Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
html
BAB I. PENGENALAN MAPLE
Contoh:
perintah Diff( ) digunakan untuk membentuk turunan suatu fungsi.
perintah diff( ) digunakan untuk mencari turunan suatu fungsi.
Penerapan di Maple untuk , akan dicari turunan dari
[> Diff(x^2,x); diawali huruf besar, membentuk turunan dari , output
1
Maple sbb:
[> diff(x^2,x); diawali huruf kecil, mencari turunan dari , output Maple sbb:
1.3. Dalam satu baris perintah bisa dimuat lebih dari satu perintah.
Contoh:
[> Int(x^3+1,x);
[> value(%);
[> Diff(2*x^2,x);
[> value(%);
Daripada menuliskan tiga perintah dalam tiga baris yang berbeda, akan sangat efisien
kalau dituliskan dalam satu baris saja.
[> Int(x^3+1,x); value(%); Diff(2*x^2,x); value(%);
Output dari Maple akan dituliskan berurutan dari atas ke bawah sesuai urutan perintah.
2
BAB II. DASAR MAPLE
3
Perintah log(x) sama dengan perintah ln(x). Sedangkan log10(x) adalah logaritma basis
sepuluh, yaitu yang umum kita gunakan jika kita menuliskan log x. Jadi hati-hati
mengingat perintah ini. log[b](x) adalah logaritma basis b adalah sebarang bilangan
dengan b>0 dan x>0.
Ingat, pemberian nilai suatu variabel dalam Maple digunakan tanda titik dua sama
dengan ( := ), bukan tanda sama dengan ( = ).
Perintah restart; digunakan untuk membersihkan memori yang dikelola oleh Maple.
Setelah kita menjalankan perintah restart; maka semua penghitungan (computasi)
sebelumnya akan dihapus.
Contoh :
> ? diff
Perintah di atas meminta Maple menunjukkan menu Help untuk diferensial (turunan).
Untuk perintah memanggil Help, kita tidak perlu menambahkan tanda titik koma " ; " di
akhir perintah.
> ? plot
Perintah di atas untuk memanggil Help untuk plot.
Jika kita tidak menambahkan bagian yang ingin kita tanyakan, artinya kita hanya
mengetikkan tanda tanya, maka Maple akan membukakan Help untuk deskripsi syntak,
tipe data, dan function yang ada di Maple.
> ?
4
BAB III. MAPLE UNTUL KALKULUS I
Contoh:
[> f:=x^2+5;
[> g:=2*x^3+2*x;
[> (f@g)(x);
Perhatikan, hati-hati membedakan tanda perkalian x dengan variabel x.
Contoh:
1. Gambarlah grafik fungsi untuk pada interval [-2,3]
> plot(x^3+2,x=-2..3);
5
> plot(x^3+2,x=-2..3,y=-8..30,color=blue,style=point);
3.2.2. Lebih dari satu fungsi dalam satu sumbu koordinat XOY.
Syntak yang digunakan adalah plot( [f 1(x), f2(x), ... ] , x = a..b , y = c..d , color =
[warna1,warna2, ... ] , style=[ style1, style2, ... ] );
f1(x), f2(x), ... : fungsi pertama, fungsi kedua, dst...
Contoh:
1. Butlah grafik fungsi untuk , dan pada interval [-1,3]. Warna fungsi pertama adalah
biru dengan style garis, warna fungsi ke dua merah dengan style titik, dan fungsi ke tiga
berwarna hijau dengan style patch.
> f1(x):=x^2-3; f2(x):=2*x+3; f3(x):=x^3+1;
> plot([f1(x),f2(x),f3(x)],x=-
1..3,color=[blue,red,green],style=[line,point,patch]);
3.3. Limit.
Syntak yang digunakan adalah Limit( f(x) , x=a , arah ); dan limit( f(x) , x=a , arah );
f : formula yang akan dicari limitnya
x : variabel
a : titik limit, infinity untuk dan -infinity untuk
arah : arah limit, left (kiri), right (kanan), real, dan complex. Bersifat opsional
(pilihan), jadi boleh tidak dituliskan pada baris perintah.
