Anda di halaman 1dari 7

MENJADI TERANG, GARAM DAN RAGI KRISTUS DI TENGAH bermasyarakat , mulai dari tingkatan RT-RW hingga ke perkara-perkara

MASYARAKAT yang lebih luas.


Tersedia aneka bidang kehidupan bagi kerasulan kaum awam, ekonomi,
politik, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lainnya dan
A. Pembuka 
ini harus ditangkap sebagai berkat Tuhan. Sebab dengan demikian
pengembangan jatidiri murid-murid Kristus sebagai terang, garam dan ragi
1. Nyanyian Pembuka 
bagi masyarakat mendapatkan pintu masuk yang sedemikian terbuka luas.
kita semua orang Katolik ditantang untuk semakin mengembangkan
semangat "sebagai terang, garam dan ragi". tidak tidak harus dengan
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
tindakan-tindakan yang hebat dalam cakupan yang luas namun justru kita
laksanakan dalam tindakan-tindakan yang kelihatannya sederhana, dalam
U : Amin.
lingkup yang kecil, namun bermafaat bagi sesama. 
P : Semoga Kasih karunia, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari
Tobat
Tuhan kita Yesus Kristus, selalu beserta kita.
Menyadari akan segala kelemahan dan dosa dosa kita, maka marilah kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
persiapkan hati dan pikiran kita, mengakui segala dosa dan kesalahan kita
serta mohon rahmat pengampunan dari Allah. Marilah kita hening
Kata Pengantar
sejenak…..
Marilah kita nyatakan sesal dan tobat kita
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari terkasih, selamat malam dan berkat tuhan
malam hari ini kita sama-sama berkumpul di rumah Bpk. Yohanes Wasijo,
dalam rangka pertemuan adven yang kedua, pertemuan adven yang kedua
ini mengambil Tema “ MENJADI TERANG, GARAM DAN RAGI KRISTUS
P: Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara
DI TENGAH MASYARAKAT ”
sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
Kita diajak untuk semakin menyadari jati diri dan nilai hakiki sebagai orang
berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada
Katolik yang sejati dengan menjadi terang, garam dan ragi Kristus dalam
para Malaikat dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya
hidup sehari-hari di tengah masyarakat. 
mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita
Dalam Konsili Vatikan II diserukan bahwa "Kegembiraan dan harapan, duka
dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan
P: semoga Allah yang mahakuasa mengasihi kita, mengampuni dosa kita,
siapa saja yang menderita merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
kecemasan para murid Kristus juga". Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ
menyerukan kepada kita umat katolik untuk "menjadi 100 % Katolik dan 100
U: Amin
% Indonesia". Semboyan ini menjadi semangat hidup umat Katolik di
Indonesia, . Terbuka begitu luas medan kerasulan bagi kita dalam hidup
2. Doa Pembuka  Bapak ibu dan saudara terkasih, untuk membantu memempermudah
merenungkan dan merefleksi diri pada pertemuan pada malam hari ini
Bapa yang Maha Kasih, kami teringat apa yang pernah dikatakan St. marilah kita dengar kisah ispiratif berikut
Agustinus, bahwa "Terang, meskipun menembus asap kelabu, tidaklah ikut
kelabu." Semoga Terang Kristus yang telah kami bawa ini, memampukan
kami untuk bercahaya menembus kegelapan, dan tidak terpengaruh oleh "Yuk Menjadi Terang, Garam dan Ragi di Medsos" 
segala asap kelabu di sekitar kami. Semoga kami dapat semakin bercahaya,
dan mampu menjadi ragi dan garam bagi keadaan di sekitar kami. Demi "Pergunakan waktu sebaik-baiknya dalam memanfaatkan media sosial untuk
Kristus Tuhan kami. Amin.  bergandengan-tangan menjalin kerjasama membangun bangsa, bukan
sebagai sarana untuk bertikai, saling menjelek-jelekkan, dan menyebar
3. Penyalaan lilin Korona  fitnah." 

