Anda di halaman 1dari 12

1

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL


MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
DI SMP

Desirapma Idawati Munte, Edy Yusmin, Hamdani


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Email: desy.rapma123@gmail.com

Abstract
Critical thinking abilities is necessary to deliver more leads through thinking and
working process in solving problems so that more accurate in determining the relevance
of things. The common purpose in this research is to describe students’ critical thinking
abilities in solving the problem on material learning of linear inequalities in one variable
at the VII grade of SMP Negeri 3 Pontianak. The form of this research is descriptive
qualitative. The subjects in this research are students who have been obtained learning
material of linear inequalities in one variable. The technique of data collection are
assesment technique and interview technique . In general, the results of the research are
the student’s ability to interpret mostly belong to good category , the student’s ability to
analyze mostly belong to very deficient category, and the student’s ability to evaluate
mostly belong to very deficient category.
Keywords: Critical thinking, ability to interpret, ability to analyze, ability to evaluate,
linear inequalities in one variable

PENDAHULUAN
Bergantinya kebijakan kurikulum information to both teachers and students”,
pendidikan Indonesia tentu saja memiliki tujuan maksud dari pandangan ini adalah assesmen
agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih harusnya mendukung proses pembelajaran dan
maju, seiring dengan berkembangnya ilmu menjadi bagian penting dalam matematika serta
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. melengkapi informasi yang berguna bagi guru
Hal ini berimplikasi dengan tujuan maupun siswa, penting bagi guru untuk agar
pembelajaran matematika. Salah satu tujuan dapat memberikan assesmen berupa soal yang
pembelajaran matematika dalam standar dapat mengukur kemampuan berpikir kritis
kompetensi mata pelajaran matematika yang siswa sehingga guru memiliki bahan evaluasi
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan untuk memperbaiki proses pembelajaran
Nasional (2006 : 345) adalah membekali siswa selanjutnya dan untuk menilai kebutuhan siswa
dengan kemampuan berpikir kritis. dalam pembelajaran matematika.
Dalam pembelajaran kemampuan berpikir Ennis (2011: 1) menyatakan bahwa
kritis sangat diperlukan siswa dalam berpikir kritis adalah “reasonable and reflective
menyelesaikan soal yang berkaitan dengan thinking focused on deciding what to believe or
matematika. Oleh karena itu penting bagi guru do”. Pandangan Ennis ini mengandung
untuk menggali lebih jauh kemampuan berpikir pengertian bahwa berpikir kritis adalah berpikir
kritis siswa. Hal ini sesuai dengan pandangan yang reflektif dan beralasan yang terfokus
NCTM (2000:11) yang menyatakan bahwa untuk memutuskan apa yang diyakini atau
“assessment should support the learning of dilakukan. Selain itu, Paul Richard (Fisher,
important mathematics and furnish usefull 2007 : 4) mengatakan bahwa berpikir kritis
2

adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi Selain itu Zhou, dkk (2013 : 40)
atau masalah apa saja – dimana si pemikir mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan
meningkatkan kualitas pemikirannya dengan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
menangani secara terampil struktur-struktur pendidikan dan berpikir kritis merupakan
yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan kemampuan kognitif yang sangat penting,
standar-standar intelektual padanya. sehingga sekolah terus berusaha untuk
Facione (2013 : 5) mengemukakan meningkatkannya. Untuk itu dalam proses
terdapat 6 indikator berpikir kritis sebagai suatu belajar mengajar guru tidak boleh mengabaikan
kecakapan kognitif , yaitu: 1) interpretation; 2) penguasaan kemampuan berpikir kritis siswa.
analysis; 3) evaluation; 4) inference; 5) Siswa yang berpikir kritis dan matematis akan
explanation; dan 6) self-regulation. Facione cenderung memiliki sikap yang positif terhadap
(2013: 5) menyatakan bahwa sebagai matematika, sehingga akan berusaha menalar,
kemampuan kognitif aspek-aspek dari berpikir menganalisis dan mencari strategi penyelesaian
kritis adalah sebagai berikut, yaitu a) soal matematika.
Interpretation, yaitu kemampuan seseorang Hidayati dalam penelitiannya (2010)
untuk memahami dan mengekspresikan maksud menunjukkan bahwa pemahaman konseptual
dari suatu situasi, data, penilaian, aturan, dan prosedural siswa dalam menyelesaikan soal
prosedur atau kriteria yang bervariasi; b) materi pertidaksamaan linear satu variabel
Analysis, yaitu kemampuan seseorang untuk siswa masih sangat kurang, siswa masih belum
mengidentifikasi kesimpulan berdasarkan mampu menjawab permasalahan yang
hubungan antara informasi dan konsep, dengan diberikan dengan argumen-argumen yang tepat.
pertanyaan yang ada dalam suatu masalah; c) Pemahaman yang kurang pada konsep dasar
Evaluation, yaitu kemampuan seseorang untuk menyebabkan siswa tidak memahami konsep
menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau yang lebih rumit serta siswa belum mampu
representasi lain dari pendapat seseorang atau mengaitkan konsep yang relevan dengan
menilai suatu kesimpulan berdasarkan konsep baru. Selain itu, pengetahuan prosedural
hubungan antara informasi dan konsep, dengan siswa juga sebagian besar masih tergolong pada
pernyataan yang ada dalam suatu masalah; d) tingkat yang sangat kurang. Masih banyak
Inference, yaitu kemampuan seseorang untuk siswa yang tidak dapat menyelesaikan masalah
mengidentifikasi elemen-elemen yang yang diberikan dan belum mampu
dibutuhkan dalam membuat kesimpulan yang menghubungkan prosedur-prosedur yang
rasional, dengan mempertimbangkan informasi- berkaitan dengan penyelesaian permasalahan
informasi yang relevan dengan suatu masalah tersebut. Bila pengetahuan prosedural telah
dan konsekuensinya berdasarkan data yang ada; dipelajari dengan baik, maka pengetahuan itu
e) Explanation, yaitu kemampuan seseorang bekerja secara cepat dan otomatis. Seorang
untuk menyatakan penalaran seseorang ketika siswa akan terlatih menjadi mandiri dan
memberikan alasan atas pembenaran dari suatu percaya diri. Selanjutnya, siswa akan terlatih
bukti, konsep, metodologi, dan kriteria logis untuk memahami berbagi konteks
berdasarkan informasi atau data yang ada, permasalahannya, sebagai modal berpikir kritis
dimana penalaran ini disajikan dalam bentuk dan membuat siswa terbiasa dengan
arguman; f) Self –regulation, yaitu kemampuan permasalahan sebagai bekal kreativitasnya.
seseorang untuk memiliki kesadaran untuk Berdasarkan uraian hasil penelitian tersebut
memeriksa kegiatan kognitif diri, unsur-unsur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
yang digunakan dalam kegiatan tersebut, serta materi pertidaksamaan linear satu variabel
