Anda di halaman 1dari 101

PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA


PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2016-2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
IKA MEGI LESTARI
RRC1C016032

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ika Megi Lestari
Nomor Mahasiswa : RRC1C016032
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas dan Dewan Komisaris
Independen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2016-2018

Dengan ini menyatakan:


1. Skripsi ini adalah karya asli penulis, selama proses penulisan penulis tidak
melakukan kegiatan plagiat atas karya ilmiah orang lain, semua petikan yang
saya ajukan dalam skripsi ini sesungguhnya ada dan disiapkan dengan kaedah
ilmiah penulisan.
2. Apabila dikemudian hari didapati ketidaksesuaian sebagaimana yang tercantum
dalam poin (1), maka saya siap menerima sanksi berupa pencabutan gelar
kesarjanaan yang saya telah peroleh.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, JUNI 2020


Yang membuat pernyataan

Ika Megi Lestari


NIM. RRC1C016032

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Dengan ini Pembimbing Skripsi dan Ketua Jurusan Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi menyatakan bahwa skripsi
yang disusun oleh :
Nama : Ika Megi Lestari
NIM : RCC1C016032
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas dan Dewan Komisaris
Independen Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2016-2018

Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan


kelaziman yang berlaku dalam Ujian Komprehensif dan Ujian Skripsi pada
tanggal yang tertera di bawah ini :
Jambi, Juni 2020
Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Achmad Hizazi S.E., M.Com.,Ak.,CA Ratih Kusumastuti,SE.,MM.,


M.Si.,Ak.,CA
NIP. 197405271998021001 NIP. 197904222088122001

Mengetahui
Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Yudi. S.E., M.S.A.


NIP. 19771006 200212 1 006

iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


dan Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 09 Juli 2020

Jam : 09.30 sd 10.30 WIB

Tempat : Ruang Sidang Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Jambi.

Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji : Dr. H. Afrizal, SE.,M.Si.,AK.,CA ................

Penguji Utama : Wirmie Eka Putra, SE., M.Si ................

Sekretaris : Nela Safelia, SE.,M.Si ................

Anggota : 1. Dr. Achmad Hizazi, SE.,M.Com.,AK.,CA ................

2. Dr.Ratih Kusumastuti, SE.,MM.,M.Si.,AK.,CA .................

Disahkan Oleh :

Ketua Jurusan Akuntansi Dekan Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Jambi

Dr. Yudi, SE.,MSA Dr. H. Junaidi , SE.,M.Si


NIP. 197710062002121006 NIP. 196706021992031003

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb.

Puji Syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Profitabilitas dan Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Perbankan Periode 2016-2018”. Penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada UNJA (Universitas

Jambi).

Skripsi ini dapat diujudkan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, baik moral maupun material. Karena itu penulis pada kesempatan ini

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi.

2. Bapak Dr. H. Junaidi, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Jambi.

3. Bapak Dr. Syaparuddin, SE., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

4. Bapak Dr. Yudi, SE., M.S.A., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

5. Ibu Dra. Susfa Yetti, M.Si, Ak.,CA., selaku Pembimbing Akademik yang

turut serta membantu dalam memberikan support dalam penyelesaian

skripsi ini.

v
6. Bapak Dr. Achmad Hizazi, SE., M..com., Ak., CA., selaku Dosen

Pembimbing Skripsi Pertama yang telah banyak memberikan bantuan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Ratih Kusumastuti, SE., MM., M.si., Ak., CA., selaku Dosen

Pembimbing Pendamping Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan

dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Dr. H. Afrizal, SE.,M.Si.,AK.,CA selaku ketua penguji yang telah

banyak memberikan bantuan dan bimbingan serta kritik dan saran dalam

penulisan skripsi ini untuk menjadi lebih baik.

9. Ibu Rahayu, Wirmie Eka Putra, SE., M.Si selaku penguji utama yang telah

banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini

serta kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini untuk menjadi lebih baik.

10. Seluruh dosen Universitas Jambi yang telah memberikan banyak ilmu,

pembelajaran, bimbingan dan dukungan kepada saya.

11. Ayah dan Ibunda tercinta serta kak ican dan teteh yang tiada hentinya

memberikan doa dan semangat dalam mengiringi perjuangan penulis dalam

menuntut ilmu pengetahuan.

12. Ponakan aunty tersayang Annasya dan Al-Fatih yang menjadi penyemangat

dalam pengerjaan skripsi ini.

13. Sahabat saya Keke dan Fila yang telah menemani dan mensupport saya

dalam keadaan apapun sejak SMA.

14. Sahabat-sahabat saya Rani, Suci, dan Ronika yang selalu ada untuk saya dan

selalu mensupport saya dalam keadaan apapun.

vi
15. Sahabat-sahabat saya yang telah berjuang bersama-sama sejak masuk kuliah

yaitu Memei, Dewi, Rts, Arta, Laras, dan Atul serta seluruh teman-teman

Akuntansi F Universitas Jambi.

16. Tencent atas game PUBG nya yang telah menghibur saya ketika saya

sedang jenuh dan lelah dalam pengerjaan skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, dan penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan

skripsi ini.

Akhirul kalam, penulis bermohon kepada Allah SWT, semoga bantuan dan

dharma bakti yang telah diberikan merupakan amal saleh dan diberikan imbalan

yang berlipat ganda serta skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun

semua pihak yang membutuhkan, Amin.

Jambi, Juni 2020

Penulis

vii
ABSTRAK
Maksimalisasi nilai perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran pemegang
saham serta meningkatkan kinerja merupakan tujuan utama perusahaan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan dewan komisaris
independen terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupuan secara
parsial. Perusahaan pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2016 sampai 2018. Sampel pada
penelitian ini dipilih dengan metode sampel jenuh sehingga diperoleh sebanyak 36
perusahaan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Adapun hasil penelitian
yang diperoleh yaitu secara simultan profitabilitas dan dewan komisaris
independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara parsial profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun dewan komisaris independen tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: dewan komisaris independen, nilai perusahaan, profitabilitas.

viii
ABSTRACT
Maximizing firm value to increase the prosperity of shareholders and improving
performance is the company's main goal. This study aims to determine the effect
of profitability and independent commissioners on firm value both simultaneously
and partially. The company in this study is a banking company listed on the
Indonesia Stock Exchange for the period of 2016 to 2018. The sample in this
study was selected by the saturated sample method so that as many as 36
companies were obtained as research objects. The analytical method used is
multiple linear regression analysis method. The research results obtained
profitability and independent commissioners affect the firm value simultaneously.
Partially profitability affects the firm value, but the independent board of
commissioners does not affect the firm value.
Keywords : firm value, independent commissioners, profitabilitas.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


TANDA PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. ....1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 10
2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 10
2.1.1 Nilai perusahaan............................................................................ 10
2.1.2 Profitabilitas ................................................................................... 13
2.1.3 Dewan Komisaris Independen ....................................................... 17
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 18
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 23
2.3.1 Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan....................................... 24
2.3.2 Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan ........... 24
2.4 Model Penelitian .................................................................................... 26
2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
3.1 Jenis dan Sumber Data........................................................................... 28

x
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 28
3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 32
3.4 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 33
3.4.1 Variabel Dependen......................................................................... 33
3.4.2 Variabel Independen ...................................................................... 34
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 37
3.5.1 Statistik Deskriptif ......................................................................... 38
3.5.2Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 38
3.5.2.1 Uji Normalitas Data ............................................................. 38
3.5.2.2 Uji Multikolinieritas............................................................. 39
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas......................................................... 39
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ................................................................... 40
3.6 Pengujian Hipotesis ............................................................................... 41
3.6.1 Analisis Regresi Berganda ............................................................. 41
3.6.2 Uji Simultan (Uji F) ....................................................................... 41
3.6.3 Uji Parsial (Uji T) ........................................................................ 42
3.6.4 Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................44
4.1 Deskripsi Populasi Penelitian.................................................................44
4.2 Hasil dan Analisis Data..........................................................................45
4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif........................................................45
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................46
4.2.2.1 Uji Normalitas.......................................................................46
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas..............................................................49
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas..........................................................50
4.2.2.4 Uji Autokorelasi....................................................................52
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda...................................................52
4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis...............................................................54
4.2.4.1 Uji Simultan (Uji F)..............................................................54
4.2.4.2 Uji Parsial (Uji-t)..................................................................55
4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2).............................................57

xi
4.3 Pembahasan............................................................................................58
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas dan Dewan Komisaris Independen
Terhadap Nilai Perusahaan.............................................................58
4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan........................59
4.3.3 Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai
Perusahaan......................................................................................61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................66
5.1 Simpulan.................................................................................................66
5.2 Keterbatasan Penelitian..........................................................................66
5.3 Saran.......................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................69
LAMPIRAN..........................................................................................................76

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 19


Tabel 3.1 Populasi Perusahaan ...................................................... ........................29
Tabel 3.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 31
Tabel 3.3 Tabel Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ................. ...36
Tabel 4.1 Sampel Penelitian...................................................................................44
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif.................................................................................45
Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov..............................47
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas...............................................................................49
Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas...........................................................................51
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi.....................................................................................52
Tabel 4.7 Uji Regesi Linier Berganda....................................................................53
Tabel 4.8 Uji Statistik F.........................................................................................54
Tabel 4.9 Uji Model Statistik (Uji t)......................................................................55
Tabel 4.10 Kesimpulan Hipotesis..........................................................................56
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (R2)..................................................................57

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ..............................................................................23


Gambar 2.2 Model Konseptual Penelitian.............................................................26
Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik P-P Plot..........................................................49
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Grafik Plot....................................................50

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Populasi Penelitian............................................................................................76
2. Purposive Sampling...........................................................................................78
3. Hasil Output SPSS.............................................................................................79
4. Tabulasi Data Penelitian....................................................................................82

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

The first goal of a company according to theory of the firm is wealth

maximization or firm value maximization (Salvatore, 2005). Pernyataan ini

menjelaskan bahwa berdasarkan teori perusahaan, tujuan utama perusahaan

adalah memaksimalkan kekayaan atau memaksimalkan nilai perusahaan

(Salvatore, 2005). Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai

perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang

saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan

(Ernawati, 2015). Nilai perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai harga

yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual

(Husnan, 2000:7) dalam Dewa (2014).

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu

sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya

nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para

pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka

kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai perusahaan sangat

penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh

tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham

1
2

semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Nilai perusahaan merupakan

gambaran dari kesejahteraan pemilik dan pemegang sahamnya. Semakin

tinggi nilai perusahaan maka menggambarkan semakin sejahtera pula

pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan di mata investor dan kreditur sangat

penting untuk diketahui. Nilai perusahaan akan memberikan sinyal positif

dimata investor untuk menanamkan modal pada sebuah perusahaan,

sedangkan bagi pihak kreditur nilai perusahaan mencerminkan kemampuan

perusahaan untuk membayar utangnya sehingga pihak kreditur tidak merasa

khawatir dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. Selain itu

nilai perusahaan juga penting ketika perusahaan akan go public. Menjadi

perusahaan yang go public berarti saham perusahaan diperdagangkan di bursa,

dimana setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap

peningkatan kinerja operasional dan keuangan, akan mempunyai dampak

terhadap harga saham dibursa, yang akhirnya akan meningkatkan nilai

perusahaan secara keseluruhan.

Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan,

sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham

juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasi oleh

harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi

pendanaan (financing) dan manajemen aset (Susanti, 2010). Maksimalisasi

nilai perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran pemegang saham serta

meningkatkan kinerja merupakan tujuan dan kewajiban dari perusahaan

(Andini, 2014). (Salvatore, 2005) menyatakan bahwa tujuan pendirian


3

perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi perusahaan,

karena maksimalisasi nilai perusahaan berarti memaksimalkan kemakmuran

pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Sedangkan nilai

perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya (Wahyudi dan Pawestri,

2006). Harga saham ditunjukkan dengan nilai kapitalisasi pasar. Nilai

perusahaan juga dapat dilihat dari price book value (PBV) yang merupakan

perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham Lubis

(2017).

