Anda di halaman 1dari 13

Marine Fisheries ISSN 2087-4235

Vol. 2, No. 1, Mei 2011


Hal: 87–99

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN


NUSANTARA PENGAMBENGAN JEMBRANA
Development Strategy Formulation Pengambengan Jembrana Nusantara Fishing Port

Oleh:

Agus Suherman1*

1 Program Studi Pemanfaatan Sumber daya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Diponegoro Semarang
*Korespondensi: lpgsuherman@yahoo.com

Diterima: 22 Desember 2010; Disetujui: 4 April 2011

ABSTRACT
Strategies are required by any Fishery Port (PP) in order to have a clear direction in
achieving the desired objectives to develop a competitive advantage so that FP can not only
survive, but also to win the competition. The purpose of this study is to formulate the development
strategies of Pengambengan NFP. The method used was a descriptive survey of case study. The
results of this study show that Pengambengan NFP development strategy include: (1) The increase
in Pengambengan NFP service quality, (2) improvement capacity and institutional coordination, (3)
revitalization, improvement, maintenance and development facilities in Pengambengan NFP to be
the center of integrated fisheries activities (4) capitas support to increase access in
Pengambengan NFP capture fisheries, and (5) Improve the quality of human resource and fishery
communities in the Pengambengan NFP.
Key words: Jembrana, Pengambengan NFP, strategy development

ABSTRAK
Strategi diperlukan oleh setiap Pelabuhan Perikanan (PP) agar memiliki arah yang jelas
dalam mencapai sasaran yang diinginkan dan mengembangkan competitive advantage sehingga
PP tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga dapat memenangkan persaingan. Tujuan penelitian
adalah untuk merumuskan strategi pengembangan PPN Pengambengan. Metode penelitian
adalah metode survei deskriptif yang bersifat studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Strategi pengembangan PPN Pengambengan meliputi: (1) Peningkatan kualitas pelayanan di PPN
Pengambengan, (2) Peningkatan kapasitas dan koordinasi kelembagaan, (3) Revitalisasi,
penyempurnaan, pemeliharaan dan pengembangan fasilitas di PPN Pengambengan untuk dapat
menjadi pusat kegiatan perikanan terpadu, (4) Dukungan untuk peningkatan akses permodalan
usaha perikanan tangkap di PPN Pengambengan, dan (5) Meningkatkan kualitas SDM aparatur
dan masyarakat perikanan di PPN Pengambengan.
Kata kunci: Jembrana, PPN Pengambengan, strategi pengembangan

PENDAHULUAN 6,4 juta ton per tahun, telah memberikan kontri-


busi produksi perikanan tangkap sebesar 4,2
Kegiatan perikanan tangkap telah mem- juta ton (93% dari total produksi perikanan na-
berikan kontribusi yang cukup besar bagi pem- sional). Kegiatan perikanan tangkap juga telah
bangunan nasional. Dari potensi lestari sumber memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga
daya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar kerja nelayan sebanyak 3.476.200 jiwa dan se-
88 Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011

