Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA INDONESIA

DI SUSUN OLEH:
1 Kinanthi Atisadhu (190310100)
2 Jouvita Rosanti (190310100)
3 Ririn eka Mawarni (190310100)
4 Priskila

UPN VETERAN JAWA TIMUR


Tahun 2020
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita
semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
ragam bahasa.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ragam bahasa bagi para pembaca dan juga bagi penulis

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pembimbing mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah membrikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membagi pengetahuannya
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Wa’salammu’alaikum.Wr.Wb.

Surabaya,31 Januari 2020

Penyusun

i
I Table of Contents

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
I.1. Latar Belakang..............................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
I.3. Tujuan............................................................................................................2
I.4. Manfaat..........................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................3
II.1 Pentingnya Bahasa..........................................................................................3
II.2 Pengertian Ragam Bahasa...........................................................................4
II.3 Jenis-Jenis Ragam Bahasa...........................................................................5
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
III.1 Kesimpulan...................................................................................................15
III.2 Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang


sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda
menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau
aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia
itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa
Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa
diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyrakat.


Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana
ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yang digunakannya berbeda-
beda.Oleh karena itu, pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bisa diterapkan dengan baik
sehingga identitas kita sebagai warga negara Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di pakai dalam berbagai


keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda di sesuaikan dengan
situasi dan kondisi keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah
yang dinamakan ragam bahasa.Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam
bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan

1
karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan
ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.

I.2. Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.  Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?
2.  Apa saja macam-macam ragam bahasa?
3.  Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar?

I.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui pengertian ragam bahasa.
2.      Mengetahui macam-macam ragam bahasa.

I.4. Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam


bahasa.
2. Agar mahasiswa mengetahui adanya berbagai ragam Bahasa
Indonesia yang sering digunakan
3. Agar mahasiswa mengetahui penggunaan ragam bahasa
4. Agar mahasiswa mengetahui contoh-contoh ragam bahasa

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pentingnya Bahasa


Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa
sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau
makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat
pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang
terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang
lain.
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahasa
juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi
masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan
sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.
Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan
juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah
laku seseorang.
Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit
untuk menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara
langsung melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita
tulis untuk disampaikan.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan

3
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi
dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu.

II.2 Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta medium pembicara.Bahasa merupakan hal yang penting dalam
berkomunikasi, dalam menyampaikan gagasan pada tulisan, dalam
menyampaikan informasi dan juga perkembangan. Bahasa merupakan suatu
sarana yang tersusun atas pola-pola yang memiliki aturan tersendiri sehingga
tidak menyalahi maksud dalam berkomunikasi. Pola-pola tersebut terdiri dari tata
bunyi, tata bentuk dan tata kalimat.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang
oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi),
yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.
Pengertian ragam bahasa menurut Bachman (1990),

    Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda 
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

Pengertian ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999).

Bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah

4
pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi,
seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa
baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar,
kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Pengertian ragam bahasa menurut Fishman ed (1968).

Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku
agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam
pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku
yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku
bicara, dan topik pembicaraan.

II.3 Jenis-Jenis Ragam Bahasa


Jenis-jenis ragam bahasa dapat dibedakan menjadi:
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Penyampaian

1. Lisan

Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang berasal dari alat ucap.
Dalam bahasa ini kita memakai tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam
pengungkapan gagasan dalam bahasa ini kita dapat menggunakan tinggi
rendahnya suara, penekanan, air muka, atau bahkan gerak tangan dan
isyarat sebagai pembantu tersampaikannya gagasan tersebut.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :


1) Memerlukan kehadiran orang lain ;
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap;
3) Terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

5
Ragam bahasa lisan memiliki kelebihan diantaranya tidak terlalu
memerhatikan pola kalimat dasar seperti susunan subyek, predikat dan
obyek. Karena dengan pengucapan dan gerakan, mimik itu sudah cukup
membantu tersampaikannya ide atau gagasan. Sedangkan kekurangannya
ragam bahasa lisan ini hanya dapat sesuai dengan waktu, tempat dan
situasi. Seperti contohnya pembicaraan dalam ruangan belum tentu dapat
dimengerti orang yang berada diluar ruangan itu sendiri.

