Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP PERENCANAAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 GANJIL

1. FEBI SAGITARIA (1611315001)


2. TIAN NOPITA SARI (1711311001)
3. VANNY A. (1711311003)
4. FENNY ANGRAINI (1711311005)
5. UTHARI CHINTYA (1711311007)
6. YESIKA SISILIA (1711311009)
7. PUTRI R. (1711311011)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa ,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Konsep Perencanaan”. Pada makalah ini kami
tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari
hasil diskusi yang kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah


membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Yang terhormat dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan
2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu
sempurna.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut
sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 10 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Definisi ................................................................................................. 3

2.2 Teori Perencanaan .................................................................................... 4

2.3 Tujuan ..................................................................................................... 5

2.4 Syarat Perencanaan .................................................................................. 5

2.5 Komponen Perencanaan ........................................................................... 7

2.6 Jenis-Jenis Perencanaan Karu .................................................................. 9

2.7 Proses penyusunan Rencana ................................................................... 14

BAB III : PENUTUP ....................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 16

3.2 Saran ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat


menentukan dan dan mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Perencanaan harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum mengerjakan
fungsi manajemen yang lainnya. Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada
pencapaian tujuan, sehingga sistem control diharapkan berjalan dengan baik yang
pada akhirnya akan memudahkan pencapaian organisasi (Mugianti, 2016).

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah


pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu
rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara
mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/tolak
ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan selanjutnya
atau berkelanjutan.

Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan


profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan
yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar,
fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih
dahulu secara efektif dan efisien (Swansburg, 1993).

2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah


sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


b. Apa saja teori dalam perencanaan dalam manajemen keperawatan?
c. Apa saja tujuan dari perencanaan dalam manajemen keperawatan?

1
d. Jelaskan syarat dari perencanaan dalam manajemen keperawatan?
e. Jelaskan apa saja komponen perencanaan dalam manajemen keperawatan?
f. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perencanaan karu dalam manajemen
keperawatan?
g. Bagaimana dengan proses penyusunan rencana ?

2.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, kami dapat mengambil tujuan sebagai


berikut:

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang konsep dasar perencanaan dalam manajemen
keperawatan
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan.
2. Menjelaskan teori dalam perencanaan dalam manajemen
keperawatan.
3. Menjelaskan tujuan dari perencanaan dalam manajemen keperawatan
4. Menjelaskan syarat dari perencanaan dalam manajemen keperawatan.
5. Menjelaskan apa saja komponen perencanaan dalam manajemen
keperawatan.
6. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis perencanaan karu dalam
manajemen keperawatan.
7. Menjelaskan bagaimana dengan proses penyusunan rencana.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa


depan yang dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumber daya untuk
mewujudkan tujuan (Gito Sudarmo, 2001 dalam Mugianti, 2016)

Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang


mencakup penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara
keseluruhan memperjelas visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan
sumber daya organisasi, mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan,
memperkirakan efektifitas tindakan dan menyiapkan karyawan untuk
melaksanakannya (Gilles, 1994 dalam Mugianti, 2016)

Menurut georgeR. Terry dalam Mamik (2015) perencanaan adalah :

1. Perencanaan adalah kegiatan yang harus di dasarkan pada fakta, data dan
keterangan konkrit
2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan
pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat masa depan
3. Perencanaan mengenai masa depan yang akan datang dab menyangkut
tindakan-tindakan apa yang dilakukan terhadap hambatan yang
mengganggu kelancaran usaha.

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan


proses manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat
diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh
karena itu perencanaan harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab
What, Why, Where, When, Who dan How (Mugianti, 2016) .

Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah

3
1. Tindakan apa yang harusdi kerjakan? Penjelasan dan perincian kegiatan
yang dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan
kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan
2. Apa sebabnya tindakan itu harus dilaksanakan? Penjelasan mengapa
rencana itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus dicapai
3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan? Penjelasan tentang tempat/ lokas
isecara fisik dimana rencana kegiatan harus dikerjakan sehingga tersedia
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya
tindakan dan kapan selesainya di setiap unit organisasidengan penggunaan
standar waktu yang telah ditentukan
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan
kegiatan atau tindakan baik jumlah maupun kualifikasi keahlian,
pengalaman maupun pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci
teknik-teknik melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga tindakan yang
dimaksud akan dapat dijalankan dengan benar

2.2 Teori Perencanaan

Teori perencanaan adalah pengetahuan yang terorganisasi secara sistematis


dan dapat diterapkan dalam berbagai keadaan yang didalamnya terdapat sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan, menentukan strategi untuk mencapai
tujuan, kemudian selanjutnya menentukan langkah-langkah untuk menuju tujuan.

Adapun teori-teori perencanaan menurut Patrick Geddes dikutip dalam Rafita


(2016) yang dipergunakan dan menjadi pijakan bagi perencana dan
perencanaan,berupa:

a. Functional Theories adalah Teori yang dikembangkan lebih berdasar pada


pemikiran si perencana, dengan orientasi lebih pada target oriented
planning atas dasari dugaan-dugaan, sehingga produk perencanaannya
pada umumnya lebih bersifat instrumental atau top-down.

4
b. Behavioural Theories merupakan teori yang dikembangkan dengan lebih
memperhatikan fenomena behavioural melalui gejala-gejala empiris dan
lebih berpikir pada trend oriented planning, serta hasil perencanaannya
pada umumnya lebih bersifat komunikatif atau bottom up.

2.3 Tujuan

a. Standar pengawasan
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang
sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
d. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif
e. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
f. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
g. Mengarahkan pada pancapaian tujuan

Tujuan menyusun perencanaan dalam manajemen keperawatan menurut Mugianti


(2016)

a. Meningkatkan peluang untuk sukses


b. Menstimulasi berfikir analisis
c. Mencegah terjadinya krisis manajemen
d. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
e. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
f. Menjamin biaya yang efektif

2.4 Syarat Perencanaan

Syarat-Syarat perencanaan yang baik (Taufik, 2008):

a. Logis, masuk akal


b. Realistik, nyata
c. Sederhana
d. Sistematik dan ilmiah

5
e. Obyektif
f. Fleksibel
g. Manfaat
h. Optimasi dan efisiensi

Persyaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:


a. Factual atau realistis
Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal ini
berarti perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai
dalam kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.
b. Logis atau rasional
Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal ini
berarti perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapat
dijalankan.
c. Fleksibel
Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel.
Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan
dengan kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat
diubah seenaknya.
d. Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh anggota
dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.
e. Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya
menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung maupun
tidak langsung dalam organisasi.
Sifat tencana Pelayanan Kesehatan yang Baik. Rencana kesehatan yang baik
haruslah mengandung sifat-sifat sebagai berikut.

a. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas.


b. Fleksibel yaitu rencana dapat berubah sesuai dengan keadaan yang
tidak diduga sebelumnya.
c. Mempunyai stabilitas.

6
d. Ada dalam pertimbangan.
e. Meliputi semua tindakan yang diperlukan. (Asmara, 2020)

2.5 Komponen Perencanaan

Dalam menetapkan suatu rencana harus lah mengandung unsur-unsur


sebagai berikut:
a. Tujuan. Suatu rencana yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan
yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus). Dalam
batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai, bagaimana
cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
b. Politik. Yang dimaksud dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi
dan pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga
tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.
c. Prosedur, merupakan urutan tindakan atau kegiatan yang terorganisir
dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
d. Anggaran atau budget merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
pencapaian tujuan. Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin,
sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat.
e. Program, merupakan gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta
perlu adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai
sebagaimana yang diharapkan. (Syam, 1992)

Menurut Nursalam (2011) manajemen keperawatan terdiri atas beberapa


komponen yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5
elemen, yaitu input, proses, output, control dan mekanisme umpan balik.

a) Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi,
personel, peralatan dan fasilitas. Proses padda umumnya merupakan
kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai
keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

7
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Input yang dapat mengukur
pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan
misalnnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.
b) Proses
Proses aladah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan.
Didalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah
pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi,
argumentasi pengetahuan atau keterampilan kesehatan dan kemudahan
dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen keperawatan,
bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
kelompok pasien. Proses yang dapat mengukur perubahan pada saat
pelayanan misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan rumah dan
lain lain.
c) Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang
umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan
dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti
hasil atau keluaran.
Output yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah
yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, dan kebersihan ruangan
d) Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui
penyusunan anggaran proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat,
pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi
e) Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit
keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar
dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan
dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan.
Proses manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas

8
kegiaan pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana,
pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil. (Gillies, 1985)

2.6 Jenis-jenis Perencanaan Karu

Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya


dibagi menjadi 3 jenis, yaitu

1. perencanaan jangka pendek,


Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan
operasional adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun
waktu satu jam sampai dengan satu tahun.
2. perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun
(Marquis & Huston, 1998 dalam Mugianti, 2016)
3. perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tigasampai 20 tahun
(Swanburg, 1999 dalam Mugianti, 2016).

Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:

a. Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya


masalah aktual yang dihadapi saat ini.
b. Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum
masalah timbul, antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan
meningkatkan kemampuan organisasi (Mugianti, 2016)

Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan adalah


perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan.
a. Rencana Harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-
masingperawat yang di buat setiap hari sesuai perannya. Rencana di buat
oleh kepala ruang, ketua tim/perawat primer dan perawat pelaksana.

9
b. Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini
biasanya dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c. Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang
dibuat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini
biasanya dibuat oleh kepala ruang

1. Contoh Rencana kegiatan harian

2. rencana kegiatan bulanan

RENCANA KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN MPKP


Bulan : ______________________

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


1 2 3 4 5 6 7
Rapat Rgn Supervisi Audit Supervisi Audit Penkes

10
LapBul Katim dok PA dok Klp
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Rapat koord Supervisi Audit Supervisi Audit Case
Katim dok PA dok Conf

15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit Supervisi Audit Penkes
Katim dok PA dok Klp
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit Supervisi Audit Case
jadwal Katim dok PA dok Conf
Dinas
29 30 31
Rapat Supervisi Audit
Koord Katim dok
Mengetahui
Kepala Ruangan

( ……………………..)

3. rencana tahunan karu

N KEGIAT JA FE MA AP ME JU JU AG SEP OK NO DE
O AN N B R R I N L S T T V S

1 Mengikuti
rapat
laporan
bulanan

11
2 Merevisi
SOP dan
SAK
dengan Ka
Instalasi
Keperawat
an
3 Melaksana
kan rotasi
tim
anggota
tim
4 Penyegara
n terkait
dengan
materi
MPKP
5 Pengemba
ngan SDM
dengan
mengikuti
pelatihan-
pelatihan
6 Rapat
evaluasi
bulanan
ruangan
untuk
meningkat
an mutu
pelayanan
7 Melaksana
kan
penilaian
kinerja
perawat
pelaksana
dan katim

12
8 Perencanaa
n dan
pengajuan
logistic
tahunan
9 Menyusun
laporan
tahunan
10 Menghitun
g dan
membuat
grafik
BOR, TOI,
BTO dan
AvLOS
tahunan
11 Pembuatan
jadwal
dinas
perawat
setiap
bulan
12 Rekreasi
bersama
para
perawat
dan
keluargany
a

13
2.7 Proses Penyusunan Rencana

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau


mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan
arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer
menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.

Menurut Mamik (2015) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat


tahap sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.


2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan

Dan menurut S. Suarli (2012), Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan
pada proses penyusunan perencanaan antara lain: Analisis situasi,
mengidentifikasi masalah dan prioritasnya, menentukan tujuan program, mengkaji
hambatan dan kelemahan program, menyusun rencana kerja operasional.

Perencanaan yang efektif dan baik memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyadari adanya perluang


Artinya, kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal yang
sebenarnya dari perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan
pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari depan
dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu
pengetahuan tentang dimana kita berdiri pada sudut kekuatan dan
kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin memecahkan
ketidakpastian, dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan kita akan
kita dapatkan.

14
2. Menentukan tujuan
Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan
menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan
penting harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan
strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.
3. Menentukan Premis.
Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain,
lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang
dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang konsekuen makin
dipahami oleh perencana, maka akan semakin terkoordinasilah
perencanaan perusahaan itu.
4. Menentukan arah tindakan alternative
Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah mencari dan
memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak
nampak dengan segera.
5. Mengevaluasi arah tindakan alternative
Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang telah dilakukan
perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang
diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan
tujuannya agar tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari
kegiatan tersebut
6. Memilih satu arah tindakan

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat
menentukan dan dan mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Perencanaan harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum mengerjakan
fungsi manajemen yang lainnya. Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada
pencapaian tujuan, sehingga sistem control diharapkan berjalan dengan baik yang
pada akhirnya akan memudahkan pencapaian organisasi.

