Adven 2 2018
Adven 2 2018
Bapak ibu dan saudara saudara terkasih, marilah kita nyalakan lilin adven Itulah sepenggal rekomendasi dari Pekan Komunikasi Sosial Nasional
yang kedua ini , sambil berdoa bersama-sama. (PKSN) di Palangkaraya yang dilakukan oleh Komisi Komsos KWI dari
tanggal 7 hingga 13 Mei 2018 dengan tema "Kebenaran akan
P : Allah Bapa yang Maha Kasih, kami telah memasuki masa Adven, masa Memerdekakan: Gereja Katolik Menolak Hoax, Fake News, Hate Speech."
dimana kami menantikan akan kedatangan Putera-Mu terkasih. Kami
mohon, semoga Lilin adven ini menerangi hati dan menuntun kami untuk Pertemuan itu, mengajak semua orang Katolik tentang pentingnya
menghadirkan Peradaban Kasih bagi sesama, lingkungan dan bangsa kami, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, kegembiraan, suka cita, dan pesan cinta
Semoga dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat menggiatkan lingkungan kasih sebagai konten terbaik yang layak disebarkan melalui media sosial
sebagai pusat hidup beriman yang semakin terbuka, mampu berdialog dan demi membentuk karakter bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa
membawa perubahan baru dalam masyarakat. Semoga kami dapat kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, cerdas, dan berakhlak mulia.
menjadikan semua orang untuk semakin sejahtera, bermartabat dan Orang Katolik harus menjadi cahaya benderang di setiap media sosial untuk
beriman sesuai dengan nilai Pancasila. Akhirnya, kami semakin pantas juga "menggali sebanyak mungkin data sahih, valid, dan terpercaya untuk
untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah-tengah kami. Permohonan men-check dan re-check berbagai bentuk pesan dan berita yang didapatkan
ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami melalui internet., agar tidak terjerumus dalam persepsi dan asumsi yang
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang sesat dan keliru."
segala masa.
Di dunia jejaring sosial itu, orang Katolik harus menjunjung prinsip keadilan,
U Amin kemanusiaan dan kesaksian nyata, "sehingga pengabar sukacita tidak cukup
sekedar menulis pesan dalam media sosial tanpa menjalani nilai-nilai
kemanusiaan yang disampaikannya."
Begitu juga, orang Katolik perlu menjadi penawar, garam dan ragi yang
B. Inspirasi senantiasa memberikan faedah bagi dunia internet yang penuh tipuan dan
kabar-kabar yang menyesatkan. Maka, diharapkan orang Katolik sebelum
mengirim pesan atau berita yang hendak disampaikan ke publik via media
sosial, "harus direnungkan dan dipertimbangkan dahulu secara sungguh-
sungguh, karena konten negatif dapat memberikan dampak dahsyat yang
merugikan umat manusia." Pegangan etika dalam berinteraksi di media 2. Pendalaman Bersama
sosial yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh setiap pengguna
internet. Dari bacaan inspiratif diatas , ada beberapa hal yang dapat kita refleksikan
dalam hidup beriman kita sebagai berikut:
Begitu banyaknya bertaburan hoax, fake news, dan hate speech di internet,
membuat rusaknya sendi-sendi kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan a. Bagaimana tanggapan Anda mengenai himbauan dan ajakan dalam
bernegara dewasa ini, mengharuskan setiap orang Katolik aktif untuk artikel tersebut ?
menjadi terang bercahaya bagi setiap orang.
b. Berdasarkan pengalaman Anda selama ini, kegiatan, wadah, atau ruang
Maka, baiknya orang Katolik senatiasa "menghapus" dan "`tidak mengirim" apa yang paling Anda anggap cocok untuk menghadirkan diri kita sebagai
pesan dan berita yang berpotensi memberikan dampak negatif di "terang, garam dan ragi Kristus"? Berikanlah sharing pengalaman Anda ?
