Anda di halaman 1dari 20

Mahasiswa

MANUAL PBL

SISTEM GASTROENTERO-HEPATOLOGI

Disusun oleh :
Tim Sistem GEH

Manual CSL ini untuk dipergunakan oleh


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
2020

1
KATA PENGANTAR

Buku Modul PBL dibuat untuk memudahkan mahasiswa Program Studi Kedokteran dalam

cara berpikir ilmiah, sistematis, dan juga dalam keterampilan medis.

Didalamnya terdapat empat modul PBL dengan judul Muntah Darah dan BAB Hitam

(modul I), Kuning/Ikterus (modul 2), Nyeri Perut Akut (modul 3), dan Konstipasi (modul 4).

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan

masalah penyakit gastroentero-hepatologi yang akan disajikan.

Terima kasih kepada FK UNHAS khususnya Tim Sistem GEH yang memberi ijin untuk
digunakan sebagian materinya dalam penyusunan modul ini. Pada buku PBL untuk tahun ajaran
2020/2019 mengikuti buku PBL tahun ajaran 2018/2019 terdapat sedikit perubahan pada skenario
dengan berdasar pada textbook dan sumber lain. Semoga dengan adanya perubahan ini dapat
membantu proses belajar dan mengajar sistem GEH.
Integrasi dengan Al-Islam pada modul ini mencakup tambahan sasaran pembelajaran
mengenai kemampuan menemukan ayat yang menggambarkan kebesaran Allah sebagai Pencipta.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan masukan serta saran untuk perbaikan ke depannya.
Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh dosen pengampu dan kontributor sehingga

modul ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan PSKd FKK UMJ.

Jakarta, September 2020


Penyusun

Tim Dosen Sistem Gastroentero-Hepatologi

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………..…………………………………………….. 2


Daftar Isi………………………………………………………………………. 3
Tata Tertib PBL ……………………………………………………………… 4
Modul PBL
• MODUL I (Muntah Darah) ……………................…....……….. 8
• MODUL II (Kuning/Ikterus) ………...............................………… 11
• MODUL III (Nyeri Perut Akut) ...............……………………….. 14
• MODUL IV (Konstipasi) .......................................................... 17

3
TATA-TERTIB DISKUSI TUTORIAL PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Mahasiswa PSKD - FKK Universitas Muhammadiyah yang mengikuti Diskusi Tutorial Sistem
GEH diharuskan mematuhi peraturan tata tertib sebagai berikut:
1. Kelompok Diskusi Tutorial terdiri atas 10-12 mahasiswa, diatur oleh bagaian Akademik
FKK-UMJ
2. Kelompok Diskusi ini difasilitasi oleh seorang Tutor yang merupakan bagian dari
kelompok diskusi
3. Anggota kelompok diskusi memilih seorang ketua dan sekretaris kelompok yang sebaiknya
berganti pada setiap modul/topik
4. Ketua kelompok bertugas untuk memimpin diskusi agar diskusi berjalan lancar
5. Sekretaris bertugas untuk menuliskan semua hasil diskusi pada kertas lembar balik di ruang
diskusi
6. Seluruh peserta harus hadir di ruang diskusi 10 menit sebelum diskusi dimulai, memakai
tanda pengenal resmi (name tag), berpakaian rapih, islami dan berperilaku sopan, selalu
menjaga ketertiban dan kebersihan (lihat buku panduan peraturan tata tertib)
7. Diskusi dilaksanakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar
8. Semua tas, buku dan barang-barang lain yang tidak diperlukan dalam kegiatan diskusi tidak
diletakkan di meja tempat berlangsungnya diskusi
9. Selama kegiatan pleno berlangsung mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan
handphone
10. Penilaian Tutorial meliputi aktivitas dalam diskusi kelompok, diskusi pleno dan laporan
hasil diskusi tutorial (wrap-up)
11. Laporan hasil diskusi tutorial (wrap-up) diserahkan ke sekretariat bagian akademik atau
sekretaris koordinator sistem GEH melalui E-learning setelah diskusi tutorial setiap modul
selesai dengan waktu yang sudah ditentukan.
12. Apabila tidak hadir dalam salah satu kegiatan tutorial, wajib untuk melapor ke bagian
akademik dengan membawa surat keterangan yang sah (dokter/orangtua/wali) dalam
waktu maksimal 3 x 24 jam.