cara kumulatif diperhitungkan lebih dari 12,5 ju- yan. Pelayanan terhadap kapal perikanan seba-
ta penduduk Indonesia menggantungkan pen- gai sarana produksi meliputi: penyediaan basis
cahariannya pada usaha perikanan tangkap se- (home base) bagi armada penangkapan, men-
cara langsung maupun pada usaha lainnya. jamin kelancaran bongkar ikan hasil tangkapan,
Usaha perikanan tangkap di Indonesia sampai menyediakan suplai logistik bagi kapal-kapal
saat ini masih didominasi oleh usaha perikanan ikan seperti air tawar, BBM, es untuk perbekal-
tangkap skala kecil dengan tingkat produktivitas an dan lain-lain. Sedangkan pelayanan terha-
dan efisiensi usaha serta pendapatan yang ma- dap nelayan sebagai unsur tenaga produksi
sih rendah (Dirjen Perikanan Tangkap 2004). meliputi: aspek pengolahan, aspek pemasaran
dan aspek pembinaan masyarakat nelayan.
Pelabuhan Perikanan (PP) adalah pusat
aktivitas perekonomian kelautan, sehingga ke- Strategi diperlukan oleh setiap PP agar
beradaannya sangat diperlukan dalam pemba- memiliki arah yang jelas dalam mencapai sasa-
ngunan perikanan dan kelautan. Sebagaimana ran yang diinginkan. Strategi semakin dirasa-
disebutkan oleh Kamaluddin (2002) dan Fauzi kan penting bagi berbagai PP untuk mengem-
(2005) bahwa sebagai sebuah infrastruktur bangkan competitive advantage sehingga PP
pembangunan ekonomi, pelabuhan memiliki tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga dapat
peranan sangat penting sebagai penggerak ro- memenangkan persaingan. Pihak manajemen
da ekonomi suatu kawasan. Sejarah juga men- PPN Pengambengan juga menganggap perlu
catat bahwa sebelum era dirgantara berkem- memformulasikan strategi. Pada prinsipnya,
bang pesat, pelabuhan merupakan titik awal PPN Pengambengan perlu membuat strategi,
tumbuhnya suatu wilayah karena pelabuhan baik dari pihak keuangan, operasional, pema-
menjadi basis pusat ekonomi melalui perda- saran dan SDM. Masing-masing strategi terse-
gangan baik melalui intrawilayah maupun antar but merupakan turunan dari strategi usaha agar
negara. Pelabuhan dan jalur perdagangan laut antar bidang di PPN Pengambengan memiliki
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari se- kesamaan arah gerak untuk pencapaian efisi-
buah proses panjang peradaban kuno menjadi ensi pencapaian sasaran PPN Pengambengan.
peradaban modern. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan
strategi pengembangan PPN Pengambengan.
Keberhasilan dalam pengembangan,
pembangunan dan pengelolaan pelabuhan per-
ikanan atau pangkalan pendaratan ikan serta
optimalisasi dalam operasionalnya merupakan METODE PENELITIAN
salah satu tolak ukur keberhasilan dari pemba- Dalam perencanaan pengembangan
ngunan perikanan tangkap. Hal ini dapat dilihat PPN Pengambengan perlu adanya srtategi/
secara nyata bahwa pembangunan pelabuhan analisis yang dapat memberikan masukan prio-
perikanan/pangkalan pendaratan ikan telah da- ritas pengembangan yang harus dilakukan un-
pat menimbulkan dampak pengganda “multi- tuk mendapatkan hasil pengembangan yang le-
plier effects” bagi pertumbuhan sektor ekonomi bih maksimal. Hasil dari analisis lingkungan
lainnya, yang pada gilirannya dapat meningkat- strategis ini adalah pengelompokan atau agre-
kan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan gasi potensi serta isu dan permasalahan pe-
dan pembangunan pelabuhan perikanan atau ngembangan PPN Pengambengan yang terdiri
pangkalan pendaratan ikan dapat memajukan dari dua aspek yaitu internal dan eksternal. De-
ekonomi di suatu wilayah dan sekaligus dapat ngan menggunakan analisis SWOT (Rangkuti,
meningkatkan penerimaan negara dan Penda- 2000 dan Marimin, 2004), dari kedua aspek ter-
patan Asli Daerah (Direktur Prasarana Perikan- sebut dapat diperoleh alternatif-alternatif strate-
an Tangkap 2004). gi untuk pengembengan PPN Pengambengan.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Posisi Strategi PPN Pengambengan dalam
Pengambengan diperlukan dalam pengem- Proses Perencanaan (Kementerian Kelautan
bangan perikanan tangkap karena dapat mem- dan Perikanan (KKP) dapat dilihat pada Gam-
berikan kemudahan-kemudahan bagi kapal pe- bar 1. Adapun skema tahapan penelitian tam-
nangkap ikan untuk mengeksploitasi sumber pak pada Gambar 2.
daya perikanan di laut. Bagi kapal-kapal per- Pengumpulan data dan informasi dilaku-
ikanan diperlukan tempat yang “aman” untuk kan dengan dua cara, langsung dan tidak lang-
berlabuh guna mendaratkan ikan hasil tangka- sung. Pengambilan data langsung dilakukan
pan dan melakukan kegiatan persiapan untuk mengikuti kaidah-kaidah yang dianut dalam sis-
kembali melakukan penangkapan ikan di laut. tem ahli berbasis pengetahuan (knowledge Ba-
Secara khusus, PPN Pengambengan menam- sed Expert). Menurut Hart (1986), dalam proses
pung kegiatan masyarakat perikanan, terutama akuisisi pengetahuan maka penetapan sumber
terhadap aspek produksi, pengolahan dan pe- informasi atau responden, yaitu ahli atau pihak
masaran, serta pembinaan masyarakat nela- yang terkait, didasarkan atas pertimbangan dan
Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 89

UU no.25 Th 2004
tentang sistem
Perencanaan
Pembanguan Nasional
(RAPENAS)

RENCANA STRATEGIS

KKP

PROGRAM PEMBANGUAN KKP


RENCANA STRATEGIS
 Rencana Pembangunan Jangka
Menengah KKP PPN PENGAMBENGAN

 Rencana Pembangunan Tahunan


Satuan Kerja DJPT-Direktorat
Pelabuhan dan Unit Eselon
lingkup KKP Terkait, Kab.
Jembrana

 FAKTOR INTERNAL
 FAKTOR EKSTERNAL

Rencana program dan


kegiatan pembangunan
PPN Pengambengan
KETERANGAN

Tujuan, Sasaran, Indikator


Sasaran, Startegi, ACUAN
Kebijakan, Program,
Kegiatan
MASUKAN

Gambar 1 Posisi Strategi PPN Pengambengan dalam Proses Perencanaan KKP.

Internal

Formulasi
Potensi, Isu SWOT
Strategi
dan
Permasalahan
n

Eksternal

Gambar 2 Skema Tahapan Pelaksanaan Penelitian.


90 Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011

kriteria-kriteria yaitu: 1) Keberadaan “respon- ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan


den” dan keterjangkauan serta kesediaan untuk Pantai Pengambengan (PPN Pengambengan).
diwawancarai; 2) Mempunyai reputasi, kedudu- Selanjutnya pada tahun 2009, berdasarkan su-
kan dan telah menunjukkan kredibilitasnya se- rat MenPAN No. B.2672/M.PAN/09/2008 tang-
bagai ahli; 3) Telah berpengalaman dibidang- gal 11 September 2008, kelasnya ditingkatkan
nya. Penelitian diawali dengan melakukan studi lagi menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara
literatur untuk mengetahui informasi yang ter- (PPN) dan diresmikan pada tanggal 6 Februari
kait dengan kondisi PPN Pengambengan dilan- 2009 oleh Direktur Jenderal Perikanan Tang-
jutkan dengan wawancara mendalam dengan kap.
pakar terkait untuk menentukan strategi pe-
PPN Pengambengan terletak pada posisi
ngembangan PPN Pengambengan beserta kri-
080 23’ 46” Lintang Selatan dan 1140 34’ 47”
teria yang menjadi bahan pertimbangan dalam
Bujur Timur, terletak di desa Pengambengan,
penetapan strategi. Dari informasi yang diper-
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Pro-
oleh dibuat kuesioner kepada pakar. Pada pe-
pinsi Bali. Berjarak 9 km dari Kota Negara dan
nelitian ini, yang menjadi pakar adalah orang
105 km dari Kota Denpasar, serta berdekatan
yang terlibat dan mengetahui permasalahan
dengan Wilayah Pemanfaatan Perairan (WPP)
yang ada dalam pengembangan PPN Pengam-
573 dan 713. PPN Pengambengan merupakan
bengan. Studi pustaka dilakukan untuk mempe-
pusat kegiatan perikanan rakyat terbesar di Bali
roleh data sekunder sebagai landasan teoritis
dan merupakan salah satu Outering Fishing
penelitian meliputi data BPS, statistik PPN Pe-
port yang tidak hanya dimanfaatkan oleh nela-
ngambengan, laporan hasil penelitian terkait,
yan asal Bali tetapi diharapkan juga dari daerah
jurnal, buletin, internet dan sebagainya.
lain di Indonesia dan internasional yang bero-
perasi di Selat Bali dan di Samudera Indonesia
HASIL DAN PEMBAHASAN Fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara
PPN Pengambengan awal mulanya ada- Pengambengan
lah PPI Pengambengan yang dibangun pada
Fasilitas yang ada di suatu PP dengan
tahun 1976/1977 secara bertahap di kembang-
kapasitas yang ada memiliki hubungan erat
kan dan berdasarkan study kelayakan oleh Fi-
dengan efektifitas PP sebagai pusat kegiatan
sheries Infrastructure Sector Project dengan
di bidang perikanan. Tidak adanya fasilitas
Consultant Roger Consulting Marine Gmbh pa-
yang dibutuhkan dan fasilitas yang sudah tidak
da tahun 1988 PPN Pengambengan dilengkapi
memenuhi kapasitas dapat menghambat kegi-
dengan berbagai prasarana dan fasilitas darat
atan operasional suatu PP (Bambang dan Su-
antara lain revetment, gedung TPI, bengkel, ru-
herman 2006, Suherman et al. 2006).
mah genzet, tower air WC Umum, Balai Perte-
muan Nelayan, kantor, mess operator, gudang Fasilitas Pokok
es, tempat penimbangan ikan, sarana periba-
Fasilitas pokok yang tersedia di PPN
datan, paving block, jalan lingkungan, tempat
pengambengan sudah memenuhi kriteria yang
parkir, drainase dan pagar keliling, break water,
tercantum dalam peraturan Menteri Kelautan
kolam labuh dan dermaga.
dan Perikanan nomor 16 tahun 2006 tentang
Kemudian melalui surat No. 523-2/0211/ pelabuhan perikanan. Secara umum Fasilitas
Prod/DKP tanggal 2 Pebruari 2005, Gubernur pokok yang tersedia di PPN Pengambengan
Bali mengusulkan agar pengelolaan Pelabuhan kondisinya cukup baik, namun untuk kolam la-
Perikanan di Pengambengan dilakukan oleh buh kondisinya belum mampu unuk menam-
pemerintah pusat, lalu berdasarkan surat Men- pung kapal diatas 30 GT karena kedalaman-
teri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men- nya masih dangkal. Pada Tabel 1 berikut ada-
PAN) Nomor: B/2712/M.PAN/12/2005. Tanggal lah penjelasan secara rinci jenis dan luasan
30 Desember 2005 status PPI Pengambengan fasilitas pokok di PPN Pengambengan.

Tabel 1 Fasilitas Pokok di PPN Pengambengan.


No Jenis Fasilitas Pokok Luas
1. Lahan/areal pelabuhan 15 Ha
2. Dermaga 167 m, 70 m dan 70 m
3. Break water 743 m dan 884 m
4. Kolam pelabuhan 20 Ha
5. Jalan Lingkungan 5.435 m 2
6. Drainase 1.082 m2
Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 91

Fasilitas Fungsional Produksi dan Nilai Produksi Ikan di PPN


Secara umum fasilitas fungsional yang
Pengambengan
ada di PPN Pengambengan sudah cukup Produksi ikan yang dihasilkan oleh PPN
lengkap, namum belum terdapat rambu suar Pengambengan adalah ikan Lemuru (Sardine-
dan IPAL. Fasilitas IPAL sangat diperlukan un- lla fimbriata), Tongkol (Auxis thazard), Layang
tuk pelabuhan yang dilingkungannya terdapat (Decapterus sp.) dan ikan tembang (Clupea
indusrti pengolahan produk hasil perikanan se- spp.). Ikan Lemuru merupakan ikan hasil tang-
perti di PPN Pengambengan. Fasilitas fungsio- kapan yang paling dominan dan merupakan
nal yang ada di PPN Pengambengan adalah ikan spesifik hasil tangkapan di Selat Bali. Me-
seperti pada Tabel 2. nurut data dari komnas kajiskan (2006) bahwa
stok ikan yang ada di Selat Bali yang masuk ke-
Fasilitas Penunjang dalam WPP Samudera Indonesia B bahwa per-
airan ini sudah berstatus “fully exploited”, se-
Berdasarkan hasil penelitian menunjuk-
hingga sudah tidak dapat dilakuakan pening-
kan bahwa secara umum fasilitas fungsional
katan usaha penangkapan.
yang ada di PPN Pengambengan sudah cukup
lengkap. Secara rinci fasilitas yang ada di PPN Data produksi yang dapat dikumpulkan
Pengambengan seperti pada Tabel 3. dalam penelitian ini adalah data produksi ta-

Tabel 2 Fasilitas Fungsional di PPN Pengambengan.


No Jenis Fasilitas Fungsional Luas Kondisi
1. Gedung TPI 320 m Baik
2. Kantor Pelabuhan 240 m 2 Cukup baik
3. Kantor Bina Mutu 150 m 2 Baik
4. Tower dan Pompa air 6 m2 dan 18 m2 Baik
5. Dock/Slip Way Dalam tahap pembangunan
6. Instalasi Listrik dan Penerangan 1 unit Genset kemampuan 12
KVA
7. Bangsal Perbaikan Jaring Dimanfaatkan secara maksimal
8. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kapasitas 20 ton/hari
Nelayan (SPBN)
9. Bengkel Tidak memungkinkan untuk
digunakan
10. Ice Storage 30 m 2 Baik

Tabel 3 Fasilitas Penunjang di PPN Pengambengan.