Bapak ibu dan saudara saudara terkasih, marilah kita nyalakan lilin adven Itulah sepenggal rekomendasi dari Pekan Komunikasi Sosial Nasional
yang kedua ini , sambil berdoa bersama-sama.  (PKSN) di Palangkaraya yang dilakukan oleh Komisi Komsos KWI dari
tanggal 7 hingga 13 Mei 2018 dengan tema "Kebenaran akan
P : Allah Bapa yang Maha Kasih, kami telah memasuki masa Adven, masa Memerdekakan: Gereja Katolik Menolak Hoax, Fake News, Hate Speech." 
dimana kami menantikan akan kedatangan Putera-Mu terkasih. Kami
mohon, semoga Lilin adven ini menerangi hati dan menuntun kami untuk Pertemuan itu, mengajak semua orang Katolik tentang pentingnya
menghadirkan Peradaban Kasih bagi sesama, lingkungan dan bangsa kami, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, kegembiraan, suka cita, dan pesan cinta
Semoga dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat menggiatkan lingkungan kasih sebagai konten terbaik yang layak disebarkan melalui media sosial
sebagai pusat hidup beriman yang semakin terbuka, mampu berdialog dan demi membentuk karakter bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa
membawa perubahan baru dalam masyarakat. Semoga kami dapat kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, cerdas, dan berakhlak mulia.
menjadikan semua orang untuk semakin sejahtera, bermartabat dan Orang Katolik harus menjadi cahaya benderang di setiap media sosial untuk
beriman sesuai dengan nilai Pancasila. Akhirnya, kami semakin pantas juga "menggali sebanyak mungkin data sahih, valid, dan terpercaya untuk
untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah-tengah kami. Permohonan men-check dan re-check berbagai bentuk pesan dan berita yang didapatkan
ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami melalui internet., agar tidak terjerumus dalam persepsi dan asumsi yang
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang sesat dan keliru." 
segala masa. 
Di dunia jejaring sosial itu, orang Katolik harus menjunjung prinsip keadilan,
U Amin kemanusiaan dan kesaksian nyata, "sehingga pengabar sukacita tidak cukup
sekedar menulis pesan dalam media sosial tanpa menjalani nilai-nilai
kemanusiaan yang disampaikannya."
Begitu juga, orang Katolik perlu menjadi penawar, garam dan ragi yang
B. Inspirasi  senantiasa memberikan faedah bagi dunia internet yang penuh tipuan dan
kabar-kabar yang menyesatkan. Maka, diharapkan orang Katolik sebelum
mengirim pesan atau berita yang hendak disampaikan ke publik via media
sosial, "harus direnungkan dan dipertimbangkan dahulu secara sungguh-
sungguh, karena konten negatif dapat memberikan dampak dahsyat yang
merugikan umat manusia." Pegangan etika dalam berinteraksi di media 2. Pendalaman Bersama 
sosial yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh setiap pengguna
internet.  Dari bacaan inspiratif diatas , ada beberapa hal yang dapat kita refleksikan
dalam hidup beriman kita sebagai berikut: 
Begitu banyaknya bertaburan hoax, fake news, dan hate speech di internet,
membuat rusaknya sendi-sendi kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan a. Bagaimana tanggapan Anda mengenai himbauan dan ajakan dalam
bernegara dewasa ini, mengharuskan setiap orang Katolik aktif untuk artikel tersebut ? 
menjadi terang bercahaya bagi setiap orang. 
b. Berdasarkan pengalaman Anda selama ini, kegiatan, wadah, atau ruang
Maka, baiknya orang Katolik senatiasa "menghapus" dan "`tidak mengirim" apa yang paling Anda anggap cocok untuk menghadirkan diri kita sebagai
pesan dan berita yang berpotensi memberikan dampak negatif di "terang, garam dan ragi Kristus"? Berikanlah sharing pengalaman Anda ? 
masyarakat, serta mengajari teman, sahabat, keluarga, komunitas, dan
masyarakat di sekitar "agar mampu memilah dan memilih pesan maupun C. Refleksi Kateketis dan Simpul Pertemuan 
berita yang ada di dunia maya, melalui berbagai pendekatan edukatif dan
sosialisasi yang berbasis suara hati."  Bapak Ibu dan saudara terkasih, untuk melengkapi ataupun meneguhkan
pertemuan kita malam hari ini marilah kita lanjutkan dengan bacaan kitap
Dalam dunia modern dewasa ini, bahwa sering mucul tabiat buruk anti-sosial Suci
yang dapat menimpa setiap orang yang tidak bijak dalam memanfaatkan
teknologi. Untuk menghindari hal itu, kita sebagai orang Katolik diminta 1. Kutipan Kitab Suci Mat 5: 13-16 
menjaga keseimbangan dan porsi yang tepat dalam bermedia sosial." Dan
karena yang tertulis di internet akan sangat sulit dihapus dan dihilangkan, P : Semoga Tuhan Beserta Kita
"pastikan penyampaian konten yang benar, positif, jelas, dan terang menjadi U : Sekarang dan selamanya
prinsip yang dipegang dalam berkomunikasi di media sosial."  P : Inilah injil kita Yesus Kristus menurut Santo Matius
U : Terpujilah Kristus
Akses terhadap medsos secara baik, benar, berkualitas, dan bijaksana,
"akan memberi kecerahan dalam kehidupan individu, komunitas, dan "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