Fama dan French (1998) berpendapat bahwa optimalisasi nilai

perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi

manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan

mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai

perusahain. Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas

perusahaan ditambah nilai pasar hutang (Helfert, 1997:335) dalam Safrida

(2010).

Fenomena yang berkaitan dengan nilai perusahaan salah satunya yang

terjadi berdasarkan KONTAN.CO.ID – JAKARTA bahwa data Bursa Efek

Indonesia (BEI) menunjukkan sepanjang 2018 indeks IDX BUMN 20

menurun sebesar 10,98%. Angka itu lebih besar dibanding Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) yang turun 6,29% secara year to date (ytd).
4

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan pada KONTAN.CO.ID –

JAKARTA mengatakan, yang menjadi pemberat IHSG adalah Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi dan properti serta

perbankan. Ia mengatakan, jika dilihat dari penurunan harga saham

secara year to date, maka emiten-emiten BUMN dari sektor konstruksi dan

properti-lah yang melemah paling signifikan.

Berdasarkan catatan BEI, emiten BUMN sektor konstruksi dan properti

yang menunjukkan penurunan harga terbesar secara year to date adalah PT

Pembangunan Perumahan (PTPP) sebesar 42,99%, PT Wijaya Karya Beton

(WTON) sebesar 34,80%. Penurunan harga saham di sektor konstruksi dan

properti ini disebabkan oleh kondisi Indonesia yang menjelang Pemilihan

Umum Serentak.

“Kalo dari sektor konstruksi dan sebagainya itu lebih dilihat karena ini

jelang tahun politik. Biasanya, ada kecendurangan investor untuk wait and

see, terutama di sektor riil, seperti bangun pabrik. Itu kan berdampak ke sektor

konstruksi,” kata Valdy saat dihubungi. {Kontan.co.id, Kamis (15/11)}. Yang

menjadi pemberat IHSG sepanjang tahun ini adalah emiten-emiten sektor

perbankan. Sebut saja PT Bank BRI (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan

PT Bank BNI (BBNI). Sedikit penurunan harga dari emiten bermodal ratusan

triliunan itu akan memengaruhi pasar secara keseluruhan. Data BEI

menunjukkan harga saham BBRI, BMRI, dan BBNI secara year to date turun

sebesar 6,32%, 7,50%, dan 16,67%.


5

Fenomena lain terkait nilai perusahaan yaitu dari artikel

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (5/8) saham BMRI (Bank Mandiri Tbk)

ditutup memerah. Saat bursa menutup hari berdagangan lonceng penutupan

bursa berdentang, BMRI persis di harga penutupan Rp 7.425 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Jumat (2/8), harga saham BMRI turun

3,26% dari Rp 7.675 per saham. Saham BMRI dibuka di bawah harga

penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 7.600 per saham.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 7.650 dan harga terendah Rp 7.325, saham

BMRI ditutup merosot Rp 250 per saham dalam sehari.

Pada saat penutupan, harga bid Rp 7.400 per saham. Di lain sisi, harga

offer terendah di Rp 7.425 per saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat

total nilai transaksi saham BMRI mencapai Rp 486,70 miliar, sedangkan

volume saham yang ditransaksikan mencapai 64,93 juta saham. Dengan

earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 580, maka price to

earning ratio (PER) bank BUMN ini 12,8 kali. Adapun price to book value-

nya (PBV) 1,83 kali.

Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

adalah profitabilitas. Dalam rasio profitabilitas ini, indikator yang digunakan

adalah return on equity (ROE) dimana ROE menggambarkan sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh oleh pemegang

saham (Noor, 2015). Didalam menilai performance suatu perusahaan, rasio

penilaian yang kerap digunakan oleh investor yaitu Return On Equity (ROE)

yang merupakan perbandingan antara net profit after taxes dengan total equity.
6

Salah satu alasan mengapa investor kerap kali menjadikan Return On Equity

(ROE) sebagai rasio dalam penilaian dikarenakan laba yang dihasilkan dari

total modal akan lebih menarik bagi investor dibandingkan dengan keuntungan

besar yang dihasilkan perusahaan (Halim, 2005:12) dalam Safrida (2010).

Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik

sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham,

selanjutnya dengan permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai

perusahaan meningkat Susanti (2010).

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan

demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan

analisa profitabilitas (Sartono,2001:122) dalam Safrida (2010). Wijaya dan

Sedana (2015) menyatakan bahwa proftabilitas memiliki pengaruh yang positif

terhadap nilai perusahaan. Sejalan dengan Wijaya dan Sedana (2015),

penelitian Kesuma (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan penelitian

yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Firm value may also be explained from the firm profitability. Dewi and

Wirajaya’s (2013) research results show that profitability a firm earned may

influence the firm value. Namun, sebaliknya, penelitian Rahayu (2010)

menunjukkan hasil bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang


7

signifikan terhadap nilai perusahaan. Perbedaan hasil menunjukkan masih

adanya ketidakkonsistenan pada penelitian yang pernah dilakukan.

Faktor kedua yaitu dewan komisaris independen. Perlunya dewan

komisaris independen dalam perusahaan yaitu untuk membantu merencanakan

strategi jangka panjang perusahaan dan secara berkala melakukan review atas

implementasi strategi tersebut (Purwantini,2011) dalam Dewi (2014). Menurut

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55 /POJK.04/2015 komite audit paling

sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris

Independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik. Komite Audit

diketuai oleh Komisaris Independen.Komisaris Independen wajib memenuhi

persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 33/POJK.04/2015 tentang Direksi Dan Dewan

Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

Perbedaan hasil menunjukkan masih adanya ketidakkonsistenan pada

penelitian yang pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian mengenai

profitabilitas, dewan komisaris independen dan nilai perusahaan menarik untuk

diteliti kembali sehingga penelitian ini mencoba menguji kembali pengaruh

profitabilitas dan dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh

Tias Nurrahman, Diamonalisa Sofianty, Edi Sukarmanto (2018) yang berjudul

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2014-2016).


8

Adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu penulis meneliti

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan

sebelumnya melakukan penelitian di Industri Barang Konsumsi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan lainnya yaitu penelitian ini

menambahkan variabel dewan komisaris independen sebagai variabel

independen serta tahun penelitian yang mana penelitian sebelumnya meneliti

periode tahun 2014-2016 dan kali ini peneliti meneliti periode tahun 2013-

2018. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang dan penjelasan tentang

profitabilitas, dewan komisaris independen, dan nilai perusahaan, serta

beberapa kesenjangan penelitian yang dihasilkan beberapa peneliti terdahulu,

maka peneliti ingin mengangkat tentang “Pengaruh Profitabilitas dan Dewan

Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan” dengan studi kasus

Perusahaan Perbankan Periode 2016-2018 di Bursa Efek Indonesia.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian sebelumnya maka permasalahan pokok dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah profitabilitas dan dewan komisaris independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

3. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai

perusahaan ?
9

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian untuk menjawab perumusan masalah diatas

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan dewan komisaris

independen terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen terhadap nilai

perusahaan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai media untuk

mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan

akuntansi keuangan, dan di sisi lain berguna untuk pemahaman metode

penelitian.

2. Bagi Manajemen atau Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk dijadikan

bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan bisa menambah informasi bagi investor tentang

nilai perusahaan perbankan sehingga investor bisa menentukan keputusan

yang tepat untuk berinvestasi.


10

BAB II
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan jangka panjang suau perusahaan didirikan adalah untuk

mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah persepsi investor

terhadap perusahaan. Meningkatnya kekayaan perusahaan melalui

peningkatkan nilai perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.

Dalam akuntansi keuangan dikenal apa yang disebut dengan teori keagenan

(agency theory). Teori ini menjelaskan bahwa pemegang saham sebagai

pemilik perushaan (disebut prinsipal) mendelegasikan tugas dan wewenang

kepada manajemen (disebut agen) untuk mengelola perusahaan. Pemegang

saham sebagai pemilik perusahaan berada diluar perusahaan sehingga tidak

dapat sepenuhnya mengawasi kinerja perusahaan. Manajemen berada dalam

perusahaan sehingga lebih mengetahui akan kondisi perusahaan yang

sesungguhnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber

daya perusahaan, manajemen menerbitkan laporan keuangan yang bertujuan

memberikan informasi kepada pemilik perusahaan dan para pemakai laporan

keuangan (Nuraina, 2012).

Menurut Agus Sartono (2010:48) dalam Nurrahman (2018) nilai

perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahan sebagai suatu bisnis yang

beroperasi, adanya kelebihan jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari

organisasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu.

10
11

Menurut Gultom, dkk (2013) Nilai perusahaan (Company Value)

merupakan sebuah nilai yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar

"Tingkat Kepentingan" sebuah perusahaan dilihat dari sudut pandang beberapa

pihak seperti para investor yang mengaitkan nilai sebuah perusahaan dari harga

sahamnya. Memaksimalkan nilai perusahaan sama dengan memaksimalkan

harga saham dan itu juga yang diinginkan pemilik perusahaan karena nilai

perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang

tinggi.

Menurut Hartono (2009:121) ada beberapa nilai yang berhubungan

dengan harga saham yaitu :

1) Nilai Buku

Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan

emiten. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang

berhubungan dengan dengannya perlu diketahui. Nilai-nilai ini adalah nilai

nominal (par value), agio saham (additional paid-in capital atau in excess

of par value), nilai modal yang disetor (paid-in capital) dan laba yang

ditahan.

2) Nilai Pasar (market value)

Nilai pasar berbeda dangan nilai buku. Jika nilai buku merupakan

nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar

adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang

ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan

dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.


12

3) Nilai Intrinsik (intrinsic value)

Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham tersebut.

Nilai seharusnya ini disebut juga nilai fundamental (fundamental value).

Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai

sebenarnya dari saham yaitu analisis sekuritas fundamental dan analisis

16 teknis. Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi dalam

menentukan harga saham, sedangkan analisis fundamental banyak

digunakan oleh akademisi.

Menurut Weston dan Copeland (1996:143) menambahkan 3 tipe nilai yaitu :

1) Nilai Likuidasi versus nilai perusahaan berjalan.

Nilai likuidasi adalah jumlah yang dapat direalisasi jika sebuah atau

sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari organisasi yang telah

menggunakannya. Sedangkan nilai perusahaan berjalan yaitu sebagai

badan usaha yang masih beroperasi, bagi perusahaan atau individu lain.

2) Nilai buku versus nilai pasar.

Nilai buku yaitu nilai aktiva yang dicatat dalam akuntansi harus dibedakan

dari nilai pasar (Market Value), yaitu harga jual suatu barang. Nilai pasar

akan tergantung pada laba, sedangkan nilai buku mencerminkan nilai

historis.

3) Nilai pasar versus nilai wajar atau nilai intrinsik.

Nilai pasar suatu surat berharga bisa diketahui pada setiap waktu, namun
13

Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value

(PBV), menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif

terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan

harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Tandelilin

(2001) menyebutkan hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar

saham bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai

suatu saham, karena secara teoritis nilai pasar suatu saham haruslah

mencerminkan nilai bukunya. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat

pasar percaya pada kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa depan

(Sujoko dan Soebiantoro, 2007).

2.1.2 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

pada periode tertentu. Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja

perusahaan, di mana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti

kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selain merupakan indikator

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya

juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan

prospek perusahaan di masa yang akan datang. Laba juga sering dibandingkan

dengan kondisi keuangan lainnya, seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas.

Perbandingan ini sering disebut rasio profitabilitas (Horne dan Wachowicz,

2013) dalam Thaib (2017). Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat

penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering
14

dibicarakan, yaitu : profit margin, return on total asset (ROA), dan return on

equity (ROE) (Hanafi, 2016 ; 81).

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat

secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba-rugi (baris

paling akhir). Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan

perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode

tertentu. Rasio profit margin bisa dihitung sebagai berikut :

Laba bersih
Profit margin =
Penjualan

Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan kaba tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang

rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang

tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu,

atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa

menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Rasio ini cukup bervariasi dari

industri ke industri.

Rasio profitabilitas lainnya adalah Return On Totak Asset (ROA). Rasio

ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan

tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On

Invesment). rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang

berarti efisiensi manajemen. Rasio ini bisa dihitung sebagai berikut :


15

Laba Bersih
ROA =
Total Aset

Rasio profitabilitas yang lain adalah Return On Equity (ROE). Rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung sebagai berikut :

Laba Bersih
ROE =
Total Ekuitas
(Hanafi, 2016 ; 81).

Profitabilitas adalah serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas

dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi (Brigham and

Houston, 2010). Profitabilitas diukur dengan indikator return on equity (ROE).

Pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik, yang

akan ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan yang

selanjutnya mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal

dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikkan permintaan saham suatu

perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut

di pasar modal (Hermuningsih, 2013). Maksud dari definisi ROE menurut

Hanafi (2016) adalah rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan


16

ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Jenis-jenis rasio

profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

1. Net Profit Margin (NPM)

2. Return On Asset (ROA)

3. Return On Equity (ROE)

4. Laba Per Lembar Saham

Menurut Nantyo (2014) dalam hubungannya dengan penjualan dan

investasi, rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi margin laba kotor

(gross profit margin), margin laba operasi (operating profit margin), margin

laba sebelum pajak (pretax profit margin), margin laba bersih (net profit

margin), return on assets atau return on investment, dan return on equity.

Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah ROE

(Return of Equity).

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak/Total Ekuitas X 100%

Laba kotor yang diperoleh dari periode ke periode pastilah berubah-ubah.

Perubahan ini tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam

perusahaan maupun dari kondisi luar perusahaan (Kasmir, 2012 : 305).

Perubahan laba kotor disebabkan oleh tiga faktor yaitu :

a. Berubahnya harga jual, artinya berubahnya harga jual yang

dianggarkan dengan harga jual pada periode sebelumnya dengan

alasan tertentu yang berdampak terhadap perolehan dari nilai jual

tersebut.
17

b. Berubahnya jumlah kuantitas (volume) barang yang dijual,

artinya perubahan jumlah barang yang dijual dari jumlah yang

dianggarkan dengan jumlah periode sebelumnya dengan alasan

tertentu, misalnya dari jumlah yang ditargetkan akan

mengakibatkan perubahan peroleh dari nilai jual tersebut.

c. Berubahnya harga pokok penjualan, artinya perubahan harga

pokok penjualan dari yang dianggarkan dengan harga pokok

penjualan pada periode sebelumnya dengan alasan tertentu,

misalnya karena adanya kenaikan atau penurunan harga bahan

baku atau akibat kenaikan dari biaya-biaya yang dibebankan dari

sebelumnya (Kasmir,2012:307).

Gultom, dkk (2013) Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih

yang dapat diperoleh sebuah perusahaan dari kegiatan operasionalnya yang

mana keuntungan tersebut ada yang dibagikan kepada pihak pemegang saham

dalam bentuk dividen, dan bisa juga keuntungan tersebut disimpan dan

digunakan untuk meningkatkan kinerja kegiatan operasional.

2.1.3 Dewan Komisaris Independen

Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak

terafiliasi (KNKG, 2006). Pihak terafiliasi adalah pihak yang mempunyai

hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan dengan manajemen, anggota dewan

komisaris lainnya, dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan

bisnis atau hubungan lainnya. Bank Indonesia (2006) menyatakan Komisaris

Independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan


18

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga

dengan anggota dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen.

Menurut Totok Dewayanto (2010), komisaris independen merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Semakin besar

ukuran komisaris independen, semakin efektif pula proses monitor serta

pelaporan keuangan. Komisaris independen sesuai dengan penelitian

Suhardjanto & Afni (2009) yang diukur dengan persentase anggota Dewan

Komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota

dewan komisaris perusahaan. Proporsi dewan komisaris independen telah

diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Persyaratan Pencatatan Saham di

Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa hal - hal yang harus dipenuhi

untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia yaitu komisaris independen >= 30% dari

dewan komisaris.

2.2 Penelitian Terdahulu

Review atas penelitian terdahulu berupa nama peneliti, tahun penelitian,

topik penelitian, dan hasil penelitiannya dapat dilihat seperti pada tabel 2.1

berikut :
19

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
NAMA ALAT HASIL PENELITIAN
No JUDUL
PENELITI ANALISIS
1 Tias Pengaruh Analisis Hasil dari penelitian ini
Nurrahman, Profitabilitas Regresi menunjukkan bahwa
Diamonalisa Terhadap Nilai Berganda Profitabilitas berpengaruh
Sofianty, Edi Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.
Sukarmanto
2 Ignatius Pengaruh Analisis Dari hasil penelitian
Leonardus Profitabilitas, Regresi menyatakan bahwa return
Lubis, Bonar Sruktur Modal, Data Panel on equity (ROE)
M Sinaga, dan berpengaruh positif dan
dan Hendro Likuiditas signifkan terhadap PBV
Sasongko Terhadap Nilai sehingga perusahaan perlu
Perusahaan memperhatikan dan terus
meningkatkan ROE
dengan cara
mengambangkan prospek
kegiatan dalam rangka
untuk peningkatan laba.
Nilai probabilitas terbesar
adalah ROE jika
dibandingkan dengan
variabel independen
lainnya. Oleh karena itu
ROE dapat dipakai sebagai
prediktor dalam
memprediksi tentang
nilai perusahaan.

3 Wawan Pengaruh Analisis Hasil penelitian


Cahyo Profitabilitas, Regresi menunjukkan bahwa: 1)
Nugroho dan Dividend Policy, Linier Profitabilitas tidak
Fadlil Leverage, dan Berganda berpengaruh terhadap nilai
Abdani Keputusan perusahaan.
Investasi
Terhadap Nilai
Perusahaan
Konstruksi di
20

Bursa Efek
Indonesia
4 I Gusti Pengaruh Berdasarkan hasil analisis
Bagus Angga Ukuran yang telah dilakukan
Pratama dan Perusahaan dan diperoleh bahwa Ukuran
I Gusti Leverage Perusahaan, Leverage dan
Bagus Terhadap Nilai Profitabilitas berpengaruh
Wiksuana Perusahaan positif signifikan terhadap
dengan Nilai Perusahaan.
Profitabilitas
Sebagai
Variabel
Mediasi
5 Eka Pengaruh Regresi Hasil penelitian
Indriyani Ukuran Linear menunjukkan bahwa
Perusahaan dan Berganda ukuran perusahaan
Profitabilitas berpengaruh negatif
Terhadap Nilai terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan. Secara
simultan, ukuran
perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh
positif terhadap nilai
perusahaan

6 Laurensia Pengaruh Analisis Hasil dari penelitian ini


Chintia Dewi Struktur Regresi menunjukkan bahwa
Kepemilikan Berganda variabel yang
dan Dewan mempengaruhi nilai
Komisaris perusahaan adalah dewan
Independen komisaris independen.
Terhadap Nilai Sementara variabel-
Perusahaan variabel yang tidak
(Studi Pada mempengaruhi nilai
Perusahaan perusahaan adalah
Industri Barang kepemilikan manajemen
Konsumsi di Bei dan kepemilikan
Tahun 2011– institusional.
21

2013)
7 Rosyid Nur The Effect of Analisis Hasilnya menunjukkan
Anggara Board Regresi bahwa dewan komisaris
Putra Governance On Linier independen, memiliki
Firm Value Berganda pengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.

8 Claudia dan Pengaruh Analisis Hasil dari penelitian ini


Dewi Corporate Regresi menunjukkan bahwa
Agustina Governance dan Linier ukuran dewan komisaris,
Kinerja Berganda leverage dan profitabilitas
Keuangan berpengaruh terhadap nilai
Terhadap Nilai perusahaan. Sedangkan
Perusahaan komisaris independen,
kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial,
komite audit dan aktivitas
tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan.

9 William Influence of Regresi Berdasarkan alat uji


Sucuahi & Profitability to Berganda regresi berganda
Jay Mark the Firm Value menunjukkan bahwa dari
Cambarihan of Diversified tiga faktor yang
Companies in mempengaruhi nilai
the Philippines perusahaan menggunakan
perhitungan Tobin’s Q,
hanya profitabilitas yang
menunjukkan pengaruh
positif terhadap nilai
perusahaan.
10 Li-Ju Chen The Influence of Regresi Profitabilitas memiliki
and Shun-Yu Profitability on Berganda pengaruh signifikan positif
Chen Firm Value with terhadap nilai perusahaan.
Capital Pecking order teori
Structure as The mengatakan bahwa
Mediator perusahaan dengan
and Firm Size keuntungan yang tinggi
and Industry as tidak terlalu bergantung
Moderators pada dana eksternal dan
dengan demikian
profitabilitas memiliki
22

pengaruh signifikan
negatif terhadap leverage.
11 Idah Zuhroh The Effects of Regresi Hasil dari penelitian
Liquidity, Firm Linier menunjukkan bahwa
Size, and Berganda hanya variabel
Profitability on profitabilitas yang
the Firm Value memberikan pengaruh
with Mediating signifikan dan
Leverage berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
12 Okyana Nur The Influence of Partial Profitabilitas dibuktikan
Safitri, Siti Capital Least berpengaruh signifikan
Ragil Structure and Square dan memiliki pengaruh
Handayani Profitability on positif terhadap nilai
dan Nila Firm Value (A perusahaan.
Firdausi Study in Retail
Nuzula Companies
Listed in
Indonesia Stock
Exchange 2010-
2013 Period)
13 Sabrin, The Effect of Alur Hasil analisis data
Buyung Profitability on Persamaan membuktikan bahwa
Sarita, Dedy Firm Value in Regresi profitabilitas telah
Takdir .S, Manufacturing Berganda mempengaruhi nilai
dan Sujono Company at yang perusahaan karena nilai
Indonesia Stock Terhubung positif pada pencapaian
Exchange Secara laba untuk membenarkan
Bersamaan pembayaran dividen,
sehingga harga saham
akan meningkat karena
perusahaan menunjukkan
sinyal positif untuk
membayar dividen

Adapun perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu penulis meneliti

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan

sebelumnya melakukan penelitian di Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di


23

Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan lainnya yaitu penelitian ini menambahkan

variabel dewan komisaris independen sebagai variabel independen serta tahun

penelitian yang mana penelitian sebelumnya meneliti periode tahun 2014-2016

dan kali ini peneliti meneliti periode tahun 2016-2018.

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian ini akan meneliti apakah profitabilitas dan dewan komisaris

independen merupakan prediktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Nilai perusahaan dalam penelitian ini

didefinisi sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh

Nurlela dan Islahuddin (2008) karena nilai perusahaan dapat memberi

kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan

meningkat. Semakin tinggi harga saham maka makin tinggi kemakmuran

pemegang saham, untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal

menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional

diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris (Nurlela & Islahuddin, 2008).

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

Perusahaan Perbankan yang listing di BEI periode 2016-2018 yang


menerbitkan laporan keuangan

Profitabilitas Dewan Komisaris Independen

Nilai Perusahaan
24

2.3.1 Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

dari kegiatan operasionalnya. Makin tinggi laba maka makin tinggi return

yang diperoleh oleh investor. Tinggi rendahnya tingkat return yang mungkin

diterima oleh investor biasanya mempengaruhi penilaian investor. Makin

tinggi penilaian investor akan suatu saham maka harga saham tersebut akan

makin tinggi. Harga saham yang makin tinggi akan meningkatkan nilai

perusahaan (Sumarto, 2007). Hasil penelitian Nurrahman, dkk (2018)

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Lubis, 2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

H1 : Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2.3.2 Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan

Pentingnya penerapan Good Governance di beberapa negara sudah

meluas mulai tahun 1980, dan di Indonesia Good Governance mulai dikenal

secara lebih dalam tahun 1990 sebagai wacana penting yang muncul dalam

berbagai pembahasan. Good Governance dipandang sebagai paradigma baru

dan ciri yang perlu ada dalam sistem administrasi publik (Sedarmayanti,

2012;1). Good corporate governance (GCG) merupakan prinsip yang

mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan

antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan


25

pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan, shareholder

pada khususnya dan stakeholder pada umumnya. Penerapan Good Corporate

Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan (Sedarmayanti, 2012;60).

