Anda di halaman 1dari 6

RESUME HASIL RISET DARI JURNAL

”Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Usaha Ternak Sapi Perah Di Kabupaten

Kuningan”

Dosen Pengampu :

Drs. Eko Agus ., MAB

Oleh :

Tri Ismi Amelia (201869100045)

PROGAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

2019
Judul Jurnal : Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Usaha Ternak Sapi Perah Di

Kabupaten Kuningan

Tahun : 2013

Penulis : Tiara Yuhanria, Nunung Noor Hidayat, dan Hermin Purwaningsih

Latar Belakang

Latar belakang jurnal ini untuk Mengetahui pengaruh jumlah ternak, jumlah anggota

keluarga, umur peternak,pendidikan peternak, curahan jam kerja dan lama beternak terhadap

kontribusi pendapatan perempuan keluarga peternak.Metode penelitian yang digunakan adalah

metode survey dengan metode pengambilan sampel lokasi menggunakan metode purposive

sampling dan metode pengambilan sampel responden menggunakan metode sensus. Besarnya

sampel yang diambil adalah 85 responden.Kabupaten Kuningan yang terdapat di kecamatan

Cigugur, Kramatmulya, dan Cilimus.

Variabel yang diamati adalah jumlah kepemilikan ternak , jumlah anggota keluarga , umur

peternak, pendidikan peternak dan curahan jam kerja , lama beternak sebagai variabel

independen serta kontribusi pendapatan keluarga peternak sebagai variabel dependen.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besarannya kontribusi pendapatan tenaga kerja perempuan terhadap total

pendapatan usaha ternak sapi perah di Kabupaten Kuningan.

2. Mengetahui pengaruh jumlah ternak, jumlah anggota keluarga, umur peternak,

pendidikan peternak, curahan jam kerja dan lama beternak terhadap kontribusi

pendapatan perempuan keluarga peternak.


Metode

Metode penelitian yang digunakan dari data primer dan data sekunder Penelitian dilakukan

selama 5 minggu dengan mengambil tempat di Kabupaten kuningan. Sasaran penelitian ini

adalah perempuan anggota peternak yang terlibat di dalam usaha peternakan sapi perah di

Kabupaten Kuningan

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah kepemilikan ternak sebagian besar di atas

7ekor yaitu sebanyak 54 orang.3,48 ekor.Menurut Menteri Negara Riset dan Teknologi , bahwa

usaha peternakan keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi perah yang dipelihara

minimal 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal kepemilikan

sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 liter/hari. Jumlah anggota

keluarga merupakan salah satu motivasi bagi kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan

hidup keluarganya.Jumlah anggota keluarga dapat pula dijadikan pertimbangan dalam

mengambil keputusan mengenai kemajuan usaha peternakan yang dijalankan dan membantu

menangani baik dalam pemeliharaan ataupun hal lain dalam usaha peternakannya.

57 tahun keatas. Semakin tinggi umur seseorang maka ia lebih cenderung untuk berpikir lebih

matang dan bertindak lebih bijaksana. Secara fisik akan mempengaruhi produktifitas usaha

ternak, dimana semakin tinggi umur peternak umur maka kemampuan kerjanya relatif

menurun. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan peternak yang

terbanyak adalah pendidikan SD yaitu sebanyak 76 orang . Rataan pendidikan peternak

perempuan yang terlibat dalam usaha ternak sapi perah berada dalam kategori rendah yaitu

5,19 tahun. Rendahnya tingkat pendidikan tersebut akan berpengaruh terhadap produktifitas

kerja. Mulyadi menyatakan bahwa peningkatan kualitas pekerja yang akan dicerminkan oleh
tingkat pendidikan rata-rata semakin baik,yang akan memberikan dampak positif terhadap

produktifitas tenaga kerja.

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa kontribusi kerja perempuan cukup besar adalah

membersihkan kandang dan memerah susu. Hal ini disebabkan letak kandang berada di sekitar

rumah tinggal mereka, sehingga pekerjaan tersebut dapat di kerjakan oleh istri peternak tanpa

mengganggu pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan Tabel 2 diketahui

hasil rataan curahan jam kerja peternak perempuan sebesar 1,4 jam/hari, didapat dari rataan

kegiatan membersihkan kandang, memandikan ternak, memberi pakan, memerah sapi dan

kegiatan lain. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap biaya penyusutan kandang dan

peralatan, tenaga kerja tetap, pajak, sewa tanah, bunga pinjaman dan biaya variabel . Pada

Tabel 3 menunjukkan bahwa biaya variabel jauh lebih besar di banding biaya tetap, hal ini

disebabkkan biaya pakan yang sangat tinggi.

Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontribusi Pendapatan


Perempuan

Hasil analisis regresi pada Tabel 4 menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar

0,563. Hal ini menunjukan bahwa variansi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

dependen sebesar 56,3 persen. Selebihnya,43,70 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukan dalam model.Variabel tersebut diantaranya adalah tingkat ketergantungan ternak

tidak laktasi dan ternak laktasi , sebagai pekerjaan sampingan dan lain sebagainya.

Hasil analisis variansi diperoleh Fhitung sebesar 16,746 dan Ftabel 0,05 sebesar 3,963 yang

berarti Fhitung > Ftabel 0,05. Hal ini menunjukan bahwa persamaan garis regresi tersebut dapat

digunakan sebagai garis penduga pendapatan dengan tingkat signifikasi 95 persen.

Berdasarkan Tabel 4 secara parsial jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh nyata

terhadap kontribusi pendapatan keluarga peternak di Kabupaten kuningan. Hal ini di sebabkan
dalam penggunaan curahan jam kerja peternak belum optimal, sebenarnya peternak tersebut

masih mampu untuk memelihara beberapa ternak lagi, karena keterbatasan sapi, lahan dan

modal menjadikan jumlah kepemilikan di Kabupaten kuningan tidak berpengaruh nyata

terhadap kontribusi pendapatan keluarga peternak. Soekartawi bahwa Jumlah kepemilikan

ternak mempengaruhi pendapatan peternak, jumlah ternak yang dipelihara sangat

mempengaruhi efisien usaha, semakin banyak ternak yang dipelihara maka semakin tinggi

pendapatan.Hal ini dapat dimungkinkan tergantung terhadap kondisi dan keadaan sapi perah

itu sendiri.

Berdasarkan Tabel 4 variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap

kontribusi pendapatan perempuan keluarga peternak hal ini disebabkan besarnya jumlah

anggota keluarga tidak memberikan kontribusi yang positif terhadap usaha ternak yang

dipelihara.93,16 persen ada dalam umur yang produktif. Pada umur produktif ini umumnya

peternak akan cukup aktif dalam melaksanakan usaha ternaknya. Pada usia produktif, peluang

untuk diterimanya inovasi untuk responden tergolong tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa

sebagian besar peternak perempuan yang ada di Kabupaten Kuningan rata-rata berusia di atas

40 tahun dan jarang berusia muda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata jenjang pendidikan

peternak ialah 5,19 tahun atau rata-rata tamatan Sekolah Dasar.Pendidikan yang rendah

menyebabkan peternak tidak dapat menerima informasi atau inovasi dengan baik.

Kesimpulan

Tenaga kerja perempuan memberikan kontribusi terhadap total curahan jam kerja dan total

pendapatan pada usaha ternak sapi perah, rataan kontribusi pendapatan keluarga peternak sapi

perah di Kabupaten Kuningan sebesar 29,45 persen sedangkan rataan kontribusi pendapatan

kerja keluarga peternak sapi perah di Kabupaten Kuningan sebesar Rp. 12.410.645,76 /tahun.
Variabel curahan jam kerja memiliki pengaruh sangat nyata terhadap pendapatan kerja

perempuan keluarga peternak pada taraf signifikasi 99 persen.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari penelitian yang sudah dilakukan ini adalah, proses pendetailan data dan

penggunaan teori yang memadai. Sedangkan kekurangannya adalah, pada tabel yang ditujukan

tidak sama dengan penjelasan pada teori sehingga kurang bisa di pahami.

Anda mungkin juga menyukai