Contoh:
1. Carilah limit kiri dari untuk
[> Limit(1/x,x=0,left) = limit(1/x,x=0,left);
2. Carilah limit dari untuk
[> f(t):=(2*t^3+2*t+7)/(5*t^3+3*t^2+t);
[> Limit(f(t),t=infinity) = limit(f(t),t=infinity);
6
3.4. Fungsi Kontinu.
3.4.1. Uji kontinuitas.
Untuk mengetahui apakah suatu fungsi kontinu atau tidak, Maple menyediakan fasilitas
iscont. Ada 3 macam, yaitu:
iscont( f(x), x=a..b); tidak ditentukan jenis intervalnya
iscont( f(x), x=a..b,’open’); untuk interval terbuka (a,b)
iscont( f(x), x=a..b,’closed’); untuk interval tertutup (a,b)
Output dari Maple adalah ‘true’ jika kontinu, dan ‘false’ jika tidak kontinu.
Contoh:
[> iscont( 1/x, x=1..2 );
[> iscont( 1/x, x=-1..1 );
[> iscont( 1/x, x=0..1 );
[> iscont( 1/x, x=0..1, 'closed' );
[> iscont( 1/(x+a), x=0..1);
Output ‘Fail’ menunjukkan bahwa uji kontinuitas tidak bisa dijalankan karena fungsi
yang diberikan tidak ‘fixed’ atau tidak diberikan secara pasti. Dalam contoh di atas, nilai
a tidak diberikan, sedangkan nilai a menentukan hasilnya, kontinu atau tidak.
Contoh:
[> discont(1/x,x);
[> discont((x+1)/(1-x^2),x);
3.5. Turunan
3.5.1 Turunan Eksplisit
Syntak yang digunakan adalah Diff ( f(x) , x ); digunakan untuk membentuk turunan
dari f(x) terhadap x.
7
Disini, turunan tergantung fungsinya, jika fungsinya adalah fungsi x maka turunannya
juga terhadap x, demikian pula jika fungsinya adalah fungsi t maka turunannya juga
terhadap t.
Contoh:
Akan dicari turunan dari dan
[> Diff(3*x^2+2*x,x); membentuk turunan
[> diff(3*x^2+2*x,x); mencari tutrunannya
[> Diff(sqrt(u^2+1),u);
[> diff(sqrt(u^2+1),u);
Jika salah memasukkan parameter maka hasilnya juga akan salah. Contoh:
[> Diff(x^2,t);
[> diff(x^2,t);
akan dianggap sebagai konstanta, sehingga turunannya adalah 0.
Contoh:
1. Carilah dan dari fungsi implicit xy2 + xy = 10.
[> F:=x*y^2+x*y=10; (membentuk fungsi implisit)
[> implicitdiff(F,y,x); (mencari )
[> implicitdiff(F,x,y); (mencari )
2. Carilah turunan implisit dari fungsi implicit y + cos( xy2) + 3x = 4.
[> g:=y+cos(x*y^2)+3*x=4; (membentuk fungsi implisit
8
[> implicitdiff(g,y,x); (mencari )
[> implicitdiff(g,x,y); (mencari )
3. Carilah dari fungsi implisit
[> H:=y^2/x^3-1=y^(3/2);
[> implicitdiff(H,y,x);
Contoh:
1. Carilah nilai maksimum fungsi y = 3x3 – 2x2 – 3 pada interval [0,5].
[> maximize(3*x^3-2*x^2-3, x=0..5);
Jika ingin diketahui lokasi titik maksimum, maka pada baris perintah tambahkan
perintah ‘location’.
[> maximize(3*x^3-2*x^2-3, x=0..5, location);
Jadi, titik maksimum fungsi y = 3x3 – 2x2 – 3 pada interval [0,5] adalah (x,y)=(5,322).
Contoh:
Carilah nilai mimimum dan titik minimum fungsi y = x2 + cos x, pada interval [0,3]
[> minimize(x^2 + cos(x), x=0..3);
[> minimize(x^2 + cos(x), x=0..3,location);
Untuk syarat kadang bisa dihilangkan.
Contoh :
[> minimize(x^2-14,location);
[> maximize(x^4+x^3-x-5,location);
9
Sehingga akan dilakukan penghitungan pada interval (-∞,∞).
BAB IV. BEKERJA DENGAN PAKET
Tema utama Kalkulus I adalah mengenai turunan dan penerapannya. Pada bab ini kan
dibahas mengenai gradien garis, garis singgung, dan titik potong kurva.
