Makalah Bahasa Indonesia Ragam Bahasa
Makalah Bahasa Indonesia Ragam Bahasa
DI SUSUN OLEH:
1 Kinanthi Atisadhu (190310100)
2 Jouvita Rosanti (190310100)
3 Ririn eka Mawarni (190310100)
4 Priskila
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita
semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
ragam bahasa.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ragam bahasa bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pembimbing mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah membrikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membagi pengetahuannya
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.
Wa’salammu’alaikum.Wr.Wb.
Penyusun
i
I Table of Contents
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
I.1. Latar Belakang..............................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
I.3. Tujuan............................................................................................................2
I.4. Manfaat..........................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................3
II.1 Pentingnya Bahasa..........................................................................................3
II.2 Pengertian Ragam Bahasa...........................................................................4
II.3 Jenis-Jenis Ragam Bahasa...........................................................................5
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
III.1 Kesimpulan...................................................................................................15
III.2 Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan
ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
I.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian ragam bahasa.
2. Mengetahui macam-macam ragam bahasa.
I.4. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi
dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
4
pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi,
seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa
baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar,
kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku
agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam
pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku
yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku
bicara, dan topik pembicaraan.
1. Lisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang berasal dari alat ucap.
Dalam bahasa ini kita memakai tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam
pengungkapan gagasan dalam bahasa ini kita dapat menggunakan tinggi
rendahnya suara, penekanan, air muka, atau bahkan gerak tangan dan
isyarat sebagai pembantu tersampaikannya gagasan tersebut.
5
Ragam bahasa lisan memiliki kelebihan diantaranya tidak terlalu
memerhatikan pola kalimat dasar seperti susunan subyek, predikat dan
obyek. Karena dengan pengucapan dan gerakan, mimik itu sudah cukup
membantu tersampaikannya ide atau gagasan. Sedangkan kekurangannya
ragam bahasa lisan ini hanya dapat sesuai dengan waktu, tempat dan
situasi. Seperti contohnya pembicaraan dalam ruangan belum tentu dapat
dimengerti orang yang berada diluar ruangan itu sendiri.
2. Tulis
Dalam ragam bahsa tulis kita harus lebih memperhatikan tata bahasa,
pola kalimat dan kosa kata yang tepat. Ragam bahasa tulis merupakan
sebuah pengungkapan gagasan yang disusun tulisan-tulisan yang terdiri
dari huruf-huruf dan angka.
6
2) Ragam Bahasa Berdasarkan Latar Belakang Penutur
7
Karakteristik bahasa tidak baku:
1. Dialek regional,
yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu
sehingga ia membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah
dengan bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka
berasal dari eka bahasa. Oleh karena itu, dikenallah bahasa
8
Melayu dialek Ambon, dialek Jakarta (Betawi), atau bahasa
Melayu dialek Medan.
2. Dialek sosial,
Yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu
atau yang menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya dialek
wanita dan dialek remaja.
3. Dialek temporal
yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
4. Idiolek
yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita semua
berbahasa Indonesia, kita masing-masing memiliki ciri-ciri khas
pribadi dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan
kata.
a) Cendekia
Bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil
berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang
tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima
secara tepat oleh pembaca.
9
Bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan
tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga akan
menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat.
Sifat formal dan objektif ditandai dengan kosa kata, bentukan kata, dan
kalimat. Kosakata yang digunakan bernada fornal da kalimat-kalimatnya
mengandung unsur yang lengkap.
Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa
yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.
g) Konsisten
Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.
Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah
digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara
konsisten.
10
Beberapa ahli mengidentifikasi berbagai karakteristik bahasa jurnalistik
sebagai sebuah ragam bahasa khas jurnalistik yang memiliki beberapa sifat,
yaitu: sederhana, komunikatif, dan ringkas.
Karakteristik Ragam Bahasa Populer:
1.Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori
pendukung.
11
pembicaraan misalnya dalam acara peminangan, kuliah, pembicaraan
seseorang dengan dekan di kantornya. Pembicaraan ketika seorang mahasiswa
menghadap dosen atau pejabat struktural tertentu di kampus juga merupakan
contoh ragam ini. Karakteristik kalimat dalam ragam ini yaitu lebih lengkap
dan kompleks, menggunakan pola tata bahasa yang tepat dan juga kosa kata
standar atau baku.
Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan
dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga
atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari. Ragam
bahasa tidak resmi (non formal) Ciri-ciri bahasa tidak resmi adalah kebalikan
dari bahasa resmi. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab,
seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat
dekatl ainnya.
Ragam ini merupakan variasi yang biasa digunakan dalam situasi yang tidak
resmi seperti berbincang-bincang dengan keluarga ketika berlibur, berolah
raga, berekreasi, dan sebagainya. Pada ragam ini banyak digunakan bentuk
alegro atau ujaran yang dipendekkan. Unsur kata-kata pembentuknya baik
secara morfologis maupun sintaksis banyak diwarnai bahasa daerah.
Variasi bahasa ini digunakan oleh penutur dan petutur yang memiliki
hubungan sangat akrab dan dekat seperti dengan anggota keluarga atau
sahabat karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaann bahasa yang tidak
12
lengkap, pendek-pendek, dan artikulasi tidak jelas. Pembicaraan ini terjadi
antarpartisipan yang sudah saling mengerti dan memiliki pengetahuan yang
sama.
a. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka
menata dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa
merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh
yang besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.
b. Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia
tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam
strukturnya. Hal ini disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya
didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan
ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit menggunakan
kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam bahasa hukum
kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang
lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
13
sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada
ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam
menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang yang punya
kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu” pada
lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika
berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada
orang tua.
d. Ragam jurnalistik
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang
telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para
warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta
bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-andika-
saing.html (Jum’at 21 November, 11.05)
http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-ragam-
bahasa.html
(Jum’at 21 November, 11.17)
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa
(Jum’at 21
November, 11.17)
16