Anda di halaman 1dari 89

SUATU TINJAUAN MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGGAJIAN ATAS TENAGA HARIAN LEPAS PADA KANTOR DPRD


KOTA CIMAHI

KULIAH KERJA NYATA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Strata 1 Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jenderal Achmad Yani

Disusun Oleh :

Amalia Putri Rahayu

NIM : 5211171192

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

SUATU TINJAUAN MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENGGAJIAN ATAS TENAGA HARIAN LEPAS PADA KANTOR DPRD
KOTA CIMAHI

KULIAH KERJA NYATA


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Jenderal Achmad Yani

Disusun Oleh:
Amalia Putri Rahayu
NIM: 5211171192

Cimahi, Agustus 2020

Menyetujui

Pembimbing

Rizki Indrawan, S.E., M.Ak., Ak., CA., CADE., CAAT


NID :

Mengetahui :
Ketua Jurusan Akuntansi

Nunung Aini Rahmah, SE., MSi


NID: 4121.661.72

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

SUATU TINJAUAN MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENGGAJIAN ATAS TENAGA HARIAN LEPAS PADA KANTOR DPRD
KOTA CIMAHI

KULIAH KERJA NYATA


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Jenderal Achmad Yani

Disusun Oleh:
Amalia Putri Rahayu
NIM: 5211171192

Cimahi, Agustus 2020

Menyetujui,

Pembimbing Kuliah Kerja Nyata

Elya N Adiwijaya, SH., MH


NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata dengan judul “SUATU TINJAUAN

MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN ATAS

TENAGA HARIAN LEPAS PADA KANTOR DPRD KOTA CIMAHI”.

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini selain salah satu syarat menyelesaikan

kuliah Strata-1 (S1) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Jenderal Achmad Yani , juga dimaksudkan sebagai wadah bagi

mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang telah didapat dibangku kuliah pada

praktek sebenarnya, dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan mendapatkan

pengalaman yang tidak terlupakan.

Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata

ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan

dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini.

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini dapat terselesaikan karena tidak lepas

bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun

iii
materil. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang tidak terhingga kepada :

1. Yang terhormat Ibu Dr. Elis Dwiana Ratnamurni, SE., MP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani

2. Yang terhormat Ibu Nunung Aini Rahmah, SE., M.Si selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani

3. Yang terhormat Bapak Rizki Indrawan, S.E., M.Ak., Ak., CA., CADE.,

CAAT selaku dosen pembimbing yang telah bersedia dan sabar dalam

memberikan masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Laporan

Kuliah Kerja Nyata ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya

4. Yang terhormat Ibu Elya N Adiwijaya, SH., MH selaku pembimbing dari

Bagian Per Undang-undangan Kantor DPRD Kota Cimahi yang telah

memberikan informasi serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini.

5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik doa, kasih

sayang, motivasi dan dukungan materil.

6. Sahabat seperjuangan Amelia Rizkia Putri, Alvira Hikmalia, Nurhanah,

Dian Maryana, Kiki Wijayanti yang selalu memberikan motivasi dan

bantuan demi terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Nyata ini.

7. Seluruh teman-teman seperjuangan Akuntansi 2017, atas dorongannya,

saran dan kritik kepada penulis dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja

Nyata ini.

iv
8. Berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah

Kerja Nyata ini.

Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya yang

berlipat ganda atau segala bimbingan serta bantuan yang telah diberikan kepada

penulis. Akhir kata, semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan menjadi sesuatu yang berhargabagi setiap orang yang

membacanya dan menjadi sumber ilmu yang mampu memperkaya pengetahuan

terutama dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi Penggajian.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Cimahi, Agustus 2020

Penulis

Amalia Putri Rahayu

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata.....................................................1
1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Nyata.....................................................3
1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata.............................................4
1.4 Landasan Teori........................................................................................5
1.4.1 Konsep Umum Mengenai Sistem Informasi Akuntansi.............5
1.4.1.1 Pengertian Sistem.............................................................................6
1.4.1.2 Pengertian Informasi........................................................................7
1.4.1.3 Pengertian Akuntansi.......................................................................8
1.4.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...........................................9
1.4.1.5 Komponen Sistem Informasi Akuntansi........................................10
1.4.1.6 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi...............................................11
1.4.1.7 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi.............................................11
1.4.2 Konsep Penggajian dan Tenaga Harian Lepas...........................12
1.4.2.1 Pengertian Gaji...............................................................................12
1.4.2.2 Fungsi Terkait Penggajian..............................................................13
1.4.2.3 Pengertian Tenaga Harian Lepas...................................................14
1.4.2.4 Jenis Tunjangan Tenaga Harian Lepas..........................................15
1.4.3 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian......................................16
1.4.3.1 Brainware yang Mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian.....................................................................................16
1.4.3.2 Hardware yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian.....................................................................................18

vi
1.4.3.3 Software yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian.....................................................................................21
1.4.3.4 Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian........................................................................………..22
1.4.3.5 Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian.....................................................................................23
1.4.3.6 Teknologi Jaringan Komunikasi yang dipasang dalam Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian...................................................26
1.4.3.7 Pengendalian yang diterapkan pada Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian.....................................................................................27
1.5 Waktu dan Lokasi Kuliah Kerja Nyata..............................................29
BAB II HASIL KKN............................................................................................31
2.1 Gambaran Umum dan Profil Kantor DPRD Kota Cimahi...............31
2.1.1 Sejarah Kota Cimahi........................................................................31
2.1.2 Sumber Daya Kantor DPRD Kota Cimahi......................................36
2.1.3 Visi dan Misi Kantor DPRD Kota Cimahi.......................................39
2.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kantor DPRD Cimahi........40
2.1.5 Aspek-Aspek Program dan Kegiatan Kantor DPRD Cimahi Program
..........................................................................................................49
2.1.6 Kebijakan Penggajian Tenaga Harian Lepas Kantor DPRD Kota
Cimahi..............................................................................................53
2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada
Kantor DPRD Kota Cimahi....................................................................58
2.2.1 Brainware yang mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi
..........................................................................................................58
2.2.2 Hardware yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi
..........................................................................................................59
2.2.3 Software yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi
..........................................................................................................63
2.2.4 Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi
..........................................................................................................66

vii
2.2.5 Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi
..........................................................................................................68
2.2.6 Tekhnologi Jaringan yang Digunakan dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas Pada Kantor DPRD
Kota Cimahi.....................................................................................69
2.2.7 Pengendalian Sistem Informasi Penggajian Tenaga Harian Lepas
Pada Kantor DPRD Kota Cimahi.....................................................69
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................................72
3.1 Simpulan.............................................................................................72
3.2 Saran...................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................75

viii
DAFTAR TABEL

ix
DAFTAR GAMBAR

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata

Salah satu kemajuan di zaman globalisasi saat ini dengan adanya

perkembangan teknologi yang semakin pesat seiring berjalannya waktu dan

berpengaruh terhadap kehidupan sekarang. Perkembangan yang menjadi acuan

untuk menjalankan aktivititas yaitu perkembangan teknologi sistem informasi.

Sistem Informasi menurut Azhar Susanto (2017:55) adalah kumpulan dari sub-sub

sitem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi yang berguna.

Sistem informasi dibuat untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan atau

pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan infrastruktur teknologi

sistem informasi, seperti software, hardware, brainware, database, dan teknologi

komunikasi menjadi acuan untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan

atau pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem informasi tidak hanya mempengaruhi dunia usaha atau bisnis saja

tetapi juga mempengaruhi dunia instansi pemerintahan, yang dimana di dalamnya

membutuhkan teknologi canggih untuk memenuhi setiap aktivitasnya.

Sistem informasi akuntansi memiliki berbagai fungsi seperti halnya menginput,

memproses dan menyimpan data penggajian karyawan di perusahaan ataupun

instansi. Gaji menurut Mulyadi (2017:309) pada umumnya merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai

1
2

jenjang jabatan manajer, gaji biasanya dibayarkan secara tetap per bulan

merupakan komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan

operasional dan sangat penting.

Dalam pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem

akuntansi penggajian. Selain itu, dapat memberikan informasi akuntansi dengan

ditetapkannya kebijakan maupun sistem dan prosedur yang didukung dengan

formulir atau catatan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan sistem penggajian

untuk kesejahteraan sosial para pegawai.

Pegawai tidak tetap atau yang disebut Tenaga Harian Lepas (THL) yang

diberi gaji ditempat bekerjanya tetapi tidak sama dengan pegawai tetap seperti

biasanya yang tunjangannya lebih besar dibanding Tenaga Harian Lepas (THL).

Tenaga Harian Lepas (THL) merupakan pegawai yang menerima penghasilan

hanya apabila pegawai tersebut bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah

unit hasil pekerjaan, atau penyelesaian suatu pekerjaan yang sifatnya sementara.

Salah satu sektor publik yang memerlukan sistem penggajian yaitu kantor DPRD

kota Cimahi karena memperkerjakan tenaga kerja yang tidak terikat atau yang

disebut Tenaga Harian Lepas (THL). DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

kota Cimahi sebagai lembaga perwakilan rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat

kota Cimahi pada pemilihan umum legislatif setiap 5 (lima) tahun sekali.

Sistem penggajian yang dilakukan kantor DPRD kota Cimahi terhadap

Tenaga Harian Lepas (THL) dihitung perhari dalam setiap bulan, tetapi

pembayaran dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali berdasarkan tingkat kehadiran

jika tidak masuk kerja karena alasan izin maka maka tidak dihitung gaji perhari
3

tersebut. Mengingat peranan setiap pegawai sangat penting terhadap kelangsungan

kegiatan operasional kantor DPRD Kota Cimahi, maka sistem informasi

penggajian Tenaga Harian Lepas (THL) juga perlu diperhatikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meninjau lebih

lanjut dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata mengenai sistem informasi

akuntasi penggajian, adapun judul yang diambil penulis adalah “ SUATU

TINJAUAN MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

ATAS TENAGA HARIAN LEPAS PADA KANTOR DPRD KOTA CIMAHI .“

1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Nyata

Berdasarkan uraian dari latar belakang Kuliah Kerja Nyata yang telah

dijelaskan sebelumnya, untuk memberikan arahan yang jelas dalam melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata ini, adapun ruang lingkup Kuliah Kerja Nyata sebagai

berikut :

1. Brainware yang mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

2. Hardware yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

3. Software yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

4. Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.


4

5. Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

6. Teknologi Jaringan Komunikasi yang dipasang dalam Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

7. Pengendalian yang diterapkan pada Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata

Adapun maksud dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang

dilakukan di Kantor DPRD Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Brainware yang mengoperasikan Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD

Kota Cimahi.

2. Untuk mengetahui bagaimana Hardware yang digunakan dalam Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD

Kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui bagaimana Software yang dipakai dalam Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi.

4. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD

Kota Cimahi.
5

5. Untuk mengetahui bagaimana Database yang digunakan dalam Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD

Kota Cimahi.

6. Untuk mengetahui bagaimana Teknologi Jaringan Komunikasi yang dipasang

dalam Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada

Kantor DPRD Kota Cimahi.

7. Untuk mengetahui bagaimana Pengendalian yang diterapkan yang dalam

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor

DPRD Kota Cimahi.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di

Kantor DPRD Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh pendidikan Sarjana

Ekonomi

2. Untuk membuka wawasan penulis terhadap dunia pekerjaan yang

sesungguhnya.

3. Untuk menambah pengetahuan dengan penerapan ilmu-ilmu yang dipelajari

khususnya di bidang Sistem Informasi Akuntansi.

4. Untuk membandingkan antara teori yang sedang dipelajari maupun pada

literatur yang telah dibaca dengan yang sebenarnya terjadi pada saat

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Kantor DPRD Kota Cimahi.

1.4 Landasan Teori

1.4.1 Konsep Umum Mengenai Sistem Informasi Akuntansi


6

Sistem Informasi Akuntansi memiliki arti sebuah sistem yang meliputi

catatan, formulir, serta laporan dengan susunan tertentu sehingga menghasilkan

informasi keuangan yang efektif dan efisien. Dengan adanya Sistem Informasi

Akuntansi memudahkan pekerja dalam mengembangkan suatu kegiatan

pengolahan data keuangan karena sistem ini memiliki peranan penting untuk

kemajuan suatu perusahaan. Dan informasi akuntansi yang dihasilkan pada sistem

tersebut dapat dipertanggung jawabkan untuk nantinya digunakan dalam

mengambil sebuah keputusan mengenai keuangan di instansi atau perusahaan.

1.4.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan

menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang

yang betul-betul ada dan terjadi.

Pengertian Sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:29) adalah

sebagai berikut :

“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang


saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagian besar sistem terdiri dari sub sistem yang lebih kecil yang
mendukung sistem yang lebih besar.”

Pengertian Sistem menurut Mulyadi (2016:5), adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2017:18) adalah sebagai berikut :


7

“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun

baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain

dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Berdasarkan dari pengertian-pengertian tersebut, bahwa dengan adanya

Sistem menjadikan suatu hal yang mendasar dari sekumpulan yang terdiri

beberapa kompenen yang saling berhubungan dalam melakukan kegiatan

operasionalnya untuk mencapai tujuan organisasi.

1.4.1.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan sehari-hari.

Informasi memuat berbagai hal yang penting untuk disampaikan ke banyak pihak

dari berbagai kalangan, dari kalangan masyarakat biasa sampai ke tingkat

perusahaan ataupun instansi. Informasi mempunyai banyak kepentingan untuk

mengirim atau menerima kabar berita yang berhubungan erat dengan kegiatan

dunia kerja.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:20) menjelaskan bahwa informasi

adalah sebagai berikut :

“Informasi (Information) adalah data yang telah dikelola dan diproses


untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik
sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.”

Adapun definisi Informasi menurut Krismiaji (2015:14) adalah sebagai

berikut :
8

“Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki

kegunaan dan manfaat.”

Berdasarkan pengertian diatas bahwa Informasi mempunyai peran penting

dalam pengelolaan data yang diolah untuk memberi manfaat dalam pengambilan

keputusan bagi penggunanya.

1.4.1.3 Pengertian Akuntansi

Akuntansi memegang peranan penting dalam suatu entitas karena

akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas

dalam periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Secara

umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang mengukur

aktifitas bisnis, mengolah data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya

kepada para pengambil keputusan.

Apabila membahas mengenai pengertian Akuntansi, banyak para ahli telah

memberikan batasan mengenai pengertian Akuntansi, seperti yang dijelaskan

menurut Surwadjono (2015:10) menyatakan bahwa :

“Akuntansi dapat didefinisikan sebagai perangkat yang mempelajari


perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-
unit organisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara
penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik.”

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2017:1) pengertian Akuntansi sebagai

berikut :

“mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan


informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau
9

kelompok tentang aktivitas/operasi/peristiwa ekonomi atau keuangan suatu


organisasi.”

Berdasarkan pemaparan tersebut, bahwa akuntansi mempunyai pengertian-

pengertian dalam arti luas yang bisa dikatakan yaitu proses mengumpulkan,

mengidentifikasi, dan mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan

keuangan. Proses tersebut menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi

para pemakai laporan (users) untuk pengambilan keputusan.

1.4.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data

keuangan yang terdiri dari pengguna (users), alat dan metode berinteraksi dalam

suatu kegiatan organisasi yang berstruktur untuk menghasilkan informasi

keuangan yang relevan. Suatu sistem informasi akuntansi akan memberikan

manfaat bila sistem informasi akuntansi yang ada memiliki kinerja yang baik.

Adapun pengertian-pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut para ahli

yaitu sebagai berikut :

Menurut TMbooks (2015:2) :

“Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari

proses rutin transaksi.”

Dan menurut Azhar Susanto (2017:80) :

“Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan


(integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang
saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan.”
10

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, pemahaman Sistem Informasi

Akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses dan mengumpulkan data

serta transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak

yang memerlukannya.

1.4.1.5 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:36), Sistem

Informasi Akuntansi memiliki enam komponen yang saling terkait dan

berinteraksi untuk mencapai tujuan. Keenam komponen tersebut merupakan :

“ 1. Orang yang menggunakan sistem


2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,
dan menyimpan data
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnis
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data
5. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat periferal, dan
perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.
6. Pengendalian Internal dari pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA."

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2017:207), adalah sebagai berikut :

“ 1. Hardware
2. Software
3. Brainware
4. Prosedur
5. Database
6. Teknologi Jaringan Komunikasi “

Berdasarkan pada kutipan di atas, bahwa komponen-komponen yang

membentuk suatu sistem informasi akuntansi yaitu terdiri dari bagian yang

mengoperasikan sistem (brainware), prosedur, sistem basisdata (database),

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan

pengendalian yang terdapat dalam sistem tersebut.


11

1.4.1.6 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Adapun tujuan Sistem

Informasi Akuntansi sebagai berikut :

Menurut Azhar Susanto (2013:8) : “Sistem Informasi Akuntansi dibangun


dengan tujuan utama yaitu untuk mengolah data akuntansi yang berasal
dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh
berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat mengambil
keputusan.”

Sedangkan Menurut Mulyadi (2016:15) tujuan umum pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi yaitu sebagai berikut :

”1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru,


2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan,
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.”

Dari tujuan sistem informasi akuntansi menurut para ahli di atas, bahwa

tujuan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi instansi

ataupun perusahaan sehingga dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh

sistem yang sudah ada, apakah sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dan

sesuai dengan kebutuhan.

1.4.1.7 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut TMbooks (2015:4), “Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan


informasi yang dapat digunakan untuk :
1. Mendukung kegiatan rutin, misalnya menangani kegiatan operasi rutin
seperti order pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, melakukan
penagihan, dan menerima pembayaran dari konsumen;
12

2. Mendukung keputusan, misalnya dengan mengetahui produk mana yang


paling laku, manajamen dapat memutuskan produk mana yang harus selalu
tersedia dalam stock serta memutuskan cara untuk memasarkannya;
3. Perencanaan dan pengendalian, misalnya dengan memiliki informasi yang
berkaitan dengan anggaran dan biaya standar, maka manajemen dapat
membandingkan anggaran dengan biaya yang sesungguhnya;
4. Menerapkan pengendalian internal. Pengendalian internal meliputi
kebijakan, prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi aset perusahaan dari kerugian atau penggelapan serta berguna
untuk menjaga akurasi data keuangan.”

Dari manfaat di atas dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi ini

berperan penting untuk suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi

akuntansi yang baik maka perusahaan dapat melakukan proses operasi maupun

informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang

mampu mengendalikan proses-proses tersebut sehinggan dapat menghasilkan

tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

1.4.2 Konsep Penggajian dan Tenaga Harian Lepas

1.4.2.1 Pengertian Gaji

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian dari gaji, seperti yang

diungkapkan menurut Mulyadi (2017:309) adalah sebagai berikut :

“Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, gaji

biasanya dibayarkan secara tetap per bulan.”

Sedangkan menurut Sadili Samsudin (2010: 189) yaitu :

“Gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada

pegawai atau karyawan.”


13

Berdasarkan uraian diatas, bahwa gaji merupakan hal yang perlu dilakukan

atas penukaran jasa yang sudah dikerjakan dengan imbalan berupa uang yang

diterima pegawai atas hasil kerja dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

1.4.2.2 Fungsi Terkait Penggajian

Menurut Mulyadi (2016: 382) fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:

1 Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi
calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat
surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji,
mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2 Fungsi pencatatan waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu
hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatatan waktu hadir
karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi
pembuat daftar gaji.
3 Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji
yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan
yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran
gaji. Daftar gaji diserahkan oleh pembuat daftar gaji kepada fungsi
akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar
pembayaran gaji.
4 Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya
utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi
yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada
ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.
5 Fungsi keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran
gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya
dibagikan kepada karyawan yang berhak.
14

Fungsi-fungsi tersebut, saling bekerja sama dan terkait satu dengan yang

lainnya sehingga membentuk suatu sistem akuntansi penggajian dan pengupahan

yang baik.

1.4.2.3 Pengertian Tenaga Harian Lepas

Tenaga Harian Lepas (disingkat THL) adalah pegawai yang telah

memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, THL

bukan pekerja yang terikat dengan UU Ketenagakerjaan.

Menurut KEPMEN No. 100 Tahun 2004, Pasal 15 :

“Pekerja harian memiliki bentuk hubungan perjanjian dengan perusahaan


(pemberi kerja) , yaitu :
 PKWT : Apabila pekerja harian tersebut, bekerja untuk perusahaan
kurang dari dua puluh satu hari (21) dalam sebulan. Kalaupun
pekerja tersebut di kontrak selama satu (1) tahun, namun sifat
pekerjaan tersebut, hanya dipekerjakan kurang dari 21 hari dalam
sebulan, maka pekerja tersebut tetap dalam golongan PKWT harian
lepas.
 PKWTT : Apabila pekerja bekerja selama dua puluh satu (21) hari
atau lebih selama tiga (3) bulan berturut-turut atau lebih.”
Sementara itu, Perjanjian Pekerja Harian Lepas menurut KEPMEN No.

100 Tahun 2004, Pasal 10 adalah :

“ 1. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal


waktu dan volume pekerjaan serta upah didasarkan pada
kehadirannya, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja harian atau
lepas.
2. Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan dengan ketentuan pekerja/buruh bekerja kurang dari 21
(dua puluh satu) hari dalam 1 (satu) bulan.
3. Dalam hal pekerja bekerja selama 21 (dua puluh satu) hari atau lebih
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau lebih, maka perjanjian kerja
harian lepas menjadi karyawan PKWTT.”
15

Dari pengertian di atas, bahwa Tenaga Harian Lepas (THL) adalah pekerja

yang menerima upah harian yang dimana upah itu dihitung sesuai kehadiran atau

selesainya volume pekerjaan dan dibayarkan dalam satu bulan sekali. Pekerja

harian memiliki dua bentuk perjanjian yaitu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

(PKWT) dimana bekerja sekurang-kurangnya dua puluh satu (21) hari dalam

sebulan sesuai perjanjian perusahaan, sedangkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak

Tertentu (PKWTT) yaitu dimana pegawai bekerja selama dua puluh satu (21) hari

atau lebih selama tiga (3) bulan berturut-turut.

1.4.2.4 Jenis Tunjangan Tenaga Harian Lepas

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016

disebutkan bahwa tunjangan lain yang diterima oleh Tenaga Harian Lepas adalah

THR (Tunjangan Hari Raya) .

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pasal 1

Nomor 6 Tahun 2016, pengertian Tunjangan Hari Raya yaitu :

“Tunjangan Hari Raya Keagamaan yang selanjutnya disebut THR


Keagamaan adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh
pengusaha kepada Pekerja/Buruh atau keluarganya menjelang Hari Raya
Keagamaan.
Hari Raya Keagamaan adalah Hari Raya Idul Fitri bagi Pekerja/Buruh
yang beragama Islam, Hari Raya Natal bagi Pekerja/Buruh yang beragama
Kristen Katholik dan Kristen Protestan, Hari Raya Nyepi bagi
Pekerja/Buruh yang beragama Hindu, Hari Raya Waisak bagi
Pekerja/Buruh Budha, dan Hari Raya Imlek bagi Pekerja/Buruh yang
beragama Konghucu.”

Berdasarkan uraian di atas, bahwa Tenaga Harian Lepas hanya

mendapatkan Tunjangan Hari Raya sesuai hari raya keagamaan yang dianut

masing-masing pekerja yang diberikan oleh tempat ia bekerja.


16

1.4.3 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2016: 13) : “sistem akuntansi penggajian sangat


penting bagi perusahaan karena berhubungan langsung dengan karyawan. Sistem
akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji atas
jasa yang dilakukan karyawan dan dibayarkan oleh manajer.”

Berdasarkan uraian diatas, bahwa sistem akuntansi penggajian merupakan

hal yang sangat penting untuk memproses transaksi perhitungan gaji karyawan di

tempat bekerja.

1.4.3.1 Brainware yang Mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Brainware atau sering disebut juga sebagai sumber daya manusia

(SDM) merupakan suatu bagian yang tidak dapat terlepas dari komponen lainnya

di dalam suatu sistem informasi (SI) sebagai hasil dari perencanaan, analisis,

perancangan, dan strategi implementasi.

Menurut Azhar Susanto (2017:254) Brainware (Sumber Daya Manusia)

dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Sumber Daya Manusia (SDM) SI/SIA merupakan sumber daya yang


terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan
data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi tersebut.”

Azhar Susanto (2017:254) juga menjelaskan bahwa Brainware (SDM)

dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut :

“1. Pemilik Sistem Informasi


Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap
dikembangkannya sistem informasi. Pemilik sistem informasi
cenderung berfikir sangat general, tidak detail.
17

2. Pemakai Sistem Informasi


Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang
yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah
dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai
akhir sistem informasi tersebut menentukan :
a. Masalah yang harus dipecahkan
b. Kesempatan yang harus diambil
c. Kebutuhan yang harus dipenuhi, dan
d. Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi.”

Kriteria brainware yang baik menurut Azhar Susanto (2017:253) adalah

sebagai berikut :

“Sumber daya yang baik harus dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat diterapkannya sistem

informasi akuntansi”

Brainware dalam sebuah sistem organisasi dioperasikan oleh fungsi-fungsi

tertentu. Berikut adalah fungsi-fungsi yang terkait dalam pengoperasian sistem

penggajian menurut Mulyadi (2017:319) yaitu :

“1. Fungsi Kepegawaian


Fungsi ini bertanggung jawab untuk menangani semua urusan terkait
kepegawaian seperti mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,
memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tariff gaji
karyawan, kenaikan pangkat atau golongan gaji karyawan, mutasi karyawan,
dan pemberhentian karyawan.
2. Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir
bagi semua karyawan di suatu perusahaan.
3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi
penghasilan bruto karyawan, dan berbagai potongan yang menjadi beban
setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.
4. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab
untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam pembayaran gaji karyawan.
5. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab dalam proses pemberian gaji kepada
para karyawan.”
18

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, bahwa Brainware

merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran dalam mengoperasikan

suatu sistem di dalam organisasi tertentu, dimana sumber daya manusia tersebut

dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu pemilik sistem informasi dan

pemakai sistem informasi.

1.4.3.2 Hardware yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Pengertian perangkat keras (Hardware) menurut Azhar Susanto

(2017:207) adalah sebagai berikut :

“Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan

mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.”

Azhar Susanto (2017:207) menjelaskan bahwa Hardware terdiri dari

komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain. Dan komponen-

komponen tersebut adalah :

“1. Bagian Input


Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk
memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang
dapat digunakan untuk memasukkan data, yaitu :
a. Keyboard
Keyboard biasanya digunakan untuk memasukkan data dalam
bentuk teks (ASCII) ke komputer.
b. Mouse, Touchpad, Joystick
Mouse merupakan alat yang dapat digunakan sebagai pointer.
Mouse biasanya digunakan untuk mempercepatan perpindahan
lokasi kursor dibandingkan bila menggunakan keyboard.
19

c. Scanner
Scanner merupakan alat yang dapat digunakan untuk memasukka
data dalam bentuk image (gambar).
d. Kamera digital (digital camera) merupakan alat yang dapat
digunakan untuk menyimpan data gambar. Kamera digital ini juga
dapat dihubungkan ke komputer sehingga data gambar yang
tersimpan bisa lebih banyak.
e. Kamera Video (video camera)
Kamera Video (video camera), kamera ini digunakan untuk
menyimpan data gambar yang dapat bergerak juga bersuara.
f. Optical Code Recognition (OCR)
Optical Code Recognition (OCR) merupakan peralatan yang
digunakan untuk membaca barcode.
g. Touch Screen
Dari segi bentuk touch screen ini tidak berbeda dengan layar
monitor biasa, yang membedakannya adalah touch screen dapat
menggunakan telunjuk untuk memilih sesuatu yang ada di layar.
h. Floopy Disk, Tape Backup, Removeable Disk
Sebagai peralatan input, alat-alat ini digunakan untuk memasukkan
dan menyimpan data backup dalam suatu sistem informasi
akuntansi.
2. Bagian pengolah utama dan memori
a. Processor/CPU
Processor atau CPU merupakan jantungnya sistem komputer, tapi
walaupun demikian processor ini tidak akan memberikan manfaat
tanpa komponen pendukung lainnya.
b. Memori (Memory)
Memori sebagai tempat penyimpanan, pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
 Memori Utama (Primary memory)
Memori utama merupakan memori yang dapat dibaca (access)
dengan cepat oleh CPU.
 Memori kedua atau tambahan (Secondary memory)
Memori kedua atau tambahan terdiri dari media penyimpanan
data berurutan, sebagai contohnya pita magnetic disk seperti
floopy disk, hardisk, compact disk, dll.
3. Bagian output
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam
peralatan output yang biasa digunakan yaitu :
a. Printer
Merupakan peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan
informasi hasil pengolahan data ke kertas atau transparasi.
b. Layar monitor
Layar monitor sering pula disebut sebagai layar, monitor, screen,
Video display terminal, atau video display unit (VDT)
20

c. Head Mount Display(HMD)


HMD merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil
pengolahan data atau informasi dalam bentuk visual pada monitor
yang ditempelkan didepan mata.
d. LCD (Liquid Cristal Display Projector)
LCD merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil
pengolahan data atau informasi dengan cara memancarkan atau
memproyeksikan ke dinding atau bidang yang lainnya yang
vertikal.
e. Speaker
Speaker merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan hasil
pengolahan data atau informasi dalam bentuk suara.
4. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang harus digunakan
agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis
peralatan komunikasi, yaitu sebagai berikut :
 Network card untuk LAN dan Wireless LAN
 HUIB/Switching dan Access point wireless LAN
 Fiber Optic dan Router dan Range Extender
 Berbagai macam modem dan wireless cardbus adapter
 Pemancar dan penerima
 Very small aperteur satelit (VSAT) dan satelit.”

Menurut Azhar Susanto (2017:72) menyatakan bahwa hardware yang baik

akan memenuhi kriteria sebagai berikut :

“Bagian-bagian hardware tersebut harus satu sama lain harus berhubungan dan

bekerja sama secara harmonis atau bersinergi membentuk hardware sistem

informasi”

Berdasarkan kutipan tersebut, bahwa hardware adalah peralatan berwujud

atau yang mudah terlihat dan tersentuh langsung oleh pemakai dari komputer

yang dapat digunakan dalam input, proses, output data yang mempunyai

komponen-komponen saling berhubungan untuk menghasilkan suatu informasi.

Komponen tersebut yaitu bagian input, bagian pengolahan utama dan memori,

bagian output, bagian komunikasi.


21

1.4.3.3 Software yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Pendapat mengenai software, seperti yang dijelaskan menurut Azhar

Susanto (2017:234) bahwa software adalah sebagai berikut :

“Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan

untuk menjalankan komputer, sedangkan program merupakan kumpulan

dari perintah-perintah komputer yang tersususn secara sistematis.”

Menurut Azhar Susanto (2017:234) Software tersebut terbagi ke dalam

beberapa kelompok sebagai berikut :

“Software terbagi kedalam 2 kelompok, yaitu :


1. Perangkat Lunak Sistem (System Software)
Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak
yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang
meliputi :
a. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem Operasi (Operating System) berfungsi untuk
mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang
terpasang dalam suatu sistem komputer misalnya antara
keyboard dengan CPU, dengan layar monitor, dll.
b. Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai
penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam
bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah
per perintah.
c. Compiller (Kompiler)
Kompiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang
dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh
komputer secara langsung satu file.
2. Perangkat Lunak Aplikasi (application Software)
Perangkat lunak aplikasi atau sering disebut juga sebagai ‘paket
aplikasi’ merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.
Perangkat lunak aplikasi dibuat untuk membantu masalah yang
relatif umum karena itu sangatlah wajar kalau software-software ini
22

tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifikasi setiap pengguna


komputer.”

Adapun kriteria software yang baik menurut Azhar Susanto (2017:76)

adalah sebagai berikut :

“Software yang baik adalah harus mampu menghasilkan informasi yang

dibutuhkan oleh para pengguna dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya.”

Berdasarkan pendapat atas kutipan-kutipan di atas, bahwa software

(perangkat lunak) merupakan sebuah program atau aplikasi yang dipakai

brainware (pengguna) terdapat dalam sistem komputer yang digunakan untuk

menunjang aktivitas sehari-sehari berkaitan dengan sistem informasi tertentu.

1.4.3.4 Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Menurut Mulyadi (2016: 4): sistem merupakan jaringan prosedur menurut

pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok suatu perusahaan.

Menurut Mulyadi (2016: 319) sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur

sebagai berikut ini:

“a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir


Fungsi pencatat waktu menyelenggarakan prosedur ini dengan tujuan
untuk mencatat waktu hadir karyawan.
b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini fungsi yang menjalankan yaitu fungsi pembuat
daftar gaji yang digunakan untuk membuat daftar gaji karyawan.
c. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen – departemen yang menikmati
manfaat dari tenaga kerja, tujuannya untuk pengendalian biaya dan
perhitungan harga pokok produk.
d. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
23

Prosedur tersebut bertujuan untuk mencatat semua kewajiban yang


berhubungan dengan pembayaran gaji pegawai yang dijalankan oleh
fungsi akuntansi.
e. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan, dimana fungsi akuntansi berperan mengeluarkan perintah
pengeluaran kas, sedangkan fungsi keuangan berperan mengisi cek
serta menguangkannya ke bank.”

Berdasarkan pada penjelasan yang telah diuraikan di atas, bahwa suatu

prosedur yang baik dalam sistem informasi akuntansi penggajian dilaksanakan

oleh fungsi-fungsi yang terkait, seperti fungsi akuntansi sampai dengan fungsi

keuangan, dimana fungsi-fungsi ini berperan dalam setiap prosedur penggajian

yang terdiri dari pemasukan data karyawan, pencatatan waktu kerja, pembuatan

daftar gaji, pembayaran gaji, dan berakhir pada pencatatan transaksi penggajian

tersebut yang akan dilaporkan dalam sebuah laporan.

1.4.3.5 Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Data merupakan bagian penting dalam perusahaan, dimana didalamnya

mengandung informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data bisa juga

merupakan interpretasi dari perusahaan, jika isi data tersebut benar maka

mencerminkan perusahaan yang baik.

Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada data harus mengurangi

kemungkinan terjadi kesalahan dengan memakai sistem yang sesuai dengan data

tersebut. Menurut Azhar Susanto (2017:271) database dapat didefinisikan

sebagai berikut :
24

“Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan media

penyimpanan disuatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti

sempit).”

Selain pengertian database di atas, Azhar Susanto (2017:286) juga

menjelaskan mengenai sistem database yang terdiri dari 4 (empat) komponen,

yaitu :

“1. Data
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam database hanya selalu
terintegrasi dan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak.
Terintegrasi artinya database dapat dianggap sebagai perpaduansecara
logis dan beberapa file data yang berbeda.
2. Hardware
3. Software
4. Pemakai”

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa database (basis data) merupakan

informasi berupa data yang di inputkan ke dalam software, bertujuan agar

informasi berada dalam data tersebut tersimpan dengan baik dan tidak tersebar ke

yang tidak mempunyai kewenangan atas data tersebut.

Adapun output yang dihasilkan dari sistem database (basis data)

adalah berupa laporan dan dokumen. Dokumen dapat digunakan sebagai input

ataupun output dari suatu sistem. Dokumen merupakan suatu formulir yang

berfungsi sebagai alat bukti setiap transaksi. Penggunaan dokumen ini dapat

mempermudah suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi jika digunakan sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan. Dokumen yang digunakan dalam sistem

penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2017:310) terdiri dari :


25

“1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah


2. Kartu Jam Hadir
3. Kartu Jam Kerja
4. Daftar Gaji dan Upah
5. Rekap Daftar Gaji dan Upah
6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah
7. Amplop Gaji dan Upah
8. Bukti Kas Keluar”

Sedangkan catatan yang digunakan dalam sistem penggajian menurut


Mulyadi (2017: 317) adalah sebagai berikut :
“1. Jurnal Umum
Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatat
distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen di dalam
perusahaan .
2. Buku Besar
Merupakan suatu buku yang merupakan berisi kumpulan rekening
atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal.
3. Buku Besar Pembantu
Merupakan buku pembantu yang digunakan untuk mencatat rincian
rekening tertentu yang ada di buku besar.
4. Buku Besar Pembantu Kas
Berisi rincian pendapatan-pendapatan yang telah diterima
pembayarannya atau telah diterima kasnya.”

Output lain yang dihasilkan dari sebuah sistem selain berupa dokumen ,

dapat juga berupa laporan. Laporan yang dihasilkan dari sistem penggajian

menurut Mulyadi (2017:313) adalah sebagai berikut :

“1. Laporan Perhitungan Gaji

2. Laporan Penilaian Efisiensi dan Produktivitas Karyawan

3. Laporan Realisasi Biaya Gaji”

Adapun persyaratan dari suatu laporan yang baik menurut Azhar Susanto

(2017:504) adalah sebagai berikut :

“1. Relevance, harus sesuai dengan kebutuhan kegiatan pemakai.


2. Conciseness, harus memuat data yang hanya diperlukan.
26

3. Adequate Discriminstion, harus menguraikan perincian dengan cukup


jelas
4. Appropriate Scope, harus memuat suatu lingkup sesuai dengan
kebutuhan pertanggungjawaban.
5. Understandability, harus memuat informasi yang jelas.
6. Timeliness, harus tepat waktu dalam penyajian.”

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu laporan yang baik jika

telah memenuhi beberapa kriteria, yaitu relevance, conciseness, adequate

discriminstion, appropriate scope, understandability, dan timeliness.

1.4.3.6 Teknologi Jaringan Komunikasi yang dipasang dalam Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian

Telekomunikasi atau komunikasi data dapat diidentifikasikan sebagai

penggunaan media elektronik atau untuk memindahkan data atau informasi dari

satu lokasi ke beberapa lokasi lain yang berbeda. Telekomunikasi ini terdiri dari

komponen-komponen yang membentuknya, dan komponen sistem telekomunikasi

menurut Azhar Susanto (2017:301) adalah sebagai berikut :

“1. Komputer (hasil) untuk mengolah informasi


2. Terminal yang memantau peralatan Input/Output untuk mengirim dan
menerima data.
3. Saluran komunikasi (kabel, telepon, udara)
4. Pengolahan komunikasi (communication processor, Modem controller
multiplexer, dan frount and processor) yang membantu mengirim dan
menerima data.
5. Software komunikasi yang mengontrol aktivitas input, output, dan
mengelola fungsi lainnya dalam jaringan komunikasi.”

Dan jaringan telekomunikasi tersebut diklasifikasikan kembali


berdasarkan geografi menurut Azhar Susanto (2017:309) adalah sebagai berikut :
“1. Lokal Area Network (LAN)
Lokal Area Network (LAN) merupakan jaringan yang ada pada lokasi
tertentu, misalnya satu ruang atau satu gedung. LAN bisa merupakan
satu jaringan gabungan dari beberapa sistem jaringan yang terpadu.
2. Wide Area Network (WAN)
27

Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang tersebar ke


beberapa lokasi. Bisa terdiri dari satu sistem jaringan dan juga bisa
merupakan gabungan beberapa sistem jaringan.”

Berdasarkan uraian di atas, bahwa jaringan komunikasi berfungsi untuk

menyalurkan informasi atau data lewat media komunikasi yang biasanya

terhubung ke jaringan internet. Jaringan komunikasi juga berfungsi agar

pemindahan data bisa berjalan dengan cepat dan juga tejaga keamanannya, yang

dimana hanya bisa diakses oleh pengirim dan penerima data tersebut.

1.4.3.7 Pengendalian yang diterapkan pada Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian

Di dalam sebuah sistem pasti ada pengendali yang berfungsi untuk

mengendalika dan menjalankan sistem tersebut. Dengan adanya pengendali sistem

akan berjalan sesuai dengan keinginan yang mengendalikan sistem tersebut dan

sistem akan berjalan lancar.

Dan Pengendalian tersebut terdiri dari pengendalian umum dan

pengendalian aplikasi, seperti yang dijelaskan oleh Azhar Susanto (2017:118)

adalah sebagai berikut :

“1. Pengendalian Umum


Pengendalian umum merupakan pengendalian yang menyeluruh
dengan tujuan untuk memberikan keyakinan bahwa SIA, unsur-unsur
yang mendukung serta sinergi antar unsur-unsur tersebut telah
berjalan secara efektif pada seluruh aktivitas bisnis sehingga resiko
terhadap aktivitas tersebut sangat minimal. Pengendalian umum
meliputi :
a. Pengendalian pengembangan dan implementasi SIA
Merupakan pemeriksaan terhadap seluruh proses (metode)
pengembangan serta implementasi SIA diberbagai bagian untuk
meyakinkan bahwa pelaksanaan proses atau metode tertentu dalam
28

pengembangan dan implementasi SIA tersebut telah benar-benar


terkendali dan dikelola dengan baik.
b. Pengendalian software yang digunakan
Pengendalian software bertujuan untuk memantau penggunaan
software sistem informasi dan melindunginya dari akses yang
dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang.
c. Pengendalian fisik hardware
Pengendalian perangkat keras dilakukan untuk menjamin bahwa
hardware yang digunakan secara fisik benar-benar aman dan
semuanya berfungsi dengan baik.
d. Pengendalian prosedur pengoperasian komputer
Merupakan pekerjaan bagian komputer untuk meyakinkan bahwa
sistem informasi telah dijalankan dengan benar dan konsisten dalam
menyimpan dam memproses data.
e. Pengendalian keamanan data dan jaringan
Pengendalian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa kopi data
(backup) berharga, baik yang berada pada CD /DVD, Flasdisk
ataupun pada tape terhindar dari penggunaan pihak yang tidak
berwenang, perubahan atau kerusakan.
f. Pengendalian aktivitas administrasi
Merupakan pembuatan standar formal, ketentuan-ketentuan,
prosedur dan pengendalian disiplin untuk menjamin bahwa
organisasi secara umum dan penerapan pengendalian benar-benar
dilaksanakan dan diterapkan secara tepat.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus atas setisp
aplikasi komputer yang digunakan, seperti aplikasi perjanjian dan
pemprosesan order. Pengandalian aplikasi dapat diklasifikasikan
menjadi :
a. Pengendalian Input
Merupakan pemeriksaan data dengan tujuan untuk menguji
ketepatan dan kelengkapannya ketika data tersebut dimasukkan
kedalam sistem informasi manajemen.
b. Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian pelaksanaan pemrosesan dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat
selama dilaksanakannya pemutakhiran data.
c. Pengendalian output
Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil
pemrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap, dan di
distribusikan dengan baik.”

Suatu pengendalian yang baik dalam sebuah sistem menjadi sangat

penting dalam menilai keandalan dari sistem tersebut. Dan pengendalian yang
29

baik untuk sistem penggajian menurut Mulyadi (2017:321) adalah sebagai

berikut :

“1. Harus terdapat pemisahan fungsi, yaitu :


a. Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran
gaji.
b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi
2. Adanya batasan wewenang dalam pencatatan sistem penggajian, yaitu:
a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan yang
ditandatangani oleh Direktur Utama.
b. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada
surat keputusan Direktur Keuangan.
c. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi
oleh fungsi kepegawaian.
d. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan
yang bersangkutan.
e. Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
f. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
g. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan.”

Berdasarkan kutipan diatas, bahwa pengendalian merupakan komponen

yang penting dalam sebuah sistem, dimana berfungsi untuk mengatur jalannya

sebuah sistem tersebut. Dengan adanya pengendali bisa diminimalisir kesalahan

yang terjadi dalam sistem tersebut.

1.5 Waktu dan Lokasi Kuliah Kerja Nyata

Adapun lokasi Kuliah Kerja Nyata yang bertempat di Kantor DPRD Kota

Cimahi, tepatnya di Jl. Dra. Hj. Djulaeha Karmita No.5, Kota Cimahi. Waktu

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini terhitung mulai tanggal 13 Juli s.d. 13
30

Agustus 2020. Kuliah Kerja Nyata dilakukan setiap Senin sampai Jum’at pukul

08.00 s.d. 15.00


BAB II HASIL KKN

2.1 Gambaran Umum dan Profil Kantor DPRD Kota Cimahi

2.1.1 Sejarah Kota Cimahi

Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem

Daendels membuat jalan Anter - Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan

(IoJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 - 1893, dilaksanakan pembuatan

jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi.

Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas

lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll). Tahun 1935, Cimahi menjadi

kecamatan (lampiran staad blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat

kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat.

Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratip (pp. no. 29 tahun 1975),

diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa

Barat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota

otonom.

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah

Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka

berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang

Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun

1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan

statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah

Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang

31
32

bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota

Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha,

yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud

dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.

Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang

pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun

1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 meningkat menjadi 352.005

jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan

bertambahnya beban tugas dan Wewenang kerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Oleh

karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan dibidang penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam

rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah

Cimahi. Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif

Cimahi.

Cimahi berasal dari kata bahasa Sunda  ”Cai Mahi”, yang artinya

“Sumber Air yang cukup”. Dikenal pada saat Jendral Daendels membuat jalan

Anyer-Panarukan pada tahun 1811, dengan membuat pos penjagaan di

sekitarAlun-Alun Cimahi sekarang. Pada tahun 1874-1893, dibangun jalan kereta

api dari Bandung ke Cianjur, dimana dibuat juga Stasiun Cimahi.


33

Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai Kecamatan menjadi bagian

dari Kabupaten Bandung Utara.

Pada tahun 1962, Cimahi kemudian dibuat menjadi Kawedanaan Cimahi yang

meliputi kecamatan-kecamatan: Cimahi, Batujajar, Padalarang dan Cipatat.

 pada tahun 1976, Cimahi merupakan kota pertama yang berubah status

menjadi kota administrative

 perkembangan kota yang pesat sejalan dengan tumbuhnya zona industri di

Cimahi tengah dan Cimahi selatan pada era 1980-an, membawa Cimahi

sebagai pusat industri tekstil dan produk tekstil yang cukup besar;

 sebagai pusat permukiman skala besar di wilayah metropolitan Bandung

bagian barat;

dengan UU. No.9/tahun 2001 tanggal 21 juni 2001 Cimahi ditetapkan

sebagai daerah otonom, sehingga telah memiliki perangkat kelengkapan

manajerial/ operasional sebuah kota.

Cimahi menjadi Kota berdasarkan Undang-undang RI No.9 tahun 2001

Cabang Dinas Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah

Kota Cimahi

Kota Cimahi sebagai Daerah otonom berdiri pada 17 Oktober 2001

berdasarkan undang-undang RI No.9 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota

Cimahi. Sebagai kota baru, Cimahi berusaha memaksimalkan pendapatan sebagai

konsukuensi diberlakukannya ekonomi.

Seiring dengan bertambahnya waktu, maka Kota Cimahi harus maju,

bertambah baik di semua aspek kehidupan. Output-nya adalah kesejahteraan


34

sebagai wujud rasa masyarakat Cimahi akan menjadi subyek dan obyek

pembangunan dalam budaya gotong royong, sehingga dapat menikmati semua

hasil pembangunan Kota Cimahi tanpa terkecuali untuk menikmati pendidikan

yang terjamin, kesehatan keluarga dan lingkungan tercukupi, dan keseharian

hidup masyarakat yang tercukupi kebutuhannya dengan tetap mengacu pada dan

jati diri masyarakat Kota Cimahi sebagai karakteristik yang khas dalam kearifan

lokal.

Bahwa pemimpin dan masyarakat Kota Cimahi harus sinergi dalam memaknai

budaya sebagai bentuk kreativitas yang sebagai suatu kemampuan untuk

menyelesaikan masalah yang memberi kesempatan individu untuk

menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk

berkembang. Kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari

perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih

konsep yang telah tercetak dalam pikiran dan kemampuan berpikir ataupun

melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi

ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda, tidak umum, orisinil, serta

membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.

Diharapkan melalui pengembangan budaya, masyarakat Kota Cimahi

bersama Pemerintah Kota Cimahi menjadi masyarakat yang kreatif dan inovatif

yang mampu mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya

untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang orisinil, serta

bermanfaat bagi banyak orang.


35

Oleh karena itu, budaya yang melahirkan ide kreatif dan inovatif itu

sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari hart Karena kreatif dan inovatif itu

sangat menentukan kualitas hidup kita dalam bidang pemerintahan dan kerakyatan

yang dituntut untuk memiliki jiwa yang kreatif karena akan menentukan

keberlangsungan Kehidupan Kota Cimahi.

Pertanggungjawaban kepada masyarakat adalah dengan memenuhi dan

menepati berbagai janji dan harapan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah kepada

masyarakat pada saat kampanye Pilkada karena hal ini sebagai kontrak

politik. Apabila hal ini tidak dipenuhi, maka masyarakat boleh menyuarakan

aspirasinya kepada DPRD. Pertanggungjawaban kepada lembaga politik

dilakukan melalui DPRD dengan cara kepala daerah memberikan laporan

pertanggungjawaban tahunan kepada DPRD yang isinya tentang kinerja yang

telah dilakukan Kepala Daerah selama periode tertentu atau tahunan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (disingkat DPRD adalah lembaga

perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah di provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia. DPRD disebutkan

dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 3: “Pemerintahan daerah provinsi, daerah

kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-

anggotanya dipilih melalui pemilihan umum”.

Adapun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi (disingkat DPRD

Kota Cimahi) adalah lembaga legislative unicameral yang berkedudukan di Kota

Cimahi memiliki 45 orang anggota yang tersebar di 10 partai politik, dengan


36

perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai

Gerakan Indonesia Raya.

DPRD Kota Cimahi merupakan lembaga perwakilan rakyat yang dipilih langsung

oleh rakyat Kota Cimahi pada pemilihan umum legislative setiap lima (5) tahun

sekali.

2.1.2 Sumber Daya Kantor DPRD Kota Cimahi

Kualitas pegawai yang ditugaskan di Sekretariat DPRD Kota Cimahi,

secara kuantitatif masih belum mencapai jumlah yang diperlukan apabila

dibandingkan dengan beban kerja yang menjadi tanggungjawab Sekretariat

DPRD. Walaupun demikian, dengan kondisi sumber daya manusia pegawai

Sekretariat yang ada dari setiap tingkat pendidikan, banyak keberhasilan yang

telah dicapai. Hal tersebut tidak terlepas dari langkah-langkah perbaikan

kesejahteraan pegawai dalam bentuk peningkatan insentif yang terus

dilakukan, sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai, baik

pejabat struktural, PNS pelaksana maupun para pegawai Tenaga Kerja

Kontrak/Tenaga Harian Lepas.

Dalam meningkatkan kualitas pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD

Kota Cimahi agar menjadi pegawai yang paripurna perlu adanya perencanaan,

penataan dan pembinaan pegawai. Dengan terkelolanya administrasi kepegawaian

di Sekretariat DPRD Kota Cimahi, maka jumlah dan kualitas pegawai akan

memadai, hak dan kewajiban pegawai akan terlaksana dengan baik dan

kesejahteraan pegawaipun akan meningkat.


37

Berdasarkan Konsep Dasar Pengembangan Standar Evaluasi Kinerja

Aparat Pemerintah Daerah yang disusun oleh Tim Pengembangan Standar

Evaluasi Kinerja Aparatur Daerah Ditjend Pumda Departemen Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah tahun 2000, pegawai dapat dievaluasi kinerjanya secara

individual dengan memperhatikan parameter kinerja sebagai berikut :

1. Kehadiran di tempat kerja (pegawai datang, pulang dan berada di tempat

kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku kecuali sedang dinas luar);

2. Tanggungjawab atas Tugas (pegawai tidak melemparkan tanggungjawab

atas pekerjaannya kepada pihak lain);

3. Kejujuran kerja (pegawai tidak berbohong, tidak bertindak curang, atau

tindakan-tindakan lain yang sejenis, sehubungan dengan pekerjaannya);

4. Prakarsa/Inisiatif (pegawai mampu bekerja dengan benar tanpa menunggu

perintah);

5. Kerjasama (pegawai mampu bekerjasama secara harmonis dengan atasan,

rekan kerja dan bawahannya);

6. Manajerial (pegawai mampu merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, mengendalikan, memecahkan masalah dan mengambil

keputusan dengan baik);

7. Kepemimpinan (pegawai mampu mempengaruhi orang lain untuk

melakukan suatu kegiatan);

8. Efisiensi (pegawai mampu bekerja sesuai dengan sumber daya yang

tersedia);
38

9. Semangat Kerja (pegawai mampu bekerja tanpa mengeluh, gesit dan tidak

malas-malasan);

10. Kemandirian (pegawai mampu bekerja tanpa pengawsan yang ketat);

11. Keakuratan (pegawai mampu bekerja sesuai dengan apa yang seharusnya

dikerjakan);

12. Moralitas Kerja (pegawai mampu membedakan tindakan apa yang

sebaiknya dilakukan dan dihindarkan selama dia bekerja);

13. Disiplin Kerja (pegawai mampu mematuhi aturan-aturan organisasi);

14. Kuantitas Hasil Kerja (pegawai mampu menghasilkan jumlah

pekerjaan sesuai dengan yang seharusnya);

15. Kualitas Hasil Kerja (pegawai mampu menghasilkan mutu pekerjaan

sesuai yang seharusnya);

16. Loyalitas pada organisasi (pegawai lebih mementingan menyelesaikan

tugas organisasi daripada urusan pribadi atau organisasi lainnya).

Dalam upaya meningkatkan disiplin pegawai setiap bulan diadakan

pembinaan pegawai. Bagi pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan,

dilakukan teguran oleh atasan langsungnya.

Pelaksanaan kegiatan yang di kelola oleh Sekretariat DPRD Kota Cimahi

diperlukan sumber daya manusia yang memadai sehingga dapat menjalankan

sesuai dengan kemampuan yang diharapkan. Untuk itu di proyeksikan jumlah

pegawai yang ada di Sekretariat DPRD Kota Cimahi untuk tahun 2018

sebanyak 44 Orang dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu.


39

Untuk menunjang kegiatan tersebut, sarana pendukung Dalam

menjalankan tupoksinya Sekretariat DPRD Kota Cimahi memerlukan

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

2.1.3 Visi dan Misi Kantor DPRD Kota Cimahi

Visi Sekretariat DPRD Kota Cimahi

“Terwujudnya Pelayanan Sekretariat DPRD Kota Cimahi yang Profesional

dalam Mendukung Tugas dan Fungsi DPRD”.

Misi Sekretariat DPRD Kota Cimahi

Misi organisasi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan

organisasi dalam rangka mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi ini diharapkan

seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan

mengenal keberadaan serta perannya.

Berdasarkan definisi misi dan visi yang ditetapkan tersebut diatas, maka

misi Sekretariat DPRD Kota Cimahi Tahun 2017-2022, adalah :

1. Meningkatkan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah melalui

fasilitasi kegiatan DPRD Kota Cimahi.

2. Meningkatkan pelayanan Sekretariat DPRD Kota Cimahi melalui kinerja

SDM, sarana dan prasarana serta adminsitrasi yang baik.

Misi ini didasarkan pada kondisi bahwa agar terwujud suatu pelayanan

yang prima dan profesional bagi DPRD Kota Cimahi sehingga penyelenggaraan

tugas, fungsi, dan kewenangan DPRD berjalan efektif maka dibutuhkan


40

strategi yaitu seluruh kegiatan pembahasan dan rapat-rapat yang merupakan

agenda kerja legislatif dan eksekutif difasilitasi penyelenggaraannya. Seluruh

jadwal kegiatan DPRD juga difasilitasi penyusunannya sehingga lebih tertib dan

teratur. Sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan anggota DPRD dalam

kerangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan difasilitasi penyediaannya.

Selain itu administrasi keuangan dan kinerja Sekretariat DPRD Kota Cimahi

dilakukan secara tertib dan akuntabel, pengelolaan administrasi baik keuangan

maupun teknis diselenggarakan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Kantor DPRD Cimahi

SEKRETARIS DPRD

KELOMPOK BAGIAN BAGIAN BAGIAN


JABATAN PERSIDANGAN, PROGRAM DAN
RISALAH RAPAT DAN
HUMAS DAN UMUM
FUNGSIONAL KEUANGAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIAN
SUBBAGIAN RUMAH TANGGA DAN SUBBAGIAN
PERSIDANGAN PERLENGKAPAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
RISALAH DAN HUMAS DAN PROTOLOL
DOKUMENTAS RAPAT SUBBAGIAN
KEUANGAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERUNDANG- TATA USAHA DAN
UNDANGAN KEPEGAWAIAN
41

Berdasarkan Peraturan Walikota Cimahi Nomor 36 Tahun 2016 tentang

Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kota Cimahi, bahwa telah ditetapkan tugas, fungsi dan uraian tugas yang

merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Tugas pokok dan fungsi sekretariat DPRD Kota Cimahi, sebagai berikut :

1. Sekretariat DPRD

Tugas Pokok :

Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan keuangan, mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD serta menyediakan dan

mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam

melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

Fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi kesektariatan DPRD;

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. Fasilitas penyelenggaraan rapat DPRD;

d. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh

DPRD;
42

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsi.

2. Kepala Bagian Humas dan Umum

Tugas Pokok :

Merencanakan, mengolola, mengoordinasikan, mengendalikan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas Hubungan Masyarakat

dan Umum.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan operasional urusan tata usaha, kepegawaian,

humas, protokol, serta rumah tangga dan perlengkapan Sekretariat

DPRD dan DPRD;

b. Penyelenggarakan urusan Tata Usaha, kepegawaian, hubungan

masyarakat, protokol, rumah tangga dan perlengkapan Sekretariat

DPRD dan DPRD;

c. Pengoordinasian urusan tata usaha, kepegawaian, hubungan

masyarakat, protokol, rumah tangga dan perlengkapan Sekretariat

DPRD dan DPRD;

d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan tata usaha, kepegawaian,

humas, protokol, rumah tangga dan perlengkapan Sekretariat DPRD

dan DPRD;

e. Pengelolaan data keanggotaan DPRD dan kepegawaian Sekretariat

DPRD;
43

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasansesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Kepala Sub. Bagian Humas dan Protokol

Tugas Pokok :

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan di bidan Hubungan Masyarakat

dan Protokol.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan Humas dan Protokol;

b. Pelaksanaan kegiatan Humas dan Protokol;

c. Pembagian tugas kegiatan, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

Hubungan Masyarakat dan Protokol;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

4. Kepala Sub. Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Tugas Pokok :

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan di bidang rumah tangga dan

perlengkapan;

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan rumah tangga dan perlengkapan;

b. Pelaksanaan kegiatan rumah tangga dan perlengkapan;


44

c. Pembagian tugas kegiatan, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

rumah tangga dan perlengkapan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

5. Kepala Sub. Tata Usaha dan Kepegawaian

Tugas Pokok :

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan di bidang tata usaha dan

kepegawaian;

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan tata usaha dan kepegawaian;

b. Pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kepegawaian;

c. Pembagian tugas kegiatan, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

tata usaha dan kepegawaian;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

6. Kepala Bagian Persidangan, Risalah Rapat dan Perundang-Undangan

Tugas Pokok :

Merencanakan, mengelola mengoordinasikan, mengendalikan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bagian persidangan,

risalah rapat dan perundang-undangan.

Fungsi :
45

a. Perencanaan kegiatan urusan persidangan, risalah rapat perundang-

undangan sekretariat DPRD dan DPRD;

b. Penyelenggaraan kegiatan urusan persidangan, risalah rapat dan

perundang-undangan Sekretariat DPRD dan DPRD;

c. Pengoordinasian urusan persidangan, risalah rapat dan perundang-

undangan Sekretariat DPRD dan DPRD;

d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan persidangan, risalah rapat

dan perundang-undangan sekretariat DPRD dan DPRD;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

7. Kepala Sub. Bagian Persidangan

Tugas Pokok :

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan persidangan.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan persidangan;

b. Pelaksanaan kegiatan persidangan;

c. Pembagian tugas, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

persidangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

8. Kepala Sub. Bagian Risalah & Dokumentasi Rapat

Tugas Pokok :
46

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan pembuatan risalah dan

dokumentasi rapat.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan pembuatan risalah dan dokumentasi rapat;

b. Pelaksanaan kegiatan pembuatan risalah dan dokumentasi rapat;

c. Pembagian tugas, mengontrol evaluasi dan pelaporan kegiatan

pembuatan risalah dan dokumentasi rapat;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

9. Kepala Sub. Bagian Perundang-Undangan

Tugas Pokok :

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan perundang-undangan.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan perundang-undangan;

b. Pelaksanaan kegiatan perundang-undangan;

c. Pembagian tugas, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

perundang-undangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

10. Kepala Bagian Program dan Keuangan

Tugas Pokok :
47

Merencanakan, mengelola mengoordinasikan, mengendalikan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bagian program dan

keuangan.

Fungsi :

a. Perencanaan anggaran dan urusan program dan keuangan;

b. Penyelenggaraan urusan program dan keuangan;

c. Pengoordinasian urusan program dan keuangan;

d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan program dan keuangan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

11. Kepala Sub. Bagian Program dan Pelaporan

Tugas Pokok

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, dan mengontrol

kegiatan program dan pelaporan.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan program dan pelaporan;

b. Pelaksanaan kegiatan program dan pelaporan;

c. Pembagian tugas kegiatan program dan pelaporan;

d. Pelaporan dan evaluasi lingkup Sekretariat DPRD;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

12. Kepala Sub. Bagian Keuangan

Tugas Pokok :
48

Merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengontrol,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan keuangan.

Fungsi :

a. Perencanaan kegiatan keuangan;

b. Pelaksanaan kegiatan keuangan;

c. Pembagian tugas, mengontrol, evaluasi dan pelaporan kegiatan

keuangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Dalam rangka pemberdayaan aparatur yang lebih berhasil guna dimasa

yang akan datang, di lingkungan Sekretariat DPRD Kota Cimahi dituntut

melaksanakan kinerja aparatur yang lebih baik.

Sosok aparatur yang diharapkan adalah aparatur yang bersih, berwibawa

dan memiliki kinerja yang mantap sesuai dengan tuntutan profesionalisme

tugasnya.

Pembinaan Sekretariat DPRD Kota Cimahi dimaksudkan agar semua

unsur penunjang pembangunan pemerintahan Kota Cimahi (baik sumber daya

manusia, sarana dan prasarana, pembiayaan, maupun mekanisme kerjanya) perlu

diarahkan pada suatu tujuan yang sama.

Dalam rangka pencapaian sasaran pelayanan prima ditempuh pembinaan

dan mengikuti pelatihan Maksud dari pembinaan dan latihan tersebut adalah

agar seluruh aparatur dapat :


49

a. Memahami terhadap tugas pokok dan fungsinya masing-masing;

b. Mempunyai kemauan dan kemampuan melaksanakan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya;

c. Memiliki kinerja yang cukup tinggi dan

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan

fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah secara fungsional sesuai

dengan kebutuhan dan bidang tugas masing –masing. Dalam melaksanakan

tugasnya Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Sekretaris

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Kelompok jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang

tugasnya.

2.1.5 Aspek-Aspek Program dan Kegiatan Kantor DPRD Cimahi

Program

Program Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kota Cimahi Tahun 2017-

2022 yang berdasarkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006, sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara


50

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

7. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

8. Program Administrasi, Dukungan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

DPRD

Kegiatan

Adapun kegiatan yang merupakan rangkaian pelaksanaan untuk dapat

mengimplementasikan program tersebut meliputi kegiatan- kegiatan sebagai

berikut :

1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3. Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

4. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

5. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

6. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

8. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

9. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

10. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-

undangan
51

11. Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor

12. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

13. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

14. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor dan Rumah Dinas

15. Penyediaan Jasa Komunikasi, Listrik dan Air

16. Penyediaan Media Massa, Barang Cetakan dan Penggandaan

17. Pengadaan dan Pemeliharaan Kendaraan Dinas

18. Pengadaan dan Pemeliharaan Meubelair Kantor

19. Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Kantor

20. Penyediaan Gudang Kantor

21. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

22. Penyediaan Jasa komunikasi, Listrik dan Air

23. Pengadaan Seragam Pegawai

24. Koordinasi dan Konsultasi Kedinasan

25. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

26. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

27. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

28. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

29. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

30. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

31. Kegiatan Pembinaan Pegawai

32. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Pegawai


52

33. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD

34. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Keuangan dan Ikhtisar

Realisasi Keuangan

35. Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan, LKIP dan

LPPD Perangkat Daerah

36. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur Daerah

37. Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Perangkat Daerah

38. Penyusunan Laporan Keuangan

39. Penyusunan Laporan Inventaris Barang

40. Kegiatan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah

41. Kegiatan Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah

Daerah dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama

42. Kegiatan Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan

43. Kegiatan Rapat-Rapat Paripurna

44. Kegiatan Reses

45. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD

46. Kegiatan Kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke Luar

Daerah

47. Kegiatan Penyebarluasan Informasi Pelaksanaan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

48. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja DPRD dan Sekretariat DPRD

49. Kegiatan Penunjang Kegiatan Fraksi-Fraksi.


53

2.1.6 Kebijakan Penggajian Tenaga Harian Lepas Kantor DPRD Kota

Cimahi

Gaji pegawai dan tunjangan yang melekat pada gaji adalah pengahasilan

yang diterima oleh Tenaga Harian Lepas dengan surat keputusan sesuai ketentuan

yang berlaku. Pembayaran gaji Tenaga Harian Lepas tersebut diberikan kepada

pegawai setiap akhir bulan sebelum yang bersangkutan melaksanakan tugasnya.

Rincian pembayaran gaji dimuat dalam sebuah daftar yang disebut dengan Daftar

Gaji Induk/bulanan.

Dengan berbagai pertimbangan, ternyata tidak semua instansi

pemerintahan harus mempekerjakan pegawai secara full time. Dengan kata lain,

Tenaga Harian Lepas atau yang disebut freelancer tidak terikat kontrak jabatan

dengan perusahaan mana pun. Meskipun begitu, mempekerjakan tenaga harian

lepas tidak bisa sembarangan. Status Tenaga Harian Lepas telah diatur secara

resmi oleh hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Sekretariat DPRD kota Cimahi

sebagaimana lembaga perwakilan rakyat daerah Kota Cimahi mempunyai

kebijakan-kebijakan dalam penggajian yang telah ditetapkan oleh pemerintah

adalah sebagai berikut :

1. Skala upah Tenaga Harian Lepas sebagaimana tertera dalam Peraturan

Menteri Tenaga Kerja Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum

untuk Tenaga Harian Lepas digunakan sebagai dasar dalam pemberian gaji

Tenaga Harian Lepas.

Adapun tarif upah untuk Tenaga Harian Lepas berdasarkan Standar Biaya

Belanja Sekretariat Daerah Kota Cimahi Tahun 2019 sebagai berikut :


54

Tarif ini dialokasikan untuk Non ASN yang bertugas ditunjuk untuk

mendukung kelancaran program/kegiatan didasarkan atas

 Analisa Jabatan, Evaluasi Jabatan dan Beban Kerja,

 Pendidikan, Kecakapan, Keahlian dan Keterampilan yang

diperlukan,

 Jenis Jasa Tenaga Pendukung Kegiatan Non ASN adalah Pekerjaan

Non Administrasi,

 Tarif Jasa Tenaga Harian Lepas sudah termasuk Asuransi

Kesehatan dan Ketenagakerjaan,

 Ketersediaan Anggaran.

Tabel 2.1 Upah Perhari Jasa Tenaga Harian Lepas


URAIAN SATUAN TARIF/HARI

(RP)
Tingkat Pendidikan – S2/Profesi Dokter OH 250.000

Spesialis
Tingkat Pendidikan – S2/Profesi Dokter Umum OH 210.000
Tingkat Pendidikan – S2/Profesi Dokter Hewan OH 180.000
Tingkat Pendidikan – S2/Profesi Lainnya OH 165.000
Tingkat Pendidikan – S2 OH 150.000
Tingkat Pendidikan – S1 OH 145.000
Tingkat Pendidikan – D3 OH 140.000
Tingkat Pendidikan – D1/SLTA (Sederajat) OH 135.000
Tingkat Pendidikan – SLTP (Sederajat) OH 130.000
Tingkat Pendidikan – SD (Sederajat) OH 125.000

2. Tunjangan yang menyertai gaji pokok Tenaga Harian Lepas yaitu

Tunjangan Hari Raya yang diberikan kepada Tenaga Harian Lepas

sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6

Tahun 2016. Dengan ketentuan diberikan sekali dalam setahun oleh


55

perusahaan atau instansi dan pembayarannya sesuai dengan Hari Raya

Keagamaan masing-masing serta dibayarkan selambat-lambatnya 7 hari

sebelum Hari Raya Keagamaan.

3. Potongan atas penghasilan Tenaga Harian Lepas 1% dari gaji untuk BPJS.

4. Gaji diberikan 1 (satu) bulan sekali dalam akhir bulan

5. Jasa Peserta Kegiatan Non PNS

1) Uang Peserta Kegiatan adalah sejumlah uang yang dialokasikan

kepada Peserta Kegiatan Non ASN untuk

menghadiri/berpartisipasi/dilibatkan dalam penyelenggaraan suatu

program/kegiatan/acara yang berlangsung/berlokasi di wilayah Kota

Cimahi;

2) Uang Peserta Kegiatan Pembinaan Non ASN adalah sejumlah uang

yang dialokasikan kepada Peserta Kegiatan Pembinaan Non ASN

yang mengahadiri/mengikuti/berpartisipasi/dilibatkan dalam

penyelenggaraan pembinaan Non ASN untuk peningkatan wawasan,

kemampuan, dan keahlian dalam bidangnya, dengan kriteria sebagai

berikut :

 Uang peserta kegiatan pembinaan ini tidak dapat diberikan

kepada Tim/Panitia Penyelenggara atau Tenaga Pendukung

Kegiatan Berstatus Non ASN;

 Uang peserta kegiatan pembinaan tidak dapat diberikan

bersamaan dengan Biaya Perjalanan Dinas dan pelaksanaan

kegiatannya tidak berupa Outbound.


56

3) Uang Peserta Kegiatan tidak dapat diberikan kepada Tim/Panitia

Penyelenggara atau Tenaga Pendukung Kegiatan Berstatus Non ASN;

4) Pemberian Uang Peserta Kegiatan dan Uang Peserta Kegiatan

Pembinaan harus selektif, efektif dan efisien.

Tabel 2.2 Jasa Peserta Kegiatan Non PNS


URAIAN SATUAN TARIF (RP)
Uang Saku Peserta Kegiatan Non Orang/Hari 200.000

ASN dari Luar Kota Cimahi


Uang Saku Peserta Kegiatan Non Orang/Hari 150.000

ASN dari Dalam Kota Cimahi


Uang Saku Peserta Pembinaan Non Orang/Hari 500.000

ASN
Uang Saku Peserta Kegiatan Reses Orang/Hari 60.000

DPRD Kota Cimahi


Wartawan Untuk Pendampingan Orang/Hari 150.000

Simulasi perhitungan gaji :

Tuan Ilham berpendidikan D3 di bulan Juni ia bekerja 21 hari dalam satu

bulan. Berikut adalah uraian perhitungan gaji Tuan Ilham :

Tabel 2.3 Simulasi Perhitungan Gaji


Gaji perhari sesuai pendidikan Rp. 140.000
Masa Bekerja 21 hari
Total Gaji Pokok dalam satu bulan Rp. 2.940.000
Potongan BPJS dari Gaji Pokok setiap 1%

bulannya
Perhitungan Gaji Pokok dengan Potongan ( Rp. 2.940.000 * 1% = Rp.

BPJS 29.400 )
Perhitungan Gaji pokok dikurangi potongan ( Rp. 2.940.000 – Rp. 29.400

= Rp. 2.910.600 )
Total Gaji yang diterima bulan Juni Rp. 2.910.600
57

Simulasi perhitungan gaji dengan tambahan uang kegiatan:

Puan Nurul berpendidikan S1 di bulan Juni ia bekerja 20 hari dalam satu

bulan. Berikut adalah uraian perhitungan gaji Puan Nurul :

Tabel 2.3 Simulasi Perhitungan Gaji


Gaji perhari sesuai pendidikan Rp. 145.000
Masa Bekerja 20 hari
Total Gaji Pokok dalam satu bulan Rp. 2.900.00
Potongan BPJS dari Gaji Pokok setiap 1%

bulannya
Perhitungan Gaji Pokok dengan Potongan ( Rp. 2.900.000 * 1% = Rp.

BPJS 29.000 )
Perhitungan Gaji pokok dikurangi potongan ( Rp. 2.900.000 – Rp. 29.000

= Rp. 2.871.000 )
Uang Saku Peserta Kegiatan Non ASN dari Rp. 150.000

Dalam Kota Cimahi


Total Gaji yang diterima bulan Juni Rp. 3.021.000

2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada

Kantor DPRD Kota Cimahi

2.2.1 Brainware yang mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Aktivitas penggajian di Kantor DPRD Kota Cimahi orang-orang yang

terdapat dalam Kantor DPRD yaitu :

1. Pemilik Sistem Informasi

Pemilik Sistem Informasi adalah Kantor Sekretariat DPRD. Sedangkan

yang bertanggung jawab atas waktu dan biaya yang digunakan untuk
58

pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi dan sebagai pihak

penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi yang

sesuai dengan kebutuhan adalah Kantor Sekretariat DPRD itu sendiri.

2. Pemakai Sistem Informasi

Pemakai Sistem Informasi adalah orang-orang yang menggunakan sistem

informasi yang telah dikembangkan untuk membantu menyelesaikan

tugas-tugasnya, yaitu sebagai berikut :

a. Bagian Keuangan

Tugas dari bagian keuangan adalah Merencanakan kegiatan,

melaksanakan, membagi tugas, mengontrol, mengevaluasi dan

melaporkan kegiatan keuangan DPRD Kota Cimahi termasuk

kegiatan perhitungan gaji dan upah Tenaga Harian Lepas serta

membuat Rekap Kehadiran Tenaga Harian Lepas setiap bulannya.

b. Bagian TU dan Kegawaian

Tugas dari bagian TU dan Kepegawaian adalah Pembagian tugas

kegiatan kepegawaian, mengontrol, evaluasi dan pelaporan

kegiatan tata usaha dan kepegawaian pada Kantor DPRD Kota

Cimahi termasuk mengatur absensi kehadiran para pegawainya.

c. Bagian Pembuat Daftar Gaji

Tugas dari Bagian Pembuat Daftar Gaji ini adalah sebagai berikut :

 Menginput Rekap Absen

 Membuat daftar gaji karyawan

 Membuat rekap gaji pegawai


59

2.2.2 Hardware yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Hardware yang digunakan merupakan peralatan fsik yang dapat

digunakan oleh pemakai di Kantor DPRD Kota Cimahi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk

dokumen dan informasi. Adapun hardware yang dimiliki oleh Kantor DPRD Kota

Cimahi yaitu sebagai berikut :

1. Peralatan Input, merupakan alat yang digunakan untuk menginput data

dalam computer yang terdiri dari :

a. Keyboard merk Logitech sebanyak 1 (satu) unit dalam kondisi

baik.

Gambar 2.1
Keyboard

b. Mouse Logitech sebanyak 1 (satu) unit seluruhnya dalam kondisi

baik.
60

Gambar 2.2
Mouse

c. Mesin absensi fingerprint sebanyak 1 (satu) unit dalam kondisi

baik.

Gambar 2.3
Fingerprint

2. Alat Pengolahan atau Pemrosesan (Central Processing Unit) merupakan

bagian pengolahan utama dengan menggunakan merk Lenovo Thinkcentre

E93 Tower yang di dalamnya terdapat komponen dan spesifikasinya

seperti :

a. RAM : 4 GB
61

b. VGA : NVIDIA GT620 1GB

c. Processor : Intel Core i7-4790

d. Hardisk : 16 GB free disk space.

Seluruhnya dalam kondisi baik.

Gambar 2.4
CPU

3. Alat untuk Menyimpan Data (Memory)

Memori yang digunakan terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pertama

memori utama dalam hal ini adalah RAM dengan ukuran 4 GB. Dan kedua

memori sekunder hardisk sebesar 16 GB free disk space dalam kondisi

baik.

4. Peralatan Output, adalah peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan

segala bentuk informasi yang dihasilkan yaitu :

a. Layar Monitor Lenovo sebanyak 1 (satu) unit dalam kondisi baik.


62

Gambar 2.5
Layar Monitor

b. Printer merk Epson L310 sebanyak 1 (satu) unit, seluruhnya dalam

kondisi baik.

Gambar 2.6
Printer

2.2.3 Software yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Software yang digunakan dalam menjalankan sistem informasi akuntansi

penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi adalah sebagai

berikut :
63

1. Operating System (Sistem Operasi)

Sistem aplikasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi pada Kantor

DPRD ini adalah Windows 10. Windows 10 merupakan sistem operasi

yang dirilis oleh Microsoft.

Gambar 2.7
Tampilan Windows 10

2. Perangkat Lunak Aplikasi

Perangkat Lunak yang digunakan oleh kantor DPRD yaitu :

a. Microsoft Excel 2013 yang digunakan untuk menginput rekap

daftar absensi, menghitung gaji, dan merekap gaji.


64

Gambar 2.8
Tampilan Microsoft Excel 2013

Program Aplikasi pengolahan angka Microsoft Excel ini sudah umum

digunakan untuk kalangan pemakai apalagi bagi perusahaan ataupun instansi yang

membutuhkan sistem pengolahan angka ini untuk dapat memberikan kemudahan

dalam menginput data yang akan diolah.

b. Attendance Management System

Gambar 2.9
Tampilan Attandance Management System
Attendance Management System merupakan aplikasi manajemen absensi

yang dihubungkan dengan mesin fingerprint untuk menginput daftar hadir

karyawan serta mengolah data absensi.

Kehadiran bagi karyawan Tenaga Harian Lepas merupakan hal utama untuk

memenuhi kebijakan dan prosedur bekerja karena kehadiran sebagian dari

diterimanya gaji bagi Tenaga Harian Lepas.


65

c. Malwarebytes (AntiVirus) merupakan program aplikasi antivirus

untuk menjaga keamanan data dari virus.

Gambar 3.0
Tampilan Malwarebytes

2.2.4 Prosedur yang dilaksanakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Demi kelancaran jalannya aktivitas operasional yang terdapat dalam

Kantor DPRD Kota Cimahi telah menetapkan prosedur-prosedur khusus untuk

setiap aktivitas operasional yang dilakukan. Dan prosedur dalam Sistem

Penggajian Tenaga Harian Lepas yang diterapkan di Kantor DPRD Kota Cimahi

dirancang secara terpisah dari aktivitas lain, yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur Pencatat Waktu Hadir

Komponen yang mempengaruhi perhitungan gaji Tenaga Harian Lepas

(THL) salah satunya yaitu pencatatan waktu jam hadir. Dalam catatan waktu hadir

Tenaga Harian Lepas, Kantor DPRD Kota Cimahi menggunakan mesin finger

print. Setiap hari mesin finger print akan menerima kehadiran setiap karyawan

karena gaji Tenaga Harian Lepas tergantung kehadiran Tenaga Harian Lepas.
66

Dalam prosedur pencacatan waktu hadir Tenaga Harian Lepas ditangani langsung

oleh Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Dalam prosedur ini pembuatan daftar gaji ditangani oleh setiap bidangnya

masing-masing yang nantinya akan dimasukkan dan di input kepada bagian

keuangan untuk di rekap dengan menggunakan software Microsoft Excel yang

nantinya sebelum membuat daftar gaji akan disesuaikan terlebih dahulu dengan

daftar kehadiran Tenaga Harian Lepas (THL) apakah kehadiran sudah sesuai

dengan data yang sudah ada atau belum.

Jika tidak masuk kerja karena alasan izin, maka gai perhari tersebut tidak

dihitung. Jika tidak masuk kerja karena alasan sakit, maka gaji akan digantikan

dengan asuransi (BPJS). Dengan perhitungan hari full masuk yaitu 21 (dua puluh

satu) hari dalam sebulan, dimana hari kerja yaitu Senin sampai dengan Jumat,

sedangkan Sabtu dan Minggu libur artinya tidak digaji.

3. Prosedur Pembayaran Gaji

Pencairan dan pembayaran upah Tenaga Harian Lepas (THL) setiap

bulannya melibatkan beberapa pihak di Kantor DPRD Kota Cimahi, antara lain :

1. Penggunaan Anggaran (Kepala Bagian Program dan Keuangan)

2. Bendahara Pengeluaran

3. Pembantu Bendahara

Dana yang diajukan oleh DPRD Kota Cimahi diasumsikan bahwa semua

Tenaga Harian Lepas (THL) bekerja selama 21 hari dengan ketentuan masing-
67

masing upah yang diterima Tenaga Harian Lepas dimana pemberian upahnya

sesuai dengan tingginya pendidikan.

Apabila jika ada kelebihan dana disebabkan oleh pemotongan upah Tenaga

Harian Lepas (THL) yang tidak masuk kerja karena izin/sakit, maka dana tersebut

akan dimasukkan kembali ke kas daerah.

2.2.5 Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Output yang dihasilkan dari database (basis data) yaitu berupa laporan

ataupun dokumen. Dokumen dapat digunakan sebagai input ataupun output dari

suatu sistem. Dokumen merupakan suatu formulir yang berfungsi sebagai alat

bukti setiap transaksi. Penggunaan dokumen ini dapat mempermudah suatu

pekerjaan dalam sebuah organisasi jika digunakan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan.

Adapun database yang digunakan untuk menginput dalam sistem Tenaga

Harian Lepas (THL) pada Kantor DPRD Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

1. File Waktu Hadir

2. File Transaksi Pegawai

3. File Daftar Gaji

Sedangkan dokumen output yang dihasilkan dari sistem penggajian

Tenaga Harian Lepas (THL) adalah sebagai berikut :

1. Rekapitulasi Gaji

2. Daftar Gaji Pegawai


68

4. Daftar Kehadiran

5. Surat Permintaan Membayar Langsung atas Gaji

6. Surat Perintah Pencairan Dana

Database yang digunakan dalam Sistem Informasi Penggajian oleh Bagian

Keuangan di Kantor DPRD Cimahi selalu terintegrasi dan hanya dapat diakses

oleh pihak yang berwenang saja.

2.2.6 Tekhnologi Jaringan yang Digunakan dalam Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas Pada Kantor DPRD

Kota Cimahi

Jenis jaringan yang digunakan oleh Kantor DPRD Kota Cimahi adalah

dengan menggunakan Local Area Network (LAN) dengan media kabel UTP

(Unshielded Twisted Pair). Sedangkan untuk topologi jaringan yang digunakan

oleh Kantor DPRD Kota Cimahi adalah Ring Network karena jaringan ini adalah

topologi yang paling fleksibel, tidak terpusat pada induk komputer, sehingga

apabila salah satu komputer tidak berfungsi tidak akan mengganggu komputer

lain.

2.2.7 Pengendalian Sistem Informasi Penggajian Tenaga Harian Lepas

Pada Kantor DPRD Kota Cimahi

Tidak hanya di Perusahaan saja, di dalam instansi pemerintahan seperti

Kantor DPRD Kota Cimahi perlu adanya perhatian khusus untuk mengendalikan
69

suatu sistem yang dijalankan agar dalam pelaksanaan kerjanya berjalan dengan

baik.

Di dalam pengendalian terdapat dua pengendalian yang dijalankan oleh

suatu pekerjaan yaitu Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi yang

dimana perbedaan utama antara Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi

adalah bahwa sifat dari Pengendalian Umum adalah prosedural, sedangkan

Pengendalian Aplikasi bersifat lebih berorientasi terhadap data yang ada.

Adapun pengendalian umum sistem informasi penggajian yang dilakukan

oleh Kantor DPRD Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

1. Adanya pemisahan fungsi dari setiap bagian sehingga bagian-bagian yang

terlibat dalam sistem penggajian dapat bertanggungjawab atas tugasnya

masing-masing. Misalnya memisahkan antara bagian kepegawaian dengan

bagian pembuat daftar gaji dan memisahkan bagian keuangan dengan bagian

pembuat daftar gaji.

2. Terminal komputer hanya dapat digunakan oleh pihak yang berwenang atau

pihak yang terlibat dalam proses penggajian. Pihak-pihak yang terlibat dalam

proses penggajian meliputi bagian kepegawaian, bagian keuangan dan bagian

pembuat daftar gaji.

Sedangkan Pengendalian Aplikasi yang terdapat pada Kantor DPRD

Kota Cimahi adalah :

1. Pengendalian Input

Sistem hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang saja yang dilengkapi

dengan password untuk mengakses komputer tersebut.


70

Dalam input pengendalian yang dilakukan adalah memastikan data yang di

input telah valid.

Dikatakan telah valid apabila pencatatan angka jumlahnya telah sesuai dengan

perhitungan.

2. Pengendalian Proses

Pengendalian Proses dilengkapi dengan Warnings System yang nenberikan

peringatan ketika terjadi kesalahan dalam proses penginputan data ke dalam

sistem.

Sistem juga dilengkapi dengan menu help, sehingga memudahkan dalam

penggunaan sistem jika terjadi kesulitan.

3. Pengendalian Output

Yang berhak dalam menampilkan output dari sistem penggajian hanya bagian

yang berwenang saja seperti Bagian Keuangan, Bagian TU dan Kepegawaian

serta Pembuat Daftar Gaji.

Sebelum laporan dicetak, laporan akan ditampilkan dalam sebuah layar

sehingga kesalahan yang terjadi dapat langsung terlihat dan meminimalisir

kesalahan dalam pembuatan laporan.


BAB III SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian laporan hasil Kuliah Kerja Nyata mengenai Sistem

Informasi Akuntansi Penggajian Tenaga Harian Lepas pada Kantor DPRD Kota

Cimahi, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut :

1. Brainware yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi penggajian telah

memadai, karena setiap bagian saling membantu satu sama lain dalam

menangani sistem kerja gaji/upah bagi Tenaga Harian Lepas dan dalam

mengoperasikannya pun berjalan dengan sesuai prosedur dan kebijakan Kantor

DPRD Kota Cimahi.

2. Hardware yang dimiliki oleh Kantor DPRD Kota Cimahi yang digunakan

dalam sistem informasi akuntansi penggajian baik kuantitas maupun

kualitasnya telah memadai dan semua hardware dalam kondisi baik. Dengan

adanya hardware memudahkan perencanaan sistem dalam penginput-an

sampai dengan outputnya, maka akan memberikan kesesuaian bagi

penggunanya dalam melakukan pengolahan data penggajian.

3. Software yang digunakan oleh pihak Kantor DPRD Kota Cimahi dalam

menjalankan sistem informasi akuntansi penggajian telah memadai. Yang

menjadi hal utama pengaplikasian bagi Tenaga Harian Lepas yaitu Attandance

Management System yang terhubung dengan mesin finger print karena absensi

kehadiran bagi Tenaga Harian Lepas hal yang penting untuk mengatur sistem

penggajian.

71
72

4. Prosedur penggajian yang terdapat pada Kantor DPRD Kota Cimahi telah

menyesuaikan dengan ketentuan yang sudah dibuat pihak Kantor DPRD dan

telah sesuai dengan fungsi dan uraian tugasnya.

5. Database sistem informasi akuntansi penggajian telah memadai. Database di

Kantor DPRD untuk Tenaga Harian Lepas ini terbilang cukup mudah dan

efektif untuk menginput dan mengoutputnya karena Database yang dibuat

hanya sedikit.

6. Jaringan Teknologi Telekomunikasi yang digunakan dalam sistem informasi

akuntansi penggajian pada Kantor DPRD Kota Cimahi telah memadai, karena

telah didukung dengan teknologi jaringan topologi Ring Network yang telah

sesuai dengan kebutuhan Kantor DPRD Kota Cimahi.

7. Pengendalian yang dilakukan dalam sistem informasi akuntansi penggajian

pada Kantor DPRD Kota Cimahi telah memadai, karena fungsi-fungsi yang

terkait di dalam sistem informasi akuntansi penggajian ini telah bekerja pada

tanggung jawabnya masing-masing dan untuk pengendalian aplikasi telah

memadai karena pada setiap komputer dilengkapi dengan password sehingga

yang dapat menggunakannya hanya pihak yang berkepentingan saja.

3.2 Saran

Berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di Kantor

DPRD Kota Cimahi, penulis menyarankan beberapa hal yang ingin disampaikan

yaitu :
73

1 Dalam menjalankan penggunaan sistem informasi yang diterapkan dalam

proses penggajian lebih ditingkatkan lagi dalam pemrosesan input dan

outputnya.

2 Sebaiknya dalam penggajian Tenaga Harian Lepas di Kantor DPRD diadakan

pemberian bonus bagi Tenaga Harian Lepas yang rajin dan disiplin dalam

pekerjaannya agar memotivasi untuk semangat bekerja.

3 Kantor DPRD Kota Cimahi sebaiknya dapat menempatkan mahasiswa KKN di

bagian yang bisa melampirkan data atau dokumen yang lengkap terkait untuk

memenuhi laporan Tugas Akhir.


DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Program

Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kota Cimahi

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 100 Tahun 2004 tentang Pekerja

Harian.

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan

Hari Raya.

Malayu S.P Hasibuan., 2007, Manajamen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Bandung: PT Bumi Aksa.

Marshall, Romney and P. John Steinbart, 2015, Accounting Information Systems,

Thirteenth Edition, Courier Kendallville: Pearson.

Mulyadi., 2008, Sistem Akuntansi, Cetakan Pertama, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi., 2016, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi., 2017, Sistem Akuntansi, Edisi Empat, Jakarta: Salemba Empat.

Azhar Susanto., 2013, Sistem Informasi Akuntansi – Struktur Pengendalian

Resiko Pengembangan, Edisi Perdana, Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto., 2017, Sistem Informasi Akuntansi – Konsep Dasar Sistem

Informasi Akuntansi, Edisi Perdana, Cetakan Pertama, Bandung: Lingga

Jaya.

Krismiaji., 2015, Sistem Informasi Akuntansi, Unit Penerbit, Yogyakarta.

Sadili Samsudin., 2010, Manajamen Sumber Daya Manusia, Bandung: CV

Pustaka Setia.

74
75

Suwardjono., 2015, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi

Ketiga, Yogyakarta: BPFE.

TMbooks., 2015, Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan,

Edisi kesatu, Yogyakarta: ANDI.


76

Lampiran 1 : Struktur Organisasi


77

Lampiran 2 :

Daftar Hadir

Anda mungkin juga menyukai