Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN

Sistem respirasi dan sistem endokrin

DISUSUN OLEH :

Nama : Indri Cyintia

Nim : 1800022

Hari praktikum : Rabu

Dosen : Mira Febrina M.Sc. Apt

Asdos : Dhea Ananda

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU
l. Tujuan praktikum

 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem endokrin dan pengaruh insulin terhadap cara kerja
tubuh.
 mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan peranan sistem dan mekanisme kerja sistem endokrin
dalam menjaga homeostasis tubuh serta mengenal organ yang terlibat dalam sistem endokrin
beserta peranannya masing-masing

ll. Tinjauan pustaka

Pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau pernapasan
dalam dan yang terjadi di dalam paru-paru bernama pernapasan luar. Udara ditarik ke dalam paru-paru
dan waktu menarik napas dan di dorong ke luar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas (Pearce,
2006).

Fungsi sistem pernapasan ialah mengambil oksigen dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk
mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ
respiratorik berfungsi dalam : Produksi bicara, membantu dalam proses berbicara, keseimbangan asam
basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia, pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme
asing yang masuk melalui proses pernapasan ke dalam tubuh, mengatur hormonal tekanan darah dan
keseimbangan hormon dalam darah

Respirasi melibatkan proses-proses berikut ini:

1. Ventilasi pulmonar (pernapasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dan saluran pernapasan dan
paru-paru.

2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan
kapiler pulmonal.

3. Respirasi internal, difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel jaringan.

4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan
produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel tubuh (Syaiffudin, 2009).

Organ-Organ Pernapasan

1. Nares anterior

Nares anterior adalah saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian
yang dikenal sebagai vestibulum (rongga) hidung. Vestibulum ini dilapisi epithelium bergaris yang
bergabung dengan kulit. Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebasus yang ditutup buku
kasar. Kelenjar itu bermuara ke dalam rongga hidung.

2. Rongga hidung
Dilapisi selaput rendir yang sangat kaya dengan pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring dan
selaput lender semua sinus yang mempunyai lubang masuk ke rongga hidung. Sewaktu udara masuk
memalui hidung, udara disaring melalui bulu-bulu yang terdapat di dalam vestibulum. Karena kontak
dengan permukaan lender yang dilaluinya, udara menjadi hangat, dan karena penguapan air dari
permukaan selaput lender, udara menjadi lembab.

3. Faring

Pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan esophagus sampai
ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang hidung, di belakang mulut dan di belakang
laring.

4. Laring

Terletak dibagian terendak faring yang memisahkan dari kolumna vetebrata, berjalan dari faring sampai
ketinggian vetebrata servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya.

5. Trakea

Trakea atau batang tenggorok kira-kira Sembilan sentimeter panjangnya. Trakea berjalan dari laring
sampai kira-kira ketinggian vetebrata torakalis kelima dan di tempat bercabang menjadi dua bronkus.
Trakea tersusun dari enam belas sampai dua puluh lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan
yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di belakang trakea, selain itu
juga memuat beberapa jaringan otot.

6. Bronkus

Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira vetebrata torakalis ke lima
mempunyai struktur yang serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan
lebih pendek dan lebih lebar

daripada yang kiri. Sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang yang
disebut bronkus lobus atas. Cabang ke dua timbul setelah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut
bronkus lobus bawah. Bronkus lobus tengah ke luar dari bronkus lobus bawah.

7. Paru-paru

Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru mengisi rongga dada, terletak di sebelah kanan
dan kiri dan di tengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya
yang terletak di dalam mediastimum. (Pearce, 2006).

C. Mekanisme Pernapasan

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu
pernapasan luar dan pernapasan dalam:.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.

Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan
masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara
(ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan (Syaiffudin, 2006).

a. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut. Fase inspirasi, Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Fase ekspirasi, Fase ini merupakan fase
relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma
yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi
dua tahap yakni, Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar,
akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. Selanjutnya,
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula,
mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar
dari paru-paru. (Guyton and John, 2006).

Sistem Pernapasan

Fungsi utama adalah untuk mendapatkan oksigen untuk digunakan oleh sel-sel tubuh & menghilangkan
karbon dioksida yang memproduksi sel. Termasuk saluran-saluran udara pernapasan yang menuju ke (&
keluar dari) paru-paru ditambah paru-paru sendiri

Jalur udara: rongga hidung (atau rongga mulut)> faring> trakea> utama bronkus (kanan & kiri)>
sekunder bronkus> bronkus tersier> bronkiolus> alveoli (tempat pertukaran gas). Pertukaran gas (O2 &
CO2) antara alveoli & darah terjadi dengan difusi sederhana: O2 berdifusi dari alveoli ke dalam darah &
CO2 dari darah ke alveoli.
Difusi membutuhkan gradien konsentrasi. Jadi, konsentrasi (atau tekanan) dari O2 di alveoli harus dijaga
pada tingkat yang lebih tinggi daripada dalam darah & konsentrasi (atau tekanan) CO2 di alveoli harus
disimpan di sebuah tuas lebih rendah daripada di darah.

Eksternal interkostalis ditambah kontrak diafragma untuk membawa inspirasi:

· Kontraksi otot interkostal eksternal> elevasi tulang rusuk & tulang dada> meningkat front-to-back
dimensi rongga toraks> menurunkan tekanan udara di paru-paru> bergerak udara ke paru-paru.

· Kontraksi diafragma> diafragma bergerak> ke bawah meningkatkan dimensi vertikal rongga toraks>
menurunkan tekanan udara di paru-paru> bergerak udara ke paru-paru.

Untuk napas:

Relaksasi otot-otot interkostal eksternal & diafragma> kembalinya diafragma, tulang rusuk, & tulang
dada ke posisi istirahat> mengembalikan rongga toraks volume preinspiratory> meningkatkan tekanan
dalam paru-paru udara> dihembuskan. (Syaiffudin, 2009).

Volume dan Kapasitas Paru-Paru

1. Volume paru-paru

Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau yang diekspirasi setiap kali bernapas normal,
besarnya kira-kira 500 ml pada laki-laki dewasa.Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra
yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan kuat. Volume cadangan
ekspirasi adalah volume udara ekspirasi maksimal yang diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir
ekspirasi tidal normal. Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru
setelah ekspirasi paling kuat.

2. Kapasitas paru-paru

Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru-paru, kadang-kadang perlu menyatukan dua
atau lebih volume di atas, kombinasi seperti itu disebut dengan kapasitas paru-paru.

a. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. Ini
merupakan jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkar ekspirasi normal dan
pengembangan paru-paru sampai jumlah maksimum.

b. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume
residu. Ini merupakan jumlah udara yang tersisa pada akhir ekspirasi normal.

c. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume
cadangan ekspirasi. Ini merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru-
paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan
sebanyak-banyaknya.
d. Kapasitas paru-paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru-paru sebesar
mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin, jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah dengan
kapasitas vital ditambah volume residu.

· Volume dan kapasitas paru-paru

pada wanita kira-kira 20-25 persen lebih kecil daripada pria dan lebih besar lagi pada orang yang atletis
dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis. (Nangsari, 1998).

· Penyakit Sistem Pernapasan

Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau kelainan
disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :

1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan

a. Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh bronkus yang
dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat
otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas.

b. Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.

c. Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.

d. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas.
Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.

e. Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.

f. Bronkitis, adalah radang pada bronkus.

2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

· Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan
peradangan pada dinding alveolus.

· Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-
bintil pada dinding alveolus.

· Masuknya air ke alveolus.

3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara

Ø Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.


Ø Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan
oksigen atau kurang darah alias anemia. (Mukhtar, 2002).

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya tidak melalui saluran
pengeluaran, melalui difusi ke pembuluh darah. Karena tidak memiliki saluran pengeluaran khusus,
kelenjar endokrin biasa disebut dengan kelenjar buntu. Sekresi dari kelenjar buntu adalah hormon.
Hormon adalah senyawa kimia tertentu yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Bagian tubuh
yang dipengaruhi oleh hormon disebut daerah sasaran / organ sasaran. Daerah sasaran hormon bisa
sangat luas (meliputi hampir seluruh bagian tubuh), namun ada juga yang spesifik terhadap organ
tertentu saja.

Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat kimia (hormon)
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Sistem endokrin bekerja sama dengan sistem syaraf yang
mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kerja sistem endokrin
lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk mecapai sel target hormon harus
mengikuti aliran system transportasi.