masyarakat di sekitarnya, sebaliknya, pemanfaatan keliru justru akan diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu
merugikan pengguna untuk jangka pendek, menengah,dan panjang." Orang adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
Katolik harus menjadi "Terang, Garam dan Ragi di media sosial" dewasa ini.  tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di
bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua
Digubah dari laman https: / /penakatolik.com/ 2018/ 05/ 13/umat-katolik- orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
diminta-manfaatkan-medsos-guna-membangun-bangsa-bukan-untuk- depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
bertikai/  memuliakan Bapamu yang di surga." 
hanya hidup di tengah masyarakat, tetapi menutup pintu, banyak di rumah
atau malah banyak pergi sehingga tidak banyak hadir dan terlibat dalam
2. Renungan dan Simpul  masyarakat. Sumbangan dan partisipasi dalam bentuk uang tidaklah cukup.
Kita mesti hadir dan terlibat untuk menjadi berkat. 
Bapak Ibu dan saudara terkasih, dari bacaan injil dan kisah inspiratif tadi ada
beberapa hal yang dapat kita reungkan antara lain :    Dalam keterlibatan itulah peran garam dan ragi muncul. Kita turut
memberi warna dan nilai lebih pada kehidupan bermasyarakat agar
 Kepada para murid-Nya, Yesus mengatakan bahwa mereka adalah masyarakat lebih sejahtera, bermartabat dan beriman. Kiranya banyak nilai-
terang dunia, garam dunia dan ragi. Terang, garam dan ragi adalah nilai injil yang baik untuk dihadirkan dalam masyarakat: nilai kasih, peduli,
kebutuhan setiap orang. Terang dibutuhkan agar orang bisa melihat segala melayani, memberitakan kabar baik, jangan membenci, bersikap lembut dan
sesuatu dan beraktivitas dengan nyaman untuk kemajuannya. Dalam terang, murah hati, bersemangat miskin, cinta damai, dll. 
banyak hal bisa dilakukan untuk mengembangkan diri. Sebaliknya dalam
gelap, segala sesuatu menjadi sangat terbatas. Garam adalah salah satu
unsur penting ketika orang membuat makanan. Segala makanan banyak
dicampuri garam. Garam menambah rasa enak setiap makanan yang diolah. D. Penegasan Bersama dan Penutup 
Tentu garam harus larut dalam seluruh makanan dan tidak boleh berlebihan
untuk menjaga rasa tetap terjaga. Akhirnya ragi. Ragi adalah bahan untuk Bapak ibu dan saudara terkasih setelah kita mendengarkan dan
fregmentasi, banyak digunakan untuk membuat tape dan tampe. Ragi itu merenungkan Sabda Tuhan, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri,
yang membuat perubahan bahan dasar menjadi bahan yang diinginkan. sejauh mana kita telah hidup sebagai garam dan terang dunia? Sudahkah
Tanpa ragi tidak ada tempe dan tape. Maka ragi menjadi unsur penting. kita "cukup asin" untuk menggarami, dan "cukup terang" untuk menerangi
  sekitar kita?  Jika belum marilah melalui kegiatan pertemuan Adven ini kita
 Apa artinya kalau Yesus menggunakan istilah terang, garam dan ragi bangun tekat kita agar kita bisa menjadi garam, terang dan ragi dunia tidak
untuk hidup kita? Sesuai dengan makna dan fungsi masing-masing, perlu dengan hal hal yang hebat tetapi dengan hal hal yang kecil seperti
diharapkan hidup kita juga seperti terang, garam dan juga ragi ketika ada di mempergunakan sarana media sosial yang ada dengan baik, tidak ikut
tengah orang banyak, terutama dalam masyarakat. Menjadi terang berarti menyebarkan kabar bohong, hoax, dllnya, niscaya kita bisa menjadi berkat
hidup kita bisa menjadi terang, inspirasi, teladan dengan nilai-nilai hidup bagi sesama Amin
yang kita hayati. Jangan sampai kata, pikiran dan perbuatan kita malah
menjadi batu sandungan dan menimbulkan keprihatinan masyarakat. Media Sebagai pernyatan iman atas sabda Tuhan yang baru saja direnungkan
sosial mesti bermanfaat untuk menyampaikan nilai-nilai yang baik, yang marilah kita teguhkan iman dan kepercayaan kita “
positif, yang bermanfaat dan mempersatukan satu sama lain, jangan sampai Aku percaya akan Allah, bapa yanga maha kuasa, pencipta langit dan bumi
malah dipakai untuk menyebarkan ujaran kebencian, kebohongan dan dan yesus kristus, putranya yang tunggal tuhan kita, yang dikandung oleh
ujaran yang bernada negatif yang memperkeruh relasi dan hidup bersama.  roh kudus, dilahirkan oleh perawan maria, yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus, disalipkan wafat dan dimakamkan, yang turun
 Demikian juga ketika jadi garam dan ragi masyarakat. Kita dipanggil ketempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang
untuk hadir, terlibat dan menjadi bagian dari masyarakat. Kita tidak cukup naik ke suga duduk di sebelah kanan bapa, dari situ ia akan dating mengdili
orang hidup dan mati, ku percaya akan roh kdus, gereja katolik yang kudus,
perekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan perbuatan dimanapaun kami berada untuk selalu memuji dan memuliakan
kekal namamu yang kudus sehingga benar benar bisa menjadi garam, terang dan
ragi bagi masyarakat di sekitar kami , kami mohon

