Anda di halaman 1dari 3

 Validitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan pada kita tentang sifat alat ukur dalam

nengertian apakah alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur dan ingin
dicari. Validitas, di pihak lain, mempersoalkan apakah benar-benar kita mengukur apa yang
bisa kita lakukan sedang mengukur? Validitas banyak macamnya, ada yang membagi
validitas atau validitas konkuren, validitas ontruk, validitas wajah, validitas faktorial, validitas
empiris, validitas intrinsik, dan paliditas prediktif. Validitas serentak berkenaan dengan
hubungan antara skor dengan kriteria penampilan (kinerja). Bangun validitas berkenaan
dengan "kualitas psikologi apa yang diminta oleh pengujian" dan mengevaluasikannya
dengan "pembahasan tentang konstrak tertentu yang dapat diterangkan" dapat
menghasilkan penampilan yang baik (kinerja-nya) dalam ujian. Validitas konten berkenaan
dengan sampelnya yang buruknya baik dari isi semesta (peserta). Validitas kurikuler
ditentukan dengan cara menilik isi dari ujian itu sendiri dan penilaian terhadap ujian jauh ini
merupakan alat ukur yang sebenamya terhadap tujuan dari pelajaran, atau sebagai sampel
yang sebenamya dari materi-materi pelajaran. Validitas empiris menunjuk hubungan antara
skor dan kriteria, di mana kriteria tersebut adalah ukuran bebas dan langsung dengan apa
yang ingin diramalkan oleh ujian tersebut. Fase validitas berkaitan dengan apa yang tampak
untuk mengukur sesuatu, dan bukan terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Validitas
faktorial dari suatu alat ukur (ujian) adalah hubungan antara alat ukur (ujian) tersebut
dengan faktor-faktor yang terkait dalam kelompok atau ukuran-ukuran hubungan lainnya.,
Di mana validitas tersebut menghasilkan analisis faktor. Taaliditas intrinsik berkenaan
dengan penggunaan teknik uji dan bukan teknik menentang terhadap kriteria untuk
memperoleh bukti kuantitatif dan objektif yang mendukung alat ukur (ujian) benar-benar
mengukur apa yang sebenamya harus dipertanyakan. Validitas prediktif berkenaan dengan
hubungan antara skor, ujian untuk mengukur suatu kriteria yang sesuai dengan penampilan
di masa mendatang.
 Dari definisi yang diberikan terhadap berjenis-jenis validitas di atas, maka nampak seperti
tumpang tindih antara satu jenis validitas dengan yang lain.
 Karena itu, Thomdike dan Hagen (1955) membagi validitas atas dua jenis saja, yaitu vanditas
langsung dan validitas derivatif Validitas langsung adalah jenis validitas yang sesuai pada
analisis rasional dan putusan profesi (penilaian profesional), sedangk validitas derivatif dapat
digunakan pada pembuktian statistik dan empiris. yang Kerlinger (1973) membagi validitas
atas tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas yang berkaitan dengan kriteria, dan validitas
konstrak. Sebuah. Validitas Isi lebih Validitas isi mempersoalkan apakah isi dari alat ukur
(bahannya, topiknya subtansinya) cukup representatif atau cukup merupakan sampel?
Validitas dip dipandu oleh pertanyaan: "Apakah isi atau substansi dari alat ukur ini
merupakan representatif dari isi atau isi universal dari sifat-sifat yang ingin diukuur?
Validitas isi dasar yang sesuai dengan konteks, apakah itu sesuai dengan harapan orang lain.
Tiap- Setiap item atau soal dalam ujian perlu dibahas dengan seksama, dan kemudian
dibahas tentang representatif tidaknya isi yang akan ditransfer.
Sebagai contoh, dosen memberikan ujian tengah semester di Fakultas Pertanian. Materi
yang diberikan selama semester telah ditentukan dalam garis besar kursus. bentuk objektif
dan esai. Yang dipertanyakan adalah soal keseluruhan isi pelajaran sesuai dengan garis besar
saja. Pertanyaan yang mempersoalkan masalah validitas isi dari alat ukur (soal ujian) yang
digunakan untuk mengukur prestasi dari mahasiswa dalam jarak waktu semester. alat ukur,
yang per Apa yang dibuat harus diperhatikan mendapat perhatian adalah:
 Apakah alat ukur (soal-soal) telah mewakili semua pelajaran yang diberikan ?,
 apakah pokok-pokok yang dicantumkan dalam alat ukur (soal) sesuai dengan mata pelajaran
yang telah diajarkan? Untuk melihat validitas isi tersebut, biasanya sang dosen
mendiskusikan alat ukur tersebut dengan teman sejawat, di samping menggunakan
penilaian sendiri yang disesuaikan dengan course outline dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
 Validitas yang Berhubungan dengan Kriteria Validitas yang berhubungan dengan kriteria
adalah validitas yang dilihat dengan membandingkan dengan suatu kriteria atau variabel
yang diketahui atau yang dipercaya dapat digunakan untuk mengukur suatu atribut tertentu.
Jika skor atau skala yang diukur dibandingkan dengan satu atau lebih kriteria atau variabel
yang dianggap mengukur hal yang ingin diukur, maka yang dikerjakan adalah menentukan
validitas dari alat ukur. Validitas prediktif termasuk dalam validitas yang terkait dengan
kriteria. Misalnya, siswa ingin masuk pepguruan tingsl. ta harus lebih dulu mengikuti ujian
masuk universitas (ujlan seleksi). Soal ujian (alat ukur) telah dibuatkan rupa nehingga
dipikirkan siswa yang baik dalam ujian masuk, akan baik pula dalam kinerja-nya nanti, dan
akan memberikan angka-angka yang baik pula dalam ujian akhir. Demikian pula bagi mereka
yang memiliki nilai sedang, apa pun yang memiliki nilai rata-rata saja. Mereka yang
mendapat nilai sedang pada ujian masuk, akan memperoleh nilai sedang untuk ujian akhir
yang diterima. Yang kita pertanyakan, apakah alat ukur yang berkaitan dengan soal ujian
masuk yang dibuat cukup baik untuk siswa, di mana siswa tersebut kemudian akan lulus
dengan baik atau lulus biasa saja? Dalam hal ini, kita mempertanyakan validitas prediksi dari
alat ukur (ujian masuk perintis) tersebut. dida uje adalah validitas yang berkaitan dengan
kriteria. Hampir semua bentuk ujian adalah bentuk prediksi. Ujian Prestasi Prediksi
(ramalan) Prestasi oda Segala jenis validitas dengan tujuan diadakan Prediksi dengan kriteria
luar dan kemampuan sekarang dan akan datang ujian kompetensi (tes bakat) meramalkan
prestasi yang akan datang; ujian inteligensia meramalkan kemampuan belajar dan
memecahkan soal, baik dewasa ini atau yang akan datang- Yang sangat sukar dalam
menentukan validitas dalam jenis ini dalam memilih kriteria apa yang akan digunakan untuk
membandingkan. Kriteria apakah yang digunakan untuk diadakan validasi terhadap alat
pengukur menggantikan seorang guru? Siapa yang akan mendapat persetujuan guru
tersebut? Sebuah alat ukur (ujian, misalnya) yang dimiliki memiliki validitas yang berkaitan
dengan kriteria yang tinggi, jika ujian tersebut dapat menolong peneliti dalam membuat
keputusan yang tepat dalam menghubungkan seseorang, baik dalam pekerjaan, tugas, dan
sebagainya.
 Validitas Konstrak Seperti diketahui, konstrak adalah abstraksi dan generalisasi khusus dan
merupakan konsep yang dibuat khusus untuk kebutuhan ilmiah dan memiliki pengertian
terbatas. Dapatkan resolusi yang sesuai dan dapat dibaca. Dalam melihat validitas konstrak,
beberapa pertanyaan di bawah ini perlu dijawab.