2. Tulis

Dalam ragam bahsa tulis kita harus lebih memperhatikan tata bahasa,
pola kalimat dan kosa kata yang tepat. Ragam bahasa tulis merupakan
sebuah pengungkapan gagasan yang disusun tulisan-tulisan yang terdiri
dari huruf-huruf dan angka.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :


1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis memiliki kelebihan dimana ragam bahasa tulis


tidak terikat oleh situasi dan waktu. Dimana setiap orang yang membaca
akan mampu mengerti gagasan yang akan disampaikan. Tetapi
kekurangannya diamana tata ragam bahsa tulis ini diharuskan adanya
ketepatan penulisan gramatikal agar penyampaian gagasan tersampaikan
dengan tepat.

6
2) Ragam Bahasa Berdasarkan Latar Belakang Penutur

1.Ragam Bahasa pendidikan

a.Ragam Bahasa Baku

    Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi


dimana pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat
terhadap mitra bicara (pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah,
pidato, seminar, atau diskusi. Dalam bentuk tulisan, bahasa baku
digunakan terutama dalam buku-buku pembelajaran/ buku teks di
berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang berbagai ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah, surat-
surat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.

    Karakteristik ragam bahasa baku :

 Tidak terpengaruh bahasa daerah


 Tidak terpengaruh bahasa asing
 Bukan ragam bahasa percakapan sehari-hari
 Pemakaian imbuhannya secara eksplisit
 Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
 Tidak terkontaminasi dan tidak rancu

b. Ragam Bahasa Tidak Baku

    Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan


kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam
bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di
pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama
dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari
terutama dalam percakapan.

7
    Karakteristik bahasa tidak baku:

 Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti


yang sama.
 Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
 Dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
 Digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

2. Ragam Bahasa Dialek

    Dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada


pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Luasnya pemakaian
bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura,
dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada
pelafalan/b/pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti
Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali
tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll. Ciri-
ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendek
nya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.

Dialek dibedakan menjadi 4 , yaitu sebagai berikut:

1. Dialek regional,
yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu
sehingga ia membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah
dengan bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka
berasal dari eka bahasa. Oleh karena itu, dikenallah bahasa

8
Melayu dialek Ambon, dialek Jakarta (Betawi), atau bahasa
Melayu dialek Medan.
2. Dialek sosial,
Yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu
atau yang menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya dialek
wanita dan dialek remaja.
3. Dialek temporal
yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
4. Idiolek
yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita semua
berbahasa Indonesia, kita masing-masing memiliki ciri-ciri khas
pribadi dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan
kata.

3) Ragam Bahasa Berdasarkan Jenis Wacana

1.Ragam Ilmiah: bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah,


tulisan-tulisan ilmiah

Karakteristik Bahasa Ragam Ilmiah

a)       Cendekia

Bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil
berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang
tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima
secara tepat oleh pembaca.

b)      Lugas dan Jelas

9
Bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan
tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga akan
menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat.

c)      Formal dan Objektif

Sifat formal dan objektif ditandai dengan kosa kata, bentukan kata, dan
kalimat. Kosakata yang digunakan bernada fornal da kalimat-kalimatnya
mengandung unsur yang lengkap.

f)       Ringkas dan Padat

Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa
yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.

g)      Konsisten

Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.
Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah
digunakan sesuai dengan  kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara
konsisten.

2.  Ragam Populer: bahasa yang digunakan dalam tulisan sehari-hari dan


dalam pergaulan sehari-hari.

Ragam penulisan populer biasa juga dikenal dengan ragam penulisan


jurnalistik. Ragam jurnalistik ini sering kita lihat dalam penulisan berbagai
artikel, berita, tajuk rencana, dan lain sebagainya yang terdapat di dalam
koran ataupun majalah

10
Beberapa ahli mengidentifikasi berbagai karakteristik bahasa jurnalistik
sebagai sebuah ragam bahasa khas jurnalistik yang memiliki beberapa sifat,
yaitu: sederhana, komunikatif, dan ringkas.

