Anda di halaman 1dari 28

Mendeskripsikan Gambar Tentang Kewirausahaan

Dibuat untuk memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah


Kewirausahaan

Dosen :

DR. H. Ridwan, S.Sos.,M.Si

Disusun Oleh :

Alda Yola Lestari

A1A.17.0011

Administrasi Publik 7A

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS SUBANG

2020
DESKRIPSI GAMBAR 1 :

A. Latar belakang/sejarah kewirausahaan


Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan
diajarkan.
Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
“Entrepreneurship are not only born but also made”, artinya kewirausahaan
tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tetapi juga dapat
dipelajari dan diajarkan. Alasannya adalah setiap orang yang memiliki
keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan
berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku
daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori,
bukan pada intuisi. Dan perilaku, konsep dan teori merupakan hal-hal yang
dapat dipelajari.
Dilihat perkembangannya, sejak abad ke-20, kewirausahaan sudah
diperkenalkan di beberapa Negara, seperti Belanda dan Jerman. Selanjutnya
pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa
negara di Eropa dan Amerika. Puncaknya pada tahun 1970-an, pendidikan
kewirausahaan mulai diajarkan di jenjang universitas, sebagai mata kuliah
“Entrepreneurship” atau “Small Business Management”.
Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia, saat ini masih terbatas
diajarkan di beberapa sekolah dan Perguruan Tinggi saja. Menurut Soeharto
Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin
ilmu tersendiri yang independen, karena: • Kewirausahaan berisi body of
knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode ilmiah
yang lengkap. • Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up
dan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan
usaha. • Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek
tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. • Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan
berusaha dan pemerataan pendapatan.

B. Pengertian Entrepreneur/Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada
awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in
order to combine them”. Adapun makna secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku
kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan,
tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,
pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri,
dan Sta berarti berdiri.
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau
go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep
wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui
organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah
wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun
memiliki substansi yang agak berbeda.
Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden
Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Me-masyarakat-kan dan Membudaya-kan Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.

C. Pendapat para pakar mengenai kewirausahaan


Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha
adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugastugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang
selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka
upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu,
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada
hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting
kewirausahaan. Di antaranya :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
(Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create
new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan
cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

D. Manfaat Kewirausahaan

Survei menunjukan bahwa para pemmilik bisnis kecil meyakini bahwa


mereka bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan merasa
lebih bahagia daripada harus bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain.
Sebelum mendirikan usaha bisnis apa pun, setiap calon wirausahawan harus
mempertimbangkan manfaat-manfaat dari kepemilikan bisnis kecil yaitu:

1. Peluang untuk menentukan nasib sendiri

2. Peluang untuk melakukan perubahan

3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya

4. Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan

5. Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan


atas usaha anda

6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang anda sukai dan bersenang-senang


dalam mengerjakannya.

E. Kelemahan Kewirausahaan

Meskipun memiliki suatu bisnis akan memberikan banyak keuntungan


dan menyediakan banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia
kewirausahaan harus menyadari adanya potensi kelemahan. Berikut beberapa
kelemahan kewirausahaan yaitu:

1. Ketidakpastian pendapatan

2. Resiko kehilangan seluruh investasi

3. Kerja lama dan kerja keras

4. Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan


5. Tingkat stras yang tinggi

6. Tanggung jawab penuh

7. Keputusan

8. Keragaman Budaya dalam Kewirausahaan

F. Beberapa keragaman budaya kewirwusahaan yang banyak didirikan yaitu:

1. Wirausahawan muda

2. Wirausahawan perempuan

3. Wirausahawan minoritas

4. Wirausahawan imigran

5. Wirausahawan paruh waktu

6. Bisnis rumahan

7. Bisnis keluarga

8. Wirasutri

9. Korban PHK perusahaan

10. Karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan

11. Wirausahawan social


DESKRIPSI GAMBAR 2 :

A. WARALABA ( FRANCHISE )
Franchise berasal dari bahasa latin yakni ‘Francorum Rex’ yang
berarti ‘Free from Servitude atau ‘Bebas dari ikatan’. Pada literatur
berbeda, kata franchise  berasal dari dialek kuno Bahasa Prancis yang
berarti ‘keistimewaan’ atau ‘kebebasan’. Berdasarkan asal kata
tersebut, franchise mengandung pengertian kebebasan dalam kepemilikan
usaha.
Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan sebagai
waralaba. Wara berarti ‘lebih’, sementara laba artinya ‘untung’, jadi
terjemahan bebasnya adalah ‘lebih menguntungkan’. Dalam arti luas,
waralaba merupakan hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa. 
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
(Permendag RI) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Waralaba disebutkan, pengertian waralaba adalah hak khusus yang
dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis.
Dalam peraturan tersebut juga dijelaskan, sistem bisnis waralaba
memiliki ciri khas usaha berupa memasarkan barang atau jasa yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain berdasarkan
perjanjian waralaba. 
Pada dasarnya, bisnis franchise adalah perjanjian pembelian hak
untuk menjual produk dan jasa dari pemilik usaha. Pemilik usaha biasa
disebut pewaralaba atau franchisor, sedangkan pembeli lisensi berbisnis
adalah terwaralaba atau franchisee. 

B. WIRAUSAHA
Pengertian Wirausaha dilihat dari berbagai Sudut pandang dan konteks
 Pandangan Ahli Ekonomi:
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan faktor-faktor produksi untuk tujuan
memproduksi barang dan jasa, sehingga meningkatkan nilai
yang lebih tinggi dari sebelumnya.
 Pandangan Ahli Manajemen:
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-
unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi,
optimisme, dorongan, semangat dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang usaha.
 Pandangan Pelaku Bisnis
Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor
dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai
visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di
bidang usaha. (pengusaha yang kreatif).
 Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari
dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka
berekseperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar
kekuasaan orang lain.
 Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk
orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan
sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan
kerja yang disenangai masyarakat.

Meskipun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, akan


tetapi pada umumnya mengandung unsur-unsur yang hampir sama,
yaitu seseorang yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif, berani
menanggung risiko, serta selalu mencari peluang melalui potensi
yang dimilikinya.
Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang menjalankan
kegiatan kewirausahaan, atau seseorang yang memulai dan atau
mengoperasikan bisnis. (dalam hal ini adalah seorang pribadi yang
mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengambil risiko untuk
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.)

C. BISNIS ONLINE
Online berarti segala aktivitas yang menggunakan internet dimana
kita bisa berkomunikasi atau berhubungan atau terkoneksi dengan banyak
orang melalui dunia maya. Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah
bila iaterkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang
lebih besar. Bisnis online didefenisikan sebagai kegiatan menjual barang /
jasa untuk mendapatkan keuntungan melalui media internet. Namun
menurut Wikipedia Bisnis Online atau yang disebut sebagai Perdagangan
Elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melaui sistem elektronik seperti internet dan
televisi, www, atau jaringan computerlainnya. Edagang dapat melibatkan
transfer data elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan
menggunakan jaringan internet, sedangkan informasi yang akan
disampaikan atau dijual biasanya menggunakan media website atau
aplikasi. Bisnis online memiliki prospek yang cukup besar di masa
mendatang, karena kini hampir semua orang menginginkan kepraktisan
dan kemudahan dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Majda,
2015).
Macam-macam bisnis Online Bentuk bisnis Online yang sampai
saat ini masih berjalan dan mendatangkan keuntunganbagi pengelolanya,
diantaranya adalah4 :
a) Toko Online
Toko online adalah sebuah toko yang menjual berbagai
macamproduk melalui internet dengan mneggunakan
website. Adapun website interaktif yang menangani
permintaan informasi dari konsumen terhadap sebuah
produk dan sekaligus menangani pesanannya.
b) Bisnis Web Hosting Web Hosting adalah bisnis
menyewakan ruang server untuk menempatkan file website
agar dapat diakses kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun
c) E-commerce E-commerce adalah dimana dalam satu
website menyediakan atau dapat melakukan transaksi
secara online atau juga bisa merupakan suatu cara
berbelanja atau dagang secara online atau direct selling
yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat
website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver”.
Ecommerce akan merubah semua kegiatan marketing dan
juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk
kegiatan tradig (perdagangan).
Memiliki potensi yang sangat besar, membuat orang-orang semakin
banyak untuk membangun bisnis online. Bukan tanpa sebab hal ini terjadi
dikarenakan bisnis online sendiri memiliki berbagai manfaat diantaranya
adalah:

1. Dapat menghemat biaya sewa tempat dan biaya karyawan


2. Dapat menjual produk dengan fleksibel (banyak macam)
3. Kemudahan akses lewat internet, membuat kita dapat mengelola bisnis
online kapan saja dan dimana saja 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Tidak hanya memiliki banyak manfaat, dalam bisnis online pun ada
beberapa tantangan yang mau tidak mau harus kita hadapi diantaranya adalah:

1. Dalam membuat bisnis online kita diharuskan untuk memiliki kemampuan


teknis mengenai website dan internet.
2. Mengeluarkan biaya tambahan untuk gadget, perangkat komputer dan
software pendukung.
3. Resiko penipuan online.
D. BISNIS RUMAHAN
A. Pengertian Bisnis Rumahan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual product
atau jasayang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Sedangkan Bisnis rumahan adalah usaha yang kita lakukan dengan berbasis di
rumah, bisnis rumahan sebenarnya membutuhkan waktu yang banyak untuk
mengembangkannya.

B. Alasan Banyak Wirausahawan Memilih Rumah Sebagai Lokasi Pilihan


Pertama

Beberapa alasan mengapa banyak wirausahawan  memilih rumah sebagai


pusat kegiatan bisninya yaitu:

1. Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya


operasi.
2. Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan
gaya hidup dan gaya kerja fleksibel.
3. Teknologi yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi “ vila
elektronik”, memungkinkan wirausahawan untuk menjalankan berbagai
macam bisnis dari rumah mereka.
4. Banyak wirausahawan menggunakan internet untuk menjalankan bisnis
perdagangan elektronis ( e-comerce ) dari rumah dan bisa menjangkau
dunia.

C. Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Melakukan Bisnis Rumahan


Berikut ada beberapa hal yang harus dilakukan bagi seseorang yang baru
saja ingin membuka usaha rumahan, agar kita lebih memahami usaha apa yang
pantas untuk kita jalankan.

1. Buatlah beberapa daftar dari ide-ide yang anda pilih, buatlah pilihan suka
dan tidak suka, terus buat lagi daftar kekuatan dan kelemahannya, dan
terakhir anda harus memilih sesuatu yang benar-benar anda sukai. Kalau
anda berkata saya tidak menyukai apapun, sebenarnya anda belum berfikir
dan melihat potensi anda lebih serius lagi.
2. Salah satu cara untuk mendapatkan potensi yang anda miliki adalah, ketika
seseorang memuji hal-hal yang anda lakukan lalu anda tulis, lakukan hal ini
untuk beberapa lama. Kumpulkan data-data ini sebanyak mungkin sampai
anda benar-benar kehabisan semua kemungkinan itu.
3.  Mengevaluasi mana-mana yang tidak anda sukai, tujuannya tentu bukan
untuk melupakannya, tetapi justru mencari tahu apa penyebab ketidak
sukaan anda.
4. Merenungkan kehidupan seperti apa sebenarnya yang anda impikan.
5.  Menentukan bisnis rumahan seperti apa sebenarnya yang anda akan buat
berdasarkan penilaian yang jujur dari diri anda tadi. Perlu anda ketahui
untuk sampai anda menemukan ide bisnis rumahan yang nyaris sempurna
itu membutuhkan kesabaran, terburu-buru ataupun ikut-ikutan pastilah tidak
akan menghasilkan sesuai harapan.
6. Ketika kita menemui masalah kita haruslah menjadi pemecah masalah
tersebut, kalau kita ingin sukses dalam bisnis apapun.
DESKRIPSI GAMBAR 3 :

A. CIRI-CIRI WIRAUSAHA
1. Jujur
Kejujuran adalah seuatu yang penting bagi bisnis, dengan ini seorang
pengusaha bisa dipercaya oleh banyak orang (dalam hal ini
adalah stakeholder).
2. Minat
Minat wirausaha adalah sikap dan keinginan yang membuat seseorang
tertarik mencoba suatu yang baru dan berusaha untuk memperoleh
keuntungan dan mempertimbangkan semua resiko yang harus dihadapi
sehingga menimbulkan kekuatan pendorong kepada individu tersebut
untuk menciptakan kesejahteraan bagi individu dan menambah nilai bagi
masyarakat dengan mengelola sumber daya yang dimiliki.
3. Motivasi
Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin
lebih unggul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya
dengan melebihi standar yang ada.
4. Resiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha
yang kurang menantang. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani
menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik.
Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh:
- Keyakinan pada diri sendiri
- Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari
peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
- Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis

5. Tanggung jawab
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha
tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
6. Etos kerja
Max Weber menyatakan intisari etos kerja orang Jerman adalah : rasional,
disiplin tinggi, kerja keras, berorientasi pada kesuksesan material, hemat
dan bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, menabung dan investasi. Di
Timur, orang Jepang menghayati “bushido” (etos para samurai) perpaduan
Shintoisme dan Zen Budhism. Jansen H. Sinamo (1999) mengembangkan
8 Etos Kerja Unggulan sebagai berikut :
a. Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja
benar.
b. Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja
keras.
c. Kerja itu rahmat, kerja adalah terimakasihku, aku sanggup bekerja
tulus
d. Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup
bekerja tuntas
e. Kerja itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup
bekerja kreatif
f. Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja
serius
g. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja
sempurna
h. Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup
bekerja unggul
7. Positif Thinking
Seorang wirausaha harus selalu berpikiran positif terhadap
lingkungan yang ada di sekitarnya. Berpikir, dan bertindak positif
merupakan inti dari wirausaha. Jika seorang wirausaha berpikir negatif,
maka ia akan banyak mendapat masalah dari pikiran negatifnya itu. Kalau
sudah begitu, bagaimana usahanya akan maju. Dengan demikian berpikir
positif itu sangat penting bagi seorang wirausaha.
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan
harapan, dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang
mengalami kerugian, dan akhirnya bangkrut. Namun, banyak juga
wirausahawan yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak
pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan
ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang harapan
setiap wirausaha.
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu:
1. Dream: Mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu
mewujudkannya
2. Decisiveness: Tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar
perhitungan yang tepat.
3. Doers: Membuat keputusan dan melaksanakannya
4. Determination: Melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication: Mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion: Mencintai pekerjaan yang dimiliki
7. Details: Memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny: Bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak
dicapai
9. Dollars: Motivasi bukan hanya uang
10. Distribute: Mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang
dipercayai.
B. SEKTOR KEWIRAUSAHAAN
Memilih sector/bidang usaha yang digeluti tentunya memiliki
pertimbangan tersendiri, karena melalui pertimbangan yang matanglah maka
peluang keberhasilan usaha yang digeluti akan semakin tinggi.
Di bidang perekonomian, wirausaha bergerak di berbagai sektor usaha,
baik formal maupun informal.
 Sektor Formal, antara lain:
1) industri, baik yang menghasilkan barang maupun jasa,
mulai dari industri kecil, sedang sampai besar;
2) perdagangan, baik lokal, nasional maupun internasional;
3) jasa, termasuk bidang pendidikan;
4) Agraris, baik pertanian, perkebunan maupun peternakan
dan perikanan.
 Sektor Informal, antara lain:
1) industri rumah tangga;
2) perdagangan, jasa, agraris dan usaha lain sebagai kegiatan
dan usaha sampingan.
Berikut ini penjelasan dari wirausaha yang bergerak dalam empat
sector/bidang, yaitu sebagai berikut:

1. Wirausaha Industri
Wirausaha industry adalah seorang wirausaha yang melakukan
pembuatan kegiatan.
Kajian industrial entrepreneurship selanjutnya disebut
kewirausahaan industry yang merupakan bagian atau ranah teori
kewirausahaan yang dikembangkan melalui ilmu ekonomi pembangunan.
Dalam penelitian kewirausahaan bidang industry, keberhasilan usaha
dianalisis dari profil industry yang dihubungkan dengan variable struktur
lingkungan baik secara internal maupun eksternal.
Fokus keberhasilan usaha dianalisis secara integral antara
kewirausahaan dan struktur lingkungan industry yang berpengaruh baik
secara internal seperti manajemen, maupun eksternal, seperti social,
ekonomi, budaya, politik, dan kebijakan pemerintah di tempat
berlangsungnya industry tersebut.
Mittal (2003) mengkaji kewirausahaan industry dengan variable
profil ekonomi dan perkembangan industry seperti produksi, investasi,
penggunaan kapasitas, dan ekspor yang dihubungkan dengan variable
social ekonomi usahawan dan lingkungan internal industry, seperti
manajemen.

2. Wirausaha Perdagangan (Trading).


Wirausaha perdagangan adalah wirausaha yang melakukan
kegiatan perdagangan, yaitu jual beli barang-barang manufaktur dan
pertanian.
Usaha perdagangan dapat dikelompokkan menjadi usaha retail dan
distributor. Usaha retail adalah suatu kegiatan menjual barang atau jasa
kepada konsumen akhir, usaha retail ini merupakan mata rantai terakhir
dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen akhir.
Usaha distributor atau perdagangan besar adalah segala aktivitas
pemasaran (marketing) yang menggerakkan barang dari produsen ke
pedagang retail atau ke usaha marketing-marketing lainnya.

3. Wirausaha Jasa (Service).


Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber
daya manusia sebagai keunggulan bersaing.
Kotler dan Amstrong dalam Solihin (2007) menjelaskan usaha jasa
mengandalkan pemasaran interaktif yang dilakukan entrepreneur kepada
pelanggan secara langsung melalui aktivitas pemasaran internal dalam
bentuk pemberian berbagai pelatihan yang akan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pelanggan.
Saat ini usaha di bidang jasa merupakan usaha yang cepat
pertumbuhannya, terutama pada bidang usaha kecil. Usaha ini dapat
dilakukan dengan modal kecil dan terjangkau sampai dengan modal usaha
yang besar. Berbagai bidang usaha jasa antara lain:
1. Usaha jasa konstruksi.
Usaha jasa konstruksi memerlukan modal yang cukup besar. Usaha
jenis ini dibedakan atas general construction (konstruksi umum) dan
specific construction (konstruksi khusus).
7. Usaha jasa perbankan dan lembaga keuangan.
Usaha dibidang perbankan dan lembaga keuangan memerlukan modal
yang besar serta resiko besar dan memerlukan manajamen yang sangat
rapi dan modern serta pengawasan yang ketat.
8. Usaha jasa bidang asuransi.
Usaha jasa bidang asuransi memerlukan manajemen yang baik serta
mempertahankan keberlangsungan usaha mengingat pelanggannya
memperoleh hasil dalam jangka panjang.
9. Usaha jasa properti.
Usaha jasa properti tidak terkait dengan membangun rumah atau
gedung-gedung saja tetapi juga terkait dengan perantara jual/beli/sewa
rumah atau gedung. Pada umumnya usaha jasa properti ada yang
berdiri sendiri, tetapi juga ada yang bergabung dengan usaha properti
pembuatan rumah.
10. Usaha jasa transportasi.
Usaha jasa transportasi terkait dengan penyediaan jasa pengangkutan
manusia maupun pengangkutan barang baik melalui jalur darat, laut
maupun udara.
11. Usaha jasa pengiriman.
Jasa pengiriman surat dan barang merupakan kebutuhan yaang penting
terutama di kota-kota besar. Jasa pengiriman yang pada waktu lalu
hanya melayani paket, saat ini berkembang termasuk melayani surat-
surat dan dokumen baik di dalam negeri maupun luar negeri.
12. Usaha jasa kesehatan.
Usaha jasa kesehatan berupa klinik, rumah sakit berkembang dengan
Pesat. Saat ini klinik dan rumah sakit berlomba-lomba memberikan
pelayanan yang terbaik, laboratorium yang modern, menggunakan alat
yang modern serta sumber daya manusia yang berkualitas dalam
rangka menarik dan mendapatkan pelanggan yang ingin mendapatkan
pelayanan kesehatan.
13. Usaha jasa pariwisata.
Jasa pariwisata merupakan bidang yang menarik untuk ditekuni
mengingat kebutuhan masyarakat untuk berwisata dan melakukan
perjalanan ke daerah-daerah tujuan wisata semakin meningkat baik
wisata dalam negeri maupun luar negeri.
14. Usaha jasa bidang organisasi.
Usaha jasa bidang organisasi terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
seperti seminar, eksibisi, perkawinan, pameran, pertunjukkan dan
sebagainya. Usaha ini dikenal juga dengan istilah event organizer atau
EO yang pihak yang merancang dan melaksanakan penyelenggaraan
suatu kegiatan.
15. Usaha jasa profesi.
Profesi yang dimiliki dan melekat pada diri entrepreneur dapat
dijadikan modal untuk melakukan usaha, diantaranya lembaga
pendidikan, kursus, maupun pusat pelatihan dan sebagainya.
16. Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan.
Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan saat ini merupakan usaha
yang cukup banyak ditemui khususnya di sekitar kawasan kampus.
Jasa pengetikan ini dapat berupa pengetikan makalah, skripsi, tesis
maupun disertasi, sedangkan jasa penerjemahan dapat berupa
penerjemahan dari bahasa (Inggris, Jerman, Japan) ke bahasa
Indonesia demikian juga sebaliknya.

