Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RMK SAP 3

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh :
I Putu Doni Aditya Septiawan (1406305176)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana


Tahun Ajaran 2015/2016

1
Tujuan Pembangunan Ekonomi di Indonesia

    Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan


mewujudkan landasan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan.
Misi pembangunan nasional di bidang ekonomi berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi
beserta dampak yang ditimbulkan, mengatasi pengangguran yang semakin meningkat,
kesenjangan ekonomi antarpelaku ekonomi dan antara pusat dan daerah, serta pemerataan
pendapatan, dan masalah ekonomi lainnya.
     Berdasarkan potensi dan permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam pembangunan
ekonomi negara Republik Indonesia, maka dapat diidentifikasi target/sasaran untuk mendapat
prioritas penanganannya, yaitu sebagai berikut.

a. Kemiskinan

     Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang di


dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data statistik saat ini, masih ada sekitar 40 juta
penduduk miskin di Indonesia. Menurut ketentuan PBB Indonesia tidak termasuk dalam
kategori negara miskin, tapi masuk kategori golongan negara ekonomi kelas menengah. Di
negara ASEAN, kondisi ini masih lebih baik daripada Kamboja dan Vietnam, dengan jumlah
penduduk miskin yang sedemikian besar, yakni hampir 20% dari jumlah penduduk Indonesia,
maka masalah kemiskinan menjadi prioritas penanganan saat ini. Pada dasarnya semua usaha
pembangunan bertujuan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Secara spesifik, usaha-usaha
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban yang dapat mendukung kegiatan


pelaku usaha kecil.
2. Pengendalian pertumbuhan penduduk. Misalnya melalui program Keluarga Berencana
(KB).
3. Pembangunan ekonomi yang dapat menjangkau mayoritas penduduk miskin.
4. Pengembangan sistem jaminan sosial.
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan produktivitas
dan martabat manusia.
6. Peningkatan akses usaha kecil dan koperasi terhadap sumber pembiayaan.
7. Intensifikasi/reorientasi pembangunan pada pertanian dan pedesaan. Ini karena
sebagian besar rakyat Indonesia adalah petani dan tinggal di pedesaan

b. Ekonomi Kerakyatan

     Sistem Ekonomi Kerakyatan pertama kali dikemukakan oleh ekonom dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Prof. Dr. Mubyarto. Dalam konsepnya, di Indonesia

2
kekuatan ekonomi yang sangat berperan dalam mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia
yang dilakukan oleh pengusaha kelas ekonomi menengah ke bawah. Mereka disebut sebagai
pengusaha yang bergerak dalam bisnis/usaha informal. Yang dimaksud informal di sini
adalah pengusaha kecil misalnya pedagang kaki lima, warung-warung makan, dan usaha-
usaha kecil lainnya. Dikatakan informal karena dalam menjalankan usahanya, usaha-usaha
tersebut tidak membutuhkan perizinan yang rumit sebagaimana jika ingin mendirikan sebuah
perusahaan seperti Perseroan Terbatas, CV, dan sebagainya. Kekuatan ekonomi usaha
informal terbukti handal ketika terjadi krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997. Mereka tetap
eksis bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu kekuatan ekonomi ini kemudian menjadi
perhatian dari pemerintah untuk terus diberdayakan.
Upaya pengembangan ekonomi kerakyatan melalui hal - hal sebagai berikut.

1) Peningkatan sumber daya manusia.


2) Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat
3) Penciptaan iklim usaha yang sehat.
4) Penegakan hukum dan prinsip keadilan
 
c. Stabilitas Ekonomi Nasional
Pembangunan ekonomi menuntut adanya proses yang berkelanjutan (sustainable). Untuk
mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable development) diperlukan
berbagai syarat atau kondisi. Untuk itu pemerintah telah mengambil langkah untuk
menciptakan kondisi-kondisi tersebut, yaitu:

1) Menjaga stabilitas politik.


2) Menata kelembagaan pemerintah.
3) Pemberantasan KKN.
4) Menegakkan hukum dan memberdayakan peradilan.
5) Meningkatkan pembangunan daerah.
6) Menyempurnakan dan memperbarui peraturan perundangan.
Tujuan dan kebijakan Pembangunan di Indonesia dari setiap pelita dalam rangka Pola Umum
Pembangunan Jangka Panjang dirumuskan dalam GBHN. Tujuan dan kebijakan
pembangunan tersebut adalah:
a. Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin
merata.
b. Meletakkan landasan yang kuat bagi pembangunan berikutnya.
Pada zaman pemerintahan Orde Baru, untuk mencapai tujuan ini, kebijaksanaan
pembangunan yang dijalankan berlandaskan pada Trilogi Pembangunan, yaitu:

1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan


sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi;
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

3
     Secara konstitusional, pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan amanat
pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Kemudian dalam pelaksanaannya oleh pemerintah sebagai
pemegang mandat, diimplementasikan dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan
dan peraturan di bawahnya (Kepres, Kepmen, Perda, dan lain-lain). Secara konstitusional
(didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku), pembangunan nasional diarahkan pada :

1. Tujuan jangka pendek, yaitu meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk
tahap pembangunan berikutnya. 
2. Tujuan jangka panjang, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata, material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. 

     Dalam proses pembangunan, hasil yang dicapai disebut dampak positif pembangunan.
Sedangkan adanya kerugian akibat adanya proses pembangunan disebut dampak negatif
pembangunan. Biasanya pembangunan akan selalu menimbulkan dua dampak, yakni positif
dan negatif. Pembangunan yang berhasil adalah yang menghasilkan dampak positif yang
besar dan dampak negatif yang minimal. Adapun dampak positif pembangunan ekonomi
antara lain adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dapat dilihat dari antara lain:

a. Jaminan sosial yang lebih baik.


b. Adanya perbaikan lingkungan hidup melalui pembangunan pemukiman.
c. Adanya perumahan yang layak bagi semua golongan masyarakat.
d. Adanya daerah pemukiman baru yang lebih sehat dan tersedianya sarana dan prasarana.
e. Penerangan listrik tersedia sehingga masyarakat mampu meningkatkan aktivitas
ekonominya.
f. Kemajuan teknologi yang digunakan/dinikmati masyarakat.
 
Sedangkan dampak negatif dari pembangunan ekonomi yang harus kita hindari adalah:
a. Lahan-lahan pertanian produktif banyak yang tergusur sehingga produksi pertanian
menjadi berkurang.
b. Timbulnya pencemaran baik air, tanah, dan udara.
c. Rusaknya ekosistem yang dapat mengancam kelestarian alam.
d. Timbulnya masalah-masalah sosial di perkotaan sebagai akibat adanya urbanisasi

4
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

Strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi  yang
rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat
dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah)  menerima sukses atau
mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan
berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi
organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka
dibutuhkan analisis lingkungan strategis. 

A. Macam – Macam Strategi Pembangunan Pembangunan Ekonomi


Dalam mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang penting
untuk diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurut Suroso
( 1993 ) strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan
atas factor – factor ( variable ) yang akan dijadikan factor / variabel utama yang menjadi
penentu jalannya proses pertumbuhan. adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi
yaitu :

1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
 Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya
pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang,
menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan
ekonomi.
 Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian
kembali.
 Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
 Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan
yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2. Strategi Dengan Pembangunan Pemerataan


Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan
induk, dan paket program terpadu.

3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli
ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi

5
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi
tergantungan adalah :
 Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu jika
suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, Negara
tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha
melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. langkah yang dapat ditempuh
diantaranya adalah : meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan
peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintaiproduk nasional,
dan sejenisnya.
 Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan
“……. Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya
telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk
membangun masyarakat sendiri (Self Development). sebab selalu akan gampang
sekali bagai kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang
memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita
sendiri dibiarkan saja …….” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).

4. Strategi Yang Berwawasan Ruang


Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan
sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang
lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang
secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke
miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah
miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh
tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan
miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai
dalam jangka panjang.

5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok


Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO)
pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak
mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan
pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.’

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi


Faktor – faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan adalah berdasarkan tujuan
yang hendak di capai. Jika yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi,
maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat pendapatan
pada kapital yang rendah, serta masalah ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang
kurang berkembang.

6
Faktor – faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang
berorientasu pada  penghapusan kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan
berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin diatasi. Sementara
itu, strategi-strategi pembangunan lain ternyata sangan sulit mempengaruhi/memberikan
manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.
Pada dasarnya faktor - faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ada 4 yaitu :
 Sumber daya alam
 Jumlah dan kualitas penduduk
 modal
 sikap & mental masyarakat

C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia


Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti
Negara kita, Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju
pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan
investasi. Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai
kendala, salah satunya yaitu kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini
diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan
tingkat pendapatan rendah. Dan karena itu semua berakibat pada laju investasi, laju
investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas indonesia.
Sebelum orde baru, strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan
pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, kenyataannya
terlihat adanya kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi. Sehingga perkembangan ekonomi yang tadinya
menjadi perioritas utama menjadi terabaikan dan entah bagaimana kelanjutannya.
Dan pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-
usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi). Inflasi pada saat itu
dapat dikatakan sangat tinggi. Kehidupan ekonomi masa orde baru, negara bersama aparat
ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan
kreasi unit-unit ekonomi swasta. Semuanya menyebabkan permulaan Orde Baru program
pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha
mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal
tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi
penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
Karena keadaan ekonomi yang kacau itu,pemerintah menempuh cara :
Mengeluarkan Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaruan Kebijakan
ekonomi, keuangan dan pembangunan.
MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penyelamatan, program
stabilitas dan rehabilitasi, serta program pembangunan.
Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama
stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi berarti mengendalikan inflasi agar harga

7
barang-barang tidak melonjak terus. Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik
sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem
ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah
terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kondisi perekonomian setelah 13 tahun reformasi, begitu banyak kemajuan yang dicapai
bangsa Indonesia. Ketika awal reformasi, perekonomian Indonesia kontraktif minus 13%.
Pendapatan per kapita anjlok di bawah US$ 500 per tahun.
Secara perlahan dan pasti, kondisi kita terus membaik. Statistik menunjukan bergerak naik
– maju. Ketika bangsa-bangsa lain mengalami pertumbuhan yang sangat rendah, kita
nomor 3 terbaik di dunia dengan pertumbuhan 4,5%. Ada pembelajaran luar biasa bagi
bangsa Indonesia untuk tetap optimis. Oleh sebab itu ketika mengalami krisis kita tetap
bangkit – tumbuh. Tahun 2010 perekonomian nasional tumbuh 6,1%, tahun 2011
meningkat menjadi 6,5%. Ini tertinggi setelah reformasi, dengan inflasi terendah pula
setelah reformasi yaitu 3,79%. Itu merupakan suatu pencapaian yang cukup mengesankan
di tengah badai krisis ekonomi global yang memporak-porandakan Negara-negara maju.
Semua strategi-strategi kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik
berat setiap Repelita, yakni :
 REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang
mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
 REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang
kuat bagi tahap selanjutnya.  
 REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. 
 REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan
usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus
dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat
bagi tahap selanjutnya.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan
ekonomi adalah tujuan yang hendak dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat
pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut
adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat
pendapatan pada kapital yang rendah, struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisonal
yang juga kurang berkembang.

Penerapan Sistem Pelaksanaan Pembangunan Sebagai Strategi Untuk Mencapai Tujuan


Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional adalah:
     Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan.
      Untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan.

8
   Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.

Proses Perencanaan
Proses Perencanaan terdiri dari :
1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya
penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
2. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga
atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipatif: dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui
Musrenbang.
4. Proses top-down dan bottom-up: dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:


            Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-
prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Perencanaan pembangunan
nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap
perubahan.
            SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas 
kepastian hukum, Asas  tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas
keterbukaan, Asas  proporsionalitas, Asas  profesionalitas, dan Asas akuntabilitas.
Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:
 Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-
ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,  berkeadilan,
dan berkelanjutan
9
Daftar Pustaka
- IPDN. Kajian Perencanaan Pembangunan Nasional.( Online )
,(http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-
perencanaan/sistemperencanaanpembangunannasionalsppn, diakses pada 20 Februari
2016)
- Pendidikan SMA IPS, Tujuan Pembangunan Ekonomi di Indonesia.(Online)
(http://pendidikansmaips.blogspot.co.id/2012/07/tujuan-pembangunan-ekonomi-di-
indonesia.html, diakses pada 20 Februari 2016)

10

Anda mungkin juga menyukai