Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

1. Pneumonia adalah peradangan yang mengenai jaringan paru-paru yang bisa


diklasifikasikan sebagai radang infeksi dan non-infeksi. Penyebab faktor infeksi bisa
karena bakteri, virus, mikroplasma dan protozoa. Pneumonia non-infeksi bisa terjadi
karena usia tua, merokok, sistem imun yang lemah dan penyakit kronis seperti sakit
jantung dan diabetes.
2. Penyebab dari pneumonia Virus yang terbanyak ditemukan adalah Respiratory Syncytial
Virus (RSV), Rhinovirus, dan Parainfluenza Virus. Bakteri yang terbanyak adalah
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae type B, dan Mycoplasma
pneumonia.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia dibagi menjadi 3 faktor
yaitu: faktor balita, faktor lingkungan dam faktor perilaku.
4. Gejalanya didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40
derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat
berwarna kuning hingga hijau, nyeri perut, nafsu makan berkurang dan sakit kepala.
Tanda dan gejala lainnya adalah batuk non produktif, ingus (nasal discharge), suara nafas
lemah, retraksi interkostal, penggunaan otot bantu pernafasan, demam, ronkhi, sianosis,
leukositosis dan foto toraks yang menunjukkan infiltrasi melebar.
5. Mendiagnosis pneumonia dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis ;
pemeriksaan fisik keadaan umum, frekuensi napas, nadi; pemeriksaan penunjang :
pemeriksaan foto thorax dan pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan jumlah leukosit,
hitung jenis leukosit, pemeriksaan kultur dan pewarnaan sputum, Pemeriksaan C-reactive
protein, LED, dan Pemeriksaan uji tuberculin
6. Tatalaksana dapat diberikan Terapi antibiotic, terapi oksigen, apabila demam dapat
diberikan obat antipiretik

31

Anda mungkin juga menyukai