No Jenis Fasilitas Penunjang Luas Kondisi
1. Balai Pertemuan Nelayan 250 m 2 Cukup baik
2. Pagar Keliling 265 m Sebagian rusak
3. Tempat Ibadah Baik
4. WC Umum 27 m2 Rusak
5. Rumah Dinas 100 m, 60 m dan 36 m Baik
6. Areal Parkir 2.040 m 2 Baik
7. Kios Perbelakan
Marine
92 Fisheries Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011 ISSN 2087-4235
Vol. 2, No. 1, Mei 2011
Hal: 87–99
hunan selama tujuh tahun terahir yaitu dari ta- telah disebutkan di atas bahwa trend kunjungan
hun 2003 sampai dengan tahun 2010. Sebe- kapal di PPN Pengambengan cenderung fluktu-
lumnya Pelabuhan Pengambengan ini dikelola atif. Setelah adanya perbaikan manajemen dan
oleh KUD dan ketika dikelola oleh KUD data- fasilitas di PPN Pengambengan Tahun 2007
data produksi tidak di inventarisir dengan baik, hingga 2009 terjadi peningkatan kunjungan ka-
sehingga saat ini data-data tersebut tidak da- pal yang sangat signifikan. Sebagai satu pela-
pat diakses kembali sehingga penulis hanya buhan yang masuk kategori B, maka PPN Pe-
mampu mengumpulkan data yang inventarisa- ngambengan kedepan harus berusaha semak-
si oleh pihak PPN Pengambengan. Pada Ta- simal mungkin memberikan pelayanan yang pri-
bel 4 menunjukkan data produksi ikan di PPN ma, sehingga diharapkan mampu meningkat-
Pengambengan selama tujuh tahun terahir. kan jumlah kunjungan kapal di PPN Pengam-
bengan.
Tabel 4 di atas menunjukkan adanya
trend produksi dan nilai produksi yang mening-
kat. Trend produksi sangat tergantung dari
Nelayan
kunjungan kapan dan ketersediaan sumber Berdasarkan data dari Dinas Pertanian
daya ikan dan musim ikan. Namun seiring de- Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana,
ngan peningkatan kunjungan kapal di PPN Pe- di Kabupaten Jembrana sebanyak 9,462 jiwa
ngambengan jumlah produksi meningkat kem- penduduk yang bermata pencaharian sebagai
bali. nelayan. 46 % dari jumlah tersebut merupakan
nelayan PPN Pengambengan.
Kunjungan Kapal
Rata-rata tingkat pendidikan dari nela-
Jumlah kunjungan kapal/perahu pada su- yan PPN Pengambengan adalah SMP. Usia
atu pelabuhan dapat menjadi salah satu indika- dari nelayan pengambengan antara 20 tahun
tor besarnya tingkat operasional pelabuhan ter- hingga 50 tahun, dengan kisran usia terbanyak
sebut. Tabel 5. menyajikan informasi tentang adalah usia 30 tahun sampai 40 tahun. Peng-
kunjungan kapal perikanan di PPN Pengambe- hasilan rata-rata per hari yang di dapat adalah
ngan selama tahun 2003-2010. Sebagaimana Rp.20.000,- per hari.

Tabel 4 Data Produksi dan Nilai Produksi Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2003-2010.
Jumlah Produksi Nilai Produksi
Tahun
(ton) (Rp. 1.000)
2003 12.813,8 6.964.679,0
2004 6.932,8 8.696.912,0
2005 8.770,4 17.899.966,0
2006 9.550,2 19.278.732,5
2007 13.821,3 22.228.405,8
2008 11.173,4 6.964.679,0
2009 31.579,0 70.341.014,0
2010 15.653,0 48.464.363,0
Sumber: PPN Pengambengan, 2011

Tabel 5 Jumlah Kunjungan Kapal di PPN Pengambengan Tahun 2003-2010.


Tahun Jumlah kunjungan kapal
2003 2.718
2004 2.304
2005 2.257
2006 2.428
2007 72.960
2008 90.681
2009 50.092
2010 17.315
Sumber: PPN Pengambengan, 2011
Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 93

Gambar 3 Pie chart Penyerapan Tenaga Kerja di PPN Pengambengan.

Berbagai peluang
Kuadran IV Kuadran I

Kekuatan
Kelemahan
internal
internal

(0,218;-0,137)
Kuadran III Berbagai Kuadran II
ancaman

Gambar 4 Diagram Penentuan Matriks Grand Strategy.

Nelayan Pengambengan biasanya tidak (57%). Kebanyakan nelayan di PPN Pengam-


memiliki kapal sendiri tetapi hanya bekerja pa- bengan sebagaimana telah disebutkan sebe-
da seorang pemilik kapal (”juragan”). Sistem lumnya tidak memiliki kapal sendiri dan hanya
bagi hasil yang dilakukan adalah dengan bekerja untuk juragan.
membagi dua bagian dari hasil penjualan ikan
hasil tangkapan yang sebelumnya sudah diku- Unit Usaha, Tingkat Investasi, dan Pasar
rangi dengan biaya perbekalan dan BBM. Ke- Investor dan pengusaha pengolahan
mudian satu bagian dari hasil pembagian tadi pasca tangkap merupakan salah satu faktor
(50% dari hasil penjualan bersih) dibagi pada yang penting dalam pendukung perkembang-
seluruh ABK dengan jumlah bagian yang telah an pelabuhan. Dengan adanya investor dan
ditentukan. Pembagian pada ABK adalah 10 unit-unit usaha maka kegiatan pasca penang-
bagian untuk “fishing master” (“juru pang- kapan dan pengolahan hasil ikan dapat diako-
gung”), 4 bagian untuk nahkoda dan 1 bagian modasi dengan baik, sehingga tidak ada kesu-
untuk ABK. Dengan cara sistem bagi hasil ter- litan bagi nelayan untuk memasarkan hasil
sebut maka tingkat kesejahteraan dari ABK tangkapannya. Selain itu kebutuhan-kebutuh-
sangat berbeda jauh dengan “juru panggung” an yang menunjang dalam kegiatan penang-
atau nahkoda. kapan seperti perbekalan, suku cadang kapal,
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui ataupun perlengkapan kegiatan penangkapan
bahwa jumlah terbanyak tenaga kerja yang lainnya juga akan lebih mudah didapat oleh
ada di PPN pengambengan adalah nelayan nelayan. Di kompleks PPN Pengambengan
94 Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011