hasilnya, dengan menggunakan kemampuan masih belum optimal.
analisis dan evaluasi, dalam rangka Peneliti melakukan prariset terhadap enam
mengkonfirmasi, memvalidasi, dan mengoreksi orang siswa kelas VII Sekolah Menengah
kembali hasil penalaran yang telah di lakukan Pertama (SMP) pada tanggal 17 November
sebelumnya. 2016. Prariset dilakukan dengan memberikan
beberapa soal tentang materi pertidaksamaan
3

linear satu variabel. Hasil prariset yang telah 3 Pontianak kelas VII yang telah memperoleh
dilakukan mengindikasikan bahwa kemampuan materi pertidaksamaan linear satu variabel di
berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal- semester ganjil. Subjek penelitian yang
soal yang berkaitan dengan pertidaksamaan diberikan tes kemampuan berpikir kritis
linear satu variabel belum optimal karena berjumlah 37 orang siswa kemudian 7 orang
belum memenuhi indikator-indikator siswa dipilih untuk diwawancarai secara
kemampuan yang diperlukan dalam berpikir mendalam. Pemilihan siswa untuk
kritis di antaranya, belum dapat mengubah diwawancarai berdasarkan kategori penilaian
informasi dari soal yang diberikan menjadi kemampuan berpikir kritisnya. Para siswa yang
kalimat matematika, belum dapat menyusun diwawancarai mewakili setiap kategori
rencana penyelesaian (strategi) dengan benar penilaian untuk masing-masing indikator
dan belum dapat memeriksa kembali jawaban berpikir kritis. Sedangkan Objek penelitian
yang telah diperolehnya. dalam penelitian ini adalah kemampuan
Berdasarkan latar belakang tersebut berpikir kritis siswa dalam penyelesaian soal
peneliti tertarik untuk melakukan penelusuran materi pertidaksamaan linear satu variabel.
lebih jauh mengenai kemampuan berpikir kritis Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
siswa khususnya dalam penyelesaian soal data yang digunakan adalah teknik tes dan
materi pertidaksamaan linear satu variable. teknik komunikasi langsung. Tes yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk digunakan dalam penelitian ini adalah tes
mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kemampuan berpikir kritis siswa dalam
kritis siswa dalam penyelesaian soal materi penyelesaian soal materi pertidaksamaan linear
pertidaksamaan linear satu variabel secara satu variabel. Tes kemampuan berpikir kritis
khusus kemampuan siswa menginterpretasi , siswa dalam penyelesaian masalah materi
kemampuan siswa menganalisis dan pertidaksamaan linear satu variabel yang
kemampuan siswa mengevaluasi dalam berjumlah 3 soal mewakili masing-masing
penyelesaian soal materi pertidaksamaan linear aspek yang akan dinilai yaitu menginterpretasi,
satu variabel. menganalisis dan mengevaluasi.
Teknik komunikasi langsung merupakan
METODE PENELITIAN cara mengumpulkan data melalui pertanyaan
Metode penelitian yang digunakan dalam yang disampaikan secara lisan yang dilakukan
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
bentuk penelitian studi survey. Penelitian lisan berupa dialog.
survey pada umumnya dilakukan untuk Untuk memperoleh data kemampuan
mengambil suatu generalisasi dari pengamatan berpikir kritis siswa dalam penyelesaian soal
yang tidak mendalam (Sugiyono, 2009: 7). materi pertidaksamaan linear satu variabel,
Kerlinger dalam Sugiyono (2009 :7) dilakukan penilaian terhadap jawaban siswa
menyatakan bahwa penelitian survey dapat untuk tiap butir soal tes kemampuan berpikir
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, kritis. Kriteria penilaian yang digunakan adalah
tetapi data yang dipelajari adalah data dari rubrik penilaian yang dimodifikasi dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Ismaimuza & Musdalifah (2013) yang
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri disajikan dalam tabel berikut.
4