Ajakan untuk berdoa:  P: dipersilahkan untuk doa doa spontan / maupun dari keluarga

P: Marilah kita haturkan doa permohonan/intense pribadi-prinbadi kita ……


Bapak ibu dan saudara terkasi agar Roh Kudus membantu kita untuk hidup
sesuai panggilan iman kita, yaitu menjadi garam, terang dan terang bagi Kami Mohon
masyarakat sekitar kita. Marilah kita hunjukan doa, agar melalui hidup kita,
orang-orang di sekitar kita dapat semakin melihat Kemuliaan Allah. P: Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami hunjukan ke hadirat-Mu.
Semoga Engkau berkenan menerimanya. semua ini kami sampaikan
P: Bagi kami umatmu di Lingkungan St. Bernadeta, Ya Allah Maha kasih kepada-Mu dengan perantaraan Puteramu Terkasih Tuhan kami Yesus
perhatikanlah umatmu disini, jadikanlah kami hamba-hambamu sebagai Kristus,
pembawa terang, garam dan ragi bagi keluarga, Gereja, maupun
masyarakat, kami mohon U: Amin

P : Allah Bapa yg maha kasih, ajarilah kami dan mampukan kami untuk Bapak Ibu dan Saudara terkasih marilah kita satukan, semua doa dan
menggunakan sarana dan media komunikasi yang ada sebagai wahana harapan kita dengan dalam doa yang diajarkan Kristus sendiri
untuk saling bertukar informasi untuk dapat menggiatkan lingkungan sebagai
pusat hidup beriman yang semakin terbuka, mampu berdialog dan "Bapa Kami".
membawa perubahan baru dalam masyarakat . Kami mohon ...
Mrilah kita juga mohon pendamingan dari bunda Maria
P: Bagi Keluarga Bpk Yohanes Wasijo, semoga tuhan berkenan
melimpahkan berkat kesehatan, keselamatan dan rezeki yang cukup, Sala Maria 3
sehingga keluarga ini dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
umat Allah serta menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat, untuk 2. Doa Penutup (Lih. PS 221) 
dapat memuji dan memuiakan namamu , kami mohon
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. 
P . Bagi sanak saudara kami yang pada malam hari ini tidak dapat mengikuti Bila terjadi kebencian, 
kegiatan ibadat ini, karena sakit, sedang melaksanakan tugas ataupun Jadikanlah aku pembawa cina kasih. 
kegiatan yang lain, semoga engkau berkenan menguatkan iman Bila terjadi penghinaan, 
kepercayaan dan pengharapan mereka akan dikau, kami mohon Jadikanlah aku pembawa pengampunan 
Bila terjadi perselisihan, 
P: Bagi umatmu yang saat ini berkumpul di tempat ini, teguhkanlah iman Jadikanlah aku pembawa kerukunan. 
kami, semoga iman itu kami akui dan hayati dengan perkataan dan Bila terjadi kebimbangan, 
Jadikanlah aku pembawa kepastian.  3. Nyanyian Penutup 
Bila terjadi kesesatan 
Jadikanlah aku pembawa kebenaran.  Pemandu dapat menutup pertemuan dengan lagu yang sesuai
Bila terjadi kecemasan, 
Jadikanlah pembawa harapan 
Bila terjadi kesedihan, 
Jadikanlah aku sumber kegembiraan. 
Bila terjadi kegelapan, 
Jadikanlah aku pembawa terang. 
Tuhan, semoga aku lebih mengibur daripada dihibur 
Memahami daripada dipahami, 
Mencintai daripada dicintai. 
Sebab dengan memberi aku menerima, 
Dengan mengampuni aku diampuni, 
Dengan mati suci aku bangkit lagi, 
Untuk hidup selama-lamanya. 

Berkat penutup

P : Bapak/Ibu dan Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan, Ibadat sabda


(Pendalaman iman) kita sudah selesai , marilah kita mohon berkat dari
Tuhan (hening sejenak)

P : Semoga Tuhan beserta kita,

U : Sekarang dan selama-lamanya.

P : Semoga kita semua yang hadir saat ini, semua orang yang kita doakan,
pekerjaan dan segala niat baik kita selalu diberkati oleh Allah Yang Maha
Kuasa, Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U : Amin.

P : Marilah, kita perg, kita diutus

U : Amin.

Anda mungkin juga menyukai