masyarakat, serta mengajari teman, sahabat, keluarga, komunitas, dan
masyarakat di sekitar "agar mampu memilah dan memilih pesan maupun C. Refleksi Kateketis dan Simpul Pertemuan
berita yang ada di dunia maya, melalui berbagai pendekatan edukatif dan
sosialisasi yang berbasis suara hati." Bapak Ibu dan saudara terkasih, untuk melengkapi ataupun meneguhkan
pertemuan kita malam hari ini marilah kita lanjutkan dengan bacaan kitap
Dalam dunia modern dewasa ini, bahwa sering mucul tabiat buruk anti-sosial Suci
yang dapat menimpa setiap orang yang tidak bijak dalam memanfaatkan
teknologi. Untuk menghindari hal itu, kita sebagai orang Katolik diminta 1. Kutipan Kitab Suci Mat 5: 13-16
menjaga keseimbangan dan porsi yang tepat dalam bermedia sosial." Dan
karena yang tertulis di internet akan sangat sulit dihapus dan dihilangkan, P : Semoga Tuhan Beserta Kita
"pastikan penyampaian konten yang benar, positif, jelas, dan terang menjadi U : Sekarang dan selamanya
prinsip yang dipegang dalam berkomunikasi di media sosial." P : Inilah injil kita Yesus Kristus menurut Santo Matius
U : Terpujilah Kristus
Akses terhadap medsos secara baik, benar, berkualitas, dan bijaksana,
"akan memberi kecerahan dalam kehidupan individu, komunitas, dan "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
masyarakat di sekitarnya, sebaliknya, pemanfaatan keliru justru akan diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu
merugikan pengguna untuk jangka pendek, menengah,dan panjang." Orang adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
Katolik harus menjadi "Terang, Garam dan Ragi di media sosial" dewasa ini. tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di
bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua
Digubah dari laman https: / /penakatolik.com/ 2018/ 05/ 13/umat-katolik- orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
diminta-manfaatkan-medsos-guna-membangun-bangsa-bukan-untuk- depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
bertikai/ memuliakan Bapamu yang di surga."
hanya hidup di tengah masyarakat, tetapi menutup pintu, banyak di rumah
atau malah banyak pergi sehingga tidak banyak hadir dan terlibat dalam
2. Renungan dan Simpul masyarakat. Sumbangan dan partisipasi dalam bentuk uang tidaklah cukup.
Kita mesti hadir dan terlibat untuk menjadi berkat.
Bapak Ibu dan saudara terkasih, dari bacaan injil dan kisah inspiratif tadi ada
beberapa hal yang dapat kita reungkan antara lain : Dalam keterlibatan itulah peran garam dan ragi muncul. Kita turut
memberi warna dan nilai lebih pada kehidupan bermasyarakat agar
Kepada para murid-Nya, Yesus mengatakan bahwa mereka adalah masyarakat lebih sejahtera, bermartabat dan beriman. Kiranya banyak nilai-
terang dunia, garam dunia dan ragi. Terang, garam dan ragi adalah nilai injil yang baik untuk dihadirkan dalam masyarakat: nilai kasih, peduli,
kebutuhan setiap orang. Terang dibutuhkan agar orang bisa melihat segala melayani, memberitakan kabar baik, jangan membenci, bersikap lembut dan
sesuatu dan beraktivitas dengan nyaman untuk kemajuannya. Dalam terang, murah hati, bersemangat miskin, cinta damai, dll.
banyak hal bisa dilakukan untuk mengembangkan diri. Sebaliknya dalam
gelap, segala sesuatu menjadi sangat terbatas. Garam adalah salah satu
unsur penting ketika orang membuat makanan. Segala makanan banyak
dicampuri garam. Garam menambah rasa enak setiap makanan yang diolah. D. Penegasan Bersama dan Penutup
Tentu garam harus larut dalam seluruh makanan dan tidak boleh berlebihan
untuk menjaga rasa tetap terjaga. Akhirnya ragi. Ragi adalah bahan untuk Bapak ibu dan saudara terkasih setelah kita mendengarkan dan
fregmentasi, banyak digunakan untuk membuat tape dan tampe. Ragi itu merenungkan Sabda Tuhan, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri,
yang membuat perubahan bahan dasar menjadi bahan yang diinginkan. sejauh mana kita telah hidup sebagai garam dan terang dunia? Sudahkah
Tanpa ragi tidak ada tempe dan tape. Maka ragi menjadi unsur penting. kita "cukup asin" untuk menggarami, dan "cukup terang" untuk menerangi
sekitar kita? Jika belum marilah melalui kegiatan pertemuan Adven ini kita
Apa artinya kalau Yesus menggunakan istilah terang, garam dan ragi bangun tekat kita agar kita bisa menjadi garam, terang dan ragi dunia tidak