terdapat beberapa unit pengolahan dan peru- menjembatani kepentingan pemerintah pusat
sahaan-perusahaan yang mendukung kegiat- dan daerah sehingga terjadi sinergi program
an penangkapan. Berikut ini adalah perusaha- dan kegiatan yang bermuara pada kemandirian
an dan unit pengolahan berbadan hukum yang dan kesejahteraan masyarakat nelayan dan
sudah beroperasi di PPN Pengambengan. pengusaha perikanan.
Selain perusahaan yang sudah berjalan, Strategi pengembangan PPN Pengam-
di PPN Pengambengan juga terdapat investor bengan meliputi: (1) Peningkatan kualitas pela-
yang akan membangun usaha di kompeks pe- yanan di PPN Pengambengan, (2) Peningkatan
labuhan. Adanya pelaku usaha baru diharap- kapasitas dan koordinasi kelembagaan, (3) Re-
kan akan dapar lebih merangsang pertumbuh- vitalisasi, penyempurnaan, pemeliharaan dan
an PPN Pegambengan dan dan dapat meres- pengembangan fasilitas di PPN Pengambeng-
pon dengan baik rencana pengembangan PPN an untuk dapat menjadi pusat kegiatan perikan-
Pengambengan. an terpadu, (4) Dukungan untuk peningkatan
akses permodalan usaha perikanan tangkap di
Pemasaran produksi dari nelayan PPN
PPN Pengambengan, dan (5) Meningkatkan
Pengambengan adalah ke pabrik-pabrik penga-
kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikan-
lengan dan tepung ikan. Dengan keberadaan
an di PPN Pengambengan.
14 perusahaan perikanan pengalengan ikan
dan tepung ikan dilingkungan PPN Pengambe- (1) Peningkatan kualitas pelayanan di PPN
ngan maka peluang pasar untuk hasil produksi Pengambengan
dari PPN pengambengan sangatlah besar yaitu Dalam kegiatannya, PPN Pengambengan
sekitar 626 ton per hari. bukan saja hanya terbatas pada masalah
investasi pembangunan perangkat keras-
Analisis Strategi Pengembangan PPN Pe- nya saja melainkan harus memberikan jasa
ngambengan pelayanan kepada masyarakat nelayan se-
bagai masyarakat pengguna dengan me-
Hasil perhitungan perbandingan berpa- laksanakan operasionalisasi fasilitas yang
sangan dapat dilihat pada Tabel 8 yang diguna- dibangun sesuai dengan fungsinya. Hal ini
kan untuk menentukan titik x (faktor internal) terkait dengan perkembangan pemasaran
dan y (faktor eksternal). Berdasarkan hasil per- yang semakin modern sehingga menuntut
hitungan pada Tabel 7 maka posisi kebijakan para penyedia jasa, termasuk dalam hal ini
berada pada Kuadran II pada titik (0,218- PPN Pengambengan untuk memperbaiki
0,137). Posisi strategi kebijakan pengembang- kualitas pelayanannya.
an PPN Pengambengan dapat dilihat pada
Gambar 4. Sebagai jembatan yang menghu- (2) Peningkatan kapasitas dan koordinasi
bungkan antara tujuan dan sasaran pemba- kelembagaan
ngunan PPN Pengambengan yang telah dite- Kelembagaan pada PPN Pengambengan
tapkan dengan strategi, kebijakan dan program yang masih menjadi UPT Pusat sudah me-
pembangunan yang akan ditempuh untuk men- ngalami penataan dan secara umum sudah
capai tujuan dan sasaran tersebut, perlu dilaku- dapat berperan sesuai dengan tugas pokok
kan analisis terhadap lingkungan strategis yang dan fungsinya. Namun demikian, kelemba-
senantiasa berkembang dinamis. Analisis di- gaan PPN Pengambengan masih perlu pe-
maksud mencakup analisis lingkungan internal nataan lebih lanjut untuk peningkatan kapa-
dan eksternal. Berdasarkan pengamatan terha- sitas kelembagaan. Peningkatan kapasitas
dap kondisi internal dan eksternal, terdapat ke- kelembagaan PPN Pengambengan terse-
kuatan (strenght), kelemahan (weaknesses), but antara lain meliputi: status hukum, ke-
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). wenangan, tugas pokok dan fungsi, struktur
Keempat unsur tersebut harus dapat “dinilai” organisasi serta pemberdayaan lebih lanjut
sehingga dapat menentukan strategi yang tepat dari lembaga dimaksud. Upaya peningkat-
dalam rangka pencapaian visi dan misi yang an kapasitas kelembagaan dapat dimulai
telah ditetapkan. dengan melakukan inventarisasi keragaan,
evaluasi, formulasi, penetapan dan sosiali-
Formulasi Strategi Pengembangan PPN sasi untuk implementasinya. Selain pening-
Pengambengan katan kapasitas kelembagaan, hal yang
perlu diperhatikan adalah koordinasi antar
PPN Pengambengan dalam statusnya lembaga.
sebagai UPT Pusat yang operasionalnya bera-
da di daerah, maka sudah selayaknya arah dan (3) Revitalisasi, penyempurnaan, pemeliha-
aktifitas organisasi diupayakan untuk senantia- raan dan pengembangan fasilitas di PPN
sa memperhatikan aspirasi dan kebutuhan riil Pengambengan untuk dapat menjadi pu-
yang ada di masyarakat, serta berupaya untuk sat kegiatan perikanan terpadu
A. Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 95