Tabel 1. Tabel Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Berpikir kritis Siswa


Aspek kemampuan Respon siswa terhadap soal Kategori
berpikir kritis yang Penilaian
dinilai
Menginterpretasi Tidak menjawab atau menuliskan ulang Sangat kurang
informasi yang diberikan dari dalam soal
tetapi tidak mengubahnya menjadi kalimat
matematika
Melakukan kesalahan dalam mengubah Kurang
informasi menjadi kalimat matematika
dari suatu soal pertidaksamaan linear satu
variabel
yang diberikan.
Dapat mengubah informasi dari soal Cukup baik
pertidaksamaan linear satu variabel yang
diberikan tetapi belum dapat
menyusunnya menjadi kalimat
matematika.
Dapat mengubah informasi mejadi Baik
kalimat matematika dari soal
pertidaksamaan linear satu variabel yang
diberikan tetapi belum dapat
menyusunnya secara lengkap.
Dapat mengubah informasi dari soal Sangat baik
pertidaksamaan linear satu variabel yang
diberikan menjadi kalimat matematika
dan menyusunnya dengan benar dan
lengkap.
Menganalisis Tidak menjawab atau memberikan Sangat kurang
jawaban yang salah atau tidak dapat
menentukan informasi penting dari soal
yang diberikan.
Dapat menentukan informasi penting dari Kurang
soal yang diberikan, tetapi tidak dapat
menentukan strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan soal.
Dapat menentukan informasi penting dari Cukup baik
soal yang diberikan tetapi melakukan
kesalahan dalam menghubungkannya
dengan strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut atau dapat
menentukan informasi penting dari soal
yang diberikan, dapat menghubungkannya
dengan strategi penyelesaian tetapi
melakukan kesalahan dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menentukan informasi yang penting Baik
dari soal yang diberikan, dapat
menghubungkan informasi dengan
5

strategi yang digunakan dan dapat


melakukan perhitungan yang benar dalam
menyelesaikan soal tersebut tetapi
melakukan kesalahan dalam menarik
kesimpulan.
Dapat menentukan informasi penting dari Sangat baik
soal yang diberikan, dapat
menghubungkan informasi tersebut
dengan strategi yang digunakan dalam
menyelesaikan soal serta dapat melakukan
perhitungan dan menarik kesimpulan
dengan benar dari penyelesaian yang telah
diperoleh.
Mengevaluasi Tidak menjawab atau memberikan Sangat kurang
jawaban tanpa memberikan alasan atau
argumen pendukung jawaban tersebut.
Dapat menuliskan informasi yang penting Kurang
dari soal yang diberikan tetapi tidak
menilai langkah-langkah penyelesaian
masalah di dalam soal yang diberikan
atau dapat menuliskan informasi yang
penting dari soal yang diberikan, menilai
langkah-langkah penyelesaian masalah di
dalam soal yang diberikan tetapi tidak
memberikan alasan atau argumen
pendukung jawaban tersebut.
Dapat menuliskan informasi yang penting Cukup baik
dari soal yang diberikan, tetapi membuat
kesalahan dalam menentukan argumen
atau alasan pendukung dalam menilai
langkah-langkah penyelesaian masalah di
dalam soal yang diberikan.
Dapat menuliskan informasi yang penting Baik
dari soal yang diberikan dan dapat
menentukan argumen untuk menilai
langkah-langkah penyelesaian masalah di
dalam soal dengan benar tetapi tidak
menguji kesimpulan atau
dapat menuliskan informasi yang penting
dari soal yang diberikan dan dapat
menentukan argumen untuk menilai
langkah-langkah penyelesaian masalah di
dalam soal dengan benar tetapi
melakukan kesalahan dalam menguji
kesimpulan.
Dapat menuliskan informasi yang penting Sangat baik
dari soal yang diberikan dan dapat
menentukan argumen atau alasan
pendukung untuk menilai langkah-
langkah penyelesaian masalah di dalam
6

soal serta dapat menguji kesimpulan


dengan benar .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian orang siswa yang dipilih untuk mewakili setiap


Penelitian tentang kemampuan berpikir kategori penilaian untuk masing-masing
kritis siswa dalam penyelesaian soal materi indikator kemampuan berpikir kritis.
pertidaksamaan linear satu variabel Adapun hasil tes kemampuan berpikir
dilaksanakan kamis 2 Maret 2017 kepada 37 kritis siswa dalam penyelesaian soal materi
orang siswa kemudian wawancara pertidaksamaan linear satu variabel disajikan
dilaksanakan pada hari yang sama kepada tujuh pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Penyelesaian Soal Materi
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Kategori Kemampuan Berpikir Kritis
Inisial Soal 1 Soal 2 Soal 3
No.
Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
(Mengintepretasi) (Menganalisis) (Mengevaluasi)
1 WF Baik Baik Sangat kurang
2 AR Baik Baik Sangat kurang
3 MA Cukup Sangat kurang Sangat kurang
4 HV Cukup Sangat kurang Baik
5 NK Baik Sangat kurang Sangat kurang
6 JK Baik Sangat baik Sangat kurang
7 DP Baik Baik Sangat baik
8 BA Cukup Sangat kurang Sangat kurang
9 RT Cukup Sangat baik Sangat kurang
10 MR Baik Baik Sangat kurang
11 CF Baik Sangat baik Sangat kurang
12 JE Baik Sangat kurang Sangat kurang
13 LS Baik Sangat kurang Sangat kurang
14 MH Sangat baik Sangat kurang Sangat kurang
15 DI Baik Sangat kurang Sangat kurang
16 SA Baik Sangat baik Sangat kurang
17 IN Cukup Sangat kurang Sangat kurang
18 FA Baik Baik Sangat kurang
19 RL Baik Sangat kurang Sangat kurang
20 NI Sangat baik Baik Sangat kurang
21 MT Baik Baik Sangat kurang
22 RM Kurang Sangat baik Sangat kurang
7

23 AL Sangat baik Sangat kurang Sangat kurang


24 DM Sangat baik Sangat kurang Sangat kurang
25 CA Cukup Cukup Sangat baik
26 AN Kurang Baik Cukup
27 MH Sangat baik Sangat baik Sangat kurang
28 GW Cukup Sangat kurang Sangat kurang
29 AF Cukup Sangat kurang Sangat kurang
30 IC Sangat baik Sangat baik Sangat kurang
31 NU Sangat baik Sangat baik Sangat kurang
32 FH Kurang Sangat kurang Cukup
33 MI Sangat baik Sangat baik Sangat kurang
34 JA Kurang Sangat kurang Sangat kurang
35 IA Kurang Sangat kurang Cukup
36 RY Kurang Sangat kurang Sangat kurang
37 MD Sangat baik Baik Sangat kurang
38 DQ Sangat baik Cukup Cukup
39 RD Sangat baik Sangat baik Sangat kurang

Dari tabel 2 diketahui bahwa dari soal tes soal tes nomor 3 yang mewakili indikator
nomor 1 yang mewakili indikator kemampuan kemampuan siswa mengevaluasi diperoleh hasil
siswa menginterpretasi diperoleh hasil sebagai sebagai berikut: 32 orang siswa berada di dalam
berikut: tidak ada siswa yang berada di dalam kategori sangat kurang, tidak ada siswa yang
kategori sangat kurang, enam orang siswa berada di dalam kategori kurang, empat orang
berada di dalam kategori kurang, delapan orang siswa berada di dalam kategori sedang, satu
siswa berada di dalam kategori cukup, 14 orang orang siswa berada di dalam kategori cukup
siswa berada di dalam kategori baik, dan 11 baik, dan dua orang siswa berada di dalam
orang siswa berada di dalam kategori sangat kategori baik. Selanjutnya untuk wawancara
baik. Dari soal tes nomor 2 yang mewakili diambil beberapa subjek penelitian yang
indikator kemampuan siswa menganalisis mewakili masing-masing kategori untuk setiap
diperoleh hasil sebagai berikut: 18 orang siswa indikator kemampuan berpikir kritis dengan
berada di dalam kategori sangat kurang, tidak variasi jawaban yang berbeda-beda. Beberapa
ada siswa yang berada di dalam kategori tabel berikut menyajikan daftar nama subjek
kurang, dua orang siswa berada di dalam penelitian yang diwawancarai.
kategori sedang, sembilan orang siswa berada
di dalam kategori cukup baik, dan sepuluh
orang siswa berada di dalam kategori baik. Dari
8

Tabel 3. Daftar nama subjek penelitian kemampuan berpikir kritis siswa indikator
kemampuan menginterpretasi
Indikator
Kategori Kemampuan
No Inisial Kemampuan Berpikir Kode Siswa
Berpikir Kritis
Kritis
1 - Sangat kurang -
2 AN Kurang I2
3 CA Menginterpretasi Cukup I3
4 DP Baik I4
5 IC Sangat baik I5

Subjek penelitian yang diambil untuk yaitu AN, CA, DP, dan IC yang
mewakili masing-masing kategori selanjutnya akan ditulis dengan kode I2,
kemampuan berpikir kritis siswa I3, I4, dan I5.
indikator kemampuan menginterpretasi

Tabel 4. Daftar nama subjek penelitian kemampuan berpikir kritis siswa indikator
kemampuan menganalisis

Indikator
Kategori Kemampuan
No Inisial Kemampuan Kode Siswa
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
1 HV Sangat kurang A1
2 - Kurang -
3 DQ Menganalisis Cukup A3
4 DP Baik A4
5 SA Sangat baik A5

Subjek penelitian yang diambil untuk HV, DQ, DP, dan SA yang selanjutnya
mewakili masing-masing kategori akan ditulis dengan kode A1, A3, A4, dan
kemampuan berpikir kritis siswa A5.
indikator kemampuan menganalisis yaitu

Tabel 5. Daftar nama subjek penelitian kemampuan berpikir kritis siswa indikator
kemmpuan mengevaluasi

Indikator
Kategori Kemampuan
No Inisial Kemampuan Kode Siswa
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
1 IC Sangat kurang E1
Mengevaluasi
2 - Kurang -
9

3 DQ Cukup E3
4 DP Baik E4
5 HV Sangat baik E5

Subjek penelitian yang diambil untuk indikator kemampuan mengevaluasi yaitu


mewakili masing-masing kategori HV, DQ, DP, dan SA yang selanjutnya
kemampuan berpikir kritis siswa akan ditulis dengan kode E1, E3, E4, dan E5.

Pembahasan Penelitian termasuk kategori cukup. Setelah dilihat dari


jawaban dan wawancaranya, siswa tersebut
1) Kemampuan Siswa Menginterpretasi sudah memahami maksud dari soal. Dari grafik
Dalam Penyelesaian Soal Materi yang diberikan ia sudah mampu menuliskan
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel kalimat matematika berupa pertidaksamaan
yaitu 𝑥 ≥ −2 dan 𝑥 < −2, hanya saja masih
Dalam indikator kemampuan
keliru dalam menyusun kedua pertidaksamaan
menginterpretasi, dinilai kemampuan siswa
dalam mengubah informasi yang diberikan 𝑥 ≥ −2 dan 𝑥 < −2, ia menuliskan 𝑥 > −2 <
menjadi kalimat matematika. Penilaian 2 seharusnya susunan yang lebih tepat dari
kemampuan siswa menginterpretasi , dilakukan kedua pertidaksamaan tersebut adalah −2 ≤
melalui satu buah tes essay. Hasilnya tidak ada 𝑥 < −2. (c) Jawaban kode I4 termasuk kategori
siswa yang berada di dalam kategori sangat baik, karena dilihat dari jawaban siswa sudah
kurang, enam orang siswa berada di dalam mampu menuliskan kalimat matematika yang
kategori kurang, delapan orang siswa berada di benar dari grafik pertidaksamaan linear satu
dalam kategori cukup, 14 orang siswa berada di variabel yang diberikan. Meskipun masih
dalam kategori baik, dan 11 orang siswa berada terdapat sedikit kekurangan dalam menuliskan
di dalam kategori sangat baik. Berdasarkan data “himpunan penyelesaian (hp)” siswa tersebut
hasil penelitian tersebut diketahui bahwa menuliskan “hp” setelah pertidaksamaan
dominannya kemampuan siswa seharusnya penulisan yang benar adalah 𝐻𝑝 =
menginterpretasi berada dalam ketegori baik. −2 ≤ 𝑥 < −2 bukan −2 ≤ 𝑥 < −2 (ℎ𝑝). (d)
Berikut ini analisis variasi jawaban siswa Jawaban kode I5 termasuk kategori sangat baik,
pada indikator kemampuan menginterpretasi: karena dilihat dari jawaban dan wawancaranya
(a) Jawaban kode I2 termasuk kategori kurang, diketahui bahwa siswa tersebut sudah mampu
karena dilihat dari jawaban dan hasil menafsirkan grafik pertidaksamaan linear satu
wawancara siswa tersebut memahami maksud variabel yang diberikan menjadi kalimat
dari soal yaitu menuliskan informasi yang dapat matematika yang benar dan lengkap, ia bahkan
mereka ketahui dari sebuah grafik menuliskan syarat 𝑥 dari himpunan tersebut.
pertidaksamaan linear satu variabel, siswa juga Facione (2013:5) menyatakan bahwa
memahami bahwa grafik tersebut menyatakan interpretation adalah kemampuan seseorang
himpunan penyelesaian dari sebuah untuk memahami dan mengekspresikan maksud
pertidaksamaaan linear satu variabel, hanya saja dari suatu situasi, data, penilaian, aturan,
siswa belum memahami secara pasti makna dari prosedur atau kriteria yang bervariasi.
bagian grafik yang diarsir sehingga ia Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
menuliskan semua bilangan yang berada di kemampuan siswa menginterpretasi tergolong
grafik sekalipun bilangan tersebut tidak baik, karena secara umum dominannya siswa
termasuk ke dalam bagian yang diarsir. Siswa sudah mampu mengubah informasi dari soal
hanya menebak-nebak bahwa semua bilangan yang diberikan menjadi kalimat matematika
yang ada pada grafik termasuk ke dalam meskipun masih belum dapat menyusunnya
himpunan penyelesaian. (b) Jawaban kode I3 dengan lengkap.
10