4
Tugas Mahasiswa
Kegiatan pembelajaran metode tutorial menuntut keaktifan mahasiswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan sasaran belajar modul yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran meliputi :
1. Diskusi kelompok untuk identifikasi masalah dan membuat pertanyaan, konsep ilmiah
(hipotesis). Untuk mengarahkan diskusi, mahasiswa diminta untuk mempelajari secara
teliti dan membuat kata kunci scenario. Diskusi akan didampingi oleh tutor untuk 2 kali
pertemuan, masing-masing selama 3x50 menit, kelompok mahasiswa diwajibkan untuk
membuat laporan hasil diskusi dan diajukan saat panel diskusi.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual dengan menggunakan buku acuan, jurnal,
textbook atau melalui media elektronik lain yang tersedia ( internet, video) dan kemudian
hasil temuan dengan anggota keluarga.
3. Melakukan diskusi kelompok dalam rangka curah pendapat antar masing-masing anggota
kelompok melakukan Analisa informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Mahasiswa dapat melakukan konsultasi dengan narasumber yang sesuai untuk
mendapatkan pemahaman.
5. Mengikuti kuliah pakar dalam kelas.

LANGKAH PROSES PEMECAHAN MASALAH


1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario
2. Identifikasi problem dasar skenario dengan beberapa pertanyaan mendasar
3. Analisa problem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cara curah
pendapat (Brain storming)
4. Klasifikasi jawaban-jawaban tersebut ke dalam kelompok-kelompok dengan karakteristik
yang sama
5. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan skenario yang disajikan, Yang dilakukan oleh
mahasiswa sendiri
6. Belajar mandiri, untuk mencari informasi tambahan tentang kasus yang dihadapi.
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.

5
Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. CSL
4. Konsultasi pada pakar
5. Kuliah daring
6. Aktivitas pembelajaran individu diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar
slide, internet.

Jadwal Kegiatan
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi
kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua
dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Tujuan :
• Memilih ketua dan sekretaris kelompok
• Brain storming untuk proses 1-5
• Pembagian tugaas
3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan : untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dan pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi,analisa
dan sintesa dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan : untuk mencari informasi baru yang
diperlukan.
5. Diskusi mandiri, dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

6
Cara penyusunan laporan tersebut adalah sebagai berikut:

Format penulisan:
1. Diketik dengan menggunakan Microsoft Word, tipe huruf Times New Roman, ukuran 12,
spasi tunggal.
2. Diprint pada kertas HVS 70-80 gram, ukuran A4 atau softcopy.
3. Halaman judul berisi Judul Skenario, kelompok dan nama anggota kelompok serta NIM
(nomor Induk mahasiswa) masing-masing, nama Tutor, Program Studi, Universitas,
Tempat/kota dan Tahun
4. Halaman diberi nomor halaman di bagian kanan bawah
5. Pembahasan rangkuman harus mencantumkan daftar pustaka yang digunakan (pada
setiap akhir paragraf)
6. Daftar pustaka ditulis dengan sistem Harvard atau Vancouver
7. Jumlah daftar pustaka yang dipakai minimal lima (5) terdiri atas tiga (3) berbahasa
Indonesia dan dua (2) bahasa Inggris
8. Sumber pustaka rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam jurnal ilmiah
dan informasi digital (internet)

Susunan Laporan:
Terdiri dari:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, kegiatan yang dilakukan dan keluarannya,
rumusan masalah (secara singkat)
4. Laporan lengkap langkah demi langkah (langkah 1 sampai dengan 7)
5. Rangkuman Pembahasan sesuai dengan sasaran pembelajaran
6. Penutup (Simpulan dan Saran)
7. Daftar Pustaka

7
MODUL 1 : MUNTAH DARAH
(Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas)

PENDAHULUAN

Modul Muntah Darah Dan Bab Hitam (hematemesis melena) adalah bagian dari
Sistem Gastroenterohepatologi yang diberikan dalam bentuk Problem Base Learning (PBL) pada
mahasiswa semester V.
Modul terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan beberapa keluhan klinik yang
dapat ditemukan pada beberapa penyakit dimana memberikan gejala muntah. Skenario ini akan
digunakan sebagai titik awal untuk memulai eksplorasi, analisis dan memecahkan masalah yang
dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan belajar mandiri. Diskusi tidak hanya
difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan
keluhan tersebut
Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa diharapkan mempelajari modul ini sehingga
diskusi berjalan dengan lancar selama diskusi. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan
bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit modul.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah penyakit gastroentero-hepatologi yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Jakarta, September 2020


Tim Penyusun

8
MODUL I : MUNTAH DARAH (HEMATEMESIS)
SKENARIO 1 :

Seorang laki-laki umur 70 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan muntah darah hitam
bergumpal selama 2 hari. Pasien sudah 5 tahun mengeluh nyeri ulu hati hilang timbul. Sebelum
muntah darah, pasien minum obat anti nyeri sebanyak 3 tablet selama 2 minggu oleh karena nyeri
daerah sendi lutut. Sebelumnya pasien sering minum obat anti nyeri. Pasien belum berak setelah
muntah darah sampai saat ini. Pasien juga mengaku sering minum jamu.