Menurut Purwantini (2011) dalam (Dewi, 2014) mekanisme corporate

governance terbagi menjadi duayaitu internal mechanism (mekanisme

internal) meliputi kepemilikan manajerial, dewan komisaris, ukuran dewan

direksi, kepemilikan institusional, keberadaan komite audit dan dewan

komisaris independen dan juga external mechanism (mekanisme eksternal),

seperti pengendalian oleh pasar dan level debt financing. Penelitian yang

dilakukan oleh Gayatri dan Dharma (2013) menyatakan bahwa mekanisme

GCG yang diproksikan dengan menggunakan tiga variabel bebas yaitu dewan

komisaris independen, komite audit dan kepemilikan institusional.

Keberadaan komisaris independen juga diatur dalam ketentuan

Peraturan Pencatatan Efek Bursa Efek Jakarta (BEJ) nomor I-A tentang

Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa yang berlaku

sejak tanggal 1 Juli 2000. Perusahaan yang tercatat di BEI wajib memiliki

komisaris independen dengan ketentuan jumlah komisaris independen

sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris.

Dewi (2014) menyatakan bahwa independensi dari corporate board

akan mengurangi kecurangan dalam pelaporan keuangan. Keberadaan

komisaris independen diharapkan dapat meningkatkan efektiftas pengawasan

dan mengupayakan meningkatkan kualitas dari laporan keuangan. Adanya

pengawasan yang baik akan meminimalisir tindakan kecurangan yang


26

dilakukan manajemen dalam pelaporan keuangan. Dengan begitu maka

kualitas laporan keuangan juga semakin baik dan menyebabkan investor

percaya untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut, sehingga pada

umumnya harga saham perusahaan akan lebih tinggi dan nilai perusahaan

semakin meningkat. Sesuai dengan hasil penelitian Dewi (2014) yang

menunjukan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

H2: Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2.4 Model Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang digunakan untuk
melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel bebas yaitu
profitabilitas dan dewan komisaris independen serta variabel terikat yaitu nilai
perusahaan. Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka penulis melakukan
pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS,
berikut model penelitian.

Gambar 2.2
Model Konseptual Penelitian

H1
Profitabilitas

Nilai Perusahaan
H2

Dewan
H3
Komisaris
Independen
27

Keterangan :

: Pengaruh Secara Parsial

: Pengaruh Secara Simultan

2.5 Hipotesis

Berdasarkan model penelitian di atas maka hipotesis yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 :Profitabilitas dan dewan komisaris independen berpengaruh secara

simultan terhadap nilai perusahaan.

H2 :Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahan.

H3 :Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder.Penelitian ini

menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2016-2018. Data

sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh, dikumpulkan, dan diolah pihak lain). Data yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs resmi https://www.idx.co.id/

dan Yahoo Finance.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2018:130) menyatakan bahwa populasi adalah

sebagai berikut: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 43 perusahaan.

28
29

Tabel 3.1

Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018

No Kode Nama Perusahaan


1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
2 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk
3 BABP Bank MNC Internasional Tbk
4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
5 BBCA Bank Central Asia Tbk
6 BBHI Bank Harda Internasional Tbk
7 BBKP Bank Bukopin Tbk
8 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
9 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
12 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk
13 BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk
14 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
15 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk
16 BGTG Bank Ganesha Tbk
17 BINA Bank Ina Perdana Tbk
18 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk
19 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
20 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
21 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
22 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
23 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
24 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
25 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
26 BNLI Bank Permata Tbk
27 BRIS Bank BRIsyariah Tbk
28 BSIM Bank Sinarmas Tbk
29 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk
30 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
31 BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional SyariahnTbk
32 BVIC Bank Victoria International Tbk
33 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
34 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk
35 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
30

36 MEGA Bank Mega Tbk


37 NISP Bank OCBC NISP Tbk
38 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
39 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
40 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk
41 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2018:131) menyatakan bahwa sampel adalah

sebagai berikut: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi”.

Menurut Sugiyono (2018:138), Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi

dua yaitu Probability Sampling dan Non probability Sampling. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode probability sampling, sedangkan

cara pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2017:85), purposive sampling adalah sebagai berikut: "Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu".

Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

Perbankan selama 3 tahun periode 2016-2018.


31

Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Jumlah Jumlah Laporan
No Deskripsi
Perusahaan Keuangan

Perusahaan Perbankan yang


1 terdaftar di Bursa Efek Indonesia 41 123
Periode 2016 sampai 2018

Perusahaan yang tidak


menerbitkan laporan keuangan
2 (5) (15)
tahunan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
Total data yang digunakan sebagai
36 108
sampel

Dari penjelasan diatas dan sesuai dengan sampel yang telah peneliti

tentukan didapat 38 sampel perusahaan berupa 111 laporan keuangan sebagai

berikut :

No Kode Nama Perusahaan


1 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk
2 BABP Bank MNC Internasional Tbk
3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBHI Bank Harda Internasional Tbk
6 BBKP Bank Bukopin Tbk
7 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
11 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk
12 BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk
13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
14 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk
15 BGTG Bank Ganesha Tbk
32

16 BINA Bank Ina Perdana Tbk


17 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk
18 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
19 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
20 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
21 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
22 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
23 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
24 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
25 BNLI Bank Permata Tbk
26 BSIM Bank Sinarmas Tbk
27 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk
28 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
29 BVIC Bank Victoria International Tbk
30 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
31 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
32 MEGA Bank Mega Tbk
33 NISP Bank OCBC NISP Tbk
34 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
35 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk
36 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dengan metode studi

kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan

terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan berkaitan

dengan masalah yang ingin dipecahkan. Selain itu pengumpulan data untuk

penelitian ini juga degan metode pengumpulan data sekunder yang berasal dari

berbagai sumber informasi antara lain, artikel, laporan keuangan, jurnal atau

tulisan atau hasil penelitian terdahulu


33

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Jenis Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:31)

dalam Noor (2015) sebagai berikut: “Operasional variabel adalah proses

penguraian variabel penelitian keadaan sub variabel, dimensi, indikator sub

variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi

dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas,

apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

variabel dependen dan variabel independen.Dalam penelitian ini ingin melihat

apakah ada pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen.

3.4.1 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro,

2007). Nilai perusahaan diukur dengan rasio Tobin’s Q. Nilai Tobin’s Q

menggambarkan suatu kondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan

(Putra, 2016). Nilai Perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s Q.

Tobin’s Q measures the relationship of the firm stock market value to the

firm’s resources replacement cost (Sahay and Pillai, 2009). It is considered as

the best predictor of market correction (Pett, 2013) and it can also explain the

majority of the investment variability (Cooper and Ejarque, 2003). It can also

be applied in the financial condition analysis of the company which means that

the investors who acquire the firm stock would first calculate the Tobin’s Q.
34

Diterjemahkan bahwa Tobin's Q mengukur hubungan dari nilai pasar saham

perusahaan dengan biaya penggantian sumber daya perusahaan (Sahay dan

Pillai, 2009). Ini dianggap sebagai prediktor terbaik koreksi pasar (Pett, 2013)

dan juga dapat menjelaskan sebagian besar variabilitas investasi (Cooper dan

Ejarque, 2003). Ini juga dapat diterapkan dalam analisis kondisi keuangan

perusahaan yang berarti bahwa investor yang mengakuisisi saham perusahaan

terlebih dahulu akan menghitung Tobin's Q. Nilai Perusahaan diukur dengan

menggunakan Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan oleh Chung &

Pruitt (1994) dari rumus yang dibuat oleh Lindenberg & Ross (1981) dalam

Putra (2016). Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

EMV +D
Tobins’ Q = Total Aset

Keterangan:
Q : Nilai Perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas ( Equity Market Value ) Diperoleh
dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing
price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar
pada akhir tahun.
Total Aset : Total aktiva (Asset Value) diperoleh dari total aset
perusahaan.
D : Nilai buku dari total hutang

3.4.2 Variabel Bebas (Independen)


3.5.3.3 Profitabilitas

Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan,

aset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu :

profit margin, return on total asset (ROA), dan return on equity (ROE)
35

(Hanafi,2016 ; 81). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan skala rasio

menggunakan ROE (return on equity). ROE mencerminkan tingkat hasil

pengembalian investasi bagi pemegang saham. Profitabilitas yang tinggi

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang

tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang

dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan

modalnya diperusahaan. Tingginya minat investor untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan dan dengan ROE yang tinggi akan meningkatkan

harga saham (Ernawati, 2015). ROE dinyatakan dengan:

ROE = Laba Setelah Pajak

Total Ekuitas

3.4.2.2 Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris Independen adalah anggota dewan yang tidak

memiliki hubungan khusus atau hubungan kekeluargaan dengan anggota

dewan komisaris lainnya (Mukhtaruddin et al. 2014). Menurut Totok

Dewayanto (2010), komisaris independen merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Semakin besar ukuran komisaris

independen, semakin efektif pula proses monitor serta pelaporan keuangan.

(Amyulianthy, 2012). Dewan komisaris independen diukur dengan rumus yang

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Mukhtaruddin et al. (2014)

sebagai berikut:

DK Luar
PDKI = X 100%
UDK
36

DK = Dewan Komisaris
UDK = Jumlah Dewan Komisaris Keseluruhan

Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala

Menurut Gultom, dkk


(2013) Nilai
perusahaan (Company
Value) merupakan
sebuah nilai yang
dapat digunakan untuk
Nilai mengukur seberapa EMV + D
Perusahaan besar "Tingkat Tobin’s = Rasio
Kepentingan" sebuah
(Y) perusahaan dilihat dari Total Aset
sudut pandang
beberapa pihak seperti
para investor yang
mengaitkan nilai
sebuah perusahaan
dari harga sahamnya.

Profitabilitas dapat
dikatakan sebagai
kemampuan Laba SetelahPajak
perusahaan dalam ROE =
Profitabilitas menghasilkan laba
Rasio
(X1) bersih dari aktivitas Total Ekuitas
yang dilakukan pada
periode akuntansi
(Brigham and
Houston, 2010).

Dewan Bank Indonesia (2006)


Komisaris menyatakan Komisaris
Independen adalah PDKI =DK Luar
Independen X 100% Rasio
anggota dewan
UDK
(X2) Komisaris yang tidak
37

memiliki hubungan
keuangan,
kepengurusan,
kepemilikan saham
dan/atau hubungan
keluarga dengan
anggota dewan
Komisaris lainnya,
Direksi dan/atau
pemegang saham
pengendali atau
hubungan lain yang
dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk
bertindak independen.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk melakukan analisis datamaka metode analisis yang akan

digunakan adalah metode kuantitatif, yang dinamakan dengan metode

tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini pun disebut

metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism, disebut pula

sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Dan disebut juga dengan

metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan

dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru serta disebut pula metode

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2013; 7). Metode analisis statistika dalam

penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis linier

regresi berganda.
38

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2018; 19).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi

berganda dengan bantuan software SPSS for Windows. Penggunaan metode

analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah

model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi

terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji

heterokesdasitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak.Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov. Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah (two tailed test),

yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf

signifikasi (α ) 0,05. Jika p-value > 0,05 maka data berdistribusi normal.

(Ghozali, 2018; 27).


39

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika

variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama

variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2018 ; 98). Untuk mendeteksi ada

tidaknya gejala multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang tinggi sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF=1/Tolerance). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai

VIF ≤ 10 dengan tingkat kolonieritas 0.95 (Ghozali, 2018 ; 107).

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap,maka disebut Homokedastisitas dan jika beda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2018: 137).Pengujian heteroskedastisitas


40

dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

dependen yaitu ZPRED dengan variabel residualnya SRESID.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya (Ghozali, 2018; 111).Nilai Durbin-Watson berkisar antara

nilai batas atas (du) maka diperkirakan tidak terjadi autokorelasi. Dasar

pengambilan keputusan uji autokorelasi adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan

(4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

b. Apabila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol,

berarti ada auto korelasi positif.

c. Apabila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Apabila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah

(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak

dapat disimpulkan (Ghozali, 2018; 112-113).


41

3.5.3 Pengujian Hipotesis


3.5.3.1 Analisis Regresi Bergganda (Multiple Regresision)

Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression) dengan

model persamaan. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melakukan

prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nanti variabel

independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (Sugiyono, 2008:149). Analisis

regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

profitabilitas dan dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan.

Bentuk umum regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y’ (Tobins’Q) = α1 + β1X1 + β2X2 + ε

Y’ = Nilai pengaruh yang diprediksikan


α = Konstanta
β = Koefisien regresi
X1 = Profitabilitas (ROE)
X2 = Dewan komisaris independen
ε = Standar error

3.5.3.2 Uji F

Uji statistik F menguji point hipotesis bahwa b1 dan b2, secara

bersama-sama dengan nol. Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi

secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi,

apakah Y berhubungan linier terhadap X1 dan X2 (Ghozali, 2018; 98).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%).


42

3.5.3.3 Uji t

Menurut Ghozali (2018; 99), uji stastistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan

hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis nol diterima

(koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara

parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis nol ditolak (koefisien

regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel

independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

3.5.3.4 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2018), uji koefisien determinasi pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai

R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Klasifikasi koefisien

korelasi tanpa memperhatikan arah adalah sebagai berikut:

1) 0 : Tidak ada Korelasi


2) 0 s.d. 0,49 : Korelasi lemah
43

3) 0,50 : Korelasi moderat


4) 0,51 s.d.0,99 : Korelasi kuat
5) 1,00 : Korelasi sempurna

Kelemahan dari koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap ada

penambahan variabel independen maka R2 pasti akan meningkat tanpa

mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu, digunakanlah model adjusted R2 . Model

adjusted R2 dapat naik atau turun apabila ada suatu variabel independen yang

ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2018; 97).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar

(listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018. Dalam penelitian ini,

data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan

perusahaan (annual report) yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini memilih sampel dengan metode sampel purposive sampling,

dengan metode purposive sampling ini telah mewakili populasinya dan tidak

menimbulkan bias bagi tujuan penelitian. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini

adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2016-2018 dan terpilih 36 perusahaan yang dijadikan sampel dalam

periode pengamatan 3 tahun.

Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No Jumlah Jumlah Laporan
Deskripsi
Perusahaan Keuangan
Perusahaan Perbankan yang
1 terdaftar di Bursa Efek Indonesia 41 123
Periode 2016 sampai 2018
Perusahaan yang tidak
2 menerbitkan laporan keuangan (5) (15)
tahunan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
Total data yang digunakan sebagai
36 108
sampel

Namun dikarenakan adanya outlier data maka sampel yang digunakan


untuk dianalisis sebanyak 68 sampel berupa laporan keuangan tahunan.

44
45

4.2 Hasil dan Analisis Data


4.2.1 Hasil Analisis Data Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel

penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif

menunjukkan nilai tertinggi (maksimum), rata-rata (mean), dan standar deviasi

dari variabel yang di teliti, baik itu variabel independen maupun dependen.

Seperti yang terlihat dalam tabel 4.2 dibawah ini disajikan statistik deskripsi data

asli sebagai berikut :

Tabel 4.2
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai Perusahaan 68 .86 1.22 1.0050 .08511


Profitabilitas (ROE) 68 -.06 .18 .0693 .04970
Dewan Komisaris
68 .40 .80 .5782 .10275
Independen
Valid N (listwise) 68

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, pengujian terhadap 68 sampel pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan

bahwa variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins’Q memiliki

rata-rata (mean) yaitu sebesar 1,0050 dan standar deviasi sebesar 0,08511. Nilai

terendah/minimal variabel nilai perusahaan sebesar 0,86. Perusahaan yang

memperoleh nilai perusahaan (Tobins’Q) terendah yaitu Bank MNC International

Tbk 2016 sedangkan perusahaan dengan rasio nilai perusahaan tertinggi adalah

Bank Mestika Dharma Tbk 2018.


46

Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROE menunjukkan nilai

rata-rata (mean) sebesar 0,0693 dengan nilai standar deviasinya sebesar 0,4970.

Hal ini menunjukkan hal yang diperoleh dari perbandingan pendapatan setelah

pajak dengan total ekuitas dalam laporan posisi keuangan pada akhir periode

sampel. Perusahaan dengan nilai terendah yaitu Bank Athos Indonesia Tbk pada

tahun 2017 sedangkan perusahaan dengan rasio profitabilitas tertinggi adalah PT

Bank BRI Tbk pada tahun 2016.

Variabel dewan komisaris independen yang diproksikan dengan PDKI

menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,5782 dengan standar deviasinya

sebesar 0,10275. Hal ini menunjukkan rata-rata yang diperoleh dari perbandingan

jumlah dewan komisaris independen dengan jumlah dewan komisaris dalam

laporan keuangan pada akhir periode sampel. Perusahaan dengan rasio PDKI

terendah yaitu Bank Tabungan Pensiunan Tbk dan Bank Mega Tbk pada tahun

2016 sedangkan perusahaan dengan rasio PDKI tertinggi adalah Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk pada tahun 2017 dan Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur 2017.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik


4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian

ini, untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

cara menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S).

hasil awal menunjukkan bahwa variabel-variabel tidak terdistribusi normal. Hasil

ini disebabkan karena data penelitian mengandung data outlier. Data outlier
47

adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat

berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai

ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel kombinasi. Salah

satu penyebab timbulnya data outlier adalah data outlier berasal dari populasi

yang kita ambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi

tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2018:40).

Oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan tertentu agar dapat berdistribusi dengan

normal. Penelitian ini mengobati pelanggaran normalitas data dengan

menghilangkan data yang memiliki nilai ekstrim dengan cara membentuk

threshold sebagai acuan data normal (mean - 2 kali standar deviasi dan mean + 2

dikali standar deviasi). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 68
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .08173080
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .084
Negative -.065
Test Statistic .084
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji one sample Kolmogrov-Smirnov Test

menunjukkan bahwa nilai probabilitas value atau asymp sig bernilai 0,200 hal ini
48

berarti data residual berdistribusi normal yang menunjukkan nilai signifikansi

diatas 0,05 atau nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05.

Berikut hasil uji normalitas menggunakan grafik plot setelah dilakukan

transform data diperoleh sebagaimana pada gambar 4.1 :

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Uji Grafik Normal plot)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, hasil dari uji grafik normal plot

menunjukkan bahwa data menyebar sesuai garis diagonal dan mngikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyelesaikan menyesatkan kalau

tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik malah
49

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji

statistik (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample

Kolmogrov-Smirnov test. Uji K-S dilakukan dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi, dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 (Ghozali, 2018).

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji one sample Kolmogrov-Smirnov Test

menunjukkan bahwa nilai probabilitas value atau asymp sig bernilai 0,200 hal ini

berarti data residual berdistribusi normal yang menunjukkan nilai signifikansi

diatas 0,05 atau nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05.

4.2.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas (independen). Multikolinieritas

tidak terjadi apabila nilai tolerance < 1 atau sama dengan nilai VIF < 10. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen

(Ghozali, 2018). Berikut adalah hasil uji multikolinieritas sampel data penelitian :

Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Keterangan
Model Tolerance VIF

1 Profitabilitas (ROE) .976 1.024 Tidak Terjadi Multikolinieritas


Dewan Komisaris
.976 1.024 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Independen

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil pengujian

multikolinieritas pada pengujian terhadap 68 sampel menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan antar variabel independen dalam penelitian ini. hal ini dilihat
50

dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua variabel berada dikisaran 1

hingga 10 yaitu variabel profitabilitas (ROE) sebesar 1,024 dan ukuran dewan

komisaris independen (PDKI) sebesar 1,024. Selain itu, ditunjukkan dengan nilai

tolerance setiap variabel yang dihasilkan <1 yaitu variabel profitabilitas (ROE)

sebesar 0,976 dan dewan komisaris independen sebesar 0,976.

4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu menggunakan Grafik Plot dan Uji Glejser.

Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik plot dapat dilihat

pada gambar 4.2 :

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Grafik Plot)

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, hasil uji grafik plot (scatterplot) terlihat

bahwa titik-titik menyebar serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0
51

pada sumbu Y. Hal ini disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

Analisis grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh

karena itu jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit

jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh

sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil (Ghozali,

2018). Dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan cara mengregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen,

dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,05. Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2018).

Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .102 .037 2.766 .007

Profitabilitas (ROE) -.167 .121 -.170 -1.376 .173

Dewan Komisaris
-.043 .059 -.091 -.733 .466
Independen

a. Dependent Variable: abs_residual

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji glejser menunjukkan nilai signifikansi

profitabilitas (ROE) sebesar 0,173 dan dewan komisaris independen (PDKI)

sebesar 0,466. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada pengujian terhadap 68

sampel amatan menunjukkan hasil bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada


52

model regresi. Hal ini menunjukkan dengan nilai signifikansi yang diperoleh pada

setiap variabel independen > 0,05.

4.2.2.4 Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2018). Berikut merupakan hasil pengujian

autokorelasi. Uji autokorelasi untuk penelitian ini menggunakan Durbib Watson

test, dimana dikatakan tidak tejadi autokorelasi jika nilai durbin watson besar dari

-2 dan lebih kecil dari +2 (-2<DW<+2). Dari hasil pengolahan diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .279a .078 .049 .08298 1.242

a. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan nilai DW sebesar 1,242. Nilai DW

lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-2<DW<+2), sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Model yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yaitu profitabilitas, dewan komisaris independen, dan ukuran perusahaan terhadap


53

variabel dependen yaitu nilai perusahaan adalah model regresi linier berganda.

Berikut ini adalah tabel hasil pengujian analisis regresi linier berganda :

Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .954 .062 15.285 .000
Profitabilitas (ROE) .483 .206 .282 2.341 .022
Dewan Komisaris
.031 .100 .037 .306 .761
Independen

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui persamaan regresi linier

berganda yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tobins’Q = 0,954 + 0,438 ROE + 0,031 PDKI + ε

Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

α = Konstanta sebesar 0,954 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari

kedua variabel independen dan faktor lain, maka variabel nilai perusahaan

pada perusahaan Perbankan sebesar 0,954 satuan.

β1 = Koefisien regresi variabel profitabilitas (ROE) bernilai 0,438 (positif). Hal

ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan profitabilitas sebesar satu

satuan, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,438 satuan

tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

β2 = Koefisien regresi variabel dewan komisaris independen (PDKI) bernilai

0,031 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan dewan

komisaris independen sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 0,031 satuan tanpa dipengaruhi faktor lainnya.


54

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis


4.2.4.1 Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model penelitian, dengan

kriteria jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan data

nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat menjelaskan hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika tingkat

signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan data nilainya lebih besar dari

nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak dapat menjelaskan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .038 2 .019 2.741 .072b

Residual .448 65 .007

Total .485 67

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


b. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)

Berdasarkan tabel 4.8, hasil uji F diatas menunjukkan bahwa niai F hitung

> Ftabel dimana 2,741 > 2,740 (df1 = 3-1 = 2, df2 = 68-3 = 65) dan nilai

signifikansi yang diperoleh sebesar 0,072 yang berarti nilai signifikansi tersebut

lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05 atau 0,072 >

0,05, ini berarti bahwa penelitian ini dapat menjelaskan hubungan antara variabel

independen yaitu profitabilitas dan dewan komisaris independen dengan variabel

dependen yaitu nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins’Q, maka H0


55

ditolak. Oleh karena itu penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang

menyatakan bahwa variabel independen profitabilitas dan dewan komisaris

independen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

4.2.4.2 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel-variabel secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dalam penelitian ini, apakah profitabilitas, dewan komisaris independen, dan

ukuran perusahaan benar-benar berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berikut

disajikan tabel hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Uji Model Statistik (Uji t)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .954 .062 15.285 .000

Profitabilitas (ROE) .483 .206 .282 2.341 .022

Dewan Komisaris
.031 .100 .037 .306 .761
Independen
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t antara

variabel independen dengan dependen sebagai berikut :

Pada tabel 4.10 nilai t-hitung variabel profitabilitas (ROE) terhadap nilai

perusahaan (Tobins’Q) sebesar 2,341 lebih besar dari t-tabel 1,997 (df = 68-3 = 65

; α = 5%) dan nilai signifikansi 0,022 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
56

variabel profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

(Tobins’Q) (H2 diterima).

