91 207 1 SM
91 207 1 SM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sektor pertanian dan non
pertanian, menganalisis kinerja sektor pertanian dan non pertanian pada masa
mendatang, dan melakukan klasifikasi sektor perekonomian di Propinsi Maluku
Utara. Metode analisis yang digunakan adalah LQ, DLQ, dan klasifikasi sektor
usaha berdasarkan nilai LQ dan DLQ. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa
sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan
perikanan termasuk sektor basis di Propinsi Maluku Utara, sedangkan
peternakan termasuk sektor non basis. Sektor basis non pertanian yaitu
perdagangan, hotel dan restoran. Analisis DLQ menunjukkan dimasa mendatang
sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan
perikanan mengalami peningkatan kinerja. Sektor non pertanian pun
menunjukkan peningkatan kinerja sehingga menjadi sektor basis dimasa
mendatang, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan,
listrik, gas dan air bersih, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa, dan sektor jasa-jasa. Klasifikasi
sektor di Propinsi Maluku Utara berdasarkan nilai LQ dan DLQ yaitu: (a) Sektor
unggulan: sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan
perikanan; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. (b) Sektor andalan:
peternakan, sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik,
gas dan air bersih, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa,
serta sektor jasa-jasa. (c) Sektor prospektif: kehutanan, dan (d) Sektor tertinggal:
bangunan.
Kata Kunci: sektor basis, sektor non basis, analisis LQ, analisis DLQ
45
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
46
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
47
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
Propinsi Maluku Utara tahun 2012 sebesar ton/ha. Produksi jagung pada tahun 2012
57.835 ton yang dipanen dari areal seluas 14.597 sebesar 25.553 ton dengan luas panen 11.074 ha
ha atau rata-rata 3,96 ton per hektar. Sedangkan atau rata-rata 2,30 ton/ha. Produksi tanaman
produksi padi ladang sebesar 8.833 ton dengan lainnya seperti ubi jalar sebesar 34.660 ton dan
luas panen 3.974 ha atau rata-rata produksi 2,23 ubi kayu sebesar 116.515 ton.
Tabel 2. Hasil Analisis Location Quotient Menurut Lapangan Usaha di Propinsi Maluku Utara
Rata-
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Keterangan
Rata
1 Pertanian 2,63 2,61 2.,62 2,65 2,64 2,63 Basis
a Pertanian Tanaman Pangan 1,46 1,40 1,40 1,40 1,41 1,41 Basis
b Perkebunan 8,42 8,71 8,77 8,91 8,88 8,74 Basis
c Peternakan 0,78 0,75 0,74 0,74 0,72 0,75 Non Basis
d Kehutanan 2,49 2,58 2,51 2,51 2,56 2,53 Basis
e Perikanan 2,07 2,02 2,04 1,95 1,87 1,99 Basis
2 Pertambangan dan Penggalian 0,58 0,49 0,51 0,52 0,52 0,53 Non Basis
3 Industri Pengolahan 0,48 0,48 0,47 0,46 0,45 0,47 Non Basis
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,68 0,60 0,60 0,62 0,62 0,62 Non Basis
5 Bangunan 0,28 0,28 0,28 0,29 0,30 0,29 Non Basis
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,44 1,55 1,57 1,59 1,63 1,55 Basis
7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,99 0,92 0,86 0,83 0,80 0,88 Non Basis
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 0,37 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 Non Basis
9 Jasa-Jasa 0,83 0,82 0,84 0,85 0,86 0,84 Non Basis
Sumber : Data diolah, 2014
Tahun 2012, kawasan hutan dan perairan ayam pedaging dan bebek. Jumlah populasi
di Maluku Utara tercatat seluas 2.780.082,74 ha, sapi potong dan kerbau masing-masing
terdiri dari 583.975,28 ha hutan lindung, sebanyak 64.136 dan 240 ekor.
667.192,65 ha hutan produksi terbatas,
482.284,32 ha hutan produksi tetap, 567.614,18 3.2. Analisis Kinerja Sektor Pertanian dan Non
ha hutan produksi konversi, 218.557,48 ha Pertanian di Propinsi Maluku Utara pada
taman nasional, suaka alam dan konversi alam, Masa Mendatang
dan sisanya seluas 11.511,93 ha merupakan Kinerja sektor pertanian dan non
perairan. Produksi hasil hutan tahun 2012 pertanian di Propinsi Maluku Utara pada masa
hanya menghasilkan kayu bulat 26.931,85 m 3. mendatang apakah akan mengalami
Sub sektor perikanan juga merupakan sektor peningkatan kinerja, penurunan kinerja
basis, dimana kondisi geografis Maluku Utara ataupun stabil di masa sekarang dan
yang dikelilingi laut menjadikan wilayah ini mendatang, akan ditunjukkan oleh hasil
kaya akan produk bahari. Produksi perikanan analisis DLQ pada Tabel 3.