Salah satu fungsi terpenting sistem endokrin sistem endokrin adalah mempertahankan
lingkungan internal. Keadaan stabil ini disebut sebagai homeostatis. Mekanisme homeostatis
mengimbangi perubahan kondisi eksternal.

Fungsi kelenjar endokrin :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh
tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3.Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.

4. Merangsang pertumbuhan jaringan.

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.

6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral, dan air.

Hormon Insulin

Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yangdiproduksi oleh tubuh kita
dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan
sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar
tubuh, dapat berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika diberikan
melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan diserap kedalam aliran
darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood
glucose) dan merubah glucose menjadi energi. Efek metabolik terapi insulin :

· Menurunkan kadar gula darah puasa dan post puasa

· Supresi produksi glukosa oleh hati

· Stimulasi utiliasi glukosa perifer

· Oksidasi glukosa/penyimpangan di otot

· Perbaiki komposisi lipoprotein abnormal

· Mengurangi glucoe toxicity

· Perbaiki kemampuan sekresi endogen

· Mengurangi glicosilated end product

lll. Alat dan bahan

Alat : Stetoskop, kapas,gelas piala, alat suntik.

Bahan : Etanol 70%, ikan mas, larutan glukosa, larutan insulin(novomix), air biasa.
lV. Cara kerja

Sistem respirasi

a. Proses inspirasi dan ekspirasi

 Ukurlah rongga dada rekan praktikan pada saat mengalami respirasi normal ( inspirasi dan ekspirasi
normal)
 Diukur pula rongga dada rekan praktikan saat menarik nafas dalam (inspirasi dan ekspirasi normal)
 Bagian rongga dada diukur adalah daerah axial dan xiphoid
b. Bunyi pernafasan

 Menempatkan stetoskop pada berbagai posisi di punggung


 Didengarkan bunyi pernafasan rekan praktikan
 Dihitung frekuensi pernafasan ( jumlah pernafasan / menit)

Sistem endokrin

 Tempatkan seekor ikan ke dalam wadah yang berisi 100 sampai 200 cc air yang sudah ditambahkan
insulin 100 unit permintaan sebanyak 1,4 ;1,2 ; 1,0 ml
 Amati gejala-gejala yang terjadi pada ikan sebagai akibat insulin dan air berdifusi melalui membran
insang menuju ke aliran darah. gejala gejala yang muncul iritabilitas ,konvulsi dan koma. Mengapa
bisa terjadi gejala tersebut?
 setelah ikan mengalami tahap, ikan dipindahkan ke dalam wadah yang berisi 5% glukosa dalam air
 Amati hingga ikan kembali normal dengan adanya glukosa keadaan ikan pulih kembali mengapa bisa
terjadi hal demikian

V. Hasil

Kel Axial Xiphoid Bunyi Frekuensi

Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Normal Lari Normal Lari
normal normal max normal normal max

1 85,5 86 88 78,8 77,5 77,5 N N 16 54

2 95 95 99 92 89 83 N N 20 64
Kel Axial Xiphoid Bunyi Frekuensi

3 99 100 128 84 90 95 N N 37 69

4 102 101,2 102,5 88 88 89 TN TN 20 23

5 80 78 83 73 76 70 N N 25 33

6 85 80 95 78 82 76 N N 15 36

Ket: N= normal

TN= Tidak normal

SISTEM ENDOKRIN

KEL LARUTAN MENIT KOMA PULIH


INSULIN
Iritabilitas konvulsi (menit) (menit)