SKENARIO 2 :

Seorang laki-laki usia 60 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar hitam cair dan
muntah darah merah kehitaman sejak 3 hari. Pasien sering mengeluh lemas dan terdapat
penurunan berat badan lebih dari 10 kg sejak 6 bulan terakhir. Terdapat riwayat minum alkohol
sejak 20 tahun terakhir. Pernah mengalami sakit kuning 10 tahun lalu.

Al-Islam :
1. Menjelaskan muntah darah berkaitan dengan najis menurut pandangan islam

9
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER KEPUSTAKAAN LAIN

1. Grant’s Atlas of Anatomy


2. Atlas Spaltehholz
3. Bagian gizi RSCM & PERSAGI. Penuntun diit, cetakan 17, Jakarta 1999
4. DeGowin RL, Brown DD : DeGowin’s Diagnostic Examination. 7th edition. McGraw-Hill,
Health Prefessions Division, New York, 2000.
5. Travis SPL, Taylor RH, Misiewicz JJ : Gastroenterology, second edition,Blackwell Science,
UK, 1998.
6. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, ed by Friedman SL, McQuaid KR,
Grendell JH., 2nd edition, Large Medical Books. McGraw-Hill Inc., New York, 2003.
7. Harrison’s Principles of Internal Medicine, ed by Fauci AS, Braunwald E et all., 15th edition,
McGraw-Hill Inc., New York, 2001.
8. Handbook of Gastroenterology, ed by Yamada T., Lippincott-Raven publish. New York, 1998.
9. Hadi S . Gastroenterologi. Penerbit Alumni, 1999.
10. Gastroenterological Endoscopy, ed by Classen M, Tytgat GNJ, Lightdale CJ., Thieme
Stuttgart, New York 2002.
11. Gastrointestinal Disease, Pathophysiology/Diagnosis/Management, ed by Sleisenger MH,
Fordtran JS, 5th edition, WB Saunders Comp., Philadelphia, 1993.
12. Mosby’s Crash Course Gastrointestinal System, ed by Cheshire E, Horton-Szar D, Smith P.,
Mosby International Ltd, London 1998.
13. Physiology, Diagnosis & Therapy in Gastrointestinal Motility Disorders, ed by Champion MC,
McCallum RW. The Medicine Publishing Found. Chicago USA, 1988.
14. Internal Medicine, ed by Stein JH, 4th edition, Mosby –Year Book Inc, St.Louis, 1994.
15. Netter’s Gastrointestinal Anatomy and Motility, selection from the Netter Collection of
Medical Illustrations, 2001, Novartis.

10
Modul 2:
Kuning/Ikterus
PENDAHULUAN

Modul KUNING/IKTERUS adalah bagian dari Sistem Gastroenterohepatologi (GEH)


yang diberikan dalam bentuk Problem Base Learning (PBL) pada mahasiswa pada semester V.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih scenario yang memaparkan beberapa symptom
klinik yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit dengan yang memberikan gejala kuning.
Skenario ini akan digunakan sebagai titik awal untuk memulai eksplorasi, analisis dan
memecahkan masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan belajar
mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan
semua aspek yang berhubungan dengannya.
Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh
dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap modul.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah penyakit infeksi yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Jakarta, September 2020

Tim Penyusun

11
MODUL 2: KUNING/IKTERUS
SKENARIO 1:
Pasien perempuan 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata dan kulit berwarna kekuning-
kuningan. Pasien mengalami demam beberapa hari sebelumnya disertai rasa mual dan nyeri pada
perut kanan atas, BAK berwarna seperti teh. Riwayat imunisasinya, pasien tidak mengetahui
pasti tentang imunisasi apa saja yang pernah diterimanya
Pemeriksaan fisik : tekanan darah 120/80 mmhg, Suhu: 38, 50C, frekwensi nafas 20 x/mnt,
Denyut nadi 90 x/mnt. Abdomen ditemukan nyeri tekan abdomen kanan atas

SKENARIO 2:

Seorang bayi perempuan berusia 1,5 bulan berat lahir 3250 gram diantar orang tuanya ke klinik
dengan keluhan utama tampak kuning sejak usia 2 hari dan tidak pernah hilang sampai saat ini.
Bayi mendapat ASI eksklusif sampai saat ini .Pasien tidak demam dan tampak aktif. Buang air
kecil kuning dan buang air besar biasa. Pasien lahir seksio secarea karena KPD > 24 jam.

