakhir : dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum
terjawab pada ahlinya (temu pakar).

TIME TABLE
PERTEMUAN
I II III IV V

Tutorial I Mandiri Tutorial II Mandiri Diskusi Panel

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor


2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor


3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, jurnal,
slide, tape atau video, dan internet.
6. Clinical Skills Laboratory

LEMBAR KERJA

1. Kalimat / kata kunci.


2. Pertanyaan-pertanyaan penting


3. Tujuan pembelajaran pada kasus


4. Jawaban pertanyaan


BAHAN BACAAN
MASALAH

1. Fragiskor DF. 2007. Oral Surgery. Springer-verlag, Berlin Heidelberg
2. Kirk RM, Ribbans WJ. 2004. Clinical surgery in general. 4th Ed. London: Livingstoon.
3. Koerner KR. 2006. Manual of minor oral surgery for the general dentist. Australia:
Blackwell Publishing Asia Ltd.
4. Topazian and Morton, 1994, Oral and Maxillo Facial Infection, 3rd ed., WB saunders
company, Philadelphia, USA.
5. Peterson L. 1998. Oral and Maxillofacial Surgery. 3rd ed., Mosby-year book, Inc., St Lois,
Missouri, USA.
6. Gans B, 1972, Atlas of Oral Surgery, The CV Mosby Company, St Lois, USA.
7. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. 2002. Oral and Maxilofacial Pathology.
2nd ed. Philadelphia. W.B. Sounders CO.
8. Peterson LJ, Ellis E, Hupp JR, Tucker MR. 2003. Contemporary Oral and Maxillofacial
Surgery. 4thEd. St. Louis Missouri. Mosby Co.

10


11

Anda mungkin juga menyukai