Tabel 7 Hasil Analisis Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Terhadap Penilaian Internal
Faktor Evaluasi (IFE) dan Eksternal Faktor Evaluasi (EFE).
Uraian Faktor-faktor Internal dan Eksternal Bobot Rating Skor
Kekuatan
1. Letak geografis strategis (fishing ground dan pemasaran). 0,637 4 2,548
2. Komitmen pemerintah pusat dan daerah yang tinggi di bidang
0,258 5 1,290
pengembangan perikanan dan kelautan.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang telah dioperasikan serta
terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan master 0,105 5 0,525
plan.
Kelemahan
1. Organisasi, alokasi dana, dan tingkat koordinasi dengan instansi
0,349 4 1,396
terkait masih terbatas.
2. Fasilitas yang belum mendukung kualitas produksi perikanan
0,204 4 0,816
yang didaratkan.
3. Terbatasnya biaya operasional dan pemeliharaan fasilitas prasa-
0,173 5 0,865
rana pelabuhan.
4. Pengembangan dan penataan fasilitas belum sempurna dan ma-
0,120 4 0,480
sih banyak kekurangan.
5. Kurangnya SDM terampil untuk menghadapi perkembangan dan
0,078 3 0,234
pertumbuhan yang akan datang.
6. Belum tersedianya fasilitas Laboratorium Mutu Hasil Perikanan
0,046 5 0,230
dan Pos Karantina Ikan.
7. Belum tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan
0,031 4 0,124
fasilitas Pelabuhan.
Total skor kekuatan-kelemahan 0,218
Peluang
1. Tumbuh dan berkembangnya iklim usaha sejalan dengan kebi-
jakan pemerintah daerah yang mendorong peningkatan investasi 0,400 5 2,000
di wilayah kabupaten Jembrana.
2. Semakin meningkatnya pangsa pasar produk perikanan baik lo-
kal maupun nasional, seiring dengan bertambahnya jumlah pen-
duduk dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat un- 0,293 4 1,172
tuk mengkonsumsi produk pangan yang bergizi dan menyehat-
kan.
3. Kebijakan Pemda yang akan merelokasi kapal ikan dari Benoa
0,168 4 0,672
ke Pengambengan.
4. Didukung oleh 14 industri pengolahan ikan di sekitar pelabuhan
0,088 4 0,352
yang membutuhkan bahan baku sekitar 250 ton per hari.
5. Keinginan investor untuk melakukan investasi di Pengambengan 0,050 5 0,250
Ancaman
1. Usaha perikanan masih didominasi nelayan kecil dan
0,467 5 2,335
pemanfaatan yang bertumpu pada perairan pantai
2. Rendahnya kualitas SDM perikanan khususnya nelayan yang
bisa dilihat dari rendahnya tingkat pendidikannya menyebabkan
proses alih teknologi dan ketrampilan tidak sesuai dengan yang 0,268 4 1,072
diharapkan, sehingga berdampak pada kemampuan
pengembangan usaha.
3. Nelayan disekitar pelabuhan masih berorientasi lokal dan sulit
menerima pengembangan iptek, keteraturan, dan kehadiran 0,154 4 0,616
nelayan dari daerah lain.
4. Keterbatasan SDI di Selat Bali yang cenderung terus menurun. 0,071 5 0,355
5. Keterbatasan bahan baku industri tidak mencukupi dan beberapa
pabrik tidak kontinyu berproduksi, atau merelokasi pabrik ke 0,041 5 0,205
tempat lain.
Total skor peluang-ancaman -0,137
96 Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011

Tabel 8 Matrik SWOT Strategi Pengembangan PPN Pengambengan.

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


1. Letak geografis strategis (fi- 1. Organisasi, alokasi dana, dan
Faktor Internal shing ground dan pemasar- tingkat koordinasi dengan in-
an). stansi terkait masih terbatas.
2. Komitmen pemerintah pusat 2. Fasilitas yang belum mendu-
dan daerah yang tinggi di kung kualitas produksi peri-
bidang pengembangan peri- kanan yang didaratkan.
kanan dan kelautan. 3. Terbatasnya biaya operasio-
3. Tersedianya sarana dan nal dan pemeliharaan fasilitas
prasarana yang telah diope- prasarana pelabuhan.
rasikan serta terus dikem- 4. Pengembangan dan penataan
bangkan dan disempurna- fasilitas belum sempurna dan
kan sesuai dengan master masih banyak kekurangan.
plan. 5. Kurangnya SDM terampil un-
tuk menghadapi perkembang-
an dan pertumbuhan yang
akan datang.
6. Belum tersedianya fasilitas
Laboratorium Mutu Hasil Per-
ikanan dan Pos Karantina
Faktor Eksternal Ikan.
7. Belum tersedianya lahan yang
memadai untuk pengembang-
an fasilitas Pelabuhan.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
1. Tumbuh dan berkem-  Peningkatan kualitas pela-  Pengembangan usaha peri-
bangnya iklim usaha seja- yanan di PPN Pengambe- kanan tangkap skala kecil.
lan dengan kebijakan pe- ngan  Pengembangan sistem infor-
merintah daerah yang  Menjadikan dan mendorong masi perikanan.
mendorong peningkatan PPN Pengambengan seba-  Penyempurnaan, pengemba-
investasi di wilayah kabu- gai pusat pertumbuhan me- ngan dan pemeliharaan fasili-
paten Jembrana. lalui pengembangan fasilitas tas pelabuhan antara lain
2. Semakin meningkatnya dan promosi perpanjangan breakwater, pe-
pangsa pasar produk peri- ngembangan outer harbour,
kanan baik lokal maupun pengerukan kolam dan alur
nasional, seiring dengan pelabuhan secara periodik se-
bertambahnya jumlah suai dengan kebutuhan.
penduduk dan kesadaran  Revitalisasi fasilitas pelabuh-
masyarakat yang semakin an yang dapat menjadi pusat
meningkat untuk meng- kegiatan perikanan terpadu.
konsumsi produk pangan  Meningkatkan kualitas SDM
yang bergizi dan menye- aparatur dan masyarakat peri-
hatkan. kanan.
3. Kebijakan Pemda yang  Meningkatkan sosialisasi
akan merelokasi kapal fungsi pelabuhan untuk didu-
ikan dari Benoa ke Peng- kung semua pihak.
ambengan.  Penyertifikatan lahan dan pe-
4. Didukung oleh 14 industri nentuan WP dan WK.
pengolahan ikan di sekitar
 Menciptakan lingkungan pela-
pelabuhan yang membu-
buhan yang bersih dan higie-
tuhkan bahan baku seki-
nis.
tar 250 ton per hari.
5. Keinginan investor untuk
melakukan investasi di
Pengambengan
A. Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 97