4. Wirausaha Agraris
Wirausaha agraris adalah  usaha yang kegiatannya adalah
menghasilkan barang berupa hasil alam. Hasil alam ini tidak serta merta
langsung diambil dari alam seperti halnya badan usaha ekstraktif. Namun,
para pelaku usaha di bidang ini harus melakukan pengolahan dan
pemanfaatan alam seperti mengolah tanah dengan baik, baru kemudian akan
diperoleh hasil alam sebagai outputnya.
Badan usaha agraris ini tujuannya adalah menghasilkan laba melalui
pemberian sumbangsih yang lebih dari sebelumnya kepada masyarakat.
Sumbangsih ini berupa hasil alam yang telah diupayakan melalui pengolahan
alam dengan baik.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa badan usaha agraris
merupakan usaha yang bergerak dibidang pengolahan tanah, yang kemudian
diperoleh hasil alam dengan terlebih dahulu tanah tersebut diolah dengan
suatu tekik tertentu agar dapat menghasilkan  hasil alam yang berkualitas dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Ciri Badan Usaha Agraris

Badan usaha agraris memiliki beberapa ciri khusus yang membedakan


dengan jenis badan usaha yang lainnya, ciri tersebut antara lain adalah sebagai
berikut.

1. Mengelola sumber daya alam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, badan usaha agraris


merupakan badan usaha yang aktivitasnya adalah mengelola sumber daya
alam. Kegiatan ekonomi berupa pengelolaan sumber daya alam pada badan
usaha agraris umumnya adalah dengan mengelola tanah untuk kemudian akan
dihasilkan kekayaan alam yang bermanfaat.

Badan usaha agraris tidak akan memperoleh hasil alam yang


bermanfaat tanpa melalui proses pengelolaan tanah. Sehingga, yang harus
dilakukan pertama oleh badan usaha agraris adalah melakukan pengelolaan
tanah dengan baik.
2. Hasil pengelolaan dijual untuk memperoleh keuntungan

Ciri yang kedua ini merupakan ciri semua jenis badan usaha. Setiap
usaha yang dilakukan tentu untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan
yang telah ditargetkan. Keuntungan yang mungkin diperoleh oleh badan
usahha agraris adalah berasal dari penjualan hasil alam yang diperolehnya
melalui pengelolaan tanah.

Apabila pengelolaan tanah dilakukan dengan baik, maka akan


dihasilkan hasil alam yang baik pula kualitasnya. Dengan demikian, ketika
dijual akan menghasilkan keuntungan yang sesuai dengan target.

3. Membudidayakan sumber daya alam yang diolah

Badan usaha agraris dapat membudidayakan sumber daya alam yang


telah diolahnya tersebut agar dapat terus melakukan pengelolaan dan
menghasilkan hasil alam yang berkelanjutan. Hal ini umumnya dilakukan
dengan berfokus pada satu kegiatan saja, misalnya dengan melakukan
pengelolaan melalui perkebunan sayur, maka badan usaha akan mengelola
tanah untuk terus menghasilkan sayur.

4. Modal tidak terlalu besar

Menjalankan usaha agraris tidak memerlukan biaya modal yang besar


seperti halnya jenis usaha lainnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar
kegiatannya menyangkut sumber daya alam, sehingga berbagai keperluannya
pun sudah tersedia di alam.

Sehingga, modal yang diperlukan hanya sebatas pada pengadaan


faktor-faktor pendukung seperti pekerja dan pengadaan teknologi tertentu
apabila diperlukan.

5. Selalu dicari oleh masyarakat

Hasil usaha agraris akan selalu dicari oleh masyarakat karena hasilnya
merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan demikian, badan usaha
agraris umumnya tidak akan sepi pesanan bahkan akan kewalahan pada saat
tertentu ketika arti permintaan semakin besar namun makna penawaran tidak
akan mudah ditingkatkan karena usaha agraris tergantung kepada alam.

C. SYARAT UNTUK MENJADI WIRAUSAHA


1. Memiliki keahlian
Menjadi seorang penguasaha yang sukses memang membutuhkan
banyak keahlian. Keahlian-keahlian inilah yang bisa menopang
perusahaan yang dibuat menjadi sukses. Keahlian-keahlian tersebut,
tentu saja bukan hanya didapat semata-mata dengan mudah.
Melainkan, memerlukan proses belajar agar mendapatkan keahlian-
keahlian tersebut.
Dan inilah beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh pemimpin usaha
terutama pemula, yaitu:
a. Memiliki gambaran besar akan perusahaan yang akan didirikan
b. Mempunyai ambisi
c. Keberanian
d. Punya kompetisi fungsional
e. Adaptasi dan inisiatif
f. Memiliki gaya Top-Down
2. Bakat
Entrepreneur is not only born but also made. Dahulu,
kewirausahaan dianggap sebagai bakat yang dibawa sejak lahir
sehingga tidak dapat dipelajari. Sekarang, kewirausahaan ternyata bisa
dipelajari dan tidak cukup hanya mengandalkan bakat saja. Oleh
karena itu, kombinasi antara born dan made menjadi sangat penting
dalam membentuk kepribadian seorang pengusaha yang tangguh.
3. Resiko
Ketika anda menjadi seorang wirausaha pemula atau calon
wirausaha, maka yang perlu anda siapkan pertama kali adalah mental
yang pemberani, dalam hal ini adalah berani mengambil resiko, karena
dalam dunia usaha selalu ada resiko yang akan di ambil, baik resiko
yang positif maupun resiko yang negatif, itu semua akan muncul
dalam setiap pengambilan keputusan. Biasnaya seorang pengusaha
atau wirausaha akan mengambil keputusan dengan resiko negatif yang
kecil dengan keuntungan yang besar.
Tidak heran para wirausaha yang sukses selalu terlihat berwibawa
dan memiliki pandangan yang tegas, hal ini karena kebiasaan mereka
dalam menghadapi berbagai macam permasalahan yang muncul di
perusahaanya, Karena setiap wirausaha baik yang memiliki usaha kecil
maupun besar, memiliki sebutan yang sama, yaitu pengusaha, bos
untuk dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan para
karyawanya.
4. Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin
untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah
orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi
orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader
pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban
masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan
keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap
mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan sekaligus
dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti
kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif
dalam motivasi dan proaktivitas.
Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana
menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya.
Tunjukan sikap mental yang positif terhadap    pekerjaan
wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan
keberhasilan wirausahawan.
5. Kreatif
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu
menurutnya, kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut
Zimmerer dalam Suryana (2003 : 24) mengungkapkan bahwa, ide-ide
kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama
dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas
adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan
dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan
(inovation is the ability to apply creative solutions to those problems
ang opportunities to enhance or to enrich people’s live).
Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan
cara baru.
3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan
lebih baik.
Rahasia kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang
dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap
Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah.
Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah
itu melahirkan inovasi.
6. Inovatif
Orang yang sudah terjun dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa
dan semangat kewirausahaan untuk mendukung keberhasilan dalam
bisnisnya. Oleh karena itu sangat diperlukan orang-orang yang bersifat
kreatif dan inovatif.
Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan
atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru.
Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan
proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
Contoh : Seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang
ingin sukses selalu berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa,
kemasan, atau bahan baku yang dipakai, dan lain-lain.
7. Persaingan
Menjadi seorang wirausahawan berarti siap memiliki persaingan dan
menjadi pesaing. Persaingan dalam dunia usaha jangan dilihat sebagai
hal yang negatif. Anggap ini sebagai motivasi untuk membuat
terobosan yang lebih baik lagi.
Contoh: Air minum Aqua yang mampu bersaing dengan brand air
kemasan lain selama bertahun-tahun.

D. Arti orang, peluang dan optimis bagi wirausaha


1. Orang / Masyarakat
Bagi masyarakat luas, adanya usaha akan memberikan manfaat
seperti tersedianya lapangan pekerjaan, baik bagi pekerja di sekitar
lokasi usaha maupun bagi masyarakat lainnya.
2. Peluang
Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (2008) memaparkan 6 (enam)
peluang keunggulan dengan menjadi entrepreneur sebagai berikut:
1. Peluang menentukan nasib sendiri. Dengan memiliki usaha
sendiri, seseorang dapat menentukan nasibnya sendiri dan
tidak bergantung pada keberadaan orang lain selaku
pemilik usaha. Entrepreneur dapat mengembangkan diri
sesuai dengan minat dan kemampuan, sehingga membuat
dirinya lebih berarti bagi masyarakat bahkan bagi negara
dengan membuka lapangan pekerjaan.
3. Peluang melakukan perubahan. Entrepreneur dapat
melakukan perubahan dengan usaha yang dilakukan.
Perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat dan
negara. Sesuatu yang sulit untuk dilakukan jika seseorang
tersebut masih bekerja sebagai pekerja/karyawan biasa.
4. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Jika masih
bekerja sebagai karyawan, seseorang dapat merasakan
kebosanan, kejenuhan, kurang memperoleh tantangan dan
merasa tidak dapat mengembangkan diri sepenuh hati
dengan pekerjaan yang dijalankannya. Namun melalui
aktivitas membuka usaha maka suasana rutinitas bekerja
sebagai karyawan tidak akan dialami, hidup menjadi lebih
berdinamika.
5. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang menakjubkan.
Dengan hanya menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap
setiap bulannya, maka seseorang merasa bahwa itu belum
cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan
hidupnya. Dengan semakin berkembangnya zaman,
tuntutan gaya hidup mau tidak mau harus dapat dipenuhi.
Entrepreneur dengan kemungkinan memperoleh
penghasilan tanpa batas memberikan peluang bagi setiap
orang untuk memenuhi segala yang diinginkannya.
6. Peluang untuk berperan besar dalam masyarakat dan
memperoleh pengakuan. Entrepreneur yang merupakan
pemilik usaha dapat menjadi warga masyarakat yang
dihormati karena perannya yang berarti bagi kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Mereka dapat menyediakan
lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup warga
sekitarnya.
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
bersenang-senang dalam mengerjakannya.
3. Optimis
Sifat optimistis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang
dijalankan akan memberikan hasil selalu ditanamkan kepada setiap calon
entrepreneur. Seseorang yang tidak memiliki sikap optimistis akan sulit
untuk menembus setiap hambatan yang akan dihadapinya. Optimistis dan
keyakinan akan berhasil merupakan bayangan yang akan terus mengikuti
perasaan bahwa kita harus berhasil dalam menjalankan usaha. Jangan
pernah ada rasa keraguan yang dapat menghentikan usaha yang akan
dijalankan. Namun optimistis dan penuh keyakinan tentunya harus penuh
perhitungan yang matang.

Anda mungkin juga menyukai