Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SEJARAH

NAMA : WIDAYANTI SUKAN

KELAS : XII IPA 1


LATAR BELAKANG,TUJUAN DAN
TOKOH-TOKOH REFORMASI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Lahirnya Reformasi
Sejak 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan
di Jakarta dan di Surakarta,mengenai permasalahan
tentang merosotnya nilai tukar rupiah sampai Rp 15.000 per
dollar. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung
MPR/DPR dan pada saat itu ketua DPR/MPR
mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Akhirnya tanggal 21 Mei 1998 Presiden
Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie.

1.2 Tujuan Reformasi


1) Menata kembali seluruh struktur kenegaraan
2) Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan
kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai
dengan reformasi
3) Melakukan melakukan perbaikan disegala bidang
kehidupan
1.3 TOKOH-TOKOH REFORMASI
1. BJH – BJ Habibie
Beliau berhasil menghentikan secara cepat dan nyaris
sempurna kerusakan parah ekonomi yang terjadi pada
bangsa Indonesia. Saat krisis begitu bergejolak dengan
tekanan ekonomi begitu berat, dengan cepat khas BJH,
beliau sukses menurunkan mata uang Indonesia yang saat
itu meleleh tanpa daya terhadap USD di titik 16.000 menjadi
sekitar 8.000! Sebuah prestasi yang sampai saat ini tidak
bisa diraih oleh pemerintahan berikutnya. Pada titik itu,
BJH berhasil memulihkan kembali kepercayan diri bangsa.
BJH juga yang memperkenalkan kebebasan pers dalam
sistem demokrasi kita. BJH ini peletak dasar sendi-sendi
demokrasi bangsa ini. Kebebasan pers yang kita nikmati
saat ini adalah tidak terlepas dari peran besar BJH. Di titik
akhir hari-hari ini BJH kembali menunjukkan sikap
negarawananya dengan tidak mmemberikan dukungan
terbuka kepada salah satu capres, meskipun sebagai tokoh
besar BJH tetap memberikan arahan kepada bangsa, siapa
tokoh yang sebaiknya dipilih untuk jadi pemimpin
Indonesia.
2. Gus Dur – Abdurahman Wahid
Catatan emas beliau yang tidak pernah terlupakan oleh
bangsa Indonesia yang membuat kita semua harus
berterima kasih padanya adalah berkontribusi besar
menghapus dwi fungsi ABRI. Di bawah Gus Dur, peran
social politik ABRI benar-benar beliau hilangkan. Begitu
banyak tantangan berat yang harus dihadapi Gus Dur,
tetapi seperti „Buldozer“ tanpa mengenal takut Gus Dur
selalu libas habis semua peran sosial politik ABRI. ABRI
tidak lagi menjadi institusi “über alles” di Indonesia. Lalu
akhirnya, ABRI pun membangun kesadaran diri untuk
menjadi Tentara Profesional yang berfokus pada fungsi
pertahanan. Ini semua tidak lepas dari peran besar Gus
Dur.Di akhir hidupnya, Gus Dur pun tetap konsisten
memperjuangkan semangat menghormati keberagaman
bangsa yang ber-bhineka ini. Gus Dur bersama Buya Syafii
Maarif adalah salah satu Guru Bangsa yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia.

3. MSP – Megawati Soekarno Putri


MSP adalah arsitek dari sistem demokrasi langsung di
Indonesia. Dengan penuh keberanian, MSP menyetujui
pelaksanaan sistem pemilihan langsung untuk presiden.
Sebenarnya jika MSP ingin kukuh membuat sistem
pemilihan Presiden tetap melalui MPR maka peluang MSP
menang untuk tetap jadi Presiden 2004 amat besar. Hanya
saat itu terjadi kegelisahan dan ketidakpercayaan besar
akan terjadinya politik uang di antara para anggota MPR
dalam memilih Presiden. MSP dengan berani mengambil
keputusan untuk membangun sistem pemilu langsung
dipilih rakyat yang berisiko merugikan posisinya.
Keputusan tentang pilpres langsung inilah yang membuat
seluruh rakyat partisipatif dalam memilih pemimpinnya
adalah karya agung dari MSP.
Di saat ini pun MSP menunjukkan perilaku
kenegarawannya dengan memberi contoh bahwa Ketua
Partai tidak harus secara otomatis memaksakan partainya
untuk mendukung jadi Presiden. MSP bisa menangkap
aspirasi masyarakat dengan jernih dengan mencalonkan
Joko Widodo sebagai Calon Presiden.

4. MAR – Muhammad Amien Rais


MAR adalah tokoh kunci utama reformasi Indonesia. Di
saat bangsa ini, kala itu benar-benar tenggelam dalam
keputusasaan terhadap massif-nya praktek Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme jaman ORBA, MAR adalah energi bangsa
kala itu untuk membuat kita tetap semangat melawan
praktek KKN. MAR adalah orang yang tepat, pada saat
yang tepat dan memimpin bangsa ini dengan cara yang
tepat sehingga kita bisa melewati fase genting keruntuhan
ORBA berganti ke pemerintahan transisi. MAR saat
reformasi seakan spirit harapan bangsa untuk membangun
fase baru pemerintahan yang lebih bersih. MAR juga
berhasil mengantarkan proses reformasi yang dia pimpim
tanpa pertumpahan darah. Di saat ini rakyat Indonesia
menunggu dengan harap-harap cemas sikap kenegarawan
MAR terhadap hasil akhir pemilu presiden 2014 ini. Akan
kah MAR kembali menunjukkan sikap kenegarawanannya
dengan pengaruh yang dimilikinya, untuk membuat pilpres
ini berakhir damai jika hasilnya tidak menguntungkan
kelompoknya? Itu harapan seluruh bangsa Indonesia.

5. AT – Akbar Tandjung
Akbar Tandjung berperan besar dalam membangun sistem
administratif politik yang modern disaat partai politik
Indonesia kala itu secara mana manajem pengelolaan begitu
primitif. Akbar Tandjung sangat mungkin bisa disebut
sebagai Bapak Partai Modern Indonesia. Saat reformasi
berlangsung maka semua kemarahan dipancarkan kepada
Golkar. Semua orang ingin Golkar ditutup. Hanya
sesungguhnya Golkar itu infrakstruktur politik modern
milik bangsa Indonesia yang menjadi aset bangsa. AT lah
yang berperan besar mereformasi partai Golkar yang
tadinya hampir bubar menjadi partai dengan sistem
administrasi, jenjang pengkaderan paling modern di
Indonesia. Ke depan dalam hal pengelolaan (catatan: bukan
dalam hal visi dan platform), parpol di Indonesia mesti
melihat Golkar sebagai referensi.
Disaat ini pun AT menunjukkan bahwa berpolitik dalam
pilpres itu tidak harus diakhiri dengan permusuhan. AT
menunjukan pada publik Indonesia kalah dan menang
dalam politik adalah biasa, dengan cara mengunjungi
seterunya Jusuf Kalla untuk bersilahturahmi di markas JK.

6. AS – Adi Sasono
AS merupakan salah satu tokoh kunci reformasi melawan
KKN jaman Orba. Setelah proses alih transisi pemerintahan
selesai, Adi Sasono yang menjadi Menteri Koperasi kala itu
segera kebut dengan programnya pemberdayaan Usaha
Kecil dan Menengah. Simpul-simpul sektor-sektor ekonomi
rakyat dia gerakan. Adi Sasono fokus membangun sistem
ekonomi mandiri yang tidak tergantung pada kekuatan
asing. Akibat kebijakannya yang amat nasionalis ini maka
oleh majalah Asiaweek dan Far Eastern Economic Review
dicap sebagai “the most dangerous man” dari Asia.
Dikarenakan kebijakan ekonomi Adi Sasono amat
merugikan kepentingan pemodal asing. Adi Sasono tercatat
sebagai salah seorang yang menyadarkan kita kembali
pentingnya membangun ekonomi nasional yang mandiri.
Di saat ini Adi Sasono sudah meninggalkan gelanggang
politik tetapi tetap konsisten dengan kerja-kerja riilnya
membangun simpul-simpul ekonomi sektor UKM dan
koperasi.

7. HBX – Sri Sultan Hamengkubowono X


Keberanian HBX yang menginspirasi seluruh rakyat
Indonesia adalah sebagai pencetus awal terjadinya “people
power”. Disaat
banyak tokoh lain masih diam dalam situasi krisis ekonomi
dan tidak berani bersikap atas rejim politik ORBA, HBX
justru secara terbuka menggerakkan „people power” untuk
pertama kalinya secara besar-besaran. Tercatat sekitar 1
juta orang untuk pertama kalinya dalam sejarah ORBA,
secara terbuka menentang rejim ORBA, melakukan “long
march” dari Kampus UGM ke Kraton Yogyakarta.
Keteguhan HBX dari Yogyakarta inilah mengirim pesan
inspirasi ke daerah lain bahwa kita harus berani
menurunkan rejim ORBA yang otoriter dan penuh KKN.
Sesungguhnya HBX itu seperti layaknya ningrat Jawa
adalah tokoh yang amat santun. Hanya disaat nuraninya
terganggu maka HBX menjadi salah satu tokoh terdepan
menggerakan “people power”
Di saat ini pun HBX lebih memilih terus menjalankan
perpolitik santun dan teduh.
8. Cak Nur – Nurcholis Madjid
Cak Nur berperan besar menjadi penasehat Pak Harto di
saat-saat genting. Cak Nur yang pro reformasi tapi
dikarenakan pribadinya yang terhormat dan humanis
menjadi kepercayaan Pak Harto dalam mengambil
keputusan menyikapi gerakan masyarakat anti Soeharto.
Atas saran Cak Nur inilah akhirnya Pak Harto bersedia
mundur dengan cara elegan tanpa ada perumpahan darah.
Jadilah alih pemerintahan yang menandakan berakhirnya
era ORBA berlangsung damai.
Sampai akhirnya hayatnya Cak Nur dikenal dengan
pemikiran yang humanisnya tentang Islam. Cak Nur seperti
juga Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang menghormati
kebhinekaan bangsa Indonesia.

9. Wiranto
Wiranto adalah orang yang mempunyai jasa besar bagi
bangsa Indonesia yang bersedia menjunjung tinggi
kepentingan bangsa kala Indonesia sedang chaos pasca
kerusuhan besar di era reformasi. Wiranto saat itu diberi
mandat oleh Pak Harto untuk membangun Junta Militer
dibawah kepemimpinannya. Hanya Wiranto cukup mampu
membaca keinginan bangsa Indonesia. Meskipun Wiranto
saat itu punya kekuasaan nyaris mutlak tapi Wiranto
memutuskan untuk tunduk pada keinginan rakyat dengan
membiarkan reformasi berlangsung secara damai. Wiranto
memilih lebih tunduk pada konstitusi.
Saat ini Wiranto berjuang dengan Jokowi-JK untuk ikut
terlibat lagi dalam membangun pemerintahan. Semoga
kelak jika
kembali di kekuasaan dalam kesempatan kedua kalinya,
Wiranto bisa memberikan dedikasi terbaiknya.

Anda mungkin juga menyukai