Maple sudah menyediakan bayak paket (packages) yang bisa digunakan untuk
membantu komputasi kita, karena dialamnya sudah disediakan function atau perintah
yang bisa langsung digunakan. Satu paket yang ditujukan untuk kalkulus adalah paket
student. Secara umum, untuk memanggil paket, digunakan perintah
with(nama_paket);.
> with(student);
4.1. Gradien garis.
Untuk mencari gradient atau kemiringan suatu garis, Maple menyediakan perintah
dengan syntax slope( persm , y, x);
persm : persamaan
y, x : variabel
Urutan y dan x menentukan bagaimana fungsi tersebut dilihat.
slope( persm , y , x ); y = f(x)
slope( persm , x , y ); x = g(y)
Contoh:
Diberikan persaman fungsi 2y + 4 = x – 3.
[> slope(2*y+4 = x-3, x, y);
[> slope(2*y+4 = x-3, y, x);
4.2. Garis Singgung.
Untuk melihat garis singgung suatu kurva pada suatu titik, digunakan perintah
showtangent (f(x), x = a);.
10
f(x) : fungsi
x : variabel
a : titik singgung
Contoh:
[> showtangent(x^2,x=2);
[> showtangent(x^3+x+7,x=6);
4.3. Titik Potong Kurva.
Syntak :
intercept(persm);
intercept(persm1, persm2, {x, y});
persm : persamaan
persm1, persm2 : persamaan1, persamaan2
x,y : variabel
Jika digunakan perintah yang pertama, secara default Maple akan menghitung titik
potong pada sumbu Y, artinya dengan memasukkan nilai x=0.
Contoh:
[> intercept(y=x^2-4);
Hasil di atas akan sama dengan hasil berikut ini.
[> intercept(y=x^2-4,x=0);
Namun jika sekarang variabel y yang diberi nilai, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
[> intercept(y=x^2-4,y=0);
Jika x = 3, outpunya adalah
[> intercept(y=x^2-4,x=3);
atau sama saja dicari nilai y saat x = 3.
Perintah yang ke dua digunakan untuk mencari titik potong dua kurva.
Contoh:
1. Carilah titik potong kurva y = sin x dan y = cos x
11
[> intercept(y=sin(x),y=cos(x),{x,y});
2. Carilah titik potong kurva antara y = x3 + x dengan y = x
[> intercept(y=x^3,y=x,{x,y});
Hati-hati menggunakan perintah yang termasuk dalam paket. Beberapa perintah yang
termuat dalam paket bisa digunakan tanpa memanggil paketnya terlebih dahulu, namun
beberapa perintah yang lain mengharuskan untuk memanggil paketnya terlebih dahulu.
Untuk perintah slope, showtangent, dan intercept, paket student harus sudah dipanggil
sebelumnya. Pemanggilan paket cukup dilakukan satu kali, pada Maple versi 7 selama
belum restart maka paketnya akan selalu siap. Jika kita melakukan restart maka harus
dilakukan pemanggilan paket lagi.
12
BAB V. LEBIH JAUH DENGAN MAPLE
13
komputasi di Maple mirip seperti pekerjaan manual kita. Misalnya suatu permasalahan
kemudian kita ingin di sebelah kanan adalah langsung penyelesaiannya dengan diawali
tanda sama dengan ( = ). Hal ini bisa kita lakukan di Maple, yaitu setelah kita
definisikan permasalahan, berikutnya tanpa harus ganti baris perintah, langsung kita
tuliskan perintah untuk mencari hasilnya dengan dipisahkan dengan tanda sama dengan
( = ).
Contoh:
Akan dicari turunan dari . Untuk definisi, kita gunakan Diff dan untuk mencari
turunnanya kita gunakan diff.
[> Diff(2*x^4+3*x+7,x) = diff(2*x^4+3*x+7,x);
Mengapa tidak kita gunakan tanda titik dua sama dengan ? Ingat, tanda titik dua sama
dengan digunakan untuk memberi nilai suatu variabel, jadi sebelah kiri adalah sebuah
variabel. Sedangkan pada bagian ini, sebelah kiri adalah sebuah operasi Maple juga. Jadi
ada dua buah operasi Maple, sehingga tidak boleh kita gunakan tanda titik dua sama
dengan ( := ).
14
MODUL PRAKTIKUM
MAPLE
KALKULUS I
oleh:
AD. Pambudi
15
16