12
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER KEPUSTAKAAN LAIN
1. Grant’s Atlas of Anatomy
2. Atlas Anatomi Sobotta
3. Textbook Gray’s Anatomy
4. Atlas Spaltehholz
5. Textbook Fisiologi Guyton
6. Bagian gizi RSCM & PERSAGI. Penuntun diit, cetakan 17, Jakarta 1999
7. DeGowin RL, Brown DD : DeGowin’s Diagnostic Examination. 7th edition. McGraw-Hill,
Health Prefessions Division, New York, 2000.
8. Travis SPL, Taylor RH, Misiewicz JJ : Gastroenterology, second edition,Blackwell
Science, UK, 1998.
9. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, ed by Friedman SL, McQuaid KR,
Grendell JH., 2nd edition, Large Medical Books. McGraw-Hill Inc., New York, 2003.
10. Harrison’s Principles of Internal Medicine, ed by Fauci AS, Braunwald E et all., 15 th
edition, McGraw-Hill Inc., New York, 2001.

13
Modul 3:

NYERI PERUT AKUT


PENDAHULUAN

Modul nyeri perut akut adalah bagian dari Sistem Gastroenterohepatologi (GEH) yang
diberikan dalam bentuk Problem Base Learning (PBL) pada mahasiswa semester V.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih scenario yang memaparkan beberapa gejala klinik
yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit dengan yang memberikan gejala nyeri perut akut.
Skenario ini akan digunakan sebagai titik awal untuk memulai eksplorasi, analisis dan
memecahkan masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan belajar
mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan
semua aspek yang berhubungan dengannya.
Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap modul.
Penyusun mengharaapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Jakarta, September 2020

Tim Penyusun

14
MODUL 3: NYERI PERUT AKUT

Skenario 1.
Seorang laki-laki, berusia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut secara mendadak
sejak 6 jam yang lalu dan disertai dengan mual, muntah dan diare Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 90x/menit, temperatur 400C. Pemeriksaan
abdomen ditemukan nyeri tekan kanan bawah, nyeri lepas (+), Rovsing sign positif , defense
muscular positif

Skenario 2.
Seorang anak laki-laki usia 3 tahun diantar ibunya datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri
perut yang dirasakan sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Selama satu minggu tersebut,
pasien buang air besar baru dua kali, padahal biasanya setiap hari. Konsistensi BABnya normal,
tidak berlendir dan tidak berdarah. Menurut ibunya, sebenarnya pasien sering mengeluh nyeri
perut yang hilang timbul setahun belakangan, karena dianggap nyeri perut biasa, tidak diperiksa
ke dokter.

Al-Islam:
1. Menjelaskan tata cara ibadah pada pasien dalam kondisi khusus.

15
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER KEPUSTAKAAN LAIN

1. Grant’s Atlas of Anatomy


2. Atlas Spaltehholz
3. Bagian gizi RSCM & PERSAGI. Penuntun diit, cetakan 17, Jakarta 1999
4. DeGowin RL, Brown DD : DeGowin’s Diagnostic Examination. 7th edition. McGraw-Hill,
Health Prefessions Division, New York, 2000.
5. Travis SPL, Taylor RH, Misiewicz JJ : Gastroenterology, second edition,Blackwell
Science, UK, 1998.
6. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, ed by Friedman SL, McQuaid KR,
Grendell JH., 2nd edition, Large Medical Books. McGraw-Hill Inc., New York, 2003.
7. Harrison’s Principles of Internal Medicine, ed by Fauci AS, Braunwald E et all., 15th
edition, McGraw-Hill Inc., New York, 2001.
8. Handbook of Gastroenterology, ed by Yamada T., Lippincott-Raven publish. New York,
1998.
9. Hadi S . Gastroenterologi. Penerbit Alumni, 1999.
10. Gastroenterological Endoscopy, ed by Classen M, Tytgat GNJ, Lightdale CJ., Thieme
Stuttgart, New York 2002.
11. Gastrointestinal Disease, Pathophysiology/Diagnosis/Management, ed by Sleisenger MH,
Fordtran JS, 5th edition, WB Saunders Comp., Philadelphia, 1993.
12. Mosby’s Crash Course Gastrointestinal System, ed by Cheshire E, Horton-Szar D, Smith
P., Mosby International Ltd, London 1998.
13. Physiology, Diagnosis & Therapy in Gastrointestinal Motility Disorders, ed by Champion
MC, McCallum RW. The Medicine Publishing Found. Chicago USA, 1988.
14. Internal Medicine, ed by Stein JH, 4th edition, Mosby –Year Book Inc, St.Louis, 1994.
15. Netter’s Gastrointestinal Anatomy and Motility, selection from the Netter Collection of
Medical Illustrations, 2001, Novartis.

16
Modul 4:
Susah buang air besar (Konstipasi)

SISTEM GEH

PENDAHULUAN

Modul ”susah buang air besar (konstipasi)” adalah bagian dari Sistem
Gastroenterohepatologi (GEH) yang diberikan dalam bentuk Problem Base Learning (PBL) pada
mahasiswa semester V.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan beberapa gejala klinik
yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit dengan yang memberikan gejala konstipasi.
Skenario ini akan digunakan sebagai titik start untuk memulai eksplorasi, analisis dan
memecahkan masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan belajar
mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan
semua aspek yang berhubungan dengannya.
Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap modul.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Jakarta, September 2020

Tim Penyusun

17
MODUL 4: KONSTIPASI
(SUSAH BUANG AIR BESAR)

Skenario 1.
Seorang anak Laki-laki 10 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama 4 hari tidak bisa
buang air besar. Keluhan ini disertai muntah beberapa kali, mual dan nafsu makan menurun.
Demam juga dirasakan pada malam hari. Satu minggu sebelumnya anak tersebut BAB dengan
mengeluarkan cacing pada kotoranya dan dirasakan pucat dan rasa lemas.

Skenario 2.
Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit buang air besar yang sudah
berlangsung lebih dari satu tahun. BABnya keras dan selalu lebih dari 3 hari sekali. Ia juga
mengeluh setiap BAB tidak puas dan perutnya terasa sering kembung. Ia mengaku tidak
mempunyai masalah kesehatan lain dan kadang-kadang hanya minum obat bebas tanpa ada
perbaikan gejala.

Al-Islam:
1. Menjelaskan hukum islam pada pasien dengan tindakan kolostomi dalam ibadah
shalat

18
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER KEPUSTAKAAN LAIN

1. Grant’s Atlas of Anatomy


2. Atlas Spaltehholz
3. Bagian gizi RSCM & PERSAGI. Penuntun diit, cetakan 17, Jakarta 1999
4. DeGowin RL, Brown DD : DeGowin’s Diagnostic Examination. 7th edition. McGraw-Hill,
Health Prefessions Division, New York, 2000.
5. Travis SPL, Taylor RH, Misiewicz JJ : Gastroenterology, second edition,Blackwell
Science, UK, 1998.
6. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, ed by Friedman SL, McQuaid KR,
Grendell JH., 2nd edition, Large Medical Books. McGraw-Hill Inc., New York, 2003.
7. Harrison’s Principles of Internal Medicine, ed by Fauci AS, Braunwald E et all., 15 th
edition, McGraw-Hill Inc., New York, 2001.
8. Handbook of Gastroenterology, ed by Yamada T., Lippincott-Raven publish. New York,
1998.
9. Hadi S . Gastroenterologi. Penerbit Alumni, 1999.
10. Gastroenterological Endoscopy, ed by Classen M, Tytgat GNJ, Lightdale CJ., Thieme
Stuttgart, New York 2002.
11. Gastrointestinal Disease, Pathophysiology/Diagnosis/Management, ed by Sleisenger MH,
Fordtran JS, 5th edition, WB Saunders Comp., Philadelphia, 1993.
12. Mosby’s Crash Course Gastrointestinal System, ed by Cheshire E, Horton-Szar D, Smith
P., Mosby International Ltd, London 1998.
13. Physiology, Diagnosis & Therapy in Gastrointestinal Motility Disorders, ed by Champion
MC, McCallum RW. The Medicine Publishing Found. Chicago USA, 1988.
14. Internal Medicine, ed by Stein JH, 4th edition, Mosby –Year Book Inc, St.Louis, 1994.
15. Netter’s Gastrointestinal Anatomy and Motility, selection from the Netter Collection of
Medical Illustrations, 2001, Novartis.

19
20

Anda mungkin juga menyukai