pada tahun 2012 sebanyak 122.738,17 ton Hasil analisis Tabel 3 menunjukkan
dimana sebanyak 121.427,69 ton merupakan bahwa di masa mendatang beberapa sektor
perikanan laut. basis seperti sektor pertanian, pertanian
Produk sub sektor perkebunan yang tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan
cukup dominan di Maluku Utara adalah akan mengalami peningkatan kinerja.
tanaman kelapa dan kakao, dengan produksi Sedangkan sub sektor peternakan awalnya
masing-masing sebesar 260.697 ton dan 13.158 termasuk sektor non basis maka akan
ton. Peternakan hewan ternak yang terdapat di mengalami peningkatan menjadi sektor basis
Maluku Utara pada 2012 adalah sapi potong, di waktu mendatang.
kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan Kondisi ini dimungkinkan karena
unggas seperti ayam kampung, ayam petelor, penjabaran RPJMD Tahun 2009-2013 yakni
48
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
RKPD Provinsi Maluku Utara Tahun 2014, 6. Pengembangan usaha pertanian terpadu
maka kegiatan pembangunan diarahkan pada (pertanian tanaman pangan, peternakan,
(Bappeda Propinsi Maluku Utara, 2013) : perkebunan, perikanan dan kehutanan)
1. Peningkatan keragaman sumber bahan 7. Penyusunan Perda sebagai implementasi
pangan, kelembagaan dan budaya lokal; UU 41/2001 tentang perlindungan lahan
2. Peningkatan distibusi dan ketersediaan pertanian dan peningkatan ketahanan
pangan; pangan;
3. Menjamin ketersediaan gizi dan pangan 8. Peningkatan produksi komoditas
bagi masyarakat; hortikultura dan perkebunan;
4. Peningkatan keberdayaan dan 9. Pengembangan pelabuhan perikanan
kemandirian masyarakat; sebagai akses pengembangan potensi
5. Peningkatan kontribusi sektor pertanian perikanan;
terhadap Produk Domestik Regional Bruto 10. Pengembangan sentra-sentra produksi
(PDRB); peternakan.
Tabel 3. Hasil Analisis Dynamic Location Quotient Menurut Lapangan Usaha di Propinsi Maluku Utara
Rata-
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017 Keterangan
Rata
1 Pertanian 0,61 0,77 2,42 1,30 0,69 1,16 Basis
a. Pertanian Tanaman Pangan 0,29 0,11 7,70 5,15 1,30 2,91 Basis
b. Perkebunan 1,32 14,87 1,24 0,42 0,22 3,61 Basis
c. Peternakan 2,37 0,77 1,00 0,85 0,46 1,09 Basis
d. Kehutanan -215,07 1,01 0,10 2,23 41,84 -33,98 Non Basis
e. Perikanan 1,31 3,64 1,42 0,34 0,43 1,43 Basis
2 Pertambangan dan Penggalian 55,42 -0,38 0,69 9,21 7,28 14,44 Basis
3 Industri Pengolahan -7,46 30,46 2,29 0,51 0,53 5,27 Basis
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,14 0,04 9,16 15,03 4,29 5,73 Basis
5 Bangunan 1,12 0,75 0,73 1,38 0,98 0,99 Non Basis
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,76 455,54 0,40 0,27 0,51 91,50 Basis
7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,51 0,48 0,88 1,93 3,23 1,41 Basis
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 0,45 3,15 1,72 0,85 0,59 1,35 Basis
9 Jasa-Jasa 0,59 0,84 1,44 0,73 1,78 1,07 Basis
Sumber : Data diolah, 2014
Sektor non pertanian pun menunjukkan tidak melebihi 5 persen dalam jangka waktu 5
peningkatan kinerja sehingga menjadi sektor tahun terakhir, namun dapat ditingkatkan
basis dimasa mendatang, yaitu sektor melalui peningkatan nilai tambah dengan
pertambangan dan penggalian, industri potensi yang jauh lebih besar. Hal ini
pengolahan, listrik, gas dan air bersih, dikarenakan adanya batasan minimum
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan pengolahan dan/atau pemurnian komoditas
dan komunikasi, keuangan, persewaan dan tambang dengan nilai yang jauh lebih besar
jasa, dan sektor jasa-jasa. Sektor non pertanian daripada menjual komoditas tambang dalam
ini mempunyai laju pertumbuhan sektor bentuk mentah (tanah). Melalui penerapan
terhadap laju pertumbuhan PDRB di Propinsi Peraturan Menteri ini, kontribusi saat ini dapat
Maluku Utara lebih cepat, jika dibandingkan dijaga meskipun dengan pengurangan
laju pertumbuhan sektor tersebut terhadap produksi pertambangan untuk fokus terhadap
PDB nasional, hal ini ditunjukkan oleh nilai kualitas lingkungan di Maluku Utara (Bappeda
LQ yang lebih besar dari 1. Propinsi Maluku Utara, 2013).
Kontribusi sektor pertambangan non Sasaran pembangunan di Propinsi
migas terhadap perekonomian Maluku Utara Maluku Utara sektor industri pengolahan
49
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
50
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
DAFTAR PUSTAKA
51
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 7 Edisi 1 (Mei 2014)
52