 Karakteristik Ragam Bahasa Populer:

1.Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori
pendukung.

2.Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam). 

3.Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik)

4.Sederhana, mudah dipahamii orang awam, singkat, dan efektif.

5.Menerjemahkan bahasa iptek yang sulit ke dalam bahasa yang mudah


dimengerti secara umum.

6.Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.

7.Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan


kebutuhan masyarakat.

4) Ragam Bahasa Berdasarkan Hubungan Antarpenutur

Ragam bahasa resmi

Variasi ini biasanya digunakan dalam pidato-pidato kenegaraan, rapat-


rapat dinas, surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran,
makalah, karya ilmiah, dan sebagainya. Pola dan kaidah bahasa resmi sudah
ditetapkan secara standar dan mantap. Contoh variasi resmi dalam

11
pembicaraan misalnya dalam acara peminangan, kuliah, pembicaraan
seseorang dengan dekan di kantornya. Pembicaraan ketika seorang mahasiswa
menghadap dosen atau pejabat struktural tertentu di kampus juga merupakan
contoh ragam ini. Karakteristik kalimat dalam ragam ini yaitu lebih lengkap
dan kompleks, menggunakan pola tata bahasa yang tepat dan juga kosa kata
standar atau baku.

Ragam bahasa tidak resmi

Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan
dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga
atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari. Ragam
bahasa tidak resmi (non formal) Ciri-ciri bahasa tidak resmi adalah kebalikan
dari bahasa resmi. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab,
seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat
dekatl ainnya.

Ragam bahasa santai/akrab

  Ragam Santai (Kasual)

Ragam ini merupakan variasi yang biasa digunakan dalam situasi yang tidak
resmi seperti berbincang-bincang dengan keluarga ketika berlibur, berolah
raga, berekreasi, dan sebagainya. Pada ragam ini banyak digunakan bentuk
alegro atau ujaran yang dipendekkan. Unsur kata-kata pembentuknya baik
secara morfologis maupun sintaksis banyak diwarnai bahasa daerah.

 Ragam Akrab (Intim)

Variasi bahasa ini digunakan oleh penutur dan petutur yang memiliki
hubungan sangat akrab dan dekat seperti dengan anggota keluarga atau
sahabat karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaann bahasa yang tidak

12
lengkap, pendek-pendek, dan artikulasi tidak jelas. Pembicaraan ini terjadi
antarpartisipan yang sudah saling mengerti dan memiliki pengetahuan yang
sama.

5) Ragam Bahasa Berdasarkan Topik Penutur

a.        Ragam politik

Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka
menata dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa
merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh
yang besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.

b.       Ragam hukum

Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia
tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam
strukturnya. Hal ini disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya
didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan
ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit menggunakan
kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam bahasa hukum
kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang
lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.

c.          Ragam Sosial dan Ragam Fungsional

Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian


norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam
lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial
membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan orang misalnya
berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status

13
sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada
ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam
menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang yang punya
kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu” pada
lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika
berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada
orang tua.

Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan


ragam bahasa yang diakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja,
atau kegiatan tertentu lainnya. Sebagai contoh yaitu adanya ragam
keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll. Kesemuaan ragam ini
memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.

d.        Ragam jurnalistik

Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia


persurat-kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam perkembangan
lebih lanjut, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh
seluruh media massa. Termasuk media massa audio (radio), audio visual
(televisi) dan multimedia (internet). Hingga bahasa jurnalistik adalah salah
satu ragam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi materi yang
disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa
ringkas.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda


menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media
pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan
tulisan.

Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang
telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para
warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta
bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.

2. Saran

Sebaiknya kita sebagai mahasiswa dan seluruh penduduk di Indonesia


menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam
bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang
jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan bertentangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT:


Nusa Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :


Penerbit Erlangga

http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-andika-
saing.html (Jum’at 21 November, 11.05)
http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-ragam-
bahasa.html
(Jum’at 21 November, 11.17)
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa
(Jum’at 21
November, 11.17)

16

Anda mungkin juga menyukai