Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN MELDE

Arjun Syarif*), Andi Husnatunnisa, Syefi Ary

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar Tahun 2014

Abstrak. Telah dilakukan praktikum tentang percobaan melde. Praktikum ini bertujuan untuk
memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali, mengetahui hubungan antara tegangan tali dengan
cepat rambat gelombang pada tali dan hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat
gelombang pada tali. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah gelombang stasioner
yang terbentuk dan mengukur panjang tali pembentuknya pada setiap tegangan tali dan untuk dua
jenis tali. Berdasarkan plot grafik yang terbentuk, dapat dilihat bahwa cepat rambat gelombang
berbanding lurus dengan tegangan tali dan berbanding terbalik dengan rapat massa tali. Berdasarkan
hasil analisis data disimpulkan bahwa semakin besar tegangan tali maka semakin besar cepat rambat
gelombang dan semakin besar rapat massa tali, maka semakin kecil cepat rambat gelombang pada tali
T
yang memenuhi persamaan v=
√ μ
.

KATA KUNCI: cepat rambat gelombang, gelombang, rapat massa tali, tegangan tali

PENDAHULUAN
Gelombang merupakan getaran yang merambat. Munculnya getaran disebabkan
karena gaya yang bekerja pada benda tersebut. Akan tetapi, sebenarnya dalam gelombang
bukan getaran yang merambat melainkan energi yang merambat. Contoh paling sederhanya
adalah pada tali dan salah satu cara untuk memperlihatkan gerak gelombang adalah dengan
menggoyangkan, jika kita menggoyangkan tali tersebut, maka nantinya akan terbentuk
puncak yang merambat sepanjang tali tersebut dengan kelajuan tertentu. Puncak yang
terbentuk tersebut memiliki ketinggian tertentu di sepanjang medium tali.
Percobaan yang dilakukan oleh Franz Melde ini merupakan percobaan untuk melihat
terbentuknya gelombang stasioner atau dapat juga disebut dengan gelombang berdiri.
Gelombang berdiri adalah suatu pola osilasi dengan suatu bentuk stasioner yang tercipta dari
superposisi dua gelombang identic yang merambat dengan arah yang berlawanan.Kita dapat
menganalisis situasi seperti itu dengan memperhatikan fungsi-fungsi gelombang untuk dua
gelombang sinusoidal tranversal yang memiliki amplitudo, frekuensi, dan panjang
gelombang yang sama, tetapi merambat dalam arah yang berlawanan dalam medium yang
sama.
Pada eksperimen “Percobaan Melde” terdapat 3 tujuan dari dilakukannya
eksperimen tersebut pada eksperimen pertama agar mahasiswa dapat memahami prinsip
kerja percobaan gelombang tali, yang kedua agar mahasiswa dapat memahami hubungan
antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali, dan yang terakhir untuk
memahami hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang pada tali.
TEORI
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde menemukan bahwa
cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan
berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai. Secara sederhana, untuk
menentukan gelombang pada tali tersebut. Para ilmuwan sebelumnya (Franz Melde)
menggunakan salah satu ujung tangkai garpu tala yang diikatkan erat-erat pada sehelai kawat
halus lagi kuat.kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi
beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus
menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan [1].
Namun pada percobaan kali ini, kita menggunakan media yang lain, yakni dengan
menggunakan vibrator listrik, seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada vibrator di
A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang
bermassa M. besar tegangan tali adalah besar gaya berat dari massa beban yang
digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan frekuensi f, maka energy gelombang
melalui akan bergerak dari A ke B, energi gelombang ini menyebabkan tali menjadi
bergelombang.Pantulan gelombang oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang yang
arahnya berlawanan dengan gelombang datang dari sumber (titik A).perpaduan (interferensi)
gelombang datang dan gelombang pantul ini menghasilkan gelombang stasioner. Satu
gelombang terbentuk jika terdapat tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat
diketahui dan panjang gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali
dapat ditentukan [2]
Percobaan yang dilakukan oleh Franz Melde ini merupakan percobaan untuk melihat
terbentuknya gelombang stasioner atau dapat juga disebut dengan gelombang berdiri.
Gelombang berdiri adalah suatu pola osilasi dengan suatu bentuk stasioner yang tercipta dari
superposisi dua gelombang identic yang merambat dengan ara yang berlawanan.Kita dapat
menganalisis situasi seperti itu dengan memperhatikan fungsi-fungsi gelombang untuk dua
gelombang sinusoidal tranversal yang memiliki amplitude, frekuensi, dan panjang
gelombang yang sama, tetapi merambat dalam arah yang berlawanan dalam medium yang
sama : [3]
y1 = A sin (kx-ωt) , y2 = A sin (kx+ωt) . . . . . . . . . . . . . .(1)
dimana y1 adalah gelombang yang merambat dalam arah +x dan y 2 adalah
gelombang yang merambat dalam arah –x. dengan mejumlahkan kedua fungsi ini, kita
peroleh fungsi gelombang resultan y :
y = y1 + y2 = A sin (kx-ωt) + A sin (kx+ωt) . . . . . . . . . . .(2)

ketika kita menggunakan identitas trigonometri sin (a±b) = sin(a) cos(b) ± cos (a)
sin(b), persamaan ini menjadi :
y = (2 A sin kx) cos ωt . . . . . . . . . . . . . . . (3)

Selain itu dengan menggunakan persamaan 9.1 kecepatan rambat gelombang dapat
dihitung. Cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan dengan persamaan: [4]

F
v=
√ μ
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

Dan,
v = λf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)

Dengan :
v = laju rambat gelombang tali (m/s)
F = Gaya tegangan tali (N)
µ = rapat massa tali (kg/m)
λ = panjang gelombang (m)
f = Frekuensi getar vibrator (Hz)

METODOLOGI EKSPERIMEN
Pada eksperimen percobaan melde ini alat dan bahan yang digunakan yakni vibrator,
power supply, neraca Ohauss 311 gram, meteran gulung, kabel penghubung ganda, katrol
meja dan beban gantung 5 buah.
Percobaan ini terbagi menjadi 2 kegiatan yang terdiri dari kegiatan 1, yaitu
menyelidiki hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan tali, kegiatan 2, yaitu
menyelidiki hubunganan antara kecepatan rambat gelombang dengan massa persatuan
panjang tali.
Pada kegiatan 1 pengamatan dilakukan dengan cara mencari gelombang stasioner
yang terbentuk yang memiliki amplitudo terbesar pada tali yang telah digantungkan beban
dengan cara menggeser vibrator. Kemudian melakukan kegiatan yang sama sebanyak 5 kali
dengan menggunakan beban yang berbeda. Pada kegiatan 2, dilakukan dengan kegiatan 1
dengan menggunakan beban yang sama dan jenis benang/tali yang berbeda.
Percobaan ini merupakan percobaan eksperimen yang terdiri dari tiga variabel yaitu,
variabel kontrol, variabel manipulasi dan variabel respon. Dimana pada kegiatan 1 variabel
kontrolnya adalah frekuensi getar (f), variabel manipulasinya adalah massa beban, dan
variabel responnya adalah panjang tali dan jumlah gelombang. Pada kegiatan 2 variabel
kontrolnya adalah massa beban dan frekuensi getar (f), variabel manipulasi adalah rapat
massa tali (µ), dan variabel responnya adalah panjang tali dan jumlah gelombang.

Definisi Operasional Variabel


- Massa beban adalah massa beban tambahan yang digantungkan pada tali, yang
diukur menggunakan neraca ohauss 310 gram dengan satuan gram (gr)
- Jenis tali adalah macam-macam tali yang digunakan pada percobaan.
- Jumlah gelombang adalah banyaknya gelombang yang terbentuk akibat penggetaran
tali yang dilakukan oleh vibrator.
- Frekuensi ialah benyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik.
Yang memilikisatuan Hertz (Hz) atau 1/s.
- Panjang tali adalah jarak tali yang digunakan dalam percobaan, diukur menggunakan
mistar/meteran dengan satuan sentimeter (cm)

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
f = 50,0 Hz

tabel 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang


Jumlah
No. Massa beban (gr) Panjang tali (cm)
gelombang
1. |30,100 ± 0,005| |70,50 ± 0,05 | 1,5
2. |40,400 ± 0,005| |50,70 ± 0,05 | 1
3. |45,250 ± 0,005| |92,00 ± 0,05 | 1,5
4. |49,500 ± 0,005| |64,00 ± 0,05 | 1
5. |54,400 ± 0,005| |66,50 ± 0,05 | 1
6. |58,720 ± 0,005| |70,00 ± 0,05 | 1

Kegiata 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang tali
Rapat massa tali 1 = 0,005 gr/cm
Rapat massa tali 2 = 0,033 gr/cm
Massa beban = |58,720 ± 0,005| gr
f = 50,0 Hz

tabel 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang
tali
Jumlah
Jenis tali Panjang tali (cm)
Gelombang
1 |70,00 ± 0,05 | 1
2 |70,00 ± 0,05 | 2
Analisis data
Kegiatan 1
1. Menghitung tegangan tali

T =W =m. g

T 1=30,100 gr × 980 cm/s=29498 dyne


T 2=40,400 gr × 980 cm/s=39592 dyne
T 1=45,250 gr × 980 cm/s=41650 dyne
T 1=49,500 gr × 980 cm/s=48510 dyne
T 1=54,400 gr × 980 cm/s=53312dyne
T 1=58,720 gr × 980 cm/s=5754,6 dyne

2. Menghitung cepat rambat gelombang


l
v=λ . f = . f
n

70,50 cm
v1 = × 50 Hz=2350 cm/s
1,5
50,70 cm
v 2= × 50 Hz=2535 cm/s
1
92,00 cm
v3 = ×50 Hz=3066,7 cm/ s
1,5
64,00 cm
v 4= ×50 Hz=3200 cm/s
1
66,50 cm
v5 = × 50 Hz=3325 cm/s
1
70,00 cm
v 6= × 50 Hz=3500 cm/s
1
40
35

Cepat rambat gelombang (m/s)


30
25
20
15
10
5
0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
Tegangan tali (N)

Gambar 1. Grafik hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat


gelombang

3. Menghitung kuadrat cepat rambat gelombang

70,50 cm
v1 = × 50 Hz=2350 cm/s
1,5
v12=5522500 cm2 / s2

50,70 cm
v 2= × 50 Hz=2535 cm/s
1
v 22=6426225 cm2 / s2

92,00 cm
v3 = ×50 Hz=3066,7 cm/ s
1,5
v32=9404648,89 cm 2 /s 2

64,00 cm
v 4= ×50 Hz=3200 cm/s
1
v 24=10240000 cm2 /s 2

66,50 cm
v5 = × 50 Hz=3325 cm/s
1
v52=11055625 cm 2 /s 2

70,00 cm
v 6= × 50 Hz=3500 cm/s
1
v 26=12250000 cm2 /s2

1400

Kuadrat cepat rambat gelombang (m2/s2)


1200

1000

800

600

400

200

0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
Tegangan tali (N)

Gambar 2. Grafik hubungan antara tegangan tali dengan kuadrat cepat rambat
gelombang

Kegiatan 2
1. Menghitung kecepatan gelombang tali
l
v=λ . f = . f
n

70,00 cm
v1 = × 50 Hz=3500 cm/s
1
87,00 cm
v 2= × 50 Hz=2175 cm/ s
2
4000

3500

Cepat rambat gelombang tali (cm/s)


3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
Rapat massa tali (gr/cm)

Gambar 3. Grafik hubungan cepat rambat gelombang dengan rapat massa tali

2. Menghitung kuadrat cepat rambat gelombang


l
v=λ . f = . f
n

70,00 cm
v1 = × 50 Hz=3500 cm/s
1
v12=12250000 cm2 / s2

87,00 cm
v 2= × 50 Hz=2175 cm/ s
2
v 22=4730625 cm2 /s 2
14000000

Kuadrat cepat rambat gelombang (cm2/s2)


12000000

10000000

8000000

6000000

4000000

2000000

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
Rapat massa tali (gr/cm)

Gambar 4. Grafik hubungan antara kuadrat cepat rambat gelombang tali dengan
rapat massa tali
Analisis Dimensi
Cepat rambat gelombang (v) satuannya adalah m/s, sehingga dimensinya adalah

[ L ][ T ]−1
F
v=
√ μ
m.g
¿
√ m
l

[ M ][ L ] [ T ]−2
¿
√ [ M ][ L ]
−2
−1

¿ √ [ L ][ T ]
2
¿
[L]
[T ]
2
√ −1
v=[ L ][ T ]
PEMBAHASAN
Pada eksperimen percobaan melde dilakukan 2 kegiatan, yaitu menyelidiki
hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan tali dan menyelidiki hubungan
antara kecepatan rambat gelombang dengan massa persatuan panjang tali. Pada
kegiatan I diperoleh nilai cepat rambat gelombang dengan menggunakan hubungan

l
frekuensi dan panjang gelombang v=λ . f = . f , yaitu v1 =¿ 2350 cm/s,
n
v 2=2535 cm/s, v3 =3066,7 cm/s , v 4=3200 cm/ s, v5 =3325 cm/s, v 6=3500 cm/s .
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa semakin besar tegangan tali yang
indikatornya adalah massa beban, maka semakin besar cepat rambat gelombang pada tali.
Pada kegiatan 2, diperoleh nilai cepat rambat gelombang dengan menggunakan

l
hubungan frekuensi dan panjang gelombang v=λ . f = . f , besar cepat rambat
n
gelombang dengan menggunakan data tegangan tali dan massa persatuan panjangtali
diperoleh data, yaitu 3500cm/ suntuk tali 1 dan 2175 cm/ suntuk tali 2. Pada kegiatan ini
dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa persatuan panjang tali, maka cepat
rambat gelombang semakin kecil,. Hal ini menunjukkan bahwa cepat rambat
gelombang berbanding terbalik dengan massa persatuan panjang tali.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin besar tegangan tali maka semakin besar cepat rambat gelombang yang
berarti tegangan tali berbanding lurus dengan cepat rambat gelombang. Dan semakin
besar massa persatuan panjang tali, maka semakin kecil cepat rambat gelombang
pada tali, yang berarti massa persatuan panjang tali berbanding terbalik dengan cepat
rambat gelombang. Berdasarkan percobaan diperoleh keberlakuan hukum Melde

T
dengan persamaan v=
√ μ
.

REFERENSI
[1]Setyorini, Rika. 2012. Hukum Melde. Diakses melalui
http://ritasety.blogspot.com/2012/10/hukum-melde.html. pada tanggal 5 april 2014.
[2][4]Tim Penyusun. 2014. Penuntun Fisika Dasar 2. Makassar:Jurusan Fisika FMIPA
UNM.

[3]Jewett. Jr, John W. dan Serway, Raymond A. 2009.Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi
Keenam Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Salemba Teknika.

Anda mungkin juga menyukai