 Komponen-komponen atau dimensi apa saja yang membentuk konsep tersebut?
 Apakah landasan teoretis yang disusun dimensi tersebut?
 Bukti empiris apakah yang menggantikan ada keterkaitan antara komponen atau dimensi di
atas? Dalam membahas validitas konstrak (seperti: inteligensia, status ekonomi, fertilitas,
persepsi, pendidikan tradisional, dan sebagainya), maka yang pertama-tama dikerjakan oleh
peneliti adalah menganalisis tidak-tidak-tidak apa yang menjadi
 Bagian dari konstrak tersebut. Kemudian dilihat isi dan makna dari komponen-komponen
tersebut, serta dari alat ukur yang digunakan untuk mengukur konn tersebut. Dengan
perkataan lain, si peneliti ingin tahu sifat-sifat yang bisa menerangkan tentang alat ukur atau
tes tersebut.
 Misalnya, ingin mengukur inteligensia seseorang. Jika peneliti bertanya 1) faktor-faktor
atau faktor yang menyebabkan dibutuhkannya pemilihan ujian ?, 2) apakah ujian tersebut
hanya mengukur "kemampuan mempertimbangkan saja", da kemampuan "memberikan
alasan saja?" Apakah alat ukur tersebut juga mengukur "kelas sosial"? Dengan perkataan
lais, sl peneliti ingin mengetahu jumlah bagian dari peragaan ujian dengan oid kemampuan
mempertimbangkan, kemampuan memberikan alasan dan oleh kelas soslar Validitas
konstrak, tidak hanya memerlukan validasi terhadap alat ukur (misaln ujian), tetapi juga
berlaku validasi terhadap penelitian . Ini yang dihitung validitas konstrak dengan validitas
prediksi. Mari kita nilai validitas konstrak dari inteligensia. Pertama-tama harus ditentukan
apakah yang seharusnya diuji oleh inteligensia yang memiliki dimensi barvak tersebut.
Apakah kemampuan menghapal, kemampuan menganalisis, kemampuan melaksanakan
evahuasi, kemampuan membuat sintesis, atau kemampuan menerapkan sesuatu? Sesudah
dimensi dari inteligernsia ini ditentukan, maka baru disusun alat ukur untuk masing-masing
dimensi inteligensia tersebut. Langkah kedua adalah menentukan kriteria yang umum
digunakan untuk menentukan orang yang memiliki inteligensia rendah. Misalrya, kriteria
yarg terpilih adalah "kecepatan dalam menyelesaikan soal matematika dengan tepat".
Kenudian diberikan soal pelajaran, yaitu tes inteligensia dan soal matematika. Jika mereka
yang mendapatkan skor yang tinggi dalam inteligensia juga dapat menyelesaikan ujian
matematika secara cepat dan tepat, dan sebaliknya mereka yang mendapat skor rendah
dalam tes inteligensia juga tidak mampu menyelesaikan soal-soal matematika, maka dapat
digunakan konvergensi inteligensia dengan lima dimensi di atas memiliki validitas konstrak
yang tinggi. bagian dari konstrak tersebut. Kemudian dilihat isi dan makna dari komponen
Ada dua pengertian tentang validitas muka. Pertama, validitas muka berhu-bungan dengan
atribut atribut yang konkrit tanpa meminta inferensi. Misalnya, jika ingin tahu kemahiran
seseorang dalam menulis steno, maka jumlah kata yang ditulis per detik sudah merupakan
ukuran yang tepat tentang kemahiran steno seseorang. Untuk mengetahui kemahiran
membaca seseorang, maka suruhlah mengetik dan hitung jumlah huruf / kalimat Arti yang
lain dari validitas muka terkait dengan penilaian para ahli terhadap suatu alat ukur, seorang
peneliti ingin menyusun skala tentang persep Skala yang diperlihatkan pada beberapa ahli,
Jika ahli-ahli ini menilai bahw tidak-tidak dalam skala ini dapat mengukur persepsi baik,
maka skain ini memiliki validitas muka yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai