Anda di halaman 1dari 32
aaa) PTA eau Maas eN TNO CPN Pe NEE Me es re \ se ty en, san i Strategi Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Mendukung Pencapaian Kedaulatan Pangan TUGAS POKOK & FUNGSI RUANG LINGKUP & TANTANGAN & (TUPOKS!) DASAR HUKUM PELUANG laksaatan dg itor Peeltean ara Terpade (AT) dan Penarganan Cum Persoatan hin (OP, “ Pelaksanaan Perlindungan Pertanian menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya, Petani, Pelaku Usaha dan Masyarakat ” (Pasal 48 Ayat 2) Lanjutan : Strategi Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Mendukung Pencapaian Kedaulatan Pangan Pesaran oat pre OT aE “ Perlindungan Pertanian dilaksanakan dengan Sistem Pengelolaan Hama Terpadu serta penanganan dampak perubahan iklim “ (Pasal 48 Ayat 1) + PROGRAM DAN SASARAN APBN DITJEN TP - THN 2020 “Peningkatan Prog eM Produktivitas dan utu Hasil Tanaman Pangan” PAGU ANGGARAN 5,3 Trilliun ely 3a 04 LYS }[0] TN APBN 2020: Prog 2020 Sasaran Nasional 2020 Padi: 2,5 Jt Ha (21%) -> 11,67 jt Ha Jagung: 1,6 Jt Ha (36%) -> 4,49 jt Ha Kedelai: 0,3 JtHa (97%) -> 0,31 jtHa LoS Ge) UNF a) PaO AW aA eda mn KEGIATAN APBN — DITJEN TANAMAN PANGAN 2020 a Pagu Anggaran| Kelompoktani | Tenaga Kerja | Entrepreneur a Jens Kegiatan voume (Romiyar) | (Welompok) | (orang) | (ora) 1 [Pengembangan padi 2,490,720 | Hektar 195191, 124536 | _ 7,472,160 74330 2] Pengembangan Jagung 1,652,071 | Hektar_ 1,016.52 82,604 4,956,213 49,562 3 [ Pengembangan Kedelai 301,213 | Hektar 336.48 15,053 903,150 9,033 4 [ Pengembangan Kacang Hijau 20,000 | Hektar 2132 1,000 60,000 600) 5 | Pengembangan Kacang Tanah 25,000 | Hektar 92.28 1,250 75,000 750. 6 [ Pengembangan Ubi Kayu 20,000 | Hektar 20.00 1,000 60,000 600 7 | Pengembangan UbiJalar 2,500 [Hektar 23.00 125 7,500 B 8 [ Pengembangan Porang 20,000 | Hektar 30.00 7000 60,000 00 9 [ Pengembangan Shorgum 5,000 | Hektar 4.00 250 15,000 150 10 | A'sin pasca panen 5,875 | Unit 566.83, 5,875. 17,625 713 11 | A’sin pengolahan hasil 344 | Unit 17.76. 168 504 168 12 | Pompa atasi Kekeringan 7,000 [unit 15.00 250 7:50 13 | Sumur pantek atasim kekeringan 800 | Unit 10.00 160 4,800 14 | Pestisida/herbisida 100,000 | Hektar 19.00 5,000 300,000 15 | Kawasan Korporasi padi 116 | Kawasan 99.59 a : 10,116 16 | Kawasan Korporasi Jagung 80 | Kawasan 62.50. 5,580. 17 | Kawasan Korporasi kedelai 44 | Kawasan 65.07 4,040 18 | Kawasan Luas Show Windows: 7 | Lokasi 24.50 500 19 | Operasional keg Pusat & Daerah 69 | Satker 967.05, JUMLAH 4,644,839 5,362.81. 238,270 13,939,452 156,317 TARGET PRODUKSI TP 2020 - NASIONAL Brera acc DL eee (Ha) (Ha) ean) Purest) 1 |Padi 1.666.571 | 1.276.407 52,45] — 59.146.193 12,12 2 |Jagung 4.487.696 | 4.332.422 55,78] — 24.167.241 7,00 3 |Kedelai 313.043 302.211 15,02 453.882 7,00 4 |Kacang Tanah 365.298 352.658, 12,75 449.506 7,00 5 |Kacang Hijau 199.135 192.245 10,90 209.548 7,00 6 |Ubi Kayu 689.486 665.630 262,83 | — 17.494.896 7,00 7 |UbiJalar 86.918 83.910 193,28 1.621.841 7,00 LoS Ge) UNF a) PaO AW aA eda TARGET PENINGKATAN PRODUKSI 2020-2024 (RENSTRA DITJEN TANAMAN PANGAN) Pu) e101) P15) Ea) No Ce Mean uc ie ee ee ea oy no: COT Ton) | Ton) Tor) | Ton 1 | Padi 10,68) 5112) 5460] 11,28) 5245) 59,15) 83%] 62,50 100 7130 1660 10%} 2 | agung, 409) 5523) 2258 433) 5578] 447] 7,08] 26,00 400 ast 30 10%} 3 | Kedelai 025) 1430 036 023) 14As OAL} 16.8%) om 08 030 082 18%) Kacang Tanah ost} 1301] oat} 38) 1316} fs) 70K) oar) so) oss) ose) 734 5 | Kacang Hijau 01s} 874] ot} 06) 882} 8) 70K) 06) oar] oas] os) 6 Ubikayu oss] 23983] 1317} sa} 24223/ 1409) 70K) 150) 165) 1750) 1850) 70 7 Ubilalar 006] 22469] 134 06] 390/143) 70h) 153) 6h) 5) 188) 70 Jumlah SCE] DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DASAR HUKUM * UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan 1. Perlindungan Pertanian dilaksanakan dengan Sistem Pengelolaan Hama Terpadu serta penanganan dampak perubahan iklim (Pasal 48 Ayat 1) 2. Pelaksanaan Perlindungan Pertanian menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya, Petani, Pelaku Usaha dan Masyarakat (Pasal 48 Ayat 2) rye: é SASARAN 1 SISTEM PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN * Menjaga produktivitas pada taraf tinggi * Populasi OPT terkendali Mutu produk tanaman terjaga Kesejahteraan petani meningkat Kualitas lingkungan terpelihara Ne é PERMASALAHAN TERKAIT OPT DAN DPI. \\ yngon Tanaman Pangan / tt 1, Perubahan iklim yang bersifat ekstrim 2.Luas kerusakan tanaman pangan akibat serangan OPT dan DPI. 3.Pemanfaatan sarana Automatic Weather System (AWS) dan Observatorium (OBS) sebagai early warning system serangan OPT dan DPI belum maksimal untuk pengamanan tanaman terhadap serangan OPT dan DPI. 4. Jumlah Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan- Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) sangat kurang demikian juga kemampuannya dalam hal kepemanduan dan menggerakkan masyarakat. 5.Sarana kerja petugas POPT-PHP belum memadai. 6, Penggunaan pestisida tidak bijaksana. 7.Kelembagaan perlindungan tanaman belum optimal. *) Strategi penanganan OPT dan DP! harus mampu mengatasi permasalahan / diantisipasi, agar dampaknya diminimalkan dan upaya perlindungan tanaman dapat lebih dioptimalkan. "ye: 1 Porgan é TARGET DAN STRATEGI tr Target : > 95% Pertanaman Tanaman Pangan aman dari serangan OPT dan DPI (maksimal serangan OPT = 2,5%; terkena DPI = 2,5%) Strategi : > Pengawalan yang lebih intensif dan bersinergi antara POPT, PPL, dan KCD/ Mantri Tani >» Mengoptimalkan peran petani > Memperluas gerakan pengendalian OPT >» Budayakan Budidaya Tanaman Sehat >» Penyediaan Sarana Pengendalian Ue: é SISTEM PERLINDUNGAN a Metode pengamanan : Sistem PHT Tanggung jawab : masyarakat dan pemerintah Pelaksanaan : tindakan pre-emtif dan responsif. Tindakan pre-emtif dengan melakukan upaya- upaya pengendalian OPT (antisipatif) berdasarkan pengalaman musim yang lalu agar spot serangan OPT pada musim tanam berikutnya tidak terjadi. Tindakan responsif dengan melakukan pengamatan PT pada musim yang sedang erjalan. Apabila sudah terjadi gejala serangan berdasarkan pengamatan periodik, maka segera dikendalikan. 190" Tanomnon Pangan 1 Porgan é PENGENDALIAN . Seranaah di bawah ambang { menggunakan agens pengenhdali hayati (APH). ¢ Serangan melebihi ambang: . menggunakan pestisida kimiawi secara bijaksana, terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian dengan memperhatikan kaidah 6 tepat : v Tepat sasaran OPT, ¥ Tepat jenis bahan pengendali, v Tepat dosis/konsentrasi, ¥ Tepat cara aplikasi, ¥ Tepat waktu ¥ Tepat mutu. Ne UPAYA PENCAPAIAN SASARAN \ é PENGAMANAN PRODUKSI ik Optimalisasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan pusat dan daerah + CPCL kegiatan perlindungan tanaman pangan ditempatkan di lokasi potensial serangan OPT dan rawan banjir/ kekeringan. + Gerakan tanam serempak pada areal yang luas (skala hamparan). + Pengamatan rutin oleh POPT + Surveillance oleh LPHP/BPTPH * Gerakan pengendalian OPT dilakukan sejak pra tanam sampai panen + Pelibatan petani secara aktif dalam pengamatan dan gerakan pengendalian OPT dan penanganan banjir/kekeringan + Pendampingan intensif oleh Kostratani (BPP) + Monitoring & Evaluasi Pengelolaan OPT oleh Tim Terpadu (Pusat, Prov & Kab) \w/ te SS Tonaman Pangan Lanjutan: LEAYA PENCAPAIAN SASARAN ENGAMANAN PRODUKSI * Mendorong a melakukan pengamatan OPT secara intensif sebagai Langkah awal antisipasi serangan OPT melalui pendampingan petugas + Mendorong POPT untuk menyampaikan laporan Early Warning System atau Peringatan Dini sesuai prosedur + Mendorong daerah melaksanakan Gerakan Pengendalian secara cepat, tepat dan akurat + Meningkatkan koordinasi Tri Partit (POPT, PPL, KCD/ Mantri Tani) serta kelembagaan lain di bidang perlindungan tanaman pangan + Mendorong dan menerapkan sistem PHT melalui kegiatan Budidaya Tanaman Sehat (BTS) secara berkesinambungan + Penggunaan pestisida secara bijaksana sebagai Langkah terakhir dan tetap memenuhi kriteria 6 tepat + Mendorong petugas untuk memetakan daerah endemis dan menginput Kei apis LAS PENGAMANAN PRODUKSI a) é TANAMAN PANGAN DARI OPT ~ jx (1 Januari sd 11 September 2020) “* __ Data Serangan OPT Periode Jan-Agt 2020 berdasarkan laporan BPTPH sd 11 Sept 2020 secara total naik 27,41% dibanding 2019 (dim periode yang sama). Adapun 4 OPT utama Padi mengalami kenaikan: + PBP = 83.942 Ha (naik 16,9 % dibanding 2019) * Tikus = 76.158 Ha (naik 18,5% dibanding 2019) + WBC = 62.184 Ha (naik 91,3% dibanding 2019) + Blas = 53.637 Ha (naik 39,9% dibanding 2019) OPT Jagung yg baru masuk ke Indonesia pd thn 2019 = UGF menjadi peringkat 1 OPT di Indonesia + UGF = 99.697 Ha (naik 1.306,5% dibanding 2019) + Perlu diwaspadai dan penanganan khusus/ekstra man Pangan é 1. 2. 3 s LNeE é TINDAK LANJUT K Monitoring secara intensif OPT Utama Penyediaan sarana pengendalian di lokasi endemis Di daerah endemis OPT utama agar dilakukan pengendalian yang tepat, jadikan daerah endemis menjadi daerah aman. Lakukan Gerdal paling lambat 2 hari setelah diketahul populasi OPT sudah masuk ambang pengendalian. Kombinasi berbagai teknis pengendalian Gerakan Pengendalian OPT secara massal dalam satu kawasan 120n Tanoman Pangan NYEBAB GAGALNYA PE \/ PENGENDALIAN OPT OLEH PETANI * 1. Lemah dalam identifikasi OPT dan Gejala Serangan . Belum cukup menguasai informasi/ belum memahami Bioekologi OPT . Pemantauan/Pengamatan kurang intensif . Tindakan pengendalian yang terlambat . Pengendalian OPT secara konvensional (hanya mengandalkan satu teknik pengendalian) . Aplikasi insektisida yang kurang tepat . Kurangnya koordinasi dengan pihak terkait (Petani, POPT, PPL, KCD/Mantri Tani, dll) hc | FOKUS PENGUATAN PERLINDUNGAN é TANAMAN PANGAN 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM Petani dan Petugas 2. Penguatan Kelembagaan Perlintan 3. Penyediaan Sarana 4. Pengembangan Sistem Informasi Perlintan NOs Lanjutan : Fokus PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN 1 Tonaman Pangan 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM Petani dan Petugas = Mengusulkan formasi PNS- pa dan pengusulan P3K-THL POPT . eon atkan peran BBPOPT Jatisari dan BPMPT untuk peningkatan SDM Perlintan = Pelatihan PHT/Bimtek Tematik spesifik lokasi . Bimbingan Pengembangan Bio Pestisida, Agens Hayati, Entomopatogen, dll = Bimbingan Pengembangan Musuh Alami Hama = Bimbingan Aplikasi Pestisida = Bimbingan Sertifikasi Produk 1 Pangan Lanjutan : FOKUS PENGUATAN PERLINDUNGAN SK TANAMAN PANGAN i 2.Penguatan Kelembagaan Perlintan = BPTPH, Lab Pestisida, Lab Pengamatan Hama dan Penyakit, Lab Agens vet Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Kortikab, POPT = Brigade Proteksi Tanaman = Regu Pengendali Hama (RPH) . Pepdamain an Akreditasi Laboratorium Pestisida, Pengamatan Hama dan enyakit, Agens Hayati) > menyediakan/dilen Eh : Sarana Pengendalian OPT, BIMTEK & BOP. LA @ Diok fungon Tanaman Pangan Lanjutan : FOKUS PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN ‘ 3. Penyediaan Sarana = Bio Pestisida dan Pestisida Kimia = Peralatan Aplikasi Pestisida = Peralatan pengembangan Agens Hayati = Kendaraan Petugas (Roda 4 dan Roda 2) . Parlenokapan Lapang untuk Petugas = Sarana Penanganan DPI (Kekeringan/ Kebanjiran) : Pompa, Selang, Bak, dll = Drone pengamatan OPT dan Drone untuk pengendalian OPT = Sarana Teknologi Informasi/ Pengolah Data Tonaman Pangan Lanjutan : FORUS FENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN 4, Pengembangan Sistem Informasi Perlintan 1. Aplikasi Pengelolaan & Pemetaan Data Harian OPT/DPI 2. Monitoring OPT/DPI, Peramalan OPT dan Pengendalian OPT/ Penanganan DPI dim satu aplikasi + Pengembangan Early Warning System Perlintan (OPT/DPI) + Aplikasi Perlintan (Monitoring, Peramalan OPT, \ Gerdal) Aplikasi : E Lapor OPT — Petugas/Masyarakat + Informasi OPT di Medsos: FB, Instagram, Twitter + Rintisan : pemanfaatan Satelit/Radar untuk menghitung/ estimasi populasi OPT DiettocatPerindungan Tanoman Pangan Kementeran Pertanon KEGIATAN UTAMA & ANGGARAN DITLIN TP - TH 2020 NO URAIAN VOL Anggaran r z z Z 4 [PPHT Padi 3.450 Ha 3.760.080.000 2_|PPHT Jagung 330 Ha '357.550.000 3__|PPHT Kedelai/K. Tanah/K. Hijau 285 Ha 468.660.000 4 |PPHT Ubi Kayu 15 Ha 72.930.000 [5 |PPDPI 550 Ha 2.533.849 .000| 6_|Gerakan Pengendalian Padi 15.200 Ha 6.768.730. aoe z 4.200 Ha _ 8 600 Ha 27 000 9 |Bahan Perbanyakan APH/Refugia 92 Unit 1.972.000.000 410_|PPAH 78 Unit 4.000.000.000 44_|Pengujian Mutu Produk (Pusat) 4600 LHP 5.034.880.000 42_|Pengujian Mutu Produk (Daerah) 4.960 LHP 1.281.946.000 43_|Perbanyakan Rumah Burung Hantu 755 Unit 4.510.000.000 714_|[Penangkaran Burung Hantu Ss Unit) | 250.000.000 15. |Pompa air 2815 Unit | 389.325.000.000 46 |Sumur suntik 140 Paket 1.750.000.000 17_|Sarana pengaliran /Penampung air 18 Paket '900.000.000 18_|Sarana Pengendalian OPT (Pusat) | 115.000 Ha 23.000.000.000 19 |Sarana Pengendalian OPT (Daerah) 35 Pkt 2.610.893.146| 20 |Pengadaan drone 23 unit. 969,500,000} 21 |Gerdal OPT Padat Karya “24.145 Ha “410.865.025.000 22 _|Penanganan DP! Padat Karya 20.000 Ha 7.600.000.000 23, |Pestisida Biclogi 18.500 Ha 3.700.000.000 24__|Handsprayer 2.000 unit_|_1.400.000.000 Total 119.273.963.146 Keterangan : Data setelah Revisi DIPA bulan Agustus 2020 4 € REVIEW SERANGAN OPT DI INDONESIA DrehtorotPerindungon Tanamon Pangan Kementeran Pertanian KINERJA PERLINDUNGAN 12 TH (2008-2019) de i lh Tod feat) eS Dene Bene Data Tahunan Ye \. a __ Data Bulanan + Rerata serangan OPT sebesar 3,13% + Trend serangan OPT cenderung menurun + Puncak Serangan OPT : Pebruari dan duni-Juli DrehtorotPerindungan Tanamon Pangan Keel = Portaal TOTAL LUAS SERANGAN OPT UTAMA 12TH (2008-2019) ees + Rerata Peringkat serangan OPT sbb: 1) Jabar. 2) Jateng, 3) Jatim, 4) Sulsel, 5) Sumsel + Rerata Peringkat Puso karena OPT sbb: 1) Jatim, 2) Jateng, 3) Sumsel, 4) Sulsel, 5) Jabar RERATA SERANGAN OPT UTAMA PADI 2008 - 2018 ~ Puneak Serangan Tungro = April ‘+ Puncak Serangan KRIKH = Agustus + Puncak Serangan Blas & Kresek = Februari ‘+ Puncak serangan WBC & Tikus = Juni!Jl + Puneak Sorangan PB = Maret (Pab-Jull) PRINSIP PELAKSANAAN \ é PENGENDALIAN OPT y ic (MENEKAN POPULASI AWAL) KURANG EFEKTIF z < g Prediksi serangan S tanpa gerakan \daliz fe pengendalian n EFEKTIF y. n 5 Wy a > o 8 ao Luas serangan setelah yy e Fe ean ae dilakukan pengendalian Keel = Portaal SERANGAN OPT UTAMA : PADI, JAGUNG, KEDELAI (JAN-AGUST 2020) 2020 2019 Selisih No OPT Terkena | Puso | Terkena| Puso |Terkena| Puso (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) Penggerek Batang 83.942|_487| 71.768| 624| 12.174 | (137) Wereng Batang Coklat 62.184 | 1.179| 32.498 | 1.124| 29.686 55, 35 [Tikus 76.158 | 4.426| 64.287 | 1,951| 11.871 | 2.474 = [Blas 53.637| _342| 38.349 82| 15.288 | 260 @ |Kresek 33,639 25| 32.695 44 944 (19) FTungro, 1.289 3[ 1.928 5{ (639) (2) Kerdil Rumput/Hampa 215 27|_2.628[_941|_(2.413)| (913) [JUMLAH OPUT PADI 311,064 | 6.490 | 244.153 | 4.771 | 66.911 | 4.719 Penggerek Tongkol 2.628 2| 3.423 2| (795) (0) © |Penagerek Batang 3.950 48 [4.861 3] (910)| 45 2 [Ulat Gravak S. Litura 12.017 59 | 6.403 2] 5.614 37, @ [Ulat Grayak S. Frugiperda [99.697 [443 | 7.089 62 | 92.609 | 381 < |Lalat Bibit 1.166 - ‘993, 0 173 (0) > [Bulai 1.992 5 7.530 T 462 (2) frikus. 7.343 | 374 [4.500 26 | 2.843 [348 [JUMLAH OPUT JAGUNG | 128.793 | 931 | 28.798 [101 | 99.995 | 830. Lalat kacang At - 42 - (1) = |Penagerek Polong 73, 5 344 =[ (71) = =i |Penggulung Daun 76. - 239) =| (163) = Q [Tikus 49 = 49 = 0 = W [Ulat Gravak S. Frugiperda 0 ~ 18 - (18) - * [Ulat Gravak S. Litura 478 = 245 = 232. = Ulat jengkal 20, 5 69) = (49) = [JUMLAH OPUT KEDELAI 737 =|_1.006 =| (269) = Keterangan: Update data sd 11 September 2020 wemereomm’ | LUAS SERANGAN OPT PADI "=" ra020 ce Puso (ha) by BLN JAN - AGUST 2020 (Update data sd 11 September 2020) Tetkena (ha) by BLN Rios a LUAS SERANGAN OPT PADI PER JENIS OPT JAN -— AGUST 2020 St Terkena (ha) by OPT Puso (ha) by OPT 100% 100% _ a | wee =| 62484) PBP | Bas 88637 alas j KRESEK 331639 RUKH | 2 TUNGRO (1.289 | KRESEK | 25 KRIKH 215 TUNGRO 3 Data 11 September 2020 LUAS SERANGAN OPT JAGUNG "=" JAN - AGUST 2020 (Update sd 11 September 2020) Terkona (ha) by BLN uso (ha) by BLN LUAS SERANGAN OPT JAGUNG PER JENIS OPT JAN = AGUST 2020 Se Terkena (ha) by OPT Puso (ha) by OPT 100% 100% voFRL. UNSHGS7 0 ucrcu. AN UGLITU.. 12017 | Tkus «= TIKUS 7.343 UGLITU.. 5 PENGGEREKB | 3950 | PENGGEREKB ff] 48 PENGGEREKT | 2.628 | BULAI , 5 BULAI 1.992 | PENGGEREKT 2 LALAT B., 1.166 | LALATB.. 0 Update data 11 September 2020 ses STOK DAN SEBARAN PESTISIDA 2020 ce) PE7 899 Kaki: EE “a SEBARAN PESTISIDA 3 SDM PERTANIAN - TERBATAS f Berdasarkan Jenis Kelarrin| _Berdasarkan Pendidikan es, Bata Peart Hh 3% 66% Pererpuan Pendidikan Pendidikan Pendidikan (6%) Ren Ting) — Menengah —Dasar PENYULUH PERTANIAN we har 39.137 26.437 19.000 PPRSdan TEP PP Svea AGKeretan POPT 2341 1821 4162 3902 AN TH ASI > MANFAATKAN KOSTRATANIBPP SEBAGA! TEMPAT KONSOLIDAS) POPT, PPL, MANTRI TANI DAN PETANI Pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berbasis Teknologi Informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Cy PERAN KOSTRATANI ° é SDM PERTANIAN KE DEPAN f: 1. TRANSFORMASI PENYULUHAN ERA Investasi Iinfrastruktur d DIGITAL co ee ‘ur dan Penyi ey sistem/rantai nilai nyiapan Pemetaan agribisinis Rensembenean ii Perekayasa Kawasan Industri Dist Networks MM berkompeten di MBP) “Pangan dan B Era Industri 4.0 Pertanian Penyiapan modul dan infrastruktur digital platform Penguatan Korporasi petani berbasis digital dan smart agriculture é Lanjutan : SDM PERTANIAN KE DEPAN 2. PELATIHAN BERBASIS ONLINE SYSTEM UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI ‘ 6 ee ee cera & eee mia gaan 8LENDED phontelrhsl rocetorace LEARNING ose ea ony Street Benedteaing a é Lanjutan : SDM PERTANIAN KE DEPAN “te 3. TRANSFORMASI PENDIDIKAN PERTANIAN SEBAGAI PENCETAK REGENERASI PETANI MILENIAL REVIEW DPI (KEKERINGAN/ KEBANJIRAN) DI INDONESIA DrehtorotPerindungan Tanamon Pangan Keel = Portaal RERATA BANJIR SELAMA 10 TAHUN (2010-2019) erat Teche (ha by PROV akon Kena ie an pe mea Merata Po ba) by PROV = LTPadi13.619:361 Ha Terkena Banji:237.071 Ha « Puso: 66.767 Ha (28.16%) artes Bar 178% (2370709 carta a 13.619. 261) erat Pas aenBnj = 6% 6.76 Ma art Po 1318.361 a) RERATA KEKERINGAN SELAMA 10 TAHUN (2010-2019) eka ee gs ae ai ‘a ne must i a on nat a 7H a] was i at 5] 08 a aa a ai fn Ta Sai a Tat] o Puso: 57.586 Ha (26.04%) ome dns 163542 Ha (73,963 a dartotalt Pas 618.63) ir paitasiaaei ha) LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN PADI (JANUARI-AGUSTUS 2020) 2_ |[Kekeringan Keterangan : Data sd 2 September 2020 Errno ew, Perea (eeu url 1B) ed | ir baie naan) “Skekeringan OPERASIONAL PENANGANAN _Alokasi Kegiatan Penanganan Kekeringan 2020 KEKERINGAN Kegiatan penanganan | +0 zal sf erxerea] azseauo kekeringan ini adalah dengan 7 hrs es ol sen] masa memberikan stimulus berupa theese [xf wl sel caro] se bantuan operasional ef af of ef aaa] ese penanganan kekeringan. es “ + Bantuan untuk membiayai : spe = pompanisasi dim rangka olah == sae al al tanah atau pengamanan fenstaom [asl ame] al standing crop. 0 vans x] =| Komponen kegiatan yang Te sla a dibiayai meliputi: BBM, upah ak slosh tenaga kerja pompanisasi, dan husstagpertos] |e ald mobilisasi pompa (sewa shstumestind af xn as] kendaraan R6). fete 2 2} 1. BBM untuk pompa air sekitar = 2} | __a}_» —|—J Rp. 200.000, -/hektar. — a = 2. Operator alsin/pompa 7 "] sebanyak 2 orang/hektar ‘thine ven | xl cen ae masing-masing bums [| vo) ams] aoe] a Rp. 100,.000,-/hari. ahem | af oy al | 3. Mobilisasi pompa F | a] >| DretvoatPerindungan Tanamen Pangan Keel = Portaal le - i ee CTT TW AR RL) Fo Pa Oe aga ee ee rang realis menyesuaikan layarnya” ME ect Ward PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANALISIS AGROEKOSISTEM TINDAKAN BANSAL) PENGENDALIAN L AGROEKOSIS' PENGENDALIAN OPT (6 TEPAT) o a) KEGIATAN PENERAPAN PHT DI LAPANGAN PENGAMATAN RUTIN MeeVee Ee i PPHT SKALA LUAS & DEM AREA BTS sate PERBANYAKAN APH/REFUGIA PELEPASAN PARASITOID TRICHOGRAMA ULAT GRAYAK FRUGIPERDA (UGF) NEY WPA CUA ‘JAGUNG Spodoptera frugiperda ( ( Huruf “Y” / H terbalik ©) Pita tebal pada bagian lateral Tiga garis pada" bagian dorsal 4 pinakula pada abdomen segmen 8 a (segmen kedua dari ujung tubuh) (Sumber : Dewi Sartiami) Cece Selatan Gowa 217° 28/10/2019 09.27.54 bh (9 Sa yew om COL OSCAR COLT +5.38068; 119.40734, 49.0m, 152° Lele a PANE ORO ‘ PILIHAN TEKNIK PENGENDALIAN 1. MEKANIK a. Pengumpulan kelompok telur, larva dan pupa kemudian dimusnahkan b. AP ikasi abu gosok, pasir, tanah atau apur 2. HAYATI a. Konservasi musuh alami * Memasukkan kelompok telur dalam tabung parasitoid . * Menanam tanaman refugia * Mengurangi pemakaian herbisida b. Pemanfaatan entomopatogen (Metarhiziure rileyi, Bacillus thuringiensis) Lanjutan ;: PILIHAN TEKNIK PENGENDALIAN c. Kultur teknis: * Tanam serempak dalam hamparan luas. Tanaman yang terlambat tanam akan terserang lebih parah d. Penggunaan insektisida + Bahan aktif: emamektin benzoat, tiametoksam, siantraniliprol, spinetoram (gunakan produk yang terdaftar di Kementan) + Aplikasi pada titik tumbuh dengan prinsip 6 Tepat * Didaerah endemis, dapat dilakukan perlakuan benih (perendaman) ¥ Siantraniliprol 20% SC 20 ml per 1 kg benih ¥ Klorantraniliprol 62.5 % FS 7 ml per 1 kg benih + Lakukan pergantian bahan aktif untuk mencegah resistensi Keberhasilan Pengendalian Spodoptera frugiperda > Pengamatan Rutin dengan Tindakan yang Cepat dan Tepat Seen cha Maal : ~Menjelang setelah Gerakan Pent ea A i Pengendalian A Awal pee ™,, CATATAN PENTING PENANGANAN UGE Q > Tanaman Jagung Muda berumur 1 s.d 45 hari = rawan serangan Spodoptera frugiperda QS. frugiperda pada instar 1 s.d 3 dapat dikendalikan dengan pestisida, tapi pada instar 4 atau 5 menjadi lebih tahan terhadap beberapa jenis pestisida Q_ Jika Tanaman Jagung tidak dimakan titik tumbuhnya Daun habis dikira mati > Tidak disiram > Jagung Mati ey CATATAN PENTING PENANGANAN UGF Q Berbagai jenis pengendalian yg dilakukan petani (mekanik, agens hayati, pestisida bilogi, musuh alami, ditaburi: abu gosok/ pasir/ tanah, pengasapan) diyakini dapat mengatasi S. frugiperda > Sangat disarankan Q) Selama menanam Jagung masih menguntungkan, petani akan tetap menanam jagung & tetap semangat mengendalikan OPT nya > Petani hrs semangat & aktif

Anda mungkin juga menyukai