1 Novomix 1,4 6.21 1.35 12.41 2.13

2 Novomix 1,2 6.07 3.00 16.57 2.38

3 Novomix 1,0 6.00 3.00 30.00 1.00

4 Novorapid 1,4 4.20 5.35 40 detik 60 detik

5 Novorapid 1,2 3.05 3.30 20.21 42 detik

6 Novorapid 1,0 3.39 4.19 29.26 23.36

PARAMETER AIR BIASA

1 2 3 4 5 6

GERAKAN N N N N N N
BADAN

GERAKAN N N N N N N
EKOR
PARAMETER AIR BIASA

GERAKAN N N N N N N
SIRIP

GERAKAN N N N N N N
MULUT

LENDIR SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT


LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR

POSISI TUBUH N N N N N N

KONVULSI TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK


ADA ADA ADA ADA ADA ADA

KOMA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK


ADA ADA ADA ADA ADA ADA

GERAKAN N N N N N N
AKHIR

PARAMETER LARUTAN INSULIN

1 2 3 4 5 6

GERAKAN CEPAT CEPAT LAMBAT CEPAT LAMBAT CEPAT


BADAN

GERAKAN CEPAT CEPAT LAMBAT CEPAT LAMBAT CEPAT


EKOR
PARAMETER LARUTAN INSULIN

GERAKAN CEPAT CEPAT LAMBAT CEPAT LAMBAT CEPAT


SIRIP

GERAKAN LAMBAT CEPAT LAMBAT CEPAT CEPAT CEPAT


MULUT

LENDIR BANYAK BANYAK BANYAK BANYAK BANYAK BANYAK


LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR

POSISI TUBUH MIRING MIRING MIRING MIRING MIRING MIRING

KONVULSI KEJANG KEJANG KEJANG KEJANG KEJANG KEJANG

KOMA KOMA KOMA TIDAK TIDAK KOMA KOMA


ADA ADA
KOMA KOMA

GERAKAN MATI MATI NORMAL MATI MATI NORMAL


AKHIR

PARAMETER LARUTAN GLUKOSA

1 2 3 4 5 6

GERAKAN NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


BADAN KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI

GERAKAN NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


EKOR KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI

GERAKAN NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


SIRIP KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI

GERAKAN NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


MULUT KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI

LENDIR SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT SEDIKIT


LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR LENDIR

POSISI TUBUH NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI KEMBALI

KONVULSI TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK


ADA ADA ADA ADA ADA ADA
PARAMETER LARUTAN GLUKOSA

KOMA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK


ADA ADA ADA ADA ADA ADA
KOMA KOMA KOMA KOMA KOMA KOMA

GERAKAN NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL


AKHIR

Perhitungan :

Larutan novomix 1,4

100 ui x ml x X = 1,4 x 10 ml

X = 14 ml : 100

= 0,14 ui/ml

Larutan novomix 1,2

100 ui / ml x X = 1,2 x 10 ml

X = 12 ml :100

= 0,12 ui /ml

Larutan novomix 1,0

100 ui/ml x X = 1,0 x 10 ml

X = 10 ml :100

= 0,1 ui/ ml

Vl. Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang sistem respirasi dan sistem endokrin.

Sistem respirasi adalah sekumpulan organ yang bekerja untuk proses pernapasan manusia. Organ-organ
tersebut di antaranya adalah hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Sistem
respirasi disebut juga dengan sistem pernapasan yang memiliki dua tugas utama yaitu membawa
oksigen ke seluruh tubuh agar sel-sel berfungsi dengan baik dan membantu tubuh mengeluarkan karbon
dioksida atau zat-zat limbah.

Pada proses inspirasi dan ekspirasi pada percobaan ini merupakan respirasi dada karena mengukur
perubahan ukuran dada ketika melakukan proses inspirasi dan ekspirasi. Pada percobaan, ketika proses
inspirasi dan ekspirasi dilakukan dan dilakukan pengukuran pada dada tepat di daerah axila dan xiphoid
(daerah yang lurus dengan ketiak), maka hasil yang didapat ukuran dada ketika melakukan inspirasi lebih
besar daripada ekpirasi. Hal ini disebabkan oleh proses inspirasi dan ekspirasi itu sendiri. Pada proses
inspirasi dan ekspirasi komponen organ yang terlibat sama, tetapi berbeda pada komponen organ yang
berbeda. Proses inspirasi merupakan proses memasukkan udara ke dalam tubuh. Fase ini berupa
berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk
ke dalam tubuh. Ketika memasukkan udara ke dalam tubuh, rongga dada membesar, tulang rusuk
tertarik ke atas dan otot diafragma lurus. Sedangkan pada proses ekspirasi merupakan proses
mengeluarkan udara dari dalam tubuh. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil
dan otot diafragma melengkung. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. Pada data
diatas kelompok 1,2,3,5,6 hasil yg didapat Normal sesuai dengan teori yaitu

Xifoid :

 Ins. Normal =75 cm


 Eks. Normal = 74 cm
 Ins. Maximal =72 cm
Axial :

 Ins. Normal =84 cm


 Eks. Normal =82 cm
 Ins. Maximal = 87 cm

Sedangkan pada data kelompok 4 itu hasil yg didapat Tidak normal dengan data yg sesuai dengan teori.
Faktor yang mempengaruhi jumlah volume pernapasan ialah usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin,
aktivitas yang dilakukan, suhu (cuaca), kebiasaan olahraga dan riwayat pekerjaan.

Dalam percobaan sistem endokrin kali ini menggunakan ikan mas dan nantinya akan diberikan insulin
dalam satu wadah, sehingga kita dapat mengamati bagaimana pengaruh insulin terhadap pergerakan
ikan. Setelah ikan dimasukkan kedalam wadah dan telah ditambahkan insulin, ikan mengalami
perubahan pergerakn dan aktivitasnya. Setelah beberapa waktu dimasukkan insulin dalam wadah yang
didalamnya terdapat ikan, ikan mulai terlihat gelisah dan pergerakannya juga mulai sedikit menurun jika
dibandingkan dengan aktivitas sebelum diberikan insulin. Setelah itu, ikan akan mengalami konvulsi
ditandai dengan hilangnya keseimbangan ikan yaitu dengan posisi ikan yang mulai tidak stabil, mulai
lemas dan aktifitas ikan semakin menurun. Hal itu dikarenakan peristiwa difusinya insulin melalui
membran insang menuju aliran darah ikan. Dimana insulin memiliki fungsi sebagai pengontrol
keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan
sel.Masuknya insulin kedalam darah ini yang secara berlebihan menyebabkan glukosa yang ada pada
darah menjadi berkurang sehingga glukosa yang akan dirubah menjadi energi tidak ada, tapi
pengambilan glukosa terus berlanjut sehingga energi ikan berkurang bahkan habis dan menyebabkan
ikan mengalami iritabilitas, konvulsi. Turunnya kadar gula darah ini disebut dengan hipoglikemia yang
akan mempengaruhi sistem metabolisme pada ikan. Setelah ikan mengalami konvulsi maka ikan akan
dipindahkan kedalam wadah yang berisi air dan gula (glukosa) dan seiring berjalannya waktu aktivitas
ikan akan kembali seperti semula. Ikan menjadi normal kembali karena glukosa masuk melalui membran
insang kedalam aliran darah sehingga menyebabkan kadar gula pada darah ikan kembali ada. Karena
glukosa yang merupakan sumber energi utama telah ada, menyebabkan metabolisme glukosa menjadi
energi dan glikogen kembali normal.

Vl. Kesimpulan

 Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa sistem pernapasan adalah proses terjadinya
pertukaran gas di dalam jaringan atau pernapasan dalam dan yang terjadi di dalam paru-paru. Organ
sistem pernapasan adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru-paru. Kapasitas paru-paru
terdiri dari kapasitas inspirasi dan ekspirasi, kapasitas tidal, kapasitas paru-paru total dan kapasitas
vital. Faktor yang mempengaruhi jumlah volume pernapasan ialah usia, tinggi dan berat badan, jenis
kelamin, aktivitas yang dilakukan, suhu (cuaca), kebiasaan olahraga dan riwayat pekerjaan.
 Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat kimia (hormon)
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
 Insulin berfungsi sebagai keseimbangan tahap glukosa dalam darah danbertindak meningkatkan
pengambilan glukosa oleh badan sel
Vlll. Pertanyaan

Sistem respirasi

1. manusia bernapas untuk memenuhi kebutuhan oksigen Mengapa tubuh manusia memerlukan
oksigen

Jawab : karena oksigen digunakan tubuh untuk proses metabolisme tubuh yaitu respirasi. Pada proses
ini oksigen digunakan untuk memecah karbohidrat menjadi energi, jika kita tidak mendapatkan oksigen
tentu saja kita tidak memperoleh energi untuk aktivitas tubuh jadi oksigen sangat penting untuk
kehidupan kita

2. Bedakan antara respirasi internal dan eksternal. Tuliskan tahap-tahap dalam respirasi eksternal

Jawab : Perbedaan mendasar antara respirasi internal dan eksternal adalah dalam proses dan produk.
Respirasi internal adalah serangkaian proses metabolisme yang terjadi di dalam sel sedangkan respirasi
eksternal adalah proses fisik inhalasi, pertukaran gas, dan pernafasan. Ini adalah perbedaan utama
antara respirasi internal dan eksternal. Perbedaan lain antara respirasi internal dan eksternal adalah
bahwa respirasi internal menghasilkan molekul energi ATP sedangkan respirasi eksternal tidak
menghasilkan atau menggunakan energi.

Tahap dalam respirasi eksternal : Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan
masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat
difusi. Pada saat yang sama darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan.

3. Definisikan berbagai volume dan kapasitas paru

Jawab :

Volume

 Volume udara tidal adalah volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas
normal. Volume udara tidal bervariasi tergantung pada tingkat kegiatan seseorang. Pada kondisi
tubuh istirahat, volume udara tidal sebanyak kira-kira 500 mililiter pada rata-rata orang dewasa
muda, dan besarnya akan meningkat bila kegiatan tubuh meningkat.
 Volume Cadangan Inspirasi (VCI) adalah volume udara yang dapat dihisap dengan kekuatan inspirasi
yang lebih kuat setelah volume tidal dilakukan, pada keadaan normal sebanyak kira-kira 3000
mililiter.
 Volume Cadangan Ekspirasi (VCE) adalah volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan (dihembuskan)
dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal sebanyak kira-kira 1000
mililiter.
 Volume Residu (VR) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi
kuat, kira-kira sebanyak 1500 mililiter.
Kapasitas paru paru

 Kapasitas Inspirasi (KI)


sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. Kapasitas inspirasi merupakan
jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang mulai ekspirasi normal dan mengembangkan paru-
parunya sampai jumlahnya maksimum (kira-kira 3500 ml).

 Kapasitas Residu Fungsional (KRF)


sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu. Besarnya kapasitas residu
fungsional adalah udara yang tersisa dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2500 ml).

 Kapasitas Vital (KV)


sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi.
Kapasitas vital ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang
setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (kira-kira 4500 ml).

 Kapasitas total paru-paru


adalah volume maksimum dimana paru-paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi
paksa atau sama dengan kapasitas vital ditambah dengan volume residu (kira-kira 6000 ml).
4. Menurut pendapat apakah Kapasitas vital paru-paru seseorang dapat ditingkatkan dengan latihan
atau olahraga secara teratur? Jelaskan pendapatmu.

Jawab : Bisa. Dengan olahraga teratur kita akan terbiasa menggunakan pernapasam perut. Berbeda
dengan pernapasan dada yg sering kita lakukan. Pernapasan perut akan membuat kita mengambil gas
O2 lebih banyak dari pada pernapasan dada. Sehingga bisa menaikkan kapasitas vital paru paru.

5. Bandingkan rata-rata Kapasitas vital olahragawan dengan non olahragawan Apakah terdapat
perbedaan.Mengapa demikian?

Jawab : Ya. Karna olahragawan terlatih untuk melakukan pernapasan lebih dalam daripada pernapasan
biasa, berbeda dengan non olahragawan yg jarang dilatih. Ketika seseorang sedang berolahraga, tubuh
menggunakan energi. Tentunua ketika energi ini habis maka beliau akan memerlukan energi tambahan.
Berdasarkan proses metabolisme, untuk menghasilkan energi diperlukan adanya gas O2. Maka beliau
akan bernapas lebih dalam daripada yg biasa, agar mendapatkan kebutuhan energi yg bnyak. Inilah
mengapa olahragawan memiliki kapasitas vital paru paru yg lebih besar daripada non olahragawan.

6. Definisikan istilah berikut hipoksia hipoksik, hipoksia anemik,hipoksia sirkulasi,hipoksia histotoksik,


hiperkapnia, hipokapnia, hiperventilasi, hipoventilasi,hiperpnu,apnu dan dispnu

Jawab :

 Hipoksia hipoksik
Kondisi ini terjadi saat darah pada arteri tubuh kekurangan oksigen, karena adanya penurunan sirkulasi
udara di paru-paru. Tekanan oksigen pun menjadi lebih rendah di paru-paru dan darah arteri.

 Hipoksia anemik
Kondisi yang terjadi saat kemampuan darah yang membawa oksigen berkurang kapasitasnya, sehingga
darah kekurangan oksigen.

 Hipoksia sirlulasi
keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah atau HB tidak mampu membawa oksigen ke jaringan
oleh karena kegagalan sirkulasi

 Hipoksia histotoksik
kondisi ini terjadi ketika terjadi gangguan pada sel dalam menggunakan oksigen.

 Hiperkapnia
keadaan tekanan parsial karbondioksida yang tidak normal dalam darah

 Hipokapnia
dapat disebabkan oleh kadar CO2 dalam tubuh menurun

 hiperventilasi
dapat disebabkan oleh hal-hal diluar penyakit contohnya mual cemas
 Hipoventilasi
keadaan dimana nafas yang berlebihan akibat kecemasan atau peningkatan frekuensi bernapas

 Hiperapnu
meningkatnya ventilasi paru-paru yang dihubungkan dengan kebutuhan mekanisme karena kebutuhan
O2 yang meningkat

 Dispnu
pernapasan sulit bernapas ditandai dengan nafas pendek dan penggunaan obat bantu pernapasan

 Apnea
Perhentian sementara bernapas selama beberapa menit selamat tidur

Sistem endokrin

1. Jelaskan fungsi endokrin secara umum!


Jawab :
 Penghasil hormon : Kelenjar endokrin adalah mekanisme yang memproduksi hormon yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia, yang kemudian disalurkan ke darahkalau-kalaudiperlukan oleh
jaringantubuh bagian tertentu.
 Pengontrol aktivitas : Fungsi lain dari kelenjar endokrin adalah sebagai pengontrol aktivitas, yang
dimaksud di sini adalah aktivitas kelenjar. Jadi berfungsi sebagai pengontrol adalah agar kelenjar
berfungsi dengan normal, dan optimal.
 Merangsang aktivitas : Kelenjar endokrin juga bertugas merangsang aktivitas darisuatukelenjar, yang
kemudian diteruskan ke sistem sarafuntuk merealisasikan efek dari suatu rangsangan tersebut.
 Pertumbuhanjaringan : Berperan dalam upaya pengoptimalan dan pertumbuhan jaringan pada
tubuh, agar tetap tercipta kondisi jaringan yang bekerja dengan maksimal.
 Pengatur metabolisme dalam tubuh : Berguna mengatur metabolisme, sistem oksidasi tubuh, dan
meningkat sistem absorpsi pada tubuhdan juga pada usu halus.
 Mengatur zat : Kelenjar endokrin juga mampu bekerja mengatur fungsi zat, meliputi metabolisme
lemak, protein, vitamin, mineral, air, dan hidrat aranga agar tetap optimal.
2. Jelaskan klasifikasi, fungsi dan sifat-sifat hormon!
Jawab :
Berdasarkan Struktur Kimianya
 Hormon amina
Hormon ini ialah molekul hormon paling sederhana, modifikasi dari senyawa asam amino tyrosine
contohnya ialah seperti hormon tiroid epineprin serta norepineprin.
 Hormon steroid
Molekul hormon steroid ini ialah derivat kolesterol. Contohnya ialah seperti testosteron,estrogen,
progesteron, mineralokortikoids, glukokortikoid. Steroid tersebut bisa atau dapat melintasi membran
plasma.
 Hormon protein atau peptida
Molekul hormon protein ini tersusun dari rantai asam amino. Hormon ini juga adalah kelompok terbesar
serta diarahkan oleh mRNA diendoplasmic rektikulum, sebagian besar nya itu dibentuk sebagai
pheromone. Contohnya ialah Insulin, hypothalmus-signaling hormons. Hormon protein tersebut tidak
dapat atau bisa melintasi membran plasma.