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau


mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan
arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer
menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah
selanjutnya

16
DAFTAR PUSTAKA

Ariga, Reni Asmara. (2020). Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan


Kesehatan dalam Keperawatan. Yogyakarta : Deepublish

Mamik. (2015). Buku ajar manajemen keperawatan. Sidoarjo : Zifatama


Publisher

Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktek


Keperawatan. Jakarta : Kemenkes RI

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Setiadi, Hafid .(2014). Teori Perencanaan, In: Dasar-dasar Teori Perencanaan.


Universitas Terbuka, Jakarta , pp. 1-47. ISBN 9789790117815

Suarli, S dan Bahtiar. (2012). Manajemen keperawatan dengan pendekatan


praktis. Jakarta: Erlangga

Syam, Nina Winangsih. (1992). Posisi dan Perencanaan serta Pendekatan Humas
di PDAM (Suatu Saran), Bandung.

Taufiqurokhman, (2008). Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan. Jakarta : Fakultas


Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Rafita, Afi. (2016) Resume Perkuliahan Teori Perencanaan. Program Studi


Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung.
(online)https://www.academia.edu/29537060/resume_Teori_Perencanaan
diakses pada 22 oktober 2019

17
KONSEP
PERENCANAAN
Kelompok 1 Ganjil
PERKENALKAN
Tian Nopita Sari
(1711311001)

Febi Sagitaria Vanny Andirozse Feny Angraini Uthari Chinya Dewi


(1611315001) (171131003) (1711311005) (1711311007)

Yesika Sisilia Putri Rahmadani


(1711311009) (1711311011)
Perencanaan itu…

Proses pengambilan keputusan manajerial yang mencakup penelitian


lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan memperjelas
visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi,
mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan
efektifitas tindakan dan menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles,
1994 dalam Mugianti, 2016)
Teori Perencanaan
Pengetahuan yang terorganisasi secara sistematis
dan dapat diterapkan dalam berbagai keadaan yang
didalamnya terdapat sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan, menentukan strategi untuk
mencapai tujuan, kemudian selanjutnya menentukan
langkah-langkah untuk menuju tujuan.
Teori-teori perencanaan menurut Patrick Geddes dikutip
dalam Rafita (2016) yang dipergunakan dan menjadi
pijakan bagi perencana dan perencanaan,berupa

● Functional Theories adalah Teori yang dikembangkan lebih berdasar pada


pemikiran si perencana, dengan orientasi lebih pada target oriented planning
atas dasari dugaan-dugaan, sehingga produk perencanaannya pada umumnya
lebih bersifat instrumental atau top-down

● Behavioural Theories merupakan teori yang dikembangkan dengan lebih


memperhatikan fenomena behavioural melalui gejala-gejala empiris dan lebih
berpikir pada trend oriented planning, serta hasil perencanaannya pada
umumnya lebih bersifat komunikatif atau bottom up.
Tujuan

01. 02. 03.


Standar Mengetahui kapan
pengawasan pelaksanaan dan Mengetahui siapa saja yang

selesainya terlibat mendapatkan kegiatan


yang sistematis termasuk biaya
04.
dan kualitas pekerjaan
Meminimalkan kegiatan
yang tidak produktif
Lanjutan . . .

05. 06.
Menyerasikan dan memadukan
Mendeteksi hambatan
beberapa sub kegiatan
kesulitan yang bakal ditemu

07. Mengarahkan pada


pancapaian tujuan
Tujuan menyusun perencanaan
dalam manajemen keperawatan

• Meningkatkan peluang untuk sukses


• Menstimulasi berfikir analisis
• Mencegah terjadinya krisis manajemen
• Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara
fleksibel.
• Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
• Menjamin biaya yang efektif
Syarat
Perencanaan

• Logis, masuk akal • Fleksibel


• Realistik, nyata • Manfaat
• Sederhana • Optimasi dan efisiensi
• Sistematik dan ilmiah
• Obyektif
Sifat Rencana Pelayanan
Kesehatan yang Baik

• Pemakaian kata-kata yang • Mempunyai stabilitas.


sederhana dan jelas. • Ada dalam pertimbangan.
• Fleksibel yaitu rencana dapat • Meliputi semua tindakan yang
berubah sesuai dengan diperlukan.
keadaan yang
• tidak diduga sebelumnya.
Komponen Perencanaan

• Tujuan.
Suatu rencana yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan
yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus).
Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai,
bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
Lanjutan . . .
• Politik.
Yang dimaksud dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan
pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga
tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.

• Prosedur, merupakan urutan tindakan atau kegiatan yang terorganisir


dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
Lanjutan . . .
• Anggaran atau budget merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
pencapaian tujuan. Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin,
sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat

• Program, merupakan gabungan dari politik, prosedur dan anggaran


serta perlu adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak
tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Menurut Nursalam (2011)
manajemen keperawatan terdiri
atas beberapa komponen yang
saling berinteraksi
1. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi,
personel, peralatan dan fasilitas.

2. Proses
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan.
Didalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan
dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan
atau keterampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal.
Lanjutan . . .
3. Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang umumnya
dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf,
serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran.

4. Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan
anggaran proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang
sesuai standar dan akreditasi
Lanjutan . . .

5. Mekanisme umpan balik


Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui
laporan keuangan, audit keperawatan, dan
survey kendali mutu, serta penampilan kerja
perawat.
Jenis-jenis Perencanaan Karu berdasarkan jangka waktunya

Perencanaan
Perencanaan Perencanaan
Jangka
Jangka Pendek Jangka Panjang
Menengah
• Perencanaan • Perencanaan • Perencanaan
yang dibuat dibuat untuk yang dibuat
untuk kegiatan kegiatan 1 untuk kegiatan
dengan kurun tahun sampai 3 tahun sampai
waktu 1 jam dengan 5 tahun 20 tahun
sampai dengan
1 tahun
Menurut waktu pembuatan
perencanaan dapat diklasifikasikan

Perencanaan proaktif yaitu


perencanaan yang disusun
Perencanaan reaktif yaitu
sebelum masalah antisipasi
perencanaan yang disusun
terhadap perubahan
Ketika adanya masalah
kebutuhan dan
actual yang dihadapi saat ini
meningkatkan kemampuan
organisasi
Dalam perencanaan di ruang perawatan
biasanya yang digunakan adalah
perencanaan jangka pendek yaitu rencana
harian, bulanan dan rencana tahunan.
Rencana Harian Rencana Bulanan Rencana Tahunan

• Rencana yang • Rencana yang • Rencana yang


berisi kegiatan berisi kegiatan dibuat setiap tahun
masing-masing dalam satu bulan. sekali, yang dibuat
perawat yang dibuat Rencana ini harus berdasarkan hasil
setiap hari sesuai disinkronkan evaluasi kegiatan
perannya. Rencana dengan rencana tahun sebelumnya.
ini dibuat oleh karu, harian. Rencana ini Rencana ini
katim, dan perawat dibuat oleh karu dan biasanya dibuat
pelaksana katim oleh karu.
Contoh . . .
Contoh . . .
Contoh . . .
Lanjutan . . .
Lanjutan . . .
Proses Penyusunan Rencana

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin,


atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat
rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan
organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer
menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan
mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang
akan mengerjakannya.
Menurut Mamik (2015) kegiatan perencanaan
pada dasarnya melalui empat tahap

Menetapkan Mengidentifikasikan
tujuan atau segala kemudahan
serangkaian dan hambatan
tujuan.

Mengembangkan
rencana atau
Merumuskan
serangkaian kegiatan
keadaan saat ini untuk pencapaian
tujuan
menurut S. Suarli (2012), Terdapat lima langkah yang
perlu dilakukan pada proses penyusunan perencanaan

mengidentifikasi
mengkaji hambatan
masalah dan dan kelemahan
prioritasnya program

1 2 3 4 5

menentukan menyusun
Analisis situasi rencana kerja
tujuan program
operasional
Perencanaan yang efektif dan
baik memiliki langkah-
Langkah sebagai berikut
• Menyadari adanya peluang
Artinya, kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal yang
sebenarnya dari perencanaan.

• Menentukan tujuan
Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan
menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting
harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan,
prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.

• Menentukan premis
Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain,
lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
• Menentukan arah tindakan alternative
Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah mencari dan
memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak
dengan segera.

• Mengevaluasi arah tindakan alternative


Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang telah dilakukan
perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang diambil dan
dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan tujuannya agar tidak terjadi
kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan tersebut

• Memilih satu arah tindakan


TERIMAKASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai