Docx
Docx
PEREKONOMIAN INDONESIA
Oleh :
I Putu Doni Aditya Septiawan (1406305176)
1
Tujuan Pembangunan Ekonomi di Indonesia
a. Kemiskinan
b. Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan pertama kali dikemukakan oleh ekonom dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Prof. Dr. Mubyarto. Dalam konsepnya, di Indonesia
2
kekuatan ekonomi yang sangat berperan dalam mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia
yang dilakukan oleh pengusaha kelas ekonomi menengah ke bawah. Mereka disebut sebagai
pengusaha yang bergerak dalam bisnis/usaha informal. Yang dimaksud informal di sini
adalah pengusaha kecil misalnya pedagang kaki lima, warung-warung makan, dan usaha-
usaha kecil lainnya. Dikatakan informal karena dalam menjalankan usahanya, usaha-usaha
tersebut tidak membutuhkan perizinan yang rumit sebagaimana jika ingin mendirikan sebuah
perusahaan seperti Perseroan Terbatas, CV, dan sebagainya. Kekuatan ekonomi usaha
informal terbukti handal ketika terjadi krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997. Mereka tetap
eksis bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu kekuatan ekonomi ini kemudian menjadi
perhatian dari pemerintah untuk terus diberdayakan.
Upaya pengembangan ekonomi kerakyatan melalui hal - hal sebagai berikut.
3
Secara konstitusional, pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan amanat
pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Kemudian dalam pelaksanaannya oleh pemerintah sebagai
pemegang mandat, diimplementasikan dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan
dan peraturan di bawahnya (Kepres, Kepmen, Perda, dan lain-lain). Secara konstitusional
(didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku), pembangunan nasional diarahkan pada :
1. Tujuan jangka pendek, yaitu meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk
tahap pembangunan berikutnya.
2. Tujuan jangka panjang, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata, material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Dalam proses pembangunan, hasil yang dicapai disebut dampak positif pembangunan.
Sedangkan adanya kerugian akibat adanya proses pembangunan disebut dampak negatif
pembangunan. Biasanya pembangunan akan selalu menimbulkan dua dampak, yakni positif
dan negatif. Pembangunan yang berhasil adalah yang menghasilkan dampak positif yang
besar dan dampak negatif yang minimal. Adapun dampak positif pembangunan ekonomi
antara lain adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dapat dilihat dari antara lain:
4
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang
rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat
dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah) menerima sukses atau
mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan
berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi
organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka
dibutuhkan analisis lingkungan strategis.
1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya
pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang,
menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan
ekonomi.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian
kembali.
Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan
yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli
ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi
5
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi
tergantungan adalah :
Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu jika
suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, Negara
tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha
melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. langkah yang dapat ditempuh
diantaranya adalah : meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan
peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintaiproduk nasional,
dan sejenisnya.
Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan
“……. Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya
telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk
membangun masyarakat sendiri (Self Development). sebab selalu akan gampang
sekali bagai kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang
memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita
sendiri dibiarkan saja …….” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).
6
Faktor – faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang
berorientasu pada penghapusan kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan
berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin diatasi. Sementara
itu, strategi-strategi pembangunan lain ternyata sangan sulit mempengaruhi/memberikan
manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.
Pada dasarnya faktor - faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ada 4 yaitu :
Sumber daya alam
Jumlah dan kualitas penduduk
modal
sikap & mental masyarakat
7
barang-barang tidak melonjak terus. Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik
sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem
ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah
terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kondisi perekonomian setelah 13 tahun reformasi, begitu banyak kemajuan yang dicapai
bangsa Indonesia. Ketika awal reformasi, perekonomian Indonesia kontraktif minus 13%.
Pendapatan per kapita anjlok di bawah US$ 500 per tahun.
Secara perlahan dan pasti, kondisi kita terus membaik. Statistik menunjukan bergerak naik
– maju. Ketika bangsa-bangsa lain mengalami pertumbuhan yang sangat rendah, kita
nomor 3 terbaik di dunia dengan pertumbuhan 4,5%. Ada pembelajaran luar biasa bagi
bangsa Indonesia untuk tetap optimis. Oleh sebab itu ketika mengalami krisis kita tetap
bangkit – tumbuh. Tahun 2010 perekonomian nasional tumbuh 6,1%, tahun 2011
meningkat menjadi 6,5%. Ini tertinggi setelah reformasi, dengan inflasi terendah pula
setelah reformasi yaitu 3,79%. Itu merupakan suatu pencapaian yang cukup mengesankan
di tengah badai krisis ekonomi global yang memporak-porandakan Negara-negara maju.
Semua strategi-strategi kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik
berat setiap Repelita, yakni :
REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang
mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang
kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan
usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus
dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat
bagi tahap selanjutnya.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan
ekonomi adalah tujuan yang hendak dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat
pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut
adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat
pendapatan pada kapital yang rendah, struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisonal
yang juga kurang berkembang.
8
Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
Proses Perencanaan
Proses Perencanaan terdiri dari :
1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya
penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
2. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga
atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipatif: dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui
Musrenbang.
4. Proses top-down dan bottom-up: dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
10