Nilai t-hitung variabel dewan komisaris independen (PDKI) terhadap nilai

perusahaan (Tobins’Q) sebesar 0,306 lebih kecil dari t-tabel 1,997 (df = 68-3 = 65

; α = 5%) dan nilai signifikansi 0,761 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa

variabel dewan komisaris independen (PDKI) tidak ada pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q) (H3 ditolak).

Hasil pengujian hipotesis uji F dan uji t, dapat diringkas seperti tabel 4.11

dibawah ini :

Tabel 4.10
Kesimpulan Hipotesis

Perbandingan
Variabel Bebas Kesimpulan
Fhitung Ftabel thitung ttabel

H1 : Profitabilitas dan Fhitung > Ftabel


dewan komisaris yang
independen terhadap 2,741 2,740 - - menyatakan
nilai perusahaan bahwa H1
diterima

H2 : Profitabilitas thitung > ttabel


(ROE) terhadap nilai yang
perusahaan - - 2,341 1,997 menyatakan
bahwa H2
diterima

H3 : Dewan komisaris thitung < ttabel


independen terhadap yang
nilai perusahaan - - 0,306 1,997 menyatakan
bahwa H3
ditolak
Sumber : Data diolah oleh peneliti
57

4.2.4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018). Berikut disajikan tabel

hasil Uji Koefisien Determinasi R2 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summary

Model Summaryb

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .279a .078 .049 .08298

a. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square

sebesar 0,49 yang mengandung arti bahwa 49% besarnya nilai perusahaan bisa

dijelaskan oleh variabel profitabilitas dan dewan komisaris independen sedangkan

sisanya 51% (100% - 49%) lainnya dijelaskan oleh variabel diluar model, seperti

kebijakan deviden, komite audit, dan kepemlikikan manajerial (Agustina, dewi

2017).
58

4.3 Pembahasan

Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, dewan komisaris independen,

dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Penelitian ini

menguji tigat hipotesis. Hipotesis pertama adalah pengaruh profitabilitas dan

dewan komisaris independen secara simultan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis

kedua dan ketiga pengaruh profitabilitas dan dewan komisaris independen secara

parsial terhadap nilai perusahaan.

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas dan Dewan Komisaris Independen Terhadap


Nilai Perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel dimana 2,741 > 2,740 (df1

= 3 -1 = 2 ; df2 = 68 – 3 = 65) dan nilai signifikansi pengujian sebesar 0.072 >

0,05 (α = 5%). Hal ini membuktikan bahwa variabel profitabilitas (ROE) dan

dewan komisaris independen (PDKI) secara simultan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan (Tobins’Q) sehingga H1 dalam penelitian ini diterima.

Hasil dari persentase pengaruh variabel independen secara simultan terhadap

nilai perusahaan menunjukkan hasil uji determinasi bahwa nilai adjusted R square

sebesar 0,49 hal ini berarti bahwa 49% besarnya nilai perusahaan bisa dijelaskan

oleh variabel profitabilitas dan dewan komisaris independen, sedangkan sisanya

51% lainnya dijelaskan oleh variabel diluar model.

Uji F atau uji simultan menunjukkan bahwa variabel independen secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada

variabel profitabilitas merupakan suatu aspek penting yang dapat dijadikan acuan

oleh investor atau pemilik untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola
59

suatu perusahaan. Profitabilitas juga merupakan kemampuan perusahaan

memperoleh laba setelah dibandingkan dengan ekuitas ataupun total asetnya.

Semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan berarti prospek perusahaan

dimasa depan dinilai semakin baik dimata investor. Apabila kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga

meningkat dan meningkat nya harga saham berarti meningkat pula nilai

perusahaan tersebut.

Dewan komisaris independen merupakan salah satu fungsi kontrol yang

terdapat dalam suatu perusahaan. Fungsi kontrol yang dilakukan oleh dewan

komisaris independen salah satu bentuk praktis dari teori agensi, semakin

banyaknya dewan komisaris independen maka pengawasan terhadap perusahaan

akan lebih optimal, masukan dan nasehat untuk manajemen pun akan lebih

optimal. Maka dari itu, nilai perusahaan akan meningkat apabila jumlah dewan

komisaris independen bekerja secara optimal.

4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian nilai t-hitung variabel profitabilitas (ROE) terhadap nilai

perusahaan (Tobins’Q) sebesar 2,341 lebih besar dari t-tabel 1,997 atau 3,411 >

1,997 (df = 68–3 = 65; α = 5%) dan nilai signifikan sebesar 0,008. Hal ini berarti

bahwa nilai signifikan kecil dari 0,05 atau 0,022 < 0,05 dengan koefisien regresi

yang positif sebesar 0,438. Hal ini menjelaskan bahwa variabel profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q) sehingga H2 dalam

penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas suatu

perusahan mempengaruhi nilai perusahaan. Dapat dilihat dari data penelitian yang
60

diteliti pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia yang mana apabila

nilai ROE nya meningkat maka meningkat pula nilai perusahaan, terlihat pada

tabel lampiran tabulasi ROE yang mana terjadi peningkatan ROE pada tahun 2016

ke 2017 pada Bank Harda International Tbk dari 1,86% menjadi 2,35% yang

diikuti pula kenaikan nilai perusahaannya dari 0,93 menjadi 1,00. Hal serupa juga

terjadi pada bank bank lainnya seperti pada bank BNI Tbk yang mana nilai ROE

2016 sebesar 12,78% menjadi 13,65% diikuti kenaikan nilai perusahaannya dari

0,99 menjadi 1,08. Bank Jtrust Tbk, Bank Ganesha Tbk, Bank BPD Jawa Barat

dan Jawa Timur Tbk, Bank Maspion Tbk, Mandiri Tbk, Bank Bumi Artha Tbk,

Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Maybank Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk, Bank

Of India Tbk, Bank BTPN Tbk, Bank Victoria Tbk, Bank China Construction

Tbk, Bank Mega Tbk dan Bank Nationalnobu Tbk juga mengalami hal serupa

yaitu kenaikan nilai ROE yang diikuti oleh kenaikan nilai perusahaannya. Pada

Tahun 2016 nilai perusahaan tertinggi yaitu perusahaan Bank BCA Tbk dengan

nilai perusahaan sebesar 1.39 dengan nilai ROE nya sebesar 18,30%. Pada Tahun

2017 nilai perusahaan tertinggi yaitu Bank Ina Perdana Tbk sebesar 2,40 dengan

nilai ROE nya sebesar 1,52%. Sedangkan pada tahun 2018 nilai perusahaan

tertinggi yaitu Bank BCA Tbk sebesar 1,61 dengan nilai ROE nya sebesar

12,88%.

Variabel profitabilitas yang di proksikan dengan ROE dan menunjukkan

koefisien regresi yang positif sebesar 0,438, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROE memiliki pengaruh positif

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins’Q. Setelah dilakukan


61

analisis dari hasil penelitian menyatakan bahwa profitabilitas (ROE) berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q), karena naik turunya laba

mencerminkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wijaya

dan Sedana (2015) menyatakan bahwa proftabilitas memiliki pengaruh yang

positif terhadap nilai perusahaan. Sejalan dengan Wijaya dan Sedana (2015),

penelitian Kesuma (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hermuningsih (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Firm value may also

be explained from the firm profitability. Dewi and Wirajaya’s (2013) research

results show that profitability a firm earned may influence the firm value. Namun

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2010)

yang menunjukkan hasil bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kekuatan laba mengacu pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan

terjadi pada masa depan. Kekuatan laba diakui sebagai faktor utama dalam

penilaian perusahaan. Profitabilitas atau laba merupakan daya tarik bagi para

investor sebelum menanamkan saham diperusahaan tersebut. Investor akan

terlebih dahulu melihat tingkat profitabilitas untuk menilai nilai perusahaan

tersebut. Untuk meningkatkan nilai perusahaan yang dilakukan adalah dengan

cara memaksimumkan profit (Agus Sartono, 2011:7). Menurut Sujoko dan

Soebiantoro (2007), proftabilitas menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi investor
62

dalam keputusan investasi. Proftabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan

yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan

akan meningkat. Perusahaan perlu memperhatikan dan terus meningkatkan ROE dengan

cara meningkatkan labanya. Hasil ROE menyatakan bahwa perusahaan menghasilkan

dalam kondisi yang menguntungkan, sehingga apabila ROE nya tinggi akan memberikan

sinyal positif pada investor. Hal ini merupakan daya tarik investor untuk memiliki saham

perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan secara langsung meningkatkan nilai

perusahaan. Dengan demikian ROE berpengaruh positif dan signifkan terhadap nilai

perusahaan (Utama dan Rohman, 2013). Variabel ROE merupakan variabel yang terbaik

untuk digunakan dalam menentukan nilai perusahaan. Perusahaan yang mempunyai

kinerja keuangan atau proftabilitas (ROE) baik akan berdampak pada harga sahamnya

akan semakin baik, dengan demikian jika harga saham perusahaan naik maka keuntungan

akan dapat dinikmati oleh investor (Lubis, 2017).

4.3.3 Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel dewan komisaris independen (PDKI) menunjukkan bahwa

ukuran dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Dapat dilihat dari nilai t-hitung variabel dewan komisaris independen

sebesar 0,306 lebih kecil dari t-tabel 1,997 atau 0,306 < 1,997 (df = 68-3 = 65; α =

5%). Hal ini berarti bahwa nilai signifikansi besar dari 0,05 atau 0,761 > 0,05

dengan koefisien regresi yang positif sebesar 0,031 dan dapat disimpulkan bahwa

variabel dewan komisaris independen tidak ada pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins’Q. Dengan demikian,

hipotesis kedua H3 yang menyatakan bahwa variabel dewan komisaris independen


63

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga H3 dalam

penelitian ini ditolak.

Dapat dilihat dari data penelitian yang diteliti pada perusahaan perbankan

di Bursa Efek Indonesia yang mana apabila nilai PDKI nya meningkat maka nilai

perusahaan menurun dan sebaliknya, terlihat pada tabel lampiran tabulasi Dewan

Komisaris Independen yang mana terjadi penurunan pada tahun 2016 ke 2017

pada Bank BCA dari 63% menjadi 56% namun nilai perusahaannya meningkat

dari 1,39 menjadi 1,53. Hal serupa juga terjadi pada perusahaan Bank

Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk yang mana PDKI menurun pada tahun

2016 sebesar 80% menjandi 50% pada tahun 2017. Selain hal tersebut, bukti

yang membuktikan bahwa H3 ditolak yaitu ketika terjadi pengingkatan dewan

komisaris independen maka terjadi penurunan nilai perusahaan seperti pada

perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat yang mana PDKI tahun 2016

sebesar 60% meningkat menjadi 80% pada tahun 2017 yang mana nilai

perusahaannya menurun dari 1,17 menjadi 1,06. Selain itu, perusahaan Bank

Maspion Tbk mengalami hal yang sama yaitu peningkatan komposisi dewan

komisaris namun nilai perusahaannya menurun. Pada Tahun 2016 nilai

perusahaan tertinggi yaitu perusahaan Bank BCA Tbk dengan nilai perusahaan

sebesar 1.39 dengan nilai PDKI nya sebesar 63%. Pada Tahun 2017 nilai

perusahaan tertinggi yaitu Bank Ina Perdana Tbk sebesar 2,40 dengan nilai PDKI

nya sebesar 67%. Sedangkan pada tahun 2018 nilai perusahaan tertinggi yaitu

Bank BCA Tbk sebesar 1,61 dengan nilai ROE nya sebesar 63%.
64

Variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari tabel deskriptif jumlah minimum dewan

komisaris independen terdiri dari 3 orang dewan komisaris, jumlah maksimum 6

dan rata-ratanya 5 orang dewan komisaris independen dapat diartikan bahwa

dengan jumlah dewan komisaris independen yang terdiri dari 4 orang dewan

komisaris yang dimiliki perusahaan belum bekerja secara optimal. Maka dari itu,

nilai perusahaan akan meningkat apabila dewan komisaris independen bekerja

secara optimal.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sampel amatan menunjukkan bahwa

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan jumlah dewan komisaris independen yang terdiri dari

3 orang dewan komisaris independen belum bekerja secara optimal yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55 /POJK.04/2015 komite

audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris

Independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik. Komite Audit

diketuai oleh Komisaris Independen. Komisaris Independen wajib memenuhi

persyaratansebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2015 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau

Perusahaan Publik.

Hasil penelitian Dewi (2014) menyatakan sebaliknya yang menunjukan

bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Namun, hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan


65

oleh Firdausya (2013) bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan Penambahan ukuran anggota dewan komisaris

independen dimungkinkan hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara

pemegang saham mayoritas masih memegang peranan penting sehingga kinerja

dewan tidak meningkat. Bhagat & Bolton (2008) membuktikan bahwa proporsi

Komisaris Independen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal itu

karena proporsi komisaris independen yang kecil sehingga lebih efektif dalam

melakukan pengawasan terhadap manajemen yang akhirnya nilai perusahaan

menjadi lebih tinggi. Penelitian Belkhir (2009) menyatakan bahwa proporsi

Komisaris Independen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan di Amerika

Serikat. Pengaruh tersebut disebabkan proporsi Komisaris Independen yang besar,

koordinasi dan komunikasi tidak berjalan efektif sehingga berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan dan pengawasan yang akhirnya berdampak pada turunnya

nilai perusahaan. Semakin tinggi jumlah dewan komisaris maka semakin rendah

nilai perusahaan, karena terlalu banyak dewan komisaris maka pengambilan

keputusan tidak efektif (Syafitri, 2018).


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada bab IV, maka hasil

penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Profitabilitas (ROE) dan Dewan Komisaris Independen (PDKI)

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan

(Tobins’Q) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2018.

2. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

(Tobins’Q) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Hal ini menunjukkan bahwa ROE

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan

(Tobins’Q).

3. Dewan Komisaris Independen (PDKI) berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan (Tobins’Q) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Hal ini menunjukkan bahwa

PDKI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

(Tobins’Q).

5.2 Keterbatasan Penelitian


Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak terdapat

kekurangan, hal ini disebabkan karena masih terdapatnya keterbatas penelitian.

Beberapa keterbatasan ini diharapkan dapat dikurangi bukan dihindari untuk

penelitian selanjutnya, adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

66
67

1. Waktu pengamatan hanya 3 tahun, sehingga kurang menggambarkan

bagaimana pengaruh variabel-variabel independen dalam jangka panjang

terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q)

2. Penggunaan sampel yang kurang luas, hanya terbatas pada perusahaan

Perbankan saja.

5.3 Saran

1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan dari variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan untuk perusahaan baik yang

menjadi subjek dalam penelitian ini ataupun diluar penelitian ini untuk dapat

mengoptimalkan nilai perusahaannya. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan komponen dewan komisaris

independen perusahaan agar nilai perusahaan meningkat.

2. Bagi Investor
Investor hendaknya memperhatikan profitabilitas perusahaan, karena

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang

mempunyai profitabilitas tinggi diharapkan dapat membayar dividennya sehingga

kemakmuran pemegang saham dapat tercapai.

3. Bagi Peneliti

a) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel-

variabel laing yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti

struktur modal, leverage, kebijakan deviden, dan lain-lain.


68

b) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah periode

penelitian lebih dari 3 tahun ada dapat menggambarkan kondisi

yang lebih optimal.

c) Penelitian ini meneliti di perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, untuk penelitian selanjutnya diharapkan

untuk memperluas sampel penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


BPFE.
Amyulianthy, Rafriny. 2012. Pengaruh Struktur Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Indonesia.Jurnal Liquidity.Vol.
1, No. 2, hal : 91-98.
Andini, Ni Wayan Lady dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2014. Pengaruh Cash
Flow Pada Kinerja Keuangan dan Implikasinya Pada Nilai Perusahaan
Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.7. No.1,
hal :107-121.
Anjarwati, Kenti dkk. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Size, dan Likuiditas
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Indonesia dengan Struktur
Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2015. Diponegoro Journal Of Finance. hal : 1-20.
Astriana, Gina. Kania Nurcholisah. dan Nurhayati. 2018. Pengaruh Struktur
Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2016).Jurnal Akuntansi.
Vol.4. No.2.
Belkhir, Mohamed. 2009. Board of Directors’ Size and Performance in The
Banking Industry. International Journal of Managerial Finance.
Volume 5, Issue 1. PP : 1-24.
Bhagat, Sanjay and Brian Bolton. 2008. Corporate Governance and Firm
Performance. Jurnal of Corporate Finance 14. PP : 257-273.
Brigham, Eugene F dan Joul F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen
KeuanganEdisi 11 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. terj. Ali Akbar
Yulianto.
Chen, Li-Ju and Shun-Yu Chen. 2011. The influence of profitability on firm
value with capital structure as the mediator and firm size and industry
as moderators Investment. Management and Financial Innovations.
Volume 8, Issue 3. PP : 120-129.
Claudia. Dewi Agustina. 2017. Pengaruh Corporate Governance dan Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Vol.19. No.1a, 67-75.
Denziana, Angrita dan Winda Monica.2016. Analisis Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Yang Tergolong LQ45 di BEI Periode 2011-2014). Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7, No.2, hal : 241-254.

69
70

Dewa, Gatot Putra. Fachrurrozie.dan Nanik Sri Utaminingsih. 2014. Pengaruh


Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Luas Pengungkapan
Csr sebagai Variabel Moderasi.Accounting Analysis Journal. Vol.3.
No.1, hal : 62-69.
Dewayanto, Totok. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-
2008. Jurnal Fokus Ekonomi.Vol. 5, No. 2, hal : 104 – 123.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol.4, No.2, hal : 358-372.
Dewi,Laurensia Chintia. Yeterina Widi Nugrahanti. 2014. Pengaruh Struktur
Kepemilikan dan Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di BEI
Tahun 2011–2013).Jurnal Kinerja. Vol.18. No.1, 64-80.
Ernawati, Dewi danDini Widyawati. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Leverage
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu &
Riset Akuntansi.Vol. 4, No. 4, hal :1-17.
Fama, Eugene F. and Kenneth R. French. 1996. Value Versus Growth: The
International Evidence. PP : 1-29.
Gayatri , Ida Ayu Sri dan I Dewa Gede Dharma Suputra. 2013. Pengaruh
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap
Integritas Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol.5, No.2, hal : 345-360.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 25. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gultom, Robinhot dkk.2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek
Indonesia.Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 3, No.1, hal : 51-60.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan
Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM TKPN.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Sruktur Modal sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Siasat Bisnis. Vol.16. No.2, 232-242.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity,
Sruktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Hal : 127-148.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
71

(Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ


Periode 2004-2006).
Indriyani, Eka. Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010-2014). Jurnal Ilmu Akuntansi. Vol.10. No.2, 333 – 348.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate
yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol.11, No. 1, hal : 38-45.
Khumairoh dkk. 2016. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran
PerusahaanTerhadap Nilai Perusahaan. Syariah Paper Accounting
FEB UMS, hal :71-81.
Komite Nasional Kebijakan Governance.2008. http://www.knkg-
indonesia.org/.diunduh 15 Januari 2020.
Lubis, Ignatius Leonardus. Bonar M Sinaga. dan Hendro Sasongko. 2017.
Pengaruh Profitabilitas, Sruktur Modal, dan Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen. Vol.3. No.3, hal :
458-465.
Maryam, Siti. 2014. Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. https://adoc.tips/analisis-pengaruh-firm-
size.html.
Mukhtaruddin dkk. 2014. Good Corporate Governance, Corporate Social
Responsibility, Firm Value, and Financial Performance as Moderating
Variable. Indonesian Journal of Sustainability Accounting and
Management. Vol. 3, No.1, hal : 55–64.
Nantyo, Krsitian dan Khuzaini.2014. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas
Terhadap Struktur Modal dan Rasio Aktivitas Sebagai Intervening.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 3, No. 12, hal : 1-23.
Noor, Fauzia Marwah. 2015. Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010-2014). https://repository.unikom.ac.id/21354/
Nugroho, Wawan Cahyo dan Fadlil Abdani.2017. Pengaruh Profitabilitas,
Dividend Policy, Leverage, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai
72

Perusahaan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal El-Muhasaba.


Vol.8. No.1, hal : 104-122.
Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Bisnis
dan Ekonomi (JBE).Vol.19, No.2, hal : 110 – 125.
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan
Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol. 5, No. 2, hal :
144-153.
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase
Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).
Nurrahman, Tias. Diamonalisa Sofianty. dan Edi Sukarmanto. 2018.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi.
Vol.4. No.2, hal : 882-886.
Obradovich, John and Amarjit Gill.The Impact of Corporate Governance and
Financial Leverage on the Value of American Firms. International
Research Journal of Finance and Economics. Issue 91.PP : 1-14.
Oktaviani, Marista. Asyidatur Rosmaniar. dan Samsul Hadi.. 2019. Pengaruh
Ukuran Perusahaan (Size) dan Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Balance. Vol.16. No.1.
Pratama, I Gusti Bagus Angga dan I Gusti Bagus Wiksuana.2016. Pengaruh
Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud.
Vol.5. No.2,hal :1338-1367.
Putra, Rosyid Nur Anggara. 2016. The Effect of Board Governance On Firm
Value. EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi, hal : 87-108.
Rahayu, Sri. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good
Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi, Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.http://eprints.undip.ac.id/23232/
Rahmawati.2016.Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Fakultas Ekonomi. Univesitas Negeri Padang. Padang.
Sabrin. Buyung Sarita. Dedy Takdir S. Sujono. 2016. The Effect of
Profitability on Firm Value in Manufacturing Company at Indonesia
73

Stock Exchange. The International Journal Of Engineering And


Science (IJES).Vol.5, Issue.10.PP : 81-89.
Safitri, Okyana Nur. Siti Ragil Handayani and Nila Firdausi Nuzula. 2014.
The Influence of Capital Structure and Profitability on Firm Value (A
Study in Retail Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2010-
2013 Period). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.13, No.2.PP : 1-
19.
Safrida, Eli. 2010. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia). Jurnal Akuntansi
Riset, Prodi Akuntansi UPI. Vol.3. No.2, hal : 552-668.
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial Edisi 5 Buku 1 dan 2.
Jakarta : Salemba Empat. terj. Ichsan Setyo Budi.
Sucuahi,William and Jay Mark Cambarihan. 2016. Influence of Profitability
to the Firm Value of Diversified Companies in the Philippines.
Accounting and Finance Research. Vol. 5, No. 2.PP : 149-153.
Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif Cetakan ke 1.Bandung :
Alfabeta.
Sugianto, Shanty dan Julianti Sjarief.2018. Analisis Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan
Konservatisme Akuntansi Terhadap Kualitas Laba serta Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Akuntansi. Vol.12 No.1, hal : 80-
10.
Suhardjanto, Djoko dkk. 2009. Peran Corporate Governance dalam Praktik
Risk Disclosure Pada Perbankan Indonesia. Hal : 16-30.
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai
Perusahaan Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non
manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, VOL. 9, NO. 1, hal : 41-48.
Suryandani, Atika 2018. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Sektor Property dan Real Estate. Business Management
Analysis Journal (BMAJ). Vol.1. No.1.
Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed
Tahun 2005-2008), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Thaib, Ilham dan Acong Dewantoro.2017. Pengaruh Profitabilitas dan
Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai
Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Transportasi Laut di
74

Bursa Efek Indonesia). Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan


Akuntansi. Vol.1. No.1, 25-44.
Thavikulwat, Precha. 2004. Determining The Value of A Firm.Developments
in Business Simulation and Experiential Learning. Vol.31, PP: 210-
215.
Utama, Tito Albi dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Corporate Governance
Perception I dex, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Saham. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Vol.2. No.2, 1-9.
Wahyudi, Henri Dwi. Chuzaimah.dan Dani Sugiarti. 2016. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Deviden, dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Penggunaan Indeks Lq-45
Periode 2010 -2014). BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.1.
No.2, 156-164.
Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri. 2006. Implikasi
Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan
Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang. Hal : 1-25.
Wibowo, Susanto. Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Dewan
Komisaris, Kepemilikan Manajerial dan Dewan Direksi Terhadap
Nilai Perusahaan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2011 – 2015 (Studi Kasus: Top 10 Perbankan Terbaik di
Indonesia). PROSIDING Seminar Nasional dan Call for Papers
“Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan
Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”.
Wijaya, Bayu Irfandi dan I.B. Panji Sedana. 2015. Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen dan Kesempatan
Investasi Sebagai Variabel Mediasi). E-Jurnal Manajemen Und.
Vol.4, No.12, hal : 4477-4500.
Zuhroh, Idah. 2019. The Effects of Liquidity, Firm Size, and Profitability on
the Firm Value with Mediating Leverage. KnE Social Science. PP
:203–230.
https://www.idx.co.id/. diunduh 24 Juni 2019.
https://investasi.kontan.co.id/news/analis-phintraco-sekuritas-optimistis-ihsg
bakal-rebound-ini-pendorongnya. diundur 24 Juni 2019.
http://repository.unpas.ac.id/30290/6/BAB%20III.pdf. diunduh 24 Juni 2019.
http://kc.umn.ac.id/1430/3/BAB%20III.pdf. diunduh 24 Juni 2019.
https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/News/Fi
leDownload/PersyaratanPencatatan.pdf. diunduh 11 Desember 2019.
75

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35628/Chapter%20II.
pdf?sequence=3&isAllowed=y.diunduh 11 Desember 2019.
http://www.komiteaudit.or.id/wp-content/uploads/2017/07/POJK-55.-
Pembentukan-dan-Pedoman-Pelaksanaan-Kerja-Komite-Audit.pdf.diunduh
11 Desember 2019.
76

Lampiran

1. Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-


2018

No Kode Nama Perusahaan


1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
2 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk
3 BABP Bank MNC Internasional Tbk
4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
5 BBCA Bank Central Asia Tbk
6 BBHI Bank Harda Internasional Tbk
7 BBKP Bank Bukopin Tbk
8 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
9 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
12 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk
13 BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk
14 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
15 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk
16 BGTG Bank Ganesha Tbk
17 BINA Bank Ina Perdana Tbk
18 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk
19 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
20 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
21 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
22 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
23 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
24 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
25 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
26 BNLI Bank Permata Tbk
27 BRIS Bank BRIsyariah Tbk
28 BSIM Bank Sinarmas Tbk
29 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk
30 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
31 BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional SyariahnTbk
32 BVIC Bank Victoria International Tbk
33 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
77

34 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk


35 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
36 MEGA Bank Mega Tbk
37 NISP Bank OCBC NISP Tbk
38 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
39 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
40 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk
41 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
78

2. Sampel Penelitian
Jumlah Jumlah Laporan
No Deskripsi
Perusahaan Keuangan

Perusahaan Perbankan yang


1 terdaftar di Bursa Efek Indonesia 41 123
Periode 2016 sampai 2018

Perusahaan yang tidak


menerbitkan laporan keuangan
2 (5) (15)
tahunan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
Total data yang digunakan sebagai
36 108
sampel
79

3. Hasil Output SPSS


1. Hasil Uji Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai Perusahaan 68 .86 1.22 1.0050 .08511


Profitabilitas (ROE) 68 -.06 .18 .0693 .04970
Dewan Komisaris
68 .40 .80 .5782 .10275
Independen
Valid N (listwise) 68

2. Hasil Uji Normalitas Data


Unstandardized
Residual
N 68
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .08173080
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .084
Negative -.065
Test Statistic .084
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

3. Hasil Uji Multikolinieritas


80

Collinearity Statistics
Keterangan
Model Tolerance VIF
1 Profitabilitas (ROE) .976 1.024 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Dewan Komisaris
.976 1.024 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Independen
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .102 .037 2.766 .007

Profitabilitas (ROE) -.167 .121 -.170 -1.376 .173

Dewan Komisaris
-.043 .059 -.091 -.733 .466
Independen
a. Dependent Variable: abs_residual

5. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .279a .078 .049 .08298 1.242

a. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)


b. Dependent Variable : Nilai Perusahaan
81

6. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .954 .062 15.285 .000
Profitabilitas (ROE) .483 .206 .282 2.341 .022
Dewan Komisaris
.031 .100 .037 .306 .761
Independen

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

7. Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .038 2 .019 2.741 .072b

Residual .448 65 .007

Total .485 67

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


b. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)

8. Hasil Uji t
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .954 .062 15.285 .000

Profitabilitas (ROE) .483 .206 .282 2.341 .022

Dewan Komisaris
.031 .100 .037 .306 .761
Independen
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

9. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .279a .078 .049 .08298

a. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
82

Tabulasi Data Penelitian


1. Tabulasi ROE

Profitabilitas (ROE)
No Nama Perusahaan 2016 2017 2018
1 Bank Artos Indonesia Tbk -22.63% -6.28% -7.91%
2 Bank MNC Internasional Tbk 0.50% -54.70% 7.37%
3 Bank Capital Indonesia Tbk 7.11% 6.12% 6.74%
4 Bank Central Asia Tbk 18.30% 17.75% 12.88%
5 Bank Harda Internasional Tbk 1.86% 2.35% -4.43%
6 Bank Bukopin Tbk 11.43% 2.01% 3.76%
7 Bank Mestika Dharma Tbk 6.68% 8.56% 7.07%
8 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.78% 13.65% 13.67%
9 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17.9% 17.4% 17.5%
10 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 13.69% 13.98% 9.62%
11 Bank Yudha Bhakti Tbk 11.15% 2.13% 7.02%
12 Bank JTrust Indonesia Tbk -53.11% 8.04% -15.24%
13 Bank Danamon Indonesia Tbk 7.68% 10.59% 6.87%
14 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk -46.86% -9.68% -15.21%
15 Bank Ganesha Tbk 3.67% 5.34% 3.38%
16 Bank Ina Perdana Tbk 3.78% 1.52% 0.32%
17 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 11.92% 1.07% 11.61%
18 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 14.26% 14.83% 14.88%
19 Bank QNB Indonesia Tbk -18.70% -19.79% -4.18%
20 Bank Maspion Indonesia Tbk 6.13% 5.98% 3.47%
21 Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.55% 12.61% 13.98%
22 Bank Bumi Arta Tbk 6.07% 6.57% 4.35%
23 Bank CIMB Niaga Tbk 6.09% 8.06% 9.10%
24 Bank Maybank Indonesia Tbk 10.21% 9.35% 6.48%
25 Bank Permata Tbk -33.61% 15.51% 2.27%
26 Bank Sinarmas Tbk 8.28% 6.58% 5.06%
27 Bank Of India Indonesia Tbk -45.57% -11.33% 2.94%
28 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 11.50% 8.27% 11.66%
29 Bank Victoria International Tbk 3.82% 4.78% 2.34%
30 Bank Artha Graha Internasional Tbk 1.65% 1.51% 1.01%
31 Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 0.93% 2.04% 2.68%
32 Bank Mega Tbk 9.44% 73.10% 8.87%
33 Bank OCBC NISP Tbk 9.18% 9.99% 10.80%
34 Bank Nationalnobu Tbk 2.28% 2.51% 2.60%
83

-
35 Bank Panin Dubai Syariah Tbk
1.64% 353.34% 0.71%
36 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 7.02% 7.18% 6.12%

2. Tabulasi Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris Independen


No Nama Perusahaan 2016 2017 2018
1 Bank Artos Indonesia Tbk 67% 67% 67%
2 Bank MNC Internasional Tbk 67% 67% 67%
3 Bank Capital Indonesia Tbk 50% 50% 67%
4 Bank Central Asia Tbk 63% 56% 63%
5 Bank Harda Internasional Tbk 67% 67% 67%
6 Bank Bukopin Tbk 57% 57% 50%
7 Bank Mestika Dharma Tbk 50% 50% 50%
8 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 63% 38% 44%
9 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 63% 42% 63%
10 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 43% 50% 56%
11 Bank Yudha Bhakti Tbk 50% 50% 50%
12 Bank JTrust Indonesia Tbk 50% 50% 50%
13 Bank Danamon Indonesia Tbk 33% 33% 38%
14 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk 67% 50% 67%
15 Bank Ganesha Tbk 75% 75% 67%
16 Bank Ina Perdana Tbk 67% 67% 67%
17 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 60% 80% 50%
18 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 60% 80% 50%
19 Bank QNB Indonesia Tbk 50% 50% 50%
20 Bank Maspion Indonesia Tbk 50% 67% 50%
21 Bank Mandiri (Persero) Tbk 50% 55% 38%
22 Bank Bumi Arta Tbk 60% 67% 67%
23 Bank CIMB Niaga Tbk 50% 50% 50%
24 Bank Maybank Indonesia Tbk 50% 50% 50%
25 Bank Permata Tbk 50% 50% 50%
26 Bank Sinarmas Tbk 67% 67% 67%
27 Bank Of India Indonesia Tbk 50% 50% 50%
28 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 40% 40% 60%
29 Bank Victoria International Tbk 67% 50% 67%
30 Bank Artha Graha Internasional Tbk 50% 50% 43%
31 Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 50% 50% 50%
32 Bank Mega Tbk 40% 40% 60%
84

33 Bank OCBC NISP Tbk 63% 63% 63%


34 Bank Nationalnobu Tbk 100% 100% 100%
35 Bank Panin Dubai Syariah Tbk 67% 67% 67%
36 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 75% 75% 75%

3. Tabulasi Nilai Perusahaan

Nilai Perusahaan
No Nama Perusahaan
2016 2017 2018
1 Bank Artos Indonesia Tbk 1.06 1.07 1.12
2 Bank MNC Internasional Tbk 0.86 0.98 0.97
3 Bank Capital Indonesia Tbk 1.01 1.01 1.03
4 Bank Central Asia Tbk 1.39 1.53 1.61
5 Bank Harda Internasional Tbk 0.93 1.00 1.11
6 Bank Bukopin Tbk 0.96 0.98 0.07
7 Bank Mestika Dharma Tbk 1.32 1.21 1.22
8 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0.99 1.08 1.03
9 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.14 1.25 1.20
10 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.00 1.00 0.95
11 Bank Yudha Bhakti Tbk 0.23 1.24 1.14
12 Bank JTrust Indonesia Tbk 1.00 1.06 1.16
13 Bank Danamon Indonesia Tbk 0.99 0.37 1.18
14 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk 1.52 1.31 1.29
15 Bank Ganesha Tbk 0.95 0.96 0.94
16 Bank Ina Perdana Tbk 1.07 2.40 1.70
17 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 1.17 1.06 1.03
18 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1.03 1.05 1.03
19 Bank QNB Indonesia Tbk 0.97 1.00 0.99
20 Bank Maspion Indonesia Tbk 1.13 1.09 1.07
21 Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.05 1.12 1.07
22 Bank Bumi Arta Tbk 0.88 0.89 0.89
23 Bank CIMB Niaga Tbk 0.93 0.99 0.94
24 Bank Maybank Indonesia Tbk 1.02 0.98 0.95
25 Bank Permata Tbk 0.96 0.97 0.97
26 Bank Sinarmas Tbk 1.28 1.28 1.03
27 Bank Of India Indonesia Tbk 1.23 1.15 1.29
28 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 0.90 0.91 0.95
29 Bank Victoria International Tbk 0.89 0.92 0.91
30 Bank Artha Graha Internasional Tbk 0.87 0.88 0.87
85

31 Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 1.00 1.07 0.99


32 Bank Mega Tbk 1.08 1.12 1.27
33 Bank OCBC NISP Tbk 1.03 1.00 0.97
34 Bank Nationalnobu Tbk 1.22 1.26 1.29
35 Bank Panin Dubai Syariah Tbk 0.25 0.15 0.27
36 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 1.06 0.99 0.97

Anda mungkin juga menyukai