siswa sudah dapat menentukan informasi


2) Kemampuan Siswa Menganalisis Dalam dengan benar, ia juga dapat menyusun strategi
Penyelesaian Soal Materi untuk memperoleh jawaban hanya saja ia tidak
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel menarik kesimpulan dari penyelesaian yang ia
peroleh. Setelah dikonfirmasi pada saat
Dalam indikator kemampuan menganalisis, wawancara siswa tersebut mengatakan bahwa
dinilai kemampuan siswa dalam menentukan kesimpulan yang tepat untuk penyelesaian yang
informasi penting dari soal yang diberikan, diperolehnya yaitu “bilangan berurutan terkecil
menghubungkan informasi tersebut dengan yaitu 5 dan 6” padahal yang diminta didalam
strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal adalah bilangan bulat terkecil yang
soal serta dalam melakukan perhitungan dan mungkin dari kedua buah bilangan bulat
menarik kesimpulan dari penyelesaian yang berurutan tersebut, berarti hanya satu saja yang
telah diperoleh. terkecil yaitu 5. (d) Jawaban kode A5 termasuk
Penilaian kemampuan menganalisis kategori sangat baik, karena dilihat dari
dilakukan melalui satu buah tes essay. Hasilnya jawaban dan hasil wawancaranya, siswa
18 orang siswa berada di dalam kategori sangat tersebut sudah mampu mengubah informasi
kurang, tidak ada siswa yang berada di dalam yang diberikan menjadi kalimat matematika,
kategori kurang, dua orang siswa berada di siswa mampu mengaitkan informasi tersebut
dalam kategori sedang, sembilan orang siswa dengan strategi untuk menyelesaikan soal,
berada di dalam kategori cukup baik, dan selain itu siswa juga sudah mampu menarik
sepuluh orang siswa berada di dalam kategori kesimpulan dengan tepat untuk menjawab
baik. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut pertanyaan dari soal. Bahkan ia menggunakan
diketahui bahwa dominannya kemampuan dua cara untuk menyelesaikan soal, dari hasil
siswa menganalisis berada dalam ketegori wawancara diketahui secara rinci strategi
sangat kurang. penyelesaian siswa tersebut, untuk cara pertama
Berikut ini analisis variasi jawaban siswa ia menjumlahkan bilangan yang berurutan
pada indikator kemampuan menganalisis: (a) mulai dari 1 ditambah 2 dan seterusnya sampai
Jawaban kode A1 termasuk kategori sangat memperoleh hasil penjumlahan yang memenuhi
kurang, karena dilihat dari jawaban dan hasil syarat yang diberikan dalam soal yaitu hasil
wawancara siswa tersebut masih belum mampu penjumlahan kedua bilangan bulat berurutan
menuliskan informasi dengan benar, ia menulis tersebut tidak lebih dari 9 dan kurang dari 25,
“bilangan kedua > 9 < 25, padahal di dalam selanjutnya ia memperoleh bahwa bilangan
soal dikatakan bahwa “ jika bilangan pertama bulat terkecil yang mungkin adalah 5. Selain
dijumlahkan dengan bilangan kedua maka dengan cara coba-coba ia juga menyusun
kedua jumlahnya lebih dari 9 dan kurang dari strategi penyelesaian dengan menuliskan
25. Siswa belum dapat menuliskan strategi yang pertidaksamaan dari informasi yang diketahui
akan digunakan untuk menyelesaikan soal serta dari soal, ia memisalkan bilangan bulat
belum dapat menarik kesimpulan untuk berurutan dengan 𝑥 dan 𝑥 + 1, kemudian
menjawab pertanyaan dari soal tersebut. (b) menyusun sebuah pertidaksamaan 9 < 𝑥 + 𝑥 +
Jawaban kode A3 termasuk kategori cukup, 1 < 25, kemudian menyederhanakan
karena dilihat dari jawaban dan hasil pertidaksamaan tersebut sehingga diperoleh
wawancaranya, siswa tersebut sudah mampu 4 < 𝑥 < 12, ia menyimpulkan bahwa nilai x
menyusun sebuah pertidaksamaan dari terkecil adalah 5 karena merupakan bilangan
informasi yang diberikan, ia juga menuliskan bulat terkecil yang lebih dari 4.
strategi yang ia gunakan untuk menyelesaikan Facione (2013: 5) menyatakan bahwa
soal hanya saja siswa masih keliru dalam analysis adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan perhitungan sehingga belum mengidentifikasi kesimpulan berdasarkan
memperoleh jawaban yang tepat. Siswa hubungan antara informasi dan konsep, dengan
tersebut. (c) Jawaban kode A4 termasuk pertanyaan yang ada dalam suatu masalah.
kategori baik, karena dilihat dari jawabannya Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
11