untuk hidup kita? Sesuai dengan makna dan fungsi masing-masing, perlu dengan hal hal yang hebat tetapi dengan hal hal yang kecil seperti
diharapkan hidup kita juga seperti terang, garam dan juga ragi ketika ada di mempergunakan sarana media sosial yang ada dengan baik, tidak ikut
tengah orang banyak, terutama dalam masyarakat. Menjadi terang berarti menyebarkan kabar bohong, hoax, dllnya, niscaya kita bisa menjadi berkat
hidup kita bisa menjadi terang, inspirasi, teladan dengan nilai-nilai hidup bagi sesama Amin
yang kita hayati. Jangan sampai kata, pikiran dan perbuatan kita malah
menjadi batu sandungan dan menimbulkan keprihatinan masyarakat. Media Sebagai pernyatan iman atas sabda Tuhan yang baru saja direnungkan
sosial mesti bermanfaat untuk menyampaikan nilai-nilai yang baik, yang marilah kita teguhkan iman dan kepercayaan kita “
positif, yang bermanfaat dan mempersatukan satu sama lain, jangan sampai Aku percaya akan Allah, bapa yanga maha kuasa, pencipta langit dan bumi
malah dipakai untuk menyebarkan ujaran kebencian, kebohongan dan dan yesus kristus, putranya yang tunggal tuhan kita, yang dikandung oleh
ujaran yang bernada negatif yang memperkeruh relasi dan hidup bersama. roh kudus, dilahirkan oleh perawan maria, yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus, disalipkan wafat dan dimakamkan, yang turun
Demikian juga ketika jadi garam dan ragi masyarakat. Kita dipanggil ketempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang
untuk hadir, terlibat dan menjadi bagian dari masyarakat. Kita tidak cukup naik ke suga duduk di sebelah kanan bapa, dari situ ia akan dating mengdili
orang hidup dan mati, ku percaya akan roh kdus, gereja katolik yang kudus,
perekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan perbuatan dimanapaun kami berada untuk selalu memuji dan memuliakan
kekal namamu yang kudus sehingga benar benar bisa menjadi garam, terang dan
ragi bagi masyarakat di sekitar kami , kami mohon
Ajakan untuk berdoa: P: dipersilahkan untuk doa doa spontan / maupun dari keluarga
P : Allah Bapa yg maha kasih, ajarilah kami dan mampukan kami untuk Bapak Ibu dan Saudara terkasih marilah kita satukan, semua doa dan
menggunakan sarana dan media komunikasi yang ada sebagai wahana harapan kita dengan dalam doa yang diajarkan Kristus sendiri
untuk saling bertukar informasi untuk dapat menggiatkan lingkungan sebagai
pusat hidup beriman yang semakin terbuka, mampu berdialog dan "Bapa Kami".
membawa perubahan baru dalam masyarakat . Kami mohon ...
Mrilah kita juga mohon pendamingan dari bunda Maria
P: Bagi Keluarga Bpk Yohanes Wasijo, semoga tuhan berkenan
melimpahkan berkat kesehatan, keselamatan dan rezeki yang cukup, Sala Maria 3
sehingga keluarga ini dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
umat Allah serta menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat, untuk 2. Doa Penutup (Lih. PS 221)
dapat memuji dan memuiakan namamu , kami mohon
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
P . Bagi sanak saudara kami yang pada malam hari ini tidak dapat mengikuti Bila terjadi kebencian,
kegiatan ibadat ini, karena sakit, sedang melaksanakan tugas ataupun Jadikanlah aku pembawa cina kasih.
kegiatan yang lain, semoga engkau berkenan menguatkan iman Bila terjadi penghinaan,
kepercayaan dan pengharapan mereka akan dikau, kami mohon Jadikanlah aku pembawa pengampunan
Bila terjadi perselisihan,
P: Bagi umatmu yang saat ini berkumpul di tempat ini, teguhkanlah iman Jadikanlah aku pembawa kerukunan.
kami, semoga iman itu kami akui dan hayati dengan perkataan dan Bila terjadi kebimbangan,
Jadikanlah aku pembawa kepastian. 3. Nyanyian Penutup
Bila terjadi kesesatan
Jadikanlah aku pembawa kebenaran. Pemandu dapat menutup pertemuan dengan lagu yang sesuai
Bila terjadi kecemasan,
Jadikanlah pembawa harapan
Bila terjadi kesedihan,
Jadikanlah aku sumber kegembiraan.
Bila terjadi kegelapan,
Jadikanlah aku pembawa terang.
Tuhan, semoga aku lebih mengibur daripada dihibur
Memahami daripada dipahami,
Mencintai daripada dicintai.
Sebab dengan memberi aku menerima,
Dengan mengampuni aku diampuni,
Dengan mati suci aku bangkit lagi,
Untuk hidup selama-lamanya.
Berkat penutup
P : Semoga kita semua yang hadir saat ini, semua orang yang kita doakan,
pekerjaan dan segala niat baik kita selalu diberkati oleh Allah Yang Maha
Kuasa, Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U : Amin.
U : Amin.