kader bangsa yang berbudi luhur dan bertakwa kepada alh SWT. Oleh karena itu dengan berfikir secara filosofis,
diharapkan pendidik dapat menemukan format pendidikan Islam yang ideal untuk tercapainya tujuan pendidikan
Islam.
Alquran dan Assunnah memberikan dasar-dasar yang memadai untuk mengembangkan landasan filosofis bagi
pendidikan, yang dapat kita sebut sebagai Filsafat Pendidikan Islam. Dalam hal ini pemikiran yang didasarkan pada
doktrin-doktrin Alquran dan Assunnah tersebut harus mampu diaplikasikan dalam tataran praktis-pragmatis. Secara
ontologis pemikiran ini berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, yang secara idealis mencapai ultimate-goal
sebagai insan-kamil. Adapun dalam konteks kehidupan duniawi hendak membina potensi-potensi manusia agar
mampu melaksanakan amanah Allah sebagai khalifah di muka bumi. Yaitu diri-diri yang mampu berbuat dan
bekerja didasari oleh akhlak terpuji, dan secara bersama-sama dalam komunitas membangun peradaban dan
kebudayaan yang berbasis pada kesadaran ruhani.
2
Sekilas teori “tabularasa” ala John Locke terlihat tidak bermasalah. Namun ketika diteliti lagi ini sangat bermasalah.
Karena dasar pemikiran yang sudah “bercerai” dengan agama maka konsekuensinya juga apa yang menjadi teorinya
juga tidak berkaitan dengan yang namanya “Tuhan”.
Dalam teori tabularasa seorang anak adalah seperti kertas putih, belum punya warna apa-apa, polos. Namun tidak
demikian dalam sudut pandang Islam.
Setiap manusia itu akan lahir dengan fitrahnya masing-masing. Dan fitrah setiap manusia itu adalah mengakui ke
“Esa”an Allah. Setiap manusia itu fitrahnya adalah bertauhid, namun orangtuanyalah yang kelak menjadikannya
yahudi, nashrani, atau majusi. Seperti yang di abadikan Allah dalam surat al araf ayat 172
“…………………. bukankah Aku ini tuhanmu? Mereka menjawab “betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi.”
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam). (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah
menciptakanmu dengan menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Maka fitrah manusia itu sejatinya adalah Islam. Menurut buya Hamka dalam tafsir Al Azhar lazimilah atau tetaplah
pelihara fitrahmu sendiri, yaitu rasa asli murni dalam jiwamu sendiri yang belum kemasukan pengaruh dari yang
lain, yaitu mengakui adanya kekuasaan teringgi di alam ini, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa, mengagumkan,
penuh kasih sayang, indah dan elok.
Dan ketika dikatakan “menjadi diri sendiri” maka penjelasan yang paling tepat adalah menjadi sesuai dengan fitrah
kita sebagai manusia yang telah Allah ciptakan. Maka menjadi diri sendiri itu sebenarnya adalah kembali kepada
fitrah kita sebagai manusia, yaitu Islam.
3
Konten untuk pembelajaran
Berhubung pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka, jadi guru harus memberikan materi (konten) untuk siswanya.
4. Strategi Komunikasi
Menyangkut bagaimana siswa mengikuti pembelajaran, mengerjakan tugas, dan mengikuti ujian.
5. Jaringan Internet
Kelas Maya tidak bisa berjalan tanpa internet.Jadi ketersediaan internet adalah wajib
B
madrasah
S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada standart nasional. BAN-S/M mempunyai tugas merumuskan kebijakan operasional, melakukan
sekolah/madrasah