kemampuan menganalisis siwa tergolong penyelesaian yang diberikan, siswa tersebut


sangat kurang, karena secara umum juga tidak menguji kesimpulan. (c) Jawaban
dominannya siswa belum dapat menentukan kode E4 termasuk kategori baik, dari
informasi penting dari soal yang diberikan, jawabannya terlihat siswa tersebut sudah
siswa belum mampu menentukan strategi untuk mampu menuliskan informasi penting dari
menyelesaikan soal, serta belum dapat menarik langkah-langkah penyelesaian ia sudah dapat
kesimpulan. menilai dan mengkritisi bagian yang salah dari
langkah-langkah tersebut dari hasil wawancara
3) Kemampuan Siswa Mengevaluasi diketahui bahwa siswa tersebut memiliki alasan
Dalam Penyelesaian Soal Materi atau argumen pendukung untuk menilai
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel langkah-langkah penyelesaian tersebut yaitu “
Di dalam soal disebutkan bahwa panjang sisi =
Dalam indikator kemampuan 2n, kemudian keliling persegi lebih kecil dari
mengevaluasi, dinilai kemampuan siswa dalam 12. Rumus keliling persegi = 4 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 4 × 2𝑛
menuliskan informasi yang penting dari soal < 12. Setelah dihitung diperoleh 2n<3 berarti
yang diberikan dan dalam menentukan argumen panjang persegi kurang dari 3 m, hal ini
atau alasan pendukung untuk menilai langkah- bertentangan dengan pernyataan yang diberikan
langkah penyelesaian masalah di dalam soal dalam soal yaitu panjang sisi = 3m” , argumen
serta dalam menguji kesimpulan. tersebut sudah tepat hanya saja siswa tersebut
Pengukuran kemampuan siswa tidak sampai menguji kesimpulan. (c) Jawaban
mengevaluasi, dilakukan melalui satu buah tes kode E4 termasuk kategori sangat baik, dari
essay. Hasilnya 32 orang siswa berada di dalam jawabannya terlihat siswa tersebut sudah
kategori sangat kurang, tidak ada siswa yang mampu memahami informasi penting dari
berada di dalam kategori kurang, empat orang langkah-langkah penyelesaian ia sudah dapat
siswa berada di dalam kategori sedang, satu menilai dan mengkritisi bagian yang salah dari
orang siswa berada di dalam kategori cukup langkah-langkah tersebut dari hasil wawancara
baik, dan dua orang siswa berada di dalam diketahui bahwa siswa tersebut memiliki alasan
kategori baik. Berdasarkan data hasil penelitian atau argumen pendukung untuk menilai
tersebut diketahui bahwa dominannya langkah-langkah penyelesaian tersebut bahkan
kemampuan siswa menganalisis berada dalam sampai menguji kesimpulan. Ia menuliskan “Di
ketegori sangat kurang. dalam soal disebutkan bahwa keliling persegi
Berikut ini analisis variasi jawaban siswa tidak lebih dari 12 meter sedangkan dalam
pada indikator kemampuan menganalisis: (a) penyelesaian jawabannya panjang sisi = 3 meter
Jawaban kode E1 termasuk kategori sangat sehingga apabila dihitung 4 × sisi = 4 × 3 = 12
kurang, dari jawabannya terlihat siswa tersebut meter. Tampak bahwa kesimpulan yang
menuliskan informasi yang keliru, setelah diberikan di dalam soal tidak tepat karena tidak
dikonfirmasi melalui wawancara diketahui sesuai dengan syarat yang ditentukan yaitu
3
bahwa ia menafsirkan 2 (2) sebagai pecahan keliling persegi tidak lebih dari 12 meter” oleh
karena itu peneliti mengkategorikan siswa
campuran sehingga ia mengubahnya menjadi
7 3 tersebut dalam kategori sangat baik.
(2) = 3.5, padahal maksud dari 2 (2) adalah 2 Facione (2015: 5) menyatakan bahwa
3 evaluation adalah kemampuan seseorang untuk
dikali (2). (b) Jawaban kode E3 termasuk
menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau
kategori cukup, dari jawaban dan hasil representasi lain dari pendapat seseorang atau
wawancaranya terlihat siswa tersebut mampu menilai suatu kesimpulan berdasarkan
menafsirkan informasi yang diberikan dengan hubungan antara informasi dan konsep dengan
menuliskan informasi penting dengan benar pernyataan yang ada dalam suatu masalah.
hanya saja siswa tersebut masih keliru dalam Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
menilai langkah-langkah penyelesaian, ia belum kemampuan mengevaluasi siwa tergolong
dapat mengkritisi bagian yang salah dari
12
sangat kurang, karena secara umum dominannya DAFTAR RUJUKAN
siswa belum dapat menilai informasi dan
penyelesaian soal yang diberikan serta belum Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Nomor 2
dapat menilai langkah-langkah penyelesaian dan Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta
belum dapat menguji kesimpulan.
Ennis, R. H. 2011. The Nature Of Critical
KESIMPULAN DAN SARAN Thinking: An Outline Of Critical Thinking
Dispositions And Abilities. Chicago: University
Kesimpulan of Illinois.
.
Facione, P. A. 2013. Critical Thinking: What It
Dari analisis dan pembahasan dapat Is and Why It Counts. California: Measured
disimpulkan pencapaian pada setiap indikator Reasons and The California Academic Press.
kemampuan berpikir kritis siswa adalah sebagai
berikut: 1) Kemampuan siswa menginterpretasi Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis: Sebuah
tergolong cukup baik, karena secara umum Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
dominannya siswa sudah dapat mengubah dan Hidayati, N. 2010. Profil Pemahaman
menyusun informasi dari soal pertidaksamaan Konseptual Dan Pengetahuan Prosedural pada
linear satu variabel yang diberikan menjadi Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
kalimat matematika meskipun belum lengkap. (Ptslv) Siswa Kelas VII Mts.Ushuluddin.
2) Kemampuan siswa menganalisis tergolong Pontianak: Univeristas Tanjungpura.
sangat kurang, karena secara umum dominannya
siswa belum dapat menentukan informasi Ismaimuza, D & Musdalifah, S. 2013.
penting dari soal yang diberikan, siswa belum Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir
mampu menentukan strategi untuk Kritis Matematis Untuk Siswa. Palu: Universitas
menyelesaikan soal, serta belum dapat menarik Tadalako.
kesimpulan. 3) Kemampuan mengevaluasi siwa NCTM. (2000). Principles and Standards for
tergolong sangat kurang, karena secara umum School Mathematics. Reston: NCTM
dominannya siswa belum dapat menilai Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
informasi penting dari soal dan penyelesaian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
soal yang diberikan serta belum dapat menilai Bandung: Alfabeta.
langkah-langkah penyelesaian dan belum dapat
menguji kesimpulan. Zhou, dkk. 2013. Developing Students’
Critical Thinking Skills by Task-Based
Saran Learning in Chemistry Experiment Teaching.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan China: Creative Education.
diatas yaitu dominannya kemampuan
menganalisis dan mengevaluasi siswa masih
tergolong sangat rendah, diharapkan kepada
peneliti lainnya agar dapat melaksanakan
penelitian lanjutan dengan pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa dalam penyelesaian soal materi
pertidaksamaan linear dan tidak terkecuali untuk
materi-materi lain.

Anda mungkin juga menyukai