Berdasarkan sifat kelarutannya


 Lipofilik, ini adalah kelompok hormon yang dapat atau bisa larut dalam lemak, contohnya ialah
seperti progesteron, estrogen, aldosteron, tiroksin
 Hidrofilik, ini adalah kelompok hormon yang dapat atau bisa larut dalam air, contohnya ialah seperti
glokagon, insulin, ACTH

Berdasarkan lokasi reseptor hormon


 Hormon yang berhubungan dengan reseptor intraseluler
 Hormon yang berhubungan dengan reseptor permukaansel /plasma membran

Berdasarkan tempat bekerjanya


 Autokrin, ini adalah hormon yang bekerja pada sel yang mensintesis hormon itu sendiri. Contohnya
ialah seperti insulin-like growth factor (IGF-1)
 Parakrin, ini merupakan jenis hormon yang bekerja disel-sel sekitar, contohnya ialah seperti insulin
yang disekresikan dari sel β pankreas serta juga kjemudian mempengaruhi sekresi glukagon itu oleh
sel α pancreas
 Neuroendokrin, ini adalah hormon yang disintesis di dalam sel saraf kemudian dilepaskan ke aliran
darah itu menuju organ target. Contohnya ialah oksitosin
3. Jelaskan gambar berikut:

 Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini
dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur
kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap
hormon lainnya.
 Kelenjar adrenal merupakan kelenjar kecil yang berperan dalam memproduksi beberapa jenis
hormon di dalam tubuh.
 Kelenjar pituitari, atau hipofisis, adalah kelenjar produsen hormon-hormon tertentu yang
bertindak sebagai pengedali berbagai aspek tubuh manusia.
 Pankreas adalah kelenjar yang berada di belakang perut bagian atas dan berfungsi membantu
pencernaan. Pankreas dapat menghasilkan enzim yang disekresikan ke usus kecil, mencerna protein,
lemak, dan karbohidrat.
 Ovarium (indung telur) Selain memelihara sel telur, indung telur juga berfungsi memproduksi
hormon estrogen dan progesteron.
 Testis adalah organ yang sangat penting penting pada sistem reproduksi pria. Fungsi testis
adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron
4. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai feed back negatif !
Jawab : Umpan balik negatif berperan dalam mempertahankan homeostatis sekresi dan hormon yg spesifik
dianotof oleh eprubahan fisiologi.
Contoh nya : kadar gula plasma dan respon insulin

5. Jelaskan penyakit yang dapat timbul akibat kerusakan endokrin!


Jawab :
 Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika pankreas tidak
menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan
optimal.Gejala diabetes dapat meliputi: Haus atau lapar yang berlebih,Kelelahan,Sering buang air
kecil,Mual dan muntah.
 Akromegali
Akromegali adalah gangguan ketika kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebih.
Ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama pada tangan dan kaki. Gejala akromegali
biasanya meliputi: Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar,Tangan atau kaki yang terlalu
besar atau bengkak,Perubahan struktur tulang muka.
 Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat kerusakan kelenjar
adrenal.Gejala penyakit Addison biasanya meliputi: Depresi,Diare,Kelelahan,Sakit kepala.
 Sindrom Cushing
Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejala dari
sindrom cushing biasanya, meliputi: Buffalo hump (lemak di antara bahu, seperti punuk),Diskolorasi kulit
seperti memar,Kelelahan,Merasa sangat haus.
 Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi hormon
tiroid. Gejala penyakit graves biasanya meliputi: Mata menonjol,Diare,Kesulitan tidur,Kelelahan dan
kelemahan.
 Hashimoto’s Thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun yang menyebabkan
hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah. Gejalanya meliputi: Intoleransi terhadap
dingin,Konstipasi,Rambut kering dan rontok,Kelelahan.
lX. Lampiran
X. Daftar Pustaka

Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Guyton, A.C and John E. Hall. 2006. Textbook Of Medical Physiology. Elsevier, Singapore.

Mukhtar, I. 2002. Penatalaksaan Penyakit Paru Akibat Kerja. UI Press, Jakarta.

Nangsari, S. 1998. Pengantar Fisiologi Manusia. Depdikbud, Jakarta.

Pearce, E. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Syaifuddin, 2006. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Penerbit Salemba
Medika, Jakarta.
Syaifuddin, 2009. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

Tjokroprawiro A, 1999. Diabetes Mellitus and syndrome 32 (A step forward toera of globalisation-2003.
JSPS-DNC symposium, Surabaya

Ware, L.B and Matthay, M.A .2005. Clinical Practice. Acute Pulmonary Edema. Medical Press, England.

Anda mungkin juga menyukai