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT


1. Usaha perikanan masih  Peningkatan kualitas pela-  Menekan nilai kerugian akibat
dido-minasi nelayan kecil dan yanan di PPN Pengambeng- IUU fishing.
pe-manfaatan yang bertumpu an  Pemberdayaan masyarakat,
pada perairan pantai  Peningkatan kapasitas dan tujuan dalam strategi ini ada-
2. Rendahnya kualitas SDM koordinasi kelembagaan lah guna meningkatkan SDM.
perikanan khususnya nela-  Revitalisasi, penyempurna-  Peningkatan akses permodal-
yan yang bisa dilihat dari ren- an, pemeliharaan dan peng- an. Peningkatan ini dapat be-
dahnya tingkat pendidikan- embangan fasilitas di PPN rupa peningkatan pengetahu-
nya menyebabkan proses Pengambengan untuk dapat an masyarakat perikanan ter-
alih teknologi dan ketrampi- menjadi pusat kegiatan peri- hadap cara mengakses per-
lan tidak sesuai dengan yang kanan terpadu modalan bagi kegiatan usaha
diharapkan, sehingga ber-  Dukungan untuk peningkat- serta kerjasama dengan pihak
dampak pada kemampuan an akses permodalan usaha perbankan yang khusus me-
pengembangan usaha. perikanan tangkap di PPN nangani hal tersebut.
3. Nelayan disekitar pelabuhan Pengambengan  Melakukan penyuluhan kepa-
masih berorientasi lokal dan  Meningkatkan kualitas SDM da masyarakat nelayan agar
sulit menerima pengembang- aparatur dan masyarakat berpikiran terbuka dan bero-
an iptek, keteraturan, dan ke- perikanan di PPN Pengam- rientasi penangkapan lepas
hadiran nelayan dari daerah bengan pantai
lain.  Revitalisasi fasilitas pelabuh-
4. Keterbatasan SDI di Selat an yang dapat menjadi pusat
Bali yang cenderung terus kegiatan perikanan terpadu
menurun.  Melakukan pengawasan dan
5. Keterbatasan bahan baku in- perlindungan SDI.
dustri tidak mencukupi dan  Menyediakan fasilitas labora-
beberapa pabrik tidak konti- torium untuk bina mutu hasil
nyu berproduksi, atau me-re- perikanan.
lokasi pabrik ke tempat lain.
 Menyediakan Pos Karantina
Ikan sebagai pelayanan 1
atap.
 Menghadirkan lembaga keu-
angan di pelabuhan dan pe-
ngembangan unit bisnis ter-
padu dalam penguatan usaha
perikanan rakyat.
 Peningkatan pelaksanaan K3

Untuk memperlancar aktivitas perikanan Investasi pembangunan prasarana harus


tangkap, khususnya usaha penangkapan dapat mendukung pengembangan kegiatan
ikan di laut, perlu pemeliharaan fasilitas perikanan tangkap dan produksinya dalam
operasional PP. Dalam upaya mengem- arti luas, meliputi peningkatan mutu produk-
bangkan PPN Pengambengan sebagai ka- si dengan penanganan dan pengolahan
wasan pengembangan ekonomi berbasis yang baik, memenuhi kebutuhan pasar de-
perikanan tangkap, diperlukan pemelihara- ngan pemasaran yang kompetitif serta me-
an fasilitas operasional. Diharapkan penge- ngembangkan kehidupan masyarakat nela-
lola PPN Pengambengan dapat melakukan yan itu sendiri. Permasalahan yang menjadi
kegiatan pemeliharaan dan perbaikan fasili- kendala pengembangan usaha ekonomi di
tas operasional, sehingga kapal-kapal dan bidang perikanan tangkap adalah masalah
nelayan serta stakeholders lainnya yang permodalan. Di sini sangat diharapkan Pe-
melakukan aktivitas di PPN Pengambengan ran PPN Pengambengan dalam meningkat-
akan mendapatkan pelayan prima. Murdi- kan akses permodalan bagi masyarakat
yanto (2004) menyebutkan bahwa instansi perikanan di lingkungannya.
PP merupakan instansi pemerintah yang
(5) Meningkatkan kualitas SDM aparatur
menjadi tulang punggung pembangunan in-
dan masyarakat perikanan di PPN Pe-
frastruktur bagi basis kegiatan perikanan
ngambengan
tangkap.
Keberadaan PPN Pengambengan sebagai
(4) Dukungan untuk peningkatan akses per- suatu lingkungan kerja diharapkan akan
modalan usaha perikanan tangkap di mampu menjadi pusat pertumbuhan dan
PPN Pengambengan pengembangan ekonomi perikanan berba-
sis perikanan tangkap yang pada gilirannya
98 Marine Fisheries 2 (1): 87-99, Mei 2011

diharapkan berdampak pada peningkatan Kerja Pengembangan Sentra-Sentra Per-


kesejahteraan masyarakat dan perkemba- ikanan. Jakarta: Departemen Kelautan
ngan ekonomi secara keseluruhan. Di sam- dan Perikanan. 70 hlm.
ping itu, PPN Pengambengan juga meng-
[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
emban tugas untuk meningkatkan kualitas
2003. Profil Pelabuhan Perikanan di In-
SDM, baik aparatur maupun masyarakat
donesia. Jakarta: Departemen Kelautan
perikanan yang ada di lingkungannya.
dan Perikanan. 145 hlm.
[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
KESIMPULAN 2004. Pencapaian Pembangunan Peri-
kanan Tangkap Tahun 2001-2003. Jakar-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ta: Departemen Kelautan dan Perikanan.
Strategi pengembangan PPN Pengambengan 50 hlm.
meliputi: (1) Peningkatan kualitas pelayanan di
PPN Pengambengan, (2) Peningkatan kapasi- [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
tas dan koordinasi kelembagaan, (3) Revitalisa- 2007. Statistik Perikanan Tangkap Indo-
si, penyempurnaan, pemeliharaan dan peng- nesia, 2005. Jakarta: Departemen Kela-
embangan fasilitas di PPN Pengambengan un- utan dan Perikanan. 134 hlm.
tuk dapat menjadi pusat kegiatan perikanan ter- [DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
padu, (4) Dukungan untuk peningkatan akses 2009. Perikanan Tangkap Membangun
permodalan usaha perikanan tangkap di PPN Bangsa. Kinerja 2008 dan Outlook 2009.
Pengambengan, dan (5) Meningkatkan kualitas Jakarta. Departemen Kelautan dan Per-
SDM aparatur dan masyarakat perikanan di ikanan. 106 hlm.
PPN Pengambengan.
[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan.
2006. Keputusan Peraturan Menteri Ke-
UCAPAN TERIMA KASIH lautan dan Perikanan Nomor: Per.16/
MEN/2006. Tentang Pelabuhan Perikan-
Penulis mengucapkan terima kasih kepa- an. 16 hlm.
da Kepala Pelabuhan dan karyawan PPN Pe-
ngambengan-Jembrana yang telah memfasili- Fauzi A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Ke-
tasi penulis dalam prose pengumpulan data lautan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
hingga penyusunan laporan penelitian. Utama. 185 hlm.
Guckian WJ. 1970. The Planning and Prepora-
tary Work for A Fishery Harbour Develop-
DAFTAR PUSTAKA ment Project. London: Fishing News
(Book) Ltd. 32-54 hlm.
Bambang AN, Suherman A. 2006. Tingkat pe-
manfaatan PPS Cilacap ditinjau dari pe- Hart A. 1986. Knowledge Acquisition for Expert
manfaatan fasilitas pelabuhan yang ter- Systems. Mc Graw-Hill Book Company.
sedia. Buletin PSP 15:1-12. New York.
Direktorat Prasarana Perikanan Tangkap. 2004. Kamaluddin LM. 2002. Pembangunan Ekonomi
Peranan Pelabuhan Perikanan Dalam Maritim di Indonesia. Jakarta: PT Grame-
Penyediaan Data dan Informasi Perikan- dia Pustaka Utama. 331 hlm.
an. Direktorat Jenderal Perikanan, De-
partemen Kelautan dan Perikanan, Ja- Kusyanto D, Sondita MFA, Monintja DR, Halu-
karta. an J, Soepanto. 2006. Kebijakan dan pe-
layanan pelabuhan perikanan samudera
Directorate General of Capture Fisheries and terhadap daya saing industri perikanan
Japan International Cooperation Agency pada perdagangan global di pelabuhan
(JICA). 2009. Indonesian Fishing Port perikanan samudera Jakarta. Jurnal Pe-
2009. Direktorat Jenderal Perikanan nelitian Perikanan. Volume 9 No. 1: 112–
Tangkap Departemen Kelautan Perikan- 116.
an. Jakarta. 208 hlm.
Marimin. 2004. Teknik Aplikasi Pengambilan
[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Keputusan Majemuk. Pt Gramedia Widia-
2001. Pedoman Kerjasama Operasional sarana Indonesia: Jakarta. Murdiyanto B.
Pelabuhan Perikanan. Jakarta: Direktorat 2004. Pelabuhan Perikanan. Institut Per-
Jenderal Perikanan Tangkap. 74 hlm. tanian Bogor. Bogor.
[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
2002. Kebijakan, Strategi dan Program
A. Suherman – Formulasi Strategi Pengembangan PPN Pengambengan Jembrana 99

Monintja D. 2000. Beberapa teknik pilihan untuk litas Pelabuhan Perikanan Samudera Ci-
memanfaatkan sumber daya hayati laut lacap. Jurnal Penelitian Perikanan. Volu-
di Indonesia. Buletin PSP (1): 14-25. me 9 No. 1: 101–107.
Murdiyanto B. 2004. Pelabuhan Perikanan Suherman A dan Dault, A 2009. Analisis Dam-
Fungsi, Fasilitas, Panduan Operasional, pak Sosial Ekonomi Keberadaan PPN
Antrian Kapal. Bogor: Jurusan Peman- Brondong Lamongan-Jawa Timur. Jurnal
faatan Sumber Daya Perikanan-FPIK Saintek Perikanan. Volume 5 No. 2
IPB. 142 hlm
Suherman A. 2010. Alternatif Strategi Pengem-
Rangkuti F. 2000. Analisa SWOT: Teknik Mem- bangan PPN Brondong Lamongan-Jawa
bedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia. Timur. Jurnal Saintek Perikanan. Volume
188 hlm. 5 No. 2
Suherman A, Murdiyanto B, Marimin, Sugeng
SH. 2006. Analisis Pengembangan Fasi